Anda di halaman 1dari 11

PENGERTIAN DAN MAINTENANCE POMPA

SENTRIFUGAL

Pompa sentrifugal
Pompa sentrifugal adalah jenis pompa bertekanan dinamis. Diamana pompa ini
bekerja dengan tekanan secara menerus. Pompa Sentrifugal mempunyai elemen utama yakni
berupa motor penggerak dengan sudu impeller yang berbutar dengan kecepatan
tinggi.  merupakan jenis pompa yang paling banyak dipakai, dalam dunia kontraktor mekanikal
elektrikal, penggunaan pompa ini sangat penting. Pompa ini mempunyai beberapa kelebihan
diataranya karena peng-oprasiannya yang mudah, pemeliharaan yang tidak terlalu mahal, tidak
berisik dan sebagainya.

2.    Komponen utama pompa sentrifugal


2.1.   Casing (rumah pompa), merupakan bagian terluar pompa sebagai pelindung elemen yang
berada di dalamnya, tempat kedudukan diffuser, inlet nozzle, outlet nozzle dan sebagai pengarah
aliran dari impeller yang akan mengubah energi kecepatan menjadi energi tekan.

Gambar Casing
2.2.   volute adalah komponen pompa berfungsi untuk menurunkan kecepatan aliran (flow) fluida
yang masuk ke dalam pompa menuju sisi outlet pompa, volute casing disennnya membentuk
corong yang berfungsi untuk mengkonversikan energi kinetik menjadi tekanan dengan jalan
menurunkan kecepatan dan menaikkan tekanan, hal ini juga membantu menyeimbangkan
tekanan hidrolik pada shaft pompa.

Gambar Volute
2.3.   Shaft pompa adalah bagian yang mentransmisikan putaran dari sumber gerak, seperti motor
listrik, ke pompa. Yang perlu kita perhatikan adalah, pada sebuah pompa sentrifugal yang
bekerja di titik efisiensi terbaiknya, maka gaya bending porosnya akan secara sempurna
terdistribusikan ke seluruh bagian impeller pompa.

Gambar Shaft
2.4.   Impeller adalah bagian yang berputar dari pompa sentrifugal, yang berfungsi untuk
mentransfer energi dari putaran motor menuju fluida yang dipompa dengan jalan
mengakselerasinya dari tengah impeller ke luar sisi impeller.

Gambar Impeller
2.5.   Bearing pada pompa berfungsi untuk menahan (constrain) posisi rotor relatif terhadap stator
sesuai dengan jenis bearing yang digunakan. Bearing yang digunakan pada pompa yaitu
berupa journal bearing yang berfungsi untuk menahan gaya berat dan gaya-gaya yang searah
dengan gaya berat tersebut, serta thrust bearing yang berfungsi untuk menahan gaya aksial yang
timbul pada poros pompa relatif terhadap stator pompa.
Gambar Bearing
2.6.   Seal pompa adalah untuk mengontrol kebocoran fluida yang mungkin terjadi pada sisi
perbatasan antara bagian pompa yang berputar (poros) dengan stator. Sistem sealing yang
banyak digunakan pada pompa sentrifugal adalah mechanical seal dan gland packing.

Gambar Seal
2.7.   Suction nozzle, yaitu tempat masuknya cairan yang yang dihisap dari suatu tempat/tangki.
2.8.   Discharge nozzle, yaitu tempat keluarnya cairan yang bertekanan dari dalam pompa.

Gambar Suction dan Discharge Nozzel

 
3.    Prinsip kerja pompa sentrifugal
Pompa digerakkan oleh motor. Daya dari motor diberikan kepada poros pompa untuk
memutar impeller yang terpasang pada poros tersebut. Zat cair yang ada didalam impeller akan
ikut berputar karena dorongan sudu-sudu. Karena timbul gaya sentrifugal maka zat cair mengalir
dari tengah impelerakan keluar melalui saluran diantara sudu – sudu dan meninggalkan impeller
dengan kecepatan tinggi. Zat cair yang keluar dari impeller dengan kecepatan tinggi ini
kemudian akan keluar melalui saluran yang penampangnya makin membesar (volute/difuser)
sehingga terjadi perubahan dari head kecepatan menjadi head tekanan. Oleh sebab itu zat cair
yang keluar dari flens pompa memiliki head total yang lebih besar.

