Anda di halaman 1dari 4

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Teknologi Modern di definisikan sebagai ilmu pengatahuan yang ditransformasikan


sebagai produk , proses, jasa. Teknologi ini telah merambah ke berbagai aspek di kehidupan
tidak hanya industri , ekonomi , sosial bahkan Pendidikan sekalipun. IPTEK mempermudah kita
untuk mencari suatu informasi. Dengan demikian teknologi yang berhubungan langsung dengan
pembelajaran adalah teknologi informasi dan komunikasi
( Information Communication and Technology : 2020).
Kemajuan teknologi sudah banyak membuat perubahan. Dengan IPTEK kita bisa melakukan
banyak hal. Jika penggunan IPTEK dengan cara yang salah,maka akan berdampak hal buruk
bagi pengguna IPTEK sendiri. Oleh karena itu kita harus menggunakan IPTEK dengan baik,
tidak mempersalah gunakannya. Jika kita menggunakan IPTEK dengan baik maka manfaatnya
akan kembali ke pengguna itu sendiri. Karena IPTEK bisa menjadi hal yang berdampak positif
dan juga bisa menjadi hal yang berdampak negatif.
Untuk mengantisipasi dampak negatif dari kemajuan IPTEK dan laju arus modernisasi yang
begitu cepat, individu harus segera menyadari dan membentengi diri dengan berbagai
kemampuan ilmu agama dalam diri setiap individu (Muhammad Mushfi El Iq Bali dan Hilya
Banati Hajriyah:2020)
Oleh karena itu, kita harus punya ilmu agama yang kuat. Jika seseorang menggunakan
IPTEK dan menggunakan ilmu agama dalam satu situasi, maka orang itu insyallah bisa mebuat
IPTEK bermanfaat bagi dirinya atau orang lain. Sayangnya masih banyak orang yang punya ilmu
agama tapi kurang bisa diamalkan lewat IPTEK.
Seiring dengan perkembangan teknologi, Islam harus bisa beradaptasi dengan teknologi yang
semakin kesini semakin pesat perubahannya. Hal ini agar eksistensi islam tetap ada di dunia
yang semakin cepat teknologinya. (Muhammad Rizky Ramadhandy Budianto:2021)
Jika islam dapat beradabtasi dengan IPTEK (teknologi) maka islam akan bertahan dengan
eksentasinya. Karena IPTEK ini sudah merambat keseluruh aspek . Tapi untuk aspek
agama ,agama masih kurang berdaptasi dengan yang namanya IPTEK . Terlebih lagi banyak
pemuka agama yang kurang menerapkan IPTEK dalam dakwah mereka. Padahal dengan IPTEK
akan lebih banyak orang tertarik untuk mempelajari, mendalami, mencari tahu tentang agama.
Pendidikan agama di lingkungan keluarga sangat besar peranannya dalam pembentukan
kepribadian terutama bagi anak-anak, karena di lingkungan keluargalah anak-anak pertama kali
menerima pendidikan yang dapat mempengaruhi masa perkembangan anak selanjutnya. Agar
anak-anak memiliki kepribadian yang baik dan terhindar dari pelanggaran-pelanggaran moral,
maka perlu adanya pembinaan agama sejak dini kepada anak-anak dalam keluarga( Evi Aeni
Rufaedah : 2020)
Banyak anak yang tidak memiliki ilmu agama tapi mereka menggunakan IPTEK. Sehingga
banyak anak yang mendapat dampak negatif dari penggunaan IPTEK. Seperti tidak bisa
mengatur waktu bermain, terlalu focus dengan handphonenya sehingga lupa kegiatan ia sendiri
dll.
Nikmat – nikmat ALLAH S.W.T. silih berganti dianugrahkan kepada hamba-Nya. Kemudian ,
pengingat nikmat tersebut adalah mengungkapkan rasa kesukuran yang didirikan atas tiga asas,
yaitu dengan mengakui nikmat yang diberikan dalam batin, menceritakan dengan lahir, dan
menggunakan sesuai yang memberi nikmat ( ibnu qayyim al jauziyah :2023)
Di zaman sekarang banyak orang yang mendapat nikmat yang banyak tapi lupa bersyukur
kepada tuhan yang maha esa. Mereka hanya memikirkan harta mereka saja . padahal nikmat
allah bukan harta saja tapi juga ada nikmat sehat yang sering kita lupakan . salah satu cara untuk
bersyukur kepada allah adalah dzikir . tapi sayang di zaman sekarang banyak orang yang
melupakan kegitan dzikir ini .

B. Rumusan Masalah
Rumusan dari penelitian ini adalah
Apakah bisa dengan IPTEK kita dapat membuat dzikir menjadi lebih menarik untuk para
remaja?

C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah
Membuat para remaja tertarik pada wirid dan dzikir dengan IPTEK

D. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah
1. Memberi Pengetahuan dan Informasi kepada para pemuda muda masi kini tentang
pentingnya Dzikir dalam kehidupan sehari hari.
2. Mendukung dalam pembentukan jiwa pemuda masa kini berkepribadian dan berakhlak sesuai
dengan Aqidah agama islam .
3. Landasan sebagai penarik pemuda masa kini senantiasa berada didalam jalur keimanan dan
ketaqwaan
BAB II KAJIAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

A. Teori moderenisasi

Teori moderenisasi yang di pakai dalam penelitian ini adalah teori yang dikemumukakan
Lenawati Asry yaitu Modernisasi menurut Endang Saifuddin Anshari (1990 : 230) adalah
Suatu proses aktivitas yang membawa kemajuan yakni perubahan dan perombakan secara
asasi mengenai susunan dan corak suara masyarakat dari statis ke dinamis, dari
tradisional ke rasional, dari feodal ke kerakyatan dan lain sebagainya dengan jalan
mengubah cara berpikir masyarakat sehingga dapat meningkatkan efektifitas dan
efesiensi dalam aparat dan tata cara semaksimal mungkin

B. Teori dzikir

Teori dzikir yang dipakai dalam penelitian ini adalah teori yang dikemumukakan Mamay
Maesaroh yaitu Pembahasan teori pertama yaitu dzikir,
secara etimologi dzikir berasal dari bahasa Arab yang artinya
ingat-mengingat-ingatlah, dapat juga berarti memperhatikan, mengenang,
mengambil pelajaran, mengenal atau mengerti dan mengingat-ingat” (Amin,
2008: 11). Sedangkan secara terminologi dzikir yaitu usaha manusia untuk
mendekatkan diri pada Allah dengan cara mengingat Allah dan keagungan-Nya.
Adapun realisasi untuk mengingat Allah yaitu dengan cara memuji-Nya,
membaca firman-Nya dan memohon kepada-Nya (Al Islam, 1987: 187)

B. Tinjaun Pustaka

1.Aplikasi

Aplikasi adalah suatu perangkat lunak yang dapat bekerja dalam suatu laptop ,handphone
atau alat elektronik yang lain yang dapat memadai. Di dunia ini sudah banyak macam
aplikasi dari jenis ,kegunaan dll. Di zaman sekarang aplikasi menjadi lebih canggih sehingga
lebih memudahkan juga para pengguna atau pemakainya.
Jika ada suatu aplikasi yang menarik maka peminatnya juga akan lebih banyak dari pada
aplikasi yang kurang menarik. Kebayakan anak sekarang , jika belajar atau bermain lebih
tertarik dengan handphone mereka. Mereka belajar,mereka bermain,mereka berkomunikasi
dengan handphone mereka. Karena di dalam handphone dapat meyimpan banyak aplikasi.
Dan juga handphone praktis dibwa kemana mana

2. MIT App Iventor

MIT App Iventor adalah aplikasi web sumber terbuka yang awalnya dikembangkan oleh
Google, dan saat ini dikelola oleh Massachusetts Institute of Technology. Penemu aplikasi ini
adalah Hal Abelson , Mark Friedman. Aplikasi ini adalah salah satu aplikasi pemograman
yang simple sehingga para preprogram baru dapat mudah menggunakan aplikasi ini

Dengan aplikasi ini kita dapat membuat aplikasi yang simple tapi menarik jika pembuatnya
dapat menuangkan ide ide yang menarik. Aplikasi juga sangat mudah didapatkan di alat
komunikasi elektronik

3.Wirid

Menurut Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar, mengatakan dalam program Mutiara
Ramadhan detikcom, Senin (4/4/2022) lalu, wirid adalah bacaan zikir yang dilakukan secara
rutin dengan ketentuan waktu, tempat, dan tata cara yang tetap. Ia menyebut, semua wirid
adalah zikir, tetapi tidak semua zikir adalah wirid. Wirid ada banyak sekali jenisnya. Dengan
wirid kita dapat menyatakan rasa syukur kita karena wirid hamper mirip dengan dzikir

BAB III METODELOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan penggolongan metode penelitian kuantitatif yaitu dengan
melakukan penelitian eksperimen / percobaan. Yang dimaksud percobaan adalah kami berharap
kepada aplikasi wimuapp ini para remaja mencoba meningkatkan ketaqwaan dan iman , serta
memperbaiki akhlak remaja , serta kami berharap dengan adanya aplikasi ini para remaja sadar
akan pentingnya ilmu agama dalam bertingkah laku di dalam kehidupan bermasyarakat.

Anda mungkin juga menyukai