Wina Eka Fauziah - 2210631110068 - UTS Materi PAI
Wina Eka Fauziah - 2210631110068 - UTS Materi PAI
Soal :
1. Jelaskan konsep landasan filosofis dan teologis dalam pendidikan agama Islam serta
relevansinya dalam pengembangan materi PAI!!
JAWABAN !!!
1. A. Landasan Filosofis:
o Ontologi: Landasan ini berkaitan dengan pemahaman tentang hakikat keberadaan
dan tujuan hidup manusia. Dalam konteks pendidikan agama Islam, ontologi
mengajarkan bahwa manusia adalah makhluk yang bertujuan untuk beribadah
kepada Allah dan mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat.
o Aksiologi: Landasan ini membahas nilai-nilai dan etika. Dalam pendidikan agama
Islam, aksiologi menekankan pentingnya menginternalisasi nilai-nilai moral,
etika, dan akhlak yang diajarkan oleh Islam.
2. Landasan Teologis:
o Pengembangan Etika dan Akhlak: Materi PAI yang didasarkan pada landasan ini
membantu mahasiswa menginternalisasi etika dan akhlak yang baik, sehingga
mereka dapat menjadi individu yang bermanfaat bagi masyarakat.
2. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) telah membawa dampak signifikan
pada paradigma pendidikan agama Islam. Berikut adalah beberapa aspek yang terpengaruh:
a. E-Learning dan Integrasi TIK: Konsep e-learning (pembelajaran berbasis teknologi) telah
mengubah cara kita belajar. Integrasi TIK dalam pendidikan di madrasah meningkatkan
kualitas pendidikan dan memudahkan dakwah. Guru Pendidikan Agama Islam (GPAI)
dapat memanfaatkan berbagai teknologi, seperti:
a. Teknologi Audio: Penggunaan audio untuk menyampaikan materi pelajaran.
b. Risiko Konten Tidak Terverifikasi: Era digital juga membawa risiko penyebaran konten
agama yang tidak terverifikasi. Penyebaran pandangan ekstremis melalui media digital
menjadi tantangan serius dalam praktik dakwah.
c. Modernisasi dan Nilai-nilai Islam: Modernisasi dalam Islam melibatkan integrasi ilmu-
ilmu modern (barat). Namun, perlu berhati-hati agar nilai-nilai Islam tidak terkikis oleh
doktrin-doktrin Barat.
3. Pendidikan agama Islam di era digital menghadapi tantangan dan peluang yang perlu
diperhatikan. Berikut adalah beberapa di antaranya:
a. Tantangan:
o Perubahan Paradigma: Era digital mengubah cara kita memperoleh informasi dan
belajar. Pendidikan agama Islam harus beradaptasi dengan perubahan ini.
o Konten Bermasalah: Informasi yang beredar di dunia maya tidak selalu akurat
atau sesuai dengan nilai-nilai agama. Tantangan ini memerlukan pemilahan
konten yang baik dan benar.
b. Peluang:
KEMENTRIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,
RISET DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG
FAKULTAS AGAMA ISLAM
JL.H.S. Ronggowaluyi Telukjambe – Karawang 41361 Telp. (0267)
641177 Ext. 306, Fax. (067) 641367
Website: www.unsika.ac.id email : fai.unsika@gmail.com
o Akses Global: Teknologi digital memungkinkan akses ke sumber daya pendidikan
Islam dari seluruh dunia. Materi berkualitas tinggi dapat diakses oleh individu
tanpa batasan geografis.
1. Gerakan pembaharuan dalam pendidikan agama Islam merujuk pada upaya untuk
menyesuaikan ajaran Islam dengan perkembangan baru yang dipicu oleh kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi modern. Gerakan ini bertujuan untuk memperbaharui
pendekatan, metode, dan kurikulum dalam pendidikan agama agar relevan dengan
zaman.
Berikut adalah beberapa aspek dan contoh gerakan pembaharuan yang signifikan dalam sejarah
Islam:
b. Rasyid Ridha:
o Latar Belakang: Rasyid Ridha adalah seorang pemikir dan jurnalis dari Suriah
pada awal abad ke-20.
c. Muhammadiyah:
o Berorientasi pada Sumber Ajaran Islam Murni: Pegemban pola ini meyakini
bahwa Islam merupakan sumber kemajuan dan perkembangan peradaban.
Mereka memperjuangkan pendidikan yang mengandung potensi untuk
kesejahteraan dan kekuatan bagi umat manusia2.
5. Gerakan pembaharuan dalam pendidikan agama Islam tetap relevan dalam konteks dewasa ini.
Berikut beberapa alasan mengapa gerakan ini masih penting:
KEMENTRIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,
RISET DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG
FAKULTAS AGAMA ISLAM
JL.H.S. Ronggowaluyi Telukjambe – Karawang 41361 Telp. (0267)
641177 Ext. 306, Fax. (067) 641367
Website: www.unsika.ac.id email : fai.unsika@gmail.com
o Konteks Perubahan: Era digital dan globalisasi membawa perubahan besar dalam cara
kita berinteraksi, belajar, dan memahami agama. Gerakan pembaharuan membantu
mengadaptasi pendidikan agama agar tetap relevan dengan zaman.
o Pemahaman yang Lebih Mendalam: Gerakan pembaharuan memperkaya pemahaman kita
tentang ajaran Islam. Dengan menggabungkan nilai-nilai tradisional dengan ilmu
pengetahuan modern, kita dapat memahami Islam secara lebih mendalam.
Contoh praktis dari relevansi gerakan pembaharuan adalah penggunaan aplikasi pembelajaran
agama, kursus daring, dan diskusi terbuka tentang isu-isu kontemporer dalam Islam. Semua ini
membantu memperbaharui pendekatan kita dalam mengajarkan dan memahami agama Islam.
6. Ukhuwah Islamiyah adalah konsep persaudaraan dalam Islam yang didasarkan pada nilai-nilai
agama. Ini bukan sekadar persaudaraan antara sesama orang Islam, melainkan juga melibatkan
hubungan dengan setiap manusia, terlepas dari perbedaan keyakinan dan agama, selama
dilandasi oleh nilai-nilai keislaman seperti saling mengingatkan, menghormati, dan menghargai
123
.
Berikut adalah beberapa implementasi Ukhuwah Islamiyah dalam kehidupan sosial masyarakat:
KEMENTRIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,
RISET DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG
FAKULTAS AGAMA ISLAM
JL.H.S. Ronggowaluyi Telukjambe – Karawang 41361 Telp. (0267)
641177 Ext. 306, Fax. (067) 641367
Website: www.unsika.ac.id email : fai.unsika@gmail.com
o Menjalankan Sholat Lima Waktu: Beribadah bersama dan saling mengingatkan untuk
melaksanakan sholat membentuk ikatan ukhuwah Islamiyah.
o Saling Menolong: Ketika ada saudara yang membutuhkan bantuan, kita harus siap
membantu tanpa memandang perbedaan.
o Saling Mendoakan Dalam Kebaikan: Berdoa untuk kebaikan dan keselamatan sesama
muslim.
Implementasi ini membantu memperkokoh kekuatan umat Muslim dan menciptakan harmoni
dalam masyarakat. Ukhuwah Islamiyah bukan hanya simbol, tetapi harus diinternalisasi dan
ditegakkan dalam tindakan sehari-hari 45.
8. Integrasi antara pendidikan agama Islam dan sains merupakan langkah penting untuk
memperkaya pemahaman siswa tentang ajaran agama dan ilmu pengetahuan. Berikut
beberapa cara untuk mengintegrasikan keduanya dalam kurikulum pendidikan agama
Islam:
o Pengenalan Perspektif Islam pada Ilmu Pengetahuan: Guru dapat mengajarkan konsep-
konsep sains dengan mengaitkannya dengan perspektif Islam. Contohnya, menjelaskan
bagaimana penemuan ilmiah sejalan dengan ayat-ayat Al-Quran yang mengajak manusia
untuk memperhatikan alam semesta.
o Menggunakan Contoh dari Al-Quran dan Hadis: Dalam pembelajaran sains, guru dapat
mengutip ayat-ayat Al-Quran atau hadis yang relevan. Misalnya, membahas tentang
penciptaan alam semesta dan bagaimana itu terkait dengan keyakinan Islam.
o Menggabungkan Materi Sains dengan Materi Keislaman: Dalam kurikulum, ada peluang
untuk mengintegrasikan materi sains dengan materi keislaman. Misalnya, ketika
mempelajari evolusi, guru dapat membahas pandangan Islam tentang penciptaan dan
peran manusia di alam semesta.
o Menyelaraskan Nilai-nilai Etika dengan Sains: Sains tidak hanya tentang pengetahuan,
tetapi juga tentang etika dan tanggung jawab. Guru dapat mengajarkan nilai-nilai etika
yang sejalan dengan ajaran Islam, seperti keberagaman, keadilan, dan keberlanjutan.
KEMENTRIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,
RISET DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG
FAKULTAS AGAMA ISLAM
JL.H.S. Ronggowaluyi Telukjambe – Karawang 41361 Telp. (0267)
641177 Ext. 306, Fax. (067) 641367
Website: www.unsika.ac.id email : fai.unsika@gmail.com
o Menggunakan Teknologi dalam Pembelajaran: Integrasi sains dan teknologi dapat
membantu memperkaya pembelajaran agama Islam. Misalnya, menggunakan video,
simulasi, atau platform daring untuk menjelaskan konsep-konsep sains.
o Mengundang Ahli Sains Muslim: Mengundang ahli sains Muslim sebagai narasumber
atau mengadakan lokakarya dapat memberikan wawasan yang berharga tentang integrasi
sains dan Islam.
9. Integrasi antara pendidikan agama Islam dan sains memiliki manfaat yang signifikan bagi
perkembangan ilmu pengetahuan dan nilai-nilai keagamaan. Berikut adalah beberapa
manfaatnya:
o Motivasi Riset: Integrasi memotivasi kita untuk melakukan penelitian ilmiah yang terkait
dengan agama. Kita dapat menemukan “titik sambung” antara ilmu pengetahuan dan
nilai-nilai keagamaan.
KEMENTRIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,
RISET DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG
FAKULTAS AGAMA ISLAM
JL.H.S. Ronggowaluyi Telukjambe – Karawang 41361 Telp. (0267)
641177 Ext. 306, Fax. (067) 641367
Website: www.unsika.ac.id email : fai.unsika@gmail.com
o Kreativitas dalam Pembelajaran: Guru dapat lebih kreatif dalam mengajar dengan
mengintegrasikan sains dan agama. Ini menciptakan pembelajaran yang menarik dan
bermakna.
10. Berikut beberapa metode atau pendekatan efektif dalam memberikan pendidikan agama
Islam kepada anak usia dini:
o Bermain Ria dengan Kisah-Kisah Nabi: Menggunakan permainan dan cerita tentang
para nabi untuk mengajarkan nilai-nilai agama secara interaktif. Anak-anak dapat
belajar dengan gembira sambil memahami ajaran Islam .
o Melibatkan Suasana Keluarga dalam Pembelajaran: Mengajak orang tua dan keluarga
untuk mendukung pembelajaran agama di rumah. Diskusi keluarga tentang nilai-nilai
agama dapat memperkuat pemahaman anak .
o Menggunakan Media Visual dan Audio yang Menarik: Menggunakan gambar, video,
dan lagu untuk memperkaya pembelajaran. Anak-anak cenderung lebih tertarik dan
mudah memahami materi melalui media ini .