Anda di halaman 1dari 19

REGENERASI

Regenerasi pada
Manusia
Oleh:
Kiki Zakiah Khairany
1132060040

Daya Regenerasi
Manusia
Pada manusia, regenerasi sel menyajikan
proses yang sedikit berbeda.

Sel induk, bahan bangunan seluler


generik yang memungkinkan
embrio untuk akhirnya membentuk
organ tertentu, jaringan, dan
pelengkap, yang
hadirsel
hanya
Setelah
berkembang menjadi
dalam vitro. sel matang, mereka tidak dapat
kembali lagi ke sel induk, seperti
yang terlihat pada reptil dan amfibi
tertentu.
Pada Mammalia,
termasuk
manusia, daya regenerasinya
sangat rendah, hanya terbatas
pada taraf histologist, tidak sampai
anatomis.

Meskipun terbatas, regenerasi sel pada


manusia memainkan peran penting
dalam:
1) pembangunan,
2) penyembuhan, dan
3) perbaikan jaringan.

Sel-sel pada manusia secara alami


meninggal pada tingkat miliaran
per hari.

Penyebab
Kematian Sel:

1) nekrosis
2) apoptosis
** Nekrosis adalah kematian
sel akibat kerusakan atau cedera

*** Apoptosis adalah suatu bentuk


kematian sel terprogram yang
memungkinkan sel menjadi fragmen atau
mati sebagai bagian dari proses biokimia
yang normal yang terlibat dalam
pengembangan, pertumbuhan, dan
penuaan.

Tanpa beberapa bentuk regenerasi


sel, nekrosis dan apoptosis pada
akhirnya akan mengakibatkan
kehancuran seluruh organ dan
daerah jaringan.
Sebaliknya, regenerasi sel
memungkinkan tubuh untuk
menumbuhkan sel-sel baru untuk
menggantikan yang mati, sekarat,
atau ada kerusakan sel dengan
memisahkan sel sehat tunggal
menjadi dua sel terpisah

1) Tulang
SejatiTulang dikenal paling tinggi penyembuhannya.
1. Darah membeku di tempat
patahan (fraktur).
2. Disusul dengan hancurnya matriks
tulang, dan osteosit di tempat
tersebuat
akandan
mati.
3. Periosteum
endosteum di
sekitar patahan akan bereaksi
dengan terjadinya proliferasi
fibroblastnya. Sehingga terjadi
penumpukan
sel-sel
di celah
patahan.
4. Proses tersebut
akan
disusul
dengan terbentuknya tulang rawan
hialin
di daerah
tersebut.
5.
Kemudian
akan
terjadi proses
osifikasi secara Endochondral dan
membranous.
6. Trabeculae terbentuk di celah
patahan, yang menghubungkan
kedua ujung patahan, disebut callus.
7. Ossifikasi berlangsung terus,
sampai semua celah tersebut terisi
kembali dengan bahan tulang.

Dalam rangka menyembuhkan patah tulang


biasanya dilakukan penekanan dari luar,
biasanya berupa bilah papan / berupa gips /
berupa pen.

Hal tersebut akan menolong remodeling callus


sehingga kedua tepi patahan bertaut dengan rata
oleh callus.
8) Pada tahap akhir, callus akan diresap dan diganti oleh tulang
lamella.

2) Tulang
Rawan

Tulang rawan sulit beregenerasi setelah dewasa.

Biasanya hasil regenerasi tersebut tidak sempurna


seperti semula.

Seperti halnya dengan penyembuhan patah


tulang, di sisi sel-sel fibroblast dari
perichondrium masuk patahan dan
menghasilkan jaringan tulang rawan disitu.
Jika terjadi kerusakan tulang rawan yang
besar, maka sel fibroblast di tempat patahan
akan membentuk jaringan ikat rapat.

Contoh Patah Tulang Rawan

3) Otot

1. Otot Jantung pada orang dewasa tidak dapat


beregenerasi.
Jika terjadi kerusakan (seperti infarct jantung), bekas otot
yang rusak ditempati jaringan ikat berupa parut.
2. Otot Lurik, regenerasi dilakukan oleh sel
satelit yang terletak bersebar di lamina basalis
yang menyelaputi serat otot.
Ketika terjadi kerusakan, sel-sel satelit sekitar
kerusakan tersebut akan aktif dan berproliferasi,
membentuk sel-sel otot lurik baru.
3. Otot Polos dapat beregenerasi
sendiri dengan melakukan mitosis
berulang-ulang untuk menggantikan
bagian yang rusak.

4) Saraf
Serat saraf tepi yang putus dapat
beregenerasi, asalkan perikaryon
(soma neuron) tidak ikut rusak.
Jika urat saraf terpotong, bagian
ujung yang lepas dari perikaryon
akan berdegerasi dan debrisnya
diphagocytisis makrofag.
Bagian pangkal yang berhubungan
dengan perikaryon tetap bertahan
dan akan beregenerasi.

Proses yang terjadi adalah

sebagai berikut:
1. Chromatolysis, yakni melarutnya
badan Nissl
2. Perikaryon membesar.
3. Inti berpindah ke tepi
4. Bagian ujung akson yang dekat
luka berdegenerasi sedikit, lalu
tumbuh lagi.
5. Di ujung akson yang putus, setelah
semua hancur dan dibersihkan
makrofag, sel Schwann berproliferasi
membentuk batang sel-sel. Bagian
proximal akson kemudian tumbuh
dan bercabang-cabang mengikuti
batang sel-sel Schwann ke bagian
distal, sehingga mencapai alat
Kecepatan
regenerasi sel sara
effector (otot, kelenjar).

1-2 mm perhari

Jika neuron yang putus jaraknya


terlalu dekat dengan bagian
perikaryon, tidak aka nada reaksi
sel-sel Schwann di bagian
effector dan perikaryon lamakelamaan akan mati.
Neuroglia, termasuk sel Schwann,
dapat beregenerasi dengan
melakukan mitosis. Celah-celah
bekas tempat neuron yang rusak
dan hancur di saraf pusat (otak
atau sumsum tulang belakang),
misalnya karena penyakit atau
kerusakan lain, akan diisi lagi
oleh neuroglia, bukan oleh
neuron baru.

Penemuan Terbaru
Penelitian (2014) oleh Taruna Ikrar, dokter spesialis
saraf dan peneliti asal Indonesia, di School of
Medicine, University of California, Irvine, Amerika
Serikat, berhasil membuktikan bahwa peremajaan
sel-sel saraf di otak terjadi seumur hidup.

Temuan ini jelas menantang postulat lama yang


berbunyi:

semua sistem tubuh manusia dapat


mengalami regenerasi sel kecuali
sistem saraf. Sel-sel saraf atau neuron
berhenti diproduksi ketika manusia
menjadi dewasa. Namun penelitian

Taruna menemukan bahwa


peremajaan sel-sel saraf
berlangsung didentate

gyrus,bagian kecil di pusat


hippocampus atau otak tengah
yang berperan penting
untukpembelajaran dan ingatan.
Produksinya tidak dibatasi usia,
tapi disesuaikan dengan kebutuhan
otak itu sendiri.
Ini diketahui setelah ia dan rekanrekannya meneliti dua kelompok
mencit.Hippocampuspada
kelompok pertama diberi radiasi.
Sedangkan pada kelompok kedua
hanya berupa placebo atau efek
seakan-akan diradiasi.

Taruna mengatakan pengobatan


alzheimer harus berfokus pada
upayamengganti sel-sel saraf yang
rusak. Ia menyebutnyaneuro-

replacement.
Kematiansel saraf dilawan dengan
penambahan sel saraf baru.

Degenerasi versus
Regenerasi.
Sel-sel saraf segar awalnya diambil
daridentate gyrus, kemudian
diisolasi, dipelihara, dan dibiakkan
dalam bentuk sel punca (stem cell
pluripoten neuron).
Lalu, dengan teknik transplantasi,

5) Hati
Daya regenerasi hati cukup tinggi.

Jika hati terkontaminasi zat kimia


yang sifatnya meracun sel-selnya,
seperti hidrokarbon berchlor atau
karena saluran empedu tersumbat,
sebagian belahan hati dapat rusak.
Yang rusak ini dapat diperbaiki lagi.

Sel-sel epitel pelapis saluran


empedu dalam hati dapat ikut
bermitosis untuk menumbuhkan
saluran-saluran baru bagi bagian
yang sedang beregenerasi.
Semakin lanjut umur seseorang,
maka daya regenerasi hati akan
semakin susut atau berkurang.

Penemuan Terbaru
Sebuah studi baru yang ditampilkan di the
Journal of Biological Chemistry edisi April
2007 memberikan informasi baru mengenai
kerja sel-sel yang meregenerasi hati.

Cara hati memperbaiki diri lebih sederhana


daripada yang diperkirakan sebelumnya oleh
para ahli.

Menurut Seth Karp, asisten professor bagian bedah di Harvard


Medical School, Boston dan penulis utama pada studi tersebut,

hati manusia adalah salah satu organ


diantara beberapa organ yang dapat
beregenerasi kira-kira 25 % dari jaringannya.
Tidak diketahui bagaimana hati melakukannya, tapi hasil penemuan
kami memberikan beberapa detail apa yang membuat hati menjadi
begitu unik.

Temuan ini menujukkan bahwa hati yang beregenerasi tidak


berperilaku seperti embrio yang berkembang. Namun
demikian, regenerasi hanya berdasarkan peningkatan selsel yang berlipat ganda melalui pembelahan sel, yang
disebut proses hiperplasia.

6) Kulit
Dalam regenerasi ini ada 3
lapisan yang diperhitungkan,
yaitu epidermis, dermis dan
subcutis. Regenerasi kulit
dipengaruhi juga oleh faktor
usia, dimana semakin muda,
semakin bagus regenerasinya.
Pada usia muda, kulit
baru akan muncul ke
lapisan epidermis setiap
28 sampai 30 hari.
Dengan bertambahnya
usia, proses regenerasi
berkurang secara cepat.
Setelah usia diatas 50
tahun, prosesnya
menjadi sekitar 37 hari.

Kemampuan untuk sepenuhnya


meregenerasi seluruh struktur
terbatas ke jaringan dan organtertentu.
organ
Sel-sel otak, misalnya, perlahanlahan beregenerasi dari waktu ke
waktu, tapi manusia tidak bisa
menumbuhkan otak baru melalui
regenerasi sel.

Atau, tubuh manusia dapat


regenerasi hati, asalkan setidaknya
seperempat dari organ tetap utuh.
Demikian juga, kulit dapat tumbuh
kembali untuk menutupi area
kerusakan yang luas, asalkan ada
persentase yang cukup dari sisa
kulit untuk mereplikasi sel-sel baru.

Anda mungkin juga menyukai