(MATERI 5)
Denis Melati, S.Gz., M.Gz
Outlines
Cost-effectiveness
Manfaat Cost-effectiveness
Cost Benefit
Unit Cost
Memilih Intervensi
Target Fortifikasi
Cost-effectiveness
Cost-effectiveness
Biaya untuk mencapai hasil yang ditentukan dan digunakan untuk
membandingkan berbagai intervensi dengan hasil yang sama (WHO,
2006)
Dalam kasus fortifikasi makanan, contoh hasil yang diinginkan mungkin
termasuk: mencegah 1 kasus defisiensi vitamin A subklinis, mencegah 1
kasus anemia atau mencegah 1 kasus gondok atau defisiensi yodium
Membandingkan Untuk menilai efektifitas biaya intervensi kesehatan :
Cost per
Cost per death disability-adjusted
averted life-year saved
(DALY)
Cost-effectiveness
Mengalihkan biaya per kematian
Cost per Ex: biaya per kematian yang dapat
death dihindari dg adanya suplementasi vitamin A
averted untuk anak-anak & suplementasi zat besi
untuk wanita hamil
Cost per
Biaya yang dapat dihemat per tahun hidup
karena kecacatan
disability-
Terkait dengan morbiditas & mortalitas adjusted life-year
saved (DALY)
Manfaat
Cost-effectiveness
Ex : membandingkan suplementasi
vitamin A dg fortifikasi vitamin A,
membandingkan suplementasi
Manfaat vitamin A dg imunisasi
menurunkan morbiditas &
Cost Effectiveness mortalitas
WHO’s CHOICE
Project
CHOICE (CHOosing Interventions that are Cost-Effective)
Application of the CHOICE model to data from WHO’s Africa D region
(mainly West Africa) has demonstrated that micronutrient interventions are
potentially highly cost-effective
WHO’s CHOICE
Project
Cost-Benefit
Cost Benefit
Biaya untuk mencapai manfaat atau hasil potensial yg melampaui
kesehatan dan digunakan untuk membandingkan berbagai intervensi
dengan hasil yang berbeda (WHO, 2006)
Perbedaan biaya
tergantung dari proporsi
populasi target dari
populasi
Memilih Intervensi
Manakah yang lebih efektif antara Fortifikasi dengan
Suplementasi?