Machine Translated by Google

Taman dkk. Pengobatan BMC (2018)

16:139 https://doi.org/10.1186/s12916-018-1130-7

ARTIKEL PENELITIAN Akses terbuka

Analisis biaya-manfaat vaksinasi:

analisis komparatif dari delapan pendekatan
untuk menilai perubahan risiko
mortalitas dan morbiditas
Minah Park1 , Mark Jit1,2,3† dan Joseph T. Wu1*†

Abstrak

Latar Belakang: Ada peningkatan minat dalam memperkirakan manfaat yang lebih luas dari intervensi kesehatan masyarakat di luar manfaat
yang diperoleh dari analisis biaya-utilitas tradisional. Analisis biaya-manfaat (CBA) pada prinsipnya menawarkan cara untuk menangkap
manfaat tersebut, namun beragam metode telah digunakan untuk memonetisasi manfaat dalam CBA.

Metode: Untuk memahami implikasi berbagai pendekatan CBA dalam memperoleh dan memonetisasi manfaat serta potensi dampaknya
terhadap pengambilan keputusan di bidang kesehatan masyarakat, kami melakukan CBA vaksinasi human papillomavirus (HPV) di
Inggris menggunakan delapan metode untuk mendapatkan manfaat kesehatan dan ekonomi. , menilai hilangnya produktivitas dengan
menggunakan (1) pendekatan sumber daya manusia atau (2) biaya gesekan, termasuk nilai pekerjaan yang tidak dibayar dalam (3)
pendekatan sumber daya manusia atau (4) biaya gesekan, (5) melakukan penyesuaian terhadap pekerjaan yang sulit untuk dilakukan. mengisi
lowongan di pasar tenaga kerja, (6) menggunakan nilai umur statistik, (7) menghasilkan uang dari tahun hidup yang disesuaikan dengan
kualitas dan (8) memasukkan kerugian produktivitas dan tahun hidup yang disesuaikan dengan kualitas yang dimonetisasi. Model dinamika
penularan yang dijelaskan sebelumnya digunakan untuk memproyeksikan dampak vaksinasi terhadap hasil akhir kanker serviks. Analisis
sensitivitas probabilistik dilakukan untuk menangkap ketidakpastian dalam parameter epidemiologi dan ekonomi.

Hasil: Total manfaat vaksinasi bervariasi lebih dari 20 kali lipat (£0,6–12,4 miliar) di seluruh pendekatan. Ambang batas biaya vaksin (biaya
vaksin maksimum di mana vaksinasi HPV memiliki rasio manfaat terhadap biaya di atas satu) berkisar antara £69 (95% CI £56–£84)
hingga £1417 (£1291–£1541).

Kesimpulan: Penerapan pendekatan berbeda untuk memonetisasi manfaat dalam CBA dapat menghasilkan hasil yang sangat beragam pada
intervensi kesehatan masyarakat seperti vaksinasi. Penggunaan CBA untuk menginformasikan penetapan prioritas di bidang kesehatan
masyarakat memerlukan konvergensi yang lebih besar dalam metodologi yang tepat untuk mencapai konsistensi dan komparabilitas di
berbagai penelitian.

Kata Kunci: Analisis biaya-manfaat, Evaluasi ekonomi, HPV, Vaksinasi

Latar Belakang
Evaluasi ekonomi kesehatan digunakan untuk menginformasikan
keputusan pengadaan medis dan penggantian biaya oleh
penyedia layanan kesehatan publik dan swasta. Bentuk evaluasi
ekonomi kesehatan yang paling populer adalah efektivitas biaya
analysis (CEA), yang sering menyajikan rasio tambahan biaya
suatu intervensi (baik dari sudut pandang penyedia layanan
kesehatan atau masyarakat) terhadap peningkatan manfaat
kesehatan mental dari suatu intervensi. Sebuah tinjauan yang
dilakukan oleh Bill & Melinda Gates Foundation mengenai evaluasi
ekonomi kesehatan terhadap intervensi terkait malaria, TBC, HIV/

* Korespondensi: joewu@hku.hk AIDS dan vaksinasi di negara-negara berpendapatan rendah dan

†
Mark Jit dan Joseph T. Wu berkontribusi sama dalam pekerjaan ini. menengah menemukan bahwa, dari 204 penelitian yang diterbitkan
1
Pusat Kolaborasi Epidemiologi dan Pengendalian Penyakit Menular WHO,
pada tahun 2000–2013, 202 (99%) adalah CEA [1].
Fakultas Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran Li Ka Shing, Universitas
Hong Kong, G/F, Gedung Patrick Manson (Sayap Utara), 7 Sassoon Road, Evaluasi ekonomi terhadap intervensi kesehatan masyarakat
Hong Kong SAR, Republik Rakyat Tiongkok yang besar seperti program vaksinasi baru sangat menarik perhatian
Daftar lengkap informasi penulis tersedia di akhir artikel

© Penulis. Akses Terbuka 2018 Artikel ini didistribusikan di bawah ketentuan Lisensi Internasional Creative Commons
Attribution 4.0 (http://creativecommons.org/licenses/by/4.0/), yang mengizinkan penggunaan, distribusi, dan reproduksi
tanpa batas dalam media apa pun, asalkan Anda memberikan kredit yang sesuai kepada penulis asli dan sumbernya,
memberikan tautan ke lisensi Creative Commons, dan menunjukkan jika ada perubahan. Pengabaian Dedikasi Domain Publik
Creative Commons (http://creativecommons.org/publicdomain/zero/1.0/) berlaku untuk data yang tersedia dalam artikel ini, kecuali dinyatakan lain.
Machine Translated by Google
Taman dkk. Pengobatan BMC (2018) 16:139
perdebatan sengit karena tingginya biaya absolut (dan potensi manfaat yang
besar) [2]. Fokus utama dari hal tersebut
Perdebatan yang terjadi adalah mengenai apakah teknik evaluasi ekonomi
yang ada saat ini dapat mencakup seluruh cakupan dan nilai dari hal-hal tersebut
program kesehatan masyarakat. Misalnya saja beberapa review
telah menemukan bahwa vaksin mungkin memiliki dampak yang luas dan berjangka panjang
konsekuensi sosial yang tidak selalu tercakup dalam CEA
[3, 4], meskipun pada prinsipnya banyak manfaat yang dapat diperoleh
dimonetisasi dan dimasukkan dalam CEA berdasarkan masyarakat yang lebih luas
perspektif seperti yang direkomendasikan oleh Panel Kedua AS tentang
Efektivitas Biaya dalam Kesehatan dan Pengobatan [5, 6]. Seperti
manfaat non-kesehatan yang lebih luas dari suatu intervensi mencakup
dampaknya terhadap produktivitas dan konsumsi di masa depan, layanan
sosial, prestasi pendidikan, dan dampak sosial lainnya.
Beberapa ekonom malah mengusulkan penggunaan
analisis biaya-manfaat (CBA) [7, 8]. Istilah CBA sering kali
secara informal digunakan untuk merujuk pada analisis apa pun yang digunakan dalam
pengambilan keputusan yang membandingkan biaya yang diharapkan dan
manfaat (baik dalam hal moneter) dari suatu investasi. Di dalam
Pada prinsipnya, agar dianggap lengkap, CBA harus melakukan hal tersebut
menangkap semua manfaat akibat suatu intervensi, dan menilainya
baik pada nilai pasarnya atau pada tingkat konsumsi yang rela dilepaskan
oleh individu untuk memperolehnya.
Oleh karena itu, ia mempunyai akar konseptual pada ekonomi kesejahteraan,
yang mengukur kesejahteraan sosial dalam kaitannya dengan kesejahteraan individu.
kesediaan membayar (WTP) untuk meningkatkan kesejahteraan. Dengan menggunakan a
metrik yang konsisten dan dapat dibandingkan secara langsung untuk menilai
seluruh hasil, CBA memungkinkan perbandingan dengan intervensi non-
kesehatan. Analisis terbaru memperkirakan bahwa keuntungannya terus berlanjut ambang batas seharusnya ditetapkan berdasarkan keduanya
investasi (suatu bentuk analisis ekonomi yang menggunakan
asumsi ekonomi yang sama dengan CBA) untuk vaksin di
negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah sebanding atau
lebih unggul daripada intervensi non-kesehatan seperti
keselamatan jalan [3].
Metodologi CEA telah ditetapkan dengan baik,
dengan perspektif atau kisaran biaya yang diperbolehkan dalam a
CEA biasanya ditentukan oleh 'kasus referensi' yang dihasilkan oleh
otoritas kesehatan tertentu. Dalam CEA, perspektifnya
biaya bisa jadi sempit (biaya dan penyeimbangan biaya turun menjadi
penyedia layanan kesehatan saja, seperti yang direkomendasikan oleh
National Institute for Health and Care Excellence (NICE)
di Inggris) [9] atau luas (semua biaya dan penggantian biaya turun
pada masyarakat, seperti yang direkomendasikan oleh Kesehatan Dunia
Organisasi (WHO)) [10]. Rekomendasi NICE untuk
mengambil perspektif sempit ketika memperkirakan biaya masuk akal
mengingat evaluasinya dimaksudkan untuk mendorong penggunaan sumber
daya yang tersedia secara paling efisien
dialokasikan ke NHS (atau sektor kesehatan yang didanai publik)
khususnya [11]. Sebaliknya, Panduan WHO untuk
Analisis Efektivitas Biaya [10] secara eksplisit direkomendasikan
semua biaya dan dampak kesehatan harus dinilai dari masyarakat
perspektif, karena selalu ada biaya peluang
dalam setiap keputusan yang kita ambil, sehingga seluruh biaya dan sumber
daya digunakan untuk intervensi kesehatan yang dipilih (apa pun biayanya).
Halaman 2 dari 11
yang membayarnya) dapat digunakan untuk keperluan lain di masyarakat,
termasuk konsumsi non-kesehatan. Itu
panduan lebih lanjut berpendapat bahwa apa yang disebut 'pengambil keputusan
Pendekatan yang mengambil perspektif sempit seperti itu tidak sejalan
dengan kekhawatiran WHO yang harus diupayakan oleh pemerintah
untuk memaksimalkan tidak hanya kesehatan secara keseluruhan tetapi juga kesejahteraan
masyarakat. Panel Kedua tentang Efektivitas Biaya di
Kesehatan dan Kedokteran, terdiri dari para ahli dan pemimpin di
bidang ekonomi kesehatan, juga telah memberikan dua kasus referensi untuk
perspektif sektor kesehatan dan masyarakat,
masing-masing, dalam laporan terbaru mereka. Panel merekomendasikan
agar CEA dilakukan berdasarkan kedua perspektif tersebut untuk meningkatkan
kualitas dan daya banding
CEA [5].
Masing-masing pendekatan ini juga mempengaruhi ambang batas sebesar
yang merupakan opsi dengan rasio efektivitas biaya tertentu
dianggap hemat biaya. Ambang batas CEA sering kali ditentukan berdasarkan
salah satu hal berikut: (1) biaya peluang belanja baru pada margin anggaran
batas, (2) kelipatan PDB per kapita, biasanya berdasarkan
argumen modal manusia (walaupun memang demikian
dibenarkan berdasarkan WTP) atau (3) perolehan preferensi
(berdasarkan WTP) [12]. Menggunakan perspektif pengambil keputusan dan
berasumsi bahwa pengambil keputusan mempunyai kendali
melebihi anggaran dengan tujuan memaksimalkan kesehatan,
ambang batas ini bisa dibilang harus ditetapkan berdasarkan biaya peluang
belanja baru pada margin
anggaran pengambil keputusan. Dari sudut pandang masyarakat,
nilai sumber daya manusia dari peningkatan kesehatan, atau berdasarkan
perolehan preferensi (berdasarkan WTP) dari kemauan masyarakat
untuk meningkatkan kesehatan.
Sebaliknya, kurang detail mengenai metodologi CBA di bidang kesehatan.
Meskipun terdapat panduan mengenai pelaksanaan CBA untuk kebijakan
pemerintah [13-15], pada umumnya memang demikian
tidak setepat 'kasus referensi' yang tersedia untuk CEA itu
tentukan asumsi ekonomi yang tepat yang akan digunakan
evaluasi farmakoekonomi. Hal ini mungkin karena
CBA belum digunakan secara luas seperti CEA
menginformasikan keputusan tentang alokasi sumber daya layanan kesehatan
tertentu. Sedangkan CBA digunakan untuk mengevaluasi rentang yang lebih luas
inisiatif sektor publik di berbagai sektor, CEA
pedoman umumnya hanya digunakan pada bidang kesehatan saja.
Mengingat meningkatnya minat menggunakan CBA untuk mengevaluasi
nilai vaksinasi dan kesehatan masyarakat utama lainnya
program (sebagaimana dibuktikan oleh Bill & Melinda
Upaya terbaru Gates Foundation untuk mengembangkan referensi
Dalam kasus CBA), penting untuk memahami implikasi dari berbagai
pendekatan untuk memperoleh dan memonetisasi manfaat. Untuk mencapai
tujuan ini, kami melakukan CBA
vaksinasi human papillomavirus (HPV) sebagai kasus
belajar. Vaksinasi HPV adalah investasi kesehatan masyarakat yang besar
dan telah menjadi topik di banyak CEA dengan a
total lebih dari 60 studi diidentifikasi di sejumlah
Machine Translated by Google
Taman dkk. Pengobatan BMC (2018) 16:139
tinjauan sistematis [16-18]. Memang, vaksinasi masuk
umum telah menjadi sasaran banyak penelitian yang menilai
biaya dan manfaat berdasarkan berbagai monetisasi
metode [3, 19-22]. Untuk penelitian saat ini, kami melamar
delapan pendekatan berbeda untuk memonetisasi manfaat HPV
vaksinasi dan membandingkan hasilnya.
Metode
Kami melakukan CBA vaksinasi HPV di Inggris.
HPV adalah agen etiologi dari sejumlah kanker dan
penyakit lain seperti kutil anogenital. Kanker serviks
memiliki beban global tertinggi di antara orang-orang yang terkait dengan HPV
sebagian kecil dari kanker ini [23]. Secara khusus, sekitar 70% dari
kanker serviks disebabkan oleh HPV-16 dan HPV-18. Kami
telah memilih contoh ini sebagai investasi kesehatan masyarakat yang
besar dengan model dampak vaksin HPV yang sudah mapan dan
digunakan dalam pengambilan keputusan nasional, sehingga fokus kami
dalam penelitian ini bisa menggunakan metodologi CBA
dibandingkan pada pemodelan epidemiologi HPV. Sederhananya, kami
hanya fokus pada manfaat vaksinasi dalam mencegah kanker serviks
akibat HPV-16 dan HPV-18.
Keputusan untuk memperkenalkan vaksinasi HPV di Inggris
diberitahu oleh CEA yang memasukkan model epidemiologi penularan
HPV [24] untuk menilai dampak vaksinasi dua dosis rutin pada remaja
perempuan.
tentang beban kanker serviks dalam jangka waktu tertentu
100 tahun. Kami mengadopsi model epidemiologi yang sama
tetapi menggunakannya sebagai masukan untuk CBA. Kami berasumsi bahwa (1)
vaksinasi diberikan setiap tahun kepada anak perempuan berusia 12 tahun sebesar 80%
cakupan, dengan kampanye mengejar ketinggalan di tahun pertama hingga
berusia 16 tahun, dan bahwa (2) vaksin memberikan perlindungan seumur
hidup terhadap HPV-16 dan HPV-18 tanpa perlindungan silang terhadap
jenis HPV lainnya. Biaya dan manfaatnya adalah
didiskon sebesar 3,5% per tahun. Untuk analisis sensitivitas probabilitas,
kami menggunakan pengambilan sampel Latin hypercube untuk
menghasilkan 1000 skenario yang mencakup ketidakpastian dalam perekonomian.
pekerja yang sakit atau meninggal dunia dan hari terakhir pekerja tersebut
parameter epidemiologi dan ekonomi.
Hasil dari CBA kami adalah ambang batas biaya vaksin
(TVC), yang kami definisikan sebagai biaya vaksin maksimum
per orang (termasuk biaya administrasi) di mana
Vaksinasi HPV memiliki rasio manfaat terhadap biaya di atas satu (mis
program vaksinasi menguntungkan dari segi biaya) (Tambahan
berkas 1). Manfaat langsung dari vaksinasi mencakup semua biaya
pengobatan yang dapat dihindari karena berkurangnya skrining dan
pengobatan kanker serviks dan lesi pra-kanker.
(File tambahan 2: Tabel S1).
Kami menerapkan dua pendekatan yang berbeda secara konseptual
manfaat monetisasi (kehilangan produksi dan WTP) untuk memeriksa
dampak berbagai metode terhadap hasil. Perkiraan WTP diperoleh dari
yang dinyatakan atau diungkap
studi preferensi sementara produksi yang hilang diukur
menggunakan metode sumber daya manusia dan biaya gesekan sebagai
dirangkum dalam Tabel 1.
Halaman 3 dari 11
Produksi yang hilang: Berbasis produksi konvensional
pendekatan
Meskipun CBA konvensional umumnya berasumsi bahwa individu adalah
penilai terbaik atas kesejahteraan mereka sendiri (yaitu kedaulatan
konsumen) dan bahwa nilai moneter harus diperhitungkan.
mencerminkan kesediaan individu untuk menukar konsumsi
untuk hasil yang menjadi perhatian (misalnya [25], hal. 30), kehilangan
produksi juga umum digunakan dalam literatur CBA untuk menilai
kesehatan [26-31]. Di bawah pendekatan ini,
hilangnya produktivitas dapat dihindari karena penurunan angka kesakitan
dan kematian dimasukkan sebagai manfaat tidak langsung
vaksinasi dalam hal dampak ekonomi yang lebih luas
kesehatan sebagai modal manusia (bukan nilai intrinsiknya).
Kami mempertimbangkan dua yang paling umum digunakan
pendekatan berbasis produksi, yaitu sumber daya manusia
(HC) dan metode biaya gesekan (FC). Dari perspektif individu yang
terkena dampak, metode HC mengasumsikan hal tersebut
kerugian produksi yang ditimbulkan oleh pekerja yang sakit atau meninggal adalah
tak tergantikan. Durasi hilangnya produktivitas pada orang sakit
oleh karena itu pekerja diasumsikan sama dengan keseluruhan durasi
pengobatan penyakit, sedangkan produktivitas
kerugian akibat kematian dini diperkirakan dengan asumsi
usia pensiun rata-rata 65 tahun. Khususnya, produksi
kerugian diukur dengan jumlah kumulatif pendapatan yang hilang
durasi penyakit (morbiditas) dan jumlahnya
tahun yang hilang akibat kematian dini (mortalitas) dengan menggunakan
tingkat pekerjaan berdasarkan usia dan rata-rata pendapatan pribadi yang
diambil dari Kantor Statistik Nasional Inggris [32, 33].
Sebaliknya, metode FC mengambil perspektif pemberi kerja dan
berasumsi bahwa selalu ada tingkat tertentu
pengangguran yang tidak disengaja dan karenanya pekerja yang sakit
atau meninggal dunia dapat digantikan oleh pekerja yang menganggur
[34]. Dengan demikian, metode FC saja
menyumbang hilangnya produktivitas selama periode gesekan,
yang didefinisikan sebagai waktu antara hari pertama ketidakhadiran
pelatihan untuk pekerja yang diganti. Menurut tahun 2015
Laporan Tren Perekrutan Inggris [35] berdasarkan tanggapan
dari agen perekrutan besar di Inggris, waktu rata-rata
untuk mengisi lowongan (yaitu waktu antara mengumumkan pekerjaan dan
menemukan pelamar yang berhasil) berkisar antara 6 hingga 44 hari
pada tahun 2014. Rata-rata waktu pelatihan bagi karyawan baru adalah
6,8 hari yang diperoleh dari UK Employer
Survei Keterampilan 2015 [36]. Karena periode gesekan sangat bergantung
pada jenis pekerjaan (misalnya, periode gesekan yang lebih lama
pekerjaan yang membutuhkan pengetahuan dan keterampilan tingkat tinggi) dan
kondisi ekonomi atau pasar tenaga kerja, hal ini sulit dilakukan
temukan semua data yang diperlukan untuk memperkirakan periode
gesekan. Kami berasumsi bahwa jumlah dari (1) waktu
periode antara dimulainya ketidakhadiran oleh karyawan yang sakit
dan hari pertama pengumuman pekerjaan dan (2) waktunya
periode antara penerimaan tawaran pekerjaan dan yang pertama
hari pelatihan karyawan baru menjadi sekitar 3
Machine Translated by Google

