SEJARAH
• Dahulu fermentasi disebut dengan perombakan gula menjadi
alkohol dan menghasilkan CO2
• Reaksinya:
C6H12O6 2C2H5OH + 2CO2
• Banyak reaksi kimia yang terjadi tanpa menggunakan gula
sebagai substrat dan tanpa menghasilkan CO2
2
DEFINISI FERMENTASI
•Merupakan perombakan senyawa
kompleks menjadi senyawa
sederhana dengan bantuan
mikroorganisme
3
3 hal yag diperlukan dalam fermentasi
2. Mikroorganisme
3. Kondisi fermentasi
4
SUBSTRAT
• DAPAT BERUPA MAKANAN PADAT DAN MAKANAN CAIR, YANG
SUDAH DIMASAK MAUPUN BAHAN MAKANAN
• COCOK UNTUK DITUMBUHI OLEH JENIS MIKROORGANISME
TERTENTU
5
MIKROORGANISME DALAM
FERMENTASI
1. BAKTERI, contoh:
a. Pembuatan ikan asin (bakteri halofilik)
b. Pembuatan yoghurt
(Lactobacillus bulgaricus dan
Streptococcus thermophilus)
c. Pembuatan yakult
(Lactobacillus casei Shirota strain)
6
MIKROORGANISME DALAM
FERMENTASI
1. BAKTERI, contoh:
d. Pembuatan nata de coco
(Acetobacter xylinum)
e. Pembuatan sawi asin
(Leuconostoc)
f. Cuka (Acetobacter acetii)
7
MIKROORGANISME DALAM
FERMENTASI
2. KAPANG, contoh:
a. Pembuatan tempe
Rhizopus oligosporus dan Rhizopus oryzae
b. Pembuatan oncom
- Monilia sitophila (oncom merah)
- Rhizopus oligosphorus (oncom hitam)
c. Pembuatan keju: Penicillium requiforti dan
Penicillium camemberti
d. Pembuatan angkak: Monascuss sp
8
TEMPE
Definition
History
Raw Material
Cultur Stater
Process Making
Types of tempeh
Quality Control
Process Parameter
Definition
• Indonesia
Serat Centhini, sebuah buku yang diterbitkan pada
abad ke-16, mengindikasikan bahwa tempe sudah dibuat
dan dikonsumsi masyarakat pada masa itu. Tempe mungkin
diperkenalkan oleh orang Cina. Referensi pertama oleh
orang Eropa tentang tempe tahun 1875 yaitu dalam Kamus
Bahasa Jawa - Belanda. Pada era tahun 70-an, daun pisang
yang digunakan sebagai pembungkus tempe mulai diganti
dengan plastik.
• Eropa
Di Eropa, tempe diperkenalkan oleh orang Belanda yang dahulu menjajah Indonesia.
Pabrik Tempe pertama di Eropa didirikan di Belanda oleh para pendatang dari Indonesia.
Artikel berbahasa Inggris pertama muncul tahun 1931 dalam buku “Vegetables of the
Dutch East Indies “, yang ditulis oleh J.J. Ochse. Artikel yang populer tentang tempe
terdiri dari 7 halaman diterbikan di Perancis tahun 1982 dalam Le Compas.
• Amerika
Di Amerika Serikat, tempe mulai dikenal baru pada tahun 1946 dengan
diterbitkannya “Possible Sources of Proteins for Child Feeding in Underdeveloped
Countries”, dalam American Journal of Clinical Nutrition. Pada era tahun 60-an ada
ketertarikan baru tentang tempe dengan adanya penelitian di Cornell University (New
York) dan di USDA Northern Regional Research Center (Illinois). Pada tahun 1961 Mary
Otten menjadi yang pertama memproduksi tempe. Selama tahun 1983 sekitar 1 juta
tempe diproduksi untuk dipasarkan.
• Japan
In Japanese, Nakazawa (1928) first wrote the word in Roman letters as tempeh.
Nakano (1959) wrote temupe , in katakana. Ohta et al. in 1964 started writing it
as tenpe , which thereafter became the standard katakana form, although a few
reports have written it as tenpei .
