Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

“SUMBER, MACAM – MACAM BIAYA KESEHATAN DAN SYARAT POKOK


PEMBIAYAAN KESEHATAN”

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 5
M. INDRA LESMANA 2116010075
MARTHA NOVIYANTI 2116010074
ROHAYATI NINGSIH 2116010076

MATA KULIAH

SISTEM KESEHATAN NASIONAL

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH
BANDA ACEH
2022
KATA PENGANTAR

Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT yang Maha Esa atas rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “Sumber,
macam – macam biaya esehatan dan syarat pokok pembiayaan kesehatan”. Semoga makalah
ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca
dalam menambah ilmu pengetahuan tentang kepemimpinan.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih sebesar – besarnya kepada :
1. Bapak Ismail, SKM., M.Pd., M.Kes selaku Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Serambi Mekkah
2. Bapak Burhanuddin, Syam., SKM., M.Kes selaku Ka-Prodi Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Serambi Mekkah
3. Ibu Rahmayani, SKM., M.Kes selaku Dosen Pengampu mata kuliah Sistem
Kesehatan Nasional
4. Semua teman – teman di Peminatan Adminitrasi dan Kebijakan Kesehatan Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Serambi Mekkah yang telah memberi bantuan
serta dukungannya.

Penulis juga menyadari bahwa dalam pembuatan laporan ini terdapat kekurangan,
maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat
membangun guna perbaikan dimasa yang akan datang. Semoga makalah yang telah dibuat ini
mendatangkan manfaat bagi pembaca dan semua pihak.

Banda Aceh, 20 Oktober 2022

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Keterlambatan dalam proses realiasai pencapaian masih menjadi masalah bagi


Indonesia. Masih tingginya angka kematian ibu melahirkan, masih rendanya kualitas sanitasi
dan air bersih, laju penularan penyakit yang tidak dapat dikendalikan, perubahan pola
penyakit dan meningkatnya beban pembiayaan kesehatan negara memberikan pengaruh pada
kualitas sumber daya manusia Indonesia.
Pembiayaan kesehatan bersumber dari berbagai sumber, yakni pemerintah,
pemerintah daerah, swasta, organisasi masyarakat, dan masyarakat itu sendiri. Pembiayaan
kesehatan yang adekuat, terintegrasi, stabil, dan berkesinambungan memegang peran yang
vital untuk penyelenggaraan pelayanan kesehatan dalam rangka mencapai tujuan
pembangunan kesehatan. Pembiayaan pelayanan kesehatan masyarakat merupakan barang
publik (public good) yang menjadi tanggung jawab pemerintah, sedangkan untuk pelayanan
kesehatan perorangan pembiayaannya bersifat privat, kecuali pembiayaan untuk masyarakat
miskin dan tidak mampu menjadi tanggung jawab pemerintah. Pembiayaan pelayanan
kesehatan perorangan diselenggarakan melalui jaminan pemeliharaan kesehatan dengan
mekanisme asuransi sosial yang pada waktunya diharapkan akan mencapai universal health
coverage sesuai dengan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan
Sosial Nasional (SJSN) dan UndangUndang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial (Presiden RI, 2012).
Berdasarkan uraian diatas maka, penulis akan membahas lebih lanjut terkait sumber
biaya kesehatan, macam – macam biaya kesehatan dan syarat pokok dalam pembiayaan
kesehatan.
1.2. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penulisan makalah ini ialah sebagai berikut :
a. Apa yang dimaksud dengan biaya kesehatan?
b. Apa yang dimaksud dengan sumber biaya kesehatan?
c. Apa saja macam – macam biaya kesehatan?
d. Apa yang dimaksud dengan syarat pokok pembiayaan kesehatan?
1.3. Tujuan Penulisan Makalah
Berdasarkan rumusan masalah tersebut maka tujuan penulisan ini ialah :
1. Meningkatkan pengetahuan dan wawasan pembaca tentang biaya kesehatan
2. Meningkatkan pengetahuan dan wawasan pembaca tentang sumber biaya kesehatan
3. Meningkatkan pengetahuan dan wawasan pembaca tentang macam – macam biaya
kesehatan
4. Meningkatkan pengetahuan dan wawasan pembaca tentang syarat pokok pembiayaan
kesehatan
BAB II

PEMBAHASAN

2. 1. Biaya Kesehatan

Biaya kesehatan merupakan besarnya dana yang harus disediakan untuk


menyelenggarakan dan atau memanfaatkan berbagai upaya kesehatan yang diperlukan
perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat. Dari pengertian tersebut maka pembiayaan
kesehatan dapat ditinjau dari sudut pandang yakni :

a. Penyedia pelayanan kesehatan, biaya kesehatan merupakan besarnya dana yang harus
disediakan untuk dapat menyelenggarakan upaya kesehatan. Dengan pengertian
tersebut, tampak bahwa kesehatan dari sudut pandang penyedia pelayanan kesehatan
adalah persoalan utama pemerintah dan ataupun pihak swasta yang akan
menyelenggarakan upaya kesehatan.
b. Pemakai jasa pelayanan kesehatan, biaya kesehatan ialah besarnya dana yang harus
disediakan untuk memanfaatkan jasa pelayanan kesehatan. Biaya kesehatan disini
menjadi persoalan utama para pemakai jasa kesehatan. Dalam batas – batas tertentu,
pemeritah turut mempersoalkannya, yakni dalam rangka terjaminya pemenuhan
kebutuhan pelayanan kesehatan.

Biaya kesehatan bertujuan untuk pembiayaan kesehatan yang berkesinambungan


dengan jumlah yang mencukupi, teralokasi secara adil, dan termanfaatkan. Secara umum,
sumber biaya kesehatan dapat dibedakan menjadi pembiayaan yang bersumber dari anggaran
pemerintah dan pembiayaan yang bersumber dari anggaran masyarakat (UU No 36 Tahun
2009).

Pembiayaan kesehatan yang kuat, stabil dan berkesinambungan memegang peranan


yang amat vital untuk penyelenggaraan pelayanan kesehatan dalam rangka mencapai
berbagai tujuan penting dari pembangunan kesehatan di suatu negara diantaranya adalah
pemerataan pelayanankesehatan dan akses (equitable access to health care) dan pelayanan
yang berkualitas (assured quality) . Oleh karena itu reformasi kebijakan kesehatan di suatu
negara seyogyanya memberikan fokus penting kepada kebijakan pembiayaan kesehatan
untuk menjamin terselenggaranya kecukupan (adequacy), pemerataan (equity), efisiensi
(efficiency) dan efektifitas (effectiveness) dari pembiayaan kesehatan itu sendiri (Rika, dkk.
2022).

2. 2. Sumber Biaya Kesehatan

Sumber pembiayaan untuk penyediaan fasilitas – fasilitas kesehatan melibatkan dua


pihak utama yaitu pemerintah dan swasta. Disebagian besar wilayah di Indonesia, sektor
swasta mendominasi penyediaan kesehatan, lebih dari setengah rumah sakit merupakan
rumah sakit swasta dan sekita 30-50% segala bentuk pelayanan kesehatan diberikan pihak
swasta.

Hal ini tentunya akan menjadi kendala terutama bagi masyarakat golongan menengah
ke bawah. Tingginya biaya kesehatan yang harus dikeluarkan jika menggunakan fasilitas –
fasilitas kesehatan swasta tidak sebanding dengan kemampuan ekonomi sebagian besar
masyarakat Indonesia yang tergolong menengah kebawah. Sumber – sumber biaya kesehatan
disetiap negara tidaklah sama satu dengan yang lainnya. Secara umum, sumber biaya
kesehatan ini dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu (Rika, dkk. 2022) :

1. Seluruhnya bersumber dari anggaran pemerintah


Tergantung dari sistem pemerintah yang dianut, ditemukan di negara yang
bersumber biaya kesehatannya ditanggung sepenuhnya oleh pemerintah.
2. Sebagian ditanggung masyarakat
Pada beberapa negara sumber biaya kesehatan juga berasal dari masyarakat.
Pada negara seperti ini masyarakat diajak berperan serta baik dalam
menyelenggarakan upaya kesehatan maupun dalam memanfaatkan pelayanan
kesehatan baik berupa barang maupun jasa kesehatan.

Ratih dkk (2022), dalam buku pengantar manajemen kesehatan menjelaskan bahwa
sumber utama biaya kesehatan meliputi :

1. Bersumber dari anggaran pemerintah


Pemerintah menanggung beban penuh untuk menyediakan dan membayar
perawatan kesehatan dalam sistem ini. Karena pemerintah menanggung biaya layanan
ini, jumlah di sektor swasta tidak sebanyak itu. Hal ini disebabkan kebutuhan dana
yang besar, menyebabkan sistem ini sulit diterapkan di negara – negara dengan
sumber daya yang terbatas misalnya pendanaan pemerintah dari tingkat pusat dan
provinsi.
2. Bersumber dari anggaran masyarakat
Bisa dari perorangan atau perusahaan. Masyarakat diharapkan berperan aktif
dalam implementasi dan penggunaan sistem. Dengan penggunaan fasilitas dan
peralatan berteknologi tinggi, muncul peningkatan biaya layanan kesehatan yang
disediakan oleh sektor swasta yang berdampak langsung pada kelangsungan hidup
mereka. Contohnya tanggungjawab sosial perusahaan dan pengeluaran rumah tangga
yang ditanggung oleh asuransi atau dibayar tunai.
3. Bantuan biaya dari dalam dan luar negeri
Ada banyak sumber pembiayaan untuk perawatan kesehatan termasuk
organisasi sosial dan pemerintah ayang berkontribusi pada pengelolaan penyakit
tertentu, sebagai contoh WHO memberikan bantuan keuangan untuk pengobatan virus
HIV dan H5N1 ke negara – negara berkembang termasuk Indonesia.
4. Gabungan anggaran pemerintah dan masyarakat
Negara – negara diseluruh dunia telah menganut sistem ini karena mengatasi
kekurangan dalam metode pembayaran perawatan kesehatan sebelumnya. Pelayanan
kesehatan bersubsidi merupakan bagian dari peran pemerintah dalam menutupi
mahalnya biaya kesehatan. Untuk memenuhi biaya sanitasi, sistem ini juga
membutuhkan peran serta masyarakat yang menimbulkan biaya tambahan.

Tanpa adanya keterlibatan masyarakat dalam pemberian pelayanan kesehatan,


pelayanan kesehatan swasta sulit didapat. Keterlibatan masyarakat dalam mendanai
penggunaan pelayanan kesehatan juga berarti bahwa pelayanan kesehatan tidak gratis.
Pelayanan medis harus dibayar oleh pasien yang menggunakannya. Terlepas dari kenyataan
bahwa semakin banyak negara yang meminta masyrakat untuk membantu membayar
perawatan kesehatan, pemerintah tetap menjadi penyandang dana utama di tiap – tiap negara.
Pemerintah masih memainkan peranan penting, setidaknya dalam hal mensponsori program
untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dan atau menyediakan layanan kesehatan bagi
mereka yang paling membutuhkan (Ratih, dkk. 2022).

2. 3. Macam – Macam Biaya Kesehatan

Biaya kesehatan banyak macamnya karena semuanya tergantung jenis dan


kompleksitas pelayanan kesehatan yang diselenggarakan dan atau dimanfaatkan. Hanya saja
disesuaikan dengan pembagian pelayanan kesehatan maka biaya kesehatan tersebut, secara
umum dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu (Lubis, 2009 dalam Risna, 2022).:
1. Biaya pelayanan kedokteran
Biaya yang dimaksud disini ialah biaya yang dibutuhkan untuk
menyelenggarakan dan atau memanfaatkan pelayanan kedokteran yang tujuan
utamanya untuk mengobati penyakit dan memulihkan kesehatan penderita.
2. Biaya pelayanan kesehatan masyarakat
Biaya yang dimaksud disini adalah biaya yang dibutuhkan untuk menyelenggarakan
atau memanfaatkan pelayanan kesehatan masyarakat yang tujuan utamanya untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan serta untuk mencegah penyakit. Sama
halnya dengan biaya kesehatan secara keseluruhan, masing – masing biaya kesehatan
tersebut dapat pula ditinjau dari dua sudut yaitu sudut penyelenggara kesehatan dan
pemakai jasa pelayanan kesehatan.

2. 4. Syarat Pokok Pembiayaan Kesehatan

Menurut Herlina, dkk (2022), Suatu biaya kesehatan yang baik haruslah memenuhi
beberapa syarat pokok yakini :
a. Jumlah
Tersedianya dana dalam jumlah yang cukup dalam arti dapat membiayai
penyelenggaraan seluruh upaya kesehatan yang dibutuhkan serta tidak menyulitkan
masyarakat yang memanfaatkannya.
b. Penyebaran
Berupa mobilisasi dana kesehatan yang ada sesuai dengan kebutuhan. Jika
dana yang tersedia tidak dapat dialokasikan dengan baik, maka akan menyulikan
penyelenggaraan setiap upaya kesehatan.
c. Pemanfaatan
Alokasi dana pelayanan kesehatan disesuaikan dengan tingkat pemanfaatan
pelayanan kesehatan yang dibutuhkan. Sekalipun jumlah dan penyebaran dana baik,
namun jika pemanfaatannya tidak mendapat pengaturan optimal, maka akan banyak
menimbulkan masalah dang jika dibiarkan berkelanjutan dapat menyulitkan
masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan.

Untuk dapat melaksanakan syarat – syarat pokok tersebut, maka perlu dilakukan
beberapa hal berikut (Lubis, 2009 dalam Risna, 2022) :
1. Peningkatan efektifitas, dilakukan dengan mengubah penyebaran atau alokasi
penggunaan sumber dayan. Berdasarkan pengalaman yang dimiliki, alokasi tersebut
lebih diutamakan pada upaya kesehatan yang menghasilkan dampak yang lebih besar
seperti upaya pencegahan bukan upaya pengobatan penyakit.
2. Peningkatan efesiensi, dilakukan dengan memperkenalkan berbagai mekanisme
pengawasan dan pengendalian. Mekanisme tersebut dimaksud untuk peningkatan
efisiensi antara lain standar minimal pelayanan daan kerja sama. Standar pelayanan
tujuannya ialah menghindari pemborosan. Pada dasarnya ada dua macam standar
minimal yang sering digunakan yaitu sarana minimal sarana dan standar minimal
tindakan. Dengan adanya standar minimal pelayanan ini, bukan hanya pemborosan
dapat dihindari dan dengan demikian akan ditingkatkan efisiensinya tetapi juga
sekaligus dapat pula dipakai sebagai pedoman dalam menilai mutu pelayanan.
Kemudian kerjasama ialah memperkenalkan konsep kerja sama antar berbagai sarana
pelayanan kesehatan. Terdapat dua bentuk kerjasama yang dapat dilakukan yakni
kerjasama institusi dan kerja sama sistem yang dapat menghemat dana yang tersedia
dan dapat pula dihindari penggunaan peralatan yang rendah.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Pembiayaan kesehatan bersumber dari berbagai sumber, yakni pemerintah,
pemerintah daerah, swasta, organisasi masyarakat, dan masyarakat itu sendiri. Pembiayaan
kesehatan yang adekuat, terintegrasi, stabil, dan berkesinambungan memegang peran yang
vital untuk penyelenggaraan pelayanan kesehatan dalam rangka mencapai tujuan
pembangunan kesehatan. Pembiayaan pelayanan kesehatan masyarakat merupakan barang
publik (public good) yang menjadi tanggung jawab pemerintah, sedangkan untuk pelayanan
kesehatan perorangan pembiayaannya bersifat privat, kecuali pembiayaan untuk masyarakat
miskin dan tidak mampu menjadi tanggung jawab pemerintah.
3.2. Saran
Diharapkan kepada pembaca agar dapat memberikan kritik dan saran yang dapat
dipergunakan sebagai bahan perbaikan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA

Herlina, dan Rasidah W. 2022. Pembiayaan Sektor Kesehatan. Pekalingan : PT Nasya


Expanding Management.
Ratih K D, Pipin S, Rini R, Sedia S, dan Niken B A. 2022. Pengantar Maajemen Kesehatan.
Medan : Yayasan Kita Menulis.
Rika H, Syamsuriyati. Dan Misrawati. 2022. Buku Ajar Sistem Pelayanan Kesehatan.
Yogyakarta : Bintang Semesta Media.
Risna Z. 2022. Buku Etik Profesi dan Adminitrasi Kesehatan 2022. Klaten : Penerbit
Lakeisha.
Undang – Undang Kesehatan No 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai