KANO SLALOM
PERATURAN PERLOMBAAN
2015
BAHASA
Bahasan Inggeris tertulis adalah satu-satunya bahasa yang diterima dan secara resmi dipakai untuk
berkomunikasi. Bahasa Inggeris adalah bahasa resmi yang dipergunakan untuk mengkomunikasikan
seluruh aturan perlombaan dan dalam hal penyelenggaraan perlombaan Kano Slalom dari ICF.
Untuk menjaga konsistensi, Ejaan , tanda baca, dan aturan British English ditetapkan untuk
dipergunakan.
Semua kata yang menyebutkan gender laki-laki juga termasuk/berlaku bagi gender perempuan.
HAK CIPTA
Peraturan ini bisa di photokopi. Pengawasan secara seksama telah dilakukan untuk memeriksa hasil
pengetikan dari peraturan ini dan text aslinya ada di website resmi ICF yakni www.canoeicf.com. Mohon
tidak mengatur ulang tanpa berkonsultasi terlebih dahulu.
DAFTAR ISI
Bagian Halaman
BAGIAN I – PERATURAN UMUM…………………………………………………………………………………………………..6
1. AM…………………………………………………………………………………………………………………………………..6
2. PERLOMBAAN INTERNASIONAL………………………………………………………………………………………6
3. PARA PESAING………………………………………………………………………………………………………………..7
4. JADWAL KEJUARAAN INTERNASIONAL…………………………………………………………………………..8
5. MINIMAL KEPESERTAAN………………………………………………………………………………………………..9
6 perahu per
LEVE ICF Canoe Slalom
even per
L3 Ranking Events.
federasi
Ditentukan
LEVE International
oleh pihak
L4 Events.
penyelenggara
3.3.3 Seorang atlet tidak boleh bertanding atas nama lebih dari satu federasi dalam satu tahun
kalender dalam bidang olahraga kano.
3.4 Ditahun pertama seorang atlet bisa bertanding dalam suatu pertandingan ICF atau
Internasional adalah tahun dimana ulang tahun ke 15 dari umurnya jatuh. Tahun terakhir si
atlet bisa bertanding dikategori junior adalah tahun dimana ulang tahun ke 18 nya jatuh.
Tahun terakhir si atlet bisa bertanding dikategori dibawah 23 adalah tahun dimana ulang
tahun ke 23 nya jatuh.
3.5 Atlet Master bisa bertanding dalam kejuaraan antar Master ditahun dimana mencapai
batas terendah dari kategori umurnya misal kategori 35 – 39 tahun mereka diperbolehkan
bertanding pada tahun dimana mereka berulang tahun ke 35 nya. Dalam pertandingan
dengan dua atlet dalam satu perahu, umur atlet yang lebih muda mengendalikan kategori
dimana pasangan ini bertanding. Kategori kelompok umur dimulai dari kelompok 35 – 39
dan meningkat dengan interval setiap 5 tahun.
3.6 Setiap federasi harus menjamin bahwa atlet-atletnya dalam kendisi kesehatan dan
kebugaran yang memenuhi syarat untuk bertanding sesuai kelasnya. Masing – masing
federasi juga harus memastikan bahwa atletnya, officials, dan juga federasinya itu sendiri
mempunyai asuransi, benda, kecelakaan dan kesehatan yang dapat melindungi personil,
perlengkapan, dan peralatan mereka.
4.1 Hanya suatu federasi yang saat itu masih manjadi anggota dari ICF yang berhak untuk
mengajukan suatu kejuaraan masuk dalam Kalender Kejuaraan Internasional.
4.2 Permohonan diajukan langsung ke ICF database atau dengan menggunakan formulir yang
telah ditentukan oleh ICF dan dipublukasikan di website ICF.
4.3 Kalender Kejuaraan ICF (Level 1, 2 & 3) akan dipublikasikan pada 1 Januari ditahun
sebelum kejuaraan berlangsung. Batas waktu dari pengajuan kejuaraan internasional
adalah pada 1 Maret tahun sebelumnya. (2 bulan setelah publikasi dari Kalender kejuaraan
ICF).
4.4 Kalender Kejuaraan ICF akan dipublikasikan pada 1 Oktober ditahun sebelum kejuaraan
dilakukan.
5. KEPESERTAAN MINIMAL [TR]
5.1 Suatu pertandingan individu maupun berregu tidak dapat dijalankan kecuali ada minimal
3 orang atau 3 tim yang berasal dari minimal 2 federasi yang berbeda melakukan start
dilomba tersebut.
5.2 Tidak penting apakah ke 3 atlet atau ke 3 tim tersebut mencapai finish, lomba tetap
dianggap syah.
6.1.1 Seorang atlet dapat berpartisipasi dalam lebih dari satu nomor perseorangan.
6.2 Pertandingan Berregu
WOME
N 3 x K1
MEN 3 x K1
WOME
N 3 x C1
MEN 3 x C1
WOME
N 3 x C2
MEN 3 x C2
6.2.1 Satu regu hanya bisa tersusun dari atlet-atlet yang juga mengikuti pertandingan
individu.
6.2.2 Seorang atlet tidak diperkenankan untuk mengikuti lebih dari dua (2) pertandingan
berregu.
6.2.3 Seorang atlet dapat ikut dalam satu pertandingan berregu walaupun berbeda
nomor dengan pertandingan invidunya.
6.2.4 Pergantian atlet dapat dilakukan oleh regu diantara lomba pertama dan lomba
kedua jika perlombaan dilakukan dalam dua kali lomba.
6.2.4.1 Hanya satu perahu atau atlet dalam suatu regu yang boleh diganti.
6.2.4.2 Setelah mendapat persetujuan dari Hakim Ketua, setiap pergantian dalam
regu, haruslah dikomunikasikan ke petugas penile.
6.2.5 Dalam kejuaraan level 4, kejuaraan Junior dapat ditambahkan kedalam kejuaraan
yang sudah terdaftar dalam ayat 6.1 dan 6.2, sebagai kebijakan dari panitia
pelaksana.
8.2.1 Untuk Kejuaraan Internasional (Level 4) petugas no. 1 s/d 3, Hakim Gerbang
Saluran, dan satu Disainer tempat lomba haruslah bersertifikat IJCSL level 1 .
Untuk Kejuraan ICF (level 1 – 3) dan Kejuaraan Olimpiade, petugas no.1 s/d 7
haruslah bersertifikat ICF IJCSL level 2.
8.3 Prosedur untuk menjadi seorang Petugas Kano Slalom Internasional (IJCSL):
8.3.1 Ujian:
8.3.1.1 Organisasi
Ujian resmi diadakan di setiap berlangsungnya Kejuaraan Dunia jika ada
peminat yang cukup.
Dalam hal dimana dilakukan ujian diluar Kejuaraan Dunia, Hanya Asosiasi atau
pun Federasi setiap benua yang berhak untuk meminta diadakan ujian
tersebut. Hal ini berbarengan diajukan dengan pengajuan kalender Kejuraan
dengan menggunakan formulir yang sudah ditentukan oleh ICF dan ada
didalam website ICF.
Batas waktu pengajuan adalah sama dengan batas waktu pengajuan Kalender
Kejuaraan Internasional. Tanggal pelaksanaan ujian dilakukan bersamaan
dengan tanggal Kejuaraan Internasional berlangsung.
8.3.1.2 Kandidat
Hanya federasi yang berhak mengajukan kandidat untuk mengikuti ujian
paling lambat 30 hari sebelum ujian dilaksanakan.
Pengajuan harus diserahkan ke Kantor Pusat ICF dengan menggunakan
formulir yang telah dibuat oleh ICF dan berada diwebsite ICF. Kantor Pusat ICF
akan mengajukan daftar nama tersebut ke Ketua Komite Teknis.
8.3.1.3 Prosedur
Prosedur menjadi seorang Hakim Internasional Kano Slalom IJCSL Level 1.
Suatu Sub-komite tediri dari dua anggota, yang dipilih oleh Ketua CSLC, akan
mengatur penyelenggaraan ujian. Ujian akan dilakukan dengan menggunakan
bahasa inggeris untuk peserta yang ingin secara resmi menjadi Petugas
Kejuaraan ICF dan akan berdasarkan pengetahuan mereka tentang Satuta ICF,
Peraturan ICF dan pengetahuan praktis. Jika kandidat melakukan ujian dengan
menggunakan bahasa lain selain inggeris, maka mereka tidak akan
direkomendasikan untuk menjadi official dalam Kejuraan ICF.
9.4 Asisten Ketua Juri akan dengan erat bekerjasama dengan Hakim Ketua dan Ketua Official
dan akan membantu dalam hal tugas-tugas administrative yang berhubungan dengan
kejuaraan khususnya lokasi penjurian dan pengarahan kepada juri.
Dia akan mengumpulkan seluruh pertanyaan dari para tim leader dari Negara peserta
selama kejuaraan dan akan mengawasi proses dari pemeriksaan dokumen penjurian.
Dia akan mengawasi kumpulan dari formulir yang dibutuhkan untuk administrasi untuk
dokumentasi resmi dan urusan lainnya yang diperlukan bagi kesekretariatan.
Dia akan membantu dalam formulasi keputusan dari Ketua Juri sehubungan dengan
pertanyaan/protes dan akan mengawasi catatan dan pengarsipan seluruh formulir resmi
yang diperlukan.
9.5 Juri Pengantar, yang juga bisa bertindak sebagai Hakim Gerbang utama atau kedua,
bertanggung jawab mengirimkan hasil akhir dari keputusan Hakim ke Petugas Pencatat
Skor.
Biasanya Hakim Pengantar akan menyatukan dan mengirimkan hasil dari jumlah gawang yang
ditugaskan pada setiap bagian.
9.5.1 Juri Pengantar menandai hukuman untuk setiap gawang dengan corresponding discs,
kartu atau papan skor area.
9.6 Hakim Gawang bertanggung jawab untuk mengawasi dan mencatat perjalanan peserta
melewati gawang yang diharuskan. Atas wewenang dari Ketua Juri, seorang Juri Gawang
dapat ditugaskan di satu atau lebih gawang dimana dia diberikan tanggung jawab atas
keputusan akhir tentang perjalanan peserta.
Juri ini akan menjadi acuan dari seorang Juri Utama dan dapat juga melakukan
pertimbangan sendiri atas gawang terdekat kepada Juri Utama terdekat diatasnya jika
dibutuhkan. Pada saat pengambilan keputusan akhir Juri Utama haruslah juga
melakukan penilaian berdasar atas pengamatan Juri Gawang terdekat, khususnya
mereka yang berada pada posisi yang lebih baik untuk kondisi tertentu (Posisi lebih baik
bisa berarti lebih dekat ataupun lebih jauh tapi dengan sudut pandang lebih baik untuk
setiap kasus yang berbeda). Juri Utama akan menilai setiap keadaan, membuat
keputusan dan menyampaikan keputusan itu kepada Juri Pengantar. Menjadi tugas dari
seluruh Juri Gawang untuk memikirkan dan mencatat penglihatan mereka untuk setiap
gawang dimana mereka mempunyai posisi yang paling menguntungkan dan yang
ditugaskan. Bukanlah wewenang dari Juri Gawang untuk membantah setiap keputusan
dari Juri Utama, tugasnya hanyalah mencatat, memperlihatkan dan mengantarkan hasil
keputusan ke Petugas Papan Skor.
9.7 Juri Video memiliki tanggungjawab yang sama seperti Juri Gawang dan bertindak
sebagai sumber tambahan untuk menentukan keputusan yang benar bagi peserta di
setiap gawang. Juri Video dapat secara sistematis memperlihatkan seluruh peserta. Juri
Video dapat menilai seluruh peserta disetiap gawang, atau urutan gawang. Juri Video
melaporkan setiap ketidak sesusaian kepada Ketua Juri yang bisa merubah keputusan
dari seorang Juri Gawang jikalau tayangan video memperlihatkan bukti yang lengkap dan
jelas.
9.8 Disaner Tempat Lomba bertanggung jawab atas disain tempat lomba dan memastikan
bahwa tempat lomba sesuai dengan disain awal pada saat kejuaraan. Disainer
bertanggung jawab atas menggantungnya gawang dengan baik dan atas instalasi yang
diperlukan lainnya dan harus selalu siap untuk melakukan perbaikan atau penyesuaian
jika diperlukan. Disainer Tempat Lomba adalah anggota dari Komite Pengesah Tempat
Lomba.
9.9 Posisi Pengawas Pra Start tidaklah wajib namun dapat diperlukan karena konfigurasi dari
tempat lomba atau kebutuhan untuk memeriksa tanda peralatan.
Pengawas Pra Start dapat member saran kepada peserta seperti kapan untuk mulai
masuk ke kolam Start. Jika diperlukan Pengawas Pra Start mengkonfirmasi bahwa
peralatan peserta memiliki tanda sesuai dengan ketentuan peralatan. Jika peserta tidak
memiliki tanda yang sesuai Pengawas Pra-Start memberitahu Juri Start dan Ketua Juri
yang mengambil keputusan apakah peserta boleh atau tidak boleh masuk garis start.
Setiap kehilangan waktu akibat dari kejadian diatas akan dibebankan kepada peserta.
9.10 Juri Start menjamin bahwa peserta berada pada urutan yang benar dan memberikan izin
start. Dia dapat menolak seorang peserta untuk start jikalau:
- Gagal untuk mentaati ketentuan keselamatan.
- Gagal untuk hadir di garis start setelah dipanggil oleh Juri Start.
- Tidak berpakaian dengan sewajarnya, atau tidak memiliki, atau memakai nomor start
yang salah.
- Tidak mematuhi perintah Juri Start.
9.11 Juri Finish menentukan kapan peserta sudah menyelesaikan lomba sesuai ketentuan
(lihat aturan 26.4).
9.12 Pencatat Waktu bertanggung jawab dalam pencatatan secara tepat waktu tempuh setiap
peserta dan dan pengirimannya ke Petugas Papan Skor.
9.13 Kepala Pencatat Skor bertanggung jawab dalam penghitungan serta penayangan secara
tepat hasil-hasil perlombaan berdasarkan data yang diterima dibawah pengarahan Ketua
Juri.
9.14 Pengawas Peralatan memastikan bahwa perahu, jaket pelampung, dan helm memenuhi
aturan no.7 dan 19 dan dapat member tanda yang sesuai pada peralatan tersebut.
9.15 Petugas Keselamatan Air, bersama dengan tim penyelamat dan sesuai dengan keadaan,
melakukan penyelamatan pada peserta yang mengalami terbalik atau orang lain
ditempat lomba. Mereka harus memiliki seluruh perlengkapan keselamatan dan
pertolongan pertama. Petugas Keselamatan Air juga harus memastikan bahwa seluruh
persyaratan local mengenai pertolongan pertama terpenuhi.
9.16 Seorang Official bisa saja memiliki peran ganda dalam suatu kejuaraan.
9.17 Tidak satupun official diperbolehkan berkomunikasi atau dengan cara apapun
memberikan saran teknis kepada seorang peserta pada saat berada di tempat lomba.
Seorang Juri Gawang tidak boleh menarik perhatian peserta lomba, dalam pengertian
atas setiap kesalahan yang dilakukan oleh peserta tidak ada negosiasi di tempat lomba.
9.18 Harus ada komunikasi radio secara konstan antara Ketua official, ketua juri, asisten ketua
juri, juri video, juri start, juri finish, pengawas peralatan, coordinator teknis perawatan
video dan Ketua pencatat skor/petugas papan skor.
10. UNDANGAN
10.1 Undangan untuk suatu Kejuaraan Kano Slalom Internasional harus diberikan 2 bulan
sebelum Kejuaraan berlangsung dan harus berisi informasi-informasi sebagai berikut:
- Tanggal, tempat dan level dari kejuaraan (lihat aturan no.2.3)
- Gambaran mengenai tempat lomba
- Perkiraan waktu tempuh dan urutan start pada saat lomba
- Kejuaraan
- Detail dari tempat lomba dan karakter perairan (tingkat kesulitan)
- Ukuran keselamatan
- Alamat kemana pendaftaran harus dikirimkan
- Tanggal terakhir pendaftaran
- Daftar tantangan, hadiah, dan syarat bagaimana mereka akan dinilai
- Dalam suatu acara Kejuaraan Internasional undangan untuk kejuaraan level 4,
panitia harus secara spesifik menentukan jumlah maksimum peserta setiap even.
11. PENDAFTARAN
11.2 Suatu federasi sesuai dengan instruksi yang ada dalam undangan harus melakukan
pendaftaran pada setiap Kejuraan Internasional atapun ICF.
Surat pendaftaran haruslah berisi:
- Nama dari federasi atau Club dari peserta berasal
- Nama depan dan belakang dari setiap peserta
- Nomor perlombaan yang akan diikuti oleh setiap peserta
- Nama depan dan belakang dari: Ketua Tim, IJCSL, ICF IJCSL dan personel lainnya
11.2.1 Jumlah pendaftar untuk kejuaraan ICF (Level 1-3) harus dilakukan di Sistem
Pendaftaran Online ICF (yang telah disetujui oleh CSLC) sesuai dengan
ketentuan yang dikeluarkan oleh Federasi pelaksana kejuaraan pada
undangan.
11.3 Batas waktu pendaftaran jumlah peserta adalah 14 hari sebelum hari pertama/awal
kejuaraan berlangsung
Dalam keadaan luarbiasa, suatu pengajuan dapat dilakukan kepada Ketua Komite Teknis
CSL untuk persetujuan atas keterlambatan pendaftaran jumlah dari federasi.
11.4 Pendaftaran untuk Kejuaraan Internasional dan ICF hanya akan diterima dari anggota
Federasi dari ICF.
11.5 Nama dari peserta kejuaraan yang tercantum dalam perahu haruslah berurutan sesuai
dengan urutan lomba. Nama pertama diatas adalah peserta yang duduk didepan
perahu.
13. SISTEM URUTAN START DAN PEMERINGKATAN KANO SLALOM ICF [TR]
13.1 Urutan Start
13.1.1 Panitia bertanggungjawab atas daftar start pada kejuaraan internasional dan ICF.
Dalam nomor perseorangan, urutan start pada setiap lomba didasarkan pada
daftar peringkat ICF kano slalom yang berlaku saat itu. Peserta akan start dengan
urutan terbalik dari daftar peringkat ICF yang berlaku. Peserta lomba yang tidak
memiliki peringkat akan diberikan kesempatan diawal perlombaan. Urutan
mereka diundi dan ini menjadi tanggungjawab dari panitia pelaksana.
Urutan start dibabak semifinal adalah menggunakan urutan terbalik dengan
urutan hasil penyisihan (lihat ayat 14.1). Urutan start babak final berurutan
terbalik dengan urutan hasil babak semifinal.
13.1.2 Dalam nomor tim pada kejuaraan Internasional dan ICF level 2, 3 urutan start
dikelompok umur Junior, U23 dan Senior berurutan terbalik dengan urutan
peringkat Negara peserta di kejuraan itu. Daftar peringkat negara dalam setiap
kejuaraan tahun berikutnya ditentukan oleh CSLC dan dipublikasikan oleh ICF
tidak lebih dari 1 Oktober tahun sebelumnya.
13.2.3 Peringkat kano slalom ICF yang berlaku saat ini dihitung dari hasil 5 terbaik dari
kejuaraan resmi ICF dalam dua tahun terakhir. Daftar dari kejuaraan berperingkat
yang telah ditentukan oleh CSL ICF untuk tahun mendatang ditentukan oleh CSLC
dan dipublikasikan oleh ICF tidak lebih dari 1 Oktober ditahun sebelumnya.
13.2.4 Panitia pelaksana kejuaraan wajib mengirimkan hasil kejuaraan dalam format
yang telah ditentukan oleh ICF, dalam 24 jam (maksimum) setelah kejuaraan
berlangsung, untuk memperhitungkan pemeringkatan kano slalom ICF.
14.1.1 Dalam kejuaraan ICF (Level 1-3) sejumlah atlet telah ditentukan akan maju ke
babak semi-final berdasarkan hasil babak penyisihan pertama.
Daftar peserta yang mengikuti babak penyisihan kedua akan diumumkan dengan
mengurangkan peserta yang telah lolos qualifikasi pada babak penyisihan
pertama. Para peserta akan bertanding untuk sisa tempat semi-final dinomor
berikutnya.
Untuk peserta yang mengikuti penyisihan dua babak, hasil yang diperoleh dari
penyisihan babak kedualah yang akan dihitung sebagai hasilnya.
Peserta yang lolos qualifikasi ke babak semi-final dengan dasar hasil dari
penyisihan babak keduanya akan ditempatkan diawal pada urutan start semi-
final, diikuti oleh peserta yang lolos qualifikasi karena hasil dari penyisihan babak
pertama.
14.1.2 Jumlah total peserta yang lolos babak semi-final dan final akan diumumkan di
website ICF pada atau sebelum 1 Oktober pada tahun sebelum tahun kalender
kejuaraan oleh ICF CSLC.
Jumlah peserta yang lolos ke babak semi-final setelah babak penyisihan pertama
akan diumumkan dii website ICF pada atau sebelum 1 Oktober tahun sebelum
tahun kalender kejuaraan oleh ICF CSLC.
14.2 Jika suatu kejuaraan slalom tidak selesai disebabkan oleh suatu pembatalan, Juri dan
Ketua Juri dapat dalam hal keadaa luar biasa menentukan hasil akhir kejuaraan
berdasar hasil dari babak terakhir yang sempat dijalankan (misal: babak penyisihan
atau babak semi-final).
14.3 Nomor beregu dalam kejuaraan Internasional dan ICF terdiri dari dua babak, dan
dapat dikurangi menjadi hanya satu babak.
16.1.1 Penarikan terhadap satu atlet adalah bersifat final dan pemasukan kembali nama
atlet yang sama tidak diperkenankan.
16.2 Setiap perubahan dari nama atlet yang telah dilaksankan harus disampaikan secara
tertulis kepada Ketua Juri paling lambat 2 jam sebelum lomba pertama dari nomor
pada yang hari itu diperlombakan.
16.3 Keikutsertaan dari seorang atlet harus dikonfirmasi pada saat rapat para ketua
delegasi/tim. Nama yang tidak dikonfirmasi akan dihapus dari daftar start.
17.2 Ukuran dari nomor dada haruslah bertinggi 11 cm dan ketebalan minimum 1,5 cm
dicantumkan pada material putih atau gelap dengan ukuran 15 cm. Nomor dada
dengan latarbelakang putih diberi warna hitam atau nomor dada dengan latar
belakang gelap diberi warna putih. Dalam kejuaraan ICF Level 1 dan 2, nomor dada
harus tercantum sesuai dengan ketentuan teknis ICF, dan disetujui oleh Ketua CSL.
17.2.1 Nomor dada harus dipasang pada badan dari peserta dan haruslah dapat terlihat
jelas. Dalam nomor C2 awak atau kedua peserta memakai satu nomor.
19.1 Seluruh perahu haruslah tidak dapat tenggelam, dan harus dilengkapi pada setiap
ujungnya dengan handle yang terpasang tidak lebih dari 30 cm dari lekukan dan sisi.
19.1.1 Hal dibawah ini dapat dianggap sebagai handle: bulatan tali, tali dengan handle,
ataupun handle yang menyatu dengan perahu.
19.1.2 Handel haruslah selalu mudah dimasuki oleh seluruh bagian tangan agar dapat
dipegang.
19.1.3 Material yang digunakan paling sedikit haruslah berdiameter 6 mm, atau
minimal bagian bersilang seukuran 2 x 10 mm.
19.1.4 Menempelkan handel tidak diperkenankan.
19.2 Masing-masing peserta wajib memakai helm dengan tali yang dikencangkan dibawah
dagu dan jaket pelampung. Keduanya harus dalam kondisi baik. Struktur, bentuk, dan
komposisi dari jaket pelampung/helm tidak diperkenankan dimodifikasi dengan
bentuk dan cara apapun.
