REKAYASA IRIGASI II
Dikerjakan Oleh:
DHANY GUNAWAN
NIM. H1A114207
Dosen Pembimbing:
Ir. Busera Atharis
NIP. 19510412 198703 1 001
2018
DAFTAR ISI
1.4 Manfaat
Manfaat yang didapat dari observasi antara lain:
a. Mengetahui secara langsung kondisi Embung
b. Menambah penguasaan materi kuliah dari hasil observasi secara langsung
pada bangunan embung
c. Dapat membandingkan antara teori dengan kondisi dilapangan pada
embung
Embung merupakan bangunan yang berfungsi menampung kelebihan air yang terjadi
pada musim hujan untuk persediaan suatu desa di musim kering. Selama musim kering air
akan dimanfaatkan oleh desa untuk memenuhi kebutuhan penduduk. Di musim hujan
embung tidak beroperasi karena air di luar embung tersedia cukup banyak untuk
memenuhi kebuthan penduduk. Oleh karena itu pada setiap akhir musim hujan sangat
diharapkan kolam embung dapat terisi penuh air sesuai rencana.
2.3 Tipe tubuh Embung
Penentuan tipe tubuh embung dilihat dari keadaan lokasi serta topografi dan berdasaratas:
1. Kualitas dan kuantitas bahan-bahan tubuh embung yang terdapat di daerah sekitar tempat
kedudukan lokasi embung atau bendungan.
2. Kondisi pengerjaan bahan timbunan, misalnya penggalian, pengolahan, pengangkutan dan
penimbunan.
3. Kondisi lapisan tanah pondasi pada tempat kedudukan lokasi embung kondisi alur sungai
serta lereng kedua tebingnya yang berhubungan dengan lokasi embung dan semua
bangunan pelengkapnya.
Maka embung direncanakan dengan tipe urugan tanah homogen yang dilengkapi
dengan system drainasi alas pada bagian hilir. Fungsi drainasi adalah untuk menurunkan garis
depresi, karena semakin rendahnya garis depresi di bagian hilir embung, stabilitas tubuh
embung dan ketahanannya terhadap gejala longsoran akan semakin meningkat.
a. jagaan embung
Tinggi jagaan adalah perbedaan antara elevasi muka air waduk pada waktu banjir
rencana dan elevasi puncak bendung. Tinggi jagaan pada tubuh embung dimaksudkan untuk
memberikan keamanan tubuh embung terhadap peluapan karena banjir. Bila hal itu terjadi
maka akan terjadi erosi kuat pada tubuh embung.
Besarnya tinggi jagaan tergantung dari tipe tubuh embung dan dalam perencanaan ini tinggi
jagaan diambil 0,5 m.
b. tubuh embung
Penetapan elevasi puncak embung tegantung pada tinggi air yang melalui pelimpah
ditambah tinggi jagaan. Tubuh embung merupakan penambahan tinggi yang dihitung dari
permukaan banjir maksimum sampai dengan mercu tubuh embung.
Elevasi puncak embung sebesar tinggi muka air kolam pada kondisi penuh ditambah tinggi
tampungan banjir, dan tinggi jagaan.
c. puncak tubuh embung
Lebar puncak tubuh embung yang memadai dalam perencanaan dipengaruhi oleh
beberapa faktor, antara lain:
1. Dapat bertahan dari kemungkinan hempasan ombak lewat puncak embung.
2. Dapat bertahan dari aliran filtrasi yang melalui bagian puncak tubuh embung.
3. Kegunaannya sebagai jalan pemeliharaan atau inspeksi.
Lebar puncak tubuh embung yang memadai yaitu dapat bertahan terhadap hempasan
ombak di atas permukaan lereng yang berdekatan dengan puncak tubuh embung dan dapat
bertahan terhadap aliran filtrasi yang melewati puncak tubuh embung serta dapat digunakan
sebagai jalan eksploitasi dan pemeliharaan.
Bagian-bagian Bendung
Konstruksi sebuah bendung memiliki bagian-bagian tertentu. Bagian-
bagian ini menopang seluruh konstruksi bendung. Setiap bagian memiliki
detail dan fungsi yang khusus. Bagian-bagian inilah yang akan bekerja agar
operasional suatu bendung dapat berjalan dengan baik.
b. Bangunan Intake
Terdapat satu buah bangunan intake pada Bendung Karang Intan,
Bangunan intake adalah suatu bangunan pada bendung yang berfungsi
sebagai penyadap aliran sungai, mengatur pemasukan air dan
sedimen serta menghindarkan sedimen dasar sungai dan sampah masuk
ke intake.
Terletak di bagian sisi bendung, di tembok pangkal dan merupakan satu
kesatuan dengan bangunan pembilas. Bangunan intake terdiri dari lantai/
ambang dasar, pintu, dinding banjir, pilar penempatan pintu,
jembatan pelayan, dan rumah pintu. Untuk intakenya merupakan intake
biasa dengan pintu berlubang satu dan terletak tegak lurus terhadap
sumbu sungai
c. Bangunan Penguras
Pada Bendung Karang Intan terdapat 2 buah bangunan penguras yang
terletak pada kanan dan kiri bendung. Hal ini disebabkan letak daripada
pintu pengambilan pada Bendung Karang Intan terletak pada sebelah kanan
sedangkan pada sisi kiri bending terdapat sungai kecil yang kemungkinan
ada dari dulu sehingga di buatlah dua bangunan penguras. Bangunan
penguras ini berfungsi untuk menguras bahan-bahan endapan yang ada
pada sebelah udik pintu tersebut. Untuk membilas kandungan sedimen dan
agar pintu tidak tersumbat, Bila ada benda-benda hanyut mengganggu
eksploitasi pintu penguras, sebaiknya dipertimbangkan untuk membuat
pintu menjadi dua bagian, sehingga bagian atas dapat diturunkan dan
benda-benda hanyut dapat lewat diatasnya.
d. Pelimpah
Bangunan pelimpah pada bendung berguna untuk penguatan bendungan
dan memperlambat aliran air yang datang dari hulu sungai.
b) Alat ukur yang tidak berfungsi diganti dengan alat ukur yang baru;
c) Bagian dari peralatan elektrik-mekanis dan lain-lain dalam kurun waktu
tertentu diganti yang baru;
Kegiatan penggantian dilaksanakan dengan cara diborongkan.
22
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
a. Kondisi infrastruktur Bendung Karang intan masih baik
b. Bangunan penguras pada Bendung Karang intan terdapat 2 buah yang
terletak pada kanan dan kiri bendung.
c. fungsi bangunan karang intan yang lain adalah:
1. Untuk kebutuhan irigasi
2. Untuk kebutuhan air minum
3. Pembagi atau pengendali banjir
4. Sebagai pembilas pada beberapa keadaan debit sungai
5. Menghambat laju aliran sungai