lingkaran mirip cangkang tiram dengan bagian tengah agak cekung. Jamur tiram
masih satu kerabat dengan jamur Pleurotus eryngii atau King Oyster Mushroom.
dibangunnya. Untuk skala mikro, kecil menengah mungkin saja tidak terlalu
detail, tetapi untuk memulai budidaya jamur tiram dalam skala industri, ada hal-hal
yang harus diperhatikan mengingat resiko yang dihadapi sangat besar. Pelaksanaan
budidaya jamur tiram secara terpadu memerlukan perencanaan yang matang,
jumlah besar dengan resiko tinggi, penerapan teknologi modern dan alat-alat
canggih sanagat diperlukan demi mutu yang lebih baik.
1.2.2. Bahan baku
Pemilihan bahan baku perlu diperhatikan terutama bagi petani yang
tumbuh dari bahan kayu-kayuan, seperti serbuk kayu, dan serbuk kayu sengon.
1.2.3. Lokasi
Keberadaan lokasi mempengaruhi efisiensi, baik dari segi waktu, tenaga
dan biaya. Selain itu, keberadaan tempat budidaya berdampak secara sosial dan
kayu jati yang baik bagi pertumbuhan jamur tiram) . Sehingga untuk mensterilkan
jumlah baglog yang akan ditanam bibitsejumlah 4.000 memerlukan periode waktu
yang sangat lama yaitu 20 hari, karena dalam sehari hanya dapat dilakukan
sterilisasi sekali proses saja (kapasitas 200 baglog) dimulai dari jam 8 pagi sampai
dengan jam 18.00 (selama 10 jam) dan dilanjutkan dengan pendinginan dengan
cara membuka penutup drum dan dibiarkan 3-4 jam , proses sterilisasi sampai
pendinginan berakhir pada jam 21.00, oleh karena itu untuk proses selanjutnya
lebih besar sehingga dapat lebih menghemat waktu . Kapasitas baru alat sterilisasi
adalah 600 baglog (tiga kali lebih besar dari kapasitas alat sterilisasi yang lama)
dapat memperpendek waktu penyelesaian proses sterilisasi yang semula untuk
4.000 baglog per proses produksi diperlukan waktu 20 hari , maka dengan
kapasitas alat yang baru dan model sterilisasi uap ini proses sterilisasi 4.000
akan mendukung budidaya jamur tiram dengan lebih higienis . Ruangan inokulasi
yang baru juga sangat mudah dibersihkan karena berlantaikan porselin . Dengan
kapasitas yang baru yaitu untuk 600 baglog per proses inokulasi dapat
diinokulasi pada kondisi ruang tertentu agar miselia jamur tumbuh. Tujuanya
30 hari, perlu pengendalian suhu ruang mencapai 2533oC (Susilawati dan Budi
Raharjo, 2010). Keadaan ruang inkubasi yang kurang ideal menyebabkan suhu
ruang sesuai dengan persyaratan pertumbuhan jamur tiram kurang konsisten
terpenuhi. Hal ini dapat mempengaruhi hasil jamur tiram yang dibudidayakan .
Gandjar, I. 2006. Mikologi Dasar dan Terapan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Islami, A. Pengaruh Komposisi Ampas Tebu dan Kayu Sengon sebagai Media
Pertumbuhan terhadap Nutrisi Jamur Tiram. Jurnal Sains dan Seni Pomits,
Vol. 2, No,1 (1-4).
Salmalawati, E. M. 2016. Upaya Peningkatan Kapasitas Produksi dan Kualitas
Budidaya Serta Olahan Jamur Tiram Putih Di Kabupaten Belu NTT.
Denpasar: Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (Lppm)
Unmas Denpasar.