Anda di halaman 1dari 8

METODE PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM DALAM BENTUK

DIGITAL

NAMA : ALFIN SETIA PERMANA


GMAIL : alfinpermana2@gmail.com

ABSTRAK
Banyak hal yang dapat dilakukan dalam mengenalkan mengenai pendidikan agama islam
kepada anak sejak dini dengan menggunakan metode baru dari sebelumnya, dimana media
yang digunakan dalam memberikan pelajaran agama islam terhadap anak dapat
menyesuaikan zaman saat ini yaitu zaman ( industri 4.0 ) . dimana industri 4.0 membawa
banyak perubahan dalam hal banyak. Seperti trend berpakaian, makanan dan tekhnologi yang
ternyata dapat mempengaruhi agama islam. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif
dengan metode survei deskriptif yang bertujuan untuk menemukan hal baru dalam proses
pembelajara PAI berbasis Media digital.

Kata kunci : tekhnologi informasi, pembelajaran PAI, media digital

ABSTRACT

There are many things that can be done in introducing Islamic religious education to
children from an early age by using new methods than before, where the media used in
giving Islamic religious lessons to children can adapt to the current era, namely the era
(industry 4.0). where industry 4.0 brings many changes in many ways. Like trends in
clothing, food and technology that can influence the Islamic religion. This study uses a
qualitative approach with a descriptive survey method which aims to find new things in the
digital media-based PAI learning process.

Kata kunci : information technology, PAI learning, digital media

A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pendidikan merupakan kebutuhan pokok bagi seluruh manusia, karena setiap manusia
ketika baru dilahirkan ke dunia tidak mengetahui apapun, mun disisi lain, Allah telah
memberikan potensi dasar (fitrah) yang harus senantiasa dikembangkan oleh setiap manusia
sampai batas maksimal untuk menjadi manusia yang ideal (Ramayulis, 2012, hal. 28).
Pendidikan secara garis besar dapat diartikan sebagai bimbingan secara sadar oleh pendidik
kepada terdidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani si terdidik menuju kepribadian
yang lebih baik. Sebagaimana pendapat Ahmad Tafsir (2011,hal.27) bahwa pendidikan
adalah bimbingan yang diberikan kepada seseorang agar ia berkembang secara maksimal,
yang pada hakikatnya mengarah pada pembentukan manusia yang ideal.

Pendidikan Islām itu ialah proses pengubahan tingkah laku individu pada kehidupan
pribadi, masyarakat dan alam sekitarnya, dengan cara pengajaran sebagai suatu aktivitas asasi
dan sebagai profesi di antara profesi-profesi asasi dalam masyarakat (Al-Syaibany, 1979, hal.
399). Pelaksanaan proses pendidikan tidak akan terlepas dari pembelajaran, karena dalam
menanamkan berbagai nilai dan berbagai hal yang harus senantiasa disampaikan dengan
berbagai strategi dan metode agar tercapai tujuan pendidikan tersebut. Pembelajaran
merupakan usaha sadar yang dilakukan agar terciptanya kegiatan belajar. Dalam berbagai hal
pembelajaran akan senantiasa dituntut untuk menyesuaikan dengan situasi dan kondisi dari
setiap komponennya. Karena strategi pembelajaran yang telah ada (terdahulu) kemungkinan
besar tidak dapat dipakai pada zaman selanjutnya, dikarenakan telah berubahnya berbagai
hal.

Selain daripada itu, perkembangan pembelajaran disandarkan dengan perkembangan


berbagai pengetahuan dan yang lebih berperan penting adalah teknologi informasi dan
komunikasi. Sebagaimana menurut Eric Ashby (dalam Rusman & dkk, 2012, hal. v)
menyatkan bahwa dunia pendidikan telah memasuki revolusinya yang ke lima. Revolusi
pertama ketika orang menyerahkan pendidikan anaknya kepada seorang guru. Revolusi kedua
terjadi ketikadigunakannya tulisan untuk keperluan pembelajaran. Revolusi ketiga terjadi
seiring dengan ditemukannya mesin cetak sehingga materi pembelajaran dapat disajikan
melalui media cetak. Revolusi keempat terjadi ketika digunakannya perangkat elektronik
seperti radio dan televisi untuk pemerataan dan perluasan pendidikan. Revolusi kelima,
seperti saat ini, dengan dimanfaatkannya Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam
kegiatan pembelajaran, khususnya teknologi komputer dan internet untuk kepentingan
kegiatan pembelajaran.
2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan masalah adalah
bagaimana cara melakukan proses pembelajaran sejarah dan budaya islam kedalam bentuk
digital.

3. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang dapat kita proleh dalam melakukan penelitian ini adalah :
1. Menampilkan konten – konten pembelajaran agama islam guna memberikan
informasi dan edukasi tentang beradaban islam di indonesia .
2. Proses pembelajaran agama islam akan sangat disenangi karena menggunakan metode
pembelajaran yang modern sehingga tidak dapat membuat jenuh para pelajar.
4. Metode penulisan

penelitian adalah pemeriksaan yang teliti, penyelidikan atau kegiatan pengumpulan,


pengolahan, analisis, dan penyajian data yang dilakukan secara sistematis dan objektif untuk
memecahkan suatu persoalan atau menguji suatu hipotesis untuk mengembangkan prinsip-
prinsip umum.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut Satori &
Komariah (2012, hal. 22)“Kualitatif adalah penelitian yang menekankan pada quality atau hal
yang terpenting dari sifat suatu barang / jasa. Penelitian kualitatif dapat didesain untuk
memberikan sumbangannya terhadap teori, praktis, kebijakan, masalah-masalah sosial dan
tindakan“

HASIL DAN PEMBAHASAN

tidak bisa dipungkiri seiring dengan perkembangan zaman pendidikan selalu mengalami
perubahan baik kurikulum, sistem pembelajaran, maupun regulasinya. Oleh karena itu, untuk
menghadapi segala perubahan tersebut dalam dunia pendidikan membutuhkan pendidik dan
praktisi pendidik yang profesional yang memiliki inovasi dan konsep gagasan yang
revolusioner. Dari sinilah pendidikan memerlukan pendidik yang mampu berlomba
dan ugrade dalam keilmuan dan pengetahun yang sesuai dalm bidang masing-masing.

Secara keseluruhan, penggunaan media dalam pembelajaran pendidikan agama islam


sudah beragam dan dapat dikatakan sudah berkembang sehingga dapat membantu proses
pembelajaran guru terhadap siswa agar lebih efisien sehingga materi yang diberikan dapat
lebih mudah dipahami oleh siswa.
Penggunaan media dalam pembelajaran PAI

No Materi pembelajaran Media yang digunakan


1 Al-Quran Al-quran digital, aplikasi
tajwid, power point
2 Hadist Power point dan video
3 Akidah Power point, video,gambar,
poster
4 Akhlak Power point dan video

Selain dengan menggunakan media pembelajaran dalam bentuk digital juga dapat
dilakuukan dengan elearning,E-learning adalah media yang dapat digunakan untuk
menyampaikan informasi dengan menggunakan perangkat elektronik yang terhubung dengan
internet. Pemanfaatan E-learning untuk pembelajaran PAI diharapkan mampu mempermudah
jalannya pembelajaran secara daring selama pandemi covid-19 dengan berbagai akses yang
telah sekolah berikan. Pembelajaran yang disusun dengan tujuan menggunakan sistem
elektronik atau komputer sehingga mampu untuk mendukung proses pembelajaran. E-
learning adalah suatu sistem atau konsep pendidikan yang memanfaatkan tekhnologi
informasi dalam proses belajar mengajar.

Gambar 1. Aplikasi
tajwid digital
Gambar 1 menunjukan cara mengenalkan pembelajaran agama islam dengan
menggunakan aplikasi tajwid, para siswa dapat membaca dan memahami ilmu tajwid dengan
mendownload aplikasi secara gratis, proses pembelajaranpun akan terasalebih menyeangkan
untuk anak anak dikarenakan proses pembelajaran menggunakan media yang bergambar
sehingga proses pembelajaran akan lebih efektif dan disenangi oleh siswa

