BANGUNAN IRIGASI
Disusun Oleh:
Irene Luzca Tishanya Sarinastiti NIM I0121072
Juvriko Aldirivanto NIM I0121076
Lubna Arifah Sulistyowati NIM I0121084
Muh. Asnan Mursyidan NIM I0121098
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
rahmat-Nya sehingga laporan ini dapat terselesaikan. Dalam laporan ini kami
membahas tentang Bendung Jaban. Laporan ini dibuat untuk memperdalam
pengetahuan tentang bangunan air khususnya Bendung dan sekaligus sebagai
tugas yang harus dipenuhi oleh mahasiswa dalam mata kuliah Irigasi.
Kami menyadari sungguh bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna.
Oleh sebab itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna
penyempurnaan laporan ini.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
Daftar Gambar......................................................................................................... v
iii
2.1.11 Tangga Cuci ....................................................................................... 13
Lampiran .............................................................................................................. 16
iv
DAFTAR GAMBAR
v
BAB I
PENDAHULUAN
Menurut macamnya bendung dibagi dua, yaitu bendung tetap dan bendung
sementara, bendung tetap adalah bangunan yang sebagian besar konstruksi terdiri
dari pintu yang dapat digerakkan untuk mengatur ketinggian muka air sungai,
sedangkan bendung tidak tetap adalah bangunan yang dipergunakan untuk
meninggikan muka air di sungai, sampai pada ketinggian yang diperlukan agar air
dapat dialirkan ke saluran irigasi dan petak tersier.
1
1.2 Tujuan Survei
Adapun tujuan dari survei yang dilakukan adalah
1. Mengetahui bagian – bagian pendistribusian air bending
2. Mengetahui manfaat dari bending
3. Untuk mengetahui pengaturan air dari suatu tempat ke tempat yang lain.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Gambar 2.2 Bendung Jaban
4
penting bagi masyarakat untuk tidak membuang sampah ke sungai agar
mencegah penumpukan limbah dan menjaga agar saluran tetap berfungsi
dengan baik.
2.1.3 Bangunan Sadap
Bangunan sadap pada saluran irigasi adalah struktur atau instalasi yang
digunakan dalam sistem irigasi untuk mengatur aliran air dari saluran
sekunder ke saluran distribusi yang lebih kecil (saluran tersier). Terdiri atas
bangunan sadap sekunder dan bangunan sadap tersier. Bangunan sadap
sekunder berfungsi untuk memberikan air pada saluran sekunder sehingga
melayani lebih dari satu petak tersier. Sedangkan bangunan sadap tersier
berfungi untuk memberikan air ke petak-petak tersier. Tujuan dari bangunan
sadap adalah untuk mengendalikan aliran air, memungkinkan pengguna
irigasi untuk mengambil air sesuai kebutuhan, dan mendistribusikannya ke
lahan pertanian atau area yang membutuhkan penyiraman.
5
Gambar 2.4 Bangunan Sadap
Bangunan sadap pada lokasi survei masih berfungsi dengan baik. Karena
bangunan sadap masih dapat berfungsi dengan normal dan mampu
mengalirkan air ke petak persawahan warga dari saluran primer atau
sekunder. Karena terdapat banyak bangunan sadap yang berada pada daerah
irigasi Jaban yang mengakibatkan butuh usaha lebih untuk menjaga kondisi
bangunan sadap. Dari pengamatan saat survei terlihat bangunannya masih
dalam kondisi baik namun juga ada bangunan sadap yang sudah berkarat.
Oleh karena itu, perlu dilakukannya perawatan yang merata sehingga
memastikan fungsional alat dapat bekerja dengan baik.
6
Gambar 2.5 Saluran Primer
Kondisi air pada saluran primer pada saat survei cukup melimpah,
sehingga masyarakat bisa memanfaatkan air untuk mencukupi kebutuhan
pertanian warga, serta untuk kebutuhan yang lainnya seperti mandi, mencuci,
dan lain sebagainya. Meskipun dalam kondisi kemarau panjang, suplai air
pada saluran masih tetap terjaga.
7
tersebut sampai saluran drainase yang membatasinya. Saluran sekunder juga
dapat direncanakan sebagai saluran garis tinggi yang mengairi lereng medan
yang lebih rendah.
8
Gambar 2.7 Saluran Tersier
9
Pada saat mengamati debit cukup deras dan kualitas airnya jernih. Jarang
terlihat sampah pada saluran tersier ini. Aliran air mampu mengairi sawah
dengan baik, karena tanaman padi tumbuh dengan subur.
2.1.8 Talang
Talang adalah saluran buatan yang dibuat dari pasangan beton bertulang,
kayu atau baja maupun beton ferrocement, didalamnya air mengalir dengan
10
permukaan bebas, dibuat melintas diatas lembah dengan panjang tertentu
(umumnya dibawah 100 m), saluran pembuang, sungai, jalan atau rel kereta
api, dan sebagainya.
11
Gambar 2.10 Bangunan Terjun
Pada saat melakukan pengamatan Bangunan Terjun berfungsi dengan
baik, namun terdapat beberapa sampah yang tersangkut pada bangunan
tersebut. Sehingga harus dilakukan pembersihan dan perawatan secara rutin,
agar tidak mengganggu aliran air.
2.1.10 Jembatan
Jembatan pada saluran irigasi adalah struktur yang dirancang dan
dibangun untuk menghubungkan dua sisi atau area yang dipisahkan oleh
saluran irigasi, memungkinkan pergerakan manusia, kendaraan, atau barang
melintasi saluran tersebut. Ini bertujuan untuk meningkatkan aksesibilitas,
efisiensi pertanian, dan transportasi di wilayah yang terpengaruh oleh sistem
irigasi.
12
Gambar 2.11 Jembatan
2.1.12 Talud
Talud saluran irigasi adalah kemiringan atau lereng dari dinding atau tepi
saluran irigasi. Talud ini dirancang untuk menjaga kestabilan dan mencegah
erosi pada dinding saluran serta memastikan aliran air yang lancar. Jadi, talud
saluran irigasi adalah elemen penting dalam desain dan konstruksi saluran
irigasi untuk memastikan distribusi air yang efisien ke lahan pertanian.
13
Gambar 2.13 Talud
14
Persawahan pada daerah Jaban mayoritas berada pada kondisi pertengahan
hingga siap panen, karena padi masih berwarna hijau dan sudah ada yang
menguning (daun bendera telah mengering). Padi tumbuh subur karena suplai
air dari saluran irigasi yang cukup. Namun, di sekitar daerah irigasi tersebut
sudah ditemukan beberapa bangunan sehingga terjadi pengalihan fungsi
lahan.
15
LAMPIRAN
16