PENDAHULUAN
Peraktek kerja lapangan merupakan salah satu mata kuliah yang wajib bagi
mahasiswa Program Studi Sarjana Teknik Sipil. Hal ini sesuai dengan kurikulum
salah satu syarat yang harus di penuhi untuk menempuh studi akhir.
Pembekalan bagi seorang calon sarjana teknik sipil tidak cukup dengan
pembekalan teori di bangku kuliah saja. Ada berbagai pengetahuan penting lain
yang hanya bisa didapat dari pengamatan visual di lapangan secara langsung,
seperti pemahaman yang lebih mendalam mengenai proses dan tahapan dalam
Kerja praktik adalah salah satu matakuliah wajib bagi mahasiswa Fakultas
Teknik Universitas Islam Sumatera Utara selain untuk memenuhi syarat mencapai
pengalaman dan dapat mengatasi persaingan di dunia kerja. Pada praktek kerja
lapangan ini kami menganmbil judul “Metode Pelaksanaan Rigid Pavement pada
46+000).
1
1.2 .Maksud dan Tujuan Kerja Praktik
yang diproleh dibangku kuliah dengan penerapan yang ada dilapangan. Adapun
Sebagai syarat agar dapat menempuh tugas akhir (TA) yang merupakan
Sumatra Utara.
yang diberikan
Jurusan Teknik Sipil adalah salah satu kegiatan wajib, yang harus dilakukan
dibangku perkuliahan. Kerja praktek ini memiliki peranan penting untuk seorang
calon insinyur karena ilmu yang selama ini dipelajari di dalam kelas tentu dapat
pembangunan. Dengan adanya kerja praktek ini tentu dapat ditarik ilmu
pelaksanaan yang tidak bisa didapat dibangku kuliah. Melalui kegiatan ini pula
2
dibidang kontruksi serta dapat melihat dan mempelajari proses pekerjaan
bangku perkuliahan, lulus dan mendapat gelar sarjana, tidak hanya memiliki teori
literature saja namun telah memiliki pengalaman dan gambaran tentang kehidupan
untuk mendapatkannya.
Secara detail, Tujuan dan sasaran yang hendak dicapai dari pembangunan
Jalan Ruas Serbelawan – Pematang Siantar (Seksi 4) adalah :
jalan.
3
1.5 .Metode Plaksanaan
4
1.6 . Lokasi Proyek
5
BAB II
LANDASAN TEORI
Owner
Konsultan pelaksana adalah pihak yang diberi tugas oleh owner untuk
(owner) atau sebagai wakil dari pemilik proyek ketika dilapangan, untuk
6
Struktur Organisasi Plaksana Proyek
Project manager
(PM)
Safety, healty and
Quality Control environment (SHE)
(QC)
Supervisor Administrasi
Logistik Gudang
Mandor
Komersial
Wk. Mandor
Tukang
Laden
7
2.1 .Umum
dari bahan semen hidrolik (portland cement), agregat kasar, agregat halus, dan air
portland atau semen hidrolik yang lainnya, agregat halus, agregat kasar dan air,
dengan atau tanpa bahan campuran tambahan yang membentuk massa padat (SNI
baik, setiap butir agregat seluruhnya terbungkus dengan mortar. Demikian pula
halnya dengan ruang antar agregat, harus terisi oleh mortar. Jadi kualitas pasta
atau mortar menentukan kualitas beton. Semen adalah unsur kunci dalam beton,
meskipun jumlahnya hanya 7-15% dari campuran. Beton dengan jumlah semen
yang sedikit (sampai 7%) disebut beton kurus (lean concrete), sedangkan beton
dengan jumlah semen yang banyak disebut beton gemuk (rich concrete).
2.2 Beton
Menurut SNI 2847:2013, beton adalah campuran semen Portland atau semen
1. Air
2. Semen
campuran yang plastis (antara cair dan padat) sehingga dapat dituang ke dalam
8
Karakter Beton memiliki sifat kuat tekan yang tinggi namun kuat tarik yang
lemah
Beton berdasarkan kelas dan mutu beton. Kelas dan mutu beton ini, di
pondasi kolom.
dibagi dalam mutu-mutu standar B1, K 125, K 175, dan K 225. Pada
9
C. Beton kelas III adalah beton untuk pekerjaan-pekerjaan struktural yang
beton ini diperuntukkan pada area saluran air, landasan pesawat, area
Adapun pembagian kelas dan mutu beton ini, dapat dilihat dalam tabel 2.1 berikut
ini:
F’c = K x 0,083
Mutu Beton Penggunaan
Mpa
Kg/cm²
Konstruksi structural
K 225 Fc 18,68
(Lantai, Jalan,Kolom)
Konstruksi structural
K 250 Fc 20,75
(Lantai, Jalan,Kolom)
10
Konstruksi structural
K 275 Fc 22,83
(Lantai, Jalan,Kolom)
Konstruksi structural
K 300 Fc 24,90
(Lantai, Jalan,Kolom)
Konstruksi structural
K 325 Fc 26,98
(Jembatan, Balok)
Konstruksi structural
K 350 Fc 29,05
(Jembatan, Balok)
suatu bangunan. Dalam teknik sipil, beton digunakan untuk bangunan fondasi,
kolom, balok dan pelat. Berdasarkan berat volumenya, beton dapat dibedakan
menjadi 3 yaitu beton normal, beton ringan dan beton berat (Mulyono,2004).
1. Beton ringan Beton ringan merupakan beton yang dibuat dengn bobot
hasil dari pembakaran shale, lempung, slates, residu slag, residu batu
bara dan banyak lagi hasil pembakaran vulkanik. Berat jenis agregat
11
strukturnya berkisar antara 1440 – 1850 kg/m3 , dengan kekuatan
mempunyai berat jenis beton antara 2200 kg/m3 – 2400 kg/m3 dengan
mempunyai berat isi lebih besar dari berat beton normal atau lebih dari
2400 kg/. Beton yang mempunyai berat yang tinggi ini biasanya
jenis dari ketiga jenis beton di atas dapat dilihat pada Tabel 2.2
Tabel 2.2 Berat jenis beton dari ketiga jenis beton diatas :
Jenis Beton Berat Jenis Pemakaian
Ringan
12
2.5. Kelebihan dan Kekurangan Beton
dan kekurangan. Berikut ini kelebihan dan kekurangan dari beton, yaitu (Nugraha.
P, 2007) :
1. Kelebihan :
di dalam negeri.
2. Kekurangan :
baja
13
Kualitasnya sangat tergantung cara pelaksanaan di lapangan. Beton
yang baik maupun yang buruk dapat terbentuk dari rumus dan
daurulang sulit dan tidak ekonomis. Dalam hal ini struktur baja
Susunan beton secara umum, yaitu : 7-15 % semen, 16-12 % air, 25-30 %
pasir, dan 31-50% kerikil. Kekuatan beton terletak pada perbandingan jumlah
semen dan air, rasio perbandingan air terhadap semen (W/C ratio) yang semakin
halus (pasir), agregat kasar (kerikil), air dengan tambahan adanya rongga-rongga
kekuatan tekan rencana setelah mengeras dan cukup ekonomis (Sutikno, 2003:1).
