DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 5
M. INDRA LESMANA 2116010075
MARTHA NOVIYANTI 2116010074
ROHAYATI NINGSIH 2116010076
MATA KULIAH
Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT yang Maha Esa atas rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “Sumber,
macam – macam biaya esehatan dan syarat pokok pembiayaan kesehatan”. Semoga makalah
ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca
dalam menambah ilmu pengetahuan tentang kepemimpinan.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih sebesar – besarnya kepada :
1. Bapak Ismail, SKM., M.Pd., M.Kes selaku Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Serambi Mekkah
2. Bapak Burhanuddin, Syam., SKM., M.Kes selaku Ka-Prodi Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Serambi Mekkah
3. Ibu Rahmayani, SKM., M.Kes selaku Dosen Pengampu mata kuliah Sistem
Kesehatan Nasional
4. Semua teman – teman di Peminatan Adminitrasi dan Kebijakan Kesehatan Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Serambi Mekkah yang telah memberi bantuan
serta dukungannya.
Penulis juga menyadari bahwa dalam pembuatan laporan ini terdapat kekurangan,
maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat
membangun guna perbaikan dimasa yang akan datang. Semoga makalah yang telah dibuat ini
mendatangkan manfaat bagi pembaca dan semua pihak.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
2. 1. Biaya Kesehatan
a. Penyedia pelayanan kesehatan, biaya kesehatan merupakan besarnya dana yang harus
disediakan untuk dapat menyelenggarakan upaya kesehatan. Dengan pengertian
tersebut, tampak bahwa kesehatan dari sudut pandang penyedia pelayanan kesehatan
adalah persoalan utama pemerintah dan ataupun pihak swasta yang akan
menyelenggarakan upaya kesehatan.
b. Pemakai jasa pelayanan kesehatan, biaya kesehatan ialah besarnya dana yang harus
disediakan untuk memanfaatkan jasa pelayanan kesehatan. Biaya kesehatan disini
menjadi persoalan utama para pemakai jasa kesehatan. Dalam batas – batas tertentu,
pemeritah turut mempersoalkannya, yakni dalam rangka terjaminya pemenuhan
kebutuhan pelayanan kesehatan.
Hal ini tentunya akan menjadi kendala terutama bagi masyarakat golongan menengah
ke bawah. Tingginya biaya kesehatan yang harus dikeluarkan jika menggunakan fasilitas –
fasilitas kesehatan swasta tidak sebanding dengan kemampuan ekonomi sebagian besar
masyarakat Indonesia yang tergolong menengah kebawah. Sumber – sumber biaya kesehatan
disetiap negara tidaklah sama satu dengan yang lainnya. Secara umum, sumber biaya
kesehatan ini dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu (Rika, dkk. 2022) :
Ratih dkk (2022), dalam buku pengantar manajemen kesehatan menjelaskan bahwa
sumber utama biaya kesehatan meliputi :
Menurut Herlina, dkk (2022), Suatu biaya kesehatan yang baik haruslah memenuhi
beberapa syarat pokok yakini :
a. Jumlah
Tersedianya dana dalam jumlah yang cukup dalam arti dapat membiayai
penyelenggaraan seluruh upaya kesehatan yang dibutuhkan serta tidak menyulitkan
masyarakat yang memanfaatkannya.
b. Penyebaran
Berupa mobilisasi dana kesehatan yang ada sesuai dengan kebutuhan. Jika
dana yang tersedia tidak dapat dialokasikan dengan baik, maka akan menyulikan
penyelenggaraan setiap upaya kesehatan.
c. Pemanfaatan
Alokasi dana pelayanan kesehatan disesuaikan dengan tingkat pemanfaatan
pelayanan kesehatan yang dibutuhkan. Sekalipun jumlah dan penyebaran dana baik,
namun jika pemanfaatannya tidak mendapat pengaturan optimal, maka akan banyak
menimbulkan masalah dang jika dibiarkan berkelanjutan dapat menyulitkan
masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan.
Untuk dapat melaksanakan syarat – syarat pokok tersebut, maka perlu dilakukan
beberapa hal berikut (Lubis, 2009 dalam Risna, 2022) :
1. Peningkatan efektifitas, dilakukan dengan mengubah penyebaran atau alokasi
penggunaan sumber dayan. Berdasarkan pengalaman yang dimiliki, alokasi tersebut
lebih diutamakan pada upaya kesehatan yang menghasilkan dampak yang lebih besar
seperti upaya pencegahan bukan upaya pengobatan penyakit.
2. Peningkatan efesiensi, dilakukan dengan memperkenalkan berbagai mekanisme
pengawasan dan pengendalian. Mekanisme tersebut dimaksud untuk peningkatan
efisiensi antara lain standar minimal pelayanan daan kerja sama. Standar pelayanan
tujuannya ialah menghindari pemborosan. Pada dasarnya ada dua macam standar
minimal yang sering digunakan yaitu sarana minimal sarana dan standar minimal
tindakan. Dengan adanya standar minimal pelayanan ini, bukan hanya pemborosan
dapat dihindari dan dengan demikian akan ditingkatkan efisiensinya tetapi juga
sekaligus dapat pula dipakai sebagai pedoman dalam menilai mutu pelayanan.
Kemudian kerjasama ialah memperkenalkan konsep kerja sama antar berbagai sarana
pelayanan kesehatan. Terdapat dua bentuk kerjasama yang dapat dilakukan yakni
kerjasama institusi dan kerja sama sistem yang dapat menghemat dana yang tersedia
dan dapat pula dihindari penggunaan peralatan yang rendah.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Pembiayaan kesehatan bersumber dari berbagai sumber, yakni pemerintah,
pemerintah daerah, swasta, organisasi masyarakat, dan masyarakat itu sendiri. Pembiayaan
kesehatan yang adekuat, terintegrasi, stabil, dan berkesinambungan memegang peran yang
vital untuk penyelenggaraan pelayanan kesehatan dalam rangka mencapai tujuan
pembangunan kesehatan. Pembiayaan pelayanan kesehatan masyarakat merupakan barang
publik (public good) yang menjadi tanggung jawab pemerintah, sedangkan untuk pelayanan
kesehatan perorangan pembiayaannya bersifat privat, kecuali pembiayaan untuk masyarakat
miskin dan tidak mampu menjadi tanggung jawab pemerintah.
3.2. Saran
Diharapkan kepada pembaca agar dapat memberikan kritik dan saran yang dapat
dipergunakan sebagai bahan perbaikan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA