Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PERILAKU ORGANISASI

“KOMUNIKASI”

Dosen Pembimbing : Makamur Syukri, M.Pd.

DISUSUN OLEH KELOMPOK 3:

1. RIZKA RAMADANI SAM


2. AL HAFIZ MUHAMMAD SYAIBI CHANIAGO
3. FRIDA ANWAR
4. FRIDA ANWAR

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SUMATERA UTARA

MEDAN

2019
KATA PENGANTAR

Puji Syukur Kami sampaikan kepada Allah SWT atas limpahan Rahmat
serta hidayah nya kepada kami,sehingga kami dapat menyelessaikan makalah
tentang sumber dan kitab-kitab hadis.Shalawat dan salam smoga dilimpahkan Allah
kepada Nabi Muhammad SAW,keluarga, sahabat serta seluruh pengikutnya.

Makalah mengenai “Komunikasi” ini telah kami susun dengan maksimal


dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar
pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada
semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini. Akhir kata kami berharap semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi bagi pembaca.

Medan, 10 Oktober 2019

Tim Pemakalah
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................................. .. ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ................................................. 2

C. Tujuan ............................................................................................................... 2

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Komunikasi .................................................................................... 3

B. Jenis-Jenis Komunikasi ................................................ 4

C. Fungsi Komunikasi Dalam Organisasi ............................................................. 5

D. Dimensi Dalam Komunikasi ............................................................................ 8

E. Komunikasi Internal ......................................................................................... 8

F. Komunikasi Eksternal ....................................................................................... 9

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ...................................................................................................... 10

B. Saran ................................................ 10

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 11


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Di dalam kehidupan seseorang tidak akan terlepas dari yang
namanya komunikasi. Lebih lagi komunikasi dalam organisasi yang mana
di dalamnya ada atasan dan bawahan. Komunikasi yang dilakukan oleh
atasan dan bawahan dalam ruang lingkup organisasi akan memberikan
berbagai efektifitas komunikasi itu sendiri .
Komunikasi dalam organisasi sangat dibutuhkan agar dalam
organisasi dapat mencapai tujuan yang diinginkan oleh setiap anggota
dalam organisasi. Setiap komunikasi dalam organisasi biasanya
dimanfaatkan untuk saling berbagi dan mencari tahu apa yang dibutuhkan
dalam organisasi serta apa kekurangan dalam organisasi tersebut.
Pentingnya komunikasi dengan manusia adalah suatu hal yang tidak
bisa dipungkiri oleh manusia, begitu juga halnya dengan organisasi. Tidak
hanya pengetahuan dasar tentang komunikasi, pengetahuan dasar tentang
organisasi sebagai suatu lingkungan tertentu yang berstruktur,
berkarakteristik, serta memiliki fungsi tertentu adalah suatu hal yang
mendukung kelancaran komunikasi organisasi Orang yang tertarik untuk
bergabung dalam suatu organisasi memilki alasan yang beragam. Ada yang
karena alasan profit, tuntutan profesi, penyebaran ideologi maupun
pemenuhan kebutuhan sosial. Para psikolog berpendapat bahwa kebutuhan
utama manusia dan untuk menjadi manusia yang sehat secara rohani adalah
kebutuhan akan hubungan sosial yang baik dengan orang-orang lain.
Maslow menyebutkan bahwa salah satu dari empat kebutuhan utama
manusia adalah terfasilitasinya kebutuhan sosial untuk memperoleh rasa
aman lewat rasa memiliki dan dimiliki, pergaulan, rasa diterima, memberi
dan menerima persahabatan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan komunikasi organisasi?
2. Apa saja Jenis – Jenis dalam Komunikasi ?
3. Apakah Fungsi dalam Komunikasi ?
4. Apakah Dimensi dalam Komunikasi ?

C. Tujuan Masalah
1. Agar Mengetahui jenis – jenis dalam komunikasi
2. Agar lebih mengetahui fungsi dalam komunikasi
3. Untuk mengetahui dimensi dalam komunikasi
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Komunikasi Organisasi


Komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan berbagai
pesan organisasi di dalam kelompok formal maupun informal dari suatu
organisasi (Wiryanto, 2005). Komunikasi formal adalah komunikasi yang
disetujui oleh organisasi itu sendiri dan sifatnya berorientasi kepentingan
organisasi. Isinya berupa cara kerja di dalam organisasi, produktivitas, dan
berbagai pekerjaan yang harus dilakukan dalam organisasi. Misalnya:
memo, kebijakan, pernyataan, jumpa pers, dan surat-surat resmi. Adapun
komunikasi informal adalah komunikasi yang disetujui secara sosial.
Orientasinya bukan pada organisasi, tetapi lebih kepada anggotanya secara
individual.
Menurut Arnold dan Feldman (1986) komunikasi organisasi adalah
suatu proses pertukaran informasi diantara orang-orang dalam suatu
organisasi. Dimana didalamnya terdapat empat tahapan komunikasi yang
meliputi :
a. attention (Atensi/Perhatian)
b. comprehension (Komprehensi)
c. acceptance as true (Kebenaran/Fakta)
d. retention (Retensi)

Pendapat lain dikemukakan oleh Pace dan Faules (2001), mereka


berpendapat bahwa komunikasi organisasi merupakan perilaku pengatur
organisasi yang terjadi diantara orang-orang dalam organisasi. Dan juga
bagaimana mereka yang terlibat dalam proses itu berinteraksi dan memberi
makna atas apa yang terjadi. Sementara itu, menurut Wiryanto (2005)
komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan pesan organisasi
didalam suatu kelompok. Baik itu formal maupun informal dari suatu
organisasi.
B. Jenis – Jenis dalam Komunikasi
Komunikasi dapat dibagi dalam beberapa jenis, yaitu :
a. Komunikasi Lisan (berbicara)
- Komunikasi Lisan secara langsung adalah komunikasi yang
dilakukan oleh dua orang atau lebih yang saling bertatap muka
secara langsung dan tidak ada jarak atau peralatan yang membatasi
mereka. lisan ini terjadi pada saat dua orang atau lebih saling
berbicara/ berdialog, pada saat wawancara, rapat, berpidato.
- Komunikasi Lisan yang tidak langsung adalah komunikasi yang
dilakukan dengan perantara alat seperti telepon, handphone, dan lain
sebagainya karena adanya jarak dengan si pembicara dengan lawan
bicara.
b. Komunikasi Tulisan (tulisan)
- Komunikasi Tulisan adalah komunikasi yang di lakukan dengan
perantaraan tulisan tanpa adanya pembicaraan secara langsung
dengan menggunakan bahasa yang singkat, jelas, dan dapat
dimengerti oleh penerima. Komunikasi tulisan dapat berupa surat-
menyurat, sms, surat elektronik, dan lain sebagainya.
- Komunikasi Tulisan juga dapat melalui naskah-naskah yang
menyampaikan informasi untuk masyarakat umum dengan isi
naskah yang kompleks dan lengkap seperti surat kabar, majalah,
buku-buku. dan foto pun dapat menyampaikan suatu komunikasi
secara lisan namun tanpa kata-kata. Begitu pula dengan spanduk,
iklan, dan lain sebagainya.
c. Komunikasi Efektif
Komunikasi efektif yaitu komunikasi yang mampu menghasilkan
perubahan sikap (attitude change) pada orang lain yang bisa terlihat
dalam proses komunikasi.

Adapun jenis – jenis komunikasi dalam organisasi sebagai berikut :


a. Komuniskasi Formal dan Informal
Komunikasi formal adalah komunikasi yang mengikuti
rantai komando yang dicapai oleh hirarki wewenang.
Komunikasi informal adalah komunikasi yang terjadi diluar dan
tidak tergantung pada herarki wewenang.
Komunikasi informal ini timbul karena adanya berbagai
maksud, yaitu
 Pemuasan kebutuhan manusiawi,
 Perlawanan terhadap pengaruh yang monoton dan
membosankan
 Keinginan untuk mempengaruhi perilaku orang lain
 Sumber informasi hubungan pekerjaan.
b. Komunikasi ke bawah, komunikasi ke atas dan Komunikasi
lateral
Komunikasi kebawah mengalir dari peringkat atas ke bawah
dalam herarki. Komunikasi ke atas adalah berita yang mengalir
darin peringkat bawah ke atas atas suatu organisasi. Komunikasi
lateral adalah sejajar antara mereka yang berada tingkat satu
wewenang.
c. Komunikasi satu arah dan dua arah
Komunikasi satu arah, pengirim berita berkomunikasi tanpa
meminta umpan balik, sedangkan komunikasi dua arah adalah
penerima dapat dan memberi umpan balik.

C. Fungsi Komunikasi dalam Organisasi


Sendjaja (1994) menyatakan fungsi komunikasi dalam organisasi adalah
sebagai berikut:
a. Fungsi informatif.
Organisasi dapat dipandang sebagai suatu sistem pemrosesan
informasi. Maksudnya, seluruh anggota dalam suatu organisasi berharap
dapat memperoleh informasi yang lebih banyak, lebih baik dan tepat
waktu. Informasi yang didapat memungkinkan setiap anggota organisasi
dapat melaksanakan pekerjaannya secara lebih pasti. Orang-orang
dalam tataran manajemen membutuhkan informasi untuk membuat
suatu kebijakan organisasi ataupun guna mengatasi konflik yang terjadi
di dalam organisasi. Sedangkan karyawan (bawahan) membutuhkan
informasi untuk melaksanakan pekerjaan, di samping itu juga informasi
tentang jaminan keamanan, jaminan sosial dan kesehatan, izin cuti, dan
sebagainya.
b. Fungsi regulatif.
Fungsi ini berkaitan dengan peraturan-peraturan yang berlaku dalam
suatu organisasi. Terdapat dua hal yang berpengaruh terhadap fungsi
regulatif, yaitu:
a. Berkaitan dengan orang-orang yang berada dalam tataran
manajemen, yaitu mereka yang memiliki kewenangan untuk
mengendalikan semua informasi yang disampaikan. Juga
memberi perintah atau intruksi supaya perintah-perintahnya
dilaksanakan sebagaimana semestinya.
b. Berkaitan dengan pesan. Pesan-pesan regulatif pada dasarnya
berorientasi pada kerja. Artinya, bawahan membutuhkan
kepastian peraturan tentang pekerjaan yang boleh dan tidak
boleh untuk dilaksanakan.
c. Fungsi persuasif.
Dalam mengatur suatu organisasi, kekuasaan dan kewenangan tidak
akan selalu membawa hasil sesuai dengan yang diharapkan. Adanya
kenyataan ini, maka banyak pimpinan yang lebih suka untuk
mempersuasi bawahannya daripada memberi perintah. Sebab pekerjaan
yang dilakukan secara sukarela oleh karyawan akan menghasilkan
kepedulian yang lebih besar dibanding kalau pimpinan sering
memperlihatkan kekuasaan dan kewenangannya.
d. Fungsi integratif.
Setiap organisasi berusaha untuk menyediakan saluran yang
memungkinkan karyawan dapat melaksanakan tugas dan pekerjaan
dengan baik. Ada dua saluran komunikasi yang dapat mewujudkan hal
tersebut, yaitu:
a. Saluran komunikasi formal seperti penerbitan khusus dalam
organisasi tersebut (buletin, newsletter) dan laporan kemajuan
organisasi.
b. Saluran komunikasi informal seperti perbincangan antar pribadi
selama masa istirahat kerja, pertandingan olahraga, ataupun
kegiatan darmawisata. Pelaksanaan aktivitas ini akan
menumbuhkan keinginan untuk berpartisipasi yang lebih besar
dalam diri karyawan terhadap organisasi.

Menurut Al – Qur‘an fungsi komunikasi organisasi adalah sebagai


berikut :

a. Tabligh: artinya penyampaian. Maksudnya komunikasi sebagai media


penyampaian ajaran-ajaran Allah swt. Kepada umat manusia. Orang
yang menyampaikan disebut muballigh. Allah swt. berfirman yang
artinya: :
“Yaitu orang-orang yang menyampaikan risallah Allah, dan mereka
takut kepada-Nya, dan tiada seorang pun yang mereka takuti selain
Allah swt”. (Q.S Al-Ahzab: 39). Sabda Rasulullah :
“sampaikanlah daripadaku walaupun satu ayat ! ” ( H.R. Bukhari).
b. Amar-ma’ruf dan Nahi Mungkar : artinya memerintahkan kebaikan dan
melarang perbuatan jahat. Maksudnya komunikasi sebagai media yang
dapat membatasi perbuatan manusia agar tidak terjerumus dalam
perbuatan yang menyesatkan. “orang-orang yang jika kami tempatkan
di bumi, mereka tetap mengerjakan sholat dan membayarkan zakat dan
menyuruh mengerjakan perbuatan baik, dan melarang perbuatan yang
salah dan kesudahan pekerjan mereka itu adalah uusan Allah swt”. (Q.S.
al-Haj: 41).
c. Maw’idhah : artinya pengajaran. Maksudnya mengajar orang dengan
cara yang baik agar mereka sadar kembali ke jalan Allah swt. Allah
berfirman yang artinya : “serulah manusia ke jalan Rabb-mu dengan
bijaksana dan pelajaran yang baik”. (Q.S. an-Nahl: 125).
d. Tabsyiir : artinya pengumuman berita yang menggembirakan.
Komunikasi yang disampaikan oleh muballigh yang menyampaikan
berita gembira tentang rahmat dan nikmat yang akan diperoleh bagi
orang yang beriman.
Firman allah : “Oleh sebab itu, sampaikanlah kabar gembira kepada
hamba-hamba-Ku”. (Q.S. 39 az-Zumar : 17).
e. Indzaar: artinya pemberi peringatan. Maksudnya komunikasi sebagai
pemberi peringatan agar manusia jangan tersesat dan peringatan supaya
mengikuti petunjuk Allah dan Rasul-Nya.
Allah berfirman : “maka hendaklah kamu beri peringatan, karena
peringatan itu berguna”. (Q.S. al-A’la : 9). Orang yang menyampaikan
pesan itu disebut mudzakkir.
f. Nashihah : artinya nasihat atau pengajaran. Maksudnya komunikasi
sebagai nasihat agar seseorang atau ummat ta’at dan bertaqwa kepada
Allah.
g. Wasiyyah : artinya wasiat atau pesan. Maksunya komunikasi berfungsi
pemberi pesan kebenran, taqwa dan kebaikan. Dalam al-qur’an di
jelaskan : “dan mereka saling bepesan satu sama lain dengan kebenaran
dan saling berpesan kepada kesabaran”. (Q.S. al-Ashr : 3).
D. Dimensi dalam Komunikasi
1. Dimensi Vertical
2. Dimensi Horizontal
3. Dimensi Luar Organisasi
E. Komunikasi Internal
Komunikasi internal organisasi adalah proses penyampaian pesan
antara anggota-anggota organisasi yang terjadi untuk kepentingan
organisasi, seperti komunikasi antara pimpinan dengan bawahan, antara
sesama bawahan, dsb. Proses komunikasi internal ini bisa berujud
komunikasi antarpribadi ataupun komunikasi kelompok. Juga komunikasi
bisa merupakan proses komunikasi primer maupun sekunder (menggunakan
media nirmassa). Komunikasi internal ini lazim dibedakan menjadi dua,
yaitu:
a) Komunikasi vertikal, yaitu komunikasi dari atas ke bawah dan dari
bawah ke atas. Komunikasi dari pimpinan kepada bawahan dan dari
bawahan kepada Tuhan. Dalam komunikasi vertikal, pimpinan
memberikan instruksi-instruksi, petunjuk-petunjuk, informasi-
informasi, dll kepada bawahannya. Sedangkan bawahan
memberikan laporan-laporan, saran-saran, pengaduan-pengaduan,
dsb. kepada pimpinan.

b) Komunikasi horizontal atau lateral, yaitu komunikasi antara sesama


seperti dari karyawan kepada karyawan, manajer kepada manajer.
Pesan dalam komunikasi ini bisa mengalir di bagian yang sama di
dalam organisasi atau mengalir antarbagian. Komunikasi lateral ini
memperlancar pertukaran pengetahuan, pengalaman, metode, dan
masalah. Hal ini membantu organisasi untuk menghindari beberapa
masalah dan memecahkan yang lainnya, serta membangun semangat
kerja dan kepuasan kerja.

F. Komunikasi Eksternal
Komunikasi eksternal organisasi adalah komunikasi antara
pimpinan organisasi dengan khalayak di luar organisasi. Pada organisasi
besar, komunikasi ini lebih banyak dilakukan oleh kepala hubungan
masyarakat dari pada pimpinan sendiri. Yang dilakukan sendiri oleh
pimpinan hanyalah terbatas pada hal-hal yang ianggap sangat penting saja.
Komunikasi eksternal terdiri dari jalur secara timbal balik:
1. Komunikasi dari organisasi kepada khalayak. Komunikasi ini
dilaksanakan umumnya bersifat informatif, yang dilakukan
sedemikian rupa sehingga khalayak merasa memiliki keterlibatan,
setidaknya ada hubungan batin. Komunikasi ini dapat melalui
berbagai bentuk, seperti: majalah organisasi; press release; artikel
surat kabar atau majalah; pidato radio; film dokumenter; brosur;
leaflet; poster; konferensi pers.
2. Komunikasi dari khalayak kepada organisasi. Komunikasi dari
khalayak kepada organisasi merupakan umpan balik sebagai efek
dari kegiatan dan komunikasi yang dilakukan oleh organisasi.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan berbagai
pesan organisasi di dalam kelompok formal maupun informal dari
suatu organisasi (Wiryanto, 2005).
2. Jenis komunikasi ada dua yaitu komunikasi secara lisan, komunikasi
secara tulisan, dan komunikasi secara efektif.
3. Fungsi dari komunikasi ada beberapa jenis yaitu, fungsi informative,
fungsi reglatif, fungsi persuasive, dan fngsi integratif.
4. Dimensi dalam komunikasi ada beberapa jenis yaitu dimensi vertical,
dimensi horizontal,dan Dimensi luar organisasi.
B. Saran

Sebagai seorang mahasiswa, perlu sekali mempelajari dan memahami


bagaimana penggunaan diksi yang tepat dan cermat. Karena seorang
mahasiswa itu selalu dibebankan dan berkelut dengan karya tulis dalam
setiap tugas mata kuliahnya. Penulis juga menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, saran dari pembaca sangat
kami harapkan untuk perbaikan maklah kami kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA
Fuad Muhammad dan Abdul Baqi. 1979. al-lu-lu wal marjan. Surabaya: PT. Bina
Ilmu.
Ilahi, Wahyu. 2010. Komunikasi Dakwah. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Kayo, Khatib Pahlawan. 2007. Manajemen Dakwah Dari Dakwah Konvensional
Menuju Dakwah Profesional. Jakarta: Amzah.
Nuruddin. 2016. Ilmu Komunikasi Ilmiah dan Populer. Jakarta: PT. Raja Grafindo.
Pimay, Awaludin. 2005. Paradigma Dakwah Humanis Strategi dan Metode
Dakwah. Semarang: Rasail.
Wijaya, Candra. 2017. Perilaku Organisasi. Medan: LPPPI.
Ya’qub, Hamzah. 1973. Publistik Islam Teknik Dakwah Dan Leadership. Bandung:
CV. Diponegoro.

Anda mungkin juga menyukai