Beton mempunyai karakteristik yang spesifikasi nya terdiri dari beberapa bahan
14
beton, sehingga pemilihan agregat merupakan suatu bagian yang
2. macam, yaitu agregat halus dan agregat kasar yang di dapat secara
Agregat Halus sebagai bahan pengisi yang memberikan sifat kaku dan
stabilitas dimensi dari beton. Agregat halus sebaiknya berbentuk bulat dan halus
dikarenakan untuk mengurangi kebutuhan air. Agregat halus yang pipih akan
membutuhkan air yang lebih banyak dikarenakan luas permukaan agregat (surface
area) akan lebih besar. Gradasi agregat halus sebaiknya sesuai dengan spesifikasi
c. Tidak mengandung zat organik lebih dari 0,5%. Untuk beton mutu
d. Gradasi yang baik dan teratur (diambil dari sumber yang sama)
15
1,2 30-70 55-90 75-100 90-100
butiran agregat kasar selesai, batu pecah dicuci untuk membuang kotoran yang
melekat pada agregat agar dapat meningkatkan kualitas agregat. Adapun kualitas
a. Agregat kasar harus merupakan butiran keras dan tidak berpori. Agregat
kasar tidak boleh hancur karena adanya pengaruh cuaca. Sifat keras
diperlukan agar dipPeroleh beton yang keras pula, sifat tifak berpori untuk
c. Agregat tidak mengandung lumpur lebih dari 10% berat kering. Lumpur
yang dimaksud adalah agregat yang melalui ayakan diameter 0,063 mm,
bila melebihi 1% berat kering maka kerikil harus dicuci terlebih dahulu.
d. Agregat mempunyai bentuk yang tajam. Dengan bentuk yang tajam maka
timbul gesekan yang lebih besar pula yang menyebabkan ikatan yang lebih
16
baik, selain itu dengan bentuk tajam akan memerlukan pasta semen
2.6.3 . Semen
antara agregat kasar dengan agregat halus. Apabila bubuk halus ini dicampur
dengan air selang beberapa waktu akan menjadi keras dan dapat digunakan
sebagai pengikat hidrolis. Semen jika dicampur dengan air akan membentuk
adukan yang disebut pasta semen, jika dicampur dengan agregat halus (pasir) dan
air, maka akan erbentuk adukan yang disebut mortar, jika ditambah lagi dengan
agregat kasar (kerikil) maka akan terbentuk adukan yang biasa disebut beton.
Semen bersama air sebagai kelompok aktif sedangkan pasir dan kerikil sebagai
17
Tipe III : Semen portland yang dalam penggunaannya menuntut
Fungsi semen ialah bereaksi dengan air menjadi pasta semen. Pasta
semen berfungsi untuk melekatkan butir-butir agregat agar menjadi suatu kesatuan
massa yang kompak/padat. Selain itu pasta semen mengisi rongga-rongga antara
butirbutir agregat. Walaupun volume semen hanya kira-kira 10% saja dari volume
beton, namun karena merupakan bahan perekat yang aktif dan mempunyai harga
yang mahal dari pada bahan dasar beton yang lain perlu diperhatikan/dipelajari
2.6.4.Air
Faktor air sangat mempengaruhi dalam pembuatan beton, karena air dapat
bereaksi dengan semen yang akan menjadi pasta pengikat agregat. Air juga
berpengaruh terhadap kuat tekan beton, karena kelebihan air akan menyebabkan
penurunan kekuatan beton itu sendiri. Selain itu, kelebihan air akan menurunkan
mutu dan mengakibatkan beton mengalami bleding, yaitu air akan bergerak ke
atas permukaan adukan beton segar yang baru saja dituang. Hal ini akan
beton menjadi lemah. Air pada campuran beton akan berpengaruh pada :
1. Mutu beton.
18
3. Besar kecilnya nilai susut beton.
baik.
penggunaan beton. Jumlah air yang digunakan tentu tergantung pada sifat material
yang digunakan. Air yang mengandung kotoran yang cukup banyak akan
Air untuk pembuatan beton minimal memenuhi syarat sebagai air minum
yang tawar, tidak berbau, dan tidak mengandung bahan-bahan yang dapat
merusak beton, seperti minyak, asam, alkali, garam atau bahan-bahan organis
lainnya yang dapat merusak beton atau tulangannya. Air untuk perawatan (curing)
harus memiliki syarat-syarat yang lebih tinggi dari air untuk pembuatan beton.
Keasamannya tidak boleh PH nya > 6, juga tidak dibolehkan terlalu sedikit
mengandung kapur.
Bahan tambah (admixture) atau yang disebut orang awam sebagai “obat cor
beton” adalah bahan-bahan yang ditambahkan ke dalam campuran beton pada saat
19
atau selama pencampuran beton berlangsung. Fungsi bahan ini adalah mengubah
sifat-sifat beton agar menjadi lebih cocok untuk pekerjaan tertentu atau untuk
menghemat biaya.
selain air,agregat, dan semen hidrolik yang dicampur dengan beton atau mortar
digunakan untuk memodifikasi sifat dan karakteristik dari beton misalnya untuk
Beton dibuat dari campuran : semen, pasir, air dan batu pecah. Campuran
beton kemudian dicetak dan dirawat (curing) selama 28 hari. Karakteristik beton
yang diukur meliputi, kuat tekan beton (compressive strength). Selain itu, dalam
pembuatan beton normal ini juga melalui tahap pemeriksaan atau pengujian
material yaitu uji berat jenis dan penyerapan agregat, uji kadar lumpur, uji analisa
saringan, dan uji bobot isi atau berat isi dari agregat baik gembur maupun
semen, konsistensi semen dan waktu ikat semen. Lalu semen mendapat perlakuan
20
berupa penyaringan agar terhindar dari gumpalan semen yang terlalu besar dan
berupa butiran.
2.8.1. Kuat Tekan Beton (compressive strength) dan Kuat Lentur Beton
(flexural strength)
pasti akan kekuatan tekan beton ringan pada umur 28 hari yang sebenarnya
apakah sesuai dengan yang telah disyaratkan. Pada mesin uji tekan benda
diletakkan dan diberikan beban sampai benda runtuh, yaitu pada saat
P = F/A
Dengan :
21
b. Kuat Lentur Beton (flexural strength)
diletakkan pada dua perletakan untuk menahan gaya dengan arah tegak
lurus sumbu benda uji, yang diberikan padanya, sampai benda uji
patah dan dinyatakan dalam Mega Pascal (MPa) gaya tiap satuan luas.
(Kelas P).
Cara pengujian
sebagai berikut
𝑃𝑥𝑎
𝜎ₗ =
𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑛𝑎𝑚𝑝𝑎𝑛𝑔
Dik :
22
2.9. Pemeriksaan Agregat
karakteristik agregat yang diperoleh dari hasil pemecahan stone crusher (mesin
butiran (gradasi) agregat halus dan agregat kasar dengan mengggunakan saringan.
perbandingan antara berat bahan aus terhadap berat semula dalam persen.
jalan atau konstruksi beton. Peralatan yang digunakan adalah mesin abrasi Los
Angeles, saringan No.12, timbangan, bola-bola baja, oven, alat bantu pan dan
kuas.
mengalami pengausan oleh roda-roda kenderaan (lalu lintas). Oleh karena itu
Pemecahan (rusting)
Penghancuran (disintegration
23
2.9.2 .Pemeriksaan Kadar Lumpur
banyak lumpur yang terdapat pada suatu agregat yang akan digunakan untuk
pembuatan beton ringan, karena kadar lumpur juga mempengaruhi mutu beton
ringan itu sendiri. Untuk agregat kasar, kadar lumpur atau bagian yang lebih kecil
dari 70 mikron (0,074 mm) maksimum 1%. Sedangkan untuk agregat halus, kadar
lumpur atau bagian yang lebih kecil dari 70 mikron (0,074 mm atau No.200)
KL = x 100%
Dengan :
Kadar air agregat adalah besarnya perbandingan antara berat air yang
persen.
