SKENARIO 1
In-Vitro Fertilization
Seorang pasangan suami istri datang ke klinik fertilitas untuk melakukan embryo
transfer (ET). Pasien sedang dalam program in-vitro fertilization. Dokter menjelaskan bahwa
embrio akan ditanam dalam uteru pasien dalam bentuk morula. Setelah dilakukan Embryo
transfer, dokter akan memantau pertumbuhan dan perkembangan embro lebih lanjut.
Dilakukannya IVF karena adanya kerusakan di dalam tubapalofi, selain itu juga bisa
menentukan hasil sel telur dan sel sperma lebih dari satu
MIND MAP
5
Fertilisasi
Morula, Blastula,
Normal IVF Gastrula,
Orgonogenesis
G. PENJELASAN (STEP 7)
sitokinesis), terjadi pembelahan sel menjadi dua secara sempurna dan setiap sel
anakan membawa kromosom yang jumlahnya sama dengan sel induknya.1
2) Meiosis
Mitosis adalah pembelahan sel somatik menjadi dua sel anak identik ,
sedangkan meiosis adalah pembelahan sel yang khusus untuk menghasilkan
gamet (spermatozoa atau ovum) yang jumlah kromosomnya telah dikurangi dari
jumlah kromosonya telah dikurangi dari jumlah diploid (2n) menjadi haploid
(1n).Meiosis dimulai pada akhir interfase pada siklus sel. Meiosis menghasilkan
sel germinal-ovum dan spermatozoa. Proses ini mempunyai dua hasil yang
sangat penting, yaitu:1
1. Pengurangan jumlah kromosom dari jumlah diploid(2n) menjadi haploid
(1n), untuk meastikan bahwa tiap gamet mengandug jumlah DNA dan
kromosom haloid.
2. Rekomendasi gen, untk memastikan variabilitas genetik dan diversitas pool
(kumpulan) gen.
Meiosis terdiri atas peristiwa berbeda, yaitu:
Meiosis I, atau pembelahan reproduksi (peristiwa pertama).
Pasangan kromosoom homolog berbaris, anggota tiap pasangan saling
berpisah dan bergerak ke kutub berlawanan, dan sel membelah; dengan
demikian, tiap sel anak menerima setengah jumlah kromosom (jumlah
haploid)
Meiosis II, atau pembelahan ekuatorial (peristiwa kedua). Kedua
kromatid dari imigrasi kromatid ke kutub yang berlawanan dan
pembentukan dua sel anak. Ketua peristiwa tadi menghasilkan empat sel
9
Leptoten
Masing-masing kromoson, yang tersusun atas dua
kromatid yang saling dihubingkan pada sentromernya, mulai
berkondensasi (menebal), dan membentuk untai panjang di
dalam inti.
Zigoten
Pasang kromosom homolog saling mendekat, berbaris
berhadapan (lokus gen ke lokus sen), dan bersinaps lewat
kompleks sinaptonemal, membentuk tetrad.
Pakiten
Kromosom terus menebal, menjadi gemuk dan pendek;
kiasmata (tempat crossing over [pindah silang]) terbentuk saat
pertukara-acak materi genetic terjadi antara kromoson
homolog.
Diploten
Kromosom terus menebal dan kemudian mulai berpisa,
sehingga kiasmata tampak jelas.
Diakinesis
Kromoson menebal maksimal, anak inti dan selubung
manghilang, sehingga kromosom bebas berada di sitoplasma.
10
Tidak seperti sel anak yang berasal dari mitosis, yang masing-masing
mengandung jumlah kromosom diploid dan merupakan salinan identik satu sama
lain, keempat sel yang berasal dari meiosis mengandung jumlah kromosom haploid
dan berbeda secara genetik karena terjadinya pengacakan kromosom dan pindah
silang. Jadi, setiap gamet mengandung komplemen genetiknya yang unik.1
Gambar 1.3 Tahap meiosis pada sebuah sel (yang dibuat ideal) yang mngandung jumlah diploid
(2n)dari 4 kromosom.
2. Proses Fertilisasi
Reaksi akromoson, yang terjadi sesudah pengikagan pada zona pelusida, dipicu poeh
protein zona.reaksi ini memuncak pada peleoasan enzim-enzim yang dibutuhkan untuk
menembus zona pelusida,meliputi substansi.mirip akrosin dan mirip tripsin
Dari 200 hingga 300 juga spermatozoa yang normalnya diletakan di dalam
salutan genitalia wanita, hanya 300 hingga 500 yang mencapai tempat fertilisasi.
Hanya satu dari spermatozoa ini yang membuahi sel telur. Diduga bahwa
spermatozoa lainnya membantu sperma yang membuahi dalan penetrasi sawar
yang melindungu gamet wanita.sperma yang terkapasitasi bebas menembus sel-
sel korona
Zona ini merupakan selubung glikoprotein yang mengelilingi sel telur yang
mempermudah dan mempertahankan pengikatan sperma dan memicu reaksi
akromoson. Baij pengikatan maupun reaksi akromosom ini di perantai oleh
ligan ZP3,Suatu protein pelepasan. Pelepasan enzim akromosom (akrosin)
memungkinkan sperma menembus zona sehingga berkontak dengan membran
plasma oosit. Permeabilitasbzona pelusida berubah ketika kepala sperma
berkontak dengan permukaan oosit. Kontak ini menyebabkan pelepasan enzim
lisosom dari granula korteks yang melapisi membran plasma oosit. Pada
gilirannya, enzim-enzim ini mengubah sifat zona pelusida ( reaksi zona ) untuk
mencegah penetrasu sperma dan menginaktifkan tempat-tempat reseptor spesies
untuk spermatozoa lainnya telah di permukaan zona. Spermatozoa lainnya telah
ditemukan terbenam di dalam zona pelusida,namun hanya satu yang tampaknya
dapat menembus oosit
a. Pengertian Embrio
Embrio (bahasa Yunani: έμβρυον) yaitu, merupakan sel atau organisme yang hidup
pada masa di awal pertumbuhan yang tidak bisa bertahan hidup sendiri.3
Embriogenesis adalah proses pembentukan dan perkembangan embrio. Proses ini
merupakan tahapan perkembangan sel setelah mengalami pembuahan atau
fertilisasi. Embriogenesis meliputi pembelahan sel dan pengaturan di tingkat sel. Sel
pada embriogenesis disebut sebagai sel embriogenik.3
Secara umum, embriogenesis adalah proses pembelahan sel dan diferensiasi sel
dari embrio manusia yang terjadi pada saat tahap-tahap awal dari perkembangan
manusia. Tepatnya, embriogenesis terjadi pada saat spermatozoa bertemu dan menyatu
dengan ovum yang disebut fertilisasi sampai akhir dari minggu ke-8 dari perkembangan
manusia.3
b. Perkembangan Embrio
Merupakan pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup selama masa embrio
yang diawali dengan peristiwa fertilisasi sampai dengan terbentuknya janin di dalam
tubuh induk betina. 3 tahapan fase embrionik yaitu:4
i. Morula
Morula adalah suatu bentukan sel sperti bola (bulat) akibat pembelahan sel terus
menerus. Keberadaan antara satu dengan sel yang lain adalah rapat. Morulasi yaitu
proses terbentuknya morula.
ii. Blastula
Blastula adalah bentukan lanjutan dari morula yang terus mengalami
pembelahan. Ditandai dengan mulai adanya perubahan sel dengan mengadakan
pelekukan yang tidak beraturan. Di dalam blastula terdapat cairan sel yang disebut
dengan blastosoel.
iii. Gastrula
Gastrula adalah bentukan lanjutan dari blastula yang pelekukan tubuhnya sudah
semakin nyata dan mempunyai lapisan dinding tubuh embrio serta rongga
tubuh. Organ yang dibentuk ini berasal dari masing-masing lapisan dinding tubuh
embrio pada fase gastrula. Yaitu:4
a. Ektoderm
Ektoderm merupakan lapisan tunggal dari sel-sel yang bertanggung jawab atas
pertumbuhan kulit, rambut, kuku, jaringan saraf, yang meliputi pula alat indaria
15
(organ sensoris), kelenjar ludah, cavitas nasi, bagian bawah canalis analis, tractus
genitalis dan glandula mammae.
b. Endoderm
Melapisi saccus vitellinus dan berkembang membentuk traktus digestivus,
hepar, pancreas, larings, trakea, paru, vesika urinaria dan urethra.
c. Mesoderm
Merupakan lapisan jaringan selain ectoderm dan endoderm yang berasal
dari inner cell mass. Sebagian mesoderm terletak disekeliling cakram embrio.
Perkembangan lebih lanjut dari mesoderm ini akan menghasilkan system sirkulasi
dan limfatik, tulang, otot, ginjal, ureter, organ genetalia, dan jaringan subcutan
pada kulit.
c. Perkembangan Embrio :1
Usia kehamilan Perkembangan fetus
Minggu ke 20-24 · Kulit sangat berkeriput karena terdapat terlalu sdikit lemak
subkutan
Minggu ke 24-28 · Mata terbuka, alis mata dan bulu mata telah berkembang
dengan baik
· Fetus yang lahir lahir pada akhir masa ini masih mempunyai
angka kematian (mortalitas) yang tinggi karena gangguan
pernapasan (respirasi)
Minggu ke 32-36 · Lanugo sebagian besar telah terlepas (rontok), tetapi kulit
masih tertutup oleh vernix caseosa
sebagai anisogamy dan oogamy, ada perbedaan ditandai dalam ukuran gamet dengan
yang lebih kecil yang disebut sel "laki-laki" atau sperma.5
Sel sperma manusia adalah sel reproduksi pada laki-laki dan hanya akan bertahan
hidup di lingkungan yang hangat, sekali meninggalkan tubuh kelangsungan hidup sperma
berkurang dan dapat menyebabkan sel mati, mengurangi kualitas sperma. Sel sperma
datang dalam dua jenis; "laki-laki" dan "perempuan". Sperma sel-sel yang menimbulkan
perempuan (XX) keturunan setelah pembuahan berbeda dalam bahwa mereka membawa
kromosom X, sedangkan sperma sel-sel yang menimbulkan laki-laki (XY) keturunan
membawa kromosom.5
b. Struktur Ovum
Membran plasma dari sel telur disebut membran vitelline, dan memiliki fungsi yang
sama seperti pada sel lain, terutama untuk mengontrol apa yang masuk dan keluar dari
mereka.5
Zona pelusida, lebih dikenal sebagai ‘jelly mantel’, adalah yang tebal, lapisan
berbasis protein meliputi bagian luar membran vitelline yang membantu melindungi sel
telur. Hal ini juga terlibat dalam pengikatan sperma selama pembuahan dan mencegah
lebih dari satu sperma memasuki sel telur.5
Lapisan terluar disebut korona radiata. Hal ini terdiri dari beberapa baris sel
granulosa yang mrmbiarkan telur menempel setelah dikeluarkan dari folikel. Korona
radiata menyediakan sel telur dengan protein esensial dan bertindak seperti pembungkus
gelembung, melindunginya saat berjalan menuruni tuba falopi.5
c. Pengertian sel sperma
Sperma istilah berasal dari kata Yunani (σπέρμα)''''sperma (yang berarti "benih")
dan mengacu ke sel-sel reproduksi laki-laki. Dalam jenis reproduksi seksual dikenal
sebagai anisogamy dan oogamy, ada perbedaan ditandai dalam ukuran gamet dengan
yang lebih kecil yang disebut sel "laki-laki" atau sperma.6
Sel sperma manusia adalah sel reproduksi pada laki-laki dan hanya akan bertahan
hidup di lingkungan yang hangat, sekali meninggalkan tubuh kelangsungan hidup sperma
berkurang dan dapat menyebabkan sel mati, mengurangi kualitas sperma. Sel sperma
datang dalam dua jenis; "laki-laki" dan "perempuan". Sperma sel-sel yang menimbulkan
perempuan (XX) keturunan setelah pembuahan berbeda dalam bahwa mereka membawa
kromosom X, sedangkan sperma sel-sel yang menimbulkan laki-laki (XY) keturunan
membawa kromosom.6
Sel sperma berasal dari bahasa Yunani yang berarti “benih”. Oleh karena itu, dapat
dikatakan jika sel sperma adalah sistem reproduksi utama pada laki-laki. Sel sperma
adalah sel di dalam reproduksi laki-laki yang dibentuk di testis. Sel inilah yang nantinya
akan bertemu dengan sel telur (ovum) pada wanita untuk bersatu dan membentuk zigot
yang merupakan cikal bakal janin atau manusia. Sel sperma pada manusia bersifat
haploid yang ebrjumlah 23 kromosom, sehingga jika nantinya sel sperma bertemu
dengan sel telur pada wanita, maka lengkaplah sel tersebut menjadi sel yang bersifat
diploid yang memiliki jumlah kromosom sebanyak 46 buah.6
Sel sperma berbentuk seperti layaknya seekor kecobong yang memiliki ukuran
kepala sekitar 5 mikrometer-3 mikrometer, sedangkan ekornya memiliki ukuran sekitar
50 mikrometer. Sel sperma pertama kali diteliti dan ditemukan oleh seorang ilmuwan
23
yang bernama Anthony van Leuwenhook pada tahun 1677. Sperma secara garis besar
dibagi menjadi 3 bagian, yaitu kepala, badan, dan ekor. Sel ini juga memiliki beberap
aenzim yang berguna untuk mendukung tugasnya dalam mencapai sel telur. Energy yang
diperoleh dari sel sperma berasal dari mitokondria yang dikandungnya.6
Sperma dikeluarkan oleh seorang laki-laki melalui ejakulasinya dan keluar melalui
saluran reproduksi termasuk uretra. Karena saluran kencing dan saluran reproduksi pada
laki-laki itu adalah satu, beda halnya dengan wanita. Saat keluar, maka sperma akan
langsung masuk ke dalam vagina wanita dan dengan kemampuan pergerakannya
bergerak sampai ke ovarium untuk bertemu dengan sel telur (ovum).6
Sel sperma yang bergerak disebut juga dengan spermatozoa, sedangkan sel sperma
yang tidak bergerak disebtu dengan spermatium. Sel sperma terkandung di dalam cairan
semen. Jadi, air mani yang disebut oleh orang awam adalah gabungan dari cairan semen
dan sel sperma.6
d. Struktur sel sperma
Seperti yang telah disebutkan di atas, sperma secara garis besar dibagi menjadi 3
bagian, yaitu :
1. Kepala
Kepala pada sel sperma berbentuk lonjong dan terdapat inti sel (nucleus) dengan
kadungan iformasi genetic berupa DNA di dalamnya. Informasi genetic inilah yang
akan bertemu dengan informasi genetic dari sel telur dan akan menentukan apakah
janin nya seorang laki-laki ataupun perempuan.6
24
Pada kepala sel sperma ini juga diselubungi oleh dua enzim yang membantu sel
sperma untuk menembus pertahanan reproduksi wanita. Terdapat enzim
hialuronidase yang berfungsi untuk menembus lapisa korona radiate pada sel telur,
dan enzim akrosin yang berfungsi untuk menembus zona pelusida.6
2. Badan
Bagian tengah dari sel sperma mengandung banyak mitokondria yang berguna
sebagai sumber energy bagi sel sperma dalam menjalankan aktivitasnya. Di dalam
mitokondria ini, terdapat 11 buah mikrotubulus, serta mempunyai ATP-ase untuk
menghidrolisis (mengolah ATP sebagai bahan utama sumber energi).6
3. Ekor
Ekor sperma berbentuk flagella (alat gerak pada mikroorganisme) yang
berbentuk sitoskeleton serta memiliki ukurn yang panjang sekitar 50 mikrometer.
Ukuran panjang dari ekor sel sperma ini sangat menentukan sebuah kecepatan dari
sel sperma. Rata-rata, sel sperma dapat bergerak dengan kecepatan 30 inci/jam.6
25
DAFTAR PUSTAKA
1. Gartener. L.P., Hiatt J.L. Buku Ajar Berwarna Histologi. Edisi ketiga. Saunders
Elsevier; 2014.hlm. 58-65
2. Sadler TW. Langman Medical Embriology 10th ed. Jakarta : penerbit buku Kedokteran
EGC : 2000 . hlm 45-46
3. Sadler. TW. Embriologi Kedokteran Langman. Ed. 12. Jakarta : EGC.2013. ISBN :
978-979-044-461-4.
4. Sadler TW. Embriologi Kedokteran Langman (Langman’s Medical Embryology). Edisi
Ke-12. Jakarta: EGC; 2012.
5. Chandradinata. Buku Ajar Patologi Obstentri. Jakarta:EGC. 2006
6. Susilawati. Spermatology. Malang:Ubpress. 2011
26
REFLEKSI
27
REFLEKSI
28
REFLEKSI
29
REFLEKSI