Anda di halaman 1dari 10

KEMENTRIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,

RISET DAN TEKNOLOGI


UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG
FAKULTAS AGAMA ISLAM
JL.H.S. Ronggowaluyi Telukjambe – Karawang 41361 Telp. (0267)
641177 Ext. 306, Fax. (067) 641367
Website: www.unsika.ac.id email : fai.unsika@gmail.com

Ujian Tengah Semester

Mata Kuliah : Materi PAI


Dosen Pengampu : Dr. Ferianto, M.Pd.I.
Semester : 4 (Empat)
Program Studi : S1 Pendidikan Agama Islam

Soal :

1. Jelaskan konsep landasan filosofis dan teologis dalam pendidikan agama Islam serta relevansinya
dalam pengembangan materi PAI!!
2. Bagaimana perkembangan teknologi informasi dan komunikasi memengaruhi paradigma pendidikan
agama Islam?
3. Sebutkan beberapa tantangan dan peluang yang dihadapi dalam mengimplementasikan pendidikan
agama Islam di era digital!
4. Apa yang dimaksud dengan gerakan pembaharuan dalam pendidikan agama Islam? Berikan contoh
gerakan pembaharuan yang signifikan dalam sejarah Islam.
5. Bagaimana relevansi gerakan pembaharuan dalam konteks pendidikan agama Islam dewasa ini?
6. Jelaskan konsep ukhuwah Islamiyah dalam Islam dan berikan contoh implementasinya dalam
kehidupan sosial masyarakat.
7. Mengapa penting bagi individu Muslim untuk menerapkan nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan
sosial sehari-hari?
8. Bagaimana cara integrasi antara pendidikan agama Islam dan sains dapat dilakukan dalam kurikulum
pendidikan agama Islam?
9. Apa manfaat dari integrasi pendidikan agama Islam dan sains bagi perkembangan ilmu pengetahuan
dan nilai-nilai keagamaan?
10. Sebutkan beberapa metode atau pendekatan yang efektif dalam memberikan pendidikan agama Islam
kepada anak usia dini?

Selamat Bekerja!!!

NB:
1. Kerjakan sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan.
2. Kerjakan dengan jujur sesuai dengan kemampuan yang anda miliki!
3. Setelah selesai silakan upload kembali lembar jawaban anda pada link Drive yang telah
disediakan!
KEMENTRIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,
RISET DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG
FAKULTAS AGAMA ISLAM
JL.H.S. Ronggowaluyi Telukjambe – Karawang 41361 Telp. (0267)
641177 Ext. 306, Fax. (067) 641367
Website: www.unsika.ac.id email : fai.unsika@gmail.com

JAWABAN
1. Konsep landasan filosofis dan teologis dalam pendidikan agama Islam berasal dari al-Quran
dan Hadis, yang menjadi sumber pengetahuan agama Islam. Landasan filosofis berfokus pada
masalah-masalah pendidikan yang berlandaskan Al-Quran dan Hadits, serta membentuk
manusia yang seluruh pribadinya dijiwai oleh ajaran Islam. Landasan teologis menekankan
pada pembentukan karakter mahasiswa berdasarkan ajaran agama, serta memperhatikan aspek
spiritual dan Tuhan.

Hubungannya dari landasan filosofis dan teologis dalam pengembangan materi PAI
(Pendidikan Agama Islam) adalah untuk membentuk pemahaman dan pengetahuan mahasiswa
tentang ajaran agama Islam. Landasan filosofis dan teologis membantu mahasiswa untuk
memahami konsep-konsep dasar agama Islam, sehingga dapat membentuk karakter yang
sesuai dengan ajaran agama. Selain itu, landasan filosofis dan teologis juga membantu
mahasiswa untuk meningkatkan kemahiran dalam pengembangan materi PAI, sehingga dapat
menjadi guru atau pendidik yang efektif di bidang pendidikan agama Islam.

2. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) mempengaruhi paradigma


pendidikan agama Islam dengan menyediakan sarana yang efektif dan mudah untuk mengenal
dan memahami ajaran agama Islam. Teknologi ini membantu mengubah paradigma
pendidikan agama Islam dari yang tradisional ke yang modern, dengan mengintegrasikan
teknologi dalam proses pembelajaran dan komunikasi. Berikut adalah beberapa contoh
bagaimana perkembangan TIK memengaruhi paradigma pendidikan agama Islam:

1) Pembelajaran online: Perkembangan TIK memungkinkan pendidikan agama Islam


dapat dilakukan secara online, yang memungkinkan siswa dan guru dapat mengakses
materi dan informasi dari manapun dan kapan saja.
KEMENTRIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,
RISET DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG
FAKULTAS AGAMA ISLAM
JL.H.S. Ronggowaluyi Telukjambe – Karawang 41361 Telp. (0267)
641177 Ext. 306, Fax. (067) 641367
Website: www.unsika.ac.id email : fai.unsika@gmail.com
2) Aplikasi dan teknologi informasi: Aplikasi seperti Al Quran Indonesia, Tiktok, dan
Zoom dapat digunakan untuk mengenal islam dengan baik dan tanpa melanggar
larangannya dalam budaya.
3) Penggunaan teknologi komunikasi: Perkembangan teknologi komunikasi
memungkinkan guru dan siswa dapat menggunakan teknologi seperti internet, meeting
room applications, dan audio-visual media untuk membantu pembelajaran.
4) Paradigma konektivisme: Dalam paradigma konektivisme, pendidikan agama Islam
harus mengintegrasikan teknologi informasi dan komunikasi secara efektif dalam
proses pembelajaran.
5) Pendidikan Islam berbasis paradigma konektivisme: Revolusi industri yang ditandai
dengan perkembangan teknologi digital dan otomatisasi yang pesat memerlukan
pendekatan baru dalam pendidikan, termasuk pendidikan agama Islam.
Dengan demikian, perkembangan TIK memungkinkan pendidikan agama Islam dapat
dilakukan dengan lebih efektif dan memudahkan pemahaman ajaran agama Islam bagi masyarakat.

3. Dalam mengimplementasikan pendidikan agama Islam di era digital, ada beberapa


tantangan dan peluang yang dihadapi:
1) Tantangan keaslian dan aksesibilitas konten: Dengan banyaknya informasi yang
tersedia di internet, guru pendidikan agama Islam harus menjamin keaslian dan
aksesibilitas konten yang digunakan dalam pembelajaran. Hal ini dapat dilakukan
dengan menggunakan sumber daya yang terpercaya dan mengkhususkan pada konten
yang relevan dengan ajaran agama Islam.
2) Peluang akses global: Era digital memungkinkan pendidikan agama Islam dapat
diakses oleh masyarakat yang berada di berbagai belahan dunia. Guru pendidikan
agama Islam dapat menggunakan teknologi digital untuk memperluas jangkauan
pendidikan agama Islam.
KEMENTRIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,
RISET DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG
FAKULTAS AGAMA ISLAM
JL.H.S. Ronggowaluyi Telukjambe – Karawang 41361 Telp. (0267)
641177 Ext. 306, Fax. (067) 641367
Website: www.unsika.ac.id email : fai.unsika@gmail.com
3) Metode pembelajaran interaktif: Perkembangan teknologi digital memungkinkan
pendidikan agama Islam dapat dilakukan dengan metode pembelajaran interaktif. Guru
pendidikan agama Islam dapat menggunakan teknologi digital untuk mempermudah
pembelajaran dan memperkaya pengalaman pembelajaran agama.
4) Kemahiran digital: Guru pendidikan agama Islam harus memiliki kemahiran digital
yang mencakup keterampilan dalam menggunakan teknologi digital untuk
pembelajaran. Hal ini dapat dilakukan dengan mengikuti pendidikan digital dan
menggunakan aplikasi-aplikasi yang tersedia.
5) Literasi digital: Guru pendidikan agama Islam harus mengembangkan literasi digital di
siswa, sehingga siswa dapat menggunakan teknologi digital dengan bijak dan benar.
Hal ini dapat dilakukan dengan mengajarkan tata krama berinternet dan menghindari
penyebaran berita hoax.
6) Tantangan pengembangan keterampilan guru: Era digital memerlukan guru pendidikan
agama Islam yang memiliki keterampilan yang lebih tinggi. Hal ini dapat dilakukan
dengan mengikuti pendidikan digital, menginovasi metode pembelajaran, dan
memperluas kompetensi guru.
7) Tantangan pengembangan karakter siswa: Era digital memerlukan siswa yang memiliki
karakter yang sesuai dengan ajaran agama Islam. Guru pendidikan agama Islam dapat
menggunakan teknologi digital untuk membentuk karakter siswa yang sesuai dengan
ajaran agama Islam.
Dengan menanggapi tantangan-tantangan di atas, guru pendidikan agama Islam dapat
mengembangkan pendidikan agama Islam yang relevan dan efektif di era digital.

4. Gerakan pembaharuan dalam pendidikan agama Islam merupakan perilaku yang


berorientasi pada pengembangan dan perkembangan dalam pendidikan agama Islam. Gerakan
ini bertujuan untuk mengimplementasikan ajaran Islam sesuai dengan tantangan
KEMENTRIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,
RISET DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG
FAKULTAS AGAMA ISLAM
JL.H.S. Ronggowaluyi Telukjambe – Karawang 41361 Telp. (0267)
641177 Ext. 306, Fax. (067) 641367
Website: www.unsika.ac.id email : fai.unsika@gmail.com
perkembangan kehidupan umat Islam. Beberapa contoh gerakan pembaharuan yang signifikan
dalam sejarah Islam antara lain: Gerakan pembaruan pendidikan Islam: Gerakan ini bertujuan
untuk mengimplementasikan ajaran Islam sesuai dengan tantangan perkembangan kehidupan
umat Islam.
Gerakan Jamaluddin Al-Afgani: Gerakan ini mencakup dua tujuan utama, yaitu
membangun dunia Islam di bawah satu Imaam dan memperbaiki ajaran Islam dengan kembali
ke Al-Qur'an dan Hadis.
Gerakan Muhammad Abduh: Gerakan ini bertujuan untuk pemurnian amal perbuatan umat
Islam berdasarkan Al-Qur'an dan Hadits, pembaharuan dalam bidang pendidikan, perumusan
kembali ajaran Islam menurut pikiran modern, dan penolakan terhadap pengaruh Barat dan
Nasrani.
5. Gerakan pembaharuan dalam konteks pendidikan agama Islam tetap sangat relevan dewasa
ini. Beberapa alasan mengapa gerakan ini tetap penting adalah sebagai berikut:
1) Relevansi dengan Tantangan Zaman: Dunia terus berubah dengan cepat, termasuk dalam
hal teknologi, sosial, dan politik. Oleh karena itu, pendidikan agama Islam harus mampu
menyesuaikan diri dengan perubahan ini agar tetap relevan dan dapat memberikan
pemahaman agama yang sesuai dengan konteks masa kini.
2) Peningkatan Kualitas Pendidikan: Gerakan pembaharuan membawa perubahan untuk
meningkatkan kualitas pendidikan agama Islam. Ini termasuk peningkatan dalam metode
pengajaran, kurikulum yang lebih relevan, pelatihan guru yang lebih baik, dan pembaruan
teknologi pendidikan. Semua ini bertujuan untuk memberikan pendidikan agama Islam
yang lebih baik kepada siswa.
3) Pencegahan Radikalisasi dan Ekstremisme: Dengan memperbarui pendidikan agama Islam
untuk mengajarkan nilai-nilai toleransi, kedamaian, dan penghargaan terhadap keragaman,
gerakan pembaharuan dapat membantu mencegah radikalisasi dan ekstremisme di
kalangan pemuda Muslim.
KEMENTRIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,
RISET DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG
FAKULTAS AGAMA ISLAM
JL.H.S. Ronggowaluyi Telukjambe – Karawang 41361 Telp. (0267)
641177 Ext. 306, Fax. (067) 641367
Website: www.unsika.ac.id email : fai.unsika@gmail.com
4) Membangun Kritis dan Berpikir Mandiri: Gerakan pembaharuan juga bertujuan untuk
mendidik siswa agar dapat berpikir kritis, mandiri, dan terbuka terhadap ide-ide baru. Ini
membantu mereka untuk memahami agama Islam dengan lebih mendalam dan menghadapi
tantangan intelektual yang kompleks.
5) Menyesuaikan dengan Perubahan Sosial: Masyarakat Islam menghadapi perubahan sosial
yang signifikan, termasuk perubahan dalam struktur keluarga, peran gender, dan nilai-nilai
budaya. Pendidikan agama Islam yang diperbaharui harus mampu menanggapi perubahan
ini dan memberikan panduan yang sesuai bagi umat Islam dalam menghadapi tantangan
tersebut.
Dengan demikian, gerakan pembaharuan dalam pendidikan agama Islam tetap relevan
untuk memastikan bahwa pendidikan agama Islam dapat memenuhi kebutuhan dan tuntutan
zaman serta membantu umat Islam memahami dan menjalankan ajaran agama dengan
bijaksana dan sesuai dengan konteks masa kini.
6. Ukhuwah Islamiyah adalah konsep persaudaraan atau solidaritas Islam yang mendasarkan
diri pada ajaran agama Islam. Konsep ini menekankan pentingnya hubungan saling
menyokong, menghormati, dan mengasihi sesama umat Muslim. Ukhuwah Islamiyah
didasarkan pada keyakinan bahwa semua umat Muslim adalah saudara seiman yang memiliki
tanggung jawab untuk saling membantu dan melindungi satu sama lain.