KA = x 100%
Dengan :
24
WD = Berat agregat (gr)
butiran (gradasi) agregat. Data distribusi butiran pada agregat diperlukan dalam
C33-57:
9,5 100
4,75 95-100
2,36 80-100
1,18 50-85
0,6 25-60
0,3 10-30
0,15 10-20
25
2.10 Slump Beton dan Waktu Ikat Beton (Setting Time)
beton. Slump merupakan besarnya nilai keruntuhan beton secara vertikal yang
diakibatkan karena beton belum memiliki batas yield stress yang cukup untuk
menahan berat sendiri karena ikatan antar partikelnya masih lemah sehingga tidak
26
Perkerasan jalan 75 50
Pembetonan missal 75 25
2.11 Penulangan
Dowel
Dowel berupa batang baja polos maupun profil, yang digunakan sebagai sarana
sebagai penyalur beban pada sambungan yang dipasang dengan separuh panjang
terikat dan separuh panjang dilumasi atau dicat untuk memberi kebebasan
Tie Bar
tepi/ujung-ujung pelat beton yang berdampingan tetap dalam kontak yang baik
antara satu dengan yang lain dan membantu terjadinya ikatan sempurna antar
sambungan. Jalan raya dengan tipe rigid pavement bisa memakai besi tulangan
atau polos (plain). Dasar desain rigid pavement jalan tol yang dibangun periode
dowel (besi polos 32 mm) dan tie bar besi ulir berdiameter 16 mm panjang 70 cm
Besi tulangan atau besi beton (reinforcing bar) adalah batang baja yang
berberntuk menyerupai jala baja yang digunakan sebagai alat penekan pada beton
27
bertulang dan struktur batu bertulang untuk memperkuat dan membantu beton di
a. Baja tulangan beton polos (BjTP) Baja tulangan polos adalah baja
Baja tulangan polos (BjTP) terbuat dari billet baja tuang kontinyu dengan
komposisi karbon (C), silikon (Si), mangan (Mn), fosfor (P), belerang (S) dan
28
(Sumber : SNI 2052:2017)
Baja tulangan polos (BjTP) tidak mengandung lipatan, gelombang, retakan,
dan berat per meter baja tulangan polos tercantum pada Tabel 2.9
29
Tabel 2.11 - Ukuran baja tulangan beton sirip/ulir
30
Tabel 2. 12 Ukuran Dan Toleransi Diameter Baja Tulangan Polos (BjTP)
untuk meningkatkan daya lekat dan guna menahan gerakan membujur dari
31
Gambar 2. 3 Baja Tulangan Beton Sirip/Ulir Bambu
32
Gambar 2. 5 Baja Tulangan Beton Sirip/Ulir Tulang
Bahan baku baja tulangan beton sirip/ulir (BjTS) terbuat dari billet baja tuang
kontinyu dengan komposisi karbon (C), silikon (Si), mangan (Mn), fosfor (P),
belerang (S) dan karbon ekivalen (Ceq). Seperti pada Tabel 2.5
33
Baja tulangan sirip/ulir (BjTS) diameter dan berat per meter baja tulangan polos
34
2.13 Peralatan yang Digunakan Pada Pekerjaan Rigid Pavement
Excavator
batang atau arm, tongkat atau bahu, bucket atau keranjang yang berfungsi
sebagai alat keruk, serta tenaga penggerak hidrolik. Alat ini digerakkan
oleh mesin diesel yang ada di bagian atas track shoe atau roda rantainya.
Alat berat satu ini adalah yang sangat serbaguna serta sanggup menangani
berbagai pekerjaan alat lain. Tapi pekerjaan utama alat ini adalah
breaker.
35
Bulldozer
Bulldozer adalah salah satu jenis alat berat yang dan berfungsi
lunak, dan daerah yang sangat keras perlu dibantu dengan ripper (alat
garu).
Vibro Roller
yang berkaitan dengan pemadatan tanah. Alat berat yang satu ini banyak
36
dengan namanya, alat ini dilengkapi dengan vibrator untuk menjalankan
Alat ini bermanfaat untuk membuat permukaan tanah menjadi lebih solid
dan optimal dimana butiran-butiran tanah akan saling mengisi bagian yang
menggunakan vibro roller. Maka dari itu, alat berat ini bisa digunakan baik
untuk konstruksi bersakal besar maupun kecil. Alat ini mampu menggilas
vibro roller ini kita bisa mengetahui seperti apa hasil pemampatan yang
37
Pad Foot Roller
Pad Foot Roller adalah alat pemadatan tanah dasar dan pasir serta
batuan yang digunakan dalam pembuatan jalan pada tanah dasar (Sub
grade). Permukaan dari drum (roller) tidak rata seperti pada smooth drum,
akan tetapi berlekuk-lekuk segi empat. Alat ini biasanya digunakan pada
Dump Truck
jarak jauh (> 500m). Dump Truck biasa digunakan untuk mengangkut
38
Gambar 2.10 Dump Truk
Motor Greder
Motor grader adalah sebuah mesin sortir, dan juga biasanya dikenal
sebagai mesin dengan mata pisau, adalah suatu sarana (angkut) rancang-
bangun dengan suatu mata pisau besar yang digunakan untuk menciptakan
sebuah permukaan datar. Ciri khasnya yaitu mempunyai tiga poros sumbu,
yang keras/kasar” yang dilakukan oleh alat yang dirancang sebagai alat
jalan raya dan jalan tak beraspal untuk disiapkan bagian dasar untuk
menciptakan suatu permukaan datar lebar untuk aspal serta untuk tempat
39
pondasi lahan untuk menyelesaikan bagian dasar sebelum konstruksi
sebuah bangunan.
Concrete Paver
dan kerataan sesuai dengan titik yang ditentukan dengan sangat akurat.
rigid jalan beton / rigid lantai beton, lapangan parkir mobil dan pesawat
40
terbang, basement beton, lantai pabrik dan lantai gudang yang
membutuhkan kerataan.
Berbagai tipe dari concrete paver atau nama lainnya Concrete Slip Form
meter.
41
BAB III
Pekerjaan Tanah
(Top Subgrade Pemasangan
CBR 6 %) & Persiapan & Plastik cor &
Lantai Drainase Pengecoran Lantai Kayu List
Concrate
Proses
Penghamparan Peletakan Dowel Pemasangan String
Cairan Beton Line
Proses
Pemadatan, Peyemprotan
Plaksanaan
Penghalusan Curing Compound
Grooving
dan Peletakan
Tie Bar
Pemasangan
Pekerjaan Joint Cuting Beton
Geotextil
Sealent
Perawatan Beton
42
3.2. Lantai Drainase (LD)
Lantai dasar atau pondasi bawah adalah lapisan perkerasan yang terletak
diatas lapisan tanah dasar dan dibawah Lapisan pondasi atas (Rigid). Lantai dasar
ini menggunakan campuran pasir dan split (sertu). Dengan Lebar 25 m, panjang
300 m, ketebalan 15 cm. Lantai drainase atau Lapisan pondasi bawah berfungsi
sebagai:
dasar.
pondasi atas.
Pelindung tanah dasar dari beban roda-roda alat berat (akibat lemahnya
3.2.1.Cara pekerjaan
Pasir dan split (sertu) dari dump truck dihamparkan ditanah dasar.
43
Gambar 3.1.Pemadatan LD
Sehingga lapisan ini bukan termasuk lapisan struktur, namun wajib ada sebelum
pekerjaan beton (Rigid). Lean Concrate ini terbuat dari beton dengan mutu F'c 10,
44
3.3.1. Bekisting
m.
Dan disambung dengan jidar lain sampai 300 m. jadi jidar yang di
jarak antar besi 30 cm, supaya bekisting tidak bergeser saat dilakukan
pengecoran
45
di butuhkan 6,5 -7,5 cm.
