Anda di halaman 1dari 24

DOKUMEN PENETAPAN

KELAS JALAN
TUJUAN UMUM

Setelah mengikuti pembelajaran


modul laik administrasi untuk
penetapan kelas jalan, diharapkan
peserta diklat dapat memahami
dan menilai dokumen kelas jalan.
TUJUAN KHUSUS
Peserta diklat diharapkan mampu :

1. Melaksanakan penilaian terkait


ketersediaan dokumen kelas jalan.

2. Melaksanakan penilaian kelaikan


administrasi terkait rambu petunjuk,
perintah dan larangan dalam
pengaturan lalu lintas bagi semua
perlengkapan jalan,
 
DASAR HUKUM

1. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007


tentang Pembagian Urusan Pemerintahan
antara Pemerintah, Pemerintahan Provinsi,
Pemerintahan Kabupaten/Kota (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor
82 dan Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4737);
2. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor
58 tahun 2012.
KLASIFIKASI KELAS JALAN

Kelas jalan berdasarkan spesifikasi penyediaan prasarana


jalan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf
b Permen PU no 19 tahun 2011 meliputi

Jalan
Jalan Jalan Jalan
Bebas
Raya Sedang Kecil
Hambatan
KLASIFIKASI KELAS JALAN
Kelas jalan berdasarkan fungsi dan intensitas lalu lintas
serta muatan sumbu terberat dan dimensi kendaraan
bermotor sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1)
huruf a Permen PU no 19 tahun 2011 meliputi

Jalan Jalan Jalan Jalan


Kelas I Kelas II Kelas III Khusus
JALAN KELAS I

jalan arteri dan kolektor

dapat dilalui kendaraan bermotor dengan


lebar paling besar 2,5 ( dua koma lima )
meter, panjang paling besar 18 ( delapan
belas ) meter, tinggi paling besar 4,2
( empat koma dua ) meter, dan muatan
sumbu terberat 10 ( sepuluh ) ton
JALAN KELAS II

jalan arteri, kolektor, local dan


lingkungan

dapat dilalui kendaraan bermotor dengan lebar paling


besar 2,5 ( dua koma lima ) meter panjang paling
besar 12 ( dua belas ) meter, tinggi paling besar 4,2
( empat koma dua ) meter, dan muatan sumbu
terberat 8 ( delapan ) ton
JALAN KELAS III

jalan arteri, kolektor, local dan


lingkungan

dapat dilalui kendaraan bermotor dengan lebar paling


besar 2,1 ( dua koma satu ) meter, panjang paling
besar 9 ( Sembilan ) meter, tinggi paling besar 3,5
( tiga koma lima ) meter, dan muatan sumbu terberat
8 ( delapan ) ton
JALAN KHUSUS

jalan arteri

dapat dilalui kendaraan bermotor dengan


lebar paling besar 2,5 ( dua koma lima )
meter, panjang paling besar 18 ( delapan
belas ) meter, tinggi paling besar 4,2
( empat koma dua ) meter, dan muatan
sumbu terberat lebih dari 10 ( sepuluh ) ton
Persyaratan Teknis Jalan Kelas I
kecepatan rencana paling rendah 60 km/jam untuk jalan arteri primer, 40 km/jam untuk jalan
kolektor primer, 30 km/jam untuk jalan arteri sekunder, dan 20 km/jam untuk jalan kolektor
sekunder

kelandaian paling besar 10%

paling sedikit 2 (dua) lajur untuk dua arah

lebar jalan memenuhi kriteria jalan sedang

radius tikungan paling kecil 110 meter

volume kendaraan berat paling kecil 6%

dapat dialului peti kemas 45 feet


Persyaratan Teknis Jalan Kelas II
kecepatan rencana paling rendah 60 km/jam untuk jalan arteri primer, 40 km/jam untuk jalan kolektor primer,
20 km/jam untuk jalan lokal primer, 15 km/jam untuk jalan lingkungan primer, 30 km/jam untuk jalan arteri
sekunder, 20 km/jam untuk jalan kolektor sekunder, dan 10 km/jam untuk jalan lokal sekunder

kelandaian paling besar 10%

paling sedikit 2 (dua) lajur untuk dua arah

lebar jalan memenuhi kriteria jalan sedang

radius tikungan paling kecil 50 meter

volume kendaraan berat paling kecil 35%

dapat dilalui peti kemas 20 feet


Persyaratan Teknis Jalan Kelas III
kecepatan rencana paling rendah 60 km/jam untuk jalan arteri primer, 40
km/jam untuk jalan kolektor primer, 20 km/jam untuk jalan lokal primer, 15
km/jam untuk jalan lingkungan primer, 30 km/jam untuk jalan arteri
sekunder, 20 km/jam untuk jalan kolektor sekunder, 10 km/jam untuk jalan
lokal sekunder, dan 10 km/jam untuk jalan lingkungan sekunder

kelandaian paling besar 1012%

paling sedikit 2 (dua) lajur untuk dua arah

lebar jalan memenuhi kriteria jalan kecil

MST paling besar 5 Ton


Tata Cara Penetapan Kelas Jalan

Jalan Nasional: dengan keputusan Menteri setelah mendapat


pertimbangan dari menteri yang bertanggung jawab di bidang sarana
dan prasarana lalu lintas dan angkutan jalan

Jalan Provinsi: dengan keputusan gubernur setelah mendapat


pertimbangan dari Menteri

Jalan Kabupaten dan Jalan Desa: dengan keputusan bupati setelah


mendapat pertimbangan dari gubernur

Jalan Kota: dengan keputusan walikota setelah mendapat


pertimbangan dari gubernur
Penetapan Kelas Jalan Nasional
Menteri menyampaikan daftar ruas jalan
nasional yang akan ditetapkan kelas
jalannya kepada menteri yang bertanggung
jawab di bidang sarana dan prasarana lalu
lintas dan angkutan jalan.