1. Rhyzopus oligosporus
2. Micrococcus luteus
3. Corynebacterium sp.
4. Klebsiella pneumoniae
Culture Starter 1. Rhyzopus oligosporus
Klasifikasi
Kingdom : Fungi
Divisi : Zygomycota
Kelas : Zygomycetes
Ordo : Mucorales
Famili : Mucoraceae
Genus : Rhizopus
Spesies : R. oligosporus 2. M
Rhizopus oligosporus merupakan kapang dari famili Mucoraceae
yang sering digunakan sebagai kultur stater pada pembuatan
3. C
tempe dalam skala industri kecil. Pertumbuhan optimum pada
suhu 32-350C, sporanya menghasilkan serabut halus, micelia
4. K
putih, mengikat biji untuk menghasilkan padatan yang
merupakan bagian dari proses fermentasi biji kedelai
(Anonymous, 2007).
Culture Starter 2. Micrococcus luteus
Klasifikasi
Kingdom : Bacteria
Filum : Actinobacteria
Ordo
Famili
: Actinomycetales
: Micrococcaceae
1. R
Genus : Micrococcus
Spesies : M. luteus
Dikupas kulit
arinya dan di
cuci
PERENDAMAN
Tujuan perendaman adalah :
Meningkatkan kadar air biji kedelai
Mengkondisikan Lingkungan asam
Menghambat pertumbuhan bakteri
pembusuk
PENGUPASAN
Tujuan pengupasan adalah :
Memudahkan penetrasi mikroba
memanfaatkan nutrisi dalam biji kedelai
PENCUCIAN
Tujuan: Mengurangi kondisi asam pada
biji kedelai
PEREBUSAN
Tujuan: Menginaktivasi mikroba yang
tumbuh selama perendaman
PENGINOKULASIAN
Tujuan: Menumbuhkan inokulum
(Rhyzopus oligosporus) pada biji kedelai
sebanyak 2%
PEMBUNGKUSAN
Tujuan: Meminimalisir kontak dengan
lingkungan dan udara serta menjaga
kestabilan suhu
PEMERAMAN
Tujuan: Memberikan waktu untuk
fermentasi (24 jam pada suhu 250 -
370C)
Fermentasi tempe dapat meningkatkan kadar
padatan terlarut, nitrogen terlarut, asam amino
bebas, asam lemak bebas, nilai cerna, nilai
efisiensi protein, serta skor proteinnya.
Tempe berpotensi melawan radikal bebas,
menghambat proses penuaan dan mencegah
terjadinya penyakit degeneratif (aterosklerosis,
jantung koroner, kolesterol, kanker). Selain itu
tempe juga mengandung zat antibakteri yang
dapat berperan sebagai antidiare.
Tempe merupakan sumber vitamin B yang sangat
potensial, antara lain : vitamin B1 (tiamin), B2
(riboflavin), asam pantotenat, asam nikotinat
(niasin), vitamin B6 (piridoksin), dan B12
(sianokobalamin)
more…
KANDUNGAN VITAMIN :
Tempe merupakan satu-satunya sumber vitamin B12 dari bahan pangan nabati.
Peningkatan beberapa komponen selama fermentasi :
vitamin B12 aktivitasnya meningkat sampai 33 kali selama fermentasi dari kedelai
riboflavin naik sekitar 8-47 kali
piridoksin 4-14 kali
niasin 2-5 kali
biotin 2-3 kali
asam folat 4-5 kali
dan asam pantotenat 2 kali lipat.
Vitamin B12 tidak diproduksi oleh kapang tempe, tetapi oleh bakteri
kontaminan seperti Klebsiella pneumoniae dan Citrobacter freundii
(Anonymous i, 2007).
KANDUNGAN MINERAL : ANTIOXIDANT
Kapang tempe dapat menghasilkan Antioxidant pada tempe dalam
enzim fitase yang akan bentuk isoflavon daidzein,
menguraikan asam fitat (yang glisitein, dan genistein. Selain itu
mengikat beberapa mineral) juga terdapat antioksidan faktor II
menjadi fosfor dan inositol. (6,7,4-trihidroksi isoflavon) yang
Dengan terurainya asam fitat, mempunyai sifat antioksidan
mineral-mineral tertentu (seperti paling kuat dibandingkan dengan
besi, kalsium, magnesium, dan isoflavon dalam kedelai.
zink) menjadi lebih tersedia untuk
dimanfaatkan tubuh
(Anonymous i, 2007).
JENIS-JENIS tempe
Pseudomonas cocovenenans