LEMBAR PERSETUJUAN
LAPORAN KERJA PRAKTEK
Yang bertanda tangan dibawah ini, dosen pembimbing Laporan Kerja Praktek
“Pengawasan dalam Manajemen Konstruksi Proyek Gedung Kantor Bupati Kabupaten
Lombok Tengah” menerima dan menyetujui laporan kerja praktek ini, yang disusun oleh:
NIM : 15.21.081
NILAI :
Malang, 2018
Mengetahui
Ketua Program Studi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang sudah
melimpahkan segala anugerah-Nya sehingga penulis dapat penyelesaikan laporan kerja
praktek ini dengan judul “Pengawasan dalam Manajemen Konstruksi Proyek Gedung
Kantor Bupati Kabupaten Lombok Tengah”
Maksud dan tujuan pembuatan laporan kerja praktek ini adalah untuk memenuhi salah
satu syarat kelulusan dalam jenjang perkuliahan Strata 1 Institut Teknologi Nasional
Malang.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada:
1. Bapak Dr. Ir. Nusa Sebayang, MT selaku Dekan Fakultas Teknik Sipil dan
Perencanaan
2. Bapak Ir. I Wayan Mundra, MT selaku Ketua Prodi Teknik Sipil S1
3. Ibu Afriza Marianti S, ST., M.Eng selaku Dosen Pembimbing Kerja Praktek yang
telah memberikan bimbingan dan masukan
4. Bapak Saiful Zuhri, ST, M. Eng selaku PPK pada Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang Kabupaten Lombok Tengah yang berkenan memberi izin untuk
melakukan kerja praktek di proyek yang sedang berjalan
5. Bapak Suniantara, Bapak Agung, Bapak Hidayat selaku Tim MK yang selalu
membimbing dan menghibur selama kerja praktek
6. Orang tua dan keluarga saya yang selalu memberi dukungan dan doa
7. Teman-teman kerja praktek yang selalu memberi dukungan dan memberi inspirasi
Harapan penulis adalah semoga laporan kerja praktek ini bisa berguna bagi siapapun
yang membacanya. Saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan untuk
yang lebih baik.
Malang, 2018
Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
BAB I
PENDAHULUAN
Pendidikan Strata-1 Teknik Sipil ITN diberikan dalam bentuk kuliah, praktikum
di laboratorium, dan kerja praktek di lapangan. Kuliah dan latihan ditujukan untuk
memberi pengetahuan untuk teori dari ilmu Teknik Sipil, sedangkan praktikum
dilaboratorium dan praktek kerja lapangan ditujukan untuk menunjang teori yang telah
diberikan dalam kuliah dan latihan.
Kerja Praktek ini merupakan salah satu syarat yang harus ditempuh oleh setiap
mahasiswa Teknik Sipil ITN untuk menyelesaikan studinya pada Jurusan Teknik Sipil
ITN Malang. Kerja praktek ini diharapkan akan menambah wawasan tentang dunia kerja
Teknik Sipil dan menunjukkan aplikasi ilmu keteknik-sipilan di lapangan. Dunia kerja
Teknik Sipil tidak bisa digambarkan lewat bangku kuliah. Dengan melakukan kerja
praktek diharapkan juga dapat mengetahui penerapan teori-teori yang didapatkan di
dari macam – macam pekerjaan, seperti pekerjaan persiapan, pekerjaan tanah, pekerjaan
struktur, pekerjaan arsitektur, finishing, dan lain-lain. Dengan banyak pekerjaan tersebut,
maka laporan Kerja Praktek ini membatasi masalah yang akan dibahas agar didapatkan
hasil pembahasan yang optimal.
Masalah yang akan dibahas pada laporan Kerja Praktek ini meliputi pelaksanaan
manajemen konstruksi, yaitu: crosscheck shop drawing, membuat laporan proyek harian
dan mingguan.
1.4 Metodologi
Metodologi yang dipakai pada pelaksanaan kerja praktek adalah:
a. Pengamatan di lapangan. Pengamatan dilapangan dilakukan untuk mengetahui
jenis pekerjaan yang sedang dilaksanakan, metode pelaksanaannya,
permasalahan yang mungkin terjadi saat pelaksanaan, serta bagaimana metode
penyelesaian masalah tersebut.
b. Konsultasi atau asistensi. Konsultasi atau asistensi ini dilakukan pada dosen
pembimbing kerja praktek dari Jurusan Teknik Sipil ITN. Konsultasi ini
dimaksudkan untuk membantu menyelesaikan permasalahan pelaksanaan
kegiatan konstruksi yang diperoleh mahasiswa saat kerja praktek untuk
disesuaikan dengan teori yang ada.
c. Study literatur adalah membaca buku-buku atau informasi dari internet untuk
menambah pengetahuan ataupun informasi untuk membantu memecahkan
masalah yang terjadi di lapangan.
1.5 Sistematika Penulisan Laporan
Sistematika penulisan laporan kerja praktek adalah sebagai berikut:
1. Bab I Pendahuluan, membahas tentang latar belakang Kerja Praktek, tujuan
Kerja Praktek, ruang lingkup pembahasan Kerja Praktek, metodologi penulisan
dan sistematika pembahasan.
2. Bab II Gambaran Umum Proyek, membahas mengenai deskripsi proyek, data-
data proyek yang mencakup data teknis proyek, data pra kontrak dan nama unit
kerja proyek, struktur organisasi pelaksanaan proyek, tahap pelaksanaan
proyek, serta ruang lingkup pekerjaan
3. Bab III Tinjauan Umum Pelaksaan saan Kerja Praktek
4. Bab IV Pembahasan secara detail Pelaksanaan Kerja Praktek
BAB II
TINJAUAN UMUM PROYEK
Ulir BJTS 40
Polos BJTP 24
Wiremesh BJTP 50
PEKERJAAN ARSITEKTUR
Curtain Wall
Aksesoris
Pintu Besi
Instalasi automatic
Partisi akustik
9 Pekerjaan Backdrop Logo Kabupaten Lombok Tengah
Bahan resin
Embose 40 mm
Backdrop Ruang Rapat Besar
PEKERJAAN ELEKTRIKAL
Saklar 4 gang
Saklar tukar tunggal dan ganda
Outlet LAN RJ 45 cat 6
Outlet Telpon
5 Pekerjaan instalasi listrik Instalasi titik lampu, kabel NYM 2 x
2,5 mm2
Instalasi kotak kontak, kabel NYM 3 x
2,5 mm2
Instalasi exhaust fan, kabel NYM 2 x
2,5 mm2
Conduit (PVC High impact 20 mm)
PEKERJAAN MEKANIKAL
1 Pekerjaan Fitting dan Valve Kitz, Era, Agrusan, Toyom Sowa, Key Stone
Submersible Pump kapasitas 80
liter/menit
PEKERJAAN LANDSCAPE
Owner/ PemilikProyek : Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Lombok
Tengah
atau MK.
2.5.2 Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
PPK adalah pejabat yang berwenang untuk mengambil keputusan dan tindakan
yang berakibat pada pengeluaran anggaran dan bertanggung jawab atas pelaksanaan
pengadaan barang atau jasa. Jika kita melihat mekanisme pencairan anggaran belanja
negara, maka peran PPK ada pada mekanisme uang persediaan dan mekanisme langsung
(LS). Pada mekanisme UP, PPK berwenang untuk mengambil tindakan yang berakibat
pada pengeluaran, sedangkan pada mekanisme LS, PPK bertanggung jawab atas
pelaksanaan pengadaan.
Berdasarkan Perpres No. 16 Tahun 2018 Pasal 11, PPK memiliki tugas sebagai
berikut:
1. Menyusun perencanaan pengadaan
2. Menetapkan spesifikasi teknis atau Kerangka Acuan Kerja (KAK)
3. Menetapkan rancangan kontrak
4. Menetapkan HPS
5. Menetapkan besaran uang muka yang akan dibayarkan kepada Penyedia
6. Mengusulkan perubahan jadwal kegiatan
7. Menetapkan tim pendukung
8. Menetapkan tim atau tenaga ahli
9. Melaksanakan e-purchasing untuk nilai paling sedikit diatas Rp 200.000.000,00
10. Menetapkan surat penunjukan penyedia barang/jasa
11. Mengendalikan Kontrak
12. Melaporkan pelaksanaan dan penyelesaian kegiatan pada Pa atau KPA
13. Menyerahkan hasil pekerjaan pelaksaan kegiatan pada Pa atau KPA dengan berita
acara penyerahan
14. Menyimpan dan menjaga keutuhan seluruh dokumen pelaksaan kegiatan
15. Menilai kinerja Penyedia
2.5.3 Konsultan Perencana
Konsultan Perencana adalah badan yang menyusun program kerja, rencana
kegiatan dan pelaporan serta ketatalaksanaan berjalannya suatu proyek sesuai dengan
ketentuan yang berlaku. Konsultan Perencana pada proyek pembangunan Gedung Kantor
Bupati Lombok Tengah ini adalah PT. Pola Data Consultant.
BAB III
TINJAUAN UMUM PELAKSANAAN MANAJEMEN
KONSTRUKSI PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BUPATI
LOMBOK TENGAH
BAB IV
PELAKSANAAN PROYEK
5. Pekerjaan Kolom
Kolom adalah komponen struktur bangunan yang berfungsi untuk menahan beban
aksial tekan vertikal yang ditransfer dari plat ke balok lalu ke kolom. Kolom memiliki
peranan penting dalam struktur bangunan. Perencanaan serta pelaksanaan pembuatan
kolom yang baik dapat mempengaruhi kekuatan dari bangunan itu sendiri. Apabila dalam
perencanaan serta pelaksanaan pembuatan kolom terdapat kegagalan maka akan
berakibat fatal, bahkan bisa meruntuhkan seluruh bangunan. Untuk menghasilkan kolom
yang baik serta kuat perlu tahapan yang benar serta sesuai perencanaan. Untuk
pelaksanaan kolom itu sendiri lebih sederhana dan dalam pelaksanaan kolom pihak
beton dalam kondisi basah, beban hidup, serta beban peralatan kerja. Bekisting
digunakan sebagai cetakan agar sruktur beton sesuai dengan dimensi, bentuk serta
posisi yang direncanakan. Dalam pembuatan bekisting, khususnya untuk kolom ada
2 tipe bekisting yaitu bekisting kayu dan bekisting plat. Material yang digunakan
untuk bekisting kayu adalah kayu dan korniplek. Kayu digunakan sebagai perkuatan
dan pengaku pada bekisting. korniplek digunakan sebagai material bekisting karena
dapat menghasilkan permukaan beton yang rata dan halus. Kondisi korniplek dan
kayu yang masih baik dapat digunakan sebagai bekisting pada pembuatan bekisting
selanjutnya setelah pembongkaran setelah pengecoran (maks. 3x masa pemakaian
bekisting). Tebal bekisting kayu yaitu 0,9 cm. Pada saat pemasangan bekisting kolom
jangan lupa beton decking atau tahu beton penyangga besi tulangan, tebal beton
decking untuk kolom yaitu 5 cm. Tujuan beton decking ini untuk menjaga jarak
selimut beton agar tidak berubah selama proses pengecoran.
pembuatan beton ready mix (batching plant) ke lokasi proyek menggunakan mixer
truck.
Pengecoran kolom yang tidak dapat dijangkau oleh concrete pump, maka
pengecoran perlu dilakukan menggunakan concrete bucket yang bawahnya
disambung dengan pipa tremi untuk memasukan campuran beton ke bekisting kolom.
Pengecoran menggunakan beton ready mix dengan mutu beton f”c 25 untuk kolom.
Langkah-langkah pegecoran kolom:
Campuran beton ready mix yang baru datang, tes dahulu nilai slumpnya yaitu
12-14 cm pada proyek ini.
Sebelum pengecoran dilakukan tulangan dan bekisting disiram menggunakan air
supaya tidak ada kotoran yang menempel pada bekisting, dan bekisting tidak
menyerap air dari adukan beton.
Beton dari ready mix dituangkan ke concrete bucket untuk diangakat beserta
operator bucket menggunakan tower crane menuju lokasi kolom yang dituju,
beton disalurkan dari concrete bucket menggunakan pipa tremi.
Selama proses pengecoran digunakan alat vibrator yang dimasukan ke kolom
untuk memadatkan hasil pengecoran. Diperlukannya concrete vibrator yang
digunakan untuk memadatkan hasil adukan beton yang dituangkan saat
pengecoran agar beton dapat terisi pada seluruh volume ruangan yang dicetak
oleh bekisting sehingga tidak terdapat rongga udara diantara beton yang
membuat beton menjadi keropos. Pada proyek pembangunan gedung Kantor
Bupati Kabupaten Lombok Tengah concrete vibrator digerakan oleh mesin
listrik dan mempunyai lengan yang panjang untuk menggetarkan adukan beton
pada posisi yang jauh atau dalam pada kolom dan dinding.
6. Pekerjaan Balok
Balok merupakan bagian dari sebuah struktur yang menahan beban yang
ditransfer dari plat ke balok lalu ke kolom dan akhirnya ke pondasi. Balok
juga sebagai penguat rangka horizontal bangunan terhadap beban yang
dipikul. Beban horizontal yang dapat berupa beban gempa dan angin yang
diterima dinding sehingga dapat disalurkan ke kolom struktur. Perencanaan
serta pelaksanaan pembuatan balok yang baik dapat memepengaruhi kekuatan
dari bangunan itu sendiri. Apabila dalam perencanaan serta pelaksanaan
pembuatan balok terdapat kegagalan maka akan berakibat fatal, bahkan bisa
meruntuhkan seluruh bangunan. Untuk menghasilkan balok yang baik serta
kuat perlu tahapan yang benar serta sesuai perencanaan. Untuk pelaksanaan
balok itu sendiri lebih sederhana dan dalam pelaksanaan balok pihak MK
sebagai pengawas berfungsi untuk mengawasi dan memonitoring pekerjaan
dari awal hingga akhir. Dalam proyek pembangunan Gedung Kantor Bupati
Kabupaten Lombok Tengah berikut adalah cara pelaksanaan balok:
a) Pemasangan Bekisting
Bekisting digunakan sebagai cetakan agar sruktur beton sesuai dengan
dimensi, bentuk serta posisi yang direncanakan. Langkah-langkah dalam
pembuatan bekisting balok adalah:
Pemasangan Scafolding/Perancah untuk support.
Pemasangan balok kayu boddeman balok.
Pemasangan tembereng atau bekisting pada pinggiran balok, disertai
pabrikasi pembesian balok.
Pemasangan balok-balok di bawah bekisting plat.
Penyetelan support scafolding sesuai dengan level marking elevasi
balok dan plat.
a) Pembuatan Bekisting
Untuk bekisting tangga, bahan yang digunakan sama dengan bahan
untuk balok dan plat yaitu menggunakan triplek jenis multiplek 9 mm
bermutu baik dan membentuk cetakan anak tangga. Bekisting ditopang
oleh scafolding/perancah sesuai elevasi tangga untuk menyangga beban
tangga agar dapat menopang beban bekisting tangga, pemasangan
bekisting trap anak tangga dengan perkuatan kaso.
BAB V
PERMASALAHAN DAN PEMBAHASAN
Berikut ini adalah beberapa permasalahan yang terjadi dalam proyek pembangunan
Gedung Kantor Bupati Lombok Tengah:
Gempa bumi adalah bencana alam yang tidak dapat diprediksi ketepatannya. Gempa
yang cukup besar mengguncang Pulau Lombok dan sekitarnya mengakibatkan
keterlambatan kerja pada proyek pembangunan Gedung Kantor Bupati Lombok Tengah.
Adapun beberapa masalah yang timbul akibat gempa bumi tersebut seperti:
1. Proyek terpaksa berhenti sementara karena kondisi para pekerja yang masih
shock akibat gempa bumi
2. Pihak Manajemen Konstruksi membatalkan permohonan pengecoran kolom dan
balok pada lantai 4 dan 5 di Gedung B
3. Pihak Manajemen Konstruksi membatalkan permohonan pemasangan bata
ringan pada lantai 2 dan 3 di Gedung B
4. Waktu pembangunan mundur dari jadwal ± 1 bulan
Pelaksanaan teknis adalah pekerjaan yang dilaksanakan atau dilakukan sesuai dengan
teknis yang ada atau sesuai dengan Rencana Kerja dan Syarat (RKS). Dalam setiap
proyek pembangunan tidak semua pekerjaan dilaksanakan sesuai teknis atau terdapat
kesalahan. Adapun beberapa kesalahan teknis dalam proyek pembangunan Gedung
Kantor Bupati Lombok Tengah ini, yaitu:
1. Kesalahan jarak antar sengkang kolom utama
Pihak MK selalu melakukan pemeriksaan setiap para pekerja dan kontraktor
sudah menyelesaian pekerjaan kolom. Pada saat itu, pihak Manajemen
Konstruksi menemukan kesalahan yakni pada jarak antar sengkang kolom utama.
Jarak pada tulangan tumpuan yang seharusnya 9 cm, dipasang dengan jarak 11
cm. Setelah melakukan pengecekan, pihak Manajemen Konstruksi akan
menyampaikan kesalahan tersebut pada kontraktor agar segera diperbaiki
sebelum dilakukan pengecoran.
pada kolom tersebut. Pihak Manajemen Konstruksi pun meminta agar besi polos
tersebut diganti dengan ulir.
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
1. Proyek pembangunan gedung Kantor Bupati Lombok Tengah dibuat karena kantor
bupati terdahulu sudah tidak kondusif lagi
2. Sumber dana proyek ini adalah dari APBD dan pemilik proyek adalah
Pemerintahan Kabupaten Lombok Tengah
3. Konsultan pelaksana proyek ini adalah PT. Pola Data Consultant, Manajemen
Konstruksi proyek ini adalah PT. Yodya Karya (Persero), dan Kontraktor
Pelaksana proyek ini adalah PT. Brantas Abipraya
4. Pihak Manajemen Konstruksi selalu melakukan pengecekan di lapangan untuk
mengevaluasi hasil pekerjaan kontraktor dan jika ada kesalahan akan menegur
kontraktor agar segera diperbaiki
5. Proyek ini mengalami kemunduran hingga 1 bulan diakibatkan oleh bencana
gempa bumi yang mengguncang pulau Lombok dan sekitarnya sehingga harus
dikejar bulan September ini dengan penambahan waktu kerja agar proyek selesai
sesuai dengan waktu yang ditetapkan
6.2 Saran
Adapun beberapa saran untuk proyek pembangunan Gedung Kantor Bupati Lombok
Tengah ini, yaitu:
Secara keseluruhan pembangunan proyek Gedung Kantor Bupati Lombok Tengah ini
berjalan baik meskipun sempat diguncang gempa bumi. Pihak Manajemen Konstruksi