Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

COST MINIMIZATION ANALYSIS (CMA)

DOSEN PENGAMPU:
NOVRIKA SILALAHI.,M.Stat
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 8
Lelly Anggralisti ( 22.12.040 )

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT PROGRAM


SARJANA FAKULTAS KESEHATAN MASYRAKAT
INSTITUT KESEHATAN DELI HUSADA DELI TUA
TA.2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah yang maha kuasa karena atas limpahan dan
karunianya kami dapat menyusun makalah yang Berjuducost Minimization
Analysis (cma).Makalah ini kami susun dalam langkah untuk menyelesaikan
tugas mata kuliah Mata kuliah ekonomi kesehatan yang telah diberikan.

Kami menyadari sepenuhnnya, dalam menyusun makalah ini masih jauh


dari kesempurnaan, masih banyak kekurangan dan kelemahan. Hal ini tidak lain
karena keterbatasan kami dalam mencari sumber sumber yang dapat dijadikan
sebagai referensi dan juga keterbatasan pengetahuan yang kami miliki.

Kami sangat berharap makalah ini dapat bermanfat bagi kami dan
pembaca. Oleh karena itu kepada semua pihak kiranya dapat memberikan kritik
dan saran demi perbaikan penulisan makalah ini.

Deli Tua, 7 November 2023

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

merupakan studi yang mengukur dan membandingkan antara biaya


dan hasil/konsekuensi dari suatu pengobatan. Tujuan
farmakoekonomi adalah untuk memberikan informasi yang dapat
membantu para pembuat kebijakan dalam menentukan pilihan atas
alternative-alternatif pengobatan yang tersedia agar pelayanan
kesehatan menjadi lebih efisien dan ekonomis.

Seiring dengan berkembangnya pelayanan farmasi klinik yang


dilakukan oleh apoteker di berbagai belahan dunia, maka ruang
lingkup farmakoekonomi juga meliputi studi tentang manfaat
pelayanan farmasi klinik secara ekonomi. Hail studi semacam ini bisa
dimanfaatkan untuk meniustifikasi apakah suatu bentuk pelavanan
farmasi klinik dapat disetujui untuk dilaksanakan di suatu unit
pelayanan, ataukah suatu pelayanan farmasi klinik yang sudah
berjalan dapat terus dilanjutkan. Pihak-pihak yang berkepentingan
dalam upaya menjadikan pelayanan kesehatan lebih efisien dan
ekonomis ditantang untuk mampu melakukan penilaian menyeluruh
terhadap suatu obat baik dari segi efektivitas obat maupun dari segi
nilai ekonomisnya. Untuk itu diperlukan bekal pengetahuan tentang
prinsip prinsip farmakoekonomi dan keterampilan yang memadai
dalam melakukan evaluasi hail studi farmakoekonomi.

Metode-metode analisis yang digunakan dalam farmakoekonomi


meliputi Cost

Minimization Analysis, Cost Effectiveness Analysis, Cost Utility


Analysis dan Cost Benefit Analysis. Dalam makalah in akan
dijelaskan lebih lanjut mengenai pengertian, kegunaan, kelebihan,
kekurangan, dan contoh penggunan dari Cost Minimization Analysis.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana efektivitas dan efisiensi pembiayaan kesehatan bersumber
pemerintah pusat (in-kind)?
2. Apa dampak dari pembiayaan kesehatan bersumber pemerintah pusat (in-
kind) terhadap aksesibilitas dan kualitas layanan kesehatan?
3. Bagaimana mekanisme pengawasan dan akuntabilitas dalam pembiayaan
kesehatan bersumber pemerintah pusat (in-kind)?
4. Apa strategi yang dapat diterapkan untuk meningkatkan efektivitas dan
efisiensi pembiayaan kesehatan bersumber pemerintah pusat (in-kind)?
5. Bagaimana perbandingan antara pembiayaan kesehatan bersumber
pemerintah pusat (in-kind) dengan pendekatan pembiayaan lainnya, seperti
asuransi kesehatan atau dana jaminan kesehatan?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Memahami efektivitas dan efisiensi pembiayaan kesehatan in-kind:
Dengan mempelajari pembiayaan kesehatan in-kind, kita dapat
mengevaluasi sejauh mana metode ini efektif dan efisien dalam
menyediakan layanan kesehatan kepada masyarakat. Hal ini akan membantu
dalam perumusan kebijakan yang lebih baik di masa depan.

2. Menganalisis dampak pembiayaan kesehatan in-kind terhadap


aksesibilitas dan kualitas layanan kesehatan: Salah satu tujuan pembiayaan
kesehatan adalah untuk memastikan bahwa masyarakat memiliki akses yang
mudah dan terjangkau terhadap layanan kesehatan yang berkualitas. Dengan
mempelajari pembiayaan kesehatan in-kind, kita dapat mengevaluasi apakah
metode ini berhasil mencapai tujuan tersebut.

1.4 Manfaat Penulisan


Dari penulisan makalah ini dapat memberikan manfaat :
1.4.1 Bagi penulis
1.Dapat mengakses layanan kesehatan yang lebih baik
tanpa harus khawatir tentang biaya yang tinggi.
2.Mengurangi Beban Finansial ,Ini memungkinkan penulis
untuk fokus pada pekerjaan mereka tanpa khawatir tentang
biaya pengobatan yang mahal.
3.Dapat meningkatkan produktivitas dalam menulis dan
pekerjaan mereka.
4. Dapat memiliki kualitas hidup yang lebih baik dan lebih
seimbang, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi
kualitas karya mereka.

1.4.2 Bagi pembaca


Program ini dapat membantu masyarakat yang kurang mampu
untuk mendapatkan akses ke layanan kesehatan yang penting,
seperti pemeriksaan medis, pengobatan, dan perawatan, tanpa
harus membayar secara langsung.
Pembaca program ini terlindungi dari beban finansial yang
berat akibat biaya kesehatan yang tinggi. Ini membantu
mencegah kemiskinan medis di kalangan keluarga yang
berpenghasilan rendah.
Program ini juga dapat mencakup upaya pencegahan penyakit,
seperti vaksinasi dan program kesehatan masyarakat, yang
dapat membantu mengurangi risiko penyakit menular.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Efektifitas Dan Efisiensi Pembiayaan Kesehatan Bersumber
Pemerintah Pusat

Efektivitas dan efisiensi pembiayaan kesehatan bersumber dari pemerintah pusat


(in-kind) dapat bervariasi tergantung pada implementasinya di setiap negara atau
wilayah. Berikut adalah beberapa faktor yang dapat memengaruhi efektivitas dan
efisiensi pembiayaan kesehatan in-kind:

1 Aksesibilitas: Pembiayaan in-kind dapat efektif jika program-programnya


dirancang untuk memastikan akses yang lebih baik ke layanan kesehatan
bagi masyarakat yang membutuhkannya. Jika layanan kesehatan mudah
diakses, maka efektivitasnya dapat meningkat.
2 Kualitas Layanan: Penting untuk memastikan bahwa layanan kesehatan
yang disediakan melalui pembiayaan in-kind memiliki kualitas yang
memadai. Kualitas yang rendah dapat mengurangi efektivitas dan efisiensi
program tersebut.
3 Biaya Administrasi: Efisiensi dapat dipengaruhi oleh biaya administrasi
program. Jika biaya administrasi tinggi, maka lebih sedikit dana yang
tersedia untuk layanan langsung. Oleh karena itu, penting untuk menjaga
biaya administrasi seefisien mungkin.
4 Transparansi dan Akuntabilitas: Sistem pembiayaan kesehatan in-kind
harus transparan dan akuntabel untuk memastikan dana digunakan dengan
baik dan tidak disalahgunakan.
5 Keberlanjutan: Pembiayaan in-kind harus berkelanjutan agar dapat
memberikan manfaat jangka panjang dalam penyediaan layanan
kesehatan.
6 Evaluasi dan Perbaikan: Program-program pembiayaan kesehatan in-kind
harus secara rutin dievaluasi dan diperbaiki berdasarkan hasil evaluasi
tersebut untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi.
7 Kepatuhan dan Kesadaran Masyarakat: Keberhasilan program in-kind juga
tergantung pada kesadaran dan kepatuhan masyarakat dalam menggunakan
layanan kesehatan yang disediakan. Penting untuk dicatat bahwa setiap
negara memiliki konteks yang berbeda, dan apa yang efektif dan efisien
dalam satu negara mungkin tidak sama di negara lain. Oleh karena itu,
perencanaan dan pelaksanaan program pembiayaan kesehatan in-kind
harus disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik masyarakat
setempat untuk mencapai hasil yang optimal.

2.2 Dampak dari pembiayaan kesehatan bersumber pemerintah pusat


(in-kind) terhadap aseksibilitas dan kualitas layanan kesehatan
Aksesibilitas:
Peningkatan Akses: Pembiayaan in kind dapat meningkatkan akses
masyarakat terhadap layanan kesehatan dengan menyediakan fasilitas dan
sumber daya kesehatan yang lebih dekat dengan penduduk, terutama di daerah
yang terpencil atau kurang berkembang.
Penurunan Hambatan Keuangan: Dengan layanan kesehatan yang disubsidi
atau gratis, biaya menjadi kurang menjadi hambatan bagi masyarakat yang
kurang mampu untuk mendapatkan perawatan medis yang mereka butuhkan.
Kualitas:
Kualitas Variabel: Meskipun pembiayaan in kind dapat meningkatkan akses,
kualitas layanan kesehatan bisa bervariasi. Tergantung pada sumber daya yang
tersedia dan manajemen fasilitas, kualitas layanan bisa sangat berbeda antar
lokasi.
Tantangan Manajemen: Kadang-kadang, pemerintah dapat menghadapi
tantangan dalam manajemen dan pemeliharaan fasilitas kesehatan, yang dapat
memengaruhi kualitas pelayanan.
Kesetaraan:Meningkatkan Kesetaraan: Pembiayaan in kind dapat membantu
mengurangi ketidaksetaraan dalam aksesibilitas kesehatan, karena semua
individu memiliki akses ke layanan yang sama.
Tetapkan Standar: Pemerintah harus memastikan bahwa standar pelayanan
kesehatan yang konsisten dan tinggi dijaga di semua fasilitas yang dibiayai
olehnya.Dalam prakteknya, dampak pembiayaan kesehatan in kind akan
sangat tergantung pada strategi implementasi dan upaya pengawasan yang
dilakukan oleh pemerintah. Tujuannya haruslah untuk memastikan bahwa
masyarakat memiliki akses mudah ke layanan kesehatan berkualitas tinggi.

2.3 Mekanisme pengawasan dan akuntabilitas dalam pembiayaan kesehatan


bersumber pemerintah pusat ( in kind )
Mekanisme pengawasan dan akuntabilitas dalam pembiayaan kesehatan
bersumber dari pemerintah pusat (in kind) dapat melibatkan beberapa langkah
dan lembaga. Berikut adalah beberapa komponen penting dalam mekanisme
ini:
1 Penganggaran: Pemerintah pusat mengalokasikan anggaran untuk
sektor kesehatan melalui proses perencanaan dan penetapan anggaran
tahunan. Mekanisme ini mencakup penentuan alokasi dana untuk
berbagai program kesehatan.
2 Pelaksanaan Program: Dana yang dialokasikan digunakan untuk
melaksanakan berbagai program kesehatan, seperti pembangunan
fasilitas kesehatan, penyediaan obat-obatan, pelatihan tenaga medis,
dan lain sebagainya.

