Anda di halaman 1dari 56

I GUSTI A.A.

INDRI SAVITRI ARYANTI (1521081) LAPORAN KERJA PRAKTEK

LEMBAR PERSETUJUAN
LAPORAN KERJA PRAKTEK

Yang bertanda tangan dibawah ini, dosen pembimbing Laporan Kerja Praktek
“Pengawasan dalam Manajemen Konstruksi Proyek Gedung Kantor Bupati Kabupaten
Lombok Tengah” menerima dan menyetujui laporan kerja praktek ini, yang disusun oleh:

Nama : I Gusti A. A. Indri Savitri Aryanti

NIM : 15.21.081

Jurusan : Teknik Sipil S-1

Fakultas : Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP)

Telah menyelesaikan Laporan Kerja Praktek “Pelaksanaan Manajemen


Konstruksi Proyek Gedung Kantor Bupati Kabupaten Lombok Tengah”. Setelah
diperiksa, maka tugas ini dapat diterima dan disetujui dengan

NILAI :

Malang, 2018

Manajemen Konstruksi Disetujui oleh:


Gedung Bupati Kabupaten Lombok Tengah Dosen Pembimbing

Ir. Yudi Wahyono Afriza Marianti S, ST., M.Eng


NIP.P 1031700529

Mengetahui
Ketua Program Studi

Ir. I Wayan Mundra, MT


NIP.Y 1018700150

PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BUPATI KABUPATEN LOMBOK TENGAH


i
I GUSTI A.A. INDRI SAVITRI ARYANTI (1521081) LAPORAN KERJA PRAKTEK

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang sudah
melimpahkan segala anugerah-Nya sehingga penulis dapat penyelesaikan laporan kerja
praktek ini dengan judul “Pengawasan dalam Manajemen Konstruksi Proyek Gedung
Kantor Bupati Kabupaten Lombok Tengah”

Maksud dan tujuan pembuatan laporan kerja praktek ini adalah untuk memenuhi salah
satu syarat kelulusan dalam jenjang perkuliahan Strata 1 Institut Teknologi Nasional
Malang.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada:

1. Bapak Dr. Ir. Nusa Sebayang, MT selaku Dekan Fakultas Teknik Sipil dan
Perencanaan
2. Bapak Ir. I Wayan Mundra, MT selaku Ketua Prodi Teknik Sipil S1
3. Ibu Afriza Marianti S, ST., M.Eng selaku Dosen Pembimbing Kerja Praktek yang
telah memberikan bimbingan dan masukan
4. Bapak Saiful Zuhri, ST, M. Eng selaku PPK pada Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang Kabupaten Lombok Tengah yang berkenan memberi izin untuk
melakukan kerja praktek di proyek yang sedang berjalan
5. Bapak Suniantara, Bapak Agung, Bapak Hidayat selaku Tim MK yang selalu
membimbing dan menghibur selama kerja praktek
6. Orang tua dan keluarga saya yang selalu memberi dukungan dan doa
7. Teman-teman kerja praktek yang selalu memberi dukungan dan memberi inspirasi

Harapan penulis adalah semoga laporan kerja praktek ini bisa berguna bagi siapapun
yang membacanya. Saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan untuk
yang lebih baik.

Malang, 2018

Penulis

PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BUPATI KABUPATEN LOMBOK TENGAH


ii
I GUSTI A.A. INDRI SAVITRI ARYANTI (1521081) LAPORAN KERJA PRAKTEK

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN .............................................................................................. i


KATA PENGANTAR ...................................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................................ v
DAFTAR TABEL ............................................................................................................ vi
BAB I ................................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ............................................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................... 1
1.2 Maksud dan Tujuan Kerja Praktek .................................................................... 2
1.3 Ruang Lingkup Pembahasan ............................................................................. 2
1.4 Metodologi ......................................................................................................... 3
1.5 Sistematika Penulisan Laporan .......................................................................... 3
BAB II .............................................................................................................................. 5
TINJAUAN UMUM PROYEK ....................................................................................... 5
2.1 Latar Belakang Proyek............................................................................................ 5
2.2 Proses Lelang Proyek ......................................................................................... 5
2.3 Nilai Kontrak ..................................................................................................... 6
2.4 Data Proyek ........................................................................................................ 6
2.5 Struktur Organisasi Proyek .............................................................................. 16
BAB III ........................................................................................................................... 21
TINJAUAN UMUM PELAKSANAAN MANAJEMEN KONSTRUKSI
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BUPATI LOMBOK TENGAH .................. 21
3.1 Tinjauan Umum Pelaksanaan Manajemen Konstruksi .................................... 21
BAB IV ....................................................................................................................... 23
PELAKSANAAN PROYEK ...................................................................................... 23
4.1 Uraian Umum ............................................................................................... 23
4.2 Pelaksanaan Manajemen Kontruksi dalam Setiap Pekerjaan ....................... 23
4.3 Tahap Pelaksanaan Pekerjaan Proyek .............................................................. 25
BAB V ............................................................................................................................ 45

PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BUPATI KABUPATEN LOMBOK TENGAH


iii
I GUSTI A.A. INDRI SAVITRI ARYANTI (1521081) LAPORAN KERJA PRAKTEK

PERMASALAHAN DAN PEMBAHASAN ................................................................. 45


5.1 Uraian Umum .................................................................................................. 45
5.2 Permasalahan Kondisi Alam Akibat Gempa Bumi ......................................... 45
5.3 Permasalahan Teknis dalam Pelaksanaan ........................................................ 46
BAB VI ........................................................................................................................... 49
PENUTUP ...................................................................................................................... 49
6.1 Kesimpulan ...................................................................................................... 49
6.2 Saran ................................................................................................................ 49

PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BUPATI KABUPATEN LOMBOK TENGAH


iv
I GUSTI A.A. INDRI SAVITRI ARYANTI (1521081) LAPORAN KERJA PRAKTEK

DAFTAR GAMBAR

NO NAMA GAMBAR HALAMAN

1 Gambar 2.1 Site Plan 16


2 Gambar 2.2 Kantor Bupati Lombok Tengah 16
3 Gambar 2.3 Struktur Organisasi Proyek 17
4 Gambar 2.4 Struktur Organisasi Manajemen Konstruksi 20
5 Gambar 4.1 Pekerjaan Galian Pondasi menggunakan 26
Excavator
6 Gambar 4.2 Pemasangan Bekisting Pondasi Footplat 27
7 Gambar 4.3 Pemasangan Tulangan Footplat 27
8 Gambar 4.4 Pengecoran Pondasi Footplat 27
9 Gambar 4.5 Pemasangan Tulangan diawasi Oleh 28
Manajemen Konstruksi
10 Gambar 4.6 Pemasangan Bekisting 29
11 Gambar 4.7 Uji Slump 29
12 Gambar 4.8 Pengecoran Kolom Pedestal 29
13 Gambar 4.9 Pemasangan Tulangan Tie Biem 30
14 Gambar 4.10 Pemasangan Bekisting Tie Biem 31
15 Gambar 4.11 Pengecoran Tie Biem 31
16 Gambar 4.12 Pemasangan Tulangan Kolom 32
17 Gambar 4.13 Bekisting Kayu Kolom 33
18 Gambar 4.14 Truck Mollen Ready Mix 35
19 Gambar 4.15 Pekerjaan Pengecoran Kolom 35
20 Gambar 4.16 Pemasangan Scafolding/Perancah 36
21 Gambar 4.17 Pemasangan Bekisting Balok 37
22 Gambar 4.18 Penulangan Balok 38
23 Gambar 4.19 Pengecoran Balok 39
24 Gambar 4.20 Pemasangan Bekisting Pelat Lantai 40
25 Gambar 4.21 Pemasangan Tulangan Plat Lantai 40
26 Gambar 4.22 Pengecoran Plat Lantai dengan Corete Pump 41
27 Gambar 4.23 Pemasangan Bekisting Tangga 42
28 Gambar 4.24 Pemasangan Tulangan Tangga 43
29 Gambar 4.25 Pengecoran Tangga dengan Metode 44
Konvensional
30 Gambar 5.1 Pengecekan Jarak antar Sengkang Kolom 46
Utama
31 Gambar 5.2 Besi Polos yang Dipasang pada Kolom 47
32 Gambar 5.3 Perbaikan Jarak antar Sengkang pada Lift 47
33 Gambar 5.4 Pemeriksaan Shop Drawing 48

PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BUPATI KABUPATEN LOMBOK TENGAH


v
I GUSTI A.A. INDRI SAVITRI ARYANTI (1521081) LAPORAN KERJA PRAKTEK

DAFTAR TABEL

NO NAMA TABEL HALAMAN


1 Tabel 2.1 Data Teknis Proyek 6

PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BUPATI KABUPATEN LOMBOK TENGAH


vi
I GUSTI A.A. INDRI SAVITRI ARYANTI (1521081) LAPORAN KERJA PRAKTEK

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Teknik Sipil adalah salah satu cabang ilmu teknik yang mempelajari tentang
bagaimana merancang, membangun, dan merenovasi tidak hanya gedung dan
infrastruktur, tetapi juga mencakup aspek lingkungan untuk kelangsungan hidup manusia.
Teknik Sipil mempunyai ruang lingkup yang luas, di dalamnya pengetahuan matematika,
fisika, kimia, biologi, geologi, dan lingkungan hingga pengetahuan komputer mempunyai
peranannya masing-masing.

Jurusan Teknik Sipil FTSP-ITN merupakan salah satu pelaksana pendidikan


Program Sarjana Strata-1 (S1) bidang Teknik Sipil Institut Teknologi Nasional (ITN)
Malang yang mempunyai tugas pokok melaksanakan Tridharma Perguruan Tinggi yakni
pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat. Jurusan Teknik Sipil ITN
berpegang pada kurikulum serta peraturan-peraturan akademik yang berlaku di ITN.
Kurikulum Jurusan Teknik Sipil disusun dengan mengikuti perkembangan ilmu Teknik
Sipil dan pembangunan nasional. Adapun peraturan akademik dibuat untuk
memperlancar jalannya pelaksanaan program pendidikan.

Pendidikan Strata-1 Teknik Sipil ITN diberikan dalam bentuk kuliah, praktikum
di laboratorium, dan kerja praktek di lapangan. Kuliah dan latihan ditujukan untuk
memberi pengetahuan untuk teori dari ilmu Teknik Sipil, sedangkan praktikum
dilaboratorium dan praktek kerja lapangan ditujukan untuk menunjang teori yang telah
diberikan dalam kuliah dan latihan.

Kerja Praktek ini merupakan salah satu syarat yang harus ditempuh oleh setiap
mahasiswa Teknik Sipil ITN untuk menyelesaikan studinya pada Jurusan Teknik Sipil
ITN Malang. Kerja praktek ini diharapkan akan menambah wawasan tentang dunia kerja
Teknik Sipil dan menunjukkan aplikasi ilmu keteknik-sipilan di lapangan. Dunia kerja
Teknik Sipil tidak bisa digambarkan lewat bangku kuliah. Dengan melakukan kerja
praktek diharapkan juga dapat mengetahui penerapan teori-teori yang didapatkan di

PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BUPATI KABUPATEN LOMBOK TENGAH


1
I GUSTI A.A. INDRI SAVITRI ARYANTI (1521081) LAPORAN KERJA PRAKTEK

perkuliahan pada pelaksanaan di lapangan.


Dalam kegiatan Kerja Praktek ini para mahasiswa diberikan kebebasan dalam
memilih proyek. Kegiatan kerja praktek ini dilakukan selama 2 bulan. Seluruh kegiatan
kerja praktek yang kami lakukan berada dibawah pantauan dari Manajemen Konstruksi
pelaksana pembangunan proyek pembangunan Gedung Kantor Bupati Lombok Tengah
di Jalan Basuki Rahmat No. 11, Praya, Lombok Tengah.
1.2 Maksud dan Tujuan Kerja Praktek
Maksud dari Kerja Praktek ini adalah agar mahasiswa teknik pada umumnya
serta mahasiswa Teknik Sipil ITN Malang pada khususnya dapat belajar
mengaplikasikan ilmu yang telah diperolehnya dibangku kuliah. Selain itu juga untuk
menyiapkan mahasiswa – mahasiswa yang berkualitas serta professional sesuai
dengan disiplin ilmu yang didapat. Dari kerja praktek ini, mahasiswa Teknik Sipil
diharapkan memperoleh pengalaman dan pengetahuan dalam penerapan teori serta
praktek di lapangan yang tidak didapatkan secara langsung di bangku kuliah.
Tujuan kerja praktek ini adalah:
1. Memberikan peluang kepada mahasiswa untuk terlibat langsung kegiatan
proyek (Kontraktor, Konsultan, MK atau Lembaga Penelitian) yang
berhubungan dengan bidang ilmu Rekayasa Sipil yang telah dipelajari
sebelumnya di kegiatan perkuliahan.
2. Memberi kesempatan pada mahasiswa untuk membuat sebuah
perbandingan dan menganalisa mengenai pengetahuan yang telah diperoleh
dari kegiatan perkuliahan dengan kgiatan sebenarnya di lapangan.
3. Memberikan pengalaman kepada mahasiswa untuk terjun langsung ke
lapangan secara visual dan dengan melakukan aktifitas kegiatan
pembangunan fisik dalam bidang kerekayasaa, kontraktual dan
administrative, serta secara pelaksanaannya di lapangan sehingga
mahasiswa mempunyai pengetahuna dan pemahaman atas masalah tersebut.
4. Mengembangkan kemampuan dan keterampilan mahasiswa secara optimal
dalam menyampaikan dan membahas kegiatan selama Kerja Praktek dalam
bentuk presentasi, diskusi dan juga tulisan dalam bentuk laporan.
1.3 Ruang Lingkup Pembahasan
Proyek pembangunan Gedung Kantor Bupati Kabupaten Lombok Tengah terdiri

PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BUPATI KABUPATEN LOMBOK TENGAH


2
I GUSTI A.A. INDRI SAVITRI ARYANTI (1521081) LAPORAN KERJA PRAKTEK

dari macam – macam pekerjaan, seperti pekerjaan persiapan, pekerjaan tanah, pekerjaan
struktur, pekerjaan arsitektur, finishing, dan lain-lain. Dengan banyak pekerjaan tersebut,
maka laporan Kerja Praktek ini membatasi masalah yang akan dibahas agar didapatkan
hasil pembahasan yang optimal.
Masalah yang akan dibahas pada laporan Kerja Praktek ini meliputi pelaksanaan
manajemen konstruksi, yaitu: crosscheck shop drawing, membuat laporan proyek harian
dan mingguan.
1.4 Metodologi
Metodologi yang dipakai pada pelaksanaan kerja praktek adalah:
a. Pengamatan di lapangan. Pengamatan dilapangan dilakukan untuk mengetahui
jenis pekerjaan yang sedang dilaksanakan, metode pelaksanaannya,
permasalahan yang mungkin terjadi saat pelaksanaan, serta bagaimana metode
penyelesaian masalah tersebut.
b. Konsultasi atau asistensi. Konsultasi atau asistensi ini dilakukan pada dosen
pembimbing kerja praktek dari Jurusan Teknik Sipil ITN. Konsultasi ini
dimaksudkan untuk membantu menyelesaikan permasalahan pelaksanaan
kegiatan konstruksi yang diperoleh mahasiswa saat kerja praktek untuk
disesuaikan dengan teori yang ada.
c. Study literatur adalah membaca buku-buku atau informasi dari internet untuk
menambah pengetahuan ataupun informasi untuk membantu memecahkan
masalah yang terjadi di lapangan.
1.5 Sistematika Penulisan Laporan
Sistematika penulisan laporan kerja praktek adalah sebagai berikut:
1. Bab I Pendahuluan, membahas tentang latar belakang Kerja Praktek, tujuan
Kerja Praktek, ruang lingkup pembahasan Kerja Praktek, metodologi penulisan
dan sistematika pembahasan.
2. Bab II Gambaran Umum Proyek, membahas mengenai deskripsi proyek, data-
data proyek yang mencakup data teknis proyek, data pra kontrak dan nama unit
kerja proyek, struktur organisasi pelaksanaan proyek, tahap pelaksanaan
proyek, serta ruang lingkup pekerjaan
3. Bab III Tinjauan Umum Pelaksaan saan Kerja Praktek
4. Bab IV Pembahasan secara detail Pelaksanaan Kerja Praktek

PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BUPATI KABUPATEN LOMBOK TENGAH


3
I GUSTI A.A. INDRI SAVITRI ARYANTI (1521081) LAPORAN KERJA PRAKTEK

5. Bab V Permasalahan dan Pembahasan yang terjadi pada proyek


6. Bab VI Penutup

PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BUPATI KABUPATEN LOMBOK TENGAH


4
I GUSTI A.A. INDRI SAVITRI ARYANTI (1521081) LAPORAN KERJA PRAKTEK

BAB II
TINJAUAN UMUM PROYEK

2.1 Latar Belakang Proyek

Proyek dapat didefinisikan sebagai suatu rangkaian aktifitas pekerjaan yang


terdiri dari rangkaian bagian pekerjaan yang saling berkaitan satu dengan yang lain
dan melibatkan banyak orang serta sumber daya manusia untuk mengerjakan segala
sesuatu didalamnya, dengan biaya serta waktu tertentu, menyangkut persiapan,
survei, penyusunan konsep, hingga pada tahap implementasi konsep tersebut, yang
pada akhirnya secara bersama-sama mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan.
Pada kawasan Lombok khususnya Lombok Tengah ini sedang dibangun
Gedung Kantor Bupati. Proyek ini bertempat di Jalan Raden Puguh, Praya.
Sebelumnya, Kantor Bupati Lombok Tengah ini terletak di Jalan Gajah Mada.
Wakil Bupati Lombok Tengah sebelumnya menyatakan pembangunan kantor
Bupati Lombok Tengah yang baru ini adalah bagian dari prioritas Pemda mengingat
kondisi kantor lama dinilai sudah tidak representative lagi karena sudah berdiri
lebih dari 50 tahun.
Pembangunan Gedung Kantor Bupati Lombok yang baru akan bergaya
Eropa Islam dimana terdapat pilar-pilar menjulang dengan kubah megah ditengah-
tengahnya. Kantor ini didesain menjadi kantor yang dapat menampung sejumlah
OPD dalam satu kantor sehingga koordinasi antar OPD dan pelayanan kepada
masyarakat akan lebih cepat.

2.2 Proses Lelang Proyek


Pada proyek pembangunan Gedung Kantor Bupati Lombok Tengah,
owner melakukan sistem lelang yaitu Sistem Pelelangan Umum. Sistem ini bias
diikuti oleh kontraktor yang berminat tanpa adanya pembatasan dengan
mempertimbangkan beberapa hal berikut:
1. Mempunyai klasifikasi sesuai dengan besar nilai pekerjaan yang akan
dilaksanakan dalam bidang bangunan gedung
2. Telah mendaftarkan diri untuk mengikuti seleksi persyaratan sesuai
dengan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan oleh panitia lelang.

PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BUPATI KABUPATEN LOMBOK TENGAH


5
I GUSTI A.A. INDRI SAVITRI ARYANTI (1521081) LAPORAN KERJA PRAKTEK

3. Mengambil dokumen pelaksanaan


4. Mengikuti rapat penjelasan pekerjaan (Aanwijzing) lelang
5. Memasukan berkas penawaran sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan

2.3 Nilai Kontrak


Dalam pengadaan Proyek Pembangunan Gedung Kantor Bupati Lombok
Tengah memiliki nilai kontrak atau memakan dana sebesar Rp. 208.270.858.000
(Dua Ratus Delapan Miliyar Dua Ratus Tujuh Puluh Juta Delapan Ratus Lima
Puluh Delapan Ribu Rupiah) yang dianggarkan secara bertahap setiap tahunnya
selama empat tahun.

2.4 Data Proyek


2.4.1 Data Teknis Proyek
Tabel 2.1 Data Teknis Proyek
NO URAIAN PEKERJAAN SPEKSIFIKASI BAHAN/MATERIAL
PEKERJAAN STRUKTUR

1 Pekerjaan Anti Rayap  Bahan anti rayap sesuai SNI 2404-


2015 (BASF, Bayer, Rentokil)
2 Pekerjaan Beton Struktur  Beton Ready Mix Mutu 25 Mpa
 Cor Beton di bawah footplate f’c 15
Mpa
 Bekisting Kayu kelas kuat II, Kelas
Awet III: Multiplex tebal min. 9 mm
 Grouting, floor harderner, waterstop
PVC, Ditalasi Elestometric Rubber 40
x 40 x 50 m, Bonding agent
3 Pekerjaan Baja Tulangan Mutu

 Ulir BJTS 40
 Polos BJTP 24
 Wiremesh BJTP 50
PEKERJAAN ARSITEKTUR

1 Pekerjaan Beton Non  Semen PCC (Gresik, Holcim, Tiga


Struktural Roda)
 Pasir, Split, Air
2 Pekerjaan Pasangan Dinding Batu Bata Merah

 Ukuran sesuai dengan SNI 15-2094-


2000

PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BUPATI KABUPATEN LOMBOK TENGAH


6
I GUSTI A.A. INDRI SAVITRI ARYANTI (1521081) LAPORAN KERJA PRAKTEK

 Kuat Tekan sesuai dengan SNI 15-


2094:2000
 Bentuk standar bata: segi empat
panjang solid, bersudut siku-siku dan
tajam, permukaan rata
Bata Ringan

 Dimensi: 600 x 200 x 100 mm


 Type ACC (Autoclaved Aerated
Concrete)
 Berat jenis normal ± 7,00
 Kuat Tekan Kering ≥ 4,00 N/mm2
Mortar instan untuk perekat/pemasangan,
plesteran dan acian bata ringan

3 Pekerjaan Kusen, Daun pintu Kusen Aluminium


jendela, Boven
 Aluminium Alloy 6063 asli
 Ukuran profil 35 x 70 mm
 Tebal profil: 1.2 mm
 Warna profil: Abu-abu
Jendela Ruang Rapat Besar

 Panil Kayu Jati tebal 20 mm


 Rangka Kayu Jati 60 x 120 mm
Pintu Ruang Rapat Besar

 Papan kayu jati mutu B tbal 25 mm


 Ukuruan: 100 x 120 mm, 60 x 120
mm, 120 x 120 mm
 Baut 12 mm
Angkur besi 6 mm perjarak 600 mm

Lipped channel 150 x 50 x 20 x 2.3 mm

Curtain Wall

 Glass attachment tebal 1 mm


 Transom horizontal tebal 1,2 mm
 Warna: abu-abu
 Support baut galvanis
Daun Boven

 Dimensi: 35 x 35 mm tebal: 1,2 mm


 Kaca: dark grey, tebal 5 mm
Sealant warna putih, Angkur, Sekrup,

PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BUPATI KABUPATEN LOMBOK TENGAH


7
I GUSTI A.A. INDRI SAVITRI ARYANTI (1521081) LAPORAN KERJA PRAKTEK

Aksesoris

4 Pekerjaan Pintu Daun Pintu: Engineering Door (Flush Core)

 Kelembapan bahan rangka daun pintu


disyaratkan 12% - 14%
 Kayu Meranti kelas awet I dan kelas
kuat I-II
 Lem kayu bermutu baik
 Bahan panel daun pintu ketebalan 3
mm
 Finishing untuk permukaan Plywood
menggunakan lapisan PVC laminated
sheet ketebalan 0,15 mm
 Lapisan plat stainless steel dibagian
luar dan dalam tebal 0,25 mm
Daun Pintu Aluminium Kamar Mandi dan
Pintu Janitor tebal 1,3 mm

Pintu Besi

 Rangka: besi hollow 40 x 40 x 1.2 mm


 Pengisi: Dobel plat besi tebal 1,2 mm
 Besi siku 40 x 40 x 4 mm
 Finishing: Zinchromate & cat besi
 Handle: Pipa BS 1” tebal 1.5 mm
Pintu Tahan Api

 Kusen berbentuk Z ukuran 18 x 50 x


53,5 x 23 x 3 mm
 Daun pintu tebal 55 mm
 Kaca tahan api ukuran 150 x 1350 mm
 Engsel
 Tungkai pintu
 Rumah kunci
 Silinder
 Flushbolt
Pintu Utama Kaca Frameless

 Kaca: Tempered bening 12 mm


 Handle: Hollow stainless steel 30 x 30
x 1,2 mm
Automatic Sliding Door Ukuran 8350 x 3200
mm

 Instalasi automatic

PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BUPATI KABUPATEN LOMBOK TENGAH


8
I GUSTI A.A. INDRI SAVITRI ARYANTI (1521081) LAPORAN KERJA PRAKTEK

 Daun pintu: kaca tempered bening 12


mm
 Panel samping: kaca
 U Aluminium
 Silicone sealent
5 Pekerjaan Kaca  Kaca bening tempered tebal 12 mm
dan 8 mm
 Kaca Darkgrey tebal 5 mm
 Kaca Eurogrey tebal 8 mm
 Kaca fasade Sunergy Blue Green tebal
8 mm + heat strengthen by Magi
 Kaca pintu otomatis clear tempered 12
mm
 Ornamen plat stainless steel di bagian
luar dan dalam tebal 1 mm
6 Pekerjaan Folding Gate Power Folding Gate
House
 Bahan: besi
 Tebal slat daun 0,8 mm
 Plat strip silangan: 5 x 19 mm tebal 3
mm
 Tebal besi plat UNP 1,8 mm
 Roda dan bearing double laher
 Rel, kunci, silinder dan tutup silinter,
handle luar dalam stainless steel
7 Pekerjaan Plafond  Rangka Plafond UFC System 600 x
1200 mm
 Flafond gypsum board tebal 12 mm
ukuran 1200 x 2400 mm
 Maintenance Hole: Gypsum ceiling
tebal 12 mm ukuran 600 x 600 mm
 Luar gedung: Plafond calsium silicate
board 1200 x 2400 mm, tebal 6 mm,
rangka metal furring UFC
 Plafond akustik tebal 12,5 mm dan 10
mm perforated 1200 x 2000 mm
 Perkuatan Plafond: Penggantung
Lipped Channel 150 x 50 x 20 2.3
mm, Plat Plendes 8 mm, Angkur 12
mm, Hanger 4 mm
8 Pekerjaan Partisi  Partisi Gypsum
 Partisi kaca
 Daun pintu alumunium
 Kaca pintu bening 8 mm
 Kaca partisi bening 6 mm

PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BUPATI KABUPATEN LOMBOK TENGAH


9
I GUSTI A.A. INDRI SAVITRI ARYANTI (1521081) LAPORAN KERJA PRAKTEK

 Partisi akustik
9 Pekerjaan Backdrop Logo Kabupaten Lombok Tengah

 Bahan resin
 Embose 40 mm
Backdrop Ruang Rapat Besar

 Besi hollow 40x40x2 mm


 Besi siku 40x40x4 mm
 Multiplek tebal 18 mm
 Anti rayap
Backdrop Lobby lantai 2

 Besi hollow 40x40x2 mm


 Besi siku 40x40x4 mm
 Multiplek tebal 18 mm
 Anti rayap
 Lapis medium density board, kayu
cutting 9 mm biasa dan ukir
10 Pekerjaan finishing Lantai dan Homodeneous tile:
Dinding
 Lantai interior 600 x 600m mm
permukaan polished
 Lantai interior lobby 600 x 600 mm
permukaan lappato
 Lantai selasar 600 x 600 mm matt
 Tangga 600 x 600 mm matt
 Step nosing 30 x 600 mm groove 4
untuk interior
 Homogeneous step nosing 80 x 600
mm groove 4 untuk eksterior
 Dinding KM/WC 300 x 600 mm maat
berwarna putih
 Lantai KM/WC 300 x 600 matt, tebal
10 mm
 Plint partisi 100 x 600 mm
 Jump lift 300 x 600 nn
 Area trap naik 600 x 600 mm matt
11 Pekerjaan Karpet  Karpet ruang Rapat Besar Jenis Roll
warna Metro Burgundy dengan tebal
total minimal 4,3 mm, lebar minimal 2
m dan panjang 30 m, standard
hygienic anti microbial treatment dan
lolos uji alergi British Standard
 Karpet Tile Ruang Bupati dan Wakil
Bupati terbuat dari 100% serat

PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BUPATI KABUPATEN LOMBOK TENGAH


10
I GUSTI A.A. INDRI SAVITRI ARYANTI (1521081) LAPORAN KERJA PRAKTEK

polymide loop pile carpet tile dengan


ketebalan 6,2 mm sesuai standar
Eropa, EN berdimensi 50 x 50 cm
12 Pekerjaan Work Station  Hollow besi 40 x 60 x 2 mm
 Plat plendes 6 mm
 Besi siku 30 x 30 x 3 mm
 Angkur baut 10 mm
 Multiplek 18 mm
 Anti ratap
 Kaca tempered 8 mm
 Karet
13 Pekerjaan pengecatan  Waterproofing untuk kamar mandi
dan plat beton
 Alkali resist untuk cat dasar
14 Pekerjaan Kubah Rangka untuk penyangga GRC

 Pipa tegak tebal 2mm


 Cincin pipa tebal 2mm
Plat Kubah

 Metal laser plat stainless steel hairline


tebal 2mm
15 Pekerjaan Facade Kulit Batu

 Bagian depan 100% batu alam


 Jenis Quartz Green Plain
 Tebal: 2 mm
 Berat ± 1,5 kg/m2
16 Pekerjaan Tangga  Pipa BS tebal 1,6 mm
Maintenance  Plat besi tebal 6 mm
 Angkur baut 12 mm
 Material bantu
17 Pekerjaan Cubicle Toilet  Kaca clear 10 mm Tempered + Sticker
 Cubicle Fittings: Dorr Hinges, Door
Handle, Pedestal, Door Lock, Glass
Clip, Glass Clamp, Glass Connector:
Stainless steel 304
18 Pekerjaan meja wastafel  Kaca cermin tebal 5 mm
 Wastafel
 Granit custom tebal 28 mm
 Seanent
 Rangka L 50 x 50 x 5 mm
 Angkur baut 12 mm

PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BUPATI KABUPATEN LOMBOK TENGAH


11
I GUSTI A.A. INDRI SAVITRI ARYANTI (1521081) LAPORAN KERJA PRAKTEK

PEKERJAAN ELEKTRIKAL

1 Pekerjaan Panel Panel LVMDP

 Tebal plat 1,5 mm + 0,3 mm powder


coating
 Ukuran 2100 x 800 x 800 type floor
standing
 ACB 200 A/3pole/66Ka
 MCCB
 Indikator Lamp
 Fuse lamp 2A
2 Pekerjaan Trafo Trafo

 Type hermetically sealed / oil


immersed
 Kapasitas 1000 Kva 20Kv/380 V
Vektor Group DYn5
 Panjang 1730 mm
 Lebar 1185 mm
 Tinggi 1520 mm
 No load losses 1950 W
 Load losses at 75° 12000 W
 Total losses 13950 W
 Terminaty Raychem 3 x (1 x 70) mm2
 Schoen CU 300
3 Pekerjaan Lampu  Lampu Downlight Flat LED
 Lampu Baret
 Lampu Uplight Pohon
 LED Strip
 Wall Washer
 Lampu Spotlight LED
 Uplight adjustable angle LED
Lampu sorot kubah
 Lampu LED kubah
4 Pekerjaan Kotak, Kontak, Bahan casing polycarbonate:
Saklar
 Kotak Kontak dinding single 16A
200W
 Kotak Kontak dinding double 16A
200W
 Kotak kontak lantai double 16A 220W
 Saklar 1 gang
 Saklar 2 gang
 Saklar 3 gang

PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BUPATI KABUPATEN LOMBOK TENGAH


12
I GUSTI A.A. INDRI SAVITRI ARYANTI (1521081) LAPORAN KERJA PRAKTEK

 Saklar 4 gang
 Saklar tukar tunggal dan ganda
 Outlet LAN RJ 45 cat 6
 Outlet Telpon
5 Pekerjaan instalasi listrik  Instalasi titik lampu, kabel NYM 2 x
2,5 mm2
 Instalasi kotak kontak, kabel NYM 3 x
2,5 mm2
 Instalasi exhaust fan, kabel NYM 2 x
2,5 mm2
 Conduit (PVC High impact 20 mm)

6 Pekerjaan Kabel Tray  Kabel tray


 El bow tray
 Tee tray
 Cross tray
 Kabel ladder
7 Pekerjaan telepon IP Bax connection to service provider

8 Pekerjaan LAN Wifi access point Support 5 Ghz Speed 300


Mbps

Network Active Device Security Gateway

10G 16-Port Managed Aggregation switch

9 Pekerjaan IP CCTV Instalasi CCTV, Kabel UTP cat. 6

10 Pekerjaan tata udara AC mullti system VRF untuk interior

11 Pekerjaan Tata suara TOA, APC, ABBa

12 Pekerjaan Fire Alarm Fike, Fenwal, Autronica

13 Pekerjaan Penangkal Petir Kurn, EF

PEKERJAAN MEKANIKAL

1 Pekerjaan Fitting dan Valve Kitz, Era, Agrusan, Toyom Sowa, Key Stone

2 Pekerjaan Instalasi Plumbing  Pipa air bekas dan kotor (Wavin,


Power)
 Pipa Air Bersih (Wavin, Power max)
 Instalasi Air Hujan (Wavin, Power)
3 Pekerjaan Saniter  Kran
 Floor drain bahan stainless steel
 Kloset duduk putih

PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BUPATI KABUPATEN LOMBOK TENGAH


13
I GUSTI A.A. INDRI SAVITRI ARYANTI (1521081) LAPORAN KERJA PRAKTEK

 Jet Washer warna putih


 Wastafel, Aksesoris, Kran, Cermin
 Water Heater
 Rooftank 1000 liter dan 2000 liter
bahan PE
4 Pekerjaan pompa air  Pompa transfer kapasitas 70
liter/menit
 Pompa Booster kapasitas 40
liter/menit
 Pompa untuk priming tank kapasitas
18 liter/menit
 Pompa sumur dalam kapasitas 80
liter/menit
5 Pekerjaan Sistem Proteksi  Pompa Kebakaran Elektrik (EFP)
Kebakaran (Fire Protection kapasitas 500 USGPM
System)  Pompa Kebakaran Diesel (DFP)
kapasitas 500 USGPM
 Diesel Engine untuk Pompa
 Pompa Jockey kapasitas 25 USGPM
 Flow Meter
 Panel Kontrol Pompa
 Hydrant Pillar, 2 way tekanan kerja 30
bar
 Outdoor Hydrant Box Type C
(950x600x200)mm
 Indoor Hydrant Box type B
(1250x750x180)mm
6 Pekerjaan Gas Suppresion  FK-5-1-12 Agent material
System untuk Fire Heptafluoropropane
Protection/Novec 1230  FK-5-1-12 Container
 Impulse Valve Operator material
stainless steel
 FK-5-1-12 Nozzle material Brass
7 Pekerjaan APAR (Alat  Jenis Dry Chemical Multi Purpose
Pemadam Api Ringan-Portable (Powder) kelas A,B,C Tipe CO2
Fire Extinguisher)

8 Pekerjaan Passanger & Service  Lift Penumpang kapasitas 800 kg -


Lift 1000 kg
 Lift barang kapasitas 1000 kg
9 Pekerjaan Sumur Dalam  Pipa Casing PVC AW d 6”
 Pipa riser PVC AW d 4”
 Reducer 6”x4”
 Saringan
 Akuifer

PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BUPATI KABUPATEN LOMBOK TENGAH


14
I GUSTI A.A. INDRI SAVITRI ARYANTI (1521081) LAPORAN KERJA PRAKTEK


Submersible Pump kapasitas 80
liter/menit
PEKERJAAN LANDSCAPE

1 Pekerjaan Sofstcape  Pohon Ketapang Kencana


 Rumput Gajah Mini
 Pot Tanaman
2 Pekerjaan Paving  Paving tanpa pinggulan dimensi
70x210mm dan 140x140mm, tebal
80mm, mutu k400

2.4.2. Data Administrasi dan Pendanaan Proyek


Pendanaan proyek “Pembangunan Gedung Kantor Bupati Kabupaten
Lombok Tengah” berasal dari Pemerintah. Berikut adalah data administrasi proyek
tersebut:
Nama Proyek : Pembangunan Gedung Kantor Bupati Kabupaten Lombok
Tengah

Lokasi proyek : Jalan Raden Puguh, Praya

Owner/ PemilikProyek : Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Lombok
Tengah

Management Konstruksi : PT. Yodya Karya

Konsultan Perencana : PT. Pola Data Consultant

Konsultan Struktur : PT. Brantas Abipraya

Sistem Pelelangan : Tender

Sumber Dana : APBD

2.4.3. Gambar Kondisi Lapangan


Secara geografis letak proyek pembangunan Gedung Kantor Bupati
Lombok Tengah berlokasi di Jalan Raden Puguh, Praya yang berbatasan
dengan beberapa wilayah yaitu:

PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BUPATI KABUPATEN LOMBOK TENGAH


15
I GUSTI A.A. INDRI SAVITRI ARYANTI (1521081) LAPORAN KERJA PRAKTEK

1. Sebelah Barat : Pemukiman

2. Sebelah Selatan : Pemukiman

3. Sebelah Utara : Pemukiman

4. Sebelah Timur : Sungai

Gambar. 2.1 Site Plan

Gambar. 2.2 Kantor Bupati Lombok Tengah

2.5 Struktur Organisasi Proyek


Suatu proyek harus mempunyai struktur organisasi yang jelas agar dapat mencapai
tujuannya (berupa bangunan sipil) dengan efektif dan efisien dan tidak ada waste yang
terbuang. Dengan struktur organisasi yang baik, sistem kerja dan koordinasinya juga akan

PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BUPATI KABUPATEN LOMBOK TENGAH


16
I GUSTI A.A. INDRI SAVITRI ARYANTI (1521081) LAPORAN KERJA PRAKTEK

semakin baik, sehingga kerjasama dapat lancar dan seimbang.


Struktur Organisasi Proyek Pembangunan Gedung Kantor Bupati Lombok Tengah
ini adalah sebagai berikut:

Gambar 2.3 Struktur Organisasi Proyek


2.5.1 Pemilik Proyek (Owner)
Pemilik proyek (owner) adalah seorang atau intuisi pemilik sebuah proyek dimana
memberikan pekerjaan bangunan dan membayar biaya pekerjaan bangunan. Pemilik
Proyek dalam Pembangunan Gedung Kantor Bupati Lombok Tengah ini adalah
Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah.
Pemilik proyek mempunyai tugas dan kewajiban sebagai berikut:
1. Menunjuk MK pemenang tender untuk mengawasi proyek tersebut.
2. Menunjuk kontraktor pemenang tender untuk melaksanakan proyek tersebut.
3. Menyediakan dana yang diperlukan untuk merealisasikan proyek.
4. Membuat surat perintah kerja (SPK).
5. Memberikan tugas kepada kontraktor atau melaksanakan pekerjaan proyek dan
MK untuk megawasi proyek.
6. Mengesahkan atau menolak perubahan pekerjaan yang telah direncanakan.
7. Meminta pertanggung jawaban kepada konsultan pengawas atau manajemen
konstruksi (MK).
8. Menerima hasil pekerjaan dari pelaksanaan proyek atau kontraktor dan pengawas

PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BUPATI KABUPATEN LOMBOK TENGAH


17
I GUSTI A.A. INDRI SAVITRI ARYANTI (1521081) LAPORAN KERJA PRAKTEK

atau MK.
2.5.2 Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
PPK adalah pejabat yang berwenang untuk mengambil keputusan dan tindakan
yang berakibat pada pengeluaran anggaran dan bertanggung jawab atas pelaksanaan
pengadaan barang atau jasa. Jika kita melihat mekanisme pencairan anggaran belanja
negara, maka peran PPK ada pada mekanisme uang persediaan dan mekanisme langsung
(LS). Pada mekanisme UP, PPK berwenang untuk mengambil tindakan yang berakibat
pada pengeluaran, sedangkan pada mekanisme LS, PPK bertanggung jawab atas
pelaksanaan pengadaan.
Berdasarkan Perpres No. 16 Tahun 2018 Pasal 11, PPK memiliki tugas sebagai
berikut:
1. Menyusun perencanaan pengadaan
2. Menetapkan spesifikasi teknis atau Kerangka Acuan Kerja (KAK)
3. Menetapkan rancangan kontrak
4. Menetapkan HPS
5. Menetapkan besaran uang muka yang akan dibayarkan kepada Penyedia
6. Mengusulkan perubahan jadwal kegiatan
7. Menetapkan tim pendukung
8. Menetapkan tim atau tenaga ahli
9. Melaksanakan e-purchasing untuk nilai paling sedikit diatas Rp 200.000.000,00
10. Menetapkan surat penunjukan penyedia barang/jasa
11. Mengendalikan Kontrak
12. Melaporkan pelaksanaan dan penyelesaian kegiatan pada Pa atau KPA
13. Menyerahkan hasil pekerjaan pelaksaan kegiatan pada Pa atau KPA dengan berita
acara penyerahan
14. Menyimpan dan menjaga keutuhan seluruh dokumen pelaksaan kegiatan
15. Menilai kinerja Penyedia
2.5.3 Konsultan Perencana
Konsultan Perencana adalah badan yang menyusun program kerja, rencana
kegiatan dan pelaporan serta ketatalaksanaan berjalannya suatu proyek sesuai dengan
ketentuan yang berlaku. Konsultan Perencana pada proyek pembangunan Gedung Kantor
Bupati Lombok Tengah ini adalah PT. Pola Data Consultant.

PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BUPATI KABUPATEN LOMBOK TENGAH


18
I GUSTI A.A. INDRI SAVITRI ARYANTI (1521081) LAPORAN KERJA PRAKTEK

Perencana mempunyai tugas dan kewajiban sebagai berikut:


1. Membuat perencaan lengkap meliputi gambar bestek, Rencana Kerja dan
Syarat (RKS), perhitungan struktur, serta perencanaan anggaran biaya
2. Membuat pra-rencana
3. Membuat rencana pelaksanaan
4. Membuat anggaran biaya
5. Mengadakan koordinasi dengan Sub Dinas lain dan instansi terkait sesuai
dengan bidangnya
6. Melaksanakan pembinaan, pengawasan dan pengendalian di bidang bina
program
2.5.4 Manajemen Konstruksi
Manajemen proyek konstruksi adalah proses penerapan fungsi-fungsi manajemen
(pelaksanaan, penerapan dan pengawasan) dalam pekerjaan konstruksi dengan
menggunakan sumber daya yang ada secara efektif dan efisien agar tercapai tujuan proyek
secara optimal. Dalam proyek pembangunan gedung Kantor Bupati Kabupaten Lombok
Tengah yang bertindak sebagai tim menejemen konstruksi adalah PT. Yodya Karya
(Persero) sebagai pengawas proyek.
Tugas dari konsultan manajemen konstruksi:
1. Sebagai wakil dari pemilik di lapangan
2. Sebagai quality control untuk menjaga kesesuaian antara perencanaan dan
pelaksanaan
3. Mengantisipasi terjadinya perubahan kondisi lapangan yang tidak pasti dan
mengatasi kendala terbatasnya waktu pelaksanaan
4. Memantau prestasi dan kemajuan proyek yang telah dicapai, hal itu dicapai
dengan opname (laporan) harian, mingguan, dan bulanan
5. Mengambil keputusan terhadap masalah-masalah yang terjadi di lapangan.
Tanggung Jawab dari konsultan manajemen konstuksi:
1. Bertanggung jawab kepada pemilik proyek
2. Bertanggung jawab atas tercapainya pelaksanaan proyek sesuai standar
kualitas yang diminta oleh pemilik
3. Meninjau sistem struktur dan evaluasi metoda konstruksi tahap demi tahap
4. Memeriksa dan mengawasi pelaksanaan kontrol kualitas mulai dari pengadaan

PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BUPATI KABUPATEN LOMBOK TENGAH


19
I GUSTI A.A. INDRI SAVITRI ARYANTI (1521081) LAPORAN KERJA PRAKTEK

material hingga aplikasinya di lapangan

Berikut adalah struktur organisasi MK pada proyek pembangunan Gedung Kantor


Bupati Lombok Tengah:

Gambar 2.4 Struktur Organisasi Manajemen Konstruksi

2.5.5 Kontraktor Pelaksana


Kontraktor pelaksana adalah badan hukum atau perorangan yang ditunjuk untuk
melaksanakan pekerjaan proyek sesuai dengan keahliannya. Kontraktor bertanggung
jawab langsung pada pemilik proyek (owner) dan dalam melaksanakan pekerjaannya
diawasi oleh tim pengawas (MK) dari owner serta dapat berkonsultasi secara langsung
dengan tim pengawas terhadap masalah yang terjadi dalam pelaksanaan.
Tugas dan kewajiban kontraktor adalah sebagai berikut:
1. Melaksanakan pekerjaan konstruksi sesuai dengan peraturan dan spesifikasi yang
telah direncakan dan ditetapkan
2. Menyelesaikan pekerjaan apabila pekerjaan telah selesai secara keseluruhan dan
dapat diserahkan perbagian pekerjaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku
3. Memberikan laporan laporan kemajuan proyek (progress) yang meliputi laporan
harian, mingguan, serta bulanan kepada pemilik proyek

PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BUPATI KABUPATEN LOMBOK TENGAH


20
I GUSTI A.A. INDRI SAVITRI ARYANTI (1521081) LAPORAN KERJA PRAKTEK

BAB III
TINJAUAN UMUM PELAKSANAAN MANAJEMEN
KONSTRUKSI PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BUPATI
LOMBOK TENGAH

3.1 Tinjauan Umum Pelaksanaan Manajemen Konstruksi


Dalam sebuah proyek pembangunan, Manajemen Konstruksi sangat diperlukan.
Dalam setiap pekerjaan konstruksi pasti memiliki tahapan-tahapan dalam
melaksanakannya. Tahapan-tahapan tiap pekerjaan proyek konstruksi secara garis besar
adalah sama. Adapun tahapan-tahapan dalam pekerjaan proyek konstruksi yaitu:
1. Tahapan pengukuran (survey)
2. Tahapan perencanaan dan perancangan
3. Tahapan pelaksanaan
4. Tahapan pengendalian (pemeliharaan dan pengecekan)
Dalam sudut pandang Manajemen Konstruksi terdapat beberapa pekerjaan yang
menjadi tanggungjawab MK sebagai pengawas. Pekerjaan-pekerjaan yang menjadi
tanggungjawab MK sebagai pengawas adalah:
3.1.1 Pekerjaan Proyek
1. Pekerjaan Bekinsting
Pekerjaan Bekisting adalah pekerjaan yang sangat penting dalam proyek
konstruksi. Pekerjaan bekisting dilaksanakan oleh kontraktor yang nantinya akan
diawasi oleh Manajemen Konstruksi.
2. Pekerjaan Pembesian
Pekerjaan pembesian dilakukan setelah pekerjaan bekisting selesai. Pekerjaan
pembesian sangat penting karena akan memperngaruhi kekuatan dari bangunan itu
sendiri. Pekerjaan pembesian dilaksanakan oleh kontraktor yang nantinya akan
diawasi oleh Manajemen Konstruksi.
3. Pekerjaan Pengecoran
Pekerjaan pengecoran dilakukan setelah pekerjaan pembesian selesai. Sebelum
dilakukan pengecoran, pihak Manajemen Konstruksi akan mengecek hasil
pekerjaan dari kontraktor sebagaimana mestinya.

PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BUPATI KABUPATEN LOMBOK TENGAH


21
I GUSTI A.A. INDRI SAVITRI ARYANTI (1521081) LAPORAN KERJA PRAKTEK

3.1.2 Pengelolaan Pekerjaan Proyek


Pengelolaan pekerjaan yang baik dalam proyek pembangunan akan menghasilkan
sesuatu yang baik pula. Pengelolaan pekerjaan salah satunya menjadi tanggungjawab
Manajemen Konstruksi (Pengawas). Dalam tiap pekerjaan proyek konstruksi dikelola
oleh kontraktor dengan pengawasan Manajemen Konstruksi.
 Pekerjaan Pengukuran » Dikelola oleh Surveyor
 Pekerjaan Bekisting » Dikelola oleh Pelaksana Bekisting
 Pekerjaan Pembesian » Dikelola oleh Pelaksana Bekisting
 Pekerjaan Pengecoran » Dikelola oleh Pelaksana Cor
3.1.3 Monitoring dan Pengawasan Pekerjaan Proyek
Monitoring dan pengawasan adalah salah satu tanggung jawab dari pekerjaan
Manajemen Konstruksi sebagai pengawas. Monitoring dan pengawasan dilakukan oleh
pengawas setelah pekerjaan dilaksanakan. Monitoring dan pengawasan dari pekerjaan
proyek dilihat dari segi:
 Dimensi atau ukuran yang tepat
 Kerapian pekerjaan
 Kekuatan hasil pekerjaan
 Kesesuaian metode pekerjaan
3.1.4 Evaluasi Pekerjaan Proyek
Evaluasi adalah hal yang penting dalam proyek konstruksi. Evaluasi dilakukan
oleh Manajemen Konstruksi sebagai pengawas. Evaluasi dilakukan untuk meminimalisir
pekerjaan yang tidak sesuai dengan rencana awal. Evaluasi dalam pekerjaan proyek
konstruksi meliputi:
 Kualitas pekerjaan
 Kuantitas pekerjaan
 Hasil akhir pekerjaan
 Efisiensi pekerjaan
 Lamanya pekerjaan

PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BUPATI KABUPATEN LOMBOK TENGAH


22
I GUSTI A.A. INDRI SAVITRI ARYANTI (1521081) LAPORAN KERJA PRAKTEK

BAB IV
PELAKSANAAN PROYEK

4.1 Uraian Umum


Dalam proyek pembangunan, Manajemen Konstruksi adalah usaha yang dilakukan
melalui proses manajemen yaitu perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian terhadap
kegiatan-kegiatan proyek dari awal sampai akhir dengan mengalokasikan sumber-sumber
daya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu hasil yang memuaskan sesuai sasaran
yang diinginkan.
4.2 Pelaksanaan Manajemen Kontruksi dalam Setiap Pekerjaan
Dalam setiap pekerjaan konstruksi butuh Manajemen Konstruksi yang baik agar
hasil yang didapatkan maksimal. Pelaksanaan Manajemen Konstruksi sangat diperlukan
saat pekerjaan proyek dilakukan. Yang dilakukan Manajemen Konstruksi saat pekerjaan
dilaksanakan adalah:
4.2.1 Mengawasi Pekerjaan
1. Pekerjaan Pondasi (Footplat)
Pelaksanaan Manajemen Konstruksi dalam sebuah proyek konstruksi adalah
mengawasi pekerjaan. Pihak Manajemen Konstruksi akan mengawasi pekerjaan yang
sudah dimonitoring. Pengawasan pekerjaan ini juga dilakukan setiap hari, bahkan
dari awal pekerjaan hingga akhir pekerjaan. Pengawasan pekerjaan yang dilakukan
Manajemen Konstruksi khususnya pekerjaan pondasi itu sangat penting. Pihak
Manajemen Konstruksi akan mengawasi pekerjaan yang sesuai maupun tidak sesuai
dan berhak untuk memberi perintah kepada kontraktor untuk membetulkan pekerjaan
apabila terjadi kesalahan khusunya untuk pekerjaan pondasi.
2. Pekerjaan Atas (Kolom, Balok, Plat dan Tangga)
Pelaksanaan Manajemen Konstruksi dalam sebuah proyek konstruksi adalah
mengawasi pekerjaan. Maka pihak Manajemen Konstruksi akan mengawasi
pekerjaan yang sudah dimonitoring. Untuk pekerjaan kolom, balok, plat dan tangga
pengawasan dari pihak Manajemen Konstruksi adalah sama. Pengawasan dilakukan
agar pekerjaan-pekerjaan yang dikategorikan salah dan tidak sesuai dengan rencana
tidak dilakukan. Pengawasan pekerjaan tersebut dilakukan mulai oleh pihak
Manajemen Konstruksi mulai dari pembuatan bekisting, pemasangan tulangan

PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BUPATI KABUPATEN LOMBOK TENGAH


23
I GUSTI A.A. INDRI SAVITRI ARYANTI (1521081) LAPORAN KERJA PRAKTEK

hingga pelaksanaan pengecoran. Pihak Manajemen Konstruksi akan mengawasi


setiap detail pekerjaan untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

4.2.2 Menilai Hasil Pekerjaan


1. Pekerjaan Pondasi (Footplat)
Pelaksanaan Manajemen Konstruksi dalam sebuah proyek konstruksi juga menilai
hasil pekerjaan yang dikerjakan oleh kontraktor khususnya pekerjaan pondasi.
Pekerjaan pondasi yang sudah dilakukan oleh kontraktor akan dinilai oleh pihak
Manajemen Konstruksi, apakah sesuai dengan rencana dan standar yang dibutuhkan.
Penilaian hasil pekerjaan pondasi yang dilakukan oleh Manajemen Konstruksi meliputi
kerapian pekerjaan, kekuatan pekerjaan dan hasil akhir yang sesuai atau tidak.
2. Pekerjaan Atas (Kolom, Balok, Plat, dan Tangga)
Pelaksanaan Manajemen Konstruksi dalam sebuah proyek konstruksi juga menilai
hasil pekerjaan khususnya pekerjaan atas yaitu kolom, balok, plat dan tangga. Setelah
pekerjaan selesai dilakukan Manajemen Konstruksi akan menilai pekerjaan tersebut.
Akan tetapi sebelum dilakukan pengecoran penilaian dapat dilakukan saat pihak
Manajemen Konstruksi melakukan ceklist pekerjaan. Dalam ceklist tersebut dapat
dinilai hasil pekerjaan sebelum pengecoran. Penilaian pekerjaan tersebut dilihat dari
kerapian pekerjaan (bekisting, dan penulangan), dimensi atau ukuran pekerjaan, dan
jumlah tulangan. Dan setelah pelaksanaan pengecoran, penilaian juga dapat dilakukan
kembali dengan melihat kerapian dan kekuatan pekerjaan kolom, balok, plat dan
tangga setelah pengecoran.
4.2.3 Mengevaluasi Pekerjaan
1. Pekerjaan Pondasi (Footplat)
Selain mengawasi dan menilai hasil pekerjaan, pelaksanaan Manajemen
Konstruksi dalam sebuah proyek konstruksi adalah mengevaluasi hasil pekerjaan
yang dikerjakan oleh kontraktor khususnya pekerjaan pondasi. Pekerjaan pondasi
yang sudah dilakukan oleh kontraktor akan dievaluasi oleh pihak Manajemen
Konstruksi. Pekerjaan pondasi yang sudah selesai dikerjakan akan dievaluasi mulai
dari kekuatan pondasi tersebut untuk bangunan itu sendiri dan apakah pondasi yang
sudah dibuat sudah efisien untuk bangunan tersebut
2. Pekerjaan Atas (Kolom, Balok, Plat dan Tangga)

PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BUPATI KABUPATEN LOMBOK TENGAH


24
I GUSTI A.A. INDRI SAVITRI ARYANTI (1521081) LAPORAN KERJA PRAKTEK

Selain mengawasi dan menilai pekerjaan, pelaksanaan Manajemen Konstruksi


dalam sebuah proyek konstruksi adalah mengevaluasi hasil pekerjaan khususnya
pekerjaan atas yaitu kolom, balok, plat dan tangga. Setelah pekerjaan selesai yang
dilakukan Manajemen Konstruksi akan mengevaluasi pekerjaan tersebut. Evaluasi
pekerjaan tersebut dilihat dari kualitas pekerjaan, kuantitas pekerjaan (jumlah
pekerja) dan efisiensi waktu yang dibutuhkan dalam menyelesaikan pekerjaan. Tidak
lupa juga evaluasi dalam pekerjaan kolom, balok, plat dan tangga dilihat dari dimensi
yang dibuat, apakah sesuai dan efektif dalam pelaksanaannya.
4.3 Tahap Pelaksanaan Pekerjaan Proyek
Pelaksanaan pekerjaan yang benar dan sesuai dengan prosedur dalam sebuah proyek
konstruksi akan menghasilkan konstruksi yang bagus. Pelaksanaan pekerjaan dilakukan
oleh kontraktor (pelaksana) dimana nantinya pekerjaan tersebut akan diawasi dan
dievaluasi oleh Manajemen Konstruksi. Dalam proyek pembangunan gedung, tahapan
pelaksanaan harus sesuai dengan prosedur agar menghasilkan pekerjaan yang baik.
Proyek pembangunan khususnya proyek pembangunan gedung Kantor Bupati Kabupaten
Lombok Tengah.
1. Pekerjaan Galian Pondasi Footplat
Berdasarkan struktur pondasi, pekerjaan Galian dapat dilaksanakan oleh pekerja dan
alat tentu. Dimana terdapat alat bantu seperti excavator, maka pekerjaan peralatan
excevator untuk efisiensi waktu pelaksanaan pekerjaan. Pekerjaan galian pondasi
footplat material hasil galian dipakai untuk peninggian peil lantai dasar dan juga tanah
cadas yang di datangkan. Pemilihan pondasi tersebut didasarkan kondisi tanah dan berat
bangunan.
Hasil galian tanah yang tidak terpakai yang telah dimasukkan dalam bak truck
selanjutnya dibuang ke lokasi pembuangan yang telah ditentukan/disposal area. Selama
proses pembuangan material bak angkutan material ditutup denganpentup agar tidak
berjatuhan/bertaburan material yang berakibat mengotori jalur pembuangan. Kontraktor
akan bekerja sama dengan pihak terkait, dalam hal ini pihak kepolosian setempat,
DLLAJ dan Pemprov.

PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BUPATI KABUPATEN LOMBOK TENGAH


25
I GUSTI A.A. INDRI SAVITRI ARYANTI (1521081) LAPORAN KERJA PRAKTEK

Gambar 4.1 Pekerjaan Galian Pondasi Menggunakan Excavator

2. Pekerjaan Pondasi Footplat


Pondasi adalah salah satu komponen yang penting dalam pembangunan suatu gedung.
Pondasi memiliki peranan penting dalam sebuah pembangunan gedung karena pondasi
berfungsi sebagai penahan beban bangunan agar tidak runtuh. Dalam proyek
pembangunan gedung Kantor Bupati Kabupaten Lombok Tengahmenggunakan pondasi
dengan tipe Footplat.
a. Persiapan pekerjaan pondasi footplat yaitu menyediakan tenaga kerja, bahan-
bahan, peralatan dan alat bantu lainya untuk melaksanakan pekerjaan pondasi
footplat seperti dalam gambar DED (Detail Engineering Design) atau disebutkan
dalam spesfikasi RKS (Rencana Kerja dan Syarat-syarat) dengan hasil yang baik
dan sempurna.
b. Pelaksanaan Pekerjaan Pondasi footplat
 Pemasangan bekisting footplat untuk mencetak beton yang akan di cor.
 Pemasangan tulangan yang sudah di rencanakan.
 Melakukan job mix design dan job mix formula untuk kualitas beton yang
diinginkan.
 Melakukan pengecoran dengan mutu beton sesuai rencana.

PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BUPATI KABUPATEN LOMBOK TENGAH


26
I GUSTI A.A. INDRI SAVITRI ARYANTI (1521081) LAPORAN KERJA PRAKTEK

Gambar 4.2 Pemasangan Bekisting Pondasi Footplat

Gambar 4.3 Pemasangan Tulangan Footplat

Gambar 4.4 Pengecoran Pondasi Footplat

PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BUPATI KABUPATEN LOMBOK TENGAH


27
I GUSTI A.A. INDRI SAVITRI ARYANTI (1521081) LAPORAN KERJA PRAKTEK

3. Pekerjaan Kolom Pedestal


Kolom pedestal merupakan kolom utama dimana ukuran dan fungsi kolom pedestal
ini sama dengan kolom utama bangunan. Tinggi kolom utama biasanya dibuat setinggi
dinding sedangkan kolom pedestal dibuat lebih pendek. Kolom pedestal biasanya menjadi
dudukan plat kolom baja dandimana pada kolom pedestal ini ditanam angkur baja. Untuk
pelaksanaan kolom pedestal pihak Manajemen Konstruksi sebagai pengawas berfungsi
untuk mengawasi pekerjaan dari awal hingga akhir. Berikut adalah cara pelaksanaan
kolom pedestal:
 Pemasangan tulangan kolom pedestal sesuai Shop Drawing.
 Pemasangan bekisting pada kolom pedestal.
 Melakukan job mix design dan job mix formula untuk kualitas beton yang
diinginkan.
 Melakukan pengecoran beton dan dirat akan dengan menggunakan concrete
vibrator.

Gambar 4.5 Pemasangan tulangan diawasi oleh MK

PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BUPATI KABUPATEN LOMBOK TENGAH


28
I GUSTI A.A. INDRI SAVITRI ARYANTI (1521081) LAPORAN KERJA PRAKTEK

Gambar 4.6 Pemasangan Bekisting

Gambar 4.7 Uji Slump

Gambar 4.8 Pengecoran kolom pedestal

PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BUPATI KABUPATEN LOMBOK TENGAH


29
I GUSTI A.A. INDRI SAVITRI ARYANTI (1521081) LAPORAN KERJA PRAKTEK

4. Pekerjaan Tie Biem (Balok Sloof)


Tie beam adalah balok beton beton bertulang yang berada dibagian tanah yang
menghubungkan kaki kolom serta pengikat antar pondasi satu ke piondasi yang lain
(Puspantoro, 1984). Tie biem berfungsi untuk menjaga kestabilan pondasi akibat beban
diatasnya, sehingga beban pada pondasi dapat diterima dari arah vertikal dan horizontal.
Untuk pelaksanaan tiebeam itu sendiri lebih sederhana dan dalam pelaksanaan tiebeam
pihak MK sebagai pengawas berfungsi untuk mengawasi dan memonitoring pekerjaan
dari awal hingga akhir. Berikut adalah cara pelaksanaan tie beam:
1. Melakukan pengukuran tiebeam yang akan dibuat.
2. Memasang bekisting tiebeam.
3. Memasang tulangan tiebeam yang sudah direncanakan.
4. Melakukan job mix design dan job mix formula untuk kualitas beton yang
diingginkan
5. Melakukan pengecoran dengan mutu beton sesuai rencana.

Gambar 4.9 Pemasangan tulangan Tie Biem

PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BUPATI KABUPATEN LOMBOK TENGAH


30
I GUSTI A.A. INDRI SAVITRI ARYANTI (1521081) LAPORAN KERJA PRAKTEK

Gambar 4.10 Pemasangan Beksting Tie Biem

Gambar 4.11 Pengecoran Tie Biem

5. Pekerjaan Kolom
Kolom adalah komponen struktur bangunan yang berfungsi untuk menahan beban
aksial tekan vertikal yang ditransfer dari plat ke balok lalu ke kolom. Kolom memiliki
peranan penting dalam struktur bangunan. Perencanaan serta pelaksanaan pembuatan
kolom yang baik dapat mempengaruhi kekuatan dari bangunan itu sendiri. Apabila dalam
perencanaan serta pelaksanaan pembuatan kolom terdapat kegagalan maka akan
berakibat fatal, bahkan bisa meruntuhkan seluruh bangunan. Untuk menghasilkan kolom
yang baik serta kuat perlu tahapan yang benar serta sesuai perencanaan. Untuk
pelaksanaan kolom itu sendiri lebih sederhana dan dalam pelaksanaan kolom pihak

PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BUPATI KABUPATEN LOMBOK TENGAH


31
I GUSTI A.A. INDRI SAVITRI ARYANTI (1521081) LAPORAN KERJA PRAKTEK

Manajemen Konstruksi sebagai pengawas berfungsi untuk mengawasi dan memonitoring


pekerjaan dari awal hingga akhir. Dalam proyek pembangunan Kantor Bupati Kabupaten
Lombok Tengah berikut adalah cara pelaksanaan kolom:
a) Pemasangan Tulangan
Tulangan adalah hal terpenting dalam sebuah struktur. Tulangan dapat
memperkuat beton. Tulangan yang dipasang dalam sebuah kolom harus sesuai, agar
nantinya menghasilkan sebuah kolom yang kuat dan kokoh.
Langkah-langkah yang dilakukan saat pemasangan tulangan kolom adalah:
 Baja tulangan dipotong dan dibengkokkan pada bar cutter dan bar bender
sesuai dengan gambar rencana.
 Tulangan tersebut dibawa ke lokasi kolom menggunakan tower crane
kemudian dibawa ke lokasi kolom yang akan dirakit sesuai dengan gambar
kerja.
 Sambungan pada penulangan dilakukan overlapping (40D).
 Pemasangan sengkang yang sudah dibentuk, dirakit dan diletakkan pada
posisi jarak yang sudah di tentukan, dan diikat ke tulangan pokok
menggunakan kawat bendrat.
 Sengkang pada bagian stek ujung-ujung kolom dipasang lebih merapat karena
ujung kolom dan bagian tumpuan menerima gaya geser.

Gambar 4.12 Pemasangan Tulangan Kolom


b) Pemasangan Bekisting
Bekisting merupakan struktur sementara yang dapat memikul berat sendiri,

PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BUPATI KABUPATEN LOMBOK TENGAH


32
I GUSTI A.A. INDRI SAVITRI ARYANTI (1521081) LAPORAN KERJA PRAKTEK

beton dalam kondisi basah, beban hidup, serta beban peralatan kerja. Bekisting
digunakan sebagai cetakan agar sruktur beton sesuai dengan dimensi, bentuk serta
posisi yang direncanakan. Dalam pembuatan bekisting, khususnya untuk kolom ada
2 tipe bekisting yaitu bekisting kayu dan bekisting plat. Material yang digunakan
untuk bekisting kayu adalah kayu dan korniplek. Kayu digunakan sebagai perkuatan
dan pengaku pada bekisting. korniplek digunakan sebagai material bekisting karena
dapat menghasilkan permukaan beton yang rata dan halus. Kondisi korniplek dan
kayu yang masih baik dapat digunakan sebagai bekisting pada pembuatan bekisting
selanjutnya setelah pembongkaran setelah pengecoran (maks. 3x masa pemakaian
bekisting). Tebal bekisting kayu yaitu 0,9 cm. Pada saat pemasangan bekisting kolom
jangan lupa beton decking atau tahu beton penyangga besi tulangan, tebal beton
decking untuk kolom yaitu 5 cm. Tujuan beton decking ini untuk menjaga jarak
selimut beton agar tidak berubah selama proses pengecoran.

