Anda di halaman 1dari 7

PENDALAMAN MATERI

(Lembar Kerja Resume Modul)

A. Judul Modul : IMPLEMENTASI PAI DALAM KURIKULUM


B. Kegiatan Belajar : KB 4

C. Refleksi

NO BUTIR REFLEKSI RESPON/JAWABAN

IMPLEMENTASI PAI DALAM


KURIKULUM

Rasional Aspek-Aspek
Pengembangan Mata Pelajaran SKL DAN KI PAI
PAI PAI

RASIONAL PENGEMBANGAN PAI


A. Tantangan Pengembangan
Pendidikan Agama Islam sangat dibutuhkan bagi
umat Islam, agar dapat memahami secara benar ajaran
Islam sebagai agama yang sempurna (kamil),
Peta Konsep (Beberapa kesempurnaan ajaran Islam yang dipelajari secara
1 istilah dan definisi) di modul integral (kaffah) diharapkan dapat meningkatkan kualitas
bidang studi umat Islam dalam keseluruhan aspek kehidupanya. Agar
ajaran Islam dapat dipelajari secara efektif dan efisien,
maka perlu dikembangkan kurikulum pendidikan agama
Islam sesuai dengan perkembangan dan tuntutan zaman.
Selain adanya ketentuan legal-formal yang
mengharuskan adanya perubahan dan penyempurnaan
kurikulum, masyarakat Indonesia dan masyarakat dunia
mengalami perubahan yang sangat cepat dan dalam
dimensi yang beragam terkait dengan kehidupan
individual, masyarakat, bangsa, dan uma tmanusia.
Perubahan dan penyempurnaan kurikulum
tersebut menjadi penting seiring dengan kontinuitas
segala kemungkinan yang terjadi berkaitan dengan
perkembangan masyarakat, ilmu pengetahuan, teknologi
dan seni budaya pada tataran lokal, nasional, regional,
dan global dimasa depan.
Pendidikan yang dalam hal ini kurikulum sebagai
the heart of education (Klein, 1992) harus
mempersiapkan generasi bangsa yang mampu hidup dan
berperan aktif dalam kehidupan lokal, nasional, dan
internasional yang mengalami perubahan dengan cepat
tersebut. Sebagaimana diungkapkan oleh Oliva (1982),
kurikulum perlu memperhatikan perubahan yang terjadi di
masyarakat, ilmu pengetahuan, kepemimpinan, dan
politik. Perubahan yang dikemukakan di atas
memberikan landasan kuat bagi perubahan suatu
kurikulum PAI di lingkungan sekolah.
Ketetapan yang tercantum dalam Rencana
Strategis Kementerian Agama memperlihatkan arah yang
jelas bahwa kurikulum baru yang dikembangkan perlu
mempedulikan aspek-aspek potensi manusia yang terkait
dengan domain sikap untuk pengembangan soft-skills
yang seimbang dengan hard-skills, seiring dengan ruh
Pendidikan Agama Islam itu sendiri.
Desain pengembangan kurikulum baru harus
didasarkan pada pengertian bahwa kurikulum adalah
suatu pola pendidikan yang utuh untuk jenjang
pendidikan tertentu. Desain ini menempatkan mata
pelajaran PAI sebagai organisasi konten kurikulum yang
terbuka dan saling mempengaruhi. Yang tidak kalah
pentingnya adalah perlunya penguatan proses
pembelajaran dan penyesuaian beban belajar agar dapat
menjamin kesesuaian antara apa yang diinginkan
dengan apa yang dihasilkan.

B. Kerangka Dasar
1. Landasan Filosofis
Landasan filosofis dalam pengembangan kurikulum
menentukan kualitas peserta didik yang akan dicapai
kurikulum, sumber dan isi dari kurikulum, proses
pembelajaran, posisi peserta didik, penilaian hasil
belajar, hubungan peserta didik dengan masyarakat dan
lingkungan alam di sekitarnya.
Kurikulum PAI 2013 dikembangkan dengan
landasan filosofis yang memberikan dasar bagi
pengembangan seluruh potensi peserta didik menjadi
manusia Indonesia berkualitas yang tercantum dalam
tujuan pendidikan nasional.
Kurikulum PAI 2013 dikembangkan menggunakan
filosofi sebagai berikut:
a. Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk
membangun kehidupan bangsa masa kini dan masa
mendatang. Pandangan ini menjadikan Kurikulum
PAI 2013 dikembangkan berdasarkan budaya
bangsa Indonesia yang beragam, diarahkan untuk
membangun kehidupan masa kini, dan untuk
membangun dasar bagi kehidupan bangsa yang
lebih baik di masa depan.
b. Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang
kreatif. Menurut pandangan filosofi ini, prestasi
bangsa di berbagai bidang kehidupan di masa
lampau adalah sesuatu yang harus termuat dalam
isi kurikulum untuk dipelajari peserta didik.
c. Pendidikan ditujukan untuk mengembangkan
kecerdasan intelektual dan kecemerlangan
akademik melalui pendidikan disiplin ilmu. Filosofi
ini menentukan bahwa isi kurikulum adalah disiplin
ilmu dan pembelajaran adalah pembelajaran disiplin
ilmu (essentialism).
d. Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini
dan masa depan yang lebih baik dari masa lalu
dengan berbagai kemampuan intelektual,
kemampuan berkomunikasi, sikap sosial,
kepedulian, dan berpartisipasi untuk membangun
kehidupan masyarakat dan bangsa yang lebih baik
(experimentalism and social reconstructivism).
Dengan filosofi ini, Kurikulum PAI 2013 bermaksud
untuk 7 mengembangkan potensi peserta didik
menjadi kemampuan dalam berpikir reflektif bagi
penyelesaian masalah sosial di masyarakat, dan
untuk membangun kehidupan masyarakat
demokratis yang lebih baik.
2. Landasan Teoritis.
Kurikulum PAI 2013 dikembangkan atas teori
“pendidikan berdasarkan standar” (standard based
education), dan teori kurikulum berbasis kompetensi
(competency based curriculum).
Pendidikan berdasarkan standar menetapkan
adanya standar nasional sebagai kualitas minimal
warganegara yang dirinci sebagai berikut :
a. standar isi
b. standar proses
c. standar kompetensi lulusan
d. standar pendidik dan tenaga kependidikan
e. standar sarana dan prasarana
f. standar pengelolaan
g. standar pembiayaan
h. standar penilaian pendidikan.
Kurikulum PAI 2013 menganut:
a. Pembelajaran yang dilakukan guru (taught
curriculum) dalam bentuk proses yang
dikembangkan berupa kegiatan pembelajaran di
sekolah, kelas, dan masyarakat.
b. Pengalaman belajar langsung peserta didik (learned-
curriculum) sesuai dengan latar belakang,
karakteristik, dan kemampuan awal peserta didik.
Pengalaman belajar langsung individual peserta didik
menjadi hasil belajar bagi dirinya, sedangkan hasil
belajar seluruh peserta didik menjadi hasil kurikulum.
3. Landasan Yuridis
Landasan yuridis Kurikulum PAI 2013 adalah:
a. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945;
b. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional;
c. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2005 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional,
beserta segala ketentuan yang dituangkan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional;
d. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32
Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan.

ASPEK-ASPEK MATA PELAJARAN PAI

A. Struktur kelompok mata pelajaran Pendidikan


Agama Islam dalam kurikulum meliputi aspek: Al-
Qur’an Hadis, Akidah Akhlak, Fikih, Sejarah
Kebudayaan Islam (SKI). Masing-masing aspek
tersebut pada dasarnya saling terkait dan
melengkapi.
1. Al-Qur’an-Hadis merupakan sumber utama ajaran
Islam, dalam arti keduanya merupakan sumber
akidah-akhlak, syari’ah/fikih (ibadah, muamalah),
sehingga kajiannya berada di setiap unsur
tersebut. Akidah merupakan akar atau pokok
agama. Syari’ah/fikih (ibadah, muamalah) dan
akhlak bertitik tolak dari akidah, yakni sebagai
manifestasi dan konsekuensi dari keimanan dan
keyakinan hidup. Akhlak merupakan aspek sikap
hidup atau kepribadian hidup manusia, yang
mengatur hubungan manusia dengan Allah Swt.
dan hubungan manusia dengan manusia lainnya.
2. Fikih (syari’ah) merupakan system atau
seperangkat aturan yang mengatur hubungan
manusia dengan Allah Swt. (hablum-Minallāh),
sesama manusia (hablum-Minan-nās)
3. Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) merupakan
catatan perkembangan perjalanan hidup manusia
muslim dari masa ke masa dalam beribada,
bermuamalah dan berakhlak serta dalam
mengembangkan sistem kehidupan atau
menyebarkan ajaran Islam yang dilandasi oleh
akidah.

B. Pendidikan Agama Islam (PAI) memiliki


karakteristik sebagai berikut:
a. Al-Qur’an Hadis, menekankan pada kemampuan
baca tulis yang baik dan benar, memahami makna
secara tekstual dan kontekstual, serta
mengamalkan kandungannya dalam kehidupan
sehari-hari.
b. Akidah Akhlak menekankan pada kemampuan
memahami keimanan dan keyakinan Islam
sehingga memiliki keyakinan yang kokoh dan
mampu mempertahankan keyakinan/
keimanannya. Akhlak menekankan pada
pembiasaan untuk menerapkan dan menghiasi diri
akhlak terpuji (mahmudah) dan menjauhi serta
menghindari diri dari akhlak tercela (mazmumah)
dalam kehidupan sehari-hari.
c. Fikih menekankan pada pemahaman yang benar
mengenai ketentuan hukum dalam Islam serta
kemampuan cara melaksanakan ibadah dan
muamalah yang benar dan baik dalam kehidupan
sehari-hari.
d. Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) menekankan
pada kemampuan mengambil ibrah / hikmah
(pelajaran) dari sejarah Islam, meneladani tokoh-
tokoh berprestasi, dan mengaitkannya dengan
fenomena sosial, budaya, politik, ekonomi, iptek
dan seni, dan lain-lain, untuk mengembangkan
Kebudayaan dan peradaban Islam pada masa kini
dan masa yang akan datang.
C. Acuan utama materi-materi PAI yang meliputi Al-
Quran, Hadits, Aqidah, Akhlak dan Sejarah
Kebudayaan Islam bisa merujuk kepada dua hal:,
yaitu :
a. Islam, iman, dan ihsan sebagai kerangka agama
b. Cakupan isi Al-Quran

1. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN DAN


KOMPETENSI INTI (KI)
A. Gagasan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945Pasal 31 ayat (3) mengamanatkan
bahwa pemerintah mengusahakan dan
menyelenggarakan satu sistem pendidikan
nasional, yang meningkatkan keimanan dan
ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur
dengan undang-undang. Atas dasar amanat
tersebut telah diterbitkan Undang-Undang Nomor
20 Tahun 2003 tentangSistem Pendidikan
Nasional.
B. Pengertian
Standar Kompetensi Lulusan adalah kriteria
mengenai kualifikasi kemampuan lulusan yang
mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
C. Kompetensi lulusan
a. Kompetensi lulusan SD/MI/SDLB/Paket A
b. Kompetensi lulusan SMP/MTs/SMPLB/Paket B
c. Kompetensi lulusan
SMA/MA/SMK/MAK/SMALB /Paket C
D. Kompetensi Inti
Rumusan kompetensi inti menggunakan notasi
sebagai berikut:
a. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti
sikap spiritual;
b. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti
sikap sosial;
c. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti
pengetahuan; dan
d. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti
keterampilan.
Kompetensi inti Pendidikan Agama Islam dan
budi pekerti SD/MI
KELAS: I,II,III,IV,V dan VI, Kompetensi Sikap
Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi
Pengetahuan, dan Kompetensi Keterampilan .
Masing-masing harus dicapai tiap tingkatan.
Kompetensi inti Pendidikan Agama Islam dan
budi pekerti SMP/MTs
KELAS: VII,VIII,IX Kompetensi Sikap Spiritual,
Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi
Pengetahuan, dan Kompetensi Keterampilan.
Masing-masing harus dicapai tiap tingkatan.
Kompetensi inti Pendidikan Agama Islam dan
bud ipekerti SMA/MA/ SMK/MAK
KELAS:X Kompetensi Sikap Spiritual,
Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi
Pengetahuan, dan Kompetensi Keterampilan.
Masing-masing harus dicapai tiap tingkatan.
1. Kenyataan adanya amanat legal dan kehidupan
manusia yang berubah cepat yang menyebabkan
perubahan dan penyempurnaan kurikulum sekolah
merupakan suatu keniscayaan yang tak dapat
dihindari. Atas dasar itu, rancangan konseptual dan
kontekstual penyempurnaan kurikulum menjadi suatu
keniscayaan yang harus disiapkan secara matang.
Yang dimaksud amanat legal?
2. Dengan adanya dokumen kurikulum Pendidikan
Agama Islam , Kementerian Agama telah berupaya
Daftar materi bidang studi
untuk mentransformasikan pemikiran yang
2 yang sulit dipahami pada
modul menjembatani segala sesuatu yang telah ada saat ini
(what itis) dengan segala sesuatu yang seharusnya ada
di (what should be next) dalam suatu rancangan
kurikulum yang fungsional dan aktual dalam kehidupan.
Apakah hal ini sudah dirancang untuk menagkal atau
menberikan pemahaman kepada peserta didik tetang
adanaya pemahaman radikal yang notabene informasi
penyebayan faham radikal sangat mudah diakses oleh
perserta didik dengan adanya perkembangan teknologi
yang sangat pesat.

1. Pada landasan filosofis pendidikan dijadadikan


jembatan untuk membangun kehidupan masa kini dan
Daftar materi yang sering masa depan yang lebih baik dari masa lalu, akan tetapi
3 mengalami miskonsepsi pegeseran pemahaman masyarakat susai realita
dalam pembelajaran kebanyakan memahami dan menggunakan pendidikan
sebagai jembatan untuk memperoleh pekerjaan.

Anda mungkin juga menyukai