Sedih kurasa, tawa dulu saat kita bersama, kini tinggal suara tangisku lirih
Meski dalam kepedihan tapi ku tetap melangkah walau tertatih
Hatiku semakin perih di kala mereka menatapku seolah risih
Tak tahukah mereka, perlakuannya membuat nuraniku semakin merintih ?
Hanya kepada-Mu lah aku bisa pasrah dan berdalih
Mereka selalu bilang, aku adalah anak yang berlawanan dari kata beruntung
Hidup bagaikan di dalam sangkar terkurung
Ku hanya bisa duduk termenung merenung
Selalu ku rindukan kalian di belakangku membimbing dan mendukung
Dan meyakinkanku dari rasa bimbang serta bingung
Mungkin kami tanpa ayah, tanpa ibu, atau bahkan tanpa orang tua
Tapi kami juga manusia, yang ingin dihargai serta hidup merdeka
Ayo kawanku, Yatim Piatu bukalah akhir segalanya, tetap jaga solidaritas dan jalin satu rasa
Kepedulian, Kebersamaan kita adalah awal menuju akhir yang bahagia
Tidak usah minder ataupun rendah diri kita semua sama, semoga bisa menjadi pribadi-pribadi yang
mulia
[2x]
Sholatu Robbi alaika hibbi
[2x]
Madama qolbi bidzdzikri hayya
Nabiyyun kana ashlattakwiini min ahdikun fayakun ya ghoromi
Sang Nabi, awal penciptaan sejak masa Kun fa yakun, wahai Rinduku
Ayyaman ja ana haqqon nadziri mughiitsam musbilan subularrosyaadi
Wahai engkau yang telah datang kepada kami membawa sebenar peringatan, penolong serta penunjuk
jalan kebenaran
Rasulullahiya
dhowil jabiini wa ya man ja a bil haqqil mubiini
Wahai Rasulullah yang dahinya bercahayaWahai yang datang dengan kebenaran yang terang
sholatullamtazal tutla alaika kamithorinnasiimi tuhda ilaika
Shalawat senantiasa tercurah atasmu bagaikan angin wewangian yang dihadiahkan kepadamu