Implementasi konsep ukhuwah Islamiyah dalam kehidupan sosial masyarakat dapat terjadi
dalam berbagai bentuk, antara lain:
1) Kerjasama dan Kemitraan: Umat Muslim dapat bekerja sama dan bermitra dalam
berbagai proyek sosial, ekonomi, dan pendidikan. Misalnya, mereka dapat membentuk
kelompok amal untuk membantu sesama yang membutuhkan, mengadakan proyek
pemberdayaan ekonomi bersama, atau mendirikan lembaga pendidikan yang
memberikan akses pendidikan yang berkualitas bagi anak-anak di lingkungan yang
kurang mampu.
KEMENTRIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,
RISET DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG
FAKULTAS AGAMA ISLAM
JL.H.S. Ronggowaluyi Telukjambe – Karawang 41361 Telp. (0267)
641177 Ext. 306, Fax. (067) 641367
Website: www.unsika.ac.id email : fai.unsika@gmail.com
2) Bantuan dan Solidaritas dalam Kondisi Darurat: Ketika terjadi bencana alam atau
situasi darurat lainnya, umat Muslim dapat memberikan bantuan dan dukungan satu
sama lain tanpa memandang perbedaan suku, etnis, atau status sosial. Mereka dapat
memberikan bantuan makanan, pakaian, tempat tinggal, dan dukungan psikologis
kepada sesama yang terkena dampak bencana.
3) Mendukung Kebutuhan Sosial dan Kemanusiaan: Umat Muslim dapat membantu
memenuhi kebutuhan sosial dan kemanusiaan di masyarakat, seperti menyumbangkan
darah, menyediakan layanan kesehatan gratis atau terjangkau bagi yang membutuhkan,
atau menyediakan perlindungan bagi kelompok rentan seperti anak-anak yatim piatu
atau kaum dhuafa.
4) Pemeliharaan Keamanan dan Kedamaian: Umat Muslim dapat berperan dalam
menjaga keamanan dan kedamaian di masyarakat dengan mempromosikan dialog
antaragama, mengadvokasi perdamaian, dan menentang segala bentuk kekerasan dan
ekstremisme.
Contoh implementasi lainnya termasuk membagikan ilmu pengetahuan dan pengalaman,
memberikan dukungan moral dan emosional, serta membangun hubungan yang kuat dalam
komunitas Muslim yang lebih besar. Dengan menerapkan konsep ukhuwah Islamiyah dalam
kehidupan sosial masyarakat, umat Muslim dapat menciptakan lingkungan yang lebih
harmonis, saling mendukung, dan berorientasi pada kebaikan bersama.
7. Pentingnya bagi individu Muslim untuk menerapkan nilai-nilai keagamaan dalam
kehidupan sosial sehari-hari adalah karena nilai-nilai keagamaan adalah inti dari setiap
keyakinan keagamaan dan membentuk karakter individu. Dalam Islam, nilai-nilai keagamaan
utama yang diajarkan oleh Nabi Muhammad dan tercantum dalam Al-Quran, seperti kejujuran,
tolong-menolong, kepedulian, dan banyak lagi. Implementasi nilai-nilai keagamaan ini dalam
kehidupan sehari-hari dapat membantu individu Muslim menjadi lebih berbicara jujur, tolong-
menolong, dan peduli terhadap orang lain.
KEMENTRIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,
