Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Mahasiswa pendidikan kimia dari semester I sampai dengan
semester VI telah banyak mendapatkan teori-teoari pembelajaran kimia.
Sebagai bekal untuk menjadi seorang tenaga pengajar kimia tentu hal
tersebut dapat di bilang cukup. Oleh karena dunia kerja saat ini lebih
kompetitif, maka seseorang dituntut untuk menguasai lebih dari satu
bidang perkerjaan. Maka dari itu diharapkan agar lulusan mahasiswa
pendidikan kimia tidak hanya memiliki kemampuan secara akademik saja
melainkan memiliki kemampuan dalam memanfaatkan peluang usaha.
Oleh karena itu dengan adanya mata kuliah kimia terapan dan
kewirausahaan ini akan sangat bermnfaat bagi mahasiswa pendidikan
kimia karena dengan adanya mata kuliah kimia terapan dan kewirausahaan
ini menjadi sebuah pembelajaran yang komplit antara penerapan ilmu
kimia dan penerapan ilmu wirausaha secara langsung.
Dalam mata kuliah kimia terapan dan kewirausahaan, produk yang
dihasilkan dari percobaan-percobaan yang telah dilakukan termasuk
produk umum yang sering dijumpai dan digunakan dalam kehidupan
sehari-hari. Jika biasanya mahasiswa dapat langsung membeli dan
menggunakannya/mengkonsumsi nya, pada mata kuliah ini mahasiswa
dijararkan untuk membuat secara langsung beberapa produk yang biasanya
hanya sering dibeli. Pada mata kuliah ini juga diajarkan untuk menghitung
semua yang berkaitan dengan modal, biaya oprasioanal, laba, bahkan
sampai biaya yang tak terdug sehingga dalam membuat produk mahasiswa
juga harus memepethitungkan dari segi tersebut.

B. Tujuan
1. Untuk menerapkan ilmu kimia yang telah ditempuh mahasiswa
pendidikan kimia ke dalam bidang kewirausahaan.
2. Agar lulusan mahasiswa pendidikan kimia dapat menguasai bidang
bisnis selain bidang akademik.
3. Agar mahasiswa pendidikan kimia dapat membuat sendiri produk-
produk yang sederhna yang biasanya mereka peroleh dengan
membelinya.
4. Adanya pengetahuan khusus dalam bidang kewirausahaan dari
mengelola modal sampai dengan laba.
C. Manfaat
1. Mahasiswa pendidikan mendapatkan ilmu pengetahuan baru dalam
bidang kewirausahaan selain ilmu mutlak yanh harus mereka miliki
sebagai seorang calon tenaga pengajar kimia.
2. Mahasiswa pendidikan kimia dapat berkreasi dengan percobaan yang
telah dilakukan untuk memvariasikan produk yang biasa dipasaran
menjadi produk yang berbeda namun tidak meninggalkan khas dari
produk-produk tersebut.
3. Agar dapat lebih mengharagai sesama khususnya pedagang-pedagang
kecil karena tidak mudah untuk mendapatkan uang.

BAB II
LANDASAN TEORI

A. Tempe
1. Pengertian
Adalah makanan yang dibuat dari fermentasi terhadap biji seperti
kedelai, kacang tanah, atau beberapa bahan lain yang menggunakan
beberapa jenis kapang Rhizopus, seperti Rhizopus oligosoporus,
Rhizopus oryzae, Rhizopus stolonifer, atau Rhizopus arrhizus. Sediaan
fermentasi ini secara umum dikenal dengan ragi tempe.

Gambar 2. Tempe
Klasifikasi Rhisopus oryzae
Kingdom : Fungi
Diviso : Zygomycota
Class : Zygomycetes
Ordo : Mucorales
Familia : Mucoraceae
Genus : Rhizopus
Species : Rhizopus oryzae

Gambar 2. Ragi tempe


2. Reaksi kimia dalam fermentasi tempe
Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel pada keadaan
anaerobik (tanpa oksigen). Secara umum fermentasi adalah salah satu
bentuk respirasi anaerobik, akan tetapi terdapat definisi yang lebih
jelas yang mendefinnisikan fermentasi sebagai respirasi dalam
lingkungan anaerobik dengan tanpa akseptor elektron eksternal.
Reaksi dalam fermentasi berbeda-beda terggantung pada jenis gula
yang digunakan dab produk yang dihasilkan, secara singkat, glukosa
(C6H12O6) yang merupakan gula paling sederhana, melalui fermentasi
akan menghasilkan etanol (2C2H5OH). Reaksi fermenttasi ini
dilakukan oleh ragi, dan digunakan pada produksi makanan.
Persamaan reaksi kimia yang terjadi:
C6H12O6 2C2H5OH + 2CO2 + 2 ATP
(energi yang dilepaskan 118 KJ per mol)

Dijabarkan sebagai berikut:


Gula (glukosa, fruktosa, atau sukrosa) Alkohol (etanol) +
Karbon dioksida + Energi ATP
Jalur biokimia yang terjadi, sebenarnya bervariasi tergantung dari
jenis gula yang terlibat, tetapi umumnya melibatkan jalur glikolisis,
yang merupakan tahap awal dari respirasi aerobik pada tahap awal
sebagian besar organisme. Jalur terakhir akan bervariasi tergantung
produk akhir yang dihasilkan.
Warna putih pada tempe disebabkan adanya miselia jamur yang
tumbuh pada permukaan biji yang dijadikan tempe. Tekstrur kompak
juga disebabkan oleh miselia jamur yang menghubungkan biji-biji
kedelai tersebut. Jamur yang tumbuh pada biji tersebut menghasilkan
enzim-enzim yang mampu merombak senyawa organik kompleks
menjadi senya organik yang lebih sederhana sehingga senyawa
tersebut dapat dengan cepat digunakan oleh tubuh.
3. Kandungan gizi pada tempe
Jamur Rhizopus menghasilkan enzim-enzim protease. Peromakan
senyawa kompleks protein menjadi senyawa yang lebih sederhana
adalah penting dalam fermentasi tempe, dan merupakan salah satu
faktor utama penentu kualitas tempe, yaitu sebagai sumber protein
nabati yang memiliki niilai cerna yang amat tinggi. Selain itu tempe
juga kaya akan serat pangan, kalsium, vitamin B dan zat besi.
Berbagai kandungan dalam tempe mempunyai nilai obat, seperti
antibiotika untuk menyembuhkan infeksi dan antioksidan untuk
mencegah penyakit degeneratif.
4. Kacang tanah
Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) adalah tanaman polong-
polongan atau legum anggota suku Fabaceae yang dibudidayakan,
serta menjadi kacang-kacangan kedua terpenting setelah kedelai di
Indonesia. Tanaman yang berasal dari benua Amerika ini tumbuh
secara perdu setinggi 30 hingga 50 cm (1 hingga 1 kaki) dengan
daun-daun kecil tersusun majemuk.
Tanaman ini adalah satu di antara dua jenis tanaman budidaya
selain kacang bogor, Voandziea subterranea yang buahnya mengalami
pemasakan di bawah permukaan tanah. Jika buah yang masih muda
terkena cahaya, proses pematangan biji terganggu.
Di Indonesia, ia dikenal pula sebagai kacang una, suuk (Sd.),
kacang jebrol, kacang bandung, kacang tuban, kacang kole, serta
kacang banggala. Dalam perdagangan internasional dikenal sebagai
bahasa Inggris: peanut, groundnut.

