Anda di halaman 1dari 6

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

Uraian Pendahuluan1

1. Latar Belakang
Sungai Seberang merupakan salah satu kawasan
perdagangan utama di Kecamatan Sebatik. Kawasan
yang terletak pada pantai timur Pulau Sebatik ini
menjadi penting seiring dengan letak geografisnya yang
berhadapan langsung dengan kota satelit Tawau yang
berada di Negara Jiran, Malaysia. Dari Sungai Seberang,
Tawau dapat ditempuh dengan perjalanan laut selama
20 menit. Tak mengherankan apabila lalu lintas barang
dan jasa sepanjang jalur Sungai Seberang-Tawau begitu
padat sepanjang tahun.
Tujuan Pekerjaan ini adalah menyelesaikan
permasalahan banjir pada daerah Sungai Seberang
sehingga untuk masa mendatang kesejahteraan
penduduk, keseimbangan alam serta pertumbuhan
ekonomi daerah tersebut akan semakin meningkat.
Meski demikian lalu lintas devisa dalam perdagangan
antar kedua kawasan tersebut tidak berimbang dan
Malaysia lebih diuntungkan dalam hal ini. Barang-
barang kebutuhan sehari-hari dari penduduk banyak
yang disuplai dari Tawau ke sungai Seberang untuk
kemudian didistribusikan ke daerah lain di Kalimantan
Utara. Sementara Tawau mendatangkan berbagai hasil
bumi yang diantaranya adalah kakao dari Sungai
Seberang guna pasokan industri makanan mereka.
Ironisnya, bahan dasar tersebut kemudian diolah hingga
menjadi berbagai produk yang dikirim ke Sungai
Seberang dengan nilai perdagangan yang begitu berlipat
disbanding dengan komoditas dasarnya. Sementara itu
komoditas yang dapat diekspor melalui Sungai Seberang
ke Tawau seringkali terhambat oleh kondisi
infrastruktur Kawasan Sungai Seberang yang jauh dari
memadai. Kelayakan infrastruktur dari kawasan ini tak
pelak lagi menjadi hal prioritas untuk ditangani guna
mendukung pertumbuhan ekonomi dan
menyeimbangkan neraca perdagangan antara Kota
Tawau dengan kawasan Sungai Seberang serta
Kabupaten Nunukan pada umumnya. Infrastruktur
tersebut diantaranya adalah prasarana pengendalian
banjir.
Wilayah kota Sungai Seberang memiliki karakteristik
hujan dengan intensitas yang relative tinggi yaitu rata-
rata per tahun ± 2500 mm, disamping itu kondisi
sungai musiman yang sangat dipengaruhi pasang surut
air laut mengakibatkan sering terjadi banjir pada saat
setelah terjadi hujan dengan durasi lebih dari 2 jam. Di
samping akibatdari kondisi alam tersebut, kota Sungai
Seberang juga belum ditunjang dengan infrastruktur
kota berupa sarana pembuangan (system drainase kota)
maupun bangunan pengendali banjir yang dapat
mereduksi debit banjir yang terjadi.
Sasran utama dari pengendalian banjir dan penataan
system drainase kota adalah penataan system terpadu
.Drainase Kota dalam rangka menangani permasalahan
banjir/genangan yang terjadi di dalam kota. Dalam
beberapa contoh yang terjadi di beberapa wilayah
perkotaan, tersedianya system drainase semakin kurang
memadai terhadap beban aliran yang harus ditanggung
oleh system drainase tersebut, hal ini dikarenakan ada
tambahan aliran dari limbah domestic yang semakin

1 Uraian Pendahuluan memuat gambaran secara garis besar mengenai pekerjaan yang akan dilaksanakan.
bertambah volumenya seiring dengan pertumbuhan
jumlah penduduk.
Di sisi lain, pentingnya pengendalian banjir sungai dan
penataan system drainase kota yang terpadu untuk
pengendalian banjir ini adalah untuk membuat
penataan kota menjadi lebih baik, teratur dan selaras
dengan program pembangunan di sector lain sehingga
ada peningkatan nilai (value) yang dapat meningkatkan
hasil pendapatan daerah melalui peningkatan
pembayaran PBB masyarakat, mengingat harga tanah
atau lahan yang ada secara otomatis akan meningkat
karena bebas dari banjir dan terjaga kebersihannya.
Dalam upaya mengatasi banjir dan genangan yang
terjadi di sebagian besar wilayah di Sungai seberang
pada saat terjadi hujan, maka Balai Wilayah Sungai
Kalimantan V melalui Kementerian Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat pada proyek Sungai dan Pantai
pada tahun Anggaran 2021 ini mempunyai Kegiatan
Lanjutan Supervisi Lanjutan Perkuatan Tebing Sungai
Seberang Kepulauan Sebatik Kab. Nunukan.
Terjadinya banjir di wilayah Sungai Seberang pada
dasarnya dapat dibagi dalam 2 (dua) macam, yaitu
akibat kondisi alam setempat dalam hal ini adalah
intensitas hujan serta akibat perilaku dan budaya
kehidupan masyarakat setempat. Dalam kategori akibat
kondisi alam juga dapat ditambahkan karena daerah
atau wilayah perkotaan memiliki topografi yang landai
dan adanya pengaruh pengempangan (back water) dari
pengaruh pasang surut air laut. Sedangkan akibat
perilaku manusia misalnya adalah kebiasaan masyarakat
membuang sampah di sungai dan banyak terdapat
pemukiman di daerah sempadan sungai bahkan di atas
sungai yang mengakibatkan penghambatan atau
penyempitan aliran sungai.
2. Maksud dan
Tujuan
Maksud dari kegiatan ini adalah pengadaan jasa
Konsultan bidang pengawasan dengan tujuan untuk
mendapatkan konsultan supervisi yang terseleksi, yaitu
Konsultan yang professional dan berpengalaman dalam
bidang supervisi dan pengawasan konstruksi bidang
keairan khususnya bangunan konstruksi pantai.
Diharapkan dengan bantuan supervisi dan pengawasan
dari konsultan maka pelaksanaan pembangunan fisik
dapat dimonitor dan dikontrol dengan baik, sehingga
berjalan sesuai dengan waktu dan dana yang telah
ditentukan dan memiliki kualitas pekerjaan sesuai
dengan spesifikasi teknis yang disyaratkan dokumen
kontrak.
3. Sasaran
Wilayah Sekitar Pelaksanaan Kegiatan
4. Lokasi Pekerjaan
Desa Sungai Seberang-Lapri Kecamatan Sebatik Utara
Kabupaten Nunukan Provinsi Kalimantan Utara

5. Persyaratan SBU Memiliki Sertifikat Badan Usaha (SBU) Jasa Pengawas


Konstruksi Klasifikasi Bidang Pengawasan Rekayasa,
Kualifikasi bidang usaha Kecil Kode RE 203, Sub
Klasifikasi Jasa Pengawas Pekerjaan Konstruksi Teknik
Sipil Air yang masih berlaku.

6. Sumber Pekerjaan ini dibiayai dari sumber pendanaan: APBN TA


Pendanaan 2021
7. Nama dan Nama Pejabat Pembuat Komitmen: PARLINDUNGAN
Organisasi Pejabat SUDRAJAT SIMANJUNTAK, ST, M.Eng
Pembuat
Komitmen Satuan Kerja: SNVT Pelaksanaan Jaringan Sumber Air WS.
Sesayap, WS. Berau-Kelai Provinsi Kalimantan Utara PPK
Sungai dan Pantai Kalimantan Utara

8. Cara Pemabayaran Pembayaran dilakukan dengan cara


berdasarkan tahapan penyelesaian pekerjaan (termin),

Data Penunjang2

9. Data Dasar Dokumen Kontrak Pelaksanaan Supervisi

10. Standar Teknis Dokumen Kerangka Acuan Kerja (KAK)

11. Studi-Studi Data Perencanaan


Terdahulu

12. Referensi Hukum

Ruang Lingkup

13. Lingkup Pekerjaan


Lanjutan Supervisi Lanjuta Perkuatan Tebing Sungai Seberang
Kepulauaan Sebatik Kabupaten Nunukan
14. Keluaran3
Dokumen
15. Peralatan,
Material, Personel Sesuai Dokumen KAK dan Dokumen Kontrak
dan Fasilitas dari
Pejabat Pembuat
Komitmen

16. Peralatan dan


Material dari Sesuai Dokumen KAK dan Dokumen Kontrak
Penyedia Jasa
Konsultansi

17. Lingkup
Kewenangan  Melakukan pengawasan metode pelaksanaan kontraktor sesuai
Penyedia Jasa dengan spesifikasi teknis dan metode pelaksanaan pekerjaan.
 Melakukan uji kualitas dan kuantitas hasil dan bahan pada
pelaksanaan konstruksi.
 Melakukan review desain dan kajian teknis terhadap perubahan–
perubahan jenis pekerjaan.
 Memeriksa gambar-gambar pelaksanaan pekerjaan.
 Membuat laporan bulanan, kajian review desain dan laporan akhir
 Membuat Banner dan Leaflet hasil pengawas

18. Jangka Waktu


Penyelesaian 300 (tiga ratus) hari kalender
Pekerjaan

2 Data penunjang terdiri dari data yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan.
3 Dijelaskan pula keterkaitan antara suatu keluaran dengan keluaran lain. (untuk jasa konsultansi konstruksi
perancangan termasuk identifikasi bahaya sesuai dengan metode pelaksanaan serta metode operasi dan
pemeliharaan bangunan).
19. Personel*) Kualifikasi
Jumlah
Posisi Tingkat Juru-san Keah- Pengal Status Orang Bulan
Pendidi lian -aman Tenaga
-kan Ahli
Tenaga Ahli:
Madya
Teknik
Team Leader Ahli 8
S1 Sipil / 1 OB
Sumber Tahun
Pengairan
Daya Air
Inspection Madya
Teknik
Engineer Ahli 8
S1 Sipil / 1 OB
(IE) Sumber Tahun
Pengairan
Daya Air
HSE (Ahli Muda
K3 Teknik Ahli 3
S1 1 OB
Konstruksi) Sipil Keselama Tahun
tan Kerja
Tenaga Pendukung (jika ada):
Teknik 3/5
Inspector S1/D3 - 1 OB
Sipil Tahun
20. Jadwal Tahapan
Pelaksanaan No Kegiatan
Bulan Ke-
Pekerjaan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Persiapan
1
Pelaksanaan
Pemantauan
dan
2 Pengawasan di
Lokasi
Pekerjaan Fisik
Pembahasan
Terhadap
3
Progres
Kemajuan Fisik

Laporan**)

21. Laporan Paling lambat 1 (satu) bulan setelah Surat Perintah Kerja (SPK) dan
Pendahuluan sesudah mengadakan persiapan, pengumpulan data, review hasil
studi yang terdahulu dan peninjauan lapangan, konsultan diminta
untuk menyerahkan Laporan Pendahuluan kepada Pengguna Jasa.
Laporan pendahuluan yang diserahkan berisi :
a. Pandangan Umum dan spesifik Lokasi Pekerjaan
b. Uraian Program Kerja, Rencana Tindak, Implementation Program,
Jadwal Pengerahan Personil, dll.
c. Metode Pelaksanaan untuk penanganan pekerjaan yang
bersangkutan
d. Permasalahan, hambatan dan temuan/fact and finding di
lapangan.
e. Daftar Referensi, studi terdahulu yang ada korelasi terhadap
pekerjaan yang bersangkutan
f. Hasil pengumpulan seluruh data yang dapat dikumpulkan oleh
Konsultan.
g. Temuan-temuan awal dari Konsultan yang menyangkut baik
masalah teknis maupun non teknis.

22. Laporan Rencana Laporan mencakup Sistimatis kerja atau kerangka acuan kerja bagi
Mutu Kontrak konsultan yang telah disetujui oleh pemilik proyek dalam rangka
(RMK) memberikan hasil desain yang dapat dipertanggung jawabkan dan
diketahui oleh kedua pihak. Laporan ini harus sebelum konsultan
memulai pekerjaan dan diselesaikan paling lambat tujuh (7) hari
setalah SPMK. Quality Assurance yaitu suatu dokumen yang berisi
seluruh kegiatan terencana dan sistematis yang diperlukan untuk
memberikan suatu keyakinan yang memadai bahwa produk/jasa yang
akan dihasilkan memenuhi persyaratan mutu yang telah ditetapkan.
Rencana Mutu minimal harus berisi :
a. Rencana kerja Penyedia Jasa secara menyeluruh
b. Mobilisasi tenaga ahli dan tenaga pendukung lainnya.
c. Jadwal kegiatan Penyedia Jasa.
d. Organisasi yang melaksanakan studi/terkait harus sesuai dengan
keahlian yang diperlukan untuk memenuhi mutu yang diminta.
e. Tahapan kegiatan penting pada kegiatan supervisi harus jelas
f. Jadwal rencana inspeksi untuk memastikan kesesuaian prosedur
termasuk standar kriteria penerimaannya.
g. Pelaksanaan verifikasi pada tahapan yang sesuai dengan mengacu
pada standar penerimaan.
h. Pelaksanaan identifikasi dan rekaman mutu.

22. Laporan Bulanan Laporan ini dibuat tiap bulan, diserahkan paling lambat tanggal 5
untuk bulan berikutnya. Laporan bulanan harus menguraikan
kemajuan/progres pekerjaan baik secara keseluruhan maupun per
daerah, masalah-masalah yang dihadapi serta rencana kerja
berikutnya. Selain itu diuraikan hambatan/ kendala-kendala yang
dihadapi dan rencana penanganannya. Notulen rapat termasuk
keputusan yang diambil juga harus dilampirkan dalam laporan
bulanan. Laporan bulanan harus menguraikan: Nama dan tugas tim,
pekerjaan yang dilaksanakan, hasil/produk pekerjaan beserta
dokumentasi sesuai progres pelaksanaan kegiatan pada setiap
bulannya. Laporan ini ditandatangani oleh Team Leader dan sebelum
diserahkan laporan ini harus sudah diperiksa/disahkan oleh
pengawas dan direksi yang bersangkutan.
Pada setiap laporan bulanan dilengkapi dengan lampiran Berita Acara
Hasil Review Desain Supervisi yang telah dilaksanakan dan Catatan
Asistensi / Koordinasi Supervisi yang telah dilakukan oleh konsultan.

23. Laporan Akhir Konsultan harus menyerahkan laporan akhir pelaksanaan Supervisi
yang mencakup antara lain:
a. Pelaksanaan pengawasan fisik
b. Masalah-masalah teknis yang terjadi selama kegiatan berlangsung
beserta pemecahannya.
c. Serta hal-hal lain yang dianggap penting dimasukkan dalam
laporan.
Hal-Hal Lain

24. Produksi dalam Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus dilakukan
Negeri di dalam wilayah Negara Republik Indonesia kecuali ditetapkan lain
dalam angka 4 KAK dengan pertimbangan keterbatasan kompetensi
dalam negeri.

25. Persyaratan Kerja Jika kerja sama dengan penyedia jasa konsultansi lain diperlukan
sama untuk pelaksanaan kegiatan jasa konsultansi ini maka persyaratan
berikut harus dipatuhi:

26. Pedoman Pengumpulan data lapangan harus memenuhi persyaratan berikut:


Pengumpulan
Data Lapangan

27. Alih Pengetahuan Jika diperlukan, Penyedia Jasa Konsultansi berkewajiban untuk
menyelenggarakan pertemuan dan pembahasan dalam rangka alih
pengetahuan kepada personel satuan kerja Pejabat Pembuat Komitmen
berikut:

*) Dalam hal Jasa Konsultansi yang diseleksi merupakan:


1. Jasa Konsultansi Pengawasan/Manajemen Konstruksi, komposisi personel
Tenaga Ahli yang disyaratkan memenuhi ketentuan:
a. Untuk paket pekerjaan konstruksi berisiko keselamatan konstruksi
besar/tinggi terdiri dari:
1) Ahli Utama K3 Konstruksi; atau
2) Ahli Madya K3 Konstruksi dengan pengalaman paling singkat 3 (tiga)
tahun.
b. Untuk paket pekerjaan konstruksi berisiko keselamatan konstruksi
sedang/menengah terdiri dari:
1) Ahli Madya K3 Konstruksi; atau
2) Ahli Muda K3 Konstruksi dengan pengalaman paling singkat 3 (tiga)
tahun.
c. Untuk paket pekerjaan konstruksi berisiko keselamatan konstruksi kecil
terdiri dari Ahli Muda K3 Konstruksi.
2. Jasa konsultansi Pengkajian/Perencanaan dan Perancangan, komposisi
personel Tenaga Ahli mensyaratkan Tenaga Ahli K3 Konstruksi.

**) Untuk kontrak lumsum, maka jenis laporan disesuaikan dengan keluaran.

Anda mungkin juga menyukai