Anda di halaman 1dari 29

LABORATORIUM KIMIA FARMASI

PRAKTIKUM BIOKIMIA
JURUSAN FARMASI

PERCOBAAN X
“FERMENTASI ALKOHOL”

DISUSUN OLEH :
NAMA : YEFI FRISILAWATI
NIM : G701 19 086
KELAS/ KELOMPOK : C/ 2 (DUA)
HARI/ TANGGAL : RABU, 16 DESEMBER 2020
ASISTEN : CHRISTINE ERISKA TIMANG

JURUSAN FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2020
BAB 1

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Fermentasi merupakan suatu proses terjadinya perubahan kimia pada suatu


substrat organik melalui aktivitas enzim yang dihasilkan oleh
mikroorganisme. Percepatan fermentasi dan pertumbuhan mikroorganisme
memerlukan nutrien tambahan. selain memerlukan karbohidrat juga
membutuhkan nitrogen dan mineral yang cukup untuk dapat tumbuh dan
produksi dengan optimal. (Suryani 2017)

Bioetanol merupakan etanol yang diproduksi dari tumbuh-tumbuhan


menggunakan mikroorganisme melalui proses fermentasi. Mikroorganisme
yang paling banyak digunakan dalam fermentasi alkohol adalah
saccharomyces cerevesitae (ragi roti) karena harganya murah dan lebih
mudah didapat bahan baku bioetanol dapat berasal dari biomassa sumber pati.
(Jagung, ubi kayu, sorgum, dan lain-lain). Sumber gula (molasses, nira tebu,
nira kelapa, Dan nira dari berbagai tanaman lain). Dan sumber selulosa
longgok, jerami padi, ampas tebu, tongkol jagung, dan lain sebagainya.
Kecepatan fermentasi etanol dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti susunan
substrat, tingkat molekul ASI dan dan toleransi karm. (Moede 2017)

Proses pembentukan alkohol dengan perantara mikroba berlangsung secara


anaerob. Sederhana proses termutasietanol merupakan penguraian karbohidrat
menjadi alkohol (etanol) dan gas karbondioksida (Co2) dengan bahan enzim
(Fahmi 2014)

Aplikasi dalam bidang Farmasi yaitu seorang farmasis dapat mengetahui


proses fermentasi alkohol (etanol) menggunakan substrat gula dalam bidang
Farmasi dapat dijadikan bahan baku untuk pembuatan obat. Hal inilah yang
melatarbelakangi percobaan ini.
I.2 Maksud Dan Tujuan

I.2.1 Maksud Percobaan

Mengetahui cara mempelajari fermentasi alkohol (etanol) menggunakan


substrat gula putih dalam air kelapa dengan inokulum ragi roti

I.2.2 Tujuan Percobaan

Memahami cara fermentasi alkohol (etanol) menggunakan substrat gula


putih dalam air kelapa dengan inokulum ragi roti

I.3 Manfaat Percobaan

Memahami dan mengetahui proses fermentasi alkohol dengan bahan dasar


substrat gula putih dalam air kelapa dan menggunakan inokulum ragi roti

I.4 Prinsip Percobaan

Prinsip percobaan ini yaitu melakukan fermentasi alkohol (etanol)dengan


menggunakan substrat gula putih yang dicampur dengan air kelapa dengan
inokulum ragi roti yang diinkubasi pada suhu ruang selama 72 jam yang
kemudian diukur cairan yang dihasilkan menggunakan alkohol meter.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Dasar Teori

Fermentasi alkohol adalah proses penguraian karbohidrat menjadi etanol dan


CO2 yang dihasilkan oleh aktivitas suatu jenis mikroba yang disebut kamir
dalam keadaan anaerob. perubahan dapat terjadi jika mikroba tersebut
bersentuhan dengan makanan yang sesuai bagi pertumbuhannya. Pada proses
fermentasi biasanya tidak menimbulkan bau busuk dan biasanya
menghasilkan gas karbondioksida. Fermentasi dipengaruhi banyak faktor
seperti bahan pangan atau substrat jenis mikroba dan kondisi sekitar. Faktor-
faktor yang mempengaruhi hasil fermentasi etanol:

1. Jenis mikroorganisme ,Bila dilihat dari jenisnya, maka terdapat beberapa


jenis mikroorganisme yang banyak digunakan dalam proses fermentasi
diantaranya adalah khamir, kapang dan bakteri..
2. Lama fermentasi, Waktu yang dibutuhkan untuk fermentasi biasanya
ditentukan pada jenis bahan, jenis ragi dan jenis gula. pada umumnya
diperlukan waktu 4 sampai 20 hari untuk memperoleh hasil fermentasi
yang sempurna.
3. Derajat keasaman, Pada umumnya ph untuk fermentasi buah-buahan atau
pembentukan sel khamir dibutuhkan keasamaan optimum antara 3,0
sampai 5,0. Di luar ar-ridho maka pertumbuhan mikroba akan terganggu.
4. Kadar gula, kadar gula yang optimum untuk aktivitas pertumbuhan
khamir adalah sekitar 10 sampai 18%
5. Suhu, setiap golongan memiliki suhu pertumbuhan yang optimum yang
berbeda-beda untuk mikroba ini suhu optimum nya 19 sampai 32 °C

(Osvaldo, Z, dkk. 2012)

Alkohol merupakan salah satu bahan kimia yang sangat dibutuhkan untuk
industri manufaktur dan kesehatan, bahkan untuk produksi makanan baik
sebagai pelarut maupun perasa.aku dapat diproduksi secara fermentasi oleh
berbagai mikroba menggunakan bahan baku yang mengandung karbohidrat
alkohol ini disebut bioalkohol atau bioetanol karena sebagian besar
penduduknya adalah etanol.efisiensi produksi bioetanol diperoleh melalui
ketetapan pemilihan jenis mikroorganisme, bahan baku, dan kontrol proses
fermentasi. (Atmodjo, 2017)

Mikroba sebagai pelaku fermentasi tentu sangat berpengaruh terhadap lama


fermentasi. Dalam fermentasi alkohol umumnya digunakan khamir karena
khamir dapat mengkonversi gula menjadi alkohol dengan adanya enzim
zimase. Mikroba yang digunakan adalah saccharromyces cerevisiae adalah
kamir yang biasa digunakan dalam fermentasi alkohol. Saccharromyces
cerevisiae memiliki beberapa kelebihan dibandingkan mikroba lain yang juga
dapat membentuk alkohol. Kluyveromyces fraglisis merupakan Amir yang
dapat memproduksi alkohol. Tetapi, Saccharromyces cerevisiae dapat
mengkonversi gula lebih cepat daripada Kluyveromyces fraglisis. Dalam 72
jam saccharromyces cerevisiae dapat menghasilkan alkohol hingga 2%
sedangkan kan Kluyveromyces fraglisis membutuhkan waktu hingga 1
minggu untuk dapat memproduksi etanol hingga 2%. (Azizah, A. 2012)

Prinsip pembentukan alkohol adalah pelepasan energi yang tersimpan dari


bahan-bahan organik, yang memiliki kandungan karbohidrat tinggi, dalam
bantuan mikroba sebagai fermentor. kenapa sejumlah jenis mikroba yang
memiliki kemampuan untuk memfermentasi kan alkohol, diantaranya khamir
dan bakteri.proses pembentukan alkohol dengan perantara mikroba tersebut
berlangsung secara anaerob secara sederhana, proses fermentasi etanol
merupakan penguraian karbohidrat menjadi alkohol (etanol) dan gas
karbondioksida (Co2) dengan bantuan enzim. (Fahmi, D. dkk. 2014)

Proses fermentasi banyak digunakan pada industri makanan, kimia, farmasi,


dan pertanian.berikut adalah beberapa produk yang dihasilkan dari proses
fermentasi diantaranya produk makanan seperti yogurt, kefir dan keju dari
susu, anggur dan cuka dari buah, bahan kimia seperti aseton, butanol, etanol
dan asam amino serta pada bidang Farmasi seperti vitamin dan obat-obatan.
(Nurhadianty, V. dkk. 2018)
II.2 Uraian Bahan

1. Aquades (FI Edisi III : 96, 1979)


Nama Resmi : AQUADESTILLATA
Nama lain : Air suling
RM/BM : H2O / 18,02
Rumus struktur : H-O-H
Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau,
tidak mempunyai rasa.
Kelarutan : -
Khasiat : Pelarut
Kegunaan : Sebagai pelarut
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
Persyaratan kadar : -

2. Kapur Tohor (FI Edisi III,1979:694)


Nama Resmi : CALCII OXYDUM
Nama lain : Kapur Tohor/ Kalsium Oksida
RM/BM : CaO
Rumus struktur : Ca = O
Pemerian : Serbuk atom gumpalan putih kering, mudah
menyeerap air dan gas karbondioksida dari
udara. Jika di basahkan dengan air terjadi
reaksi ekssoterm dan gumpalan
mengembang kemudian hancur menjdi
serbuk
Kelarutan : Tidak larut dalam air
Khasiat : -
Kegunaan : Sebagai pereaksi
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Persyaratan kadar : -
3. Sukrosa (FI Edisi IV, 1995:762)
Nama Resmi : SUCROSUM
Nama lain : Sakarosa/sukrosa
RM/BM : C12H22O11/342,30
Rumus struktur :

Pemerian : Hablur putih atau tidak berwarna, massa


hablur atau berbentuk eubus, atau serbuk
halur putih; tidah berbau;rasa manis; stabil
diudara. Larutannya netral terhadap
lakmus
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air, lebih mudah
larut dalam air mendidih, sukar larut dalam
etanol, tidak larut dalam kloroform dan
dalam eter
Khasiat : -
Kegunaan : Sebagai Substrat
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Persyaratan kadar : -
II.3 Uraian Sampel

1. Kelapa(Cocos nucifera) www.plantamor.com


Kingdong : Plantae
Sub kingdong : Tracheobionta
Superdivisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Sub kelas : Arecidae
Ordo : Arecales
Familli : Arecaceae
Genus : Cocos
Spesies : Cocos nucifera L.
II.4 Prosedur kerja (Tim Dosen, 2019)

1. Ambil gula putih sebanyak 75 gram kemudian masukkan ke dalam


erlenmeyer 1 liter, tambahkan air kelapa sebanyak 500 mili dan aduk
hingga larut.
2. Campuran yang ada di dalam erlenmeyer ditutup dengan penutup yang
disambung pipa kaca. kemudian panaskan hingga mendidih.
3. Buat larutan suspensi ragi roti dengan cara melarutkan 5 gram ragi roti
dengan 30 ml air.
4. Suspensi ragi roti masukkan ke dalam erlenmeyer yang berisi substrat
yang telah dingin, kemudian tutup dan sambung dengan erlenmeyer lain.
5. Biarkan (inkubasi) pada suhu ruang selama 72 jam
6. Amati timbulnya gas pada erlenmeyer yang berisi dengan air kapur dan
amati pula endapan yang terbentuk.
7. Bisakan masa sel dengan cara penyaringan menggunakan alat penyaring
uakum
8. Cairan yang dihasilkan ukur kadar alkoholnya menggunakan alkohol
meter
BAB III

METODOLOGI PERCOBAAN

III.1 Alat dan bahan

III.1.1 Alat

1. Neraca analitik
2. Gelas ukur
3. Erlenmeyer
4. Sendok tanduk
5. Penangas air
6. Aluminium foil
7. Selang
8. Lumpang dan alu
9. Lap kasar
10. Cawan porselin
11. Kamera handphone

III.1.2 Bahan

1. Gula putih
2. Ragi roti
3. Kapur tohor
4. Masker
5. Handscoon
6. Aquades
7. Tissue
8. Kertas perkamen

III.1.3 Sampel

1. Air kelapa
III.3 Cara kerja

1. Di siapkan alat dan bahan


2. Ditimbang 75 gram gula dengan dua kali penimbangan, 5 gram ragi
dan 15 gram kapur tohor
3. Di masukkan gula ke dalam erlenmeyer lalu di larutkan dengan 500
mili air kelapa
4. Dilarutkan 15 g kapur tohor pada erlenmeyer 250 ml
5. Dibuat suspensi dengan melarutkan 5 gram ragi dan 30 ml air
6. Diaduk gula yang berada dalam erlenmeyer lalu dipanaskan
7. Dimasukkan suspensi ke dalam erlenmeyer yang berisi gula+ air
kelapa
8. Dihubungkan erlenmeyer 1 dengan erlenmeyer 250 ml yang berisi
kapur tohor+ air
9. Diinkubasi selama 72 jam
10. Diamati
III.2 Skema Kerja

Alat Dan Bahan

- Disiapkan

+ 5 g ragi + 75 gula + kapur tohor

+ 30 ml air + 500 ml air kelapa + air

-Aduk

-Panaskan
Lumpang & alu Erlenmeyer 1 L Erlrnmeyer 1 L

-Hubungkan

Erlenmeyer 1 L kedua
erlenmeyer
itu

Inkubasi 72 jam

Amati
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

IV.1 Hasil Pengamatan

No Sampel Perlakuan Gambar Hasil


1. Erlenmeyer I Erlenmeyer 1 Tunggu
+ kapur tohor selama 72
- Kapur Tohor
+ air. jam
Erlenmeyer II
+ Air + 75 GRAM
GULA + 500
Erlenmeyer II
Ml air kelapa
+ di
- 75 gram gula
panaskan+
+ 500 ml air dihubungkan
kelapa kedua
erlenmeyer+
diinkubasi
selama 72
jam

2. Kapur tohor + Setelah 72 Tercium


air + gula + air jam atau aroma
kelapa setelah alkohol
diinkubasi dan
terdapat
endapan
serta busa
IV.2 Pembahasan

Fermentasi merupakan suatu proses terjadinya perubahan kimia pada suatu


substrat organik melalui aktivitas enzim yang dihasilkan oleh
mikroorganisme. Percepatan fermentasi dan pertumbuhan mikroorganisme
memerlukan nutrien tambahan selain memerlukan karbohidrat,juga
membutuhkan nitrogen dan mineral yang cukup untuk dapat tumbuh dan
produksi dengan optimal (Suryani,2017)

Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengetahui fermentasi alkohol


menggunakan substrat gula putih dalam air kelapa dengan inokulum ragi roti

Prinsip percobaan ini yaitu melakukan fermentasi alkohol (etanol)dengan


menggunakan substrat gula putih yang dicampur dengan air kelapa dengan
inokulum ragi roti yang diinkubasi pada suhu ruang selama 72 jam yang
kemudian diukur cairan yang dihasilkan menggunakan alkohol meter.

Cara kerja pada percobaan ini yaitu siapkan alat dan bahan. Kemudian
ditimbang 75 gram gula dengan dua kali penimbangan, 5 gram ragi dan 15
gram kapur tohor. Lalu dimasukkan gula ke dalam erlenmeyer lalu
dilarutkan dengan 500 ml air kelapa. Selanjutnya dilarutkan 15 g kapur tohor
pada erlenmeyer 250 ml. Setelah itu, dibuat suspensi dengan melarutkan 5 g
ragi dan 30 ml air. Diaduk gula yang berada dalam erlenmeyer lalu
dipanaskan.kemudian dimasukkan suspensi ke dalam erlenmeyer yang berisi
gula + air kelapa. Lalu dihubungkan erlenmeyer 1 L dengan Ellen Meyer 250
ml yang berisi kapur tohor+ air. Selanjutnya, diinkubasi selama 72 jam. Lalu
diamati dan didokumentasikan.

Alasan perlakuan pada percobaan ini yaitu dihubungkan erlenmeyer yang


satu dengan lainnya agar keduanya bereaksi, tujuan penggunaan air kelapa
yaitu untuk pengoksidasi pada sampel.tujuan pada saat dilakukan inkubasi
ditutup menggunakan alumunium foil agar tidak bereaksi dengan udara luar.
Dipanaskan erlenmeyer berisi gula dan air kelapa untuk mempercepat
kelarutan dari gula pasir. dilakukan inkubasi selama 72 jam dikarenakan
kerja dari mikroorganisme dalam proses fermentasi cukup lama dan agar
diperoleh hasil yang maksimal.

Hasil pengamatan yaitu terbentuk endapan pada kedua elemen apada proses
fermentasi tersebut menghasilkan busa busa putih pada bagian atas substrat.
hal ini menunjukkan bahwa fermentasi menghasilkan CO2. terhadap
aromanya berbau alkohol menandakan terbentuknya alkohol.