Selanjutnya beton di tuangkan ke alat slump test 1/3 dari alat slump test
tongkat rojokan
Lalu alat slump di letakkan di samping beton yang sudah di slump dan
meletakkan tongkat rojok di atas alat slump dan diatas beton yang
dislump
tongkat rojokan
46
3.3.2. Pekerjaan Pengecoran LC
Setelah Slump Test, maka beton di hamparkan dari Truck mixer secara
raskam.
jam
menggunakan meteran
47
Gambar 3.5. Pengukuran LC
line.
besi stringline, dan seterusnya hingga titik terakhir yaitu 60 titik, karena
Setelah pengukuran lalu di ikatkan kabel string line di setiap titik patok.
48
Gambar 3.6. String Line
Fungsi pemasangan plastik cor untuk menahan air semen tidak menyerap
ke lantai dasar, dan sehingga air masuk ke dalam pori-pori beton menjadi lebih
kecil, dan tulangan terhindar dari karat. Ketebalan plastik sekitar 0.05-0.1 mm
agar tidak mudah robek bila saat pekerjaan pengecoran Rigid dimulai.
panjang 300 m.
49
Gambar 3.7. Plastik Cor
3.6. Dowel
530 mm.
kotoran, minyak, cat, lemak dan karat yang akan mengganggu kelekatan
50
Pertama mengukur 130 mm dari baja yang panjangnya 400 mm – 530
bagian dalam dudukan dowel yang telah di bentuk later U dengan cara
plastic.
51
Gambar 3.9. Dowel D32
lalu lintas.
Dengan cara di patokkan di bagian sudut kiri, kanan, dan tengah dudukan
52
dowel.
Gambar 3.11.SkemaPenulanganDowel
(Sumber : Metode Statmen Pekerjaan Perkerasan)
53
3.7. Rigid Pavement
Rigid Pavement adalah suatu perkerasan jalan yang terdiri atas plat beton
semen sebagai lapis pondasi dan pondasi bawah di atas tanah dasar. Karena
memakai beton sebagai bahan bakunya, perkerasan jenis ini juga biasa disebut
main road dilaksanakan dengan 2 kali cor, cor pertama degan lebar 5,25 m, cor
kedua dengan lebar 6,45 m. Panjang setiap segmen 5 M, kemudian di setiap 300
M di buat delitasi.
alat Concrat Paver yang telah dilengkapi sebagai pengganti bekisting. Setelah
persiapan plastic cor dan pemasangan Dowel, maka beton yang telah di ready mix
Selanjutnya beton di tuangkan ke alat slump test 1/3 dari alat Slump
Lalu alat slump diletakkan disamping beton yang sudah di slump dan
meletakkan tongkat rojok diatas alat slump dan di atas beton yang
54
dislump.
55
Selanjutnya mengukur penyusutan terhadap beton yang di slump
ketongkat rojokan.
meratakan beton.
raskam.
56
Gambar 3.14. Pekerjaan Rigid Pavement
57
terjaga dan menghindari dehidrasi pada beton.
Lalu ditarik bersamaan secara perlahan agar air yang diserap kain geotex
til rata.
Tujuan di letakkan kain geotextil dipermukaan beton ini agar suhu beton
terjaga dari suhu luar supaya tidak terjadi retakan pada permukaan beton.
Gambar3.15.Penyerapan air
3.8. Tie Bar
Tie Bar adalah potongan baja yang dipasang pada sambungan lidah alur
58
Selanjutnya dipukul menggunakan martil perlahan-lahan sampai
59
3.9. Grooving
Setelah sambungan dan tepian telah rapi dan sebelum bahan pengawet
membuat tekstur permukaan pada arah melintang atau memanjang garis sumbu
(center line) jalan. Pembuatan tekstur permukaan jalan ini dimaksudkan untuk
mencegah aqua planning atau hydro planig, yaitu fenomena tidak adanya kontak
antara ban kendaraan dengan permukaan jalan pada waktu adanya lapisan air di
permukaan jalan.
