Mengetahui,
Dosen Penanggung Jawab
A. Latar Belakang
Fertilisasi menjadi tahap yang mengawali proses perkembangan hewan
setelah gametogenesis. Proses ini mempertemukan kedua macam gamet dan
sekaligus mempertahankan jumlah kromosom anakan tetap diploid seperti
induknya. Fertilisasi pada berbagai jenis hewan dapat dibedakan berdasarkan
tempat berlangsungnya, yaitu fertilisasi secara eksternal dan fertilisasi secara
internal. Fertilisasi secara eksternal adalah fertilisasi yang berlangsung di luar
tubuh induknya. Fertilisasi secara internal adalah fertilisasi yang berlangsung
di dalam tubuh induknya.
Fertilisasi mamalia terjadi di dalam tubuh, seperti pada mencit (Mus
musculus). Proses fertilisasi atau pembuahan ini terjadi setelah proses
gametogenesis dan oogenesis. Fertilisasi ini dapat terjadi jika mencit betina
dan jantan melalui proses perkawinan. Jika mencit betina sedang estrus, maka
mencit betina dipelihara dalam satu kandang dengan seekor mencit jantan
agar terjadi perkawinan. Keberhasilan bunting atau tidaknya mencit betina
dapat dilihat dengan adanya sumbat vagina. Mencit betina yang bunting
dipisahkan dari mencit jantan serta dipelihara hingga melahirkan. Fertilitasi
betina diamati berdasarkan jumlah implantasi dan jumlah anakan.
B. Tujuan Praktikum
Tujuan praktikum ini, yaitu:
1. Dapat memahami dan memiliki keterampilan dalam mengawinkan
mencit.
2. Memiliki pemahaman yang lebih baik mengenai proses fertilisasi pada
mamalia.
C. Manfaat Praktikum
Manfaat yang diperoleh melalui praktikum fertilisasi, yaitu:
1. Mahasiswa memahami dan memiliki keterampilan dalam mengawinkan
mencit.
2. Mahasiswa lebih paham mengenai proses fertilisasi pada mamalia.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2. Keesokan paginya,
mencit betina dan
jantan dipisahkan.
1. Pelihara mencit betina
Mencit betina bunting
yang sedang estrus
dibunuh dan dibedah
bersama seekor mencit
pada hari kebuntingan
jantan dalam satu
ke 18.
kandang agar mencit
tersebut kawin.
A. Hasil Pengamatan
Tabel berat mencit betina bunting
No
Hari, Tanggal Berat (Gram)
.
1. Jumat, 19 Oktober 2018 26,45
2. Sabtu, 20 Oktober 2018 26,80
3. Minggu, 21 Oktober 2018 27,15
4. Senin, 22 Oktober 2018 28,82
5. Selasa, 23 Oktober 2018 29,02
6. Rabu, 24 Oktober 2018 30,00
7. Kamis, 25 Oktober 2018 31,02
8. Jumat, 26 Oktober 2018 32,11
9. Sabtu, 27 Oktober 2018 34,24
10. Minggu, 28 Oktober 2018 35,40
11. Senin, 29 Oktober 2018 35,50
12. Selasa, 30 Oktober 2018 36,02
13. Rabu, 31 Oktober 2018 37,30
14. Kamis, 01 November 2018 39,18
15. Jumat, 02 November 2018 40,50
16. Sabtu, 03 November 2018 43,60
17. Minggu, 04 November 2018 48,47
18. Senin, 05 November 2018 54,25
19. Selasa, 06 November 2018 56,40
B. Analisis Data
1. Jumlah korpus luteum : 12
2. Jumlah implantasi : 12
3. Jumlah fetus kanan :6
4. Jumlah fetus kiri :6
5. Jumlah fetus mati :0
6. Jumlah fetus hidup : 11
7. Embrio yang diresorbsi :1
Σ implantasi
1. Presentase implantasi (%) ¿ x 100 %
Σ korpus luteum
12
¿ x 100 %
12
¿ 100 %
2. Presentase kehilangan getasi (%) =
A. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan, maka dapat disimpulkan
bahwa: Fertilisasi adalah proses peleburan sel spermatozoa dengan ovum
membentuk zigot, yang merupakan proses awal pembentukan suatu individu.
Proses yang terkait langsung dengan fertilisasi meliputi; kapasitasi, reaksi
akrosom sperma, fusi gamet jantan dan betina, pencegahan polispermi, dan
penyelesaian pembelahan meiosis II.
B. Saran
Saat praktikum berlangsung sebaiknya praktikan lebih tertib, disiplin agar
tidak sampai mengganggu praktikan lain dan lebih menjaga kebersihan
laboratorium.
DAFTAR PUSTAKA
Campbell N.A., Reece J.B., Mitchell L.G. 2008. Biologi Edisi Kedelapan Jilid 3
(Terjemahan). Jakarta: Erlangga.
Febretrisiana, Arie., Setiadi, M.A., Karja, N.W.K. 2015. Tingkat Fertilisasi Oosit
Domba dari Ovarium yang Disimpan pada Suhu dan Waktu yang Berbeda
Secara In Vitro. Jurnal Kedokteran Hewan. Vol 9 (2).
Widyastuti, Rini., Rasad, S.D. 2015. Tingkat Kematangan Inti Oosit Sapi Setelah 24
Jam Presevasi Ovarium. Agripet. Vol 15 (2).