Berdasarkan literatur menurut Moede, dkk. (2017) dalam penelitiannya


bahwa salah satu jenis khamir yang biasanya dipakai pada produk alkohol
secara fermentasi adalah saccharromyces cerevisiae. Saccharromyces
cerevisiae merupakan Galur RT terpilih yang biasa digunakan untuk
fermentasi alkohol sebab mempunyai toleransi yang tinggi terhadap alkohol.
Saccharromyces cerevisiaefermentasi sukrosa menjadi etanol pada kondisi
netral atau sedikit asam dalam kondisi anaerob pada kondisi ini gula dapat di
respirasi menjadi CO2 dan menghasilkan kadar etanol < 50%

Aplikasi dalam bidang Farmasi yaitu seorang farmasis dapat mengetahui


proses fermentasi alkohol (etanol)menggunakan substrat gula dalam bidang
Farmasi dapat dijadikan bahan baku untuk pembuatan obat. Hal ini lah yang
melatarbelakangi percobaan ini dilakukan.
BAB V

PENUTUP

V.1 Kesimpulan

Fermentasi merupakan suatu proses terjadinya perubahan kimia pada suatu


substrat organik melalui aktivitas enzim yang dihasilkan oleh
mikroorganisme. fermentasi alkohol menggunakan substrat gula putih dalam
air kelapa dengan inokulum ragi roti menghasilkan busa busa putih pada
bagian atas substrat hal ini menunjukkan bahwa fermentasi menghasilkan O2
dan pada bagian bawah terbentuk endapan dan dan pada aromanya berbau
alkohol menandakan terbentuknya alkohol.

V.2 Saran

Saran pada praktikum ini yaitu diharapkan praktikan melakukan praktikum


dengan teliti dan benar agar hasil yang didapatkan sesuai dan akurat
DAFTAR PUSTAKA

Atmodjo, K, P, (2017). Optimalisasi Gula Cair dan pH medium untuk Fermentasi

Alkohol dari Jus Curucuma xanthorihiza. Vol.2(3) : 97-98

Azizah, A. (2012). Pengaruh lama Fermentasi Terhadap kadar Alkohol, Ph,

DAN Produksi gas pada proses fermentasi Bioetanol dari Whey dengan
subtitusi kulit nanas. Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan. Vol.1 (2) : 72

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (1979). Farmakope Indonesia .

Edisi III.Departemen kesehatan republik Indonesia: Jakarta

Departemen Kesehatann Republik Indonesia. (1995). Farmakope Indonesia .

Edisi IV.Departemen kesehatan republik Indonesia: Jakarta

Fahmi. (2014). Pemurnian etanol hasil fermentasi kulit nanas (Ananas comosus

L. Merr) dengan menggunakan distilasi vakum. Jurnal Keteknikan


pertanian Teropis dan Biosistem. Vol. 2(2) : 131-137

Moede, F, H., dkk. (2017). Pengaruh lama waktu Fermentasi Terhadap Kadar

Bioetanol Dari Pati Ubi Jalar Kuning ( Ipomea batata L.) Jurnal

Akademika kimia. Vol. 6 No 2: 86-91

Nurhadianty, V. dkk. (2018). Pengantar Teknologi Fermentasi Skala Industri.


Malang : UB Press

Osvaldo, Z, dkk. (2012). Pengaruh konsentrasi asam dan waktu pada proses

hidrolisis dan fermentasi pembuatan Bioetanol dari Alang-Alang. Jurnal


Teknik kimia. Vol 18(2) : 57

Suryani (2017). Pengaruh penambahan urea dan sulfur pada limbah padat

Bioetanol yang difermentasi EM-4 terhadap kandungan protein dan serat


Kasar. Jurnal Ilmiah peternakan terpadu. Vol 5(1): 13-17

Tim Dosen (2019). Peuntun Praktikum Biokimia Farmasi. Palu : Universitas

Tadulako

www.Plantamor.com (Diakses pada tanggal 20 Desember 2020. Pukul 12.25

WITA)

Anda mungkin juga menyukai