PRAKTIKUM BIOKIMIA
JURUSAN FARMASI
PERCOBAAN X
“FERMENTASI ALKOHOL”
DISUSUN OLEH :
NAMA : YEFI FRISILAWATI
NIM : G701 19 086
KELAS/ KELOMPOK : C/ 2 (DUA)
HARI/ TANGGAL : RABU, 16 DESEMBER 2020
ASISTEN : CHRISTINE ERISKA TIMANG
JURUSAN FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2020
BAB 1
PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
Alkohol merupakan salah satu bahan kimia yang sangat dibutuhkan untuk
industri manufaktur dan kesehatan, bahkan untuk produksi makanan baik
sebagai pelarut maupun perasa.aku dapat diproduksi secara fermentasi oleh
berbagai mikroba menggunakan bahan baku yang mengandung karbohidrat
alkohol ini disebut bioalkohol atau bioetanol karena sebagian besar
penduduknya adalah etanol.efisiensi produksi bioetanol diperoleh melalui
ketetapan pemilihan jenis mikroorganisme, bahan baku, dan kontrol proses
fermentasi. (Atmodjo, 2017)
METODOLOGI PERCOBAAN
III.1.1 Alat
1. Neraca analitik
2. Gelas ukur
3. Erlenmeyer
4. Sendok tanduk
5. Penangas air
6. Aluminium foil
7. Selang
8. Lumpang dan alu
9. Lap kasar
10. Cawan porselin
11. Kamera handphone
III.1.2 Bahan
1. Gula putih
2. Ragi roti
3. Kapur tohor
4. Masker
5. Handscoon
6. Aquades
7. Tissue
8. Kertas perkamen
III.1.3 Sampel
1. Air kelapa
III.3 Cara kerja
- Disiapkan
-Aduk
-Panaskan
Lumpang & alu Erlenmeyer 1 L Erlrnmeyer 1 L
-Hubungkan
Erlenmeyer 1 L kedua
erlenmeyer
itu
Inkubasi 72 jam
Amati
BAB IV
Cara kerja pada percobaan ini yaitu siapkan alat dan bahan. Kemudian
ditimbang 75 gram gula dengan dua kali penimbangan, 5 gram ragi dan 15
gram kapur tohor. Lalu dimasukkan gula ke dalam erlenmeyer lalu
dilarutkan dengan 500 ml air kelapa. Selanjutnya dilarutkan 15 g kapur tohor
pada erlenmeyer 250 ml. Setelah itu, dibuat suspensi dengan melarutkan 5 g
ragi dan 30 ml air. Diaduk gula yang berada dalam erlenmeyer lalu
dipanaskan.kemudian dimasukkan suspensi ke dalam erlenmeyer yang berisi
gula + air kelapa. Lalu dihubungkan erlenmeyer 1 L dengan Ellen Meyer 250
ml yang berisi kapur tohor+ air. Selanjutnya, diinkubasi selama 72 jam. Lalu
diamati dan didokumentasikan.
Hasil pengamatan yaitu terbentuk endapan pada kedua elemen apada proses
fermentasi tersebut menghasilkan busa busa putih pada bagian atas substrat.
hal ini menunjukkan bahwa fermentasi menghasilkan CO2. terhadap
aromanya berbau alkohol menandakan terbentuknya alkohol.
PENUTUP
V.1 Kesimpulan
V.2 Saran
DAN Produksi gas pada proses fermentasi Bioetanol dari Whey dengan
subtitusi kulit nanas. Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan. Vol.1 (2) : 72
Fahmi. (2014). Pemurnian etanol hasil fermentasi kulit nanas (Ananas comosus
Moede, F, H., dkk. (2017). Pengaruh lama waktu Fermentasi Terhadap Kadar
Bioetanol Dari Pati Ubi Jalar Kuning ( Ipomea batata L.) Jurnal
Osvaldo, Z, dkk. (2012). Pengaruh konsentrasi asam dan waktu pada proses
Suryani (2017). Pengaruh penambahan urea dan sulfur pada limbah padat
Tadulako
WITA)