Anda di halaman 1dari 35

BAB 7

KERAGAMAN PROKARIOT, PROTISTA DAN CENDAWAN

1. Mahasisiwa mampu menjelaskan perbedaan dan contoh keragaman prokariot,


protista dan cendawan
2. Mahasiswa mampu menjelaskan peran prokariot, protista dan cendawan

Campbell Biology : Concepts & Connection, Ninth edition


1
Martha R. Taylor, Eric J. Simon, Jean L. Dickey, Kelly A. Hogan, Jane B. Reece
PROKARIOT

Lapisan sedimen sianobakter

Prokariot berperan dalam pembentukan kondisi bumi hingga sekarang.

Ciri-ciri  uniseluler, tidak memiliki membarna inti, tidak memiliki membran organel, tahap
transkripsi-translasi sederhana.
2
ARCHAEA
Tidak memiliki peptidoglikan, dapat
berfotosintesis, tidak memiliki klorofil
(memiliki pigmen). Dapat dijumpai di
lingkungan ekstrem:
1. Ekstrem Halofil – Kadar Garam
Tinggi
Archaea Fosintetik seperti
Halobacterium halobium memiliki
pigmen penangkap energi
matahari yang bernama
bakteriorhodopsin sehingga
mampu memberikan warna ungu
pada daerah yang menjadi habitat
bakteri ini.
Warna ungu archaea fotosintetik dalam tambak
3
ARCHAEA
2. Suhu Tinggi (Ekstremofil, Hipertermofil), pH Asam (Asidofil), pH Basa
(Alkalofil)
Halofil termoasidofil, contohnya Sulfolobus menghasilkan warna hijau pada
sumber air panas, hidup pada suhu 80 C dan pada pH 2, energi yang
diperoleh dengan cara mengoksidasi belerang.

4
Habitat Archaea (Campbell et al. 2008)
ARCHAEA
3. Lingkungan Anaerob

Archaea metanogen seperti Methanobacterium mampu menghasilkan gas


metan yang habitatnya di kondisi anaerob.

5
Salah satu habitat organisme penghasil gas (Biggs et al. 1998)
BACTERIA
Bakteri memiliki peptidoglikan dan beberapa beberapa jenis bakteri dapat melakukan
fotosintesis

6
PROKARIOT

Sebagian besar prokariot bersifat kemohetreotrof salah satunya E.coli.

Bakteri Fotoautotrof, contohnya bakteri fotosintetik ungu, hijau dan


sianobakter. 7
PROKARIOT
Bagaimana sel primitif mendapatkan sumber karbon dan energi?

8
PROKARIOT
Struktur prokariot membantu bertahan dalam berbagai kondisi lingkungan

Flagella pada Pseudomonas Pili pada Escherichia coli

9
Filamen pada Anabaena Endospora pada Clostridium botulinum
10
PERAN MIKROBA
PERANAN MIKROBA DALAM KEHIDUPAN MANUSIA
1. Lingkungan : Sebagai dekomposer dalam membersihkan lingkungan
tercemar (bioremediasi).

Pseudomonas menguraikan Thiobacillus digunakan untuk


tumpahan minyak yang digunakan mengekstraksi tembaga dan logam
sebagai sumber C dan energi. lain di tambang 11
PERAN MIKROBA
2. Industri : menghasilkan berbagai produk makanan (nata), minuman
(Yogurt, probiotik), enzim, antibiotik, obat.

Nata diproduksi oleh Yogurt diproduksi oleh


Acetobacter xylinum Kelompok bakteri asam laktat

12
Enzim alpha amylase dari kelompok Bakteri Bacillus
PROKARIOT
3. Pertanian, Contoh: Simbiosis antara bakteri penambat nitrogen
(Rhizobium) dengan legum (kedelai) berfungsi untuk meningkatkan
kesuburan tanah.

SEM of Rhizobium leguminosarium


Bintil akar kedelai mengandung © Martin Oeggerli / Micronaut.
Rhizobium (Biggs et al. 1998)

Rhizobium mampu mengikat nitrogen menjadi amonia (sumber N) bagi kedelai.


Sedangkan kedelai menyediakan gula bagi Rhizobium 13
PROKARIOT
4. Kesehatan, bakteri yang biasa
hidup pada organ manusia atau
mikroflora (flora normal) dapat
berperan dalam:
a. Menyediakan senyawa kimia yang
tidak disintesis tubuh seperti
vitamin (B,E,K) dan asam lemak,
contoh E.coli.
b. Melindungi dari bakteri patogen,
Lactobacillus mampu
mempertahankan pH asam vagina
dan mencegah pertumbuhan
mikroba penginfeksi.
14
PROKARIOT
4. Infrastruktur.

Bacillus dan Pseudomonas menghasilkan


Eksopolisakarida tanah lempung menjadi lebih
kuat terhadap geser dan impermeabel
terhadap air.
15
Kelompok Bacillus dan E.coli mampu memperbaiki retak rambut pada beton
dengan cara menginduksi pembentukan kalsium karbonat sehingga retak
rambut pada beton dapat menutup dengan sendirinya.

16
PROKARIOT
Senjata Biologi (BioWeapons)

Senjata Biologi menggunakan patogen  lebih murah dalam produksi,


mudah disebarkan dan ampuh.
Bacillus anthracis penyebab antraks dikirimkan dalam amplop ke Senat di
USA (2001).

Spora Antraks Pembersihan dari Spora Antraks


17
PROKARIOT
Mikroba yang merugikan

Penyakit Lyme disebabkan oleh bakteri jenis Spirocaheta Borrelia burgdorferi


yang dibawa oleh Akarina (Caplak)

Campbell et al. 2008) 18


PROKARIOT
Bakteri Patogen (penyebab penyakit) sebagian besar mengeluarkan
Racun/Toksin.
1. Eksotoksin : Protein toksik dikeluarkan sel bakteri.

Clostridium botulinum pada Staphylococcus aureus penyebab


makanan kaleng yang luka di kulit, atau diare pada
kadaluarsa, penyebab kematian makanan tercemar
2. Endotoksin ; Biasanya dikeluarkan jika bakteri telah mati atau dinding sel
pecah. Endotoksin merupakan komponen membran luar bakteri, misalnya
lipopolisakarida bakteri gram negatif. Contoh: Salmonella typhii. 19
PROTISTA
Eukariot sederhana dan menjadi nenek moyang bagi eukariot lainnya
(tumbuhan, hewan dan fungi). Memiliki ciri-ciri uniseluler, (+)
membran inti, (+) membran organel
Anggota Protista: Protozoa, algae, kapang lendir: seluler & plasmodial.

Protozoa:

Mencerna makanan, heterotrof, perkembangan evolusi ke arah hewan.


Kelompok Protozoa:
1. Rhizopoda = Lentur, bentuk tidak tetap, pseudopodia

Contoh: Entamoeba histolytica penyebab disentri

20
Amoeba proteus
PROTISTA
2. Flagellata: memiliki falgel>1, sebagian besar nonparasit, kecuali
Trypanosoma hidup dalam aliran darah. T. gambiense dan T. rhodesiense
penyebab penyakit tidur di Afrika.

Trypanosoma pada sel darah merah

Giardia lamblia dalam usus manusia penyebab


giardiasis disebarkan melalui air. Kristanya tahan
terhadap klorin
21
PROTISTA
3. Cilliata: memiliki silia, contoh: Paramecium memiliki makronukleus,
mikronukleus dan vakuola kontraktil.

Paramecium

4. Apikompleksan: parasit pada hewan, memiliki tahap seksual dan aseksual


dengan inang lebih dari 2.

22
Plasmodium
PROTISTA
Kapang Lendir = Protista Mirip Jamur
Kapang Lendir Plasmodial.
Bentuk plasmodium: bukan multiseluler, tetapi banyak nukleus dalam 1
sitoplasma, makan secara fagositosis. Memiliki pigmen, hidup pada kayu
mati.
Ketika kondisi kekurangan air atau makanan, maka plasmodium membentuk
struktur reproduktif menghasilkan spora.

23
PROTISTA
Kapang Lendir Seluler
Menghancurkan kayu dan bahan organik.
Tiga tahap siklus kehidupan Dictyostelium:
1. Sel Amuboid, Soliter
2. Jika kurang makanan sel amuboid bergabung (Slug-like aggregate).
3. Struktur reproduktif aseksual (mengering)

Dictyostelium, model untuk mempelajari mekanisme genetik dan perubahan


kimia saat diferensiasi seluler 24
PROTISTA
Alga/Ganggang : Protista Fotosintentik
Berklorofil, uniseluler/multiseluler.
1. Dinoflagelata: uniseluler, fitoplankton perairan, biflagel selulosa, sebagian
kemoheterotrof atau kemoautotrof.

2. Diatom: uniseluler, bersilika, memiliki cadangan makanan.

Diatom produsen dalam


rantai makanan di perairan
25
PROTISTA
3. Ganggang

Chrysophyta Phaeophyta Chlorophyta Rhodophyta


Algae Emas Algae Coklat Algae Hijau Algae Merah

26
Cendawan

1. Istilah cendawan (fungi) mencakup:


- Khamir (Yeast)  Uniseluler dan Mikroskopis
- Kapang (Mold)  Multiseluler dan Mikroskopis
- Jamur (Mushroom)  Multiseluler dan Makroskopis

27
Cendawan
2. Struktur Somatik (soma=tubuh) umumnya haploid dan dapat
berbentuk:
a. Sel tunggal (uniseluler)  dimiliki oleh khamir, cth: Saccharomyces
b. Multiseluler biasa disebut hifa dimiliki oleh kapang dan jamur

28
Cendawan
3. Tidak memiliki klorofil, heterotrofik
4. Absorbsi nutrisi melalui dinding sel hifa

5. Struktur Reproduksi: Spora seksual dan aseksual


Dengan cara pembentukan yang amat beragam.

29
30
Cendawan

31
Cendawan
Cara Hidup Cendawan

1. Simbiosis
Mutualis – Membentuk Mikoriza

Mikroskopi akar tanaman Mikroskopi liken tumbuh di


yang berendomikoriza permukaan batuan

32
Cendawan

2. Antagonis (parasit) – Penyebab penyakit, predator

Cercospora apii Kapang predator


Nematoda
33
Cendawan

3. Saprofit– bebas. Cendawan dekomposer

Pilobolus tumbuh
pada kotoran hewan
Jamur tumbuh pada
kayu mati

34
PROTISTA

35

Anda mungkin juga menyukai