Anda di halaman 1dari 26

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

DINAS SUMBER DAYA AIRj 1


Jalan Taman Jatibaru No. 1 Telepon. (021) 3846608 - 3848435 Faksimile (021) 3850255
Website: www.dsda.jakarta.go.id E-mail: sumberdayaair@jakarta.go.id |
JAKARTA
KodePos:10150

Nomor Februari 2022


Sifat Segera
Lampiran 1 (satu) set
Hal Informasi RDTR Kepada,
Yth. Kepala Dinas Cipta Karya, Tata
Ruang dan Pertanahan Provinsi DKI
Jakarta\ I
Jl. Taman Jatibaru No.1
Jakarta Pusat

Sehubungan telah terbitnya hasil kajian Embung Susukan di daerah Rukun


Warga (RW) 05 Kelurahan Susukan Kecamatan Ciracas Kota Administasi Jakarta
Timur oleh PT. Tergo Buana Utama (terlampir), dengan ini dimohon informasi

Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) di wilayah tersebut.j


• ;"T...i
Atas perhatian dan kerja sama Saudara, saya ucapkan terima kasih.

Tembusan:
1.Gubemur Provinsi DKI Jakarta
2.Kepala Kantor Wilayah BPN Provinsi DKI Jakarta
3.Walikota Kota Administrasi Jakarta Timur
4.Sekretaris Dinas Sumber Daya Air Provinsi DKI Jakarta
5.Camat Ciracas
\
6.Lurah Susukan

1 1 FEB 2022
KATA PENGANTAR

Segala rasa syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
rahmat dan karunia-Nya Laporan Kajian Embung Susukan Kecamatan Ciracas
Kota Administrasi Jakarta Timur Provinsi DKI Jakarta dapat diselesaikan.
Laporan ini merupakan penyampaian laporan mengenai kondisi lapangan,
persoalan/hambatan dan solusi yang terjadi. Adapun Laporan ini berisikan: ;

Bab 1 : Pendahuluan
Bab 2 : Kondisi Umum Lokasi Studi
Bab 3 : Analisis Hidrologi
Bab 4 : Analisis Hidraulika
Bab 5 : Penutup

Demikian laporan ini kami buat dengan harapan semoga laporan ini dapat
membeiikan manfaat bagi terlaksananya kegiatan ini.

Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

Bandung, 9 September 2021


Penyusun,

Sugeng^Sutikno
Tenaga Ahli
It

DAFTARISI

KATAPENGANTAR. ••)•••

DAFTARISI1 •4..

DAFTAR GAMBAR .1.....


DAFTARTABEL.....4....,.
.4.... IV

DAFTARGRAFDC....1....... .;...,v

BABI PENDAHULUAN...
1.1.Latar Belakang „1

1.2.Maksud dan Tujuan .3

1.3.Lokasi Kegiatan ^
1.3.1.Sistem Aliran dan Catchment Area •3
i
1.3.2.Kondisi Kontur..... „4

1.3.3.KondisiTataGunaLahan .,5

1.3.4.AkseslokasikerencanaEmbung/Waduk. 6
BABII | ANALISISHIDROLOGI 47
II. 1. Pengumpulan dan Analisis Data 17
11.2.Penentuan Catchment Area r9
11.3.Hidrograf Banjir 10
BAB ffl PEMODELAN HIDRAULIK
ffl.l. Penentuan Dimensi Embung Susukan

ffl.2. PemodelanHECRAS.... 12
IH.2.1. PemodelanQ2 15
IH.2.2. PemodelanQ5 18
IU.2.3. PemodelanQ10 21
BABIV PENUTUP 24
.^....24
IV. 1. 1 Kesimpulan
J....24
IV.2. I Saran dan Rekomendasi...
.4 .... 24
IV.2.1. Saran.

IV.2.2. Reko 4

u
DAFTARGAMBAR
Gambar 1-1 Kejadian Banjir Desember Tahun 2020 1
Gambar 1-2 Kejadian Banjir April 20212
GambarI-3 Lokasi Rencana Pembangunan Embung Susukan3
Gambar II-l Curah Hujan Maksimum Stasiun Hujan Halim 7
Gambar II-2 Batas Catchment Embung Susukan Atas9
Gambar II-3 Batas Catchment PHB Yusin Bawah 9
Gambar II-4 Catchment Area Saluran PHB H. Yusin10
GambarIH-1 Gambar Long Profile SaluranPHB Yusin12
GambarIII-2 SkemaModel Embung Susukan13
GambarIII-3PelimpahEmbung13
Gambar III-4 Dimensi Saluran Sebelum Embung Susukan14
Gambar III-5 Dimensi Saluran PHB H. Yusin Setelah Embung14
Gambar III-6 Long Section Saluran PHB H. Yusin Sebelum Embung Susukan Q2
15
Gambar III-7 Long Section Saluran PHB H. Yusin Setelah Embung Susukan Q2
15
Gambar III-8 Long Section Saluran PHB H. Yusin Sebelum Embung Susukan Q5
18
Gambar III-9 Long Section Saluran PHB H. Yusin Setelah Embung Susukan Q5
18
Gambar III-10 Long Section Saluran PHB H. Yusin Sebelum Embung Susukan
Q1021
Gambar III-l 1 Long Section Saluran PHB H. Yusin Setelah Embung Susukan Q10
^...21
DAFTAR TABEL
Tabel II-1 Tabel Analisis Frekuensi Data Stasiun Hujan Kemayoran. ....... o
. . I... 8
Tabel II-2 Hasil Uji Kecocokan Smirnov-Kolmogorov
Tabel II-3 Luas Catchment Embung Susukan X-10
Tabel IV-1 Rekapitulasi Hasil Model 24

iiv
DAFTARGRAFIK
Grafik II-l HidrografBanjirEmbungSusukan11
Grafik II-2 Hidrograf Banjir SaluranPHB H. Yusin11
Grafik III-l Reservoar Routing Q2 Embung Susukan16
Grafik III-2 Outlet Saluran PHB H. Yusin Q216
Grafik III-3 Perbandingan Elevasi Muka Air Embung dan Saluran PHB H. Yusin
Setelah Embung Debit Q217
Grafik m-4 Reservoar Routing Q5 Embung Susukan19
Grafik HI-5 Outlet Saluran PHB H. Yusin Q519
Grafik III-6 Perbandingan Elevasi Muka Air Embung dan Saluran PHB H. Yusin
Setelah Embung Debit Q520
Grafik III-7 Reservoar Routing Q10 Embung Susukan22
Grafik III-8 Outlet Saluran PHB H. Yusin Q1022
Grafik III-9 Perbandingan Elevasi Muka Air Embung dan Saluran PHB H. Yusin
Setelah Embung Debit Q1023
BABI PENDAHULUAN

I.l. Latar Belakang

Wilayah Provinsi DKI Jakarta memiliki topografi yang relatif datar dimana
terdapat 13 sistem sungai/saluran yang bermuara. Pada beberapa tahun
kebelakang, DKI Jakarta selalu dilanda banjir. Salah satu banjir terparah
terjadi pada tahun 2020 dikarenakan hujan dengan intensitas yang sangat
ekstrim. Tercatat pada Stasiun Pencatat Hujan Halim Jakarta Timur terjadi
hujan dengan intensitas 377 mm/hari yang menjadi rekor terbaru sejak
tahun 1866. Selain akibat curah hujan yang ekstrim, faktor perubahan tata
guna lahan, perubahan iklim serta land subsidence sangat mempengaruhi

kej adian banjir tersebut.


Dengan medan yang sangat ekstrim tersebut, maka program pengendalian
banjir dilakukan dengan membangun sistem polder dan embung pengendali
banjir. Salah satu yang menjadi rencana pembangunan embung pengendali
banjir adalah daerah Kelurahan Susukan, Kecamatan Ciracas, Kota Adm.
Jakarta Timur. Pada Akhir tahun 2020 dan April 2021 terjadi banjir yang
menggenang area kecamatan tersebut.

Gambarl-l Kejadian Banjir Desember Tahun 2020


-f -• \
i • S^'^-^: .
1f

Gambar 1-2 Kejadian Banjir April 2021

Gambar 1-3 Peta system Aliran Susukan

Berdasarkan Gatnbar 1-3 di atas, terlihat bahwa lokasi untuk rencana


embung Pembangunan Embung Sususkan masuk dalam DAS Kali
Cipinang. Selain itu, dapat dilihatn juga bahwa area sekitar lokasi
merupakan area yang rawan tergenang pada saat musim hujan.Terlihat pada
Januari 2020, lokasi rencana embung Susukan merupakan daerah yang

rawan tergenang.
1.2.M aksud dan Tujuan

Kegiatan ini dimaksudkan untuk mewujudkan pembangunan Embung


Susukan beserta kelengkapannya. Sedangkan tujuan pembangunan Embung
Susukan beserta kelengkapannya untuk menangani genangan/banjir di
kawasan Kecamatan Ciracas dan Sekitarnya.

1.3.Lokasi Kegiatan

1.3.1. Sistem Aliran dan Catchment Area

Lokasi pembangunan Embung Susukan berada pada RW 005 Kelurahan


Susukan, Kecamatan Ciracas, Kota Administrasi Jakarta Timur dengan luas
9.247 Ha.

WGS84 (Lat--6J07018.Lon^106.869728")

GambarI-3 Lokasi Rencana Pembangunan Embung Susukan

Berdasarkan gambar 1-3, terlibat bahwa lokasi rencana embung Susukan


masuk dalam DAS Kali Cipinang. Adapun sistem aliran yang terdapat di
daerah sekitar lokasi adalah kali Susukan, saluran penghubung (PHB) H
Yusin dan PHB Ciracas. Saluran PHB ini memiliki catcthment area yang
cukup luas dimana mengakomodir area Selatan dan area outlet lokasi
rencana Embung. Outlet dari Saluran PHB H Yusin adalah PHB Ciracas,
kemudian PHB Ciracas mengalir ke Kali Cipinang. Terdapat dua buah
infirastruktur pengendali banjir yaitu pintu air yang berlokasi di Kali
Susukan.
Catchment area rencana pembangunan Embung Susukan terdiri dari 6 RT
Kelurahan Susukan dengan luas total sekitar 24 Ha.
CATCHMENT AREA POTENSIWADUK/SITU/EMBUNG SUSUKAN
KECAMATAN CIRACAS, KOTA JAKARTA TIMUR

j^ "¥ ,¥*'s. J^s^ •


^ m >Z^H ",iN** w ^ ^ -"2,,.4i ^
•9^ v^^~* V.

"i^r1 V^'
H r^-^
* ^< !•*.*
•l*s^
!'•-.
^ :>r \
i^.wwoi.
'^ :*^i4-
jO^*^

Ns ^•^^.. ..P"4'

'jakarta KstBmi^#fl
^4f • Pl^Ar m laB(C|
8^n* 4

O M
At 1 W*
-*• Mfi
—•Kat'Sung*
^iUMlsnt^ahtOOOBM'
^
4
1
t
?JD
146
^^ Unm i1 turi.
Pmmmi ^haJcS'UCrMwai
^^ Jft _ 0
1j < MbMtMa
^ZL.-^ .•._

Gambar 1-4 Catchment Area Rencana Embung Susukan

1.3.2. Kondisi Kontur

Lokasi rencana embung susukan berada pada dataran kontur yang relatif
rendah berkisar antara 34-36 m asl. Secara topografi, daerah tersebut
termasuk pada slope dengan kemiringan rendah sehingga menjadi lokasi
tujuanrunoffpadasaathujan.j I

GambarI-5 Topografi rencana Waduk/Situ/Embung Susukan


1.3.3. Kondisi Tata Guna Lahan

Bedasarkan peta tata guna lahan, lokasi rencana pembangunan


Embung/Waduk Susukan di dominasi lahan kosong dan dikelilingi hunian.

Gambar 1-6 Kondisi Tata Guna Lahan rencana Waduk/Situ/Embung Susukan

PETA TANAH ATR/BPN SUSUKAN


KECAMATAN CIRACAS, KOTA JAKARTA TIMUR

Gambar 1-7Peta status tanah area Jokasi rencana Embung Sususkan > ;

Terkait data status kepemilikan tanah dari ATR BPN, area lokasi sekitar
rencana pembangunan embung susukan di dominasi oleh Hak Milik. j

I:I
13.4. Akses lokasi ke rencana Embung/Waduk

i i4
Berdasarkan data hasii pengecekan lapangan oleh tim DSDA, diketahui
bahwa akses jalan masuk ke lokasi rencana Embung susukan relative
sempit, sehingga pelebaran jalan untuk memudahkan dalam mobilisasi alat
berat pada saat pembangunan/pelaksanaan konstruksi.
BABII ANALISIS HIDROLOGI

II.l. Pengumpulan dan Analisis Data

Analisis hidrologi adalah analisis mengenai kejadian hidrologi yang terjadi


pada daerah tersebut yang nanti akan dijadikan salah satu parameter desain.
Hujan yang digunakan pada desain kali ini menggunakan Data Stasiun Hujan

Halim.fj

Curah Hujan Harian Mak^pium - Halim


350

300
! i
250

200

.^50

I
X
^100
s
3 50
i
2000200120022003200420052006200720082009201020112012201320142015201620172018
I [iTahun Pengamatani |

Sumber: Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). (2020).


Gambar U-l Curah Hujan Maksimum Stasiun Hujan Halim

. r

vy^. , ", \. X
'• "-'• /•> -"'
,. f '^,>*iiatf! >^ ' , ',-

,v

Sumber: Google Earth. (2021).


Gambar II. 3 Lokasi Stasiun Hujan Halim dan Embung Susukan
Data dari stasiun hujan yang diperoleh selanjutnya digunakan untuk
melakukan analisis frekuensi hujan. Hasil analisis frekuensi ditampilkan
sebagai berikut:

Tabel IJ-1 Tabel Analisis Frekuensi Data Stasiun Hujan Halim

•.•••'•••••••:•^•• • ' • • ' ' • ' ••-.•;•


^ AraMsaFrttateasiCu-akHajraKracara(mm) l
Pertodc
UBg
(Tahra) LogNoraal LogNoraal Pearsoam LogPearsoaUI
Normal GambeU
2 Parameter 3 Parameter

2 120.90 108.52 107.50 112.16 104.15 109.58


5 170.80 160.51 158.70 175.88 15885 160.39
10 196.93 196.95 195.73 218.08 199.07 195.75
25 225.36 245.45 241.94 271.39 251.38 242.08
50 242.67 282.00 284.99 310.93 290.57 277.70
100 259.30 320.00 326.01 350.19 329.55 314.14

Untuk menentukan pilihan analisis frekuensi yang akan digunakan, dilakukan


uji kecocokan smimov-kohnogorov. Berdasarkan hasil uji kecocokan
tersebut, metode distribusi yang digunakan adalah metode distribusi Log
Normal 3 Parameter.

Tabel 11-2 Hasil Uji Kecocokan Smirnov-Kolmogorov

Sctt*ihL%takNllalKrMs 5 * ••
-. Ma. LogNonnal LojNomsl
Koimd Gmakett FctsseaOI LegPuraealD
2ParaaK<er SPanraeter
1 0.05 0.04 0.03 0.03 0.03 0.04
2 0.04 0.03 0.03 0.00 0.02 0.03
3 0.11 0.05 0.04 0.12 0.01 0^5
4 0.18 0.12 0.11 0.17 0.10 0.12
5 0.16 0.09 0.08 0.14 0.07 0.09
6 0.11 0.04 0.03 0.09 0.02 0.04
7 013 0.06 0.05 0.09 0.04 0.06
8 0.10 0.03 0.02 0.06 0.01 0.03
9 0.08 0.03 0.03 0.05 0.01 0.04
10 0.04 0.01 0.00 0.03 0.02 0.02
11 0.00 0.05 0.03 0.02 0.02 0.02
12 0.03 0.06 0.04 0.00 0.03 0.01
13 0.08 0.02 0.01 0.05 0.08 0.O4
14 0.13 0.00 0.03 0.09 0.10 0O7
15 0.17 0.03 0.06 0.13 0.14 0.10
16 021 0.02 0.06 0.15 0.15 0.12
17 021 0.00 011 0.09 0.03 0.03
18 022 0.00 0.00 0.07 0.00 001
19 023 0.00 000 009 0.00 003
BF:"ftlD3H : . 0.U6 ^i, *t35^ 0.139 T-•.•:*. ! 18 •-'••1
SelisibMab
025
1^ Kecocokan
Konlasi Ditedra Diteriraa Diteaaa DHenmt Diteritat Diterima i

Sesuai permintaan Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta, dilakukan


pemodelan menggunakan data hujan dengan besaran yang ditentukan yaitu
hujan dengan periode ulang 25 tahun.
i t
I

II.2. Penentuan Catchment Area

Penentuan catchment area teibagi menjadi dua bagian yaitu untuk catchment
PHB Yusin atas dan PHB Yusin bawah. Penentuan catchment ini
mempertimbangkan seberapa luas lahan yang menjadi luas layanan embung

Gambar 11-2 Batas Catchment Embung Susukan Atas

Gambar 11-3 Batas Catchment PHB Yusin Bawah i !


Selain memperhitungkan hidrograf yang terjadi pada Embung Susukan, perlu
dilaukukan penelusuran catchment area terhadap Saluran PHB H. Yusin
secara keseluruhan. Berdasaikan hasil penelusuran dengan software Google
Earth dapat ditentukan catchment area dari Saluran PHB H. Yusin sebagai

berikut:
; jGambar II-4 Catchment Area Saluran PHB H. Yusin

Sehingga catchment area dari PHB Yusin adalah

[ ; ^^p^B YusinAtas + ^APHB Yusin Bawah = ^^Total PHB Yvsin

Sedangkan untuk catchment area Embung Susukan adalah

^^WadukSusukanAtas + ^^PHB Yusin Bawah ^5

Tabel II-3 Luas Catchment Embung Susukan

NamaCA Luas
Kali Ciracas Atas 17.074 Ha
PHBH.YusinAtas 36.427 Ha
PHB H. Yusin Bawah 9.176 Ha
Embung Susukan 26.250 Ha
PHB H. Yusin 58.083 Ha

113. Hidrograf Banjir

Ketidakmampuan mendapatkan data hidrograf banjir asli dilapangan,


kekurangan data ini coba didekati dengan pembuatan hidrografbanjir sintetik.
Banjir yang dimodelkan merupakan hasil dari penulusuran banjir dengan

10
hujan periode ulang 25 tahun selama 5 jam. Hidrograf banjir sintetik yang
digunakan berdasarkan Model Hidrograf Satuan Sintetis Nakayasu. Hasil
Hidrograf Banjir dari Embung Susukan sebeagai berikut:,

Hidrograf Banjir Embung Susukan

15 20 25 30
Jamke-

Q10 ——025

Grafik II-l HidrografBanjir Etnbung Susukan

Hidrograf Banjir Saluran PHB H. Yusin

-Series2 -Series3 -Series4 •Seriesl

Grafik II-2 HidrografBanjir Saluran PHB H. Yusin

11
BABIH PEMODELAN HIDRAULIK

III.1. Penentuan Dimensi Embung Susukan

Penentuan dimensi Embung Susukan berdasarkan data Digital Elevation


Model yang diperoleh dari situs DEMNAS (big.go.id). Data ini dibutukan
untuk mengecek elevasi yang ada di lapangan. Berdasarkan data DEMNAS
maka didapatkan kedalaman embung minimum agar dapat tetap bekerja
dengan cara gravitasi adalah 3 meter.

GambarIII-1 Gambar Long Profile Saluran PHB Yusin

III.2. Pemodelan HECRAS

Untuk mengetahui efektifitas embung terhadap banjir yang terjadi perlu


dilakukan pemodelan hidraulik. Pemodelan hidraulik dari embung tersebut
menggunakan software HECRAS. Pemodelan HECRAS memiliki skema
model sebagai berikut:

12
Gambar 111-2 Skema Model Embung Susukan

Embung tersebut direncanakan untuk memiliki pelimpah untuk diteruskan


kembali menuju Saluran PHB Yusin. Elevasi rencana pelimpah pada elevasi
+1.44 meter dari dasar embung. Elevasi pelimpah yang tinggi dibuat untuk
memaksimalkan potensi dari tampungan embung. Model dimulai dengan
elevasi air di embung kosong.

•*-

1.44meter

Gambar 111-3 Pelimpah Embung

Dimensi saluran yang digunakan masih mengandalkan data sekunder berupa


citra satelit. Dimensi ini ditentukan dengan melakukan pengukuran digital
melalui Google Earth untuk mendapatkan elevasi yang mendekati kondisi

aktual.:

13
SM>t Pto OWIOM HM21
^————:

} 'ij

5 meter

1 3 meter i

Gambar ffl-4 Dimensi Saluran Sebelum Embung Susukan

....

Is
l 5 mete

4 mcter

Gambar ffl-5 Dimensi Saluran PHB H. Yusin Setelah Embung

Pemodelan ini dilakukan dalam tiga skenario hujan yaitu hujan dengan
periode ulang 2,5 dan 10 tahun. Hasil dari pemodelan berupa long storage
PHB H. Yusin sebelum dan sesudah Embung Susukan serta Reduksi yang
terjadi akibat pembangunan tanggul.

14
IH.2.1. Pemodelan Q2

Pemodelan dengan debit periode ulang 2 tahun atau dengan tinggi hujan
107.5 mm menggunakan HECRAS mendapatkan hasil sebagai berikut:

Tanggul

II.
i

Gambar 111-6 Long Section Saluran PHB H. Yusin Sebelum Embung Susukan Q2 \

Gambar III-7 Long Section Saluran PHB H. Yusin Setelah Embung Susukan Q2 j

15
Reservoar Routing Q2

nc b 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 U 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
-U^3 ' '""• • • - . . . •-.
Jam ke-

Inlet Outlet

Grafik IU-1 Reservoar Routing Q2 Embung Susukan

Outlet PHB H. Yusin Q2

15 20 25 30
Jam ke-

-Tanpa Waduk •DenganWaduk

Grafik IU-2 Outlet Saluran PHB H. Yusin Q2

16
0,00 2,00 4,00 6,00 8,00 10,00 12,00 14,00 16,00 18,00 20,00 22,00 24,00
Jam ke •j

-MukaAirSaluran •MukaAirWaduk

Orafik III-3 Perbmdingan Elevasi Muka Air Embmg dm Salurm PHB H. Yusin Setelah Embmg
DebUQ2

Berdasarkan model Q2 tersebut didapatkan Peak Reduction pada outlet


embung sebesar 55 - 60% sedangkan pada outlet Saluran PHB H. Yusin
sebesar 40 - 42%. Terlihat pada grafik muka air yang terjadi pada pelimpah
Embung Susukan, terlihat pada jam 0 hingga jam 3.75 terlihat kenaikan
muka air pada saluran karena adanya debit internal pada saluran tersebut.
Akibat adanya limpasan menuju saluran, terjadi kenaikan muka air pada
saluran PHB H. Yusin yang sudah turun seperti pada grafik IH - 3. Air
melimpas selama 6.25 jam hingga jam 10.j j

17
III.2.2. Pemodelan Q5
t i
Pemodelan dengan debit periode ulang 5 tahun atau dengan tinggi hujan
158.70 mm menggunakan HECRAS mendapatkan hasil sebagai berikut:;

Gambar III-8 Long Section Saluran PHB H. Yusin Sebelum Embung Susukan Q5

4-4

Gambar 111-9 Long Section Saluran PHB H. Yusin Setelah Embung Susukan Q5

18
Reservoar Routing Q5

.,„!-

indikasi masuknya
ran setelah outlet
lam embung

20 25 30

Mnlet Outlet

Grafik III-4 Reservoar Routing Q5 Embung Susukan

Terjadi debit dengan nilai negatif mengindikasikan adanya aliran yang


masuk dari saluran PHB H. Yusin setelah Embung Susukan. Aliran ini
terjadi karena kenaikan muka air saluran tersebut lebih tinggi dibandingkan

elevasi muka air embung.

Outlet PHB H. Yusin Q5

10 1S 20 25 30
Jam ke-

Tanpa Waduk Dengan Waduk

Grafik /17-5 Outlet Saluran PHB H. Yusin Q5

19

Anda mungkin juga menyukai