BENDUNGAN LEUWIKERIS
Oleh
2021
LEMBAR PENGESAHAN
Disusun Oleh,
SITI RUBIAH
167011036
Mengetahui,
Dosen
Penulis
NIDN. 0026085901
NIDN. 0016118601
KATA PENGANTAR
Puji serta syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang mana atas
rahmat dan karunia-Nya Makalah ini dapat selesai. Sholawat serta salam semoga
tetap terlimpah curahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW.
Makalah yang berjudul “GEOLOGI TEKNIK REKAYASA
BENDUNGAN LEUWIKERIS ” ini ditujukan untuk memenuhi
persyaratan akademik guna untuk memenuhi mata kuliah
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tanpa bimbingan, bantuan, dan doa
dari semua pihak, Laporan kerja Praktek ini tidak dapat diselesaikan tepat pada
waktunya. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada :
1. Orang tua dan keluarga yang senantiasa memberikan dukungan serta
bimbingan moril maupun materil.
2. Bapak H. Asep Kurnia Hidayat, Ir., M.T., selaku Ketua Jurusan Teknik
Sipil Universitas Siliwangi.
3. Bapak Pengki Irawan S.TP., M.SI., selaku Dosen Pembimbing Kerja
Praktek dan Dosen Wali yang telah memberikan bimbingan dan banyak
masukan kepada penulis.
4. Bapak Budi Prasetya, S.T., dan Bapak Edwin, S.T.,M.Eng., selaku PPK
dan Direksi Pekerjaan di Proyek Bendungan Leuwikeris Paket 1 yang telah
mengijinkan penulis melakukan Kerja Praktek di proyek ini.
5. Bapak Aldy Febrian, S.T., dan Bapak Fadhil Anshari, S.T., M.Sc., selaku
Site Engineering Manager dan pembimbing lapangan di Proyek
Bendungan Leuwikeris Paket 1.
Demikian pengantar ini penulis sampaikan. Karena menyadari
kesempurnaan hanya milik Allah, atas segala kekurangan dan kesalahan yang
mungkin ada di dalam, penulis sampaikan maaf dan terima kasih atas saran dan
kritik pembaca.
Tasikmalaya, Agustus 2020
i
ii
Penulis
ii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................ii
KATA PENGANTAR.....................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR....................................................................................iv
BAB I..............................................................................................................1
PENDAHULUAN..........................................................................................1
BAB II............................................................................................................3
BAB III.........................................................................................................10
PERENCANAAN TEKNIS.........................................................................10
5.1 Kesimpulan...................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................14
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
BAB I
PENDAHULUAN
3
4
4
5
3
1
Datum Elev = 20 m
JARAK (m)
ELEVASI (m)
5
6
6
7
7
8
8
9
9
10
10
BAB III
PERENCANAAN TEKNIS
11
ini berumur Tersier (Miosen) dan penyebarannya pada pebukitan sampai
dataran pantai dengan ketebalan keseluruhan diperkirakan lebih dari 50 m.
4. Formasi ini terdiri dari tuf napalan berselingan dengan batu pasir sela, batu
lempung, dan batu gamping. Tuf napalan, berwarna kelabu coklat dan
kekuningan, ringan, padu, terdiri dari mineral lempung, plagioklas, piroksen,
argonit dan oksida besi yang umunya anhedral. Batu pasir sela, berwarna
kelabu tua kehijauan, berbutir halus sampai kerikil terdiri dari robakan batu
gamping, komponen kerikil biasanya bersusunan andesit dan basal. Batu
lempung, berwarna kelabu kebiruan, berlapis baik dengan perarian mendatar
setebal antara 2 mm dan 2 cm.
5. Formasi Leuwikeris (Tmkl). Formasi ini terdiri dari batuan sedimen yang
berumur oligosen-miosen serta disekitarnya terdapat batuan terobosan
berumur miosen dan batuan vulkanik pliosen akhir-holosen serta endapan
aluvium berumur holosen
6. Formasi Jampang (Tomj). Formasi ini terdiri dari breksi aneka bahan dan
tuf bersisipan lava, breksi aneka bahan, berwarna kelabu tua sampai hitam
kehijauan, padat, terpilah buruk, komponen terdiri dari: andesit, basal, rejang,
batu gamping dan tuf hablur yang terkersikan dan terpilopilitkan. Masa dasar
pasir gampingan. Bagian bawahnya mempunyai perselingan batupasir kelabu
dengan struktur perlapisan bersusun. Tuf, bersusunan dasit, berwarna putih
ungu dan biru terang, pejal, terkersikan, di beberapa tempat menunjukan
perlapisan yang baik.
12
= 1.41(dengan pengaruh gempa), sedangkan kemiringan lereng portal hasil
penggalian bagian inlet memerlukan penanganan lebih lanjut karena nilai FS yang
diperoleh dengan adanya pengaruh gempa adalah sebesar 0.79 yang berarti lereng
tidak aman/stabil. Alternatif penanganan dengan pemasangan perkuatan berupa
rockbolt (panjang : 7.5 m, spasi : 1 m), wiremesh (12 mm), dan shotcrete (tebal 20
cm) menghasilkan nilai FS = 1.14 dan alternatif lain berupa modifikasi
kemiringan lereng dari yang awalnya berkisar 61º- 86º menjadi 61º- 66º
menghasilkan nilai FS = 1.29 yang berarti lereng tersebut aman/stabil. Metode
ekskavasi bukaan terowongan direkomendasikan menggunakan metode easy
digging dan hard ripping serta full face untuk media yang baik tanpa sisipan
media yang buruk dan bench cut untuk media yang baik diselingi media yang
buruk. Sistem penyangga terowongan yang direkomendasikan berupa rockbolt
(panjang 4 m, spasi 1.55 m), wiremesh (crown), dan shotcrete (tebal 0.1 m di
crown, tebal 0.03 m di side) dengan memberikan pengurangan roof displacement
sebesar 18.47% (tanpa gempa) dan 13.58% (dengan gempa). Sistem penyangga
RMR dan Q menghasilkan terowongan yang aman terhadap potensi retakan halus
dan rockspalling yang ditunjukkan dengan nilai strength factor >1 baik dengan
memperhitungkan atau tanpa pengaruh gempa. Selain itu gempa juga
menyebabkan bertambahnya zona plastisitas yang ditunjukkan dengan
bertambahnya radius zona plastisitas.
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, secara stratigrafi daerah penelitian dari atas ke
bawah tersusun atas tanah residual, batuan breksi andesit, breksi tuff , dan sisipan
batulempung. Struktur geologi yang ada berupa sesar geser sinistral (diperkirakan)
dan kekar – kekar gerus. Karakterisitik geologi teknik permukaan pada daerah
penelitian terdiri atas batuan breksi andesit lapuk menengah sampai lapuk tinggi
dan batuan breksi tuff lapuk rendah sampai lapuk menengah. Kemiringan lereng
portal hasil penggalian bagian outlet pada kondisi stabil yang ditunjukkan dengan
nilai safety factor (FS) = 1.41(dengan pengaruh gempa), sedangkan kemiringan
lereng portal hasil penggalian bagian inlet memerlukan penanganan lebih lanjut
13
karena nilai FS yang diperoleh dengan adanya pengaruh gempa adalah sebesar
0.79 yang berarti lereng tidak aman/stabil.
a.
14
DAFTAR PUSTAKA
Sir M.Macdonald & partners asia. 1990. Mamak DAM dan Irigation proyek,
report for grouting work
Tanriajeng, Andi .T . 2003. Pemindahan Tanah Mekanis. Jakarta : Gunadarma
15