Gambar  Zat cair dalam pompa sentrifugal

4.    Gaya sentrifugal
Gaya sentrifugal (Fs) adalah gaya gerak melingkar yang berputar menjauhi pusat
lingkaran dimana nilainya adalah positif. Gaya sentrifugal ini adalah kebalikan dari gaya
sentrapetal, yaitu mendekati pusat lingkaran. Gaya sentrifugal dapat kita lihat pada pompa
sentrifugal, dinamakan pompa sentrifugal karena gaya atau arah putaran sudu adalah sentrifugal.

Gambar gaya sentrifugal

 5. Karakteristik berdasarkan rangkaian pompa


5.1.  Pompa tunggal
Pompa tunggal adalah pompa yang di oprasikan tanpa ada tambahan head dan kapasitas
pompa yang lain (independent).jadi kapasitas dan head yang di hasilkan murni dari pada
spesifikasi pompa itu sendiri. 
 
Gambar rangkaian tunggal  

                   Gambar head dan kapasitas rangkaian tunggal

5.2.  Pompa parallel
Tujuan dari pompa yang dipasang secara paralel adalah untuk menambah
kapasitas/debit air dan untuk menghemat listrik dengan mengatur hidup/mati pompa sesuai
dengan debit air yang diperlukan. Syarat utama jika pompa akan dipasang paralel adalah semua
pompa harus mempunyai tekanan yang sama (H1 = H2 = H3 dan seterusnya sedangkan kapasitas
pompa bisa bervariasi. Jadi hasil pompa yang dipasang secara paralel adalah sebagai
berikut,Qparalel = Q1 + Q2 + Q3 dst, dan  Hparalel = H1 = H2 = H3 dst. 
Rangkaian pompa paralel sering digunakan untuk aplikasi sistem pompa booster, yang tujuan
utama sistem pompa booster adalah melayani kebutuhan debit air yang bervariasi untuk setiap
waktu, sehingga pompa-pompa akan hidup/mati sesuai dengan debit air yang diperlukan dan hal
ini berarti pemakaian listrik dapat dihemat.                                   
           

                                                                                  Gambar rangkain paralel

       
                                                                       Gambar  head dan kapasitas rangkaian paralel

       5.3.   Pompa seri
Tujuan pompa dipasang secara seri adalah untuk meningkatkan tekanan pada jaringan
pipa. Syarat utama jika pompa akan dipasang seri adalah pompa minimal harus mempunyai
kapasitas/debit yang sama Q1 = Q2 = Q3 dan seterusnya sedangkan tekanan pompa diijinkan
bervariasi. Jadi hasil pompa yang dipasang seri seperti pada gambar berikut.

 
Gambar  rangkaian seri      
 
                                                             Gambar head dan kapasitas rangkaian seri

6.    Hukum pada pompa sentrifugal


6.1.  hukum bernoully
Bunyi Hukum “ fluida yang mengalir melalui suatu penampang saluran jumlah energi pada
setiap titik pada sistem aliran fluida tersebuta adalah konstan”

                                                    

Persamaan kontinuitas tidak mempertimbangkan tekanan dan ketinggian dari ujung-ujung


pipa maka persamaan kontinuitas diperluas menjadi persamaan Bernoulli. Karena energi tidak
dapat hilang atau timbul begitu saja, H adalah konstan (dengan mengabaikan rugi-rugi).
Persamaan ini dikenal dengan hukum  Bernoully.

Dimana

p  = tekanan                   (Pa)

v  = kecepatan fluida     (m/s)

g  = percepatan gravitasi            (m/s)

z  = ketinggian fluida dari datum (m)

H = head total                  (m)

ˠ = spesifik grafitasi


6.2.  hukum kekekalan energi
Penjabarkan prinsip Hukum Kekekalan Energi yang diaplikasikan pada aliran fluida
melalui pipa di setiap titik sepanjang jalur pipa, energi total dari fluida dihitung berdasarkan
pertimbangan energi fluida terhadap tekanan, kecepatan dan ketinggian yang dikombinasikan
dengan semua energi masukan, energi keluar dan kerugian energi. Energi keseluruhan dari fluida
yang terdapat pada jalur pipa pada setiap titik adalah konstan. Ini juga dikenal dengan prinsip
Hukum Kekekalan Energi (Menon, 2005).

Gambar   hubungan head dan kapasitas pada rangkaian paralel

Sehingga energi total:

                                                       
Dimana :
Z = energi potensial (m)
P = tekanan (Pa)
γ = berat spesifik (kg/m2 /dt2)
= berat jenis (kg/m3) x percepatan gravitasi (m/dt2)
v = kecepatan (m/s)
g = percepatan gravitasi (m/s2)

Berdasarkan Hukum Kekekalan Energi maka:


𝐻A =  𝐻B

                                             


6.3.  hukum Kontinuitas (gambar, rumus, dan keterangan)
Gambar  hubungan head dan kapasitas pada rangkaian paralel
                       
Bunyi Hukum Kontuinitas “ Jika fluida bersifat tak kompresibel, maka besarnya volume fluida
yang lewat penampang A1 dan A2 persatuan waktu adalah sama “, sehingga diperoleh :

                                                                           
Dimana :
 Q        : kapasitas fluida (m3/s)
                            A        : Luas permukaan pipa yang dilalui fluida (m2)
                            v         : Kecepatan aliran fluida (m/s) 

7. NPSH (Net Positive Suction Head) Pompa Sentrifugal

                NPSH adalah kebutuhan minimum pompa untuk bekerja secara normal. NPSH
menyangkut apa yang terjadi di bagian suction pompa, termasuk apa yang datang ke permukaan
pendorong. NPSH dipengaruhi oleh pipa suction dan konektor-konektor, ketinggian dan tekanan
fluida dalam pipa suction, kecepatan fluida dan temperatur. NPSH dinyatakan dalam satuan feet.
Ada 2 macam NPSH yaitu NPSHa (Net Positive Suction Head Available) dan NPSHr (Net
Positive Suction Head Required).

          1.NPSHa adalah nilai NPSH yang ada pada system di mana pompa akan bekerja.

       2.NPSHr adalah nilai NPSH spesifik pompa agar bekerja dengan normal, yang diberikan
oleh pembuat berdasarkan hasil pengetesan.

NPSHa dapat dicari dengan formula:


NPSHa = Ha + Hs – Hvp – Hf – Hi

Ha = Atmospheric Head (dalam feet), yaitu tekanan atmosferik pada ketitinggian terhadap


permukaan laut.
Untuk menentukan Ha kita perlu memperhatikan tangki atau vessel yang isinya akan
disedot dengan pompa, apakah itu tangki terbuka atau berventilasi, atau apakah itu
tertutup/kedap udara. Nilai Ha dimulai dari 33.9 feet (14.7 psi x 2.31).
Untuk tangki tertutup tak bertekanan, nilai Ha sama dengan Hvp dan mereka saling
menghilangkan. Untuk Tangki tertutup bertekanan, dalam setiap 10 psi tekanan akan
ditambahkan 23.1 feet pada nilai Ha nya.

Hs = Static Head level fluida,positif atau negatif (dalam feet)


Yaitu tinggi dari center line suction pompa ke level fluida dalam tangki yang akan disedot.
Elevasi yang positif menambahkan energi ke fluida dan elevasi negatif menyerap energi dari
fluida.
Hvp = Vapor Head fluida (dalam feet)
Vapor Head dikalkulasi dengan memantau temperatur fluida dan mencocokkan nilai Hvp nya.

Hf = Friction Head atau Friction Losses dalam suction piping dan konektor-konektornya.


Friction Head dapat dikalkulasi atau diukur. Nilai Friction Head dapat dikalkulasi dengan
melihat tabel Friction Head pipa dan fitting. Jika jarak pompa dari tangki relative dekat maka
nilai Friction Head dapat diabaikan.

