Bogor, 11 – 13 Mei 2017

Stegonotus batjanensis
 REKSA WANA
Reksa Wana berasal dari bahasa Sansekerta yang terdiri dari 2 suku kata, yaitu :
Reksa dan Wana
Reksa berarti menjaga/melindungi dan;
Wana berarti hutan. 

Dengan demikian Reksawana berarti “segala bentuk kegiatan dalam rangka menjaga
dan melindungi hutan”

Dengan demikian anggota Saka Wanabakti yang tergabung dalam Krida Reksa Wana

diharapkan memiliki pengetahuan, ketrampilan, dan keinginan yang kuat untuk turut
serta dalam perlindungan, pengawetan dan pemanfaatan secara lestari sumber daya
alam hayati dan ekosistemnya.

Bentuk pelaksanaan operasional Krida Reksa Wana  melalui upaya pokok dan
langkah-langkah yang dijabarkan dalam  “Syarat Kecakapan Khusus”
 SKK DAN TKK WANABAKTI
KRIDA REKSAWANA
• Syarat Kecakapan Khusus / Tanda Kecakapan Khusus :

1. SKK dan TKK Keragaman Hayati 

2. SKK dan TKK Konservasi Tanaman
3. SKK dan TKK Perlindungan Hutan
4. SKK dan TKK Konservasi Jenis Satwa
5. SKK dan TKK Konservasi Jenis Tumbuhan
6. SKK dan TKK Pemanduan
7. SKK dan TKK Penelusuran Gua
8. SKK dan TKK Pendakian
9. SKK dan TKK Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan
10.SKK dan TKK Pengamatan Satwa 
11.SKK dan TKK Pengendalian Perburuan
12.SKK dan TKK Pembudidayaan Tumbuhan 
• SKK dan TKK Penangkaran Satwa
 TUJUAN PEMBANGUNAN KONSERVASI
Mendukung upaya peningkatan kesejahteraan dan mutu kehidupan manusia dengan
mewujudkan kelestarian SDA hayati serta keseimbangan ekosistem melalui
perlindungan, pengawetan dan pemanfaatan ekosistem, spesies dan genetik
dengan asas serasi dan seimbang

Perlindungan
Pengawetan
Pemanfaatan
DIREKTORAT JENDERAL
KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM DAN EKOSISTEM
ISU STRATEGIS
KAWASAN KONSERVASI DI INDONESIA
No. Fungsi Kawasan Jumlah Unit Luas (Ha)
1 Cagar Alam 222 3.957.691,66
2 Cagar Alam Laut 5 152.610,00
3 Suaka Margasatwa 71 5.024.138,29
4 Suaka Margasatwa Laut 4 5.588,25
5 Taman Nasional 43 12.328.523,34
6 Taman Nasional Laut 7 4.043.541,30
7 Taman Wisata Alam 101 257.323,85
8 Taman Wisata Alam Laut 14 491.248,00
9 Taman Buru 13 220.951,44
10 Taman Hutan Raya 23 351.680,41
11 KSA-KPA 18 275.190,00
Jumlah 521 27.108.486,54
Luas Kws. Konservasi = 21% dari
TOTAL Luas Kws.Hutan dan Konservasi Perairan Indonesia

DIREKTORAT JENDERAL
KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM DAN EKOSISTEM
 UPT KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM

1. BKSDA ACEH

2. BBKSDA SUMUT
21. BKSDA SULUT
3. BB
BBKSDA RIAU
17. BKSDA KALBAR
4. BKSDA SUMBAR 20. BKSDA KALTIM 22. BKSDA SULTENG 26. BBKSDA PAPUA BARAT
5. BKSDA JAMBI 18. BKSDA KALTENG
6. BKSDA SUMSEL
7. BKSDA BENGKULU 19. BKSDA KALSEL
23. BKSDA SULTRA 27. BBKSDA PAPUA
25. BKSDA MALUKU
8. BKSDA LAMPUNG
DIGABUNG 9. BKSDA DKI JAKARTA 24. BBKSDA SULSEL

10. BBKSDA JABAR 11. BKSDA JATENG

DIGABUNG
13. BBKSDA JATIM
12. BKSDA YOGYAKARTA 15. BKSDA NTB
14. BKSDA BALI

16. BBKSDA NTT

8 Balai Besar & 19 Balai KSDA

 UPT TAMAN NASIONAL
8 Balai Besar & 43 Balai TN
8 Balai Besar & 43 Balai TN “DIGABUNG”

1. BBTN LEUSER 12. BTN KEPULAUAN 1000 32. BTN D. SENTARUM 38. BTN BUNAKEN
2. BTN BATANG GADIS 15. BTN HALIMUN SALAK 33. BTN BUKIT BAKA BR 39. BTN BOGANI N.W.
4. BTN TESSO NILO 16. BTN CEREMAI 34. BBTN B. KERIHUN 47. BTN AKETAJAWE L.
5. BTN BUKIT 30 30. BTN G. PALUNG 35. BTN K. MENTARANG 46. BTN MANUSELLA
36. BTN SEBANGAU
7. BTN BERBAK 31. BTN Tj. PUTING
37. BTN KUTAI
9. BTN SEMBILANG 40. BBTN LORE LINDU
“DIGABUNG” 48. BBTN T. CENDERAWASIH
11. BTN WAY KAMBAS 41. BTN TOGEAN
49. BTN LORENTZ

42. BTN BANTIMURUNG B.

44. BTN RAWA AOPA W.

17. BTN KARIMUN JAWA
45. BTN WAKATOBI

14. BBTN GG PANGRANGO 50. BTN WASUR

13. BTN UJUNG KULON
10. BBTN BBS 21. BTN MERU BETIRI 29. BTN KELIMUTU
28. BTN LAIWANGI W.
8. BTN BUKIT 12 20. BBTN BROMO TS 24. BTN BALI BARAT “DIGABUNG”
27. BTN MANUPEU T.
6. BBTN KERINCI SEBLAT 19. BTN MERAPI 23. BTN ALAS PURWO
26. BTN KOMODO
3. BTN SIBERUT 18. BTN MERBABU 22. BTN BALURAN
25. BTN G. RINJANI 43. BTN T. BONERATE
51. BTN GUNUNG TAMBORA
Benteng Terakhir Pelestarian Keanekaragaman Hayati Indonesia
 Daftar 25 Satwa Prioritas
1. Harimau Sumatera (Panthera 13.
tigris sumatrae)
14.
2. Gajah Sumatera (Elephas
maximus sumatrensis)
3. Badak (Rhinoceros sondaicus, 15.
Dicherorhinus sumatrensis) 16.
4. Banteng (Bos javanicus) 17.
5. Owa (Hylobates moloch,
Hylobates klosii, Hylobates
agilis)
6. Orangutