PRAKTIKUM BIOKIMIA
JURUSAN FARMASI
PERCOBAAN VI
“PENETAPAN KADAR MINYAK/LEMAK”
DISUSUN OLEH:
JURUSAN FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2020
BAB I
PENDAHULUAN
Pada umumnya lemak dan minyak tidak larut dalam air tetapi sedikit larut
dalam alkohol dan larut sempurna dalam pelarut organik seperti eter,
kloroform, aseton, benzena atau pelarut nonpolar lainnya. Minyak dalam air
akan membentuk emulsi yang tidak stabil karena bila dibiarkan, maka kedua
cairan akan memisah menjadi dua lapisan. Sebaliknya minyak dalam
(Na2CO3) akan membentuk emulsi yang stabil karena asam lemak yang bebas
dalam larutan lemak bereaksi dengan soda membentuk sabun. Sabun
mempunyai daya aktif permukaan, sehingga tetes-tetes maniak menjadi
tersebar seluruhnya (Yuliana, 2018).
Aplikasi dalam bidang farmasi yaitu seorang farmasis dapat Mengetahui cara
penetapan kadar minyak atau lemak dalam suatu sampel dengan menggunakan
metode soxhlet. sediaan farmasi seperti krim dan sebagainya. Hal inilah yang
melatarbelakangi dilakukannya percobaan ini.
I.2 Maksud dan Tujuan Percobaan
1.2.1 Maksud Percobaan
Memahami cara penetapan kadar kadar minyak/lemak pada bahan
herbal (tanaman)
Lemak dan minyak terdapat sebagai zat makan cadangan, terutama terdapat
dalam biji-biji pada sebagian besar tumbuhan spermatophyte, tetapi
mikronmikronya dalam persentase amat rendah. Didalam sel-sel yang
plasmanya mengandung banyak air, lemak itu terdapat sebagai tetes minyak
yang juga dinamakan vakuola. Lemak tumbuhan adalah campuran beberapa
ester dan gliserin dengan asam lemak, terutama asam palmitat, asam stearate,
dan asam oleat (Wahyuni., dkk, 2019).
Lemak di dalam tubuh berfungsi sebagai sumber energi, bahan baku hormon,
membantu transfer vitamin yang larut lemak, sebagai bahan insulasi terhadap
perubahan suhu serta pelindung organ-organ tubuh bagian dalam. kurangnya
lemak dalam makanan juga akan menyebabkan kulit menjadi kering dan
bersisik. dalam saluran pencernaan lemak dan minyak akan lebih lama berada
di lambung dibandingkan dengan karbohidrat dan protein demikian juga
proses penyerapan lemak yang lebih lambat dibandingkan unsur lainnya. oleh
karena itu makanan yang mengandung lemak mampu memberikan rasa
kenyang yang lebih lama dibandingkan makanan yang kurang atau tidak
mengandung lemak. fungsi lain dari lemak adalah untuk membantu absorbsi
vitamin yang larut dalam lemak (Maita. dkk, 2019).
III.2 Sampel
1. Kelor
2. Kemiri
III.3 Cara Kerja
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2. Dipanaskan labu didih didalam oven selama 15-30 menit, lalu
didinginkan di dalam desikator
3. Dibuat selongsong menggunakan kertas saring, dengan cara merobek
kertas saring, lalu dilipat dengan diameter 2-3 cm, kemudian bagian
ujung dilipat kedalam agar tidak terdapat lubang pada ujung kertas saring.
Kertas selongsong yang baik itu tidak bocor dan dapat berdiri
4. Ditambahkan kapas kurang lebih 1 cm kedalam kertas selongsong yang
dibuat
5. Ditimbang 2 gram sampel kedalam selongsong
6. Ditimbang labu lemak setelah itu, catat hasilnya
7. Disusun alat soxhlet dengan memasukkan kapas kedalam soxhlet
8. Dimasukan selongsong kedalam soxhlet dalam posisi berdiri
9. Ditambahkan pemberat agar selongsong tidak mengambang saat
ditambahkan pelarut
10. Dipasangkan soxhlet diatas labu didih
11. Ditambahkan pelarut sedikit demi sedikit sampai heksana memenuhi
volume soxhlet 12. Ditunggu pelarut semua sampai turun, lalu tambahkan
pelarut sampai sampel tenggelam
13. Dipasangkan soxhlet dengan kondensor, lalu dinyalakan suhu sesuai titik
didih pelarut sekitar 6-8 jam
14. Dilakukan penyulingan, dengan mengeluarkan sampel dari soxhlet,
kemudian pasang kembali soxhlet dengan kondensor
15. Dipanaskan kembali suhu. Penyulingan selesai ditandai bila pelarut dalam
labu sudah tidak ada hingga yang tersisa hanya lemak saja
III.1 Skema Kerja
Alat dan bahan
-Disiapkan
Labu lemak
-Dipanaskan
Sampel 2g
-Ditimbang
Sampel dalam selongsong
-Dimasukkan
Soxhlet
-Ditambahkan
Pemberat
-Dihubungkan
Kondensor
-Dinyalakan
Hot Plat
-Dilakukan
Penyulingan (ekstrak)
-Dikeringkan
Lemak labu
-Ditimbang
Diamati
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tujuan dari percobaan ini yaitu untuk memahami cara penetapan kadar
minyak/lemak pada bahan herbal (tanaman).
Cara kerja dari percobaan ini yaitu menyiapkan alat dan bahan yang akan
digunakan. Kemudian, panaskan labu didih didalam oven selama 15-30
menit, lalu didinginkan di dalam desikator. Lalu, buat selongsong
menggunakan kertas saring, dengan cara merobek kertas saring, lalu dilipat
dengan diameter 2-3 cm, kemudian bagian ujung dilipat kedalam agar tidak
terdapat lubang pada ujung kertas saring. Kertas selongsong yang baik itu
tidak bocor dan dapat berdiri. Selanjutnya, tambahkan kapas kurang lebih 1
cm kedalam kertas selongsong yang dibuat. Lalu, timbang 2 gram sampel
kedalam selongsong. Setelah itu, timbang labu lemak setelah itu, catat
hasilnya. Kemudian, susun alat soxhlet dengan memasukkan kapas kedalam
soxhlet. Selanjutnya, masukan selongsong kedalam soxhlet dalam posisi
berdiri. Kemudian, tambahkan pemberat agar selongsong tidak mengambang
saat ditambahkan pelarut. Lalu, pasangkan soxhlet diatas labu didih.
Kemudian, tambahkan pelarut sedikit demi sedikit sampai heksana
memenuhi volume soxhlet. Lalu, tunggu pelarut semua sampai turun, lalu
tambahkan pelarut sampai sampel tenggelam. Setelah itu, pasangkan soxhlet
dengan kondensor, lalu dinyalakan suhu sesuai titik didih pelarut sekitar 6-8
jam. Selanjutnya, melakukan penyulingan, dengan mengeluarkan sampel
dari soxhlet, kemudian pasang kembali soxhlet dengan kondensor. Lalu,
panaskan kembali suhu. Penyulingan selesai ditandai bila pelarut dalam labu
sudah tidak ada hingga yang tersisa hanya lemak saja.
Hasil pengamatan pada percobaan ini yaitu pada sampel kemiri dengan berat
sampel 71,84 g dan berat lemak 44,45 g diperoleh kadar minyak/lemak
sebesar 61,885 %, pada sampel kelor dengan berat sampel 63,4 g dan berat
lemak 16,630 g diperoleh kadar minyak/lemak sebesar 26,23 %.
V.2 Saran
Sebelum praktikum seharusnya menyiapkan alat dan bahan terlebih dahulu.
Sebaiknya praktikan membaca modul terlebih dahulu sehingga pada saat
praktikum tidak terjadi kesalahan yang nantinya akan mempengaruhi dari
hasil percobaan, serta diperlukan ketelitian dalam setiap perlakuan percobaan
Daftar pustaka
Lestari, dkk. 2019. Kandungan Zat Gizi Makanan khas Yogyakarta. Yogyakarta:
UGM Press
Mulisch. (2020). Pemulihan minyak sawit dari spent bleaching earth dengan
metode ekstraksi refluks. IPB university
Siastuti. 2015. Kadar Air dan Bilangan Asam dari Minyak Kelapa yang dibuat
dengan Cara Tradisional dan Fermentasi. Bali: Universitas Udayana.
Suparno. 92013). Sains dan teknologi proses produksi minyak/lemak dan kulit
samoa. Bogor; IPB Press