Gambar 2. Kacang tanah


Klasifikasi kacang tanah
Kingdom : Plantae
Divisi : Tracheophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Magnoliophyta
Ordo : Leguminales
Famili : Leguminoceae ( papilioiaceae)
Genus : Arachis
Spesies : Arachis Hypogeae. L

B. Tapai/Tape
1. Pengertian
Adalah kudapan yang dihasilkan dari proses fermentasi bahan
pangan berkarbohidrat sebagai substrat oleh ragi. Umumnya substrat
berasal dari umbi singkong atau beras ketan. Ragi fermentasi tape
merupakan campuran beberapa mikroorganisme, terutama fungi
(kapang dan jamur) seperti Saccharomyces cereviseae, Endomycopsis
burtoni, Mucor sp, Candida utilis, Saccharomycopsis fibuligera, dan
Pediococcus. Namun tapai hasil fermentasi lebih di dominasi oleh
ragi yang mengandung Saccharomyces cereviseae umumnya
berbentuk semi-cair, lunak, berasa abnis keasaman, mengandung
alkohol, dan memiiliki tekstur lengket.

Gambar tape singkong dan tape ketan putih


Klasifikasi Saccharomyces cereviseae
Kingdom : Fungi
Diviso : Ascomycota
Class : Saccharomycetes
Ordo : Saccharomycetales
Familia : Saccharomycetaceae
Genus : Saccharomyces
Species : Saccharomyces cereviseae
Gambar 2. Ragi tape

2. Reaksi kimia dalam fermentasi tapai/tape


Proses reaksi kimia dalam fermentasi tapai/tape tidak jauh berbeda
dengan fermentasi pada tempe hanya saja yang berbeda adalah
kandungan jamur dalam ragi yang berbeda.
Pada beberapa mikroba peristiwa pembebasan energi terlaksana
karena asam piruvat diubah menjadi asam asetat + CO2 selanjutaya
asam asetat diabah menjadi alkohol. Dalam fermentasi alkohol, satu
molekul glukosa hanya dapat menghasilkan 2 molekul ATP,
bandingkan dengan respirasi aerob, satu molekul glukosa mampu
menghasilkan 38 molekul ATP. Reaksinya adalah sebagai berikut :
a. Gula (C6H12O6) asam piruvat (glikolisis)
b. Dekarbeksilasi asam piruvat. Asampiruvat asetaldehid + CO2
piruvat dekarboksilase (CH3CHO)
c. Asetaldehid oleh alkohol dihidrogenase diubah menjadi
alkohol(etanol) 2CH3CHO + 2NADH2 2C2H5OH + 2NAD.
alcohol dehidrogenase enzim.
Ringkasan reaksi keseluruhan
C6H12O6 2C2H5OH + 2CO2 + 2NADH2 + Energi
3. Kandungan Gizi pada tape
Kandungan asam laktat di dalam tape bermanfaat untuk
meningkatkan sistem kekebalan tubuh, menurunkan kadar kolesterol
dan mencegah terjadinya pertumbuhan sel-sel kangker. Selain itu
terdapat pula kandungan zat besi tinggi sehingga dapat mengobati dan
mencegah penyakit anemia. Tape juga mempunyai kandungan serat
yang tinggi yang dapat digunakan untuk melancarkan sistem
pencernaan. Dan juga tak kalah penting tape juga mengandung anti
inflamasi atau anti peradangan, apabila dikonsumsi secara teratur
dapat menjaga kesehatan kulit.
4. Ketan putih
Beras ketan putih adalah jenis yang warnanya lebih putih daripada
beras lainnya. Beras ketan ini memiliki ukuran lebih besar dan keras.
Beras ketan ini termasuk kedalam jenis padi-padian namun berbeda
jenis dengan beras lainnya. Jika dimasak maka ketan akan memiliki
tekstur yang lengket. Beras ketan mengandung 169 kalori dalam 200 gr
sehingga sesuai dengan asupan kalori yang direkomendasikan. Beras
ketan bermanfaat untuk tubuh bila dikonsumsi secara rutin, yaitu dapat
mengurangi resiko penyakit jantung, sumber energi, membantu
melawan radikal bebas, menyeimbangkan metabolisme dalam tubuh,
menjaga agar tulang tetap sehat dan juga mencegah anemia.
Klasifikasi ketan putih
Kingdom : Plantae
Diviso : Spermatopyta
Sub divisio : Angiospermae
Class : Monocotyledoneae
Ordo : Poales
Familia : Graminae/Poaceae
Genus : Oryza
Species : Oryza sativa L.var glutinosa

Gambar 2. Beras ketan putih


BAB III
ALAT, BAHAN, DAN PROSEDUR KERJA

A. Tempe
1. Alat
a. Baskom 1 buah
b. Plastik klip 3 buah
c. Panci dan tutupnya 1 buah
d. Pengaduk (sothil) 1 buah
e. Kain (untuk membungkus) 3 buah
f. Termometer ruangan 1 buah
g. Timbangan kue 1 buah
h. Sedotan air mineral 1 buah
i. Kompor gas 1 buah
j. Tirisan
2. Bahan
a. Kacang tanah yang sudah dikupas kulitnya sebanyak 0,5 kg
b. Air
c. Ragi tempe
3. Prosedur kerja
a. Menimbang kacang tanah sebanyak 0,5 kg menggunakan
timbangan kue.
b. Mencuci kacang tanah yang sudah di timbang menggunakan air.
c. Merendam kacang tanah dengan air bersih selama 18-24 jam.
d. Menguliti atau memisahkan kulit ari yang membungkus kacang
tanah dengan cara menggosok-gosok atau meremas-remas.
e. Mencuci kacang tanah dari sisa-sisa kulit ari yang ada.
f. Merebus selama kacang tanah yang sudah brsih selama 60
menit.
g. Setelah 60 menit, Kacang tanah ditiriskan. Rebusan kacang tanah
dibiarkan di atas kalo sampai rebusan tersebut menjadi dingin
h. Apabila sudah dingin dan kering, kacang tanah diberi ragi tempe
dengan perbandingan 1 gram ragi untuk 1 kg kacang tanah.
i. Kacang tanah dan ragi tempe diaduk sampai tercampur semuanya
secara merata.
j. Kacang tanah dimasukkan ke dalam plastik klip. Setelah adonan
rebusan kacang tanah dan ragi benar-benar tercampur, adonan
dimasukkan ke dalam plastik klip
k. Melubangi plastik klip dan membungkusnya dengan kain.
l. Kemudian balut dengan handuk yang bersih dan kering. Dan
tunggu selama beberapa hari sampai kacang tanah menjadi tempe.
B. Tape/tapai
1. Alat
a. Baskom
b. Panci
c. Sendok Nasi dan sendok makan
d. toples/ tempat fermentasi
e. Penyaring
f. Piring
2. Bahan
a. 1/2 Kg Ketan
b. 1 butir ragi tape, dihaluskan
c. Setengah gelas gula Pasir
d. Daun pisang untuk alas
e. air masak 2 gelas
3. Prosedur kerja
a. Cuci beras ketan minimal 3 kali hingga bersih sampai airnya
bening.
b. Siapkan kukusan dan lapisin dengan alas daun pisang.
c. Tuangkan beras ketan yang sudah tiris dan siap dikukus
d. Masak beras ketan selama 15 menit hingga menjadi setengah
matang. Cirinya ketika di sentuh dengan ujung jari ketan terasa
empuk dan padat serta warnanya sudah berubah menjadi lebih
transparan
e. Matikan api dan siapkan wadah yang cukup besar untuk
menampung beras ketannya, aduk aduk hingga tidak menggumpal
(buyar)
f. Ambil air bekas kukusan beras ketan bukan dari air rebusan lain
karena ini sudah steril, lalu guyurkan pada beras ketannya.
g. Aduk aduk hingga rata dan air meresap ke dalam ketan, fungsi air
ini adalah untuk membasahi ketan sehingga matang saat dikukus
kedua kalinya.
h. Kukus kembali beras ketannya selama 30 menit saja. Pada tahap
ini ketan tidak boleh bersentuhan lagi dengan tangan, bila mau
ngecek matangnya cukup ambil dengan sendok karena kontaminasi
bakteri dari tangan akan membuat fermentasi menjadi gagal.
i. Hancur dan lembutkan ragi dengan gula pasir dengan punggung
sendok hingga halus, sisihkan.
j. Ketika ketan selesai dikukus tempatkan pada wadah yang berongg
agar uap panas cepat hilang.
k. Aduk perlahan supaya uap panasnya hilang dan cepat dingin.
l. Saat ketan sudah dingin, taburkan campuran ragi dan gula pasirnya
setengah ukuran dulu.
m. Aduk perlahan hingga ragi rata dan taburi kembali dengan sisa
ragi, aduk lagi.
n. Tempatkan pada wadah tertutup, lalu dimasukan kedalam kukusan
yang sudah bersih.
o. Lalu lapisi dengan berlapis lapis kain, gunanya memastikan panas
hasil fermentasi tidak menyebar kemana mana sehingga suhu
terjaga dengan baik dan membuat tape ketan mampu matang
sempurna.
p. Terakhir tutupi dengan tutup kukusan (dandang) dan taruh ditempat
yang adem dan tidak kena cahaya dan diamkan selama 3 hari.
BAB IV
PEMBAHASAN

A. Tempe
Waktu yang diperlukan dalam fermentasi kacang tanah menjadi
tempe membutuhkan waktu selama kurang lebih tiga hari. Di hari pertama
keadaan bungkus kacang tanah dipenuhi uap air akibat panas yang masih
ditimbulkan oleh proses fermentasi dan mycelia putih dari jamur belum
merata (masih terlihat padatan/biji kedelai).
Pada hari kedua masih ada biji kacang tanah yang terlihat akan
tetapi keadaan biji kacang tanah telah terbungkus hampir sempurna oleh
mycelia putih dari jamur, karena padatan biji kacang tanah menempel pada
pembungkusnya maka padatan biji kacang tanah tersebut terlihat
membentuk tekstur yang rata sesuai bentuk pembungkusnya.
Pada hari ketiga biji kacang tanah sudah terbungkus sempurna oleh
mycelia putih dari jamur dan pastinya bentuknya sudah persis seperti
tempe yang terbuat dari kedelai pada umumnya. Namun tetap tercium bau
yang khas dari kacang tanah tersebut .
Pengamatan diatas agak sedikit berbeda pada tempe yang biasanya
terbuat dari kedeai, biasanya tempe yang ternuat dari kedelai memiliki
waktu fermentasi yang lebih singkat untuk membentuk tempe yang
sempurna. Kemudian selain waktu, tekstur dari tempe kacang tanah ini
memang agak sedikit berbeda hal ini dikarenakan ukuran dari polong
kacang tanah yang memang lebih besar. Namun untuk cita rasa, tempe dari
kacang tanah tidak kalah enak dari tempe dari kedelai, apalagi dimasak
dengan bumbu-bumbu dan disantap selagi hangat.

