Anda di halaman 1dari 14

BAB II

TINJAUAN UMUM

2.1 Tinjauan Umum Proyek


Proyek berarti kegiatan sementara yang berlangsung dalam jangka waktu
terbatas, dengan alokasi sumber daya tertentu dan dimaksudkan untuk
melaksanakan tugas yang sasaran tertentu.
Ciri-ciri utama proyek adalah sebagai berikut :
1. Memiliki tujuan yang jelas dan khusus serta hasil kerja akhir.
2. Bersifat non permanent (sementara), dalam suatu kegiatan proyek pada
umumnya dibatasi oleh selesainya tugas, dengan titik awal dan titik akhir
pekerjaan ditentukan dengan jelas.
3. Bersifat non rutin, tidak berulang-ulang. Jenis dan identitas kegiatan selalu
berubah seiring masa kegiatan proyek berlangsung.
4. Jumlah biaya, sasaran jadwal serta kriteria mutu semuanya dalam proses
mencapai tujuan.
Sebagaimana layaknya suatu proses, tiap-tiap proyek yang berjalan harus
memiliki tujuan khusus, dimana selain sarana dan prasarana dilapangan, tiap
proyek juga harus memiliki produk hasil kerja penelitian dan pengembangan.
Untuk mencapai kegiatan tersebut, tiap proyek dihadapkan pada suatu
batasan, besarnya anggaran (biaya) yang direncanakan/dialokasikan dan jadwal
serta mutu yang harus dipenuhi. Ketiga batasan tersebut juga dianggap sebagai
tiga kendala.
Oleh karena itu, ketiga batasan tersebut dianggap sebagai parameter
penting dalam pelaksanaan suatu kegiatan proyek yang dapat diartikan sebagai
sasaran proyek.Sedangkan tolak ukur proyek apakah berhasil atau tidak sangat
tergantung dengan sejauh mana ketiga batasan tersebut dapat dipenuhi.

5
6

2.2 Data-data Proyek


2.2.1 Data umum proyek
- Nama Proyek : Pembangunan Jalan Tol Pematang
Panggang – Kayuagung
- Nomor Kontrak : DU/TAW.1576/S.Perj.28/2017
- Lokasi : Ruas Pematang Panggang –
Kayuagung
- Pemilik Proyek : PT. Hutama Karya (Persero)
- Kontraktor : PT. Waskita Karya (Persero) Tbk
- Konsultan Perencana : PT. Multi Phi Betha
- Konsultan Pengawas : PT. Jaya CM
- Konsultan Manajemen Konstruksi : PT. KSO CCM Indec CCME
- Jumlah Dana : Rp. 9.164.685.882.000
- Waktu Pelaksanaan : 16 Juni 2017 – 29 Februari 2019
- Jenis Kontrak : Design and Build (lump sum)
- Cara Pembayaran : Turn Key

2.2.2 Data teknis proyek


- Panjang jalan : 77 km
- Awal proyek : STA 108+600
- Akhir proyek : STA 185+600
- Uraian pekerjaan
- California Bearing Ratio :6%
- Lean Concrete : 10 cm
- Agregat Kelas A : 15 cm
- Rigid Pavement Fs 45 : 30 cm

2.2.3 Sejarah Proyek


Untuk meningkatkan suatu daerah akan diperlukan adanya interaksi
dengan daerah yang lain, salah satu caranya dengan menghubungkan daerah satu
dengan daerah yang lain dengan suatu prasarana transportasi darat yang disebut
7

jalan. Dengan adanya jalan akan memperlancar pergerakan arus lalu lintas antar
beberapa daerah tersebut dan akan membawa dampak positif pada daerah tersebut
dibidang teknologi, ekonomi, keamanan dan sebagainya. Proyek pembangunan
jalan ini dilaksanakan karena kapasitas jalan sudah tidak memadai lagi dan
mempercepat waktu tempuh kesuatu daerah.

2.3 Sejarah Perusahaan


PT. Hutama Karya (Persero) merupakan usaha yang bergerak dibidang
perdagangan jasa properti pengembangan rencana bangun dan konstruksi umum.
Perusahaan ini didirikan awalnyamerupakan perusahaan swasta Hindia Belanda
‘Hollandsche Beton Maatschappij’ yang dinasionalisasi pada tahun 1961
berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) RI No. 61/1961 Tanggal 29 Maret 1961
dengan nama PN. Hutama Karya.
Pada mulanya perusahaan ini bergerak Kontruksi Umum.Kemudian
perusahaan ini memulai teknologi Beton pra tekan di Indonesia, dimana PT.
Hutama Karya telah mengenalkan system prategang BBRV dari Swiss.
Mengantisipasi tantangan bisnis kontruksi semakin berkembang dan
kompetitif PT. Hutama Karya melakukan terobosan dengan diversifikasi usaha
dengan mendirikan Unit Bisnis HakaPole yaitu pabrik tiang penerangan jalan
umum berbagai tipe dari baja bersegi delapan.Sampai saat ini perusahaan ini
masih aktif mengerjakan berbagai proyek pembuatan jalan dan pembangunan
gedung.

2.4 Struktur Organisasi dan Uraian Tugas


Struktur organisasi proyek secara umum dapat diartikan sebagai dua orang
atau lebih yang melaksanakan suatu ruang lingkup perkerjaan secara bersama-
sama dengan kemampuan dan keahliannya masing-masing untuk mencapai suatu
tujuan sesuai yang direncanakan. Dengan adanya organisasi kerja yang baik
diharapkan akan memberikan hasil efisiensi, tepat waktu serta dengan kualitas
tinggi.
8

Pada pekerjaan pembangunan jalan tol ruas Pematang Panggang –


Kayuagung menggunakan jenis kontrak Design and Build.Kontrak ini pihak
kontraktor diminta mengajukan penawaran pekerjaan termasuk rencana proyek
berdasarkan keahlian pemborongnya.Pihak pemilik proyek hanya berurusan
dengan sebuah organisasi yang sekaligus menangani masalah desain, perencanaan
dan pelaksanaannya.Kontrak ini memiliki 2 tipe pembayaran dan pada proyek
jalan tol ini menggunakan tipe Turn – Key.Hubungan antar pihak yang terlibat
dapat dilihat pada Gambar 2.1

PT. Hutama Karya


(Pemilik proyek)

PT. KSO CCM Indec CCME


(Konsultan manajemen konstruksi)

PT. Waskita Karya PT. Jaya CM


(Kontraktor pelaksana) (Konsultan pengawas)

PT. Multi Phi Betha


(Konsultan perencana)

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Proyek Jalan Tol


Pematang Panggang - Kayuagung
Keterangan :
: Hubungan Fungsional
: Hubungan Struktural
9

2.4.1 Tugas dan Wewenang Pihak yang Terlibat


a. Pemberi Tugas (Owner)
Pemberi tugas adalah orang atau badan baik swasta ataupun pemerintah
yang mempunyai gagasan untuk mendirikan bangunan. Berdasarkan jenis
kontrak Design and Builddan cara pembayaran Turn-Key. Owner memberi
tugas untuk melaksanakan pekerjaan bangunan kepada orang atau badan yang
dianggap mampu melaksanakannya dan mempunyai kesanggupan untuk
menyediakan dana untuk merealisasikan proyek tersebut.
Berdasarkan Peraturan Presiden No. 117 tahun 2005 tentang perubahan
Peraturan Presiden No. 100 tahun 2014 tentang percepatan pembangunan jalan
tol di Sumatera, Pemerintah menugas PT. Hutama Karya (Persero) untuk
melaksaan pengusahaan jalan tol Terbanggi Besar – Pematang Panggang dan
Pematang Panggang - Kayuagung

Tugas dan Kewajiban Pemberi Tugas :


1. Mempunyai wewenang penuh terhadap keseluruhan proyek
2. Menunjuk serta memberikan tugas kepada konsultan
3. Menerima hasil pekerjaan dari pelaksanan proyek/kontraktor
4. Mengadakan kontrak dengan konsultan manajemen konstruksi, pengawas
dan kontraktor yang memuat tugas, kewajiban dan tanggung jawab
masing-masing unsur secara jelas dan sesuai prosedur hukum
5. Menunjuk kontraktor pemenang tender untuk melaksanakan proyek
tersebut
6. Menyediakan sejumlah dana yang diperlukan untuk terwujudnya suatu
proyek
7. Menunjuk konsultan pengawas untuk mengawasi secara langsung
pelaksanaan proyek di lapangan
8. Mengeluarkan semua perintah kepada kontraktor melalui konsultan
pengawas
9. Mengesahkan keputusan menyangkut mutu, waktu pelaksanaan, biaya,
sanksi dan denda terhadap pelangar kontrak
10

10. Menetapkan pekerjaan tambahan atau pengurangan pekerjaan dengan


pertimbangan-pertimbangan yang diberikan oleh konsultan
Adapun Struktur organisasi dapat dilihat pada Gambar 2.2
b. Konsultan Perencana
Konsultan perencana adalah suatu badan atau perorangan yang dipercaya
dan ditunjuk oleh penyedia jasa (kontraktor), dimana badan ini mempunyai
keahlian tertentu dan ahli dalam membuat perencanaan pekerjaan suatu proyek,
gambar-gambar kerja beserta penaksirannya, serta dapat memberikan nasehat
dan jasa lainnya yang berhubungan dengan perencanaan, persiapan dan
pelaksanaan objek-objek dibidang teknik bangunan.
Konsultan perencana mempunyai tugas dan kewajiban sebagai berikut:
1. Membuat perencanaan lengkap dari proyek yang akan dibangun sebagai
dasar pelelangan
2. Mengadakan penyelidikan awal yang meliputi pengumpulan data lapangan
serta data penyelidikan tanah
3. Memberi usulan-usulan dan saran-saran kepada pemberi tugas sehubungan
dengan pelaksanaan proyek ini
4. Memberi penjelasan kepada pelaksana dan pengawas lapangan bila ada hal-
hal yang kurang jelas dalam gambar rencana
5. Membuat perencanaan ulang/revisi bilamana diperlukan
6. Bertanggung jawab sepenuhnya atas hasil perencanaan yang telah
dibuatnya apabila sewaktu-waktu terjadi hal-hal yang tidak diinginkan
c. Konsultan Pengawas (Supervisi)
Konsultan pengawas atau direksi lapangan adalah orang atau badan yang
mengawasi secara langsung pelaksanaan pekerjaan bangunan agar sesuai
dengan perencanaan. Bertindak sebagai konsultan pengawas pada proyek
pembangunan Jalan Tol Pematang Panggang-Kayuagung, Zona 4 adalah PT.
Jaya CM
11
12

Konsultan pengawas mempunyai tugas dan wewenang sebagai berikut:


1. Mengawasi pelaksanaan pembangunan sesuai dengan jadwal pelaksanaan dan
sebagai penasehat pemberi tugas
2. Menolak pekerjaan yang tidak sesuai dengan perencanan dan berhak
memerintahkan untuk mengadakan pemeriksaaan khususnya terhadap bagian
pekerjaan tertentu yang meragukan
3. Mengadakan surat-menyurat atas nama pemberi tugas di lapangan
4. Memberi laporan kemajuan pekerjaan proyek kepada Owner
5. Pengawas berhak memerintahkan kontraktor untuk mengeluarkan setiap orang
yang tidak berkepentingan dari tempat pelaksanaan proyek
6. Pengawas bertugas untuk dan atas nama pemilik dengan surat perjanjian
kontrak masih berlaku
Adapun struktur organisasi dapat dilihat pada Gambar 2.3
d. Kontraktor Pelaksana (Penyedia Jasa)
Kontrkator pelaksana adalah pihak yang diserahi tugas untuk
melaksanakan pembangunan proyek oleh Pemberi Tugas melalui prosedur
lelang dan segala pekerjaan yang dilaksanakan harus sesuai dengan kontrak
(rencana kerja dan syarat-syarat, dan gambar), dengan biaya sesuai kontrak
yang mereka sepakati.
Kontraktor mempunyai hak dan kewajiban sebagai berikut :
1. Mengasuransikan pekerjaan dan kecelakaan kerja bagi tenaga kerja
2. Menerima sejumlah biaya pelaksanaan pekerjaan dan pemberi tugas, sesuai
dengan yang telah ditetapkan dalam dokumen kontrak perjanjian
pemborongan
3. Membuat/mengerjakan pekerjaan sesuai dengan peraturan dan syarat-syarat
yang telah ditetapkan dalam dokumen kontrak perjanjian pemborong
(gambar rencana, bestek, risalah pekerjaan)
4. Membuat dokumen mengenai pekerjaan yang telah dilaksanakan dan
diserahkan kepada pemberi tugas
13
14

5. Melakukan perbaikan atas kerusakan-kerusakan atau kekurangsempurnaan


pekerjaan akibat kelalaian selama pelaksanaan dengan menanggung semua
biayanya
6. Menyerahkan hasil pekerjaan apabila pekerjaan telah selesai
7. Membuat laporan hasil pekerjaan berupa laporan kemajuan pekerjaan
Adapun sebagai kontraktor pelaksana pada proyek pembangunan Jalan Tol
Pematang Panggang - Kayuagung, Zona 4 ini adalah PT. Waskita Karya.
Struktur Organisasi dapat dilihat pada Gambar 2.4
e. Konsultan Manajemen Konstruksi
Konsultan manajemen konstruksi pada proses pembangunan berfungsi
sebagai mediator dan wakil dari pemberi tugas atau pemilik kegiatan dalam
menjalankan komunikasi dengan para pelaksana kegiatan yang lain.
Keberadaannya sangat diperlukan mengingat pemilik kegiatan tidak
sepenuhnya memiliki waktu yang cukup untuk mengelola, mengendalikan dan
mengawasi kegiatan persiapan pelaksanaan sampai dengan serah
terima pekerjaan.

1. Mengevaluasi program kegiatan pelaksanaan fisik yang disusun oleh


pelaksana konstruksi yang meliputi program pencapaian sasaran fisik,
penyediaan dan penggunaan sumber daya berupa tenaga kerja, peralatan
dan perlengkapan bahan bangunan, informasi, dana, program quality
assurance, quality control dan program kesehatan dan keselamatan kerja
(K3).
2. Mengendalikan program pelaksanaan konstruksi fisik, yang meliputi
program pengendalian sumber daya, pengendalian biaya, pengendalian
waktu, pengendalian sasaran fisik (kualitas dan kuantitas) hasil konstruksi,
pengendalian perubahan pekerjaan, pengendalian tertib administrasi,
pengendalian kesehatan dan keselamatan kerja.
3. Melakukan evaluasi program terhadap penyimpangan teknis dan
manajemen yang timbul, usulan koreksi program serta melakukan koreksi
teknis bila terjadi penyimpangan.
15
16

4. Melakukan koordinasi antara pihak-pihak yang terlibat dalam pelaksanaan


konstruksi fisik.
Adapun sebagai konsultan Manajeman Konstruksi pada proyek
pembangunan Jalan Tol Pematang Panggang – Kayuagung Zona 4 ini adalah
PT. KSO CCM INDEC CCME. Struktur organisasi dapat dilihat pada Gambar
2.5
f. Surveyor
Tugas surveyor antara lain :
1. Bertanggung jawab langsung kepada quantity engineer
2. Melakukan pengawasan ketelitian pengukuran oleh kontraktor terhadap
titik-titik penting sehingga tidak terjadi selisih dimensi maupin elevasi
3. Mengumpilkan semua data pekerjaan yang dilaksanakan dilapngan dan
bertanggung jawab atas ketelitian yang didapat
g. Laboratorium Teknisi
Tugas Laboratorium Teknisi antara lain :
1. Melaksanakan pengambilan contoh tanah / material dan melakukan
pengujian tanah / material di laboratorium
2. Mengevaluasi hasil tes tersebut dan bertanggung jawab terhadap ketelitian
dan kebenaran hasil yang diproses dan selanjutnya akan dilaporkan kepada
Quality Engineer
h. Supporting Staff
Supporting staff disini terdiri dari sekretaris, operator computer,
draftman,office boy dan penjaga.Suppoting staff disini ditempatkan di masing-
masing bidangnya dengan orang-orang yang tentu juga berkompeten dibidang
tersebut. Keberatan mereka sangat dibutuhkan untuk membantu dalam
pelaksanaan proyek secara tidak langsung di kantor. Mereka bertugas
membantu supervision engineer baik dala membuat laporan, gambar-gambar
proyek, kebersihan kantor. Dari beberapa bagian juga bertanggung jawab
langsung kepada supervision engineer.
17

Board Of Director

Board Of Managemen

Team Leader

Office Base
Team Advisor Office Manager

Site Base
Engineering Manager

Co Team Leader non VGF

Office Engineer

Construction Manager QA & HSE Adm & Contract


Manager Manager

Gambar 2.5 Struktur Organisasi PT. KSO CCM INDEC CCME

i. Logistik
Logistik bertindak sebagai pemeriksa material dan peralatan yang tiba
dilokasi proyek, apakah material dan peralatan yang datang sesuai dengan
pesanan, baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Tugas dan tanggung jawab
logistik antara lain :
1. Bertanggung jawab atas penyediaan kebutuhan logitik dan pengeluaran
logistik
2. Membuat laporan dari bagian logistik ke bagian keuangan
3. Memperhatikan dan mengawasi kebutuhan logistik dari seluruh kegiatan
pekerjaan yang ada di dalam proyek
18

j. Quality Engineer
Tugas dan tanggung jawab Quality Engineer antara lain :
1. Mengevaluasi volume pekerjaan dilapangan sesuai dengan daftar yang ada
2. Mengkoordinir dan mengawasi aktivitas pekerjaan para operator pada setiap
hari kerja
3. Mempersiapkan alat berat yang akan dipakai dalam setiap pekerjaan
4. Mampu mengantisipasi semua jenis kerusakan alat berat dan mesin yang
akan digunkan
5. Bekerja sama dengan logistik dalam mengatur penyediaan bahan bakar
kendaraan/alat berat

Anda mungkin juga menyukai