PERCOBAAN VII
“ENZIM 1”
DISUSUN OLEH :
NAMA : ZUHAIRAH J JUNI
NIM : G70119046
KELAS/ KELOMPOK : C/ V (LIMA)
HARI/ TANGGAL : RABU/ 23 DESEMBER 2020
ASISTEN : MUH. RIFALDI FATURRAHMAN
JURUSAN FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2020
BAB I
PENDAHULUAN
Enzim adalah benda tak hidup yang diproduksi oleh sel hidup yang menyusun
sebagian besar total protein dalam sel. Enzim berfungsi sebagai biokatalisator
yaitu mempercepat laju suatu reaksi kimia tanpa ikut terlibat dalam reaksi
tersebut. Sifat enzim adalah spesifik terhadap substratnya sehingga reaksi
kimia yang terjadi akan menghasilkan produk sesuai dengan spesifisitas
enzim dengan substrat. Enzim sangat bermanfaat untuk diaplikasikan dalam
bidang pangan, kesehatan, farmasi, energi alternatif dan lain sebagainya
(Susanti dan Fibriana, 2017).
Aplikasi dalam bidang farmasi yaitu seorang farmasis dapat mengetahui dan
memahami mengenail enzim alfa amilase, faktor-faktor yang mempengaruhi
aktivitas enzim yang dapat membantu dan sangat bermanfaat pada proses
pembuatan sediaan farmasi yang berguna untuk mengobati. Hal inilah yang
melatarbelakangi dilakukannya praktikum pada percobaan ini.
I.2 Maksud dan Tujuan Percobaan
1.2.1 Maksud Percobaan
1. Memahami cara uji aktivitas enzim alfa amilase
2. Memahami faktor-faktor yang berpengaruh terhadap aktivitas enzim
alfa amilase
Kerja sama enzim dan substrat harus secara komplementer agar dapat
bereaksi. Ada dua teori yang menjelaskan tentang kerja sama ini, yakni teori
gembok anak kunci (lock and key theory) dan teori kecocokan yang
terinduksi (induced fit theory). Teori gembok dan anak kunci, kesatuan
antara enzim dengan substratnya dapat diibaratkan seperti gembok dan
kuncinya. Enzim yang telah bertemu dengan substratnya maka akan
membentuk suatu reaksi yang kompleks dan dapat menghasilkan produk
enzim tertentu. Teori kecocokan yang terinduksi, berdasarkan teori ini, sisi
aktif enzim adalah sesuatu yang fleksibel, sisi tersebut akan melindungi
substrat yang masuk ke dalamnya agar terbentuk kompleks. Produk enzim
yang terbentuk akan terlepas dari kompleks. Pada saat produk enzim telah
keluar maka enzim yang bersangkutan akan menjadi tidak aktif sehingga
substrat yang lain bereaksi dengan enzim tersebut (Suranto. A, 2011).
Pati dapat dipecah menjadi unit-unit yang lebih kecil, yaitu dengan
memotong ikatan-ikatan glikosidiknya. Salah satu enzim yang dapat
memotong ikatan tersebut adalah enzim α-amilase. Enzim α-amilase (α-1,4
glukanhidrolase atau EC 3.2.1.1) terdapat pada tanaman, jaringan mamalia,
jaringan mikroba. Alfa amylase murni dapat diperoleh dari berbagai sumber,
misalnya dari malt (barley), air liur manusia dan pankreas. Dapat juga
diisolasi dari Aspergillus oryzae dan Bacillus subtilis. Cara kerja α-amylase
yaitu dengan memutus ikatan α-1,4 secara acak dibagian dalam molekul
baik pada amilosa maupun pada amilopektin, tapi enzim alfa amilase tidak
memotong ikatan α-1,6. Laju hidrolisis akan lebih cepat pada rantai lurus,
sehingga hidrolisis pada amilosa lebih cepat dibanding hidrolisis terhadap
amilopektin. Hidrolisis dengan α-amilase menyebabkan amilosa terurai
menjadi saltosa da maltotriosa (Damat. dkk, 2018).
2 1 0,05 15
3 1 0,05 15
4 1 0,05 15
5 1 0,05 15
6 1 0,05 15
1 2 0,05 5 1,5
2 3 0,05 4 1,5
3 4 0,05 3 1,5
4 5 0,05 2 1,5
5 6 0,05 1 1,5
6 7 0,05 0 1,5
2 3 0,05 4 1,5
3 4 0,05 3 1,5
4 5 0,05 2 1,5
5 6 0,05 1 1,5
6 7 0,05 0 1,5
1 2 0,05 1,5
2 2 0,05 1,5
3 2 0,05 1,5
4 2 0,05 1,5
5 2 0,05 1,5
6 2 0,05 1,5
METODE PERCOBAAN
2. Bahan
a. Enzim alfa amilase
b. Larutan pati 1%
c. Larutan iodium
d. Buffer fosfat pH 4,5,6,7,8, dan 10
e. Air murni (aquadest)
3. Sampel
a. Enzim alfa amylase
b. Buffer kostum pH 4,5,6,7,8, dan 10
III.2 Cara Kerja
a. Konsentrasi substrat
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Dimabil 6 buah tabung reaksi dan diberi label 1,2,3,4,5 dan 6 pada
tabung reaksi
3. Ditambahkan masing-masing 0,05 ml I2, 5 ml H2O, dan 1,5 ml
buffer pH optimum kedalam tabung reaksi
4. Dimasukkan 2 ml pati 1% kedalam tabung reaksi 1, 3 ml pati 1%
kedalam tabung reaksi 2, 4 ml pati 1% kedalam tabung reaksi 3,
3,5 ml pati 1% kedalam tabung reaksi 4, 6 ml pati 1% kedalam
tabung reaksi 6, dan 7 ml pati 1% kedalam tabung reaksi 6
5. Ditambahkan 2 ml enzim alfa amilase kedalam masing-masing
tabung reaksi
6. Dikocok dan disimpan dalam suhu ruang
7. Diamati perubahan warna setiap 1 menit selama 10 menit
8. Ditentukan kurva seperwaktu (menit) terhadap volume pati
9. Dibuat kesimpulan
b. Suhu
+ 6 ml pati 1%
+ 2 ml pati 1% + 4 ml pati 1%
+ 0,05 ml I2
+ 0,05 ml I2 + 0,05 ml I2
+ 1ml H2O
+ 5ml H2O +3 ml H2O
+ 1,5 ml buffer
+ 1,5 ml buffer + 1,5 ml buffer
pH
pH pH
+ 3 ml pati 1% + 5 ml pati 1%
+ 0,05 ml I2 + 0,05 ml I2 + 7 ml pati 1%
+ 4 ml H2O + 2 ml H2O + 0,05 ml I2
+ 1,5 ml buffer + 1,5 ml buffer + 1,5 ml buffer
pH pH
pH
+ 2 ml enzim amilase
- Kocok dan simpan disuhu ruang
- Amati perubahan warna setiap 1 menit
selama 10 menit
- Tentukan kurva seperwaktu (menit)
terhadap volume pati
Kesimpulan
2. Suhu
+ 2 ml pati 1% + 2 ml pati 1%
+ 0,05 ml I2 + 0,05 ml I2 + 2 ml pati 1%
+ 1,5 ml buffer + 1,5 ml buffer + 0,05 ml I2
pH optimum pH optimum + 1,5 ml buffer
pH optimum
Kesimpulan
3. pH
+ 1 ml pati 1% + 1 ml pati 1%
+ 0,05 ml I2 + 0,05 ml I2 + 1 ml pati 1%
+ 1,5 ml buffer + 0,05 ml I2
+ 1,5 ml buffer
+ 1,5 ml buffer
pH 4 pH 4
pH 4
+ 1 ml pati 1% + 1 ml pati 1%
+ 0,05 ml I2 + 0,05 ml I2
+ 1,5 ml buffer + 1 ml pati 1%
+ 1,5 ml buffer + 0,05 ml I2
pH 4 pH 4 + 1,5 ml buffer
pH 4
+ 2 ml enzim amilase
- Kocok dan simpan disuhu ruang
- Amati perubahan warna setiap 1 menit
selama 10 menit
- Tentukan kurva seperwaktu (menit)
terhadap pH
Kesimpulan
BAB IV
c. Pengaruh suhu
Waktu 30 40 50 60 70 80
(menit)
1 +++++ +++++ +++++ +++++ +++++ +++++
2 ++++ ++++ +++++ +++++ +++++ +++++
3 ++++ ++++ +++++ +++++ +++++ +++++
4 ++++ ++++ +++++ +++++ +++++ +++++
5 ++++ ++++ +++++ +++++ +++++ +++++
6 +++ +++ ++++ +++++ +++++ +++++
7 +++ +++ ++++ ++++ +++++ +++++
8 +++ +++ ++++ ++++ +++++ +++++
9 +++ +++ +++ ++++ ++++ +++++
10 ++ ++ +++ +++ ++++ +++++
Keterangan :
+++++ : Biru kehitaman
++++ : Biru tua
+++ : Biru bening
++ : Hampir bening
+ : Bening
IV. 3 Pembahasan
Enzim merupakan biokatalisator dalam semua sistem kehidupan. Enzim
berperan penting dalam semua reaksi biokimia yang berlangsung di dalam
sel mikroorganisme, tanaman, hewan dan manusia. Sebagai biokatalisator
enzim mempercepat reaksi biokim tanpa mengalami perubahan yang
permanen. Enzim mengkatalisis semua reaksi yang berlangsung dalam sel
makhluk hidup secara cepat, efisien dan spesifik. Tiap enzim memiliki
profil yang berbeda terhadap temperatur dan biasanya sangat ditentukan
oleh organisme dimana enzim tersebut diisolasi dan diproduksi.
Mikroorganisme mesofilik akan menghasilkan enzim-enzim yang tidak
tahan panas, namun atau mikrofiltrasi (Sutrisno. A, 2017).
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengetahui cara uji aktivitas enzim
alfa amilase serta mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi terhadap
aktivitas enzim alfa amylase.
Prinsip percobaan kali ini adalah mengetahui aktivitas enzim amilase serta
faktor-faktor yang mempengaruhinya dengan melakukan 4 pengujian yaitu
uji pengaruh keasaman, uji konsentrasi substrat, uji konsentrasi enzim, dan
uji suhu dimana yang diamati adalah perubahan warna dan laju endapan dan
enzim alfa amilase.
Cara kerja percobaan ini pada pengaruh keasaman (pH) terhadap aktivitas
enzim alfa amilase yaitu disiapkan alat dan bahan kemudian diambil 6 buah
tabung reaksi dan diberi label 1, 2, 3, 4, 5, 6. Lalu ditambahkan masing-
masing 1 ml pati 1% dan 0,05 ml iodium ke dalam tabung reaksi.
Selanjutnya, dimasukkan 1,5 ml buffer pH 4 pada tabung reaksi 1, pH 5
pada tabung reaksi 2, pH 6 pada tabung reaksi 3, pH 7 pada tabung reaksi 4,
pH 8 pada tabung reaksi 5 dan pH 10 pada tabung reaksi 6. Setelah itu,
ditambahkan 2 ml enzim alfa amilase ke dalam masing-masing tabung
reaksi. Kemudian dikocok dan disimpan pada suhu ruang. Ditentukan kurva
seper waktu (menit) terhadap pH serta dibuat kesimpulannya. Cara kerja
pada uji pengaruh konsentrasi substrat, disiapkan alat dan bahan. Diambil 6
buah tabung reaksi kemudian diberi label 1, 2, 3, 4, 5 dan 6. Setelah itu,
ditambahkan masing-masing 0,05 ml iodium, 5 ml H2O dan 1,5 ml buffer
pH optimum pada masing-masing tabung reaksi. Selanjutnya dimasukkan 2
ml pati 1% pada tabung reaksi 1, 3 ml pati 1% pada tabung reaksi 2, 4 ml
pati 1% pada tabung reaksi 3, 5 ml pati 1% pada tabung reaksi 4, 6 ml pati
1% pada tabung reaksi 5 dan 7 ml pati 1% pada tabung reaksi 6. Kemudian
ditambahkan 2 ml enzim alfa amilase pada masing-masing tabung reaksi.
Lalu dikocok dan disimpan di suhu ruang, kemudian diamati perubahan
setiap 1 menit selama 10 menit. Ditentukan kurva seper waktu (menit)
terhadap volume pati dan dibuatkan kesimpulan. Cara kerja pada pengaruh
suhu, disiapkan alat dan bahan. Kemudian diambil 6 buah tabung reaksi
setelah itu diberi kode 1, 2, 3, 4, 5 dan 6. Kemudian ditambahkan masing-
masing 2 ml pati 1%, 0,05 ml iodium, 1,5 ml buffer pH optimum dan 2 ml
enzim alfa amilase pada tabung reaksi. Setelah itu, dikocok dan dimasukkan
ke dalam penangas air. Kemudian panaskan pada suhu masing-masing
o o o o o o
secara berurutan 30 , 40 , 50 , 60 , 70 dan 80 C. Diamati perubahan warna
setiap 1 menit selama 10 menit, lalu ditentukan kurva seper waktu (menit)
terhadap suhu serta dibuat kesimpulan.
Alasan perlakuan pada percobaan ini yaitu disiapkan alat dan bahan agar
praktikum terlaksana dengan baik. Diambil 6 buah tabung raksi dan diberi
kode sebagai penanda ketika dilakukan pengujian. Pada uji konsentrasi
substrat dimasukkan volume pati yang berbeda-beda bertujuan agar
mengetahui konsentrasi maka yang paling baik serta pengaruh perbedaan
konsentrasi. Pati sendiri berperan sebagai substrat. Pada uji suhu,
dipanaskan tabung reaksi pada suhu yang berbeda-beda agar dapat diketahui
suhu yang paling baik untuk reaksi enzim. Pada uji keasaman (pH)
dimasukkan 1,5 ml buffer dengan pH yang berbeda-beda untuk mengetahui
pengaruh pH pada aktivitas enzim alfa amilase atau pH optimumnya.
Disemua uji, ditambahkan 2 ml enzim alfa amiase bertujuan untuk
mempercepat laju reaksi penguraian larutan pati menjadi amilosa dan
amilopektin. Dikocok dan disimpan di suhu ruang bertujuan agar larutannya
homogen dan tidak proses kerja sistem, jika suhunya terlalu tinggi atau
rendah. Diamati perubahan warna untuk menandai aktivitas enzim alfa
amilase pada larutan pati. Ditentukan kurva dan dibuat kesimpulan
bertujuan agar praktikan dapat memahami dengan jelas maksud dan tujuan
dari percobaan ini.
Hasil pengamatan pada percobaan ini yaitu pada uji pengaruh keasaman
terhadap aktivitas enzim alfa amilase pada pH 4, 5 dan 6 tidak terjadi
aktivitas enzim alfa amilase. Sedangkan pada pH 8 terjadi perubahan warna
menandakan terjadinya aktivitas enzim alfa amilase pada pH 8 yaitu pH
optimum. Pada percobaan ini tidak digunakan pH 7 dan 10 karena
kurangnya bahan yang tersedia di dalam laboratorium. Hasil pengamatan
pada uji pengaruh konsentrasi substrat yaitu pada konsentrasi 7 ml pati yang
dilarutkan dengan volume aquadest yang berbeda diperoleh hasil bahwa
enzim alfa amilase berpengaruh terhadap konsentrasi tersebut. Kemudian
hasil pengamatan pada uji pengaruh konsentrasi suhu terhadap aktivitas
enzim alfa amilase diperoleh hasil bahwa yang paling berpengaruh pada
o o
aktivitas enzim adalah suhu 30 C dan 40 C sedangkan yang tidak
o
terpengaruh adalah pada suhu 80 C.
Selama produksi enzim alfa amilase, ada dua suhu yang harus optimum
yaitu pertumbuhan mikrobia dan suhu produksi enzim. Produksi enzim alfa
amilase pada Penicillium fellutanum menunjukkan aktivitas optimum pada
suhu 30oC (Hidayat. Dkk, 2018).
Seperti pada umumnya enzim, produksi enzim alfa amilase juga dipengaruhi
pH. Enzim bersifat peka terhadap pH sehingga perlu pengontrolan pH
selama proses produksi agar produksi enzim dapat stabil. Kondisi pH
optimum untuk produksi enzimm ini sangat bergantung pada jenis mikroba
penghasilnya. Pyrococcus furiosus menghasilkan alfa amilase yang
mempunyai aktivitas pH optimum 6,5-7,5. Untuk beberapa mikroba
termofil, menunjukkan pH optimum yaitu pada pH 7,5-8,0 (Hidayat. Dkk,
2018).
Aplikasi dalam bidang farmasi yaitu seorang farmasis dapat mengetahui dan
memahami mengenail enzim alfa amilase, faktor-faktor yang mempengaruhi
aktivitas enzim yang dapat membantu dan sangat bermanfaat pada proses
pembuatan sediaan farmasi yang berguna untuk mengobati.
BAB V
PENUTUP
V. 1 Kesimpulan
Berdasarkan dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
1. Untuk menguji aktivitas enzim dilakukan dengan beberapa cara
pengujian diantaranya adalah uji pengaruh konsentrasi substrat, uji
pengaruh keasaman (pH) dan uji pengaruh suhu pada aktivitas enzim
alfa amilase.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi aktivitas enzim alfa amilase adalah
keasaman (pH), suhu dan konsentrasi substrat. Dari percobaan yang
telah dilakukan diperoleh hasil bahwa pH optimum yang mempengaruhi
aktivitas enzim alfa amilase berada pada pH 8,0. Kemudian konsentrasi
substrat yang mempengaruhi aktivitas enzim pada konsentrasi 7 ml dan
suhu yang mempengaruhi aktivitas enzim alfa amilase berada pada
o o
kisaran suhu 30 C dan 40 C.
V. 2 Saran
Semoga praktikum yang akan datang bisa dilaksakan secara offline agar
praktikan lebih mengerti dan paham terhadap praktikum yang dilakukan.
DAFTAR PUSTAKA
Thomy, Z dan Harnelly, E. (2018). Buku Ajar Dasar-Dasar Biologi Sel dan
Molekuler. Banda Aceh : Syiah Kuala University Press.