RISET DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG
FAKULTAS AGAMA ISLAM
JL.H.S. Ronggowaluyi Telukjambe – Karawang 41361 Telp. (0267)
641177 Ext. 306, Fax. (067) 641367
Website: www.unsika.ac.id email : fai.unsika@gmail.com
Nilai-nilai keagamaan adalah pondasi kuat dalam membentuk karakter individu, sehingga
individu Muslim dapat menjadi jujur, tolong-menolong, dan peduli terhadap orang lain, yang
dapat membantu mencapai persatuan yang kokoh kuat. Implementasinya dalam kehidupan
sosial masyarakat dapat dilihat melalui berbagai aspek, seperti membentuk hubungan yang
kokoh antar sesama muslim, memperluas persahabatan, membentuk komunitas, membantu
mengembangkan kebaikan, dan membentuk kehidupan sosial yang erat kaitannya dengan
bagaimana bentuk kehidupan itu berjalan.
Keseimbangan antara jasmani dan rohani akan menghasilkan harmonisasi dalam
kehidupan ini. Dengan mempedomani ajaran agama dalam kehidupan, akan menjadikan kita
mampu untuk dapat menghormati dan menghargai perbedaan diantara sesama. Selain itu, nilai-
nilai keagamaan juga dapat menjadi sarana untuk memenuhi kebutuhan rohani bagi manusia,
yang merupakan dasar bagi manusia dalam menjalani kehidupan.
Dalam hal keagamaan kita juga diajarkan tentang bagaimana kehidupan sosial sesama
manusia. Agama mengatur tentang seluruh sisi kehidupan manusia, termasuk kehidupan
sosialnya. Agama Islam sendiri yang semuanya bisa dipedomani dari Al-Quran dan Hadist.
Dalam kehidupan sosial, nilai-nilai keagamaan dapat menjadi bagian dan inti dari sistem-
sistem nilai yang ada dalam kebudayaan dari masyarakat yang bersangkutan dan menjadi
pendorong atau penggerak serta pengontrol bagi tindakan-tindakan sosial para anggota
masyarakat untuk tetap berjalan sesuai dengan nilai-nilai dan ajaran agamanya.
8. Cara integrasi antara pendidikan agama Islam dan sains dapat dilakukan dalam kurikulum
pendidikan agama Islam sebagai berikut:
- Menyelaraskan Materi: Kurikulum pendidikan agama Islam dapat dirancang
sedemikian rupa sehingga materi yang diajarkan mencakup konsep-konsep agama
Islam yang nyambung dengan prinsip-prinsip sains. Misalnya, dalam pelajaran tentang
penciptaan alam semesta, pesan al-Qur'an dan penemuan ilmiah dapat diselaraskan
untuk memperlihatkan kesesuaian antara keyakinan agama dan pengetahuan sains.
- Menyediakan Ruang untuk Dialog Interdisipliner: Kurikulum dapat menyediakan
ruang untuk diskusi dan dialog antara pendidikan agama Islam dan sains. Ini
KEMENTRIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,
RISET DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG
FAKULTAS AGAMA ISLAM
JL.H.S. Ronggowaluyi Telukjambe – Karawang 41361 Telp. (0267)
641177 Ext. 306, Fax. (067) 641367
Website: www.unsika.ac.id email : fai.unsika@gmail.com
memungkinkan siswa untuk memahami bagaimana prinsip-prinsip agama dan
pengetahuan sains saling melengkapi dan saling mendukung.
- Menyertakan Studi Kasus: Pendidikan agama Islam dapat memasukkan studi kasus
yang relevan dengan isu-isu kontemporer yang mempertimbangkan aspek-aspek agama
dan sains. Ini memungkinkan siswa untuk menerapkan pengetahuan agama dan sains
dalam konteks dunia nyata.
9. Merangsang kreativitas dan inovasi siswa dengan memadukan aspek spiritual dan ilmiah
dalam pemecahan masalah. Memperdalam pemahaman konsep agama dan sains dengan
melihatnya dari sudut pandang yang berbeda. Membantu siswa memahami nilai-nilai etika
yang dijunjung tinggi dalam agama dan sains.
10. Berikut beberapa metode atau pendekatan yang efektif dalam memberikan pendidikan agama
Islam kepada anak usia dini :
a. Pendekatan Bermain: Menggunakan permainan dan aktivitas yang menyenangkan
untuk mengajarkan konsep-konsep agama Islam, seperti lagu-lagu, permainan
interaktif, dan cerita-cerita yang disesuaikan dengan tingkat pemahaman anak-anak.
b. Model Perilaku: Menyediakan contoh-contoh nyata tentang bagaimana nilai-nilai
agama Islam dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari melalui model perilaku dari
guru atau orang dewasa lainnya.
c. Cerita-cerita Islami: Menggunakan cerita-cerita Islami dari Al-Qur'an dan hadis
ataupun kisoh kisoh Nabi, yang disesuaikan dengan tingkat pemahaman anak-anak
untuk mengajarkan nilai-nilai moral dan ajaran agama Islam.
d. Aktivitas Kreatif: Menggunakan aktivitas kreatif seperti seni rupa, kerajinan tangan,
mewarnai, dan membuat proyek-proyek sederhana untuk menggambarkan konsep-
konsep agama Islam dan memperkuat pemahaman anak-anak. Contohnya bagan bagan
rukun iman dan rukun islam
e. Interaksi Sosial: Memberikan kesempatan kepada anak-anak untuk berinteraksi dengan
teman-teman sebaya dan guru dalam konteks yang mendukung pembelajaran agama
Islam, seperti dalam kelompok belajar atau kegiatan sosial keagamaan.
KEMENTRIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,
RISET DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG
FAKULTAS AGAMA ISLAM
JL.H.S. Ronggowaluyi Telukjambe – Karawang 41361 Telp. (0267)
641177 Ext. 306, Fax. (067) 641367
Website: www.unsika.ac.id email : fai.unsika@gmail.com
f. Penggunaan Media Audiovisual: Menggunakan media audiovisual seperti video
pendek, lagu-lagu agama, dan aplikasi edukatif yang dirancang khusus untuk anak-
anak usia dini agar mereka dapat belajar tentang agama Islam secara visual dan auditif.
Contohnya dengan memberikan anak tontonan atau film kartun yang Islami seperti
kartu Nusa dan Rara.
g. Pendidikan Praktik: Melibatkan anak-anak dalam kegiatan praktik seperti shalat,
dzikir, dan bacaan Al-Qur'an yang disesuaikan dengan kemampuan mereka untuk
mempraktikkan ajaran agama Islam secara langsung.

Anda mungkin juga menyukai