Hi = Inlet Head atau kehilangan energi yang terjadi pada leher suction pompa


(dari flange sampai permukaan baling-baling) dinyatakan dalam feet. Dapat juga disebut safety
factor 2 feet.

8.    Maintenance Pompa Sentrifugal


Pompa sentrifugal perlu perawatan /pemeliharaan dasar untuk menjaga atau
mempertahankan keandalan kinerja maksimum pompa. Perawatan pompa yang dilakukan secara
benar, akan mampu mengurangi tingkat kerusakan pompa, serta memperpanjang umur pakai
pompa (life time). Berikut ini beberapa cara perawatan pompa yang harus dilakukan secara
kontinyu:

A.        Routine Maintenance


Routine Maintenance Merupakan inspeksi harian terhadap peralatan yang terpasang dan
dalam keadaan beroperasi. Hal ini dilakukan agar gejala-gejala kerusakan dapat segera diketahui,
sehingga kerusakan dapat segera diketahui, sehingga kerusakan yang lebih fatal dapat dihindari.
Kegiatan yang dilakukan pada saat melakukan routine maintenance adalah :
·         Pemeriksaan pressure guage
·         Pemeriksaan kondisi oli.
·         Pemeriksaan temperature fluida.
·         Memeriksa apakah terjadi vibrasi yang terlalu besar.
·         Pemeriksaan baut-baut pada sambungan.
B.   Predictive Maintenance
Merupakan tindakan perawatan yang bersifat pengamatan terhadap objek dengan
melakukan pengukuran-pengukuran tertentu. Kegiatan ini dilakukan untuk menentukan langkah
perawatan yang dilakukan serta menigkatkan kesiapan untuk melakukan perawatan. Kegiatan
yang dilakuakan saat predictive maintenance adalah:
·      Pengecekan terhadap temperature mesin.
·      Mengukur tingkat kebisingan mesin.
·      Pengecekan vibrasi pada alat putar.
·      Memprediksi terhadap kerusakan dari mesin tersebut.

               C.      Preventive Maintenance


Preventive Maintenance merupakan pekerjaan perawatan yang sifatnya berupa pencegahan
dan dilakukan secara rutin sesuai jadwal. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan keandalan
peralatan dan memperpanjang umur peralatan tersebut. Hal-hal yang dilakukan pada saat
melakukan preventive maintenance pada pompa sentrifugal adalah sebagi berikut :
·      Tambah/ ganti Greas Coupling.
·      Periksa line pompa & check valve (ganti bila perlu)
·      Bersihkan oli filter & cooler (bila perlu)
·      Periksa kondisi oli gear box
·      Periksa lateral play pompa.
·      Periksa dan bersihkan suction starainer pompa.
·      Ukur vibrasi sebelum dan sesudah preventive maintenance.
·      Periksa Alignment/ kelurusan poros sebelum dan sesudah preventive maintenance.
·      Periksa baut-baut pondasi.
·      Bersihkan mesin dan area sekitarnya.

 Dan hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat preventive maintenance adalah :


·         Pemberian pelumas
Pemberian pelumasan pada pompa dengan mengisi sesuai dengan ukuran/kapasitas yang
sudah ditentukan. Dan apabila mengisi pelumas pada pompa melebihi ukuran yang sudah
ditentukan, akan meningkatkan tempratur dengan tidak normal
·         Awal pengoperasian
Awal pengoperasian pompa yang harus diperhatikan adalah
temperature bearing(bantalan). Dan mengganti pelumas pada bearing minimal satu minggu dua
kali dan secara berkala.
·         Pemberhentian operasi pompa
Operasi berhenti jika temperatur bearing melebihi temperatur tekanan pompa mencapai
suhu 40℃ dan mencari permasalahan yang membuat temperatur pompa menjadi naik, sehingga
harus berhenti beroperasi.
·         Memperkuat penekanan pompa
Mengencangkan packing untuk menghindari kebocoran yang berkelanjutan. Apabila
terjadi kebocoran kembali, ganti packing dan kecangkan kembali.

Anda mungkin juga menyukai