Anda di halaman 1dari 17

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM DIPO DRYER, ALAT PENGERING JAMUR LINGZHI DILENGKAPI ADSORBEN ZEOLIT UNTUK PENGEMBANGAN UKM SUBUR LINGZHI KECAMATAN BAKI, KABUPATEN SUKOHARJO Bidang Kegiatan: PKM-T

Diusulkan Oleh: MACHMUD LUTFI HUZAIN IRSAN ADHIATAMA MUH. IKHWAN SHOFARUDIN EGI JUNIAWAN NINIK WAHYUNINGTYAS (L2C008074/Angkatan 2008) (L2C008062/Angkatan 2008) (L2C008082/Angkatan 2008) (21090110110011/Angkatan 2010) (21040110120058/Angkatan 2010)

UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2011

HALAMAN PENGESAHAN USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA 1. Judul Kegiatan


: Dipo Dryer, Alat Pengering Jamur Lingzhi dilengkapi

Adsorben Zeolit untuk Pengembangan UKM Subur Lingzhi Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo
: ( ) PKMP ( ) PKMK ( ) PKMKC ( ) PKMT ( ) PKMM 3. Bidang Ilmu : ( ) Kesehatan ( ) Pertanian ( ) Pendidikan ( ) MIPA ( ) Teknologi dan Rekayasa ( ) Sosial Ekonomi ( ) Humaniora 4. Ketua Pelaksana Kegiatan a. Nama Lengkap : Machmud Lutfi Huzain b. NIM : L2C008074 c. Jurusan : Teknik Kimia d. Universitas/Institut : Universitas Diponegoro e. Alamat Rumah : Rejosari RT 01/VII, Kateguhan,Tawangsari, Sukoharjo f. Alamat email : lutfi_richman@yahoo.com 5. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 4 orang 6. Dosen Pendamping a. Nama Lengkap dan Gelar : Dr. Moh. Djaeni, S.T., M.Eng b. NIP : 19710207 199512 1 001 c. Alamat Rumah dan No Telp : Jl. Bougenvil 7 Sendang Mulyo, Semarang/081390349620 7. Biaya Kegiatan Total : a. Dikti : Rp 8.500.000.b. Sumber lain : Rp 8. Jangka Waktu Pelaksanaan : 4 bulan Semarang, Menyetujui Pembantu Dekan III Ketua Pelaksana Kegiatan Fakultas Teknik 2. Bidang Kegiatan

Prof. Dr. Ir. Abdullah, M.S NIP. 19551231 198303 1 014 Pembantu Rektor III Bidang Kemahasiswaan

Machmud Lutfi Huzain NIM. L2C08074 Dosen Pendamping

Drs. Warsito, SU NIP. 19540202 198103 1 014

Dr. Moh. Djaeni, S.T., M.Eng NIP. 19710207 199512 1 001

ii

A. JUDUL Dipo Dryer, Alat Pengering Jamur Lingzhi dilengkapi Adsorben Zeolit untuk Pengembangan UKM Subur Lingzhi Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo B. LATAR BELAKANG Jamur lingzhi (Ganoderma lucidium) dipercaya dapat membantu

menyembuhkan penyakit kanker, yang merupakan penyakit paling mematikan ketiga terbesar setelah penyakit jantung di Indonesia. Saat ini, jamur Lingzhi sudah banyak dibudidayakan di beberapa tempat di Indonesia antara lain Bandung, Jepara, Temanggung, dan sebuah UKM Subur Lingzhi di Sukoharjo. Tanggapan pasar domestik terhadap produk jamur lingzhi memang belum semeriah dibandingkan pasar internasional, sehingga hampir semua industri lingzhi menjual produknya ke pasar internasional dengan harga yang fantastis, yaitu Rp. 300.000/kg. Pasar ekspor jamur lingzhi yang semakin terbuka dan permitaan pasar yang tinggi, tidak dapat diimbangi oleh produktifitas petani. Kendala utama yang dihadapi adalah proses pengeringan yang digunakan masih konvensional menggukan sinar matahari, sehingga waktu yang dibutuhkan untuk pengeringan sekitar 3-4 hari. Pengeringan adalah proses yang sangat menentukan kualitas jamur lingzhi dan selanjutnya akan mempengaruhi nilai jual. Proses ini menyerap energi terbesar dari seluruh rangkaian proses dengan porsi kurang lebih 70% dari total energi yang diperlukan untuk penanganan pasca panen lingzhi. Kadar air dalam lingzhi menentukan tingkat keawetan selama proses penyimpanan dan distribusi. Dengan kadar air 15% atau kurang, maka aktivitas mikroba, bakteri dan jamur terhambat, sehingga lingzhi kering dapat dipasarkan ke tempat yang jauh, atau dapat disimpan lama tanpa mengalami kerusakan. Pengeringan konvensional dengan sinar matahari secara langsung terkendala pada ketergantungan proses operasi terhadap musim, dimana proses pengeringan hanya dapat dijalankan jika intensitas sinar matahari cukup dan tidak turun hujan. Selain itu hasil proses pengeringan memiliki kandungan air yang tidak seragam tergantung dari kelembaban relatif udara sekitar pada saat proses pengeringan. Sebenarnya proses pengeringan dengan menambahkan pemanas buatan lebih cepat jika dibandingkan dengan sinar matahari langsung. Akan tetapi,

pengeringan model ini belum dipakai oleh UKM Subur Lingzhi dengan alasan ongkos prdouksi yang masih mahal. Hal ini disebabkan rendahnya efisiensi energi proses pengeringan (dibawah 60%), dan terdegradasinya kandungan senyawa aktif pada lingzhi terutama jika suhu udara pada proses pengeringan > 60oC. Beberapa model modifikasi pengering telah dikaji yang bertujuan mempercepat proses pengeringan pada suatu bahan (misalnya lingzhi), dan meningkatkan efisiensi energinya. Diantaranya adalah dengan pengering model vakum, pengering berhawa dingin (freeze dryer), serta kombinasi mikrowave dan oven. Metode ini cukup berhasil mempercepat proses pengeringan dan menurunkan kadar air hingga 15%. Namun, investasi dan biaya operasi tinggi terutama untuk penyediaan ruang vakum atau hawa dingin, serta biaya perawatan mahal dan boros energi (efisiensi energi rendah). Proses pengeringan dengan cara adsorpsi menggunakan zeolite menjadi suatu pilihan untuk menggantikan sistim pengering konvensional. Pada sistim ini zeolit dimanfaatkan untuk membuat udara kering yang memiliki suhu 30-50oC dengan menurunkan relative humidity (RH). Udara kering yang terbentuk akan dialirkan ke tray yang berisi jamur lingzhi untuk menguapkan air pada lingzhi. Dikarenakan pada proses sebelumnya RH udara telah diturunkan, maka driving force proses pengeringan menjadi tinggi, sehingga air yang dapat diuapkan oleh udara kering menjadi lebih banyak. Udara akan menguapkan air dari lingzhi, dan pada saat yang sama, zeolite akan menyerap air dari udara ini, sehingga kelembaban udara akan terjaga rendah dan driving force proses pengeringan tetap tinggi. Keuntungannya adalah proses pengeringan menjadi lebih cepat, dan efisiensi energi proses pengeringan diprediksikan menjadi sangat efisien. C. RUMUSAN MASALAH Saat ini proses pengeringan lingzhi di UKM Subur Lingzhi masih menggunakan pegeringan konvensional dengan matahari secara langsung. Proses ini memliki efektifitas rendah dan waktu pengeringan yang lama, selain itu kadar air lingzhi hasil pengeringan tidak seragam, sehingga menurunkan harga jual produk. Sedangkan proses pengeringan menggunakan alat pengering kurang diminati karena ongkos produksi yang tinggi disebabkan rendahnya efisiensi energi proses pengeringan (dibawah 60%), dan terdegradasinya kandungan

senyawa aktif pada lingzhi terutama jika suhu udara untuk proses pengeringan lebih dari 60oC. Modifikasi alat pengering mutlak diperlukan, salah satunya alat pengering dilengkapi proses adsorbsi dengan adsorben zeolite. Pengeringan adsorbsi dengan zeolit bertujuan untuk mempercepat proses pengeringan dan meningkatkan efisiensi energi sehingga cost produksi dapat ditekan. Oleh karena itu, diperlukan desain alat pengering termodifikasi menggunakan adsorben zeolit yang murah dan mudah untuk diaplikasikan khususnya di UKM Subur Lingzhi. D. TUJUAN PROGRAM Tujuan dari perancangan alat ini adalah 1. Memanfaatkan zeolit untuk mempercepat proses pengeringan jamur lingzhi dan meningkatkan efektifitas energi pada alat pengering. 2. Memberikan solusi dari permasalahan rendahnya efisiensi energi pada alat pengering yang telah ada berupa modifikasi rancangan alat pengering dengan dilengkapi adsorben zeolit. 3. Memberikan sumbangan kepada UKM Subur Lingzhi dengan cara mengimplementasikan alat ini. E. LUARAN YANG DIHARAPKAN Luaran yang diharapkan dari program ini adalah: 1. Paket teknologi pembuatan alat pengering jamur lingzhi dilengkapi dengan adsorben zeolit. 2. Artikel ilmiah yang dipresentasikan pada seminar nasional dan dimuat dalam jurnal ilmiah terakreditasi. F. KEGUNAAN PROGRAM Membantu UKM Subur Lingzhi dalam mengatasi pengeringan lingzhi terutama saat musim penghujan sehingga kualitas produk lingzhi tetap terjamin dan selanjutnya dapat meningkatkan nilai jual jamur lingzhi di pasar internasional. Selain itu, membantu menjaga ketersediaan suplai bahan baku lingzhi untuk produsen obat-obatan dan makanan yang berbahan dasar jamur lingzhi. Dengan adanya alat pengering ini juga dapat membantu Departemen Pertanian dalam mencari solusi pengering yang efektif. G. TINJAUAN PUSTAKA G.1.
Prinsip Dasar Sistim Pengeringan

Secara umum proses pengeringan terdiri dari dua langkah proses yaitu penyiapan media pengering (udara) dan proses pengeringan bahan. Penyiapan media dilakukan dengan memanaskan udara, yang dapat dilakukan dengan pemanas alam (matahari, panas bumi) atau buatan antara lain listrik, pembakaran kayu, arang, dan bahan bakar fosil (Kudra dan Mujumdar, 2002). Dari aspek mikroskopis, ada 2 fenomena penting dalam proses pengeringan yaitu:

perpindahan panas dari media pengering ke bahan yang dikeringkan, dan perpindahan masa air dari bahan yang dikeringkan ke media pengering. G.2. Kelemahan Sistim Pengeringan Pada Industri

Pengering dengan matahari sangat sederhana dan tidak memerlukan bahan bakar fosil untuk membangkitkan panas, tapi sistim ini perlu tempat yang luas, waktu pemanasan yang lama (2-7 hari tergantung dari produk yang dikeringkan), ongkos buruh tinggi, kualitas produk hasil pengeringan tidak seragam, dan sangat tergantung pada cuaca. Terlebih lagi, produk menjadi tidak higienis karena ditempatkan pada ruang terbuka, sehingga kadang-kadang produk pengeringan dengan sinar matahari tidak dapat laku di pasaran. Perbaikan proses dengan model terowongan pengering di bawah sinar matahari telah dilakukan untuk lebih mengumpulkan panas dan menjaga higienisitas serta mutu produk. Namun waktu pengeringan untuk bahan produk-produk pertanian masih cukup lama rata-rata 2-3 hari (Mastekbayeva et al, 1998). Pengering dengan pemanasan konveksi (oven, fluidisasi) dimana udara panas dihasilkan melalui proses pemanasan lebih handal dari pengering matahari. Pada sistem ini waktu operasi lebih singkat, kontaminasi produk rendah, kadar air dalam produk dapat dikontrol, tidak ada ketergantungan terhadap musim, serta biaya buruh dapat ditekan (Kiranoudis et al, 1996). Namun, kualitas produk mengalami penurunan akibat introduksi panas, dan efisiensi pengeringan rendah atau boros energi. Bahkan pada pengeringan lingzhi dengan suhu >60oC, terjadi kerusakan pada tekstur, dan kandungan senyawa aktifnya. Pengering vakum dan pengering berhawa dingin bekerja pada suhu -20 0oC dengan tekanan 0.0006 - 0.006 atm (Hu et al, 1988; Ocansey, 1988). Prinsip dari alat pengering ini adalah menguapkan air pada suhu rendah dengan mengkondisikan alat pada tekanan rendah (vakum). Pengering ini sangat berguna

untuk meminimalkan terbuangnya aroma, bahan aktif dan volatil (mudah menguap), serta menekan rusaknya nutrisi (denaturasi protein), browning

(pencoklatan bahan), dan reaksi enzim (Boss et al, 2004). Bagaimanapun alat pengering ini sangat boros investasi dan energi untuk pengkondisian ruang vakum dan dingin, serta waktu pengeringan yang masih lama. Terjadinya efisiensi yang rendah pada alat-alat pengering yang sekarang diterapkan di industri adalah karena tidak efisiennya transfer massa dan panas antara bahan basah dengan udara pengering sebagai media. Apalagi di daerah tropis dimana udara luar sebagai media pengering memiliki kelembaban relatif tinggi (70-80%), maka dalam proses pengeringan udara ini menjadi cepat jenuh dan tidak lagi dapat menguapkan air dari bahan. Akibatnya adalah sangat borosnya penggunaan energi, dimana rata-rata untuk menguapkan 1 kg air dibutuhkan minimal 1.6 kg uap pemanas dari boiler (efisiensi 60-65%). Bahkan untuk pengeringan pada suhu rendah lebih boros dimana kebutuhan energinya setara dengan 4-10 kg uap panas per 1 kg air diuapkan dari bahan basah atau efisiensi 10-25% (lihat tabel 1). Efisiensi energi tergantung dari beberapa karakteristik proses seperti laju penguapan air dalam bahan, penggunaan uap sebagai pemanas udara, dan energi panas yang dapat diambil dari proses. (Djaeni, 2008). Tabel 1. Efisiensi energi dari Alat-Alat Pengering di Industri *(Djaeni, 2008) No. 1 2 3 4 6 7 Jenis pengering Kabinet/tray Vakum] Freeze Spray
[12]

Energy efisiensi ( %) 20-30 35-40 10-20 30-60 25-60

Konsumsi uap pemanas (kg uap/kg air diuapkan dari bahan) 3.0-5.0 2.5-3.0 5.0-10.0 1.6-3.0 1.6-4.0

Screw conveyor Fluidisasi

30-60 1.5-3.0 Keterangan* : Data dikompilasi dari berbagai sumber

Tabel 1 mempresentasikan efisiensi energi proses pengeringan yang diambil dari berbagai sumber. Dari tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa efisiensi energi merupakan tantangan dalam membuat suatu inovasi alat pengeringan untuk

berbagai sektor industri, UKM, atau rumah tangga. Beberapa inovasi yang telah dibuat dalam teknologi pengeringan cukup banyak, tapi terobosan yang tepat untuk meningkatkan efisiensi sangat jarang. Bahkan teknologi pengeringan itu sendiri hampir mencapai titik kejenuhan (Kudra dan Mujumdar, 2002). Hasil positif diperoleh dengan zeolite untuk mempercepat dan meningkatkan efisiensi energi (Revila et al, 2006; Djaeni et al, 2007). Sementara pengering-pengering lain masih belum dapat berkompetisi dengan pengering konvensional. G.3. Prinsip Dasar Pengeringan Adsorpsi

Dehumidifikasi (penurunan kadar uap air) udara sebagai media pengering menggunakan adsorben (silika, alumina, pasir, tanah, LiCl, alkali atau zeolite) berpotensi untuk meningkatkan kualitas produk, dan efisiensi energi proses pengeringan (Djaeni et al 2007; Bussman, 2007; Revila et al, 2006) . Pada metode ini udara dikontakkan dengan adsorben pada unit adsorber sehingga air akan terserap dengan melepas panas (lihat gambar 2). Oleh karena itu ada dua keuntungan yang diperoleh yaitu: udara menjadi kering dan suhu udara naik sekitar 40-500C, yang sangat cocok dan efisien untuk mengeringkan bahan-bahan yang tidak tahan suhu tinggi. Sementara itu adsorben (penyerap) yang telah jenuh dengan uap air diregenerasi pada regenerator. Perhitungan menunjukkan bahwa efisiensi alat ini 40-50% diatas pengering yang menggunakan pemanas konveksi seperti oven atau fluidisasi (Djaeni et al, 2007).
Produk basah Udara buang

Regenerator Adsorber

Udara panas

Udara luar

Pemanas
Udara luar

Pengering
Udara buang Produk kering Udara kering

Gambar 2. Diagram Alir Pengering Sistim Adsorbsi (Djaeni, 2008) G.4. Pemilihan Zeolite pada Proses Pengeringan Adsorpsi

Zeolite adalah bahan berpori dengan rasio silika dan alumina selalu lebih dari 1 (lihat gambar 3). Berat jenis Zeolit antara 0.8-1.1 gr/cc. Karena berpori maka luas permukaan dari zeolite sangat besar yaitu antara 200-400 m2/gram. Hingga saat ini lebih dari 100 jenis zeolite telah disintesa dan dikembangkan, serta 40 jenis dapat ditemui dialam dalam bentuk bentonit, modernit, clinaptilolite, dan

lain-lain (Gorbach et al, 2004; Laxhuber et al, 2001). Zeolite dapat menurunkan air dari udara sampai kadar 0.1 ppm (dew point -500 C) dengan kapasitas penyerapan sampai 20-30% dari total beratnya (Anonim, 2006).

Gambar 3. Struktur Zeolite (Anonim, 2006) Dibanding penyerap lainnya seperti silika, pasir, tanah clay, dan karbon aktif, afinitas zeolite terhadap air sangat tinggi sehingga dapat mengeringkan udara lebih cepat. Hal ini tentu saja sangat menguntungkan, adsorpsi menggunakan Zeolit akan menghasilkan bahan kering dengan kandungan air yang seragam untuk seluruh rangkaian operasinya (Djaeni et al, 2008). G.5 Proses Produksi Lingzhi di UKM Subur Lingzhi Lingzhi atau ling zhi adalah sejenis jamur Ganoderma lucidum seperti

ditunjukan oleh gambar 4. Jamur Lingzhi Mengandung lebih dari 200 senyawa aktif yang dapat dibagi menjadi tiga kelompok utama, yakni 30% senyawa larut dalam air, 65 % senyawa larut dalam pelarut organic, dan 5 % senyawa volatile. Berbagai penelitian menemukan bahwa Lingzhi berkhasiat sebagai antidiabetes, antialergi, anti-HIV, antioksidan, sistem imun, perlindungan dari penyakit liver, ginjal, antitumor, dan lain sebagainya. Jamur Lingzhi memiliki khasiat obat, karena zat-zat yang terkandung semisal polisakarida, germanium, adenosine, asam ganoderat, dan terpenoid (Parjimo dan Hardi, 2008).

Gambar 4. a. Budidaya Lingzhi, b. proses pengeringan, c. produk lingzhi kering di UKM Subur Lingzhi

Jamur lingzhi sudah mulai dibudidayakan dibeberapa kawasan di Indonesia termasuk di desa Kudu, kecamatan Baki, kabupaten Sukoharjo dengan UKM Subur Lingzhi yang berkembang pesat. UKM ini bekerja sama dengan petanipetani jamur lingzhi yang kemudian hasilnya diekspor ke luar negeri. Permintaan pasar internasional tergolong sangat tinggi, bahkan UKM Subur Lingzhi kewalahan melayani permintaan pasar, bukan karena produksi jamur lingzhi yang sedikit, akan tetapi dikarenakan proses pengeringan yang digunakan konvensional sehingga dibutuhkan waktu pengeringan yang cukup lama, yaitu sekitar 3-4 hari. H. METODOLOGI RANCANG BANGUN H.1. Desain Rancang Bangun
Termostat Adsorber Blower

Exhaust fan

Heater

Zeolit

Gambar 5. Desain Rancang Bangun H.2. Sistematika Kerja Dipo Dryer Dipo Dryer adalah pengeringan dengan memanfaatkan adsorben zeolit yang bekerja dengan sistem tray dryer. Kebocoran aliran udara luar ke ruang pengeringan lebih banyak melewati sela-sela pintu. Pemasangan karet (seal) di sekeliling permukaan pintu akan mengurangi kebocoran/kontak langsung udara luar dengan ruang pengeringan. Pemasangan fan hisap di cerobong akan mengatur kecepatan udara pengering sehingga distribusi udara dalam tray dapat seragam. Prinsip sederhana dari alat pengering ini adalah mengalirkan udara dari blower menuju ruang adsorber untuk mendapatkan kelembaban relatif yang rendah. Untuk meningkatkan suhu pengering, udara kemudian dimasukkan ke

dalam heater dengan tingkat konsumsi energy yang kecil. Setelah didapatkan udara yang cukup panas, kemudian dialirkan menuju ke ruang pengeringan. Pipa yang menuju ruang pengering kita bor pada setiap rak, sehingga udara panas bisa menyebar secara merata. Pada alat pengering tersebut, kita pasang alat pengukur suhu yang tujuannya untuk mengatur suhu pengering, dimana sensor tersebut dihubungkan ke heater. H.3. Bahan dan Alat Nama Bahan/Alat Blower Heater Adsorber Zeolit Termostat Mesin Gerinda Mesin Las Mesin Bubut Mesin Gergaji Cat Baja UNP Stainless Steel Plat H.4. Material Plat aluminium Plat aluminium Galvanis Baja Stainless Steel Galvanis Dimensi 50 cm x 5 cm 2 mm 4m 3 m x 1,5 m 4 m x 2 mm Jumlah 1 1 2 500 1 1 1 1 1 2 3 1 1

Tahapan Pembuatan

Untuk rancang bangun Dipo Dryer, disusun langkah kerja sebagai berikut: a. Persiapan 1. Menyiapkan model mesin pengering meliputi ruang pengering, ruang pemasukan udara suplai, ruang pengeluaran udara, dan kerangka utama. Penyempurnaan dan rancang bangun disesuaikan dengan bahan dan ukuran ruang pengeringan. 2. Menyiapkan gambar susunan dan rinci (teknik) mesin pengering. Gambar teknik memberikan gambaran secara tiga dimensi detail dari instalasi mesin pengering tersebut. Detail gambar rancangan/susunan mesin pengering dan tahapan pengerjaan mesin pengeringan. 3. Menentukan langkah kerja. Tahapan pengerjaan dan penyusunan peralatan mesin pengering meliputi meliputi ruang pengering, ruang pemasukan udara suplai,ruang pengeluaran udara, dan kerangka utama. b. Pelaksanaan

10

1. Menyiapkan dan menentukan kebutuhan bahan dan komponen utama mesin pengering meliputi ruang pengering, ruang pemasukan udara suplai, ruang pengeluaran udara basah, dan kerangka utama sesuai spesifikasi yang didasarkan dari hasil studi kelayakan dan analisa. 2. Melakukan proses pengerjaan komponen-komponen mesin pengering di Laboratorium Produksi (bubut, las & kerja bangku mesin). 3. Melakukan pemasangan komponen dan pengujian mesin pengering secara langsung. Pengujian dilakukan dengan mengeringkan Jamur Lingzhi. 4. Melakukan monitoring dan perawatan berkala. Monitoring dilakukan tiap 1 bulan sekali selama program. Sedangkan perawatan dilakukan seiring dengan monitoring dan dilakukan apabila ada kerusakan. H.5. Uji Coba Alat
Atur Luas permukaan dan berat awalnya Masukkan ke dalam tray Atur suhu sbg variabel 45,55,65 Hitung berat lingzhi tiap 5 menit sampai konstan Analisa kadar air

Jamur lingzhi

Gambar 6. Skema Pengujian Alat

Proses pengujian merupakan suatu uji coba dari keberhasilan alat atau mesin yang dirancang berdasarkan tujuan dan fungsi dari pembuatan alat atau mesin tersebut. Proses pengujian penting dilakukan untuk menguji dan mengevaluasi keberhasilan alat tersebut ditinjau dari kadar air yang ada. Sebagai pembanding dilakukan pengeringan secara konveksi dengan menggunakan oven dan sinar matahari. Selanjutnya akan dibandingkan efisiensi energy, kualitas produk, dan waktu pengeringan. I. JADWAL KEGIATAN Kegiatan Studi Literatur Penyiapan Alat Bahan Perancangan Sistem Analisis dan Evaluasi Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

11

Penulisan Laporan J. BIAYA KEGIATAN Biaya Habis Pakai Biaya Peralatan Penunjang Biaya Operasional Total Biaya Kegiatan Bahan Habis Pakai No. Keterangan 1. Plat 2 mm 2. Baja UNP (12 m) 3. Termostat 4. Blower 5. Heater 6. Cat 7. Stainless steel (3 m x 1,5 m) 8. Plat galvanis 50 cm x 5 cm 9. Plat galvanis 4 mm x 2 mm Jumlah L.2. Peralatan Penunjang Penelitian No. Keterangan 1. Peralatan Las 2. Peralatan montir (lengkap) 3. Alat pemotong besi Jumlah L.3. Operasional No. 1. 2. 3. 4. 5. Keterangan Transportasi Dokumentasi Komunikasi Kesekretariatan L.1. : Rp. 3.600.000,00 : Rp. 3.000.000,00 : Rp. 1.900.000,00 : Rp.8.500.000,00 Jumlah Rp. 750.000,00 Rp. 1.200.000,00 Rp. 150.000,00 Rp. 300.000,00 Rp. 300.000,00 Rp. 100.000,00 Rp. 500.000,00 Rp. 250.000,00 Rp. 50.000,00 Rp. 3.600.000,00 Jumlah Rp. 1.500.000,00 Rp. 1.000.000,00 Rp. 500.000,00 Rp. 3.000.000,00

Jumlah Rp. 450.000,00 Rp. 300.000,00 Rp. 200.000,00 Rp. 200.000,00 Transportasi PP Semarang-Sukoharjo Rp. 750.000,00
selama kegiatan, Rp.150.000 5 orang @

Jumlah K. DAFTAR PUSTAKA

Rp. 1.900.000,00

Anonymous (2009). Siliporite data. CECA and ATO. http://www.cecachemicals.com/sites/ceca/en/home.page Bussmann P.J.T. (2007). Energy and product benefits with sorption drying. NWGD-symposium, 15th November; Utrecht, The Netherlands Demmerle, R.L.; Walter, J.S.(1988). Modern Chemical Processes. Volume I, Reinhold Publishing Corporation, New York, USA

12

Djaeni, M. (2008). Energy Efficient Multistage Zeolite Drying for Heat Sensitive Products. Doctoral Thesis, Wageningen University, The Netherlands, ISBN:978-90-8585-209-4, Djaeni, M.; Bartels P.V.; Sanders J.P.M.; van Straten, G.; van Boxtel, A.J.B. CFD for Multistage Zeolite Dryer Design. Journal of Drying Tech. 2008, 26 (4) Djaeni, M.; Bartels, P.; Sanders, J.; Straten, G. van; Boxtel, A.J.B. van. (2007). Process integration for food drying with air dehumidified by zeolites. Drying Technology, 25(1), 225-239 Hu, X.; Zhang Y.; Hu, C.; Tao, M.; Chen S. (1988). A comparison of methods for drying seeds: vacuum freeze-drier versus silica gel. Seed Science Research; vol. 8, paper 7 Kiranoudis C.T.; Maroulis Z.B.; Marinos-Kouris D. Drying of solids: Selection of some continuous operation dryer types. Computer & Chem. Eng. 1996, 20, Supplement 1, S177-182 Kudra,T.; Mujumdar, A.S. (2002). Advanced Drying Technology. Marcel Dekker Inc., New York, USA Laxhuber P.M, Schmidt R. and Grupp C. (2001). Air ventilated heating and cooling based on zeolite technology. RTO HFM Symposium, 8-21 October, Dresden, Germany Mastekbayeva G.A; Leon M.A; Kumar S. (1998). Performance evaluation of a solar tunnel dryer for chilli drying. ASEAN Seminar and Workshop on Drying Technology, Bangkok, Thailand; 3-5 June Ocansey, O.B. (1988). Freeze-drying in a fluidized-bed atmospheric dryer and in a vacuum dryer: Evaluation of external transfer coefficients. J. Food Engineering,; vol. 7, issue 2; 127-146 Parjimo, H dan Hardi Soenanto. (2008). Jamur lingzhi: Raja herbal, seribu khasiat. Agromedia Pustaka. Jakarta Revilla, G.O.; Velzquez, T.G.; Corts, S.L.; Crdenas, S.A. (2006). Immersion drying of wheat using Al-PILC, zeolite, clay, and sand as particulate media. Drying Technology, 24(8), 1033-1038 L. LAMPIRAN L.1. Daftar Riwayat Hidup Ketua

Nama : Machmud Lutfi Huzain NIM : L2C0 08 072 Tempat/tgl lahir : Sukoharjo, 06 agustus 1990 Alamat : Jln. Tunjungsari No. 102 A, Tembalang, Semarang Email : lutfi_richman@yahoo.com Prestasi di bidang akademis, karya ilmiah, olahraga, dsb: 1. CEO Akuazone Perusahaan depot air minum teknologi RO 2008-sekarang 2. CEO Alaska Outlet Ice Cream Cone 2010-sekarang 3. Owner Blanca Susu segar dan spaghetti 2011-sekarang 4. Pendiri PT Bahana Internasional impor, retail, tour, and travel 2011-sekarang 5. Penerima Hibah PMW 2011 Pengalaman Organisasi selama menjadi mahasiswa Institusi Forum Studi Teknik Jabatan Sekretaris Umum Periode Kerja 2011

13

Rohis Alfikri Teknik Kimia BEM KM Universitas Diponegoro Himpunan Mahasiswa Teknik Kimia

Ketua Bidang Humas Eksekutif Muda

2010 2010

Staff Departemen 2009 Kaderisasi Semarang , 13 Oktober 2011

Machmud Lutfi Huzain L.2. Daftar Riwayat Hidup Anggota Pelaksana Program

Nama : Irsan Adhiatama NIM : L2C0 08 062 Tempat/tgl lahir : Surakarta, 9 April 1990 Alamat : Jl. Ngesrep Timur IVA no 10A, Semarang Email : irsan4tama@gmail.com Prestasi di bidang akademis, karya ilmiah, olahraga, dsb: 1. Penerima Hibah PMW 2011 2. Asisten PDTK II 3. Juara III Lokarina ITS 2011 4. Finalis National Scientific Paper on Agriculture 4th IAAS 2011 Semarang , 13 Oktober 2011

Irsan Adhiatama Nama : Muhammad Ikhwan Shofarudin NIM : L2C0 08 082 Tempat/tgl lahir : Boyolali, 30 Agustus 1991 Alamat : Jl Panda Barat no 38 Pedurungan Semarang Email : ikhwan_merem@yahoo.com Prestasi di bidang akademis, karya ilmiah, olahraga, dsb: 1. Mawapres II Fakultas Teknik 2011 2. KoAss Lab Operasi Teknik Kimia 2011 3. Juara II MTQ Undip Bidang Karya Tulis 2011 4. Penerima Hibah Dikti PKM GT 2010 dan PKMK 2011 5. Juara III PKM Competition Fakultas Teknik 2010 Semarang , 13 Oktober 2011

Muh. Ikhwan Shofarudin Nama : Egi Juniawan NIM : 21090110110011 Tempat,tanggal lahir : Indramayu, Juni 1992 Alamat : Jl. Gondang Timur 1 no 31, Bulusan, Tembalang Prestasi di bidang akademis, karya ilmiah, olahraga, dsb : 1. Juara III Lokarina ITS 2011 2. Juara Terfavorit LKTI SIM UNS 2011

14

Semarang, 13 Oktober 2011

Egi Juniawan Nama NIM Tempat,tanggal lahir : Alamat Email : : : : : Ninik Wahyuningtyas 21040110120058 Sragen, 5 Januari 1991 Jl. Setya Budi 25, Taman Asri Sragen ninik.wahyuning.tyas@gmail.com Semarang, 10 Oktober 2011

Ninik Wahyuningtyas L.3. Dosen Pembimbing

Nama : Dr. Moh. Djaeni, S.T., M.Eng Tempat, Tanggal Lahir : Kebumen, 7 Februari 1971 Email : mzaini98@yahoo.com NIP : 19710207 199512 1 001 Fakultas/Program Studi : Teknik/Teknik Kimia Bidang Keahlian : Pengeringan Patent : 1. Van Boxtel, A.J.B., Djaeni, M., Sanders J.P.M., Van Straten, G. Assembly and Method for Drying a Product. Submitted to Natherlands Patent No. P6012219NL. 2. Van Boxtel, A.J.B., Bartels, P.V., Djaeni, M., Sanders, J.P.M., Van Straten, G. Assembly and Method for Drying a Product. International octrooiaanvraag PCT/NL2007/0505758, International number WO 2008/063059, 29 May 2008. Semarang , 13 Oktober 2011

Dr. Moh. Djaeni, S.T., M.Eng

15

SURAT PERNYATAAN KESEDIAAN BEKERJASAMA ANTARA PENGUSAHA/INDUSTRI DENGAN MAHASISWA PENGUSUL PKM Yang bertanda tangan dibawah ini, 1. Nama : Hendra Adiwiyana Jabatan di Perusahaan/Industri : Pemilik Bidang Usaha : UKM Subur Lingzhi Alamat : Desa Kudu, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo selanjutnya disebut pihak pertama 2. Nama : Machmud Lutfi Huzain NIM : L2C00874 Jurusan/Fakultas/Perguruan Tinggi : Teknik Kimia/ Teknik/ Universitas Diponegoro Alamat : Rejosari RT 01/VII, Kateguhan,Tawangsari, Sukoharjo selanjutnya disebut pihak kedua Pihak pertama dan pihak kedua dengan ini menyatakan kesediaan untuk bekerjasama dalam pelaksanaan Program Kreativitas Mahasiswa tahun 2011 dengan judul Dipo Dryer, Alat Pengering Jamur Lingzhi dilengkapi Adsorben Zeolit untuk Pengembangan UKM Subur Lingzhi Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo Melalui kerjasama ini, sesuai dengan kemampuan dan kewenangan masing-masing,pihak pertama akan menyediakan kesempatan bagi mahasiswa untuk mengaplikasikan temuan teknologi yang sesuai dengan proposal dan pihakkedua akan memberikan saran penyempurnaan proses produksisesuai dengan kepakarannya, yang diperlukan oleh pihak pertama dalam upaya peningkatan bisnisnya. Bersama ini dinyatakan pula dengan sebenarnya bahwa diantara kedua pihak tidak mempunyai ikatan keluarga dalam bentuk apapun.Surat PernyataanKesediaan Bekerjasama ini dibuat tanpa adanya unsur pemaksaan dan denganpenuh kesadaran dan tanggung jawab. Semarang, 8 Oktober 2011 Yang membuat Pernyataan, Pihak Kedua Pihak Pertama Materai Rp 6000,Machmud Lutfi Huzain Hendra Adiwiyana

Anda mungkin juga menyukai