Gambar 2. Pembelajaran dengan power point


Gambar 2 menunjukan proses pembelajaran dengan metode power point, metode ini lebih
memudahkan guru dalam proses pembelajaran sehingga guru tidak perlu menuliskan materi
dipapan tulis, dengan power point proses pembelajaran akan jauh lebih efisien karena
terdapat beberapa fitur dan efek sehingga materi yang disampaikan jauh lebih menarik

sehingga dapat mudah difahami oleh siswa. Microsoft PowerPoint sangat efektif dan
profesional sebagai media pembelajaran. Program ini membantu guru yang berperan sebagai
pemateri untuk menambah daya tarik dari gagasan yang sudah dibuat sesuai tujuannya.
Dengan dukungan kreativitas guru, Microsoft PowerPoint bisa menjadi jurus ampuh untuk
mengkondisikan siswa, khususnya dalam pembelajaran.
Gambar 3. Pembelajaran dengan video

Media video memiliki fungsi sebagai media pembelajaran yaitu fungsi atensi, fungsi
afektif, fungsi kognitif dan fungsi kompensatoris (Arsyad 2003). Fungsi atensi yaitu media
video dapat menarik perhatian dan mengarahkan konsentrasi audiens pada materi video.
Fungsi afektif yaitu media video mampu menggugah emosi dan sikap audiens. Sehingga
penggunaan video dalam metode pembelajaran agam islam dapat menarik minat para siswa
terutama anak anak lebih menyukai proses pembelajaran dengan menggunakan video
dibanding dengan mendengarkan guru yang menerengkan sehingga proses pembelajaran
dengan video dapat membuat siswa lebih mudah memahami dan mengerti tentang sejarah
agama islam yang disajikan dalam bentuk visual bergambar.

Gambar 4. Pembelajaran menggunakan E-Learning

E-learning merupakan media yang dapat digunakan untuk menyampaikan informasi


dengan menggunakan perangkat elektronik yang terhubung dengan internet. media E-learning
sebagai pembelajaran dengan menerapkan kombinasi teknologi serta berbagai terapan praktis
dengan kemudahan akses ke sumber belajar, ke pengajar dan ke sesama pebelajar melalui
internet. Maka dapat disimpulkan bahwasannya E-learning adalah suatu kegiatan belajar
mengajar dengan jarak jauh yang dilakukan oleh seorang pendidik dengan para peserta didik
menggunakan perangkat komputer yang terhubung dengan internet.

KESIMPULAN

Secara keseluruhan dari mulai pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran agama islam
berbasis digital dirasa akan dapat menunjang semua proses pembelajaran. Sehingga dapat
mempengaruhi meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa terhadap pelajaran
pendidikan agama Islām. Pembelajaran berbasis media digital mempengaruhi motivasi siswa
dapat dilihat dari beberapa indikator perilaku yang ditunjukkan, yaitu sebagai berikut.

a. Siswa lebih tertarik dalam pembelajaran


b. Siswa lebih aktif menanyakan hal-hal yang belum dimengerti, terutama yang
terkait dengan tayangan-tayangan berupa gambar, video yang ditayangakan
dalam pembelajaran di kelas.
c. Siswa lebih memberi respon yang baik terhadap proses pembelajaran berbasis
media digital. Seperti melakukan setoran hafalan Qur`ān lewat telepon,
menampilkan hasil diskusi/tugas menggunakan media presentasi yang kreatif.

DAFTAR PUSTAKA

[1]M. Sofwan Nugraha, Udin Supriadi dan Saepul Anwar. 25 november 2014 “ Pembelajaran
PAI berbasis digital”
[2]ade surya. 12 november 2022 ” pembelajaran pendidikan agama islam berbasis moderasi
beragama di era digital”
[3] Priyanto, Adun. Juni 2020 "Pendidikan Islam dalam Era Revolusi Industri 4.0”
[4]wahidin. 2018 ” implementasi literasi media dalam proses pembelajaran pendidikan agama
islam dan budi pekerti
[5] Siti muffarochah. 28 september 2021 ” kompleksitas praktik pembelajaran pendidikan
agama islam di era digital
[6] Thariska afifandasari . 20 september 2021 " pemanfaatan metode e-learning untuk
pembelajaran PAI pada masa pandemi covid 19 di sman 1 prambon”
[7] anisa cahyani . 20 agustus 2022 ” manfaat penggunaan media power point dalam
pembelajaran “
[8] arif yudianto. 25 september 2017 “ penerapan video sebagai media pembelajaran”

Anda mungkin juga menyukai