Anda di halaman 1dari 13

Nama : Muhamad Apif

Nim : 2134021092
Ruang : Reg 54
Dosen Pengampu : Freddrick Tiagita Putra Baeha Waruwu, SE, MM
Mata Kuliah : Pengantar Teknologi Informasi

1. Judul Jurnal : Penggunaan Media Internet di Kalangan Remaja


Madrasah Aliyah Pondok Pesantren Riau Untuk Mengembangkan
Pemahaman Keislaman.
Kesimpulan : Remaja yang menjadi responden kajian telah
menggunakan jaringan internet untuk mendapatkan informasi dalam
mengembangkan pemahaman mereka terhadap ajaran agama Islam.
Meskipun disadari bahwa siswa-siswi Madrasah Aliyah Pondok Pesantren
Teknologi Riau masih mempunyai beberapa kendala dalam mengakses
informasi melalui internet, yaitu masih terbatasnya fasilitas laptop yang
dapat digunakan oleh siswa-siswi, masih rendahnya jaringan yang tersedia
dengan jumlah siswa banyak, waktu yang terbatas dengan banyaknya jenis
kegiatan yang harus dijalankan, dan rendahnya pengetahuan mereka dalam
mengakses internet dan mencari informasi.
Komentar : Para remaja harus dapat memanfaatkan internet sebagai
sumber informasi untuk meningkatkan pemahaman mereka tentang ajaran
agama Islam. Namun pada Madrasah Aliyah Pondok Pesantren Riau
menghadapi sejumlah hambatan dalam akses informasi online, seperti
keterbatasan laptop yang tersedia untuk mereka, rendahnya kualitas
jaringan internet atau mengalami ngeleg saat menggunakan internet,
kendala waktu yang disebabkan oleh banyaknya kegiatan yang harus
mereka lakukan, serta minimnya pengetahuan mereka dalam mengakses
internet dan mencari informasi. Untuk itu remaja harus dibekali dengan
pengetahuan dasar dalam menggunakan internet dan teknologi dengan
baik dan benar yang dimana nantinya akan membantu dan memudahkan
dalam mencari informasi maupun pemahaman agama islam dengan cepat.
2. Judul Jurnal : Pemanfaatan Aplikasi AL-QUR’AN INDONESIA
Sebagai Upaya Meningkatkan Pemahaman Pembelajaran PAI Pada Siswa
SMA Muhammadiyah 4 Yogyakarta.
Kesimpulan : Tujuan utama dalam penyusunan artikel ini yaitu untuk
mengetahui implementasi dan pemanfaatan aplikasi AlQur’an Indonesia
pada pembelajaran PAI. Penelitian ini juga menganalisis keunggulan
penggunaan aplikasi Al-Qur’an serta menganalisis faktor penghambat dan
pendukung penggunaan aplikasi Al-Qur’an terhadap pembelajaran PAI.
Hasil penelitian menunjukan bahwa aplikasi tersebut memiliki banyak
manfaat. Salah satunya dapat meningkatkan pemahaman Pendidikan
Agama Islam kepada siswa. Dilihat dari beberapa aspek, pemahaman dari
aspek bacaan. Siswa yang terbiasa memakai aplikasi Al-Quran Indonesia
ini, menjadi terbiasa dalam membaca Al-Qur’an juga berpengaruh pada
bacaanya yang semakin bagus dan lancar. Tidak hanya aspek bacaan saja,
Tapi juga aspek pemahaman arti dan makna dari ayat yang dibaca.
Aplikasi AlQur’an Indonesia tidak hanya menyediakan fitur bacaan saja,
namun juga arti dan makna dari ayat Al-Qur’an. Selain itu, dengan
memanfaatkan aplikasi tersebut guru merasa terbantu dalam
menyampaikan materi pembelajaran PAI.
Komentar : Aplikasi Al-Qur'an Indonesia yang digunakan siswa SMA
Muhammadiyah 4 Yogyakarta untuk meningkatkan pemahaman dan
pembelajaran PAI berdampak positif. Karena dalam aplikasi itu terdapat
banyak fitur seperti contohnya bacaan Al- Qur'an yang dikaitkan dengan
adanya arti serta makna yang terkandung dalam surah tersebut. Jadi siswa
yang menggunakan aplikasi tersebut memudahkan dalam proses belajar
serta meningkatkan pemahaman dalam pelajaran PAI.

3. Judul Jurnal : Pengembangan Kompetensi Digital Guru Pendidikan


Agama Islam Sekolah Dasar 1 Kedungwaru Kabupaten Tulungagung
Dalam Kerangka Kurikulum Merdeka.
Kesimpulan : Berdasarkan penjelasan pada bagian sebelumnya. Peneliti
menyimpulkan dua aspek penting yang berkontribusi secara timbal balik
bagi peningkatan kompetensi digital guru. Pertama, aktifitas guru dalam
mengikuti kegiatan bimtek dan kegiatan pengimbasan. Kedua, kesadaran
belajar mandiri untuk memperdalam apa yang telah guru peroleh selama
bimtek dan mengaktualisasikannya dalam proses pembelajaran.
Berdasarkan kedua temuan tersebut, maka peneliti menyarankan perlunya
peningkatan kompetensi digital guru dan mengaktualisasikannya dalam
proses pembelajaran secara berkelanjutan baik pada masa pandemi
COVID-19 atau sesudahnya karena era digitalisasi akan terus bergerak
maju.
Komentar : Guru PAI di SD 1 Kedungwaru Kabupaten Tulungagung
harus ikut serta dalam mengikuti kegiatan bimtek (bimbingan teknis)
untuk meningkatkan pengajaran yang menggunakan teknologi kepada
siswa di SD tersebut agar nantinya siswa tersebut ataupun guru tidak
ketinggalan perkembangan zaman, dimana sudah menggunakan secara
digital serta memudahkan dalam mencari informasi ataupun materi
pembelajaran.

4. Judul Jurnal : DIGITALISASI HADIS (Studi Hadis di Era Digital).


Kesimpulan : Dari kajian di atas dapat disimpulkan bahwa kajian studi
dari masa ke masa terus mengalami perbedaan perkembangan. Terlebih di
era digital seperti sekarang ini studi hadis pun dikembangkan untuk
disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat. Hal ini terbukti pada akses
studi hadis yang sekarang sudah bisa dilakukan melalui software atau
aplikasi-aplikasi untuk mempermudah masyarakat khususnya generasi
millennial sebagai regenarsi untuk mendapatkan hadis yang sedang dicari
serta untuk mempermudah dalam memahami studi hadis.
Komentar : Digitalisasi hadis dapat mempermudah masyarakat dalam
mencari hadist serta belajar memahami melalui digital, seperti contohnya
aplikasi HadistSoft kita dapat belajar dan membuka aplikasi tersebut
dimanapun serta kapanpun kita bisa untuk belajar dengan mudah karena di
aplikasi tersebut ada fitur bahasa indonesia dan arab nya.
5. Judul Jurnal : Dakwah Digital dan Generasi Milenial (Menelisik Strategi
Dakwah Komunitas Arus Informasi Santri Nusantara).
Kesimpulan : Menyebarkan dakwah melalui teknologi digital atau
media sosial saat ini menjadi solusi yang tepat. Budaya membaca dan
mencari referensi di internet semakin marak dan minat umat Islam untuk
belajar ajaran Islam melalui internet juga meningkat. Internet menawarkan
prinsip praktis dan efesien karena bisa diikuti kapan saja dan di mana saja.
Kecanggihan teknologi telah mengubah seseorang untuk mendapatkan
wawasan keagamaan. Cukup dengan menggunakan handphone, seseorang
akan mendapatkan model pengajian yang diinginkan. Generasi milenial
yang akrab dengan teknologi digital telah menjadikan media sosial dan
sumber-sumber informasi online sebagai salah satu media pembelajaran,
termasuk mempelajari tentang Islam.
Komentar : Menyebarkan dakwah melalui teknologi digital dan media
sosial saat ini telah menjadi solusi yang sangat relevan. Dalam era
sekarang banyak masyarakat membaca dan mencari informasi di internet
semakin berkembang, serta umat Islam dimudahkan untuk memahami
ajaran Islam melalui internet, internet menawarkan kemudahan dan
efisiensi dalam mengakses wawasan keagamaan. Generasi milenial yang
terbiasa dengan teknologi digital telah menjadikan media sosial dan
sumber informasi online sebagai alat pembelajaran yang penting, seperti
video, gambar atau suara yang jika kita mau akses di internet banyak
seperti contohnya dakwah yang diposting di YT dengan umpan balik yang
cepat, dan bisa diakses kapan saja dan di mana saja.

6. Judul Jurnal : Perilaku Muzakki dalam Menyalurkan Zakat di Era


Digital.
Kesimpulan : Temuan penting dalam penelitian berupa preferensi
muzakki dalam menyalurkan zakat beserta faktor pendorongnya. Era
disrupsi digital terbukti tidak menggantikan perilaku konsumen secara
fundamental. Muzakki yang sudah didukung dengan ekosistem digital
memiliki kecenderungan menyalurkan zakat dengan berbasis digital.
Sedangkan muzakki yang belum didukung ekosistem digital memiliki
kecenderungan masih menerapkan sistem konvensional. Berdasarkan
asumsi di atas maka preferensi muzakki dalam menyalurkan zakat dapat
dikelompokkan menjadi lima yaitu langsung ke mustahik, amil masjid,
amil LAZ, platform galang dana digital, dan digitalisasi LAZ. Dorongan
perilaku muzakki yang menyalurkan zakat secara konvensional
dipengaruhi oleh faktor budaya (budaya, subbudaya), faktor sosial
(keluarga, peran dan status), faktor psikologis (motivasi, keyakinan, sikap,
pembelajaran), pribadi (gaya hidup). Sedangkan dorongan perilaku
muzakki yang membayar zakat berbasis digital dipengaruhi oleh faktor
psikologis (keyakinan, sikap), psikologis (pembelajaran), dan pribadi
(gaya hidup).
Komentar : Dengan perkembang zaman digital ini sangat membantu
dan memudahkan manusia dalam menjalankan kehidupan sehari-hari.
Memberi zakat pada era sekarang bisa menggunakan digital yang dimana
kita tinggal membayar melalui rekening ataupun tinggal scan barcode yang
tersedia. Sudah banyak yang menerapkan beribadah menggunakan digital
ini untuk berbuat kebaikan serta mengefisiensi waktu.

7. Judul Jurnal : Digitalisasi Era 4.0 Dalam Meningkatkan Mutu


Pendidikan Agama Islam di Indonesia.
Kesimpulan : Dari beberapa uraian yang telah dijelaskan diatas dapat
disimpulkan. Cara meningkatkan mutu pendidikan agama Islam era 4.0.
Penggunaan teknologi pendidikan menjadi suatu keharusan yang dapat
mempermudah segala aktivitas mampu dijangkau banyak orang. Sistem
pendidikan yang ada saat ini merupakan kombinasi teknologi dengan
penerapa pendidikan yang ada. Penggunaan teknologi pendidikan
berkaitan juga dengan media pembelajaran berbasis teknologi dimana
dapat memikat dan meningkatkan minat belajar peserta didik. Kecakapan
guru pendidikan agama Islam dalam pembelajaran berbasis teknologi agar
kegiatan belajar mengajar pendidikan agama Islam dapat berlangsung
dengan baik dan lebih menarik. Dengan penggunaan software mobile app
agar pembelajaran dapat menyesuaikan tuntutan global seperti penggunaan
aplikasi untuk melihat jadwal pelajaran, absen, guru yang mengajar,
memposting materi dengan berbagai format, ataupun link materi.
Penggunaan website dalam rangka kemudahan akses berbagai macam data
yang dibutuhkan oleh sekolah, murid, maupun orang tua yang semua
terintegrasi didalamnya. Tentunya guru dan siswa harus dibiasakan untuk
memanfaatkan website agar dapat diakses kapanpun dan dimanapun
selama terkoneksi dengan internet.
Komentar : Meningkatkan mutu pendidikan agama Islam di era 4.0,
penggunaan teknologi pendidikan adalah suatu keharusan. Ini
memungkinkan untuk mempermudah akses dan dapat diakses oleh banyak
orang. Sistem pendidikan saat ini menggabungkan teknologi dengan
metode pendidikan konvensional yang ada. Penggunaan teknologi
pendidikan juga mencakup penggunaan media pembelajaran berbasis
teknologi yang dapat menumbuhkan minat belajar peserta didik. Penting
bagi guru pendidikan agama Islam untuk memiliki kecakapan dalam
menggunakan teknologi dalam pembelajaran agar proses belajar mengajar
berjalan efektif dan menarik. Selain itu, penggunaan perangkat lunak
berbasis aplikasi mobile adalah kunci untuk mengikuti tuntutan global,
seperti penggunaan aplikasi untuk melihat jadwal pelajaran, absensi,
informasi guru yang mengajar, serta berbagi materi dalam berbagai
format. Penggunaan situs web juga penting untuk memudahkan akses data
yang diperlukan oleh sekolah, siswa, dan orang tua, yang semuanya
terintegrasi dalam satu platform. Tentunya, guru dan siswa perlu terbiasa
menggunakan situs web ini agar dapat diakses dengan mudah kapan saja
dan di mana saja selama terhubung dengan internet.
8. Judul Jurnal : Transformasi Digital Wakaf BWI Dalam Menghimpun
Wakaf di Era Digitalisasi.
Kesimpulan : Berdasarkan dari uraian di atas, dapat di tarik kesimpulan
bahwa Badan Wakaf Indonesia (BWI) terus berupaya bertransformasi
mengembangkan aplikasi untuk mendukung waqaf digital guna mengelola
potensi besar wakaf secara nasional dengan memanfaatkan teknologi
digital. Tiga langkah strategis dalam upaya optimalisasi potensi wakaf
yaitu: penguatan digitalisasi internal BWI, memperkuat digitalisasi nazhir
dan integrasi data wakaf, mengakselerasi penguatan ekosistim digital dan
pengembangan inovasi model pengelolaan wakaf secara digital. Dengan
memaksimalkan upaya melalui tiga tahapan di atas, diharapkan ekosistim
digital wakaf akan semakin fleksibel, membesar dan menguat, serta
memberikan dampak multiplier terhadap perekonomian nasional.
Komentar : Dengan adanya transformasi ini guna untuk
memanfaatkan teknologi digital. Karena perubahan waqaf digital ini
diharapakan ekosistim digital wakaf akan semakin fleksibel, membesar
dan menguat, serta memberikan dampak multiplier terhadap perekonomian
nasional.

9. Judul Jurnal : Penggunaan “Platform” Digital Pada Pembelajaran


Pendidikan Agama Kristen Di Era Disrupsi.
Kesimpulan : Platform digital merupakan teknologi yang sangat penting
dalam membantu sistem pendidikan Agama Kristen di era disrupsi dan
pandemic Covid-19 yang akan mempermudahkan proses pembelajaran
melalui daring (online). Kegunaan teknologi digital ini diharapkan
menjadi solusi untuk mencapai tujuan dari pembelajaran PAK, yaitu
memperkenalkan Kristus kepada siswa, yang pada output-nya, para peserta
didik memiliki karakater seperti Kristus. Sistem dan proses pembelajaran
era disrupsi sekarang dapat memberikan peningkatan yang sangat cepat
dan mudah dalam menggunakan platfrom digital, walaupun pendidik dan
perserta didik dapat merasakan kesusahan. Tapi hal ini tidak membuat
mereka menyerah dalam pendidikan. Justru dapat berperan sangat aktif
dan meningkatkan strategi pembelajaran. Platform yang ada dimanfaatkan
dengan memberikan kreativitas lebih dari pengajar. Sebab, kebosanan
dalam menggunakan platform digital lebih besar dari tatap langsung.
Pengawasan secara ketat juga tidak bisa diberikan. Demikian juga dengan
kuota yang dikeluarkan setiap kali mengakses pembelajaran. Itu sebabnya,
pensisteman sinkronus dan ansinkronus adalah solusi yang baik agar
peserta dan pendidik dapat mengehemat biaya internet. Disinilah media
seperti Whatsaap Group, Google Classroom, dan email menjadi bagian
sentar dalam pendistribusian materi pembelajaran, diskusi kelompok, dan
pengumpulan tugas.
Komentar : Kegunaan teknologi digital ini menjadi solusi untuk
mencapai tujuan dari pembelajaran PAK, yaitu memperkenalkan Kristus
kepada siswa yang pada output-nya para peserta didik. Sistem dan proses
pembelajaran era disrupsi sekarang dapat memberikan peningkatan yang
sangat cepat dan mudah dalam menggunakan platfrom digital, walaupun
perserta didik dapat merasakan kesusahan dalam cara mengaksesnya serta
kendala mahalnya kouta paketan, namun itu menjadi semangat mereka
dalam belajar memanfaatkan di era digital ini.

10. Judul Jurnal : Etika Penggunaan Media Sosial Dalam Al-Quran Sebagai
Alat Komunikasi Di Era Digitalisasi
Kesimpulan : Dalam menggunakan media sosial kita harus mengacu
pada Al-Quran dan hukum positif yang ada di Negara Indonesia. Karena
kedua aturan tersebut merupakan aturan yang tertinggi. Dalam Al-Quran
dan Konstitusi Negara Indonesia terjelaskan hal-hal yang boleh dan tidak
boleh dilakukan ketika berkomunikasi dengan media sosial.
Komentar : Dengan adanya media sosial memudahkan kita dalam
berkomunikasi di era digitalisasi ini, sebagai contoh dengan memposting
disalah satu sosial media kita dapat berkomunikasi lewat komentar atau
chat pribadi. Namun dengan adanya hal itu harus tau juga batasan dan apa
aja yang tidak boleh dilakukan, seperti contohnya menyebarkan berita
agama hoax yang dimana dapat membuat perselisihan atau pertengkaran
dalam berita hoax tersebut.

11. Judul Jurnal : Strategi Pemanfaatan Youtube Dalam Bidang Dakwah


Oleh Ulama Aceh.
Kesimpulan : Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi begitu
pesat berkembang, menyebabkan arus informasi yang diterima oleh
masyarakat begitu cepat dan hampir tidak bisa terkontrol. Begitu juga
dengan, penggunaan media sosial berbasis chanel video seperti Youtube
yang semakin menjadi fenomena di tengah masyarakat, sehingga berbagai
konten muncul di media tersebut baik dari aspek positif maupun negatif.
Oleh sebab itu, para ulama ataupun tokoh agama bisa menjadikan Youtube
menjadi media dalam penyampaian materi dakwah secara tepat waktu
mengikuti perkembangan era digitalisasi. Strategi pemanfaan Youtube
sebagai saluran dakwah oleh ulama Aceh secara resmi diadposi oleh ketiga
ulama di atas dengan melembagakan tim multimedia dan media digital
sebagai sarana memanfaatkan saluran Youtube.
Komentar : Dengan adanya Youtube ini memudahkan penyebaran
dakwah secara luas, masyarakat dapat mendengarkan serta mempelajari
ilmu dari dakwah yang disampaikan melalui youtube ini. Walaupun
banyak video di youtube tentang hal positif dan negatif, namun tidak perlu
bingung karena kita tinggal ketik di pencaharian tentang dakwah.
Beranekaragam macam dakwah yang dapat kita pelajari dan pahami serta
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

12. Judul Jurnal : Pemanfaatan Aplikasi Tiktok dalam Mata Pelajaran PAI
sebagai Media Pembelajaran Inovatif Era Digital.
Kesimpulan : Bersumber daripenjelasan tersebut, sehingga dapat
disimpulkan bahwa penggunaan aplikasi TikTok dengan kemudahan
penggunaan dan fungsinya yang beragam dapat bermanfaat sebagai
sarana dalam proses belajar yang inovatif dan interaktif terhadap
peserta didik. Aplikasi TikTok digunakan sebagai media
pembelajaran yang inovatif era digitalpada saat ini sangat tepat,
melihat aplikasi TikTok mempunyai banyak fitur hingga dapat membantu
proses penyampaian materi dalam pembelaaran dan terbukti sama hasil
belajar peserta didik saat melaksanakan post test, materi disampaikan
lebih baik dengan aplikasi TikTok dibandingkan menyampaikan
materi dengan metode ceramah dan jugadampak positif lain dari
aplikasi TikTok yaitu mampu membantu anak mengasah kemampuan
editing video untuk meningkatkan kemampuan otak kanan anak asalkan
dalam pengawasan yang baik, meningkatkan keterampilan baik
keterampilan membaca, berbicara dan mendengarkan sehingga
berdampak pada minat siswa dalam belajar akan terus
meningkat.Selain itu terdapat pulabeberapa kekurangan dari aplikasi
TikTok yaituakan berdampak baik dari segi kognitif, feeling, maupun
actionnya, selain itu,Bila salah keywords secara tidak sengaja akan
menemukan video penuh kekerasan dan pornografi yang akan merusak
akhlak anak yang baik. Oleh karena itu, kerjasama antara pengawasan
yang terjadi baik dari peran guru disekolah dan peran orang tua dirumah,
maka keberhasilan dari peserta didik dalam proses pembelajarannya akan
tercapai dan dampak negative dari aplikasi TikTok akan dapat
diminimalisir. Kemudian bersumber pada deskripsi hasil penelitian dan
penjelasan diatas, penulis Achmad Ruslan Afendi, Nurul Fauziyah,
Muhammad Rohan Saputra, KamariaBorneo Journal of Islamic Education,
Volume 3 (1), Mei 2023.
Komentar : Penggunaan aplikasi TikTok dapat bermanfaat sebagai
sarana dalam proses belajar yang inovatif dan interaktif terhadap
peserta didik. Aplikasi TikTok digunakan sebagai media
pembelajaran yang inovatif era digital pada saat ini, melihat aplikasi
TikTok mempunyai banyak fitur hingga dapat membantu proses
penyampaian materi dalam pembelajaran dan terbukti sama hasil belajar
peserta didik saat melaksanakan post test, materi disampaikan lebih
baik dengan aplikasi TikTok dibandingkan menyampaikan materi
dengan metode ceramah dan juga dampak positif lain. Tiktok ini dapat
digunakan sebagai pijakan dalam ide terkait pengetahuan yang
berkaitan dengan sarana atau media dalam proses pembelajaran,
terkhusus dalam penerapan teknologi terkini dengan memanfaatkan
aplikasi TikTok yang menciptakan rasa ingin tahu, imajinatif, menarik,
kreatif, dan inovatif dalam proses pembelajaran.
13. Judul Jurnal : Arah Baru Pendidikan Agama Islam Di Era Digitalisasi
Kesimpulan : Pendidikan agama Islam kini dihadapkan pada tantangan,
problem, tuntutan, dan kebutuhan baru yang belum pernah ada
sebelumnya. Sehingga memerlukan pembaruan dan inovasi terhadap
sistem, tata kelola, kurikulum, kompetensi sumber daya manusia, sarana
dan prasarana, budaya, etos kerja, dan lain-lainnya. Dalam realitasnya
masih terdapat berbagai problem yang melingkupnya. Media digital
sebagai media pembelajaran merupakan sebuah media yang tidak lagi
menggunakan tenaga manusia atau manual akan tetapi sudah
menggunakan mesin seperti daring/e-learning yang menggunakan
computer sebagai media pembelajaran yang tentunya guru harus lebih
kreatif dalam memanfaatkan media yang dengan memperhatikan jenis dan
karakteristik media pembelajaran agar dapat dimanfaatkan secara efektif
dan efisien.
Komentar : Pendidikan Islam saat ini berfokus pada permasalahan,
permasalahan, kebutuhan yang belum pernah ada sebelumnya, dan
kebutuhan baru. Oleh karena itu, perlu adanya inovasi dan kemajuan di
bidang sistem, kurikulum, tata kelola, sumber daya manusia, sarana dan
prasarana, kehidupan sehari-hari, etos kerja, dan bidang terkait lainnya.
Pada kenyataannya, masih terdapat sejumlah permasalahan yang
menantang. Media digital sebagai media pengajaran tidak lagi
menggunakan tenaga manusia atau metode pengajaran manual, melainkan
menggunakan kecerdasan buatan (e-learning) dan komputer. Oleh karena
itu, guru harus lebih kreatif dalam menggunakan media tersebut dengan
mempertimbangkan jenis dan karakteristiknya agar dapat digunakan secara
efektif dan efisien.

14. Judul Jurnal : Pemanfaatan Periklanan sebagai Sarana Perkembangan


Dakwah Islam di Era Digitalisasi.
Kesimpulan : Berkaitan dengan informasi pesan dakwah, maka
perkembangan dakwah saat ini merupakan cara yang dilakukan juru
dakwah untuk menyampaikan isi pesan yang disampaikan mad’u
khususnya berdakwah melalui iklan. Ketika menyampaikan suatu pesan
dakwah, maka isi pesan tersebut sangatlah penting peranannya. Untuk itu
perhatian dan kebijakan juru dakwah dalam menyampaikan pesan melalui
iklan ini sangat dibutuhkan keahlian agar dapat tercapai tujuan dakwah
yang diinginkan. Pesan dakwah yang tepat pada dasarnya dapat
membimbing manusia menuju moralitas yang baik. Jika juru dakwah
mampu membuat sebuah iklan yang kreatif dan tentunya mengandung
pesan-pesan islami maka mad’u atau sasaran dakwah menjadi ingin tahu
akan pesan dakwah yang disampaikan. Juru dakwah dituntut untuk selalu
memahami situasi dan kondisi masyarakat yang setiap saat mengalami
perubahan, baik secara kultural maupun sosial- keagamaan.
Komentar : Mengenai informasi pesan dakwah, perkembangan
dakwah saat ini adalah cara pelaku dakwah menyampaikan isi dakwah
yang disampaikan mad'u, termasuk dakwahnya melalui iklan. Dalam
menyampaikan pesan dakwah, isi pesan memegang peranan yang sangat
penting. Untuk itu perhatian dan kebijaksanaan dakwah dalam
menyampaikan dakwah melalui iklan sebenarnya memerlukan ilmu
khusus untuk mencapai tujuan dakwah yang diinginkan. Pesan dakwah
yang benar pada hakikatnya dapat membimbing manusia menuju akhlak
yang baik. Jika dakwah mampu membuat sebuah iklan yang kreatif dan
tentunya mengandung pesan-pesan Islami, maka mad'u atau sasaran
dakwah akan menjadi penasaran dengan pesan dakwah yang disampaikan.
Khatib harus selalu memahami keadaan dan kondisi masyarakat yang terus
mengalami perubahan, baik budaya maupun sosial agama.

15. Judul Jurnal : Digitalisasi Kitab-kitab Pesantren Sebagai Dakwah


Virtual Santri Milineal.
Kesimpulan : Dakwah virtual adalah dakwah yang dilakukan melalui
media-media virtual baik secara offline maupun online yang menggunakan
jaringan internet seperti media sosial, Facebook, Instagram, WhatsApp,
YouTube, blog dan lain sebagainya. Penggunaan media virtual sebagai
media dakwah masa kini harus disadari oleh kaum santri sebagai agen
dakwah. Di mana salah satunya dengan digitalisasi kitab-kitab pesantren.
Dari hasil telaah yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa ada beberapa
pola digitalisasi kitab-kitab pesantren yang telah dilakukan. Ada yang
disajikan melalui media sosial, seperti Facebook, Instagram, Whatsapp
dan Youtube; ada yang disajikan melalui media berbasis website, seperti
galeri kitab kuning; ada juga yang disajikan dalam aplikasi Smartphone,
seperti aplikasi Kitab Salaf atau aplikasi Kitab Kuning. Desain
penyajiannya juga beragam: ada yang dalam bentuk teks, audio, video,
gambar dan pdf. Ada juga yang disajikan dalam format HTML (Hypertext
Markup Language). Masing-masing pola tersebut telah memberi kotribusi
berharga untuk dakwah virtual pesantren di era modern. Perlu perhatian
lebih dari beberapa pihak terkait untuk pengembangan dan penyebarannya
secara masif, agar keilmuan pesantren bisa terakses lebih luas oleh
masyarakat, bukan hanya pada realitas aktual, namun juga realitas virtual.
Komentar : Di era seperti saat ini memang sangat diperlukannya ada
digitalisasi yang lebih masif lagi agar dapat menjangkau lebih banyak lagi
orang yang dapat mengakses pengetahuan tersebut. Namun, jangan sampai
lengah dengan segala kemudahan-kemudahan yang telah ada sekarang
justru nantinya akan membuat kemunduran karnanya.

Anda mungkin juga menyukai