Taman dkk. Pengobatan BMC (2018) 16:139 Halaman 4 dari 11

Tabel 1 Ikhtisar pendekatan analisis biaya-manfaat (CBA) untuk memonetisasi manfaat

metode Alasan Keterbatasan dan ketidakpastian utama Bagaimana kami memperhitungkan secara metodologis
ketidakpastian

Modal manusia ÿ Perspektif individu ÿ Manfaat ÿ Mempertimbangkan hilangnya produktivitas yang ÿ Analisis sensitivitas dilakukan untuk melibatkan ibu rumah
tidak langsung adalah kerugian produktivitas hanya dialami oleh individu yang aktif secara ekonomi tangga dalam penghitungan hilangnya produktivitas yang dapat
yang dapat dihindari dengan mencegah ÿ Menghasilkan keputusan yang bias dan berpihak pada dicegah

atau mengurangi angka kesakitan dan mereka yang berpenghasilan tinggi dan individu yang
kematian. ÿ Kerugian produktivitas dinilai aktif secara ekonomi
berdasarkan pendapatan kumulatif individu
sepanjang waktu tidak masuk kerja

Biaya gesekan ÿ Perspektif pemberi kerja ÿ ÿ Data spesifik penyakit dan pekerjaan yang diperlukan ÿ Analisis sensitivitas dilakukan untuk periode gesekan yang
Manfaat tidak langsung adalah kerugian untuk memperkirakan periode gesekan seringkali bervariasi – 55, 69 dan 90 hari – untuk memperhitungkan
produktivitas yang dapat dihindari dengan tidak tersedia ÿ ketidakpastian mengenai durasi kekosongan ÿ Analisis sensitivitas
mencegah atau mengurangi angka kesakitan Mempertimbangkan hilangnya produktivitas yang dilakukan

dan kematian ÿ Kerugian produktivitas dinilai hanya dialami oleh individu yang aktif secara ekonomi untuk melibatkan ibu rumah tangga dalam penghitungan hilangnya
berdasarkan pendapatan kotor individu selama ÿ Menghasilkan keputusan yang bias dan berpihak pada produktivitas yang dapat dicegah
periode gesekan ÿ mereka yang berpenghasilan tinggi dan individu yang
Mengasumsikan selalu ada tingkat pengangguran aktif secara ekonomi

tertentu ÿ Pekerja yang sakit/meninggal digantikan

oleh pekerja lain pekerja yang seharusnya

tetap menganggur ÿ Individu secara implisit

mengungkapkan seberapa besar mereka

menghargai

Nilai kehidupan pengurangan risiko kematian di pasar riil ÿ Fokusnya sebagian besar adalah pada risiko ÿ Berbagai perkiraan VSL, termasuk VSL untuk kanker setelah
statistik (misalnya pertukaran upah dan risiko) ÿ terkait pekerjaan di kalangan penduduk usia kerja, disesuaikan dengan periode latensi 10 tahun digunakan
(VSL): Terungkap VSL diperoleh dari perilaku yang diamati yang sebagian besar disebabkan oleh cedera, bukan
Preferensi penyakit

VSL: Dinyatakan ÿ Gunakan penilaian kontinjensi dengan ÿ Upaya ekstra mungkin diperlukan untuk ÿ Berbagai perkiraan VSL, termasuk salah satu dari studi
Preferensi skenario hipotetis (yaitu survei) untuk mendapatkan mendorong peserta survei agar memberikan tanggapan kesediaan untuk membayar (WTP) yang dilakukan pada pasien
VSL yang valid kanker serviks digunakan. ÿ Pendekatan

Monetisasi tahun ÿ QALY mencakup beragam manfaat kesehatan ÿ Individu tidak dapat diharapkan memiliki tingkat QM kami dengan WTP £23.000/QALY analog dengan referensi
hidup yang disesuaikan ÿ QALY dapat substitusi yang konstan antara QALY dan kekayaan efektivitas biaya NICE kasus, yang memiliki ambang efektivitas
dengan kualitas (QALYs) dimonetisasi dengan mengalikan WTP biaya sebesar £20.000–£30.000/QALY [9]
(QM) dengan keuntungan
QALY

hingga 5 minggu total berdasarkan penelitian Koopmanschap [34].
Periode gesekan di Inggris diperkirakan sekitar 34 hingga 86 hari.
Selain hilangnya produktivitas yang terjadi selama periode gesekan,
kami mempertimbangkan biaya administratif tambahan terkait
perekrutan (£2610) [36] dan pelatihan (£5433) [37] pekerja baru untuk
semua kasus kematian dan morbiditas jangka panjang ( yaitu waktu
perawatan > periode gesekan).
Pendekatan berbasis produksi konvensional memperhitungkan
hilangnya produktivitas dari individu yang hanya memiliki pekerjaan
berbayar dan dengan demikian mengabaikan ibu rumah tangga yang
merupakan sebagian besar kasus kanker serviks (usia rata-rata 45,
kisaran interkuartil 27-59) [38] . Seperti yang ditunjukkan dalam salah
satu pedoman WHO tentang CBA, nilai ekonomi dari pekerjaan tidak
berbayar, seperti pekerjaan rumah tangga dan pengasuhan anak,
diremehkan jika menggunakan pendekatan ini [39]. Oleh karena itu,
kami juga mempertimbangkan versi modifikasi dari metode berbasis
produksi konvensional (HC-M dan FC-M) yang mana pekerja berbayar
dan ibu rumah tangga dalam kelompok umur yang sama diasumsikan
memiliki produktivitas ekonomi yang sama. Asumsi ini sejalan dengan
upaya Inggris baru-baru ini dalam mengakui nilai pekerjaan tidak
berbayar di dalam negeri
dan kontribusinya terhadap perekonomian, dengan menyediakan nilai
moneter yang setara dengan upah rata-rata mereka yang dibayar untuk
melakukan tugas-tugas tersebut [40]. Proporsi ibu rumah tangga di
setiap kelompok umur diperkirakan berdasarkan statistik
ketenagakerjaan Kantor Statistik Nasional [13].
Produksi yang Hilang: Pendekatan Berbasis Produksi yang
Baru Pendekatan berbasis produksi konvensional memiliki keuntungan
karena pendekatan ini menggunakan ukuran yang relatif obyektif dan
terukur (misalnya tingkat upah) dibandingkan dengan pendekatan
berbasis WTP. Namun demikian, kerangka teoritis dari metode HC
maupun metode FC tidak sepenuhnya tepat, karena (1) asumsi yang
mendasari metode HC mengenai lapangan kerja penuh sering
dianggap tidak realistis dan (2) periode gesekan metode FC sangat
bervariasi antar pekerjaan. , waktu dan negara. Untuk mengatasi
kedua masalah tersebut, kami mengkaji betapa mudahnya lowongan
pekerjaan dapat diisi dalam periode gesekan yang 'normal' di pasar
tenaga kerja Inggris saat ini.
Kami mempertimbangkan pendekatan baru untuk memperkirakan
kerugian produktivitas dengan melakukan interpolasi antara HC dan FC
Machine Translated by Google
Taman dkk. Pengobatan BMC (2018) 16:139
metode (HC/FC). Dengan pendekatan ini, produktivitas
kerugian adalah rata-rata tertimbang di bawah keduanya
metode dimana bobot HC berhubungan dengan
proporsi pekerjaan yang kecil kemungkinannya untuk diisi
periode gesekan di pasar tenaga kerja saat ini. Kami memperkirakan
bobot ini berdasarkan statistik terbaru mengenai 'hard--
untuk mengisi lowongan' (HtFV) dari Komisi Inggris
Survei Keterampilan Pengusaha 2015 (File tambahan 3: Tabel S2)
[36]. HtFV mengacu pada lowongan yang sulit diisi
terkait dengan keterampilan (misalnya kurangnya pelamar yang memenuhi syarat) atau
alasan yang tidak terkait dengan keterampilan (misalnya gaji rendah yang ditawarkan untuk
pos). Tercatat bahwa terdapat perbedaan gender yang besar dalam
pekerjaan di Inggris [41], dengan
perempuan secara historis mendominasi pekerjaan dalam pekerjaan tersebut
sebagai waktu luang dan perhatian sementara laki-laki mendominasi
industri konstruksi, misalnya. Untuk memperhitungkan perbedaan gender
dalam pekerjaan dan sebagian besarnya
proporsi HtFV yang bervariasi berdasarkan sektor industri [36], kami
menghitung proporsi tertimbang HtFV bagi perempuan
digunakan dalam analisis. Kami mengumpulkan dua statistik
ketenagakerjaan Inggris baru-baru ini yang memberikan (1) distribusi
tenaga kerja perempuan-laki-laki [42] dan (2) proporsi HtFV di 13 negara.
sektor industri dikategorikan menurut Klasifikasi Industri Standar [36].
Sebaran perempuan di
tenaga kerja sebagian besar bervariasi menurut sektor industri, mulai dari
dari 0,6% di bidang pertanian menjadi 22% di bidang kesehatan dan pekerjaan sosial,
sedangkan proporsi HtFV (tanpa memandang jenis kelamin)
berkisar antara 23% di bidang pendidikan hingga 43% di bidang konstruksi.
WTP: pendekatan nilai kehidupan statistik (VSL).
Dalam pendekatan ini, nilai moneter baik dalam bentuk uang (misalnya
biaya pengobatan yang dapat dihindari) dan non-uang
(misalnya rasa sakit dan penderitaan yang berhubungan dengan
penyakit) manfaat dianggap dirangkum dalam perkiraan VSL
mengingat WTP individu memperhitungkan dampak pengurangan risiko
kematian terhadap kesejahteraan mereka
setiap aspek. Perkiraan VSL digunakan untuk menilai pengurangan
risiko kematian dan diperoleh melalui (1) preferensi yang terungkap (VSL-
RP) berdasarkan pasar tenaga kerja atau hedonis.
studi upah; atau (2) berdasarkan preferensi yang dinyatakan (VSL-SP).
pada studi penilaian kontinjensi [8]. Sedangkan VSL umumnya tidak
mengatasi morbiditas yang berhubungan dengan
kasus yang tidak fatal, diperkirakan VSL-RP mungkin terjadi
serta memasukkan nilai risiko morbiditas terkait
meskipun kemungkinannya minimal (6–25%) dibandingkan dengan
nilai risiko kematian [43]. Sedangkan untuk VSL-SP,
ada bukti beragam mengenai morbiditas
premi (atau premi kanker) untuk memperhitungkan
dampak morbiditas yang berhubungan dengan kematian di
Perkiraan VSL [44-46]. Ini menyoroti keuntungan utama dari
pendekatan VSL dibandingkan metode HC atau FC yang melakukannya
tidak memperhitungkan nilai intrinsik dari keuntungan kesehatan.
Kami mempertimbangkan tujuh perkiraan VSL berbeda yang diperoleh
dari tiga penelitian individual (diberi label sebagai 'Lang', 'Viscusi'
Halaman 5 dari 11
dan 'Gayer 1–2' pada Gambar 1) dan tiga normatif nasional
dan panduan internasional ('UKHSE', 'USDoT' dan
'OECD') (File tambahan 4: Tabel S3). Untuk VSL-RP, kami memilih (1)
perkiraan VSL yang saat ini digunakan oleh Departemen Transportasi
AS ('USDoT') [47], yaitu
sangat mirip dengan yang diadopsi oleh Departemen AS
Layanan Kesehatan dan Kemanusiaan [14] dan Badan Perlindungan
Lingkungan AS [15], serta perkiraan
berarti dari analisis meta-regresi, yang disesuaikan
untuk bias publikasi [48], dan (2) kisaran VSL untuk pengurangan risiko
kanker diperkirakan berdasarkan perumahan hedonis
harga di AS ('Gayer 1–2') [49]. Untuk VSL-SP, kami memilih estimasi
VSL dari (1) studi WTP yang dilakukan
di antara pasien kanker serviks di Taiwan ('Lang') [50],
(2) tinjauan sistematis terbaru terhadap VSL yang berfokus pada 'premi
kanker' ('Viscusi') [45], (3) rekomendasi dari
Eksekutif Kesehatan dan Keselamatan Inggris ('UKHSE') [13], dan (4)
Pedoman OECD untuk negara-negara UE-27 ('OECD') [44]. Semua
Perkiraan VSL dikonversi ke mata uang Inggris saat ini berdasarkan
pedoman OECD [44]. Untuk mengubah
Nilai VSL bervariasi antar negara dan dari waktu ke waktu
Nilai UK 2015, kami menggunakan metode transfer manfaat dengan
penyesuaian pendapatan. Misalnya untuk memperkirakan VSL
digunakan oleh Departemen Transportasi AS, kami menggunakan
paritas daya beli (PPP) - PDB per kapita yang disesuaikan
dalam persamaan berikut:
VSLUK;2015 ¼ VSLUS;2015
PPPÿPDB per kapitaUK;2015=PPPÿper kapitaUS;2015 :
Di sini, PDB per kapita yang disesuaikan dengan PPP untuk Inggris dan Inggris
AS diambil dari Bank Dunia [51]. Untuk mengkonversi VSL (dalam USD)
diperkirakan dari persamaan di atas
terhadap mata uang Inggris, kami menggunakan nilai tukar yang disesuaikan dengan PPP
dari Statistik OECD [52]. Untuk memperbarui nilai VSL pada tahun yang
berbeda (misalnya 2000 hingga 2015), kami menggunakan rata-rata
Indeks Harga Konsumen dan Pendapatan Riil di Inggris sebagai berikut:
VSL2015 ¼ VSL2000
ð Þ IHK2015=IHK2000 Pendapatan Riil2014=15=Pendapatan Riil1999=00
Data Indeks Harga Konsumen dan Pendapatan Riil
selama beberapa tahun yang berbeda tersedia di Kantor Inggris untuk
Situs Statistik Nasional [53]. Setelah penyesuaian,
perkiraan VSL yang dipilih berkisar antara £1,1 juta hingga
£7,2 juta. Setiap perkiraan VSL yang disesuaikan kemudian
dikalikan dengan perkiraan jumlah kanker serviks
kematian dapat dicegah melalui vaksinasi.
WTP: monetisasi tahun hidup yang disesuaikan dengan kualitas (QALY).
(QM).
Melalui pendekatan ini, hasil kesehatan dalam analisis biaya-utilitas
konvensional, yaitu QALY, dimonetisasi
Machine Translated by Google

Taman dkk. Pengobatan BMC (2018) 16:139 Halaman 6 dari 11

14
Manfaat Tidak Langsung
Manfaat Langsung
12 Semua Manfaat

10

8
)tnaamrgayeB
P
,a iiM
niahlG
a iB
d
y(

0
1600

1200

800
isa
saP
gnn)a ktm
byB iB
aaGV(
A

400

0 Lang
OECD UKHSE Viskus USDoT
Diubah Diubah Diubah Gay (1) Gay (2)
Konvensional Konvensional Konvensional

Biaya Gesekan (FC) HC/FC Sumber Daya Manusia (HC) QM FC/QM HC/QM Preferensi yang Dinyatakan VSL VSL Mengungkapkan Preferensi

Gambar 1 Manfaat langsung dan tidak langsung dari vaksinasi HPV dua dosis di Inggris (atas) dan estimasi ambang batas biaya vaksin (TVC) (bawah) berdasarkan pendekatan analisis biaya-
manfaat (CBA) yang berbeda