Gambar 4.13 Bekisting Kayu Kolom


c) Pengecoran Kolom
Beton ready mix adalah adukan beton siap pakai yang dibuat sesuai mutu
pesanan sehingga pelaksana proyek dapat langsung menggunakan untuk proses
pengecoran. Supplier beton ready mix pada proyek pembangunan gedung Kantor
Bupati Kabupaten Lombok Tengah adalah PT. UTAMA BETIN PERKASA, PT.
DAMAI INDAH UTAMA CONCRETE. Pengangkutan beton dari tempat

PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BUPATI KABUPATEN LOMBOK TENGAH


33
I GUSTI A.A. INDRI SAVITRI ARYANTI (1521081) LAPORAN KERJA PRAKTEK

pembuatan beton ready mix (batching plant) ke lokasi proyek menggunakan mixer
truck.
Pengecoran kolom yang tidak dapat dijangkau oleh concrete pump, maka
pengecoran perlu dilakukan menggunakan concrete bucket yang bawahnya
disambung dengan pipa tremi untuk memasukan campuran beton ke bekisting kolom.
Pengecoran menggunakan beton ready mix dengan mutu beton f”c 25 untuk kolom.
Langkah-langkah pegecoran kolom:
 Campuran beton ready mix yang baru datang, tes dahulu nilai slumpnya yaitu
12-14 cm pada proyek ini.
 Sebelum pengecoran dilakukan tulangan dan bekisting disiram menggunakan air
supaya tidak ada kotoran yang menempel pada bekisting, dan bekisting tidak
menyerap air dari adukan beton.
 Beton dari ready mix dituangkan ke concrete bucket untuk diangakat beserta
operator bucket menggunakan tower crane menuju lokasi kolom yang dituju,
beton disalurkan dari concrete bucket menggunakan pipa tremi.
 Selama proses pengecoran digunakan alat vibrator yang dimasukan ke kolom
untuk memadatkan hasil pengecoran. Diperlukannya concrete vibrator yang
digunakan untuk memadatkan hasil adukan beton yang dituangkan saat
pengecoran agar beton dapat terisi pada seluruh volume ruangan yang dicetak
oleh bekisting sehingga tidak terdapat rongga udara diantara beton yang
membuat beton menjadi keropos. Pada proyek pembangunan gedung Kantor
Bupati Kabupaten Lombok Tengah concrete vibrator digerakan oleh mesin
listrik dan mempunyai lengan yang panjang untuk menggetarkan adukan beton
pada posisi yang jauh atau dalam pada kolom dan dinding.

PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BUPATI KABUPATEN LOMBOK TENGAH


34
I GUSTI A.A. INDRI SAVITRI ARYANTI (1521081) LAPORAN KERJA PRAKTEK

Gambar 4.14 Truck Mollen Ready Mix

Gambar 4.15 Pekerjaan Pengecoran Kolom

6. Pekerjaan Balok
Balok merupakan bagian dari sebuah struktur yang menahan beban yang
ditransfer dari plat ke balok lalu ke kolom dan akhirnya ke pondasi. Balok
juga sebagai penguat rangka horizontal bangunan terhadap beban yang

PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BUPATI KABUPATEN LOMBOK TENGAH


35
I GUSTI A.A. INDRI SAVITRI ARYANTI (1521081) LAPORAN KERJA PRAKTEK

dipikul. Beban horizontal yang dapat berupa beban gempa dan angin yang
diterima dinding sehingga dapat disalurkan ke kolom struktur. Perencanaan
serta pelaksanaan pembuatan balok yang baik dapat memepengaruhi kekuatan
dari bangunan itu sendiri. Apabila dalam perencanaan serta pelaksanaan
pembuatan balok terdapat kegagalan maka akan berakibat fatal, bahkan bisa
meruntuhkan seluruh bangunan. Untuk menghasilkan balok yang baik serta
kuat perlu tahapan yang benar serta sesuai perencanaan. Untuk pelaksanaan
balok itu sendiri lebih sederhana dan dalam pelaksanaan balok pihak MK
sebagai pengawas berfungsi untuk mengawasi dan memonitoring pekerjaan
dari awal hingga akhir. Dalam proyek pembangunan Gedung Kantor Bupati
Kabupaten Lombok Tengah berikut adalah cara pelaksanaan balok:
a) Pemasangan Bekisting
Bekisting digunakan sebagai cetakan agar sruktur beton sesuai dengan
dimensi, bentuk serta posisi yang direncanakan. Langkah-langkah dalam
pembuatan bekisting balok adalah:
 Pemasangan Scafolding/Perancah untuk support.
 Pemasangan balok kayu boddeman balok.
 Pemasangan tembereng atau bekisting pada pinggiran balok, disertai
pabrikasi pembesian balok.
 Pemasangan balok-balok di bawah bekisting plat.
 Penyetelan support scafolding sesuai dengan level marking elevasi
balok dan plat.

Gambar 4.16 Pemasangan Scafolding/Perancah

PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BUPATI KABUPATEN LOMBOK TENGAH


36
I GUSTI A.A. INDRI SAVITRI ARYANTI (1521081) LAPORAN KERJA PRAKTEK

Gambar 4.17 Pemasangan bekisting balok


b) Pemasangan Tulangan
Tulangan yang dipasang dalam sebuah balok harus sesuai dengan
perencanaan, agar nantinya menghasilkan sebuah balok yang bisa
mentransfer beban dari plat menuju ke kolom. Langkah-langkah yang
dilakukan saat pemasangan tulangan balok adalah :
 Papan bekisting bagian bawah dibersihkan dari sisa kotoran proyek.
 Memasang tulangan bawah di atas beton decking setebal 2,5cm.
 Ujung tulangan bagian bawah dimasukkan ke dalam tulangan kolom
sebagai penjangkaran.
 Sambungan pada penulangan dilakukan overlapping.
 Dilakukan pemasangan tulangan sengkang dan dilakukan pengikatan
menggunakan kawat bendrat.

PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BUPATI KABUPATEN LOMBOK TENGAH


37
I GUSTI A.A. INDRI SAVITRI ARYANTI (1521081) LAPORAN KERJA PRAKTEK

Gambar 4.18 Penulangan balok.


c) Pengecoran Balok
Pengecoran menggunakan beton ready mix dengan mutu beton f’c 15
untuk balok. Langkah-langkah pegecoran balok:
 Campuran beton ready mix yang baru datang, tes dahulu nilai
slumpnya yaitu 12-14 cm pada proyek ini.
 Sebelum pengecoran dilakukan tulangan dan bekisting disiram
menggunakan air supaya tidak ada kotoran yang menempel pada
bekisting, dan bekisting tidak menyerap air dari adukan beton
 Beton dari ready mix truck disalurkan dengan menggunakan concrete
pump.
 Selama proses pengecoran digunakan alat vibrator yang dimasukan ke
balok untuk memadatkan hasil pengecoran.
Diperlukannya concrete vibrator yang digunakan untuk memadatkan
hasil adukan beton yang dituangkan saat pengecoran agar beton dapat
terisi pada seluruh volume ruangan yang dicetak oleh bekisting sehingga
tidak terdapat rongga udara diantara beton yang membuat beton menjadi
keropos. Pada proyek pembangunan Hotel Ibis Style Candiland concrete
vibrator digerakan oleh mesin listrik dan mempunyai lengan yang panjang
untuk menggetarkan adukan beton pada posisi yang jauh atau dalam pada
balokdan dinding.

PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BUPATI KABUPATEN LOMBOK TENGAH


38
I GUSTI A.A. INDRI SAVITRI ARYANTI (1521081) LAPORAN KERJA PRAKTEK

Gambar 4.19 Pengecoran balok

7. Pekerjaan Plat Lantai


Plat lantai merupakan lantai yang tidak terletak di atas tanah secara
langsung, yang merupakan lantai pembatas antara tingkat satu dengan tingkat
selanjutnya. Plat lantai dipikul oleh balok, yang bertumpu pada kolom
struktur. Proyek Pembangunan Gedung Kantor Bupati Lombok Tengah ini
menggunakan plat lantai setebal 150 mm. Pelaksanaan pembuatan plat lantai
yang baik dapat memepengaruhi kekuatan dari bangunan itu sendiri. Apabila
dalam pelaksanaan pembuatan plat lantai terdapat kegagalan maka akan
berakibat fatal.
Untuk menghasilkan plat lantai yang baik serta kuat perlu tahapan yang
benar dan sesuai. Dalam proyek pembangunan Gendung Kantor Bupati
Lombok Tengah pembuatan plat lantai dibagi menjadi 3 tahapan yaitu:
a) Pemasangan Bekisting
Langkah-langkah dalam pemasangan bekisting plat lantai adalah:
 Memasang scafolding/perancah tegak lurus.
 Memasang horry beam.
 Pembuatan bekisting balok dan plat lantai secara bersamaan karena
monolit, plat lantai dihimpit oleh ke empat sisi balok secara langsung.

PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BUPATI KABUPATEN LOMBOK TENGAH


39
I GUSTI A.A. INDRI SAVITRI ARYANTI (1521081) LAPORAN KERJA PRAKTEK

Gambar 4.20 Pemasangan Bekisting Plat Lantai


b) Pemasangan Tulangan
Langkah-langkah yang dilakukan saat pemasangan tulangan plat lantai
adalah:
 Pembersihan bekisting dasar plat lantai.
 Memasang tulangan bawah diletakkan diatas beton dacking dengan
ketebalan 2,5cm.
 Memasang bar dacker (cakar ayam) yang diikat dengan kawat
bendrat, yang dipasang diantara tulangan atas dan tulangan bawah
untuk mendapat jarak tertentu.

Gambar 4.21 Pemasangan Tulangan Plat Lantai


c) Pengecoran Plat Lantai
Pengecoran menggunakan beton ready mix dengan mutu beton f’c

PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BUPATI KABUPATEN LOMBOK TENGAH


40
I GUSTI A.A. INDRI SAVITRI ARYANTI (1521081) LAPORAN KERJA PRAKTEK

15 untuk pengecoran plat lantai.


Langkah-langkah pengecoran plat lantai:
 Campuran beton ready mix yang baru datang, tes dahulu nilai
slumpnya yaitu 12-14 cm pada proyek ini.
 Sebelum pengecoran dilakukan tulangan dan bekisting disiram
menggunakan air supaya tidak ada kotoran yang menempel pada
bekisting, dan bekisting tidak menyerap air dari adukan beton.
 Beton dari ready mix dituangkan ke concrete bucket untuk diangakat
beserta operator bucket menggunakan tower crane menuju lokasi
plat yang dituju.
 Selama proses pengecoran digunakan alat concrete vibratory yang
dimasukan ke plat untuk memadatkan hasil pengecoran.

Gambar 4.22 Pengecoran Plat lantai dengan Corete Pump


8. Pekerjaan Tangga
Tangga adalah sebuah sarana penghubung antar lantai dalam suatu
gedung. Pelaksanaan pembuatan tangga yang baik dapat memepengaruhi
keselamatan manusia yang ada dalam sebuah gedung, karena apabila tejadi
kecelakaan (kebakaran) atau hal-hal yang tidak diinginkan maka tangga
menjadi akses utama terpenting untuk menyelamatkan diri. Untuk
menghasilkan tangga yang baik serta kuat perlu tahapan yang benar dan
sesuai. Dalam proyek pembangunan Gedung Kantor Bupati Lombok Tengah
pembuatan tangga dibagi menjadi 3 tahapan yaitu:

PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BUPATI KABUPATEN LOMBOK TENGAH


41
I GUSTI A.A. INDRI SAVITRI ARYANTI (1521081) LAPORAN KERJA PRAKTEK

a) Pembuatan Bekisting
Untuk bekisting tangga, bahan yang digunakan sama dengan bahan
untuk balok dan plat yaitu menggunakan triplek jenis multiplek 9 mm
bermutu baik dan membentuk cetakan anak tangga. Bekisting ditopang
oleh scafolding/perancah sesuai elevasi tangga untuk menyangga beban
tangga agar dapat menopang beban bekisting tangga, pemasangan
bekisting trap anak tangga dengan perkuatan kaso.

Gambar 4.23 Pemasangan Bekisting Tangga


b) Pemasangan Tulangan
Langkah-langkah yang dilakukan saat pemasangan tulangan tangga
adalah:
 Pembersihan bekisting dasar plat tangga.
 Memasang tulangan bawah diletakkan diatas beton dacking dengan
ketebalan 2,5cm.
 Memasang bar decker (cakar ayam) yang diikat dengan kawat
bendrat, yang dipasang diantara tulangan atas dan tulangan bawah
untuk mendapat jarak tertentu.

PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BUPATI KABUPATEN LOMBOK TENGAH


42
I GUSTI A.A. INDRI SAVITRI ARYANTI (1521081) LAPORAN KERJA PRAKTEK

Gambar 4.24 pemasangan Tulangan Tangga


c) Pengecoran Tangga
Pengecoran menggunakan beton ready mix dengan mutu beton f’c
15 untuk tangga. Untuk pengecoran tangga menggunakan metode cor
konvensional.
Langkah-langkah pegecoran plat dengan metode konvensional:
 Campuran beton ready mix yang baru datang, tes dahulu nilai
slumpnya yaitu 12-14 cm pada proyek ini.
 Sebelum pengecoran dilakukan tulangan dan bekisting disiram
menggunakan air supaya tidak ada kotoran yang menempel pada
bekisting, dan bekisting tidak menyerap air dari adukan beton.
 Beton dari ready mix dituangkan ke concrete bucket untuk diangakat
beserta operator bucket menggunakan tower crane menuju lokasi
tangga yang dituju.
 Beton yang sudah dibawa menuju lokasi tangga yang dituju dituang
dari bucket menggunakan tower crane dengan diberi alat tambahan
yaitu pipa tremi.
 Pipa tremi ini digunakan saat posisi tangga berada pada posisi yang
jauh dari pinggir bangunan.
 Selama proses pengecoran digunakan alat vibrator yang dimasukan
ke plat untuk memadatkan hasil pengecoran.

PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BUPATI KABUPATEN LOMBOK TENGAH


43
I GUSTI A.A. INDRI SAVITRI ARYANTI (1521081) LAPORAN KERJA PRAKTEK

Gambar 4.25 Pengecoran Tangga dengan Metode Konvensional

PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BUPATI KABUPATEN LOMBOK TENGAH


44
I GUSTI A.A. INDRI SAVITRI ARYANTI (1521081) LAPORAN KERJA PRAKTEK

BAB V
PERMASALAHAN DAN PEMBAHASAN

5.1 Uraian Umum


Dalam sebuah proyek konstruksi pasti mengharapkan seluruh pelaksanaannya
berjalan dengan lancar. Akan tetapi ada hal-hal yang menjadi penghambat atau menjadi
permasalahan dalam sebuah proyek konstruksi khususnya dalam tanggungjawab pihak
MK. Permasalahan tersebut bisa kondisi alam, pelaksanaan teknis, keterlambatan
pekerjaan, jumlah tenaga dan lain sebagainya.

Berikut ini adalah beberapa permasalahan yang terjadi dalam proyek pembangunan
Gedung Kantor Bupati Lombok Tengah:

1. Permasalahan kondisi alam akibat gempa bumi


2. Permasalahan teknis dalam pekerjaan

5.2 Permasalahan Kondisi Alam Akibat Gempa Bumi

Gempa bumi adalah bencana alam yang tidak dapat diprediksi ketepatannya. Gempa
yang cukup besar mengguncang Pulau Lombok dan sekitarnya mengakibatkan
keterlambatan kerja pada proyek pembangunan Gedung Kantor Bupati Lombok Tengah.
Adapun beberapa masalah yang timbul akibat gempa bumi tersebut seperti:
1. Proyek terpaksa berhenti sementara karena kondisi para pekerja yang masih
shock akibat gempa bumi
2. Pihak Manajemen Konstruksi membatalkan permohonan pengecoran kolom dan
balok pada lantai 4 dan 5 di Gedung B
3. Pihak Manajemen Konstruksi membatalkan permohonan pemasangan bata
ringan pada lantai 2 dan 3 di Gedung B
4. Waktu pembangunan mundur dari jadwal ± 1 bulan

Dari beberapa permasalahan tersebut, pihak Manajemen Konstruksi akan


membuatkan berita acara keterlambatan yang akan disampaikan pada rapat rutin setiap
hari senin. Solusi yang diambil atas keterlambatan ini adalah menambah jam kerja
(lembur) pada pekerja agar proyek selesai sesuai dengan jadwal awal yang sudah
ditetapkan.

PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BUPATI KABUPATEN LOMBOK TENGAH


45
I GUSTI A.A. INDRI SAVITRI ARYANTI (1521081) LAPORAN KERJA PRAKTEK

5.3 Permasalahan Teknis dalam Pelaksanaan

Pelaksanaan teknis adalah pekerjaan yang dilaksanakan atau dilakukan sesuai dengan
teknis yang ada atau sesuai dengan Rencana Kerja dan Syarat (RKS). Dalam setiap
proyek pembangunan tidak semua pekerjaan dilaksanakan sesuai teknis atau terdapat
kesalahan. Adapun beberapa kesalahan teknis dalam proyek pembangunan Gedung
Kantor Bupati Lombok Tengah ini, yaitu:
1. Kesalahan jarak antar sengkang kolom utama
Pihak MK selalu melakukan pemeriksaan setiap para pekerja dan kontraktor
sudah menyelesaian pekerjaan kolom. Pada saat itu, pihak Manajemen
Konstruksi menemukan kesalahan yakni pada jarak antar sengkang kolom utama.
Jarak pada tulangan tumpuan yang seharusnya 9 cm, dipasang dengan jarak 11
cm. Setelah melakukan pengecekan, pihak Manajemen Konstruksi akan
menyampaikan kesalahan tersebut pada kontraktor agar segera diperbaiki
sebelum dilakukan pengecoran.

Gambar 5.1 Pengecekan Jarak Antar Sengkang Kolom Utama

2. Kesalahan pemasangan besi polos pada kolom


Selain salah jarak antar sengkang, para kontraktor juga melakukan kesalahan
pemasangan besi polos pada kolom. Dalam Rencana Kerja Syarat (RKS), sudah
menjadi kesepakatan memakai besi ulir, namun kontraktor memasang besi polos

PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BUPATI KABUPATEN LOMBOK TENGAH


46
I GUSTI A.A. INDRI SAVITRI ARYANTI (1521081) LAPORAN KERJA PRAKTEK

pada kolom tersebut. Pihak Manajemen Konstruksi pun meminta agar besi polos
tersebut diganti dengan ulir.

Gambar 5.2 Besi Polos yang Dipasang pada Kolom

3. Kesalahan jarak antar sengkang pada lift


Selain pada kolom, kesalahan jarak sengkang pun terjadi pada lift. Pihak
Manajemen Konstruksi pun langsung melaporkan hal terkait pada kontraktor
agar segera diperbaiki sebelum dilakukan pengecoran.

Gambar 5.3 Perbaikan Jarak antar Sengkang pada Lift

PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BUPATI KABUPATEN LOMBOK TENGAH


47
I GUSTI A.A. INDRI SAVITRI ARYANTI (1521081) LAPORAN KERJA PRAKTEK

4. Kesalahan pada Shop Drawing


Salah satu kewajiban kontraktor adalah membuat shop drawing yang nantinya
akan digunakan pada lapangan. Namun sebelum dibawa ke lapangan, shop
drawing tersebut harus diperiksa lalu di approve oleh pihak Manajemen
Konstruksi. Kesalahan yang terjadi adalah pada gambar instalasi Mechanical,
Electrical, and Plumbing. Dimana banyak saluran yang tidak sesuai dengan
Detail Engineering Design (DED) yang dibuat oleh konsultan perencana.

Gambar 5.4 Pemeriksaan Shop Drawing

PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BUPATI KABUPATEN LOMBOK TENGAH


48
I GUSTI A.A. INDRI SAVITRI ARYANTI (1521081) LAPORAN KERJA PRAKTEK

BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan

Dalam penyusunan laporan Kerja Praktek ini, didapat beberapa kesimpulan,


diantaranya:

1. Proyek pembangunan gedung Kantor Bupati Lombok Tengah dibuat karena kantor
bupati terdahulu sudah tidak kondusif lagi
2. Sumber dana proyek ini adalah dari APBD dan pemilik proyek adalah
Pemerintahan Kabupaten Lombok Tengah
3. Konsultan pelaksana proyek ini adalah PT. Pola Data Consultant, Manajemen
Konstruksi proyek ini adalah PT. Yodya Karya (Persero), dan Kontraktor
Pelaksana proyek ini adalah PT. Brantas Abipraya
4. Pihak Manajemen Konstruksi selalu melakukan pengecekan di lapangan untuk
mengevaluasi hasil pekerjaan kontraktor dan jika ada kesalahan akan menegur
kontraktor agar segera diperbaiki
5. Proyek ini mengalami kemunduran hingga 1 bulan diakibatkan oleh bencana
gempa bumi yang mengguncang pulau Lombok dan sekitarnya sehingga harus
dikejar bulan September ini dengan penambahan waktu kerja agar proyek selesai
sesuai dengan waktu yang ditetapkan

6.2 Saran

Adapun beberapa saran untuk proyek pembangunan Gedung Kantor Bupati Lombok
Tengah ini, yaitu:

1. Pihak Manajemen Konstruksi agar lebih sering memonitoring dan menegur


kontraktor yang curang dan melakukan kesalahan
2. Pihak Manajemen Konstruksi harus lebih memerhatikan material yang masuk ke
lapangan agar sesuai dengan Detail Engineering Design (DED)

Secara keseluruhan pembangunan proyek Gedung Kantor Bupati Lombok Tengah ini
berjalan baik meskipun sempat diguncang gempa bumi. Pihak Manajemen Konstruksi

PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BUPATI KABUPATEN LOMBOK TENGAH


49
I GUSTI A.A. INDRI SAVITRI ARYANTI (1521081) LAPORAN KERJA PRAKTEK

pada proyek ini pun sudah melaksanakan tugasnya dengan baik.

PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BUPATI KABUPATEN LOMBOK TENGAH


50

Anda mungkin juga menyukai