Anda di halaman 1dari 8

PENDALAMAN MATERI

(Lembar Kerja Resume Modul)

A. Judul Modul : Struktur Keilmuan PAI


B. Kegiatan Belajar : KB 4 (Implementasi PAI dalam Kurikulum)
C. Refleksi

NO BUTIR REFLEKSI RESPON/JAWABAN

Peta Konsep (Beberapa


1 istilah dan definisi) di
modul bidang studi

1. RASIONAL PENGEMBANGAN PAI


a) Tantangan Pengembangan
Pendidikan Agama Islam sangat dibutuhkan bagi umat
Islam, agar dapat memahami secara benar ajaran Islam
sebagai agama yang sempurna (kamil). Kesempurnaan
ajaran Islam yang dipelajari secara integral (kaffah)
diharapkan dapat meningkatkan kualitas umat Islam
dalam keseluruhan aspek kehidupanya. Agar ajaran
Islam dapat dipelajari secara efektif dan efisien, maka
perlu dikembangkan kurikulum pendidikan agama Islam
sesuai dengan perkembangan dan tuntutan zaman.

Perubahan yang terjadi dalam dua dasawarsa terakhir


mengalahkan kecepatan dan dimensi perubahan yang
terjadi dalam kehidupan manusia di abad-abad
sebelumnya. Perubahan tersebut telah menjangkau
kehidupan manusia dari tingkat global, nasional, dan
regional serta dari kehidupan sebagai umat manusia,
warga negara, anggota masyarakat dan pribadi.

Kurikulum sebagai the heart of education (Klein, 1992)


harus mempersiapkan generasi bangsa yang mampu
hidup dan berperan aktif dalam kehidupan lokal,
nasional, dan internasional yang mengalami perubahan
dengan cepat. Sebagaimana diungkapkan oleh Oliva
(1982), kurikulum perlu memperhatikan perubahan
yang terjadi di masyarakat, ilmu pengetahuan,
kepemimpinan, dan politik. Perubahan tersebut
memberikan landasan kuat bagi perubahan suatu
kurikulum PAI di lingkungan sekolah.

Rekonseptualisasi ide kurikulum merupakan penataan


ulang pemikiran teoritik kurikulum berbasis kompetensi.
Teori mengenai kompetensi dan kurikulum berbasis
kompetensi diarahkan kepada pikiran pokok bahwa
konten kurikulum adalah kompetensi, dan kompetensi
diartikan sebagai kemampuan melakukan sesuatu
(ability to perform) berdasarkan sikap, keterampilan,
dan pengetahuan. Hal tersebut terumuskan dalam
KompetensiInti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD).

Desain pengembangan kurikulum baru harus didasarkan


pada pengertian bahwa kurikulum adalah suatu pola
pendidikan yang utuh untuk jenjang pendidikan
tertentu. Desain ini menempatkan mata pelajaran PAI
sebagai organisasi konten kurikulum yang terbuka dan
saling mempengaruhi. Desain kurikulum yang akan
digunakan untuk mengembangkan kurikulum baru
harus mampu mengaitkan antar konten kurikulum baik
yang bersifat horizontal maupun vertikal.
b) Kerangka Dasar
1) Landasan Filosofis
Landasan filosofis dalam pengembangan kurikulum
menentukan kualitas peserta didik yang akan dicapai
kurikulum, sumber dan isi dari kurikulum, proses
pembelajaran, posisi peserta didik, penilaian hasil
belajar, hubungan peserta didik dengan masyarakat
dan lingkungan alam di sekitarnya.

Kurikulum PAI 2013 dikembangkan menggunakan


filosofi:
 Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk
membangun kehidupan bangsa masa kini dan
masa mendatang. Pandangan ini menjadikan
Kurikulum PAI 2013 dikembangkan berdasarkan
budaya bangsa Indonesia yang beragam,
diarahkan untuk membangun kehidupan masa
kini, dan untuk membangun dasar bagi kehidupan
bangsa yang lebih baik di masa depan.
 Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang
kreatif. Menurut pandangan filosofi ini, prestasi
bangsa di berbagai bidang kehidupan di masa
lampau adalah sesuatu yang harus termuat dalam
isi kurikulum untuk dipelajari peserta didik.
 Pendidikan ditujukan untuk mengembangkan
kecerdasan intelektual dan kecemerlangan
akademik melalui pendidikan disiplin ilmu.
Filosofi ini menentukan bahwa isi kurikulum
adalah disiplin ilmu dan pembelajaran adalah
pembelajaran disiplin ilmu (essentialism).
 Pendidikan untuk membangun kehidupan masa
kini dan masa depan yang lebih baik dari masa lalu
dengan berbagai kemampuan intelektual,
kemampuan berkomunikasi, sikap sosial,
kepedulian, dan berpartisipasi untuk membangun
kehidupan masyarakat dan bangsa yang lebih baik
(experimentalism and social reconstructivism).
2) Landasan Teoritis
Kurikulum PAI 2013 dikembangkan atas teori
“pendidikan berdasarkan standar” (standard based
education), dan teori kurikulum berbasis kompetensi
(competency based curriculum). Pendidikan
berdasarkan standar menetapkan adanya standar
nasional sebagai kualitas minimal warganegara yang
dirinci menjadi standar isi, standar proses, standar
kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga
kependidikan, standar sarana dan prasarana,
standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan
standar penilaian pendidikan.

Kurikulum PAI 2013 menganut:


 Pembelajaan yang dilakukan guru (taught
curriculum) dalam bentuk proses yang
dikembangkan berupa kegiatan pembelajaran di
sekolah, kelas, dan masyarakat
 Pengalaman belajar langsung peserta didik
(learned-curriculum) sesuai dengan latar
belakang, karakteristik, dan kemampuan awal
peserta didik. Pengalaman belajar langsung
individual peserta didik menjadi hasil belajar bagi
dirinya, sedangkan hasil belajar seluruh peserta
didik menjadi hasil kurikulum.

3) Landasan Yuridis
Landasan yuridis Kurikulum PAI 2013 adalah:
 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945
 Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional
 Undang-undang Nomor 17 Tahun 2005 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional,
beserta segala ketentuan yang dituangkan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional
 Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19
Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
2. ASPEK-ASPEK MATA PELAJARAN PAI
Struktur kelompok mata pelajaran Pendidikan Agama Islam
dalam kurikulum meliputi aspek:
a) Al-Qur’an Hadits, merupakan sumber utama ajaran
Islam, dalam arti keduanya merupakan sumber akidah-
akhlak, syari’ah/fikih (ibadah, muamalah), sehingga
kajiannya berada di setiap unsur tersebut. Al-Qur’an
Hadis, menekankan pada kemampuan baca tulis yang
baik dan benar, memahami makna secara tekstual dan
kontekstual, serta mengamalkan kandungannya dalam
kehidupan sehari-hari.
b) Akidah Akhlak, merupakan akar atau pokok agama serta
aspek sikap hidup atau kepribadian hidup manusia, yang
mengatur hubungan manusia dengan Allah Swt. dan
hubungan manusia dengan manusia lainnya. Akidah
menekankan pada kemampuan memahami keimanan
dan keyakinan Islam sehingga memiliki keyakinan yang
kokoh dan mampu mempertahankan keyakinan/
keimanannya. Akhlak menekankan pada pembiasaan
untuk menerapkan dan menghiasi diri akhlak terpuji
(mahmudah) dan menjauhi serta menghindari diri dari
akhlak tercela (mazmumah) dalam kehidupan sehari-
hari.
c) Fikih (syari’ah), merupakan system atau seperangkat
aturan yang mengatur hubungan manusia dengan Allah
Swt. (hablum-Minallah), sesama manusia (hablum-
Minan-nas). Fikih menekankan pada pemahaman yang
benar mengenai ketentuan hukum dalam Islam serta
kemampuan cara melaksanakan ibadah dan muamalah
yang benar dan baik dalam kehidupan sehari-hari.
d) Sejarah Kebudayaan Islam (SKI), merupakan catatan
perkembangan perjalanan hidup manusia muslim dari
masa ke masa dalam beribada, bermuamalah dan
berakhlak serta dalam mengembangkan sistem
kehidupan atau menyebarkan ajaran Islam yang
dilandasi oleh akidah. Sejarah Kebudayaan Islam (SKI)
menekankan pada kemampuan mengambil ibrah/
hikmah (pelajaran) dari sejarah Islam, meneladani
tokoh-tokoh berprestasi, dan mengaitkannya dengan
fenomena sosial, budaya, politik, ekonomi, iptek dan
seni, dan lain-lain, untuk mengembangkan Kebudayaan
dan peradaban Islam pada masa kini dan masa yang
akan datang.

Aspek-aspek PAI tersebut memiliki kerangka dasar,


struktur materi, dan pola pikir keilmuannya tersediri.
Acuan utama materi-materi PAI yang meliputi AlQuran,
Hadits, Aqidah, Akhlak dan Sejarah Kebudayaan Islam
bisa merujuk kepada dua hal:
 Islam, iman, dan ihsan sebagai kerangka agama
 Cakupan isi Al-Quran

Secara umum tujuan pendidikan agama Islam adalah


untuk menjadikan manusia beragama, yang memiliki
predikat muslim, mukmin, dan muhsin. Dalam upaya
mencapai tujuan tersebut dipelajari materi-materi pada
disiplin ilmu, yaitu: syari’ah (fiqih), ‘aqidah, dan akhlak,
dengan Al-Quran dan Hadits sebagai dasarnya. Pada
tataran realitas empirik, pelaksanaan islam, iman dan
ihsan dapat dipelajari dalam disiplin ilmu sejarah
peradaban Islam.

Struktur materi untuk setiap disiplin ilmu pada aspek PAI


adalah lingkup materi (maudhu’) pada setiap disipilin
ilmu aspek PAI. Ilmu al-Quran, Ilmu hadits, ilmu aqidah,
ilmu fiqih, ilmu akhlak dan ilmu sejarah kebudayaan dan
peradaban Islam memiliki struktur materi yang berbeda-
beda. Sebagai guru PAI profesional tentu harus
menguasai struktur materi setip disiplin tersebut.

3. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN DAN KOMPETENSI INTI


a) Gagasan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 Pasal 31 ayat (3) mengamanatkan bahwa
pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu
sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan
keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur
dengan undang-undang. Atas dasar amanat tersebut
telah diterbitkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
tentangSistem Pendidikan Nasional.

Sesuai dengan Pasal 2 Undang-Undang Nomor 20 Tahun


2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, bahwa
pendidikan nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Sedangkan Pasal 3 menegaskan bahwa pendidikan
nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.

b) Standar Kompetensi Kelulusan


Standar Kompetensi Lulusan adalah kriteria mengenai
kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap,
pengetahuan, dan keterampilan Standar Kompetensi
Lulusan digunakan sebagai acuan utama pengembangan
standar isi, standar proses, standar penilaian
pendidikan, standar pendidik dan tenaga kependidikan,
standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, dan
standar pembiayaan. Standar Kompetensi Lulusan
terdiri atas kriteria kualifikasi kemampuan peserta didik
yang diharapkan dapat dicapai setelah menyelesaikan
masa belajarnya di satuan pendidikan pada jenjang
pendidikan dasar dan menengah.

c) Kompetensi Inti
Kompetensi inti dirancang seiring dengan meningkatnya
usia peserta didik pada kelas tertentu. Melalui
kompetensi inti, integrasi vertikal berbagai kompetensi
dasar pada kelas yang berbeda dapat dijaga.

Rumusan kompetensi inti menggunakan notasi:


 Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap
spiritual
 Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap
sosial
 Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti
pengetahuan
 Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti
keterampilan

d) Mata Pelajaran PAI


Berdasarkan kompetensi inti disusun mata pelajaran
dan alokasi waktu yang sesuai dengan karakteristik
satuan pendidikan. Alokasi waktu mata pelajaran PAI
untuk Sekolah Dasar adalah 4 jam pelajaran per minggu,
untuk SMP, SMA, dan SMK adalah 3 jam pelajaran
perminggu. Khusus untuk mata pelajaran Pendidikan
Agama di Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah,
dan madrasah Aliyah dapat dikembangkan sesuai
dengan kebutuhan yang ditetapkan oleh Kementerian
Agama.

Daftar materi bidang studi 1. Landasan filosofis pengembangan kurikulum


2 yang sulit dipahami pada 2. Landasan teoritis pengembangan kurikulum
modul 3. Landasan yuridis pengembangan kurikulum

Daftar materi yang sering


3 mengalami miskonsepsi 1. Taught curriculum
dalam pembelajaran 2. Learned-curriculum

Anda mungkin juga menyukai