B. Tape/tapai
Sebelum dilakukan fermentasi, beras ketan masih berbentuk seperti
beras pada umumnya. Namun, setelah mengalami fermentasi beras ketan
tersebut mengalami perubahan bentuk dan menghasilkan air yang
mengandung alcohol serta menimbulkan rasa asam dan manis. Kondisi
tersebut disebabkan karena pada beras ketan diberikan ragi yang
merupakan mikroorganisme yang berfungsi mengubah glukosa menjadi
alcohol dan menghasilkan air. Sebelum dikukus ketan direndam 12 jam
untuk menambah massa ketan supaya tidak terlalu keras. Oleh karena itu,
pada saat sesudah fermentasi, ketan menjadi lunak. Ketan tidak boleh
terkena air jika sudah diberi ragi karena akan mematikan ragi (bakteri)
sehingga proses fermentasi tidak berjalan sempurna. Ketan juga harus
diletakkan/ disimpan didalam tempat yang kedap udara. Karena jika
terkena oksigen, proses fermentasi juga akan gagal.
Ketan yang merupakan karbohidrat diubah oleh ragi menjadi alcohol dan
air. Dengan adanya alcohol, tape ketan bersifat manis dan agak asam. Tape
membutuhkan amilosa, amilum dan karbohidrat kompleks, derajat
keasaman (pH 5-6), dan suhu yang tepat dan kadar air. Karena fermentasi
maka ketan, beras dibutuhkan kadar air yang cukup untuk ragi agar bisa
hidup. Oleh karena itu, beras ketan harus dikukus. Banyaknya ragi yang
digunakan disesuaikan dengan jumlah beras ketan. Bila terlalu banyak
akan mempercepat proses fermentasi dan menyebabkan rasa tape menjadi
pengar, bila terlalu sedikit dapat menyebabkan tape yang terbentuk tidak
manis dan terasa keras. Takaran ragi yang tepat biasanya diperoleh
berdasarkan pengalaman. Kualitas tape yang baik turut ditentukan oleh
jenis ragi yang digunakan dan asal ragi tersebut.
Tape ketan jika diletakkan dalam keadaan suhu kamar hanya bertahan 2
hari. Jika lebih dari 2 hari maka kadar alcohol dalam tape tersebut akan
bertambah. Semakin banyak kadar alcohol, maka tape akan berubah
menjadi khamar.. Di jurnal tersebut diberitakan bahwa kadar etanol (%)
pada 0 jam fermentasi tidak terdeteksi, setelah 5 jam fermentasi kadar
alkoholnya. Dan berdasarkan salah satu jurnal telah diperoleh data
peningkatan kadar alkohol setelah beberapa waktu 165%, setelah 15 jam
0.391%, setelah 24 jam 1.762%, setelah 36 jam 2.754%, setelah 48 jam
2.707% dan setelah 60 jam 3.380%.. Namun, jika tape diletakkan didalam
kulkas akan meghambat kerja bakteri karena bakteri tidak dapet bekerja
pada suhu rendah dan pada suhu terlalu tinggi.
Oleh karena itu, tape yang diletakkan didalam kulkas lebih tahan
lama daripada yang diltekkan didalam keadaan suhu kamar.
Kegagalan dalam pembuatan tape dapat dipengaruhi beberapa factor, yaitu
kurang sterilnya tempat pembuatan, pembuat terlalu banyak bicara,
pembuat tidak boleh dalam keadaan haid, terlalu banyak memberi ragi,
jenis ragi kurang tepat, dll.

BAB V
KESIMPULAN

Berdasarkan dari percobaan-percobaan yang telah dilakukan maka dapat


disimpulkan bahwa:
1 Mata kuliah kimia terapan dan kewirausahaan sangat bermanfaat untuk
menerapkan ilmu kimia yang telah ditempuh mahasiswa pendidikan kimia ke
dalam bidang kewirausahaan.
2 Percobaan-percobaan yang telah dilakukan dalam mata kuliah kimia terapan
dan kewirausahaan menjadi pengalaman bagi mahasiswa dalam
mmenghasilkan produk-poduk.
3 Bertambahnya pengetahuan khusus dalam bidang kewirausahaan dari
mengelola modal sampai dengan laba.

RINCIAN DANA YANG DIGUNAKAN

A. Tempe
1. Kacang tanah 0,5 kg (10.000)
2. Ragi tempe (5.000)
3. Plastik tempe (6.000)
Total = 21.000
B. Tape
1. 1/2 Kg Ketan
2. Ragi tape
3. gelas gula Pasir
4. Daun pisang untuk alas
5. Kemasan + sendok

Anda mungkin juga menyukai