3.9.1.Pekerjaan Grooving
diluruskan.
perlahan.
atas ujung garis yang udah digrooving terlebih daluhu, agar peletakan
kembali.
60
Gambar 3.18. Grooving
61
Gambar 3.19. Curing Compound
3.10.2. Geotextil
62
3.11. Cuting Beton
Cuting beton dilakukan 8 s/d 12 jam, cuting Beton perlemahan plat beton
yang sengaja dibuat agar retak yang timbul pada plat beton baik retak melintang
maupun memanjang, Cuting Beton atau sambungan melintang di buat setiap jarak
5-6 m, sambungan memanjang dibuat maks 4,5 m. Cuting beton ini menggunakan
gergaji bermata intan dan berpendingin air atau dengan abrasi vewheel sesuai
ukuran yang ditentukan. Tujuan beton di cutting agar pada saat terjadi muai dan
susut permukaan beton tetap setabil dan rapi, apabila terjadi retakan retakan tidak
3.11.1.Pekerjaan Cuting
Pertama beton yang akan di cuting di siram air terlebih dahulu agar
lalu gergaji cutting ditekan kepermukaan beton samping kedalam 7-9 cm.
63
Gambar 3.22. Mesin Cuting
Sealent berfungsi mengurangi masuknya air pada perkerasan dan pengaruh dari
kemabang dan susut dari beton akibat siklus perubahan iklim dan temperature
beton dilakukan pada saat perkerasan beton memenuhi masa cuting, berumur
kurang dari 1 minggu. Joint Sealent terbuat dari campuran aspal dengan bahan
kalengnya.
64
Pembakaran sealent ini bertujuan agar expansel mencair. Selanjutnya
65
Gambar 3.23. Pembakaran Sealen
3.12.3. Pembersihan
66
Gambar 3.24.Pembersihan
67
Gambar 3.26. Isolasi
amenggunkan kayu.
68
Gambar 3.28. Joint Sealent yang telah di tuangkan
Hujan merupakan salah satu faktor alam yang bisa menghambat pelaksanaan
pekerjaan. Hujan yang terjadi pada siang hari dapat mengganggu proses
pengecoran. Air hujan jika tercampur dengan beton bisa menurunkan kualitas
beton.
Penyelesaian:
2. Akses JalanPermasalahan:
Akses jalan sangat di butuhkan, sebagian akses jalan yang kurang padat atau
licin akibat hujan menghambat jalan nya truck mixer atau dump truk yang
Penyelesaian:
69
menggunakan alat berat seperti sheep foot roller dan vibrator roleer.
3.14. Pembahasan
modal secara efektif dan efesien dengan menerapkan system manajemen sesuai
kebutuhan proyek.
menjadi besar. Proyek jalan tol mempunyai volume pekerjaan yang besar dan
membutuhkan kecepatan serta hasil yang sempurna dalam setiap item pekerjaan
Bahan utama yang dipergunakan dalam pekerjaan rigid pavement ini yaitu
beton, beton merupakan bahan yang tersusun atas material pasir, kerikil, semen
dan air, kualitas dan karakteristik beton akan sangat dipengaruhi oleh material
70
pekerjaan perkerasan jalan beton.
penyelesaian terakhir.
71
BAB IV
4.1. Kesimpulan
antara lain:
bahan yg di pakai ialah granular dengan ukuran 1-2,2-3 dan pasir dan Lc
tebal 27 cm
72
4.2. Saran
praktis dilapangan.
Dalam pelaksaan suatu proyek, kerja sama dan koordinasi antar pihak
dengan baik. Demikian pun dalam tubuh kontraktor, setiap personil harus
menciptakan suasana kerja yang tentram dan menjadi satu team work yang
baik.
73