3 Monitoring: Lembaga pemerintah pusat dan lembaga terkait


mengawasi pelaksanaan program-program tersebut. Ini bisa mencakup
pemantauan terhadap penggunaan dana, kepatuhan terhadap pedoman,
serta pengukuran pencapaian target kesehatan.
4 Audit: Audit internal dan eksternal dapat dilakukan untuk memeriksa
akuntabilitas penggunaan dana. Ini bisa dilakukan oleh Badan
Pemeriksa Keuangan (BPK) atau auditor independen.
5 Pelaporan: Laporan berkala disusun untuk menginformasikan publik
dan pemangku kepentingan tentang penggunaan dana dan hasil
program kesehatan. Laporan ini harus transparan dan mudah diakses
oleh masyarakat.
6 Evaluasi: Evaluasi program kesehatan secara berkala dilakukan untuk
menilai efektivitas dan efisiensi program tersebut. Hasil evaluasi ini
digunakan untuk perbaikan dan perubahan kebijakan.
7 Partisipasi Masyarakat: Masyarakat juga dapat berperan dalam
pengawasan dengan memberikan masukan, menyampaikan keluhan,
atau berpartisipasi dalam mekanisme konsultasi publik terkait
kebijakan kesehatan.
8 Pertanggungjawaban: Jika ditemukan ketidakpatuhan atau
penyalahgunaan dana, tindakan hukum atau tindakan disiplin dapat
diambil terhadap pihak yang bertanggungjawab. Mekanisme ini
memastikan bahwa dana yang disalurkan oleh pemerintah pusat untuk
pembiayaan kesehatan digunakan dengan efisien, efektif, dan sesuai
dengan kebutuhan masyarakat, sambil memastikan akuntabilitas dan
transparansi dalam pengelolaannya.

2.4 Strategi yang dapat diterapkan untuk meningkatkan efektivitas dan


efisiensi pembiayaan kesehatan bersumber pemerintah pusat ( in kind )
Untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pembiayaan kesehatan
bersumber dari pemerintah pusat dalam bentuk in-kind, beberapa strategi yang
dapat diterapkan meliputi:

Evaluasi Program yang Ada: Lakukan evaluasi menyeluruh terhadap program


pembiayaan kesehatan yang sudah ada untuk mengidentifikasi kelemahan dan
potensi perbaikan.
Peningkatan Infrastruktur Kesehatan: Investasikan dalam infrastruktur
kesehatan dasar seperti rumah sakit, pusat kesehatan, dan sarana medis untuk
memastikan akses yang lebih baik bagi masyarakat.
Manajemen Persediaan yang Efisien: Kelola persediaan obat dan peralatan
medis dengan efisien untuk menghindari pemborosan dan pemusnahan barang
yang kadaluarsa.
Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Manusia: Tingkatkan pelatihan dan
kualifikasi staf medis dan administratif untuk meningkatkan pelayanan
kesehatan.
Penggunaan Teknologi Informasi: Implementasikan sistem rekam medis
elektronik dan manajemen informasi kesehatan untuk memudahkan pelacakan
pasien dan data kesehatan.
Audit dan Transparansi: Lakukan audit rutin atas penggunaan anggaran
kesehatan untuk memastikan dana digunakan dengan benar dan transparan.
Pemberian Insentif: Pertimbangkan sistem insentif untuk meningkatkan
produktivitas dan pelayanan medis yang lebih baik.
Partisipasi Masyarakat: Melibatkan masyarakat dalam perencanaan dan
pemantauan program kesehatan untuk memastikan kebutuhan mereka
terpenuhi.
Kolaborasi antar Lembaga: Kerja sama dengan pihak swasta, organisasi non-
pemerintah, dan lembaga internasional untuk meningkatkan pembiayaan dan
akses kesehatan.
Perencanaan Jangka Panjang: Buat rencana jangka panjang untuk
pengembangan sistem kesehatan nasional yang berkelanjutan.
Dengan menggabungkan berbagai strategi ini, pembiayaan kesehatan
bersumber dari pemerintah pusat dalam bentuk in-kind dapat ditingkatkan
dalam hal efektivitas dan efisiensi untuk memberikan pelayanan kesehatan
yang lebih baik bagi masyarakat.

2.5 Perbandingan antara pembiayaan kesehatan bersumber pemerintah


pusat (in kind ) dengan pendekatan pembiyayaan lainnya seperti asuransi
kesehatan atau dana jaminan kesehatan
Pembiayaan kesehatan bersumber dari pemerintah pusat (in-kind) memiliki
perbedaan utama dibandingkan dengan pendekatan pembiayaan lainnya,
seperti asuransi kesehatan atau dana jaminan kesehatan:

Pembiayaan In-Kind oleh Pemerintah Pusat:


Sumber Dana: Pemerintah pusat biasanya menggunakan anggaran publik
untuk menyediakan layanan kesehatan secara langsung kepada penduduk.
Dana ini berasal dari pajak dan pendapatan negara.
Akses Masyarakat: Layanan kesehatan dapat lebih mudah diakses oleh seluruh
masyarakat tanpa memerlukan premi atau pembayaran langsung saat
penggunaan layanan.
Manajemen: Pemerintah bertanggung jawab langsung atas pengelolaan dan
penyediaan layanan kesehatan.
Asuransi Kesehatan:
Sumber Dana: Asuransi kesehatan didanai melalui premi yang dibayar oleh
peserta asuransi. Kadang-kadang, pemerintah juga memberikan subsidi atau
kontribusi.
Akses Masyarakat: Akses ke layanan kesehatan dapat tergantung pada jenis
polis yang dimiliki individu dan sejauh mana polis tersebut mencakup layanan
tertentu.
Manajemen: Asuransi kesehatan dapat dikelola oleh perusahaan swasta atau
lembaga publik.
Dana Jaminan Kesehatan:
Sumber Dana: Dana jaminan kesehatan biasanya terdiri dari iuran yang
dibayarkan oleh peserta, serta kontribusi dari pemerintah atau pengusaha.
Akses Masyarakat: Seperti asuransi kesehatan, akses tergantung pada jenis
dana jaminan kesehatan yang dimiliki dan lingkup cakupan.
Manajemen: Dana jaminan kesehatan biasanya dikelola oleh badan atau
lembaga khusus yang bertanggung jawab atas pengelolaan dana dan penentuan
cakupan.
Perbandingan ini mencerminkan perbedaan dalam pendanaan, akses, dan
pengelolaan layanan kesehatan. Pilihan tergantung pada struktur sistem
kesehatan suatu negara dan kebijakan pemerintah dalam memastikan akses
universal ke layanan kesehatan.
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pelayanan Kesehatan Terjamin: Pembiayaan kesehatan in-kind
memastikan akses pelayanan kesehatan yang lebih terjamin bagi
penduduk. Ini termasuk pelayanan medis dasar, seperti perawatan di
rumah sakit, obat-obatan, dan perawatan kesehatan primer.
Reduksi Beban Finansial: Program pemerintah pusat yang menyediakan
pelayanan kesehatan in-kind dapat membantu mengurangi beban finansial
bagi masyarakat yang tidak mampu membayar layanan kesehatan secara
pribadi.
Pemerataan Akses: Melalui pembiayaan in-kind, pemerintah dapat lebih
mudah mengatur dan memastikan pemerataan akses ke layanan kesehatan
di seluruh wilayah negara, termasuk daerah terpencil.
Kendala dan Tantangan: Meskipun memiliki manfaat, pembiayaan
kesehatan in-kind juga dapat menghadapi kendala seperti kurangnya
sumber daya, birokrasi yang kompleks, dan masalah kualitas pelayanan.
Perlu Pengawasan dan Peningkatan: Penting bagi pemerintah untuk terus
mengawasi dan meningkatkan program pembiayaan kesehatan in-kind
agar dapat memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan merata
bagi seluruh penduduk.
Pembiayaan kesehatan in-kind dapat menjadi pendekatan yang efektif
dalam memastikan akses pelayanan kesehatan yang adil dan merata bagi
semua warga negara, tetapi juga memerlukan manajemen yang baik untuk
mengatasi tantangan yang mungkin timbul.

Anda mungkin juga menyukai