menggunakan WTP individu untuk tambahan QALY yang diperoleh. nilai yang melekat pada pencegahan kematian didiskontokan lebih
Berdasarkan studi yang menilai WTP untuk perolehan QALY lanjut, tergantung pada metode yang digunakan. Untuk pendekatan
tambahan (WTPsel) milik responden di Inggris [54], kami berbasis produksi (HC dan FC) dan QM, hilangnya produktivitas
menerapkan £23.000 untuk perolehan QALY yang didiskon. dan QALY yang hilang untuk setiap tahun hilangnya nyawa akibat
Pendekatan QM kami dengan WTP £23.000/QALY analog dengan kematian dini didiskontokan kembali ke tahun kematian. Untuk
kasus referensi efektivitas biaya NICE, yang memiliki ambang pendekatan berbasis VSL (VSL-RP dan VSL-SP), nilai yang sama
efektivitas biaya sebesar £20.000–£30.000/QALY [9], meskipun diberikan pada pencegahan kematian tanpa memandang usia
pendekatan kami didasarkan pada WTP individu dan bukan perempuan atau jumlah tahun hidup yang dapat dihindari,
masyarakat . argumen. Oleh karena itu, diharapkan bahwa nilai sebagaimana yang telah menjadi praktik standar dalam analisis kebijakan publik [ 55
bersih sekarang dari intervensi yang menggunakan pendekatan
QM kami akan sesuai dengan manfaat moneter bersih yang
dievaluasi menggunakan kasus referensi NICE. Hasil Di
antara semua metode CBA yang dipertimbangkan, pendekatan
Integrasi pendekatan berbasis produksi dan pendekatan QM berbasis WTP dengan menggunakan VSL menghasilkan estimasi
Dalam pendekatan ini, hilangnya produktivitas dari pendekatan TVC tertinggi. Secara khusus, perkiraan median TVC berkisar dari
berbasis produksi dan perolehan QALY yang dimonetisasi £206 (kisaran interkuartil: £187–£223) hingga £939 (£855–£1021)
dimasukkan ketika memperkirakan manfaat ekonomi dari vaksinasi pada VSL-SP dan £734 (£669–£798) hingga £1417 (£1291 –£1541)
(misalnya HC/QM ketika HC diintegrasikan dengan QM) untuk berdasarkan VSL-RP, yang setara dengan sekitar 78,6% dan 541%
mencakup keduanya. nilai intrinsik dan instrumental dari kesehatan dari perkiraan TVC berdasarkan metode QM standar (£262), masing-
yang lebih baik. Analisis tersebut serupa dengan analisis utilitas masing (Gbr. 1) . Ketika pendekatan QM diintegrasikan dengan
biaya yang menggunakan perspektif masyarakat. pendekatan berbasis produksi, perkiraan TVC berkisar antara £268
(£244–£293) dengan FC/QM hingga £373 (£345– £407) dengan
Kematian di masa depan yang dapat dicegah didiskontokan HC/QM dan tetap lebih rendah dari itu diperkirakan dengan metode
sebesar 3,5% per tahun kembali ke tahun referensi, yaitu tahun di VSL.
mana program vaksinasi dimulai. Kemudian,
Machine Translated by Google
Taman dkk. Pengobatan BMC (2018) 16:139
Berdasarkan pendekatan berbasis produksi, manfaat langsungnya adalah
£0,54 miliar (£0,44 miliar hingga £0,66 miliar).
Rata-rata tingkat pekerjaan perempuan di Inggris yang digunakan untuk
mengukur manfaat tidak langsung dalam hal pencegahan hilangnya produktivitas
adalah 36,9% untuk mereka yang berusia 16–19 tahun dan 64,7–77,6% untuk
mereka yang berusia 20–64 tahun. Manfaat tidak langsungnya bervariasi 9 kali
lipat di berbagai metode monetisasi yang menggunakan pendekatan berbasis
produksi, sebesar £33 juta untuk FC, £37 juta untuk FC-M, £946 juta untuk HC,
£1,1 miliar untuk HC-M, dan £324 juta dalam HC/FC (Gbr. 1). Akibatnya,
metode FC menghasilkan estimasi TVC terendah sebesar £69 (£56–£84),
yaitu hanya 26% dari estimasi TVC berdasarkan QM. Ketika diintegrasikan
dengan metode QM, total manfaat tidak langsung masing-masing meningkat
hampir 53 kali lipat (£1,7 miliar) dan 2 kali lipat (£2,6 miliar) untuk metode FC
dan HC. Demikian pula, dengan jumlah ibu rumah tangga (sekitar 8,9%–13,9%
di berbagai kelompok umur pada tahun 2015) yang dimasukkan dalam
perhitungan kehilangan produktivitas berdasarkan pendekatan berbasis
produksi yang dimodifikasi, perkiraan TVC meningkat sebesar 1–2% ( dari £56–
£84 hingga £57–£85) dan 8–10% (dari £157–£195 hingga £172–£211) masing-
masing berdasarkan metode FC dan HC (File tambahan 5: Tabel S4) .
Perkiraan titik dan bilah kesalahan menunjukkan median dan
rentang interkuartil di 1000 skenario yang dihasilkan secara acak. Manfaat
pendekatan VSL tidak dapat diuraikan menjadi komponen langsung dan tidak
langsung. Perkiraan VSL yang digunakan pada Gayer-1 dan –2 berasal dari
penelitian yang sama dengan menggunakan tingkat risiko kanker yang berbeda
[49].
Proporsi HtFV bervariasi berdasarkan sektor industri, mulai dari 23% di
bidang pendidikan (yang mana 16% perempuan bekerja) hingga 43% di bidang
konstruksi (yang mana kurang dari 2% perempuan bekerja). Dengan
mempertimbangkan perbedaan gender dan proporsi HtFV yang bervariasi di
berbagai perusahaan, kami memperkirakan bahwa keseluruhan proporsi HtFV
di kalangan angkatan kerja perempuan di Inggris adalah 31% (File tambahan
3: Tabel S2 ). Artinya, kami memperkirakan 69% dari seluruh lowongan akan
diisi oleh pekerja yang diganti dalam periode gesekan. Perkiraan TVC yang
dihasilkan adalah £101 (£88–£118) pada model HC/FC, yang masing-masing
56% lebih rendah dan 11% lebih tinggi dibandingkan pada model HC dan FC.
Perubahan relatif pada TVC serupa ketika ibu rumah tangga diikutsertakan
dalam penghitungan hilangnya produktivitas.
Kami menemukan bahwa manfaat ekonomi dari vaksinasi HPV-16 dan
HPV-18 di Inggris dapat bervariasi hingga 20 kali lipat tergantung pada metode
yang digunakan untuk menghasilkan keuntungan. Secara khusus, vaksinasi
HPV dua dosis di Inggris ditemukan tidak menguntungkan dalam pendekatan
HC dan semua pendekatan terkait FC kecuali bila diintegrasikan dengan QM.
Diskusi
Hasil penelitian kami menunjukkan bahwa penggunaan pendekatan yang
berbeda untuk memonetisasi manfaat dapat menghasilkan kesimpulan yang berbedamengukur 'potensi' produktivitas.
Halaman 7 dari 11
pentingnya vaksinasi. Perkiraan TVC kami untuk vaksin melawan kanker serviks
di Inggris berkisar antara £69–£1417, tergantung pada metode yang digunakan
untuk menilai manfaat pencegahan kanker serviks. Perkiraan TVC adalah yang
terendah (£69–£191) ketika manfaat dinilai berdasarkan hilangnya produktivitas
yang dapat dicegah karena penyakit dan kematian dini, terutama jika metode
biaya gesekan digunakan, dan yang tertinggi (£206–£1417) ketika metodologi
VSL digunakan. Ketika WTP individu untuk tambahan perolehan QALY
digunakan, perkiraan TVC (£262–£373) umumnya lebih tinggi dibandingkan
dengan yang diperoleh dengan menilai peningkatan produktivitas tetapi lebih
rendah dibandingkan dengan yang diperoleh dengan menggunakan metode
VSL.
Temuan kami bahwa mengukur manfaat berdasarkan perkiraan WTP
(misalnya pendekatan VSL dan QM) menghasilkan perkiraan manfaat yang
lebih besar dibandingkan mengukur manfaat berdasarkan produksi yang hilang
(misalnya HC dan FC) adalah hal yang tidak mengherankan – hal ini mungkin
karena pendekatan yang pertama mencakup manfaat finansial (misalnya biaya
pengobatan dan kerugian pendapatan masa depan) dan manfaat non-finansial
(misalnya menghindari rasa sakit dan penderitaan) dari intervensi, sedangkan
intervensi hanya berfokus pada hilangnya produksi [56, 57]. Temuan bahwa
metode FC menghasilkan perkiraan manfaat yang jauh lebih kecil dibandingkan
metode HC juga bersifat intuitif, karena metode FC hanya memperhitungkan
kerugian sementara selama periode gesekan sedangkan metode HC
mengasumsikan kerugian seumur hidup selama seluruh periode yang terkena
dampak morbiditas dan mortalitas.
Masing-masing metode yang digunakan mempunyai kelebihan dan keterbatasan.
Pendekatan berbasis produksi untuk menilai peningkatan kesehatan telah
dikritik karena tidak konsisten dengan landasan teoritis CBA dalam ekonomi
kesejahteraan, karena pendekatan tersebut berfokus pada perubahan
produktivitas daripada mengukur kesejahteraan secara keseluruhan. Demikian
pula, pendekatan berbasis QALY tidak sesuai dengan kerangka konseptual
ekonomi kesejahteraan, karena pendekatan tersebut mengukur perubahan
dalam bidang kesehatan dibandingkan kesejahteraan secara keseluruhan.
Pendekatan yang paling langsung mencerminkan prinsip-prinsip ekonomi
kesejahteraan adalah dengan memperkirakan konsumsi yang bersedia
dikorbankan oleh individu yang terkena dampak untuk menghindari morbiditas
atau mortalitas [27, 58, 59].
Menilai manfaat berdasarkan pencegahan kerugian produktivitas memiliki
keuntungan karena didasarkan pada kuantitas yang mudah diukur (pendapatan
pasar). Namun, untuk penyakit seperti kanker, yang cenderung menyebabkan
ketidakhadiran kerja dalam jangka panjang, perbedaan hasil antara pendekatan
berbasis produksi bisa sangat besar. Dalam penelitian kami, perkiraan hilangnya
produktivitas dengan pendekatan HC adalah 29 kali lebih tinggi dibandingkan
dengan pendekatan FC. Demikian pula, Oliva dkk. [60] menemukan bahwa
biaya produktivitas tahunan kematian akibat kanker serviks di Spanyol adalah
€21,7 juta berdasarkan HC dan €0,39 juta dengan FC (perbedaan 56 kali lipat).
Para pendukung metode FC berpendapat bahwa selalu ada tingkat
pengangguran yang tidak disengaja, sehingga metode HC melebih-lebihkan
kerugian sosial akibat penyakit atau kematian jangka panjang dengan
Machine Translated by Google
Taman dkk. Pengobatan BMC (2018) 16:139
kerugian selama seluruh periode ketidakhadiran di luar periode gesekan [34].
Metode FC dimaksudkan untuk mengukur hilangnya produktivitas 'aktual' yang
dialami masyarakat dari sudut pandang pemberi kerja dengan
mempertimbangkan waktu dan biaya terkait (misalnya biaya perekrutan dan
pelatihan) yang diperlukan untuk memulihkan sepenuhnya tingkat produksi
dengan pekerja pengganti.
Kedua metode berbasis produksi konvensional ini telah dikritik karena menilai
kehidupan hanya dalam kaitannya dengan kapasitas produktif yang dapat
dipasarkan dan tidak memberikan nilai eksplisit atas manfaat kesehatan itu
sendiri (yaitu mengabaikan nilai tambahan dari penghindaran penderitaan,
waktu senggang, dan tenaga kerja yang tidak dibayar)
[61]. Kekhawatirannya adalah bahwa hal ini dapat mengarah pada pemberian
prioritas pada intervensi yang terutama menguntungkan pekerja berupah tinggi
dibandingkan pekerja berupah rendah dan mereka yang melakukan pekerjaan
tidak berbayar (misalnya merawat dan melakukan pekerjaan rumah tangga).
Dalam analisis kami, kami memperhitungkan tenaga kerja tidak berbayar
dengan menggunakan versi modifikasi (yaitu HC-M dan FC-M) dan
memperkirakan bahwa TVC untuk vaksinasi HPV meningkat sebesar 22%
dengan metode HC dan 2% dengan metode FC jika semua perempuan
dimasukkan dalam penghitungan hilangnya produktivitas (data tidak ditampilkan
di sini), dan bukan hanya dalam angkatan kerja berbayar. Namun perlu dicatat
bahwa pendekatan nilai pasar yang kami gunakan mengukur pekerjaan rumah
tangga tidak berbayar berdasarkan upah rata-rata penduduk, yang berbeda
dengan metode konvensional dalam menilai rumah tangga berdasarkan upah
rata-rata pekerja rumah tangga atau pengasuh yang dibayar.
Mengukur produksi yang hilang dengan menggunakan tingkat upah
menimbulkan sejumlah pertanyaan metodologis, termasuk (1) apakah akan
mengasumsikan lapangan kerja penuh atau tidak (kami menangkap
ketidakpastian ini dengan menunjukkan hasil menggunakan HC, yang
mengasumsikan lapangan kerja penuh dan pasar tenaga kerja yang kompetitif,
dan FC, yang mengasumsikan lapangan kerja penuh dan pasar tenaga kerja
yang kompetitif, dan FC, yang mengasumsikan lapangan kerja penuh dan pasar
tenaga kerja yang kompetitif). tidak membuat asumsi-asumsi ini), (2) apakah
nilai ekonomi dari hilangnya produktivitas paling baik ditangkap berdasarkan
perspektif pemberi kerja (yang diukur dalam upah sebelum pajak termasuk
tunjangan dan biaya tidak langsung) atau perspektif pekerja (yang diukur dalam
upah setelah pajak) ), dan (3) bagaimana mengatasi kendala pasar tenaga
kerja mengenai seberapa banyak pekerjaan yang dilakukan seseorang, karena
mungkin terdapat persyaratan untuk bekerja dalam jumlah jam kerja yang tetap
[62]. Misalnya, Bockstael dkk. [63] menemukan bahwa individu yang diharuskan
bekerja dalam jumlah jam kerja yang tetap menilai biaya peluang waktu sekitar
3,5 kali lipat lebih tinggi dibandingkan tingkat upah, sedangkan mereka yang
memiliki jam kerja fleksibel menilai biaya peluang tersebut sama dengan tingkat upahpenggunaan
Kami mengusulkan metode berbasis produksi alternatif yang dapat digunakan
dibandingkan metode yang sudah ada, karena metode ini memberikan
keseimbangan antara kedua pendekatan tersebut dalam hal asumsi mengenai
pengangguran. Membobotkan output dari kedua metode berdasarkan proporsi
HtFV secara teoritis akan memberikan estimasi yang mendekati hilangnya
produktivitas aktual akibat penyakit.
Pendekatan alternatif adalah metode VSL. VSL mencerminkan tingkat
substitusi marjinal antara uang (atau pendapatan) dan risiko kematian dan
menyimpulkan nilainya
Halaman 8 dari 11
konsumsi barang-barang pasar yang individu rela tinggalkan untuk mencapai
pengurangan risiko kematian dini [8]. Oleh karena itu, VSL dapat dilihat sebagai
penerapan langsung prinsip kesejahteraan konsumen dalam kedaulatan
konsumen. Konsisten dengan kerangka konseptual CBA, estimasi VSL sangat
spesifik pada konteksnya. Namun dalam praktiknya, peneliti sering kali
mengandalkan rata-rata populasi di suatu negara (atau bahkan ekstrapolasi
dari negara lain), yang berpotensi menyebabkan hasil yang ditaksir terlalu
rendah atau terlalu tinggi. Selain itu, hanya terdapat sedikit perkiraan VSL yang
berasal dari negara-negara berpendapatan rendah atau menengah. Perkiraan
VSL untuk kanker sangat berbeda, dengan perdebatan seputar keberadaan
dan besarnya 'premi kanker' yang meningkatkan VSL untuk kematian akibat
kanker dibandingkan dengan kematian akibat kematian akut dengan
memasukkan periode latensi dan morbiditas dari penyakit tersebut. kanker.
Misalnya, Viscusi dkk. [45] menyarankan penggunaan 1,21 untuk premi kanker,
Badan Perlindungan Lingkungan AS, Komisi Eropa dan beberapa penelitian
merekomendasikan premi kanker sebesar 1,5 [46, 64, 65], dan Eksekutif
Kesehatan dan Keselamatan Inggris menggandakan VSL (atau nilai mencegah
kematian statistik) perkiraan kematian karena kecelakaan untuk mendapatkan
perkiraan VSL untuk kanker [13]. Kami memahami bahwa terdapat kekhawatiran
mengenai pengalihan VSL antar negara dengan sistem layanan kesehatan,
tingkat pendapatan, dan nilai budaya yang berbeda yang dapat mempengaruhi
penilaian risiko kematian. Namun demikian, kami juga menggunakan perkiraan
VSL yang berasal dari negara lain karena alasan berikut: (1) terdapat
ketidaksepakatan dan inkonsistensi dengan penggunaan 'premi kanker' ketika
menerapkan VSL standar pada penelitian kanker dan (2) ada beberapa
penelitian yang melaporkan VSL spesifik kanker pada saat penelitian dilakukan,
tidak ada satupun yang berasal dari Inggris. Untuk meminimalkan dampak
tersebut, kami telah melakukan penyesuaian terhadap tingkat pendapatan dan
biaya yang berbeda antar negara menggunakan metode 'transfer unit dengan
penyesuaian pendapatan'.
Pendekatan ketiga adalah memonetisasi WTP individu untuk memperoleh
QALY tambahan. Hal ini memberikan fleksibilitas kepada pembuat kebijakan
untuk memasukkan unit tambahan untuk nilai hasil non-kesehatan yang tidak
tercakup dalam pengukuran seperti QALY, serta membandingkan hasil dengan
intervensi non-kesehatan. Dalam praktiknya, QALY yang dimonetisasi telah
digunakan oleh lembaga pemerintah seperti Departemen Kesehatan dan
Layanan Kemanusiaan AS [14] dan Badan Pengawas Obat dan Makanan AS
untuk analisis peraturan [66]. Namun, masih ada perdebatan seputar
mereka. QALY yang dimonetisasi dalam pengambilan keputusan layanan
kesehatan di kalangan ekonom kesehatan. Dalam pertemuan yang
diselenggarakan oleh Institut Kesehatan Nasional AS pada tahun 2010,
misalnya, terdapat argumen bahwa QALY tidak boleh dimonetisasi karena
pendekatan ini tidak memiliki dukungan teoretis dan empiris [67].
Perlu juga dicatat bahwa menambahkan biaya produktivitas ke QALY yang
dimonetisasi dapat menyebabkan penghitungan ganda, karena masih ada
ketidakpastian apakah hilangnya produktivitas telah sepenuhnya diperhitungkan
dalam pengukuran QALY [5, 6].
Machine Translated by Google
Taman dkk. Pengobatan BMC (2018) 16:139
Oleh karena itu, tantangan utama dalam menggunakan CBA untuk menetapkan
prioritas intervensi kesehatan masyarakat adalah beragamnya cara untuk
mendapatkan uang dari manfaat dan kurangnya rincian mengenai panduan
normatif mengenai metodologi yang tepat untuk digunakan.
Kesimpulan Pada
prinsipnya, CBA menawarkan peluang untuk menangkap banyak manfaat dari
intervensi kesehatan masyarakat seperti vaksinasi yang mungkin tidak sesuai
dengan kerangka CEA. Pendekatan lain, seperti analisis konsekuensi biaya dan
analisis keputusan berbagai kriteria, juga mengakui hasil yang lebih beragam,
namun tidak menawarkan cara yang mudah untuk mensintesis berbagai hasil
menjadi satu ukuran. Penggunaan CBA yang lebih luas untuk mengevaluasi
intervensi kesehatan masyarakat memerlukan konvergensi yang lebih besar
dalam metodologi yang tepat untuk digunakan guna mencapai konsistensi dan
komparabilitas di berbagai penelitian. Pada akhirnya, diskusi seputar metodologi
CBA yang tepat dapat membantu kita lebih memahami apa yang sebenarnya kita
hargai tentang kesehatan.
File tambahan
Berkas tambahan 1: Teks Tambahan. Ringkasan tinjauan literatur dan deskripsi metodologi
yang digunakan untuk menghitung pendekatan berbasis produksi konvensional dan yang
dimodifikasi. File tambahan 2: Tabel S1. Ringkasan
parameter biaya dan QALY yang digunakan dalam model
Berkas tambahan 3: Tabel S2. Distribusi perempuan dalam angkatan kerja dan proporsi
lowongan yang sulit diisi di seluruh sektor industri
Berkas tambahan 4: Tabel S3. Daftar perkiraan nilai kehidupan statistik (VSL) yang
dipilih yang disertakan dalam analisis
Berkas tambahan 5: Tabel S4. Biaya vaksin ambang batas (TVC)
berdasarkan berbagai metode monetisasi manfaat
Singkatan
CBA: analisis biaya-manfaat; CEA: analisis efektivitas biaya; FC: biaya gesekan;
FC-M: metode biaya gesekan yang dimodifikasi; HC: sumber daya manusia; HC-M: metode
sumber daya manusia yang dimodifikasi; HPV: virus papiloma manusia; HtFV: lowongan
yang sulit diisi; NICE: Institut Nasional untuk Keunggulan Kesehatan dan Perawatan;
PPP: paritas daya beli; QALY: tahun hidup yang disesuaikan dengan kualitas;
QM: monetisasi QALY; TVC: ambang batas biaya vaksin; VSL: nilai kehidupan statistik;
VSL-RP: VSL berdasarkan preferensi yang diungkapkan; VSL-SP: VSL berdasarkan preferensi
yang dinyatakan; WHO: Organisasi Kesehatan Dunia; WTP: kesediaan untuk membayar
Pendanaan
Penelitian ini didukung oleh hibah yang ditugaskan (HSK-17-E15) dari Dana Penelitian Kesehatan
dan Medis dari Pemerintah Daerah Administratif Khusus Hong Kong dan Nomor
Penghargaan U54GM088558 dari Institut Nasional Ilmu Kedokteran Umum. MJ didukung
oleh National Institute for Health Research Health Protection Research Units (NIHR HPRUs)
dalam bidang Imunisasi di London School of Hygiene and Tropical Medicine yang
bermitra dengan Public Health England (PHE). Konten tersebut sepenuhnya
merupakan tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan resmi Institut
Nasional Ilmu Kedokteran Umum, Institut Kesehatan Nasional, Layanan Kesehatan Nasional,
NIHR, Departemen Kesehatan, atau PHE.
Ketersediaan data dan bahan Keluaran
epidemiologi yang dihasilkan dari model dinamis penularan HPV dan digunakan dalam
penelitian ini tersedia dari penulis terkait berdasarkan permintaan yang masuk akal. Semua data
lain yang dihasilkan atau dianalisis selama penelitian ini disertakan dalam artikel yang diterbitkan
ini (dan file informasi tambahannya).
Halaman 9 dari 11
Kontribusi penulis
MJ dan JTW merancang dan menyusun penelitian ini. MP mengumpulkan dan menganalisis
data. Semua penulis berkontribusi untuk menafsirkan hasil dan menyusun naskah. Semua
penulis membaca dan menyetujui versi final sebelum diserahkan.
Persetujuan etika dan persetujuan untuk berpartisipasi
Tidak berlaku.
Persetujuan untuk publikasi
Tidak berlaku.
Kepentingan yang bersaing
Para penulis menyatakan bahwa mereka tidak memiliki kepentingan yang bersaing.
Catatan Penerbit Springer
Nature tetap netral sehubungan dengan klaim yurisdiksi dalam peta yang diterbitkan
dan afiliasi kelembagaan.
Detail penulis 1
Pusat Kolaborasi WHO untuk Epidemiologi dan Pengendalian Penyakit Menular, Fakultas
Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran Li Ka Shing, Universitas Hong Kong, G/F,
Gedung Patrick Manson (Sayap Utara), 7 Sassoon Road, Hong Kong SAR, Republik
2
Rakyat Tiongkok. Departemen Menular
Epidemiologi Penyakit, London School of Hygiene and Tropical Medicine, 3 Keppel Street,
London WC1E 7HT, Inggris. Unit Pemodelan dan Ekonomi, Umum
Kesehatan Inggris, 61 Colindale Avenue, London NW9 5EQ, Inggris.
Diterima: 30 Oktober 2017 Diterima: 17 Juli 2018
Referensi 1.
Santatiwongchai B, Chantarastapornchit V, Wilkinson T, Thiboonboon K,
Rattanavipapong W, Walker DG, dkk. Variasi metodologi dalam evaluasi ekonomi yang dilakukan
di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah: informasi
untuk pengembangan kasus referensi. PLoS Satu. 2015;10(5):e0123853.
2. Christensen H, Hickman M, Edmunds WJ, Trotter CL. Memperkenalkan vaksinasi terhadap penyakit
meningokokus serogrup B: studi pemodelan ekonomi dan matematika mengenai
dampak potensial. Vaksin. 2013;31(23): 2638–46.
3. Ozawa S, Clark S, Portnoy A, Grewal S, Brenzel L, Walker DG. Pengembalian investasi dari
imunisasi anak di negara-negara berpendapatan rendah dan menengah, 2011-20.
Kesehatan Aff (Millwood). 2016;35(2):199–207.
4. Jit M, Hutubessy R, png ME, Sundaram N, Audimulam J, Salim S, dkk. Dampak ekonomi yang
lebih luas dari vaksinasi: meninjau dan menilai kekuatan bukti. Kedokteran BMC.
2015;13:209.
5. Sanders GD, Neumann PJ, Basu A, Brock DW, Feeny D, Krahn M, dkk.
Rekomendasi untuk perilaku, praktik metodologi, dan pelaporan analisis efektivitas biaya: panel
kedua tentang efektivitas biaya di bidang kesehatan dan pengobatan. JAMA.
2016;316(10):1093–103.
6. Neumann PJ, Sanders GD, Russell LB, Siegel JE, Ganiats TG, editor. Biaya-
Efektivitas dalam Kesehatan dan Pengobatan. edisi ke-2. New York: Pers Universitas Oxford;
2017.
7. Bloom DE, Brenzel L, Cadarette D, Sullivan J. Bergerak melampaui penilaian tradisional terhadap
vaksinasi: kebutuhan dan peluang. Vaksin. 2017;35(Lampiran 1):A29–35.
8. Laxminarayan R, Jamison DT, Krupnick AJ, Norheim OF. Menilai vaksin menggunakan nilai
statistik ukuran kehidupan. Vaksin. 2014;32(39):5065–70.
9. Institut Nasional untuk Keunggulan Kesehatan dan Perawatan (NICE). Pedoman Pedoman: 7.
Menilai Efektivitas Biaya. 2012. https://www.nice.org.uk/process/pmg6/chapter/assessing-
cost- Effectiveness. Diakses 1 Juni 2017.
10. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Membuat Pilihan di Bidang Kesehatan: Panduan WHO untuk
Analisis Efektivitas Biaya. Jenewa: WHO; 2003. hal. 19–36.
11. Institut Nasional untuk Keunggulan Kesehatan dan Perawatan (NICE). Panduan untuk
Metode Penilaian Teknologi 2013. https://www.nice.org.uk/process/pmg9/chapter/the-reference-
case#framework-for-estimating-clinical-and-cost- Effectiveness. Diakses 2 Maret 2017.
12. Shillcutt SD, Walker DG, Goodman CA, Mills AJ. Efektivitas biaya di tingkat rendah
dan negara-negara berpenghasilan menengah: tinjauan terhadap perdebatan seputar aturan
pengambilan keputusan. Farmakoekonomi. 2009;27(11):903–17.
13. HM Perbendaharaan. Buku Hijau: Pedoman Pemerintah Pusat dalam Penilaian dan
Evaluasi. 2018.https: //assets.publishing.service.gov.uk/gov/
Machine Translated by Google
Taman dkk. Pengobatan BMC (2018) 16:139
unggahan/sistem/unggahan/attachment_data/file/685903/The_Green_Book.pdf.
Diakses 1 Juni 2018.
14. Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS. Pedoman Analisis Dampak
Regulasi 2016. https://aspe.hhs.gov/system/files/pdf/242926/HHS_ RIAGuidance.pdf.
Diakses 2 Juni 2018.
15. Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat (EPA). Pedoman untuk
Mempersiapkan Analisis Ekonomi. 2010. https://www.epa.gov/environmental-
economics/guidelines-preparing-economic-analyses . Diakses 3 Juni 2018.
16. Fesenfeld M, Hutubessy R, Jit M. Efektivitas biaya vaksinasi human papillomavirus di negara-
negara berpenghasilan rendah dan menengah: tinjauan sistematis.
Vaksin. 2013;31(37):3786–804.
17. Seto K, Marra F, Raymakers A, Marra CA. Efektivitas biaya vaksin human papillomavirus:
tinjauan sistematis. Narkoba. 2012;72(5):715–43.
18. Marra F, Cloutier K, Oteng B, Marra C, Ogilvie G. Efektivitas dan efektivitas biaya
vaksin human papillomavirus: tinjauan sistematis.
FarmakoEkonomi. 2009;27(2):127–47.
19. Ozawa S, Mirelman A, Stack ML, Walker DG, Levine OS. Efektivitas biaya
dan manfaat ekonomi dari vaksin di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah:
tinjauan sistematis. Vaksin. 2012;31(1):96–108.
20. Zhou F, Shefer A, Wenger J, Messonnier M, Wang LY, Lopez A, dkk.
Evaluasi ekonomi program imunisasi rutin anak di Amerika Serikat, 2009. Pediatri.
2014;133(4):577–85.
21. Barnighausen T, Bloom DE, Canning D, Friedman A, Levine OS, O'Brien J, dkk.
Memikirkan kembali manfaat dan biaya vaksinasi anak: contoh vaksin Haemophilus
influenzae tipe b. Vaksin. 2011; 29(13):2371–80.
22. Sabot O, Cohen JM, Hsiang MS, Kahn JG, Basu S, Tang L, dkk. Biaya dan kelayakan
finansial untuk eliminasi malaria. Lanset. 2010;376(9752):1604–15.
23. Forman D, de Martel C, Lacey CJ, Soerjomataram I, Lortet-Tieulent J, Bruni L, dkk. Beban
global dari human papillomavirus dan penyakit terkait. Vaksin.
2012;30(Tambahan 5):F12–23.
24. Jit M, Brisson M, Laprise JF, Choi YH. Perbandingan jadwal vaksin human papillomavirus
dua dosis dan tiga dosis: analisis efektivitas biaya berdasarkan model penularan. BMJ.
2015;350:g7584.
25. Pengurus AE, Greenberg DH, Vining AR, Weimer DL. Analisis Biaya-Manfaat.
Konsep dan Praktek. edisi ke-4. Cambridge: Pers Universitas Cambridge; 2018.
26. Colombo GL, Ferro A, Vinci M, Zordan M, Serra G. Analisis biaya-manfaat dari
vaksinasi influenza di unit layanan kesehatan masyarakat. Ada Manajer Risiko Clin. 2006;
2(2):219–26.
27. Drummond MF, Sculpher MJ, Torrance GW, O'Brien BJ, Stoddart GL.
Metode Evaluasi Ekonomi Program Pelayanan Kesehatan. Edisi ketiga.
New York, NY: Pers Universitas Oxford; 2005.
28. Gasparini R, Lucioni C, Lai P, Maggioni P, Sticchi L, Durando P, dkk. Evaluasi biaya-
manfaat vaksinasi influenza pada lansia di wilayah Liguria Italia. Vaksin.
2002;20(Tambahan 5):B50–4.
29. Hayman DTS, Marshall JC, French NP, Carpenter TE, Roberts MG, Kiedrzynski
T. Analisis biaya-manfaat imunisasi campak tambahan pada populasi yang
mendapat imunisasi tinggi di Selandia Baru.
Vaksin. 2017;35(37):4913–22.
30. Schoenbaum SC, Hyde JNJBL, Crampton K. Analisis manfaat-biaya kebijakan vaksinasi
rubella. N Engl J Med. 1976;294(6):306–10.
31. Uzicanin A, Zhou F, Eggers R, Webb E, Strebel P. Analisis ekonomi kampanye imunisasi
campak massal tahun 1996-1997 di Afrika Selatan. Vaksin. 2004;22(25–26):3419–26.
32. Statistik Nasional GOV.UK: Pendapatan Pribadi berdasarkan Statistik Tahun Pajak.
2016.https ://www.gov.uk/gov/collections/personal-incomes-statistics.
Diakses 28 Juli 2016.
33. Badan Statistik Nasional (ONS). Survei Populasi Tahunan. 2016.https : //www.nomisweb.co.uk/
query/construct/summary.asp ?mode= konstruk&version=0&dataset=17.
Diakses 28 Juli 2016.
34. Koopmanschap MA, Rutten FF, van Ineveld BM, van Roijen L. Metode biaya gesekan
untuk mengukur biaya tidak langsung penyakit. J Ekonomi Kesehatan. 1995; 14(2):171–
89.
35. Pengeras Suara. Pertumbuhan dan Dampak: Laporan Tren Perekrutan Inggris 2015 2015.
https://www.bullhorn.com/uk/resources/2015-uk-recruitment-trends-report/ ?
LS=Blog&LSD=UK_TrendsReport_2015. Diakses 3 Oktober 2016.
36. Komisi Ketenagakerjaan dan Keterampilan Inggris (UKCES). Survei Keterampilan
Pengusaha Komisi Inggris 2015: Hasil Inggris 2016. https://assets.publishing.
service.gov.uk/pemerintah/uploads/system/uploads/attachment_data/file/704104/
Employer_Skills_Survey_2015_UK_Results-Amended-2018.pdf .
Diakses 3 Oktober 2016.
Halaman 10 dari 11
37. Ekonomi Oxford. Biaya Brain Drain: Memahami Dampak Finansial dari Pergantian Staf.
2014. http://www.oxfordeconomics.com/my-oxford/projects/264283 . Diakses 4
Oktober 2016.
38. Penelitian Kanker Inggris. Statistik Kejadian Kanker Serviks. 2014.http ://www.
cancerresearchuk.org/health-professional/cancer-statistics/statistics-by-cancer-type/
cervical-cancer/incidence#heading-One . Diakses 5 Februari 2017.
39. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Pedoman Melakukan Analisis Biaya-Manfaat Intervensi
Energi dan Kesehatan Rumah Tangga. 2006.http ://apps. who.int/iris/bitstream/handle/
10665/43570/9789241594813_eng. pdf?urutan=1. Diakses 15 Oktober 2016.
40. Kantor Statistik Nasional (ONS). Rekening Satelit Rumah Tangga: 2005 hingga 2014.
2016. https://www.ons.gov.uk/economy/nationalaccounts/ satelitaccounts/
compendium/householdsatelliteaccounts/2005to2014.
Diakses 30 Mei 2017.
41. Kantor Statistik Nasional (ONS). Perempuan di Pasar Tenaga Kerja: 2013. hal.
2013. https://www.ons.gov.uk/employmentandlabourmarket/peopleinwork/employeetypes/
articles/womeninthelabourmarket/2013-09-25 . _ Diakses 20 Februari 2017
42. Kantor Statistik Nasional (ONS). EMP04: Pekerjaan berdasarkan Pekerjaan.
2016. https://www.ons.gov.uk/employmentandlabourmarket/peopleinwork/employeetypes/
datasets/employmentbyoccupationemp04 .
Diakses 10 Jan 2017.
43. Bangsawan EP, Viscusi WK. Komponen kematian dan morbiditas dari nilai kehidupan
statistik. J Ekonomi Kesehatan. 2016;46:90–9.
44. Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD).
Penilaian Risiko Kematian dalam Kebijakan Lingkungan, Kesehatan dan Transportasi.
2012. http://www.oecd-ilibrary.org/environment/mortality-risk-valuation-in-
environment-health-and-transport-policies_9789264130807-en . Diakses 3 Oktober 2016.
45. Viscusi WK, Huber J, Bell J. Menilai apakah ada premi kanker untuk nilai kehidupan statistik.
Ekonomi Kesehatan. 2014;23(4):384–96.
46. McDonald RL, Chilton SM, Jones-Lee MW, Metcalf HRT. Takut dan
dampak latensi pada VSL untuk pengurangan risiko kanker. J Ketidakpastian Resiko.
2016;52(2):137–61.
47. Departemen Transportasi AS. Revisi Pedoman Departemen tentang Penilaian
Kehidupan Statistik dalam Analisis Ekonomi. 2016.https ://www. transportation.gov/
sites/dot.gov/files/docs/
2016%20Revised%20Value%20of%20a%20Statistical%20Life%20Guidance.pdf.
Diakses 30 Oktober 2016.
48. WK Viscusi. Peran Bias seleksi publikasi dalam perkiraan nilai kehidupan statistik. Apakah
J Kesehatan Econ. 2015;1(1):27–52.
49. Gayer T, Hamilton JT, Viscusi WK. Nilai pasar dari pengurangan risiko kanker: harga rumah
hedonis dengan informasi yang berubah. Ekon Selatan J. 2002; 69:266–89.
50. Lang HC, Chang K, Ying YH. Kualitas hidup, perawatan, dan kondisi pasien
kesediaan membayar untuk remisi lengkap kanker serviks di Taiwan.
Ekonomi Kesehatan. 2012;21(10):1217–33.
51. Bank Dunia. Basis data Program Perbandingan Internasional. PDB, PPP
($ internasional saat ini). 2018.https: //data.worldbank.org/indicator/NY.GDP.
MKTP.PP.CD?akhir=2016&mulai=2005. Diakses 27 Maret 2017.
52. Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD). Statistik OECD: 4.
KPS dan Nilai Tukar. 2018. https://stats.oecd.org/Index. aspx?
DataSetCode=SNA_TABLE4#. Diakses 20 Maret 2018.
53. Kantor Statistik Nasional (ONS). Indeks Inflasi dan Harga. 2018.https ://www.ons.gov.uk/
economy/inflationandpriceindices . Diakses 1 April 2017.
54. Shiroiwa T, Sung YK, Fukuda T, Lang HC, Bae SC, Tsutani K. Internasional
survei kesediaan untuk membayar (WTP) untuk satu tambahan QALY yang diperoleh:
berapa ambang batas efektivitas biaya? Ekonomi Kesehatan. 2010;19(4):422–37.
55.Robinson LA. Pemantauan kebijakan: bagaimana lembaga pemerintah AS menilai
pengurangan risiko kematian. Pdt. Lingkungan Ekon Pol. 2007;1(2):283–99.
56. Landrigan PJ, Fuller R, Acosta NJR, Adeyi O, Arnold R, Basu NN, dkk.
Komisi Lancet untuk Polusi dan Kesehatan. Lanset. 2018; 391(10119):462–512.
57. Narain U, Sall C. Metodologi untuk Menilai Dampak Kesehatan Udara
Polusi: Diskusi Tantangan dan Usulan Solusi (Bahasa Inggris). 2016. http://
documents.worldbank.org/curated/en/832141466999681767/ Methodology-for-
valuing-the-health-impacts-of-air-pollution-discussion-of -challenge-and-propose-solutions.
58. Robinson LA, Hammitt JK. Menilai Pengurangan Risiko Kesehatan Nonfatal dalam Analisis
Manfaat-biaya Global. 2018. https://cdn2.sph.harvard.edu/wp-content/ uploads/
sites/94/2017/01/Robinson-Hammitt-Nonfatal-Risks.2018.03.121.pdf.
Machine Translated by Google

Taman dkk. Pengobatan BMC (2018) 16:139 Halaman 11 dari 11

59. Robinson LA, Hammitt JK, O 'Keeffe L. Menghargai Pengurangan Risiko Kematian pada
Analisis Manfaat-Biaya Global. 2018. https://cdn2.sph.harvard.edu/wp-content/ uploads/
sites/94/2017/01/Robinson-Hammitt-OKeeffe-VSL.2018.03.23.pdf .
60. Oliva J, Lobo F, Lopez-Bastida J, Zozaya N, Romay R. Biaya tidak langsung dari
kanker serviks dan payudara di Spanyol. Eur J Kesehatan Econ. 2005;6(4):309 –13.
61. Sachs JD, Organisasi Kesehatan Dunia. Makroekonomi dan Kesehatan:
Berinvestasi di Kesehatan untuk Pembangunan Ekonomi: Laporan Komisi Makroekonomi
dan Kesehatan. Jenewa: Organisasi Kesehatan Dunia; 2001.
62. Baxter JR, Robinson LA, Hammitt JK. Menghargai Waktu dalam Analisis Dampak
Peraturan Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS: Kerangka
Konseptual dan Praktik Terbaik. 2017. https://aspe.hhs.gov/pdf-report/ valuing-
time-us-department-health-and-human-services-regulatory-impact -analyses-conceptual-
framework-and-best-practices. Diakses 5 Jan 2018.
63. Bockstael NE, Strand IE, Hanemann WM. Waktu dan permintaan rekreasi
model. Amer J Agr Ekon. 1987;69:293 –302.
64. Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat (EPA). Menghargai Pengurangan Risiko
Kematian untuk Kebijakan Lingkungan: Buku Putih. https://yosemite.epa. gov/ee/epa/
eerm.nsf/oeM/DA9832E5CFDB5F56852577F90052F4BF .
Diakses 15 Februari 2017.
65. Komisi Eropa. Nilai Sementara yang Direkomendasikan untuk Nilai
Mencegah Kematian dalam Analisis Manfaat Biaya Lingkungan Ditjen. http://ec.
europa.eu/environment/enveco/others/pdf/recommended_interim_values. pdf. Diakses
15 Februari 2017.
66. Adler MD. QALY dan evaluasi kebijakan: perspektif baru. Etika Hukum Kebijakan
Kesehatan Yale J. 2006;6(1):1 –92.
67. Kantor Suplemen Makanan, Institut Kesehatan Nasional. Ekonomis
Analisis Intervensi Gizi untuk Pencegahan Penyakit Kronis: Metode, Penelitian, dan
Kebijakan. https://ods.od.nih.gov/pubs/economic analysis2010/ Session1Summary.pdf.
Diakses 1 Maret 2017.