Menteri yang bertanggung jawab di bidang


sarana dan prasarana lalu lintas dan
angkutan jalan menyampaikan
pertimbangannya kepada Menteri paling
lama 30 hari sejak diterimanya daftar
usulan.

. Berdasarkan pertimbangan
sebagaimana dimaksud pada huruf b,
Menteri menetapkan kelas jalan nasional.
Penetapan Kelas Jalan Provinsi
Gubernur menyampaikan daftar
ruas jalan provinsi yang akan
ditetapkan kelas jalannya
kepada Menteri.

Menteri menyampaikan
pertimbangannya kepada
gubernur paling lama 60 hari
sejak diterimanya daftar
usulan.

Berdasarkan pertimbangan
sebagaimana dimaksud pada
huruf b, gubernur menetapkan
kelas jalan provinsi.
Penetapan Kelas Jalan Kabupaten
Bupati/Walikota menyampaikan
daftar ruas jalan kabupaten dan jalan
desa/kota yang akan ditetapkan
kelas jalannya kepada Gubernur.

Gubernur menyampaikan
pertimbangannya kepada
Bupati/Walikota paling lama 30 hari
sejak diterimanya daftar usulan.

Berdasarkan pertimbangan
sebagaimana dimaksud pada huruf
b, Bupati/Walikota menetapkan kelas
jalan kabupaten dan jalan desa/kota.
Kondisi Bersyarat
Jalan yang ditetapkan dengan
kelas jalan kondisi bersyarat
yaitu belum memenuhi kriteria
Kelas jalan dapat
persyaratan teknis harus
ditetapkan dengan
dilengkapi dengan
kondisi bersyarat.
perlengkapan jalan yang
mendukung keselamatan
pengguna jalan.

Jalan yang ditetapkan dengan kelas


jalan kondisi bersyarat dilakukan
secara bertahap harus diperbaiki untuk
memenuhi kriteria persyaratan teknis.
Publikasi Penetapan Kelas Jalan
Papan pengumuman publik
penyelenggara jalan dan lalu lintas
dan angkutan jalan.

Situs resmi penyelenggara jalan serta


lalu lintas dan angkutan jalan.

Media cetak dan media elektronik.


Persyaratan Teknis Kelas Jalan
Jalan bebas hambatan sebagaimana dimaksud dalam
ayat (1) huruf a sekurang-kurangnya terdiri dari dua jalur
dua arah, dilengkapi median, dengan lebar lajur
sekurang-kurangnya 3,5 m, lebar bahu sekurang-
kurangnya 2,5 m, spesifikasi pengendalian jalan masuk
secara penuh, tidak ada persimpangan sebidang,
dilengkapi pagar ruang milik jalan, kecepatan rencana
sekurang kurangnya 60 km/jam.

Jalan raya sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf b


sekurang-kurangnya terdiri dari dua jalur dua arah,
dilengkapi median, dengan lebar lajur sekurang-
kurangnya 3,5 m, lebar bahu sekurang-kurangnya 2,0 m,
pengendalian jalan masuk secara terbatas, kecepatan
rencana sekurang kurangnya 40 km/jam.
Persyaratan Teknis Kelas Jalan…(2)

Jalan sedang sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf c


sekurang-kurangnya terdiri dari dua lajur dua arah, lebar lajur
sekurang-kurangnya 3,5 m, lebar bahu sekurang-kurangnya 1,5 m,
pengendalian jalan masuk tidak dibatasi, kecepatan rencana
sekurang kurangnya 30 km/jam.

Kelas jalan sebagaimana


Jalan kecil sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dimaksud pada ayat (1)
huruf d sekurang-kurangnya terdiri dari dua lajur wajib memenuhi kriteria
dua arah, lebar lajur sekurang-kurangnya 2,75 m, dan persyaratan
lebar bahu sekurang-kurangnya 1,0 m, pengendalian sebagaimana ditetapkan
jalan masuk tidak dibatasi, kecepatan rencana dimaksud dalam
sekurang kurangnya 20 km/jam. Peraturan Menteri. PU
nomor 19 tahun 2011
TATA CARA
Penetapan Kelas Jalan Perambuan Kelas Jalan

Jalan yang sudah


Penetapan kelas jalan ditetapkan kelas jalan
sebagaimana sebagaimana dimaksud
dimaksud dalam Pasal dalam Pasal 14 ayat (1)
14 ayat (1) ditetapkan dapat diberi rambu sesuai
oleh penyelenggara peraturan perundang-
undangan menteri yang
jalan sesuai dengan
menyelenggarakan urusan
kewenangannya. pemerintahan di bidang lalu
lintas dan angkutan jalan.
PENILAIAN KELAIKAN

Dikatakan laik apabila sudah mempunyai


dokumen kelas jalan.

Dikatakan laik bersyarat apabila belum


mempunyai dokumen kelas jalan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai