Anda di halaman 1dari 3

BAB V

PENUTUP

5.1 Ringkasan
Dari uraian yang telah dibahas serta hasil pengamatan yang telah dilakukan
pada Proyek Pembangunan Gedung Wisma Barito Pacific II, dapat disimpulkan:
1. Sistem tender pada proyek pembangunan Wisma Barito Pacific II yaitu
tanpa adanya pelelangan atau metode penunjukan langsung. PT. Griya
Idola selaku pemilik/owner menunjuk langsung penyedia jasa pekerjaan
konstruksi yang dianggap mampu dan memenuhi kualifikasi yang
ditentukan oleh owner. Penyedia jasa konstruksi yang ditunjuk langsung
pada proyek Pembangunan Gedung Wisma Barito Pacific II ini adalah PT.
Total Bangun Persada, Tbk.
2. Jenis kontrak proyek Pembanguan Gedung Wisma Barito Pacific II adalah
Lump Sum Fix Price Contract dimana kontraktor setuju melaksanakan
pekerjaan yang diperintahkan atau diisyaratkan dengan pembayaran
sejumlah uang tetap yaitu sebesar harga borongan. Masa pelaksanaan
pekerjaan ini selama 21 (dua puluh satu) bulan kalender.
3. Hasil evaluasi pelaksanaan Proyek Pembangunan Gedung Wisma Barito
Pacific II yaitu pada pelaksanaan proyek terjadi kesalahan akibat pekerja
tukang yang kurang teliti dalam bekerja. Kesalahan tersebut terjadi baik itu
disengaja maupun tidak disengaja, yaitu:
a. Terdapat bug holes.
b. Terdapat hasil beton yang keropos pada beberapa bagian struktur.
c. Waktu pelaksaan tidak sesuai dengan Time Schedule
d. Penempatan tulangan kurang baik sehingga tulangan mengalami korosi.

74
4. Berdasarkan tinjauan khusus, perubahan desain tangga
mengharuskan dilakukannya metode perkuatan pada balok di
bawahnya dengan jacketing. Selain itu dilakukan juga
penambahan balok baru, wrapping balok, dan pemasangan plat
strip.

5.2 Saran
Berdasarkan pengamatan langsung di lapangan terdapat hal yang
perlu diperhatikan oleh pelaksana proyek yaitu pengawas lapangan
seharusnya lebih teliti dalam mengecek dan memastikan pekerja sudah
menjalankan prosedur kerja yang sesuai, karena masih terdapat kesalahan-
kesalahan minor yang seharusnya bisa diantisipasi seperti adanya bug holes
yang harusnya bisa disiasati dengan proses pemadatan dengan vibrator.

75
DAFTAR PUSTAKA

Teknik Sipil Uiversitas Udayana, 2013. Manual Prosedur Pelaksanaan Kerja


Praktek dan Tugas Akhir Tata Laksana Panduan Penulisan Program
Sarjana Kurikulum 2013. Denpasar: Jurusan Teknik Sipil Fakultas
Teknik, Universitas Udayana.
Teknik Sipil Uiversitas Udayana, 2017. Buku Saku Pedoman KP dan TA Tata
Laksanadan Panduan Penulisan. Jurusan Teknik Sipil, Faultas Teknik,
Universitas Udayana, Denpasar, Bali.
Departemen Pekerjaan Umum. 1998. Manajemen Konstruksi.
Ervianto, Wulfram I. 2002. Manajemen Proyek Konstruksi. CV. Andi Offset,
Yogyakarta.
Pengawasan dan Pengendalian Mutu Pekerjaan Proyek.
http://www.ilmusipil.com.
Diakses pada tanggal 3 Maret 2020.
Peta Gambar Lokasi Proyek dan denah Kota Jakarta. Google earth,
https://www.google.com/intl/id/earth/. Diakses pada tanggal 26 Februari
2020.
Rochmanhadi, 1992. Alat-Alat Berat dan Penggunaannya. Dunia Grafika
Indonesia, Jakarta.
Suharto, 2002. Manajemen Proyek Konstruksi.
Jacketing, Definition and Application
https://www.civilgyan.com/jacketing-rcc-structural-rehabilitation/ Diakses
pada 22 Juni 2020

76

Anda mungkin juga menyukai