Produk harus berasal dari pabrik yang baik dan sudah dikenal serta menjamin kualitas
materi dan sesuai standard industri.
19.2.1 Jaket pelampung harus sesuai dengan standard industri yang berlaku yakni, ISO
12402-5 (Level 50) atau standard nasional lainnya dengan kualifikasi yang sama
dan terdaftar di ICF. Dalam kejuaraan jaket pelampung akan ditest kemampuan
angkat dengan menggunakan sebuah Baja stainless seberat 6.12 kg. Atau
material lain yang setara. Identitas atau merk pembuat jaket pelampung harus
sesuai dengan standard ISO (atau standard nasional yang setara) agar
mempermudah pengawasan peralatan oleh ofisial ICF. Ini berlaku untuk seluruh
ukuran jaket pelampung tanpa melihat berat badannya.
19.2.2 Helm harus sesuai dengan EN 1385 dan terdaftar di ICF. Masing-masing helm
harus ditandai dengan cara tertentu sehingga informasi-informasi berikut
dengan mudah didapat oleh pengguna, dan bisa tetap terbaca selama umur
pakai helm tersebut sehingga dimungkinkan pengawasan peralatan oleh oficial
ICF:
19.3 Disarankan bahwa panitia memeriksa langsung daya apung dari jaket dan perahu di
garis finish.
19.3.1 Dalam kasus yang meragukan daya apung perahu diperiksa. Perahu harus
mengapung selevel dipermukaan pada saat diisi air.
19.4 Peserta harus bisa membebaskan diri segera dari perahunya setiap saat.
19.5 Dalam kejuaraan ketidak patuhan terhadap ketentuan keselamatan, Juri start, dan
Ketua Juri masing-masing, sesuai dengan tugasnya masing-masing, bertanggungjawab
dan dapat melarang peserta untuk melakukan start.
19.6 Dalam setiap kejuaraan, peserta start dengan resiko sendiri. ICF dan pantia tidak
bertanggungjawab atas kecelakaan atau kerusakan peralatan yang mungkin terjadi
ditempat perlombaan berlangsung.
20.5 Jika pada saat perlombaan Ketua Juri mengetahui bahwa ada perubahan signifikan
pada ketinggian air yang harus diperbaiki, dia dapat menghentikan perlombaan
sampai ketinggian air kembali seperti semula.
20.6 Jika dalam perlombaan kondisi yang tidak biasa merubah keadaan awal atau disain
lintasan, hanya Ketua Juri yang memiliki wewenang untuk mengubah posisi gawang.
20.7 Komite disain lintasan mendisain dan mengumumkan lintasan untuk semi-final/final,
dimana memperhitungkan posisi penjurian yang dipergunakan pada babak
penyisihan. Lintasan babak semi-final/final dapat berubah dari lintasan babak
penyisihan namun tetap mempertahankan keseimbangan lintasan. Panitia teknis dan
Ketua Juri dapat menawarkan kepada Disainer lintasan saran mereka dalam disain
lintasan dan gantungan dari lintasan.
Sebuah peta dari setiap denah lintasan dipublikasikan di lokasi yang dapat terlihat
jelas oleh serluruh peserta pada saat diumumkan oleh federasi pelaksana.
21.2 Ketua Oficial, Panitia Teknis, Ketua Juri, dan Disainer Lintasan membentuk Komite
Pengesah Lintasan yang menentukan kondisi pelayaran yang baik dari lintasan dan
menyetujui lintasan untuk perlombaan.
21.3 Jika dianggap dengan alasan tertentu bahwa lintasan tidak dapat disetujui (misal:
seluruh lintasan, bagian lintasan tidak cukup baik, berbahaya, atau tidak mungkin
dapat dilalui) orang-orang yang disebut dalam peraturan 21.2 diberi wewenang untuk
membuat keputusan penyelesaian masalah.
Jika lebih dari setengah anggota Komite Pengesah Lintasan meminta perubahan, maka
lintasan harus dirubah. Dalam hal ini, pengajuan disain baru harus dibuat oleh
Diisainer Lintasan untuk pertimbangan kembali dan persetujuan.
Setelah disetujui, tidak ada lagi perubahan diperbolehkan.
Latihan resmi pertama dimulai (jika ada) tidak boleh kurang dari 20 menit setelah
lintasan dinyatakan disetujui secara final.
28.5 Syarat-syarat berikut harus dipenuhi untuk dinyatakan bahwa gawang sudah dilalui
dengan benar:
28.5.1 Seluruh bagian kepala dari peserta atau para peserta harus melewati garis
gawang dan dari arah yang benar sesuai arah gawang dan arah lintasan.
28.5.2 Bagian dari perahu harus melewati garis gawang sesegera mungkin ketika
seluruh bagian kepala melintasi garis.
34.2 Segera setelah hasil dari suatu peserta atau regu diketahui, nomor start, detik
hukuman, dan waktu harus diumumkan dan ditayangkan dalam suatu tempat yang
telah ditentukan sampai waktunya lewat.
34.3 Catatan berikut akan akan digunakan dalam pelaporan hasil:
DNS Tidak Lolos Start
DNF Tidak Lolos Finish
DSQ Diskualifikasi dari pelayaran
-R tertentu
DQ
B Diskualifikasi dari Kejuaraan
o 34.4
Atlet dengan hasil normal dalam, setidaknya, 1 pelayaran, harus digolongkan
normal.
Atlet/Regu yang menerima (DNF atau DSQ-R atau 1 DNS digabung dengan DNF
atau DSQ dalam pelayaran lainnya) harus digolongkan kedalam kode NOC.
Atlet dengan hanya mendapatkan hasil DNS dalam satu atau banyak pelayaran
tidak akan diberi peringkat.
Dalam catatan hasil yang termasuk didalamnya dari hasil banyak pelayaran, hasil
yang ditayangkan hanyalah pelayaran yang diselesaikan.
Untuk perahu DQB, perahu dikeluarkan dari keseluruhan kejuaraan, dan tidak
akan diberi peringkat. Hasil yang telah dicatat dari suatu babak dimana DQB
terjadi, tidak akan diperlihatkan pada catatan hasil atau analis perlombaan dari
babak tertentu. Hasil dari pase dimana perahu menyelesaikan lintasan sebelum
didiskualifikasi , aka tetap dicatat.
Seorang peserta ataupun regu diberikan status DNF jika terjadi peserta benar-
benar meninggalkan perahu atau melintasi garis finish dengan posisi terbalik,
35.1.1 Dalam kasus dimana angka sama untuk lolosnya atlet ke qualifikasi untuk babak
selanjutnya (semi – final, final) tidak dapat diselesaikan , atlet yang bersaing
ketat akan maju ke babak berikutnya semi-final atau final atlet dengan peringkat
ICF lebih tinggi ditempatkan diatas yang atlet memiliki peringkat ICF lebih
rendah.
35.2 Penganugerahaan penghargaan untuk atlet dengan angka yang untuk perahu ketat
bersaing:
- Jika terjadi kasus dari dua perahu saling memberi emas, perak, tidak akan
dapt dianugerahkan.
- Jika ada kasus dimana tiga atau lebih berbagi emas, tidak ada perak dan
perunggu yang akan dianugerahkan.
- Jika ada kasus dimana ada dua atau lebih perahu memperebutkan medali
perak, tidak ada medali emas yang akan diberikan.
- Jika ada kasus dimana dua atau lebh perahu memperebutkan medali
perunggu, semua akan di ganjar dengan medali perunggu.
36.2.1 Untuk masalah penjurian dan pencatatan waktu seorang ketua tim dapat
melakukan satu pertanyaan untuk setiap perahu, per nomor, per kejuaraan
dengan gratis. Ketua Juri akan menilai semua informasi yang tersedia untuk
pemrosesan pertanyaan. Menindaklanjuti penyelidikan atas pertanyaan
keputusan dari Ketua Juri menjadi keputusan final oleh karena itu tidak dapat
diprotes lagi dikemudian hari. Suatu pertanyaan akan dipertimbangkan jika
diajukan dalam 5 menit setelah chechlist peserta ditayangkan.
36.2.2 Suatu federasi dapat menanyakan tentang federasi lain satu (1) kali selama
kejuaraan berlangsung. Dalam kasus dimana suatu pertanyaan dari suatu
federasi terhadap hasil federasi lain dalam suatu hasil yang berubah, federasi
yang membuat pertanyaan tidak akan kehilangan satu (1) pertanyaan. Jika
suatu pertanyaan membuat perubahan hasil seluruh tim terkait haruslah
diinformasikan.
36.2.3 Seorang Ketua tim dapat melakukan prostes jika terlihat jelas ada ketidak
wajaran dalam berlangsungnya kejuaraan. Sebagai contoh: Perubahan tinggi
permukaan air, ada benda didalam air, perubahan posisi gawang, penyalipan,
kondisi cuaca buruk. Protes akan dipertimbangkan hanya jika dilayangkan
dalam 5 menit setelah hasil sementara lomba ditayangkan. Ketua tim
memberikan ke staf terkait agar protes dapat diarsipkan.
36.2.4 Ketua Tim kemudia harus mengajukan protes secara tertulis dengan
menggunakan format yang sesuai. Ini diajukan segera tidak lebih dari 20
menit setelah hasil sementara ditayangkan dan ditandatangani oleh Ketua
Juri. Ketua Juri atau Staf akan menerima protes dari Ketua Tim setelah
menerima deposit senilai 75 Euro atau setara dengan mata uang di negara
tempat kejuaraan berlangsung. Deposit akan dikembalikan setelah protes
diselesaikan. Jika protes tidak diselesaikan atau Ketua Tim yang mengajukan
menarik kembali protesnya, deposit akan hangus dan diberikan kepada
Panitia penyelenggara kejuaraan.
36.3 Ketua Juri menilai keabsahan dari setiap protes. Dia dapat berkonsultasi dengan juri lain
terkait dan dengan kewenanganya, melihat seluruh tayangan video dari televisi resmi.
Ketua Juri menyampaikan keputusannya kepada seluruh pihak terkait termasuk kepada
Ketua Tim.
37.2.1 Hal fakta-fakta tidak dapat diganggu gugat dengan menggunakan banding
kepada Juri (lihat aturan 9.3).
37.2.2 Banding kepada Juri pada selama berlangsungnya kejuaraan harus diajukan
dalam 20 menit setelah hasil protes disampaikan. Banding harus
disampaikan kepada Ketua Juri di ruang penilaian atau ke meja Engquiry.
37.3 Banding dapat diajukan kepada Juri tentang protes hak dari seorang peserta untuk ikut
serta dalam suatu kejuaraan jika protes ini telah diajukan kepada Panitia Kejuaraan
paling sedikit satu jam sebelum kejuaraan dimulai, tapi tidak ada keputusan yang
dibuat mengenai hal itu.
37.4 Suatu banding kepada Juri mengenai keputusan tentang hak dari seorang peserta untuk
ikut serta dalam suatu kompetisi dapat diajukan sampai dengan pada kejuaraan
dimulai.
37.5 Ketua Juri harus segera menganti juri jika hasil dari banding yang sah mengharuskan hal
itu dilakukan.
37.5.1 Juri harus mengumumkan keputusannya dalam 60 menit setelah dimulainya
pertemuan.
37.5.2 Juri harus berkonsultasi dengan Ketua Juri, Juri lain dan oficial lain untuk
mendapatkan informasi yang dibutuhkan sebelum sampai pada keputusan.
37.5.3 Keputusan Juri ditunjukan dengan menyampaikan alasan-alasan tertulis dari
keberatan tersebut.
41.1.1 Kejuaraan Dunia hanya diselenggarakan atas wewenang dari Dewan Direktur ICF dan
hanya pada nomor yang tercantum dalam aturan kejuaraan. Ini terbuka untuk seluruh
Federasi dari ICF.
42.1.2 Kejuaraan Dunia Kano Slalom diselenggarakan setiap tahun kecuali ditahun dimana
olimpiade diselenggarakan. Dewan Direktur ICF menentukan tempat dan waktu
pelaksanaan Kejuaraan Dunia.
41.1.3 CSLC mengajukan seorang Ketua Oficial, Ketua Juri, dan oficial lainnya sesuai kebutuhan,
yang akan dipilih oleh Dewan Direktur ICF selama berlangsungnya Kejuaraan.
41.1.4.1 Dalam kejuaraan olimpiade, Kejuaraan Dunia yang sah dapat diselenggarakan
jika paling sedikit enam (6) Federasi dari paling sedikit tiga (3) benua ikut
dalam kejuaraan. Jika pada saat kejuaraan beberapa Federasi mundur atau
tidak menyelesaikan kejuaraan, keabsahan Kejuaraan tidak terpengaruh.
41.1.4.2 Untuk kejuaraan non olimpiade, suatu Kejuaraan Dunia yang sah
diselenggarakan hanya jika ada paling sedikit enam (6) Federasi dalam
setiap nomor dan dan harus terdiri dari tiga (3) benua mengikuti start dari
keseluruhan nomor kejuaraan. Jika pada saat kejuaraan berlangsung
beberpa Federasi mundur atau tidak menyelesaikan lomba, keabsahan dari
kejuaraan tidaklah terpengaruh.
41.1.5 Perubahan organisasi dari Kejuaraan Dunia hanya dapat dilakukan setelah melalui proses
yang didokumentasikan dalam suatu kontrak antara ICF dan Federasi Penyeenggara.
41.2.1 Suatu Federasi berhak untuk menyertakan tiga (3) perahu untuk masing-masing nomor
perorangan dan satu tim untuk setiap nomor berregu dalam Kejuaraan Dunia.
Tidak ada jadwal latihan resmi dalam Kejuaraan Dunia Kano Slalom.
41.4.2 Suatu rencana sementara dari kejuaraan harus disampaikan ke CSLC, oleh panitia
penyelenggara satu tahun sebelum tanggal Kejuaraan akan dilaksanakan. Dengan izin
dari CSLC ICF dan Dewan Direktur ICF rencana dapat diberi ubah ataupun ditambah.
41.5.1 Undangan untuk Kejuaraan Dunia harus dikirimkan kepada seluruh Federasi oleh
Federasi Penyelenggara. Undangan harus sudah selesai dikirimkan paling lambat 3
bulan sebelum hari pertama kejuaraan.
41.10.2 Ofisial
Kejuaraan Dunia harus diatur oleh Ofisial Teknis Internasioal (ITO) seperti tercantum
dalam peraturan 8.2 dibawah arahan dari Ketua Ofisial. Ofisial Teknis dapat memegang
beberapa peran.
Biaya-biaya untuk kamar dan akomodasi lainnya selama kejuaraan adalah menjadi
tanggungjawab dari Federasi penyelenggara. Ofisial Teknis pada Kejuaraan Dunia tidak
diperkenankan membawa kepentingan nasional dari negaranya.
41.10.3 Ofisial Teknis untuk Kejuaraan Dunia akan dipilih oleh CSLC dari suatu kelompok yang
pernah menjadi ofisial teknis dari suatu Kejuaraan Dunia dua tahun terakhir.
Pertimbangan akan diberikan dalam hal keterwakilan Federasi (Negara), Benua, dan
jenis kelamin.
Ofisial untuk kejuaraan Olimpiade akan dipilih dari ofisial yang pernah ikut serta dalam
kejuaraan dunia pada periode olimpiade saat ini. Pertimbangan akan diberikan dalam
hal keterwakilan dari negara, benua, dan jenis kelamin.
Biaya perjalanan dari Ofisial Teknis Internasional dibawah ini akan menjadi beban dari
ICF yakni;
- Ketua Juri
- Asisten Ketua Juri
- Ketua Papan Skor
- Disainer Lintasan
- Juri Video dan
- Maksimal 15 orang Juri Gawang
Setiap tim yang menghadiri Kejuaraan Dunia wajib membayar biaya administrasi
(ditentukan oleh CSLC) untuk berbagi biaya perjalanan dari ke 21 orang ITO untuk
menyelenggarakan Kejuaraan Dunia.
Biaya-biaya (Penginapan dan akomodasi lainnya) dari keseluruhan ITO selama
berlangsungnya Kejuaraan Dunia adalah menjadi tanggung jawab Federasi
penyelenggara.
41.13.1 Doping didefinisikan dalam Aturan Gerakan Anti Doping Olimpiade adalah dilarang keras.
Pengawasan Anti-Doping harus dilakukan sesuai dengan ketentuan Pengawasan Anti-
Doping ICF dibawah pengawasan dari Komite Kesehatan dan Anti-Doping ICF.
41.14.1 Penghargaan Kejuaraan diberikan dalam bentuk medali sesuai dengan ketentuan
olimpiade. Medali yang akan diberikan menyimbolkan emas, perak, dan perunggu.
Penghargaan disiapkan oleh ICF atas biaya yang dibebankan kepada panitia
penyelenggara.
Medali harus dikenakan kepada orang yang memenangkan. Hanya medali, dari
keseluruhan hadiah lain yang diserahkan dalam upacara resmi. Hadiah lain dapat
diserahkan dalam kesempatan diluar dari upacara inn.
41.14.2 Medali akan diberikan sebagai berikut:
41.14.2.1 Nomor Perorangan:
1. Pertama – Emas
2. Kedua – Perak
3. Ketiga – Perunggu
41.14.6 Hanya Medali resmi dari ICF dan tidak ada hadiah lainnya yang akan
dipersembahkan dalam upacara penyerahan medali. Panitia Kejuaraan dalam
kesempatan lain dapat melakukan penyerahan penghargaan atau hadiah. Tidak
diperbolehkan menyerahkan kepda orang lain selain peserta pemenang, atau
perwakilan resminya.
41.15 HASIL PERTANDINGAN DAN PELAPORAN [GR]
41.15.1 Suatu salinan dari hasil akhir resmi dan detail dari Kejuaraan Dunia, laporan
mengenai protes yang diterima, dari Panitia Penyelenggara, Ketua Ofisial dan
dari Ketua Juri dan seluruh dokumen lain yang berhubungan harus dikirimkan
ke Sekretaris General ICF dan ke Ketua CSLC, dalam 30 hari setelah penutupan
Kejuaraan Dunia.
Untuk memperluas aktifitas kano slalom, Kejuaraan untuk Junior dan dibawah 23 dilaksanakan
setiap tahun.
Program, kepesertaan, dan undangan untuk Olimpiade dibuat sesuai ketentuan dan
persyaratan Komite Olimpiade Internasional. Didalam keseluruhan hal lainnya, Peraturan
Teknis ICF dan, khususnya, Peraturan Khusus Kejuaraan Dunia akan diterapkan.
43.5 Urutan dari babak penyisihan ke babak semi-final dan babak final pada Olimpiade akan
diumumkan bersamaan dengan program kejuaraan dan dapat berbeda dari urutan yang
digunakan dalam kejuaraan ICF.
Merujuk kepada Peraturan Kejuaraan Internasional dan Peraturan Khusus untuk Kejuaraan Dunia Senior
kecuali telah diubah dalam bagian ini.
44.2.2 CSLC memilih dari para kandidat untuk kepesertaan Piala Dunia an mempersiapkan
jadwal dari Piala Dunia untuk empat tahun kedepan. Dewan Direktur ICF
menentukan pemilihan ini.
44.2.3 Kejuaraan-kejuaraan ini harus dijelaskan sebagai WCS dalam jadwal ICF.
44.2.4 Keuaraan Piala Dunia harus dapat diikuti oleh seluruh dari 5 benua yang ada.
44.2.5 Kejuaraan Piala Dunia adalah sah jika paling sedikit enam (6) Federasi mengikuti
start.
44.2.6 Kejuaraan harus dilaksanakan sesuai dengan Peraturan Kejuaraan Kano Slalom ICF,
termasuk Bagian IV – Peraturan Khusus Kejuaraan Dunia Senior, kecuali perubahan
telah dilakukan.
44.2.7 Jumlah atlet yang lolos ke babak semi-final dan babak final akan dipampangkan di
website ICF pada tanggal 1 Oktober atau sebelumnya pada tahun sebelum
kejuaraan dilaksanakan oleh CSLC.
44.2.8 Kejuraan harus dilaksanakan biasanya dalam 2 atau 3 hari berturut-turut. Urutan
babak, jumlah perahu dan hasil haruslah sesuai dengan kejuaraan dunia (lihat
aturan 41.3).
44.2.9 Lomba terakhir dalam Seri Piala Dunia dapat memiliki format yang berbeda dari
kejuaraan sebelumnya salam seri itu (persyaratan pendaftaran, urutan lomba,
sistem poin, dan lain-lain). Format akan dibuat untuk periode 2 tahun. Format itu
akan dipampangkan pada website ICF pada tanggal 1 Oktober atau sebelumnya
pada tahun sebelum periode 2 tahun dimulai. Lomba itu akan diberi nama Seri
Final Kejuaraan Piala Dunia Kano Slalom ICF.
44.3.1 Dalam WCS, setiap Federasi dapat menyertakan sampai 5 perahu untuk setiap nomor.
Namun demikian, 4 perahu harus memiliki persyaratan berupa peringkat Kano
Slalom ICF dari musim sebelumnya. Sebelum 1 Oktober tahun sebelum Kejuaraan
ICF, CSLC akan mengumumkan peringkat Kano Slalom ICF sekaligus dengan quota
terkualifikasi untuk masing-masing Federasi untuk WCS tahun mendatang.
44.3.2 Pendaftaran harus diterima 14 hari sebelum kejuraan dilaksanakan pada setiap
Kejuraan Piala Dunia.
44.7.1.1 Delegasi ICF harus menerima program lengkap dan seluruh data terakhir
30 haris sebelum kejuaraan dilaksanakan, dengan tujuan untuk memeriksa
apakah aturan san ketentuan ICF dilaksanakan.
44.7.1.2 Delegasi berhak untuk menghadiri dan memberi suara pada setiap rapat
yang diadakan.
44.7.1.3 Delegasi haruslah, dalam bekerjasama dengan panitia pelaksana,
menentukan peringkat Kano Slalom ICF dari seluruh peserta dan
mengawasi penentuan dari hasil kejuaraan Piala Dunia saat ini.
44.7.2Setelah berakhirnya setiap WCS, delegasi ICF haruslah menyampaikan suatu laporan
kepada Sekretariis Jenderal ICF dan Ketua CSLC tentang suasana jalannya kejuraan.
44.8 PEMBERIAN PENGHARGAAN PADA CSL PIALA DUNIA [TR]
44.8.1 Berdasarkan hasil akhir dari setiap WCS, peringkat Piala Dunia dari setiap nomor
ditentukan.
44.8.2 Atlet akan memperoleh poin untuk menentukan juara umum dalam hasil Piala Dunia.
Peserta dengan poin total tertinggi adalah pemenang dari Seri Kejuaraan Kano Slalom
Piala Dunia di nomornya.
44.8.3 Alokasi poin hasil Kejuaraan Piala Dunia akan dipampangkan di website ICF pada 1
Oktober atau sebelumnya pada tahun sebelum jadwal kejuaraan oleh ICF CSLC.
44.8.4 Perahu yang menerima DQB pada setiap babak dari perlombaan akan menerima poin
0. Perahu yang menerima DNF atau DNS dalam kedua babak kualifikasi akan menerima
poin 1. Perahu yang menerima DSQ-R dalam babak semi-final atau babak final akan
menerima poin berdasarkan hasil akhir mereka.
44.8.5 Dalam keadaan angka yang sama pada peringkat final, peringkat lebih tinggi akan
diberikan kepada peserta dengan hasil terbaik pada lomba terakhir dalam Seri Piala
Dunia.
44.9.1 Medali ataupun hadiah harus diberikan kepada 3 peserta teratas untuk tiapa nomor
Lomba Piala Dunia.
44.9.2 Tropi Piala Dunia diberikan pada lomba terakhir dari Seri Piala Dunia kepada Juara
Umum dari tiap nomor perserorangan.