Anda di halaman 1dari 5

BAB IV

HASIL DAN EVALUASI KEGIATAN

3.1 HASIL KEGIATAN

Pelaksanaan proyek adalah bentuk realisasi perencanaan proyek. Pelaksanaan


suatu proyek terdiri dari seluruh kegiatan fisik di lokasi pekerjaan mulai dari
pekerjaan persiapan, pekerjaan struktur, pekerjaan arsitektur/finishing sampai
bangunan tersebut siap untuk beroperasi.
Dalam pelaksanaan suatu kegiatan proyek, pengawasan yang ketat sangat
dibutuhkan. Hal ini untuk memastikan kesesuaian antara perencanaan dengan
realisasi proyek di lapangan. Selain itu, pengawasan juga dibutuhkan apabila
sewaktu – waktu terjadi perubahan rencana saat proses konstruksi berlangsung di
lapangan. Pelaksanaan proyek menentukan hasil akhir proyek tersebut, apakah
dapat dikatakan baik atau sebaliknya. Selain itu, perencanaan yang baik juga
menjadi salah satu faktor penentu keberhasilan suatu proyek, karena dengan
perencanaan yang baik, gambar – gambar kerja yang jelas akan memudahkan
pelaksanaan di lapangan.
Keberhasilan suatu proyek dinilai dari beberapa hal, yaitu: biaya, mutu dan
waktu. Proyek dikatakan berhasil jika proyek tersebut telah sesuai dengan mutu
yang ditentukan, sesuai dengan biaya yang telah direncanakan dan selesai tepat
pada waktunya. Hal ini sangat ditentukan oleh pengawasan yang benar, bahan
yang tersedia, tenaga kerja, metode pelaksanaan, alat-alat yang digunakan serta
pengalaman yang dimiliki.

3.1.1 Rencana Kerja


Pelaksanaan pekerjaan dilapangan dapat segera dimulai, setelah
dikeluarkannya Surat Perintah Kerja (SPK) oleh pemilik kepada pelaksana.
Sebelum dimulainya pelaksanan pekerjaan, pihak kontraktor akan membuat
rencana kerja.
Adapun maksud dari penyusunan rencana kerja ini, antara lain :

55
a. Menjamin kelancaran pelaksanaan pekerjaan dilapangan, dalam arti
memenuhi spesifikasi mutu, sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan
dalam RKS serta dengan biaya yang seekonomis mungkin dan wajar.
b. Mengetahui jadwal pengadaan material, peralatan dan tenaga kerja yang
diperlukan untuk suatu pekerjaan di lapangan.
Rencana kerja ini meliputi :
1. Rencana Waktu Pelaksanaan (Time Schedule)
2. Rencana Metode Pengerjaan
3. Rencana Peralatan
4. Rencana Tenaga Kerja
5. Rencana Bahan/Material
6. Rencana Anggaran Pelaksanaan
Penentuan rencana kerja ini akan saling terkait satu sama dengan yang
lainnya, yang semuanya mengacu pada RKS. Dari rencana watu pelaksanaan
dapat disusun tahapan-tahapan suatu pekerjaan. Penyusunan tahapan pekerjaan
yang baik akan dapat memanfaatkan waktu yang efisien, sehingga dapat
memenuhi batasan waktu yang ditetapkan dalam kontrak. Dapat juga disusun
rencana anggaran pelaksanaan, karena sudah dapat ditentukan jumlah anggaran
yang mesti disediakan untuk setiap tahapan pekerjaan. Penentuan jadwal atau
rencana pengadaan material dan peralatan serta pengadaan tenaga kerja, juga
dapat ditentukan setelah tersusunnya rencana waktu pelaksanaan.

3.1.2 Rencana Waktu Pelaksanaan (Time Schedule)


Rencana waktu pelaksanaan merupakan target perkembangan fisik
pelaksanaan pekerjaan yang digunakan sebagai pedoman kerja, sehingga
pekerjaan dapat dilaksanakan sebagai pedoman kerja, sehingga pekerjaan dapat
dilaksanakan sesuai dengan tahap-tahap pekerjaan dan selesai sesuai dengan batas
waktu yang ditentukan dalam kontrak, serta mendapatkan hasil yang optimal
dengan memanfaatkan waktu seefektif mungkin.
Rencana waktu pelaksanaan ini dituangkan dalam bentuk Bar Chart dan
Network Planning. Hal ini dianalisa oleh beberapa faktor, yaitu:

56
1. Inventarisasi Jenis Pekerjaan
2. Volume Pekerjaan
3. Logika Ketergantungan Pekerjaan
4. Bobot Pekerjaan
5. Lokasi Proyek
CV. Berkah Ramadhan Consultant, dalam pengelolaan waktu pelaksanaan
berpedoman pada Time Schedule yang telah dibuat, dengan mempertimbangkan
pekerjaan lain yang bisa dilakukan pada minggu tersebut, walaupun dalam Time
Schedule belum dijadwalkan. Sehingga diharapkan nantinya dapat mencapai
prestasi lebih dari yang direncanakan/dijadwalkan. Time Schedule pada proyek
pemeliharaan rutin dan rutin kondisi jalan lagali batas kab.mubar/kab muna
(phjd)ini, dapat dilihat pada Lampiran B-6.

3.1.3 Rencana Metode Pengerjaan


Rencana metode pengerjaan ini dimaksudkan untuk memperlancar
pelaksanaan suatu proyek. Dengan metode pelaksanaan yang baik, diharapkan
dapat memudahkan pelaksanaan pekerjaan, menghasilkan pekerjaan yang baik
dan mempercepat pelaksanaan pekerjaan di lapangan.
Pada pemeliharaan rutin dan rutin kondisi jalan lagali batas kab.mubar/kab
muna (phjd) ini, metode pengerjaan yang digunakan secara umumnya adalah
dengan dikerjakan langsung yaitu kontraktor memanfaatkan tenaga harian dan
tenaga dari mandor untuk mengerjakan langsung pekerjaan dilapangan. Namun
ada juga pekerjaan yang diborongkan kepada pihak lain (Sub kontraktor).

3.1.4 Rencana Peralatan


Di dalam setiap pelaksanaan suatu pekerjaan, peralatan memiliki peranan
yang sangat penting untuk menunjang kelancaran proyek tersebut. Oleh karena itu
pengelolaan dan pemeliharaan alat yang intensif sangat diperlukan, agar alat
tersebut dapat berfungsi semaksimal mungkin. Peralatan yang digunakan antara
lain tergantung dari jenis pekerjaan yang dilaksanakan, volume pekerjaan, jenis

57
dan produktivitas peralatan, medan pekerjaan, cara pengoperasian alat serta biaya
operasional peralatan.
Maksud dari pada perencanaan peralatan adalah agar penggunaan peralatan
tersebut tepat dan ekonomis. Dalam penyusunan rencana penggunaan peralatan,
diperhatikan cara pengelolaan yang akan dipakai. Hal-hal yang dipertimbangkan
dalam pngelolaan peralatan adalah :
a. Penggunaan peralatan harus tepat sesuai dengan fungsinya
b. Waktu pelaksanaan dan kapasitas alat
c. Jumlah peralatan yang diperlukan
d. Cara untuk mendapatkan peralatan (membeli atau menyewa)
Dari lingkup pekerjaan, volume, kapasitas alat dan jenis pekerjaan yang akan
dilaksanakan, dapat ditentukan jenis dan jumlah alat yang dipakai.
Dalam pemeliharaan rutin dan rutin kondisi jalan lagali batas kab.mubar/kab
muna (phjd) ini, pengadaan peralatan disesuaikan dengan pekerjaan yang akan
dikerjakan berdasarkan jadwal rencana kerja mingguan yang dibuat oleh
kontraktor. Mandor dan logistik lapangan bertanggung jawab untuk mengadakan
peralatan ini.
Peralatan-peralatan yang digunakan oleh CV. BERKAH RAMADHAN
CONSULTANT berasal dari milik sendri, menyewa dan dibawa langsung oleh
masing-masing tukang. Adapun alat yang dipakai adalah :

4.2. EVALUASI KEGIATAN


Setelah dilakukan survey dan investigasi maka dilakukan perencanaan dengan
meninjau beberapa aspek antara lain :
1. Aspek teknis
2. Aspek Biaya
3. Aspek Manfaat dan lain-lain.
Dari beberapa aspek di atas maka dilakukan perencanaan dengan jenis pekerjaan
dan volume sebagai berikut :
 Perencenaan Pemeliharaan Rutin dan Rutin Kondisi Jalan Lagali Batas Kab.
Mubar/Kab. Muna (PHJD)

58
Berdasarkan hasil survey di lapangan dimana perencanaan pengaspalan
jalan yang akan dilaksanakan pada Kegiatan Pembangunan Jalan tahun anggaran
2019 adalah sesuai dengan dana yang dialokasikan sebesar 3.829.700.000,. Tiga
Milyard Delapan Ratus Dua Pulu Sembilan Juta Tujuh Ratus Ribuh Rupiahm,.

. Dengan kegiatan pekerjaan dan estimasi volume sebagai berikut :


PEKERJAAN TANAH
- Galian Tanah (talud) : 116,21 m3
- Urugan Tanah Pilihan Badan Jalan : 759,20 m3
- Urugan Tanah Pilihan Bahu Jalan : 248,40 m3
- Penyiapan Badan Jalan : 7.762,50 m2
PERKERASAN BERBUTIR
- Lapis Pondasi Batu Kapur : 853,88 m3
PEKERJAAN PERKERASAN ASPAL
- Lapis Resap Pengikat (Emulsi) : 4.554 Ltr
- Aspal (RMA) : 5.692,50 m2
PEKERJAAN STRUKTUR
a. Pekerjaa Talud
- Pasangan Batu : 189,59 m3
- Pasangan Batu Kosong : 53,71 m3
- Plesteran Mata Sapi : 284,38 m2
- Pipa PVC Dia 2” (pipa peresap) : 30,00 m1

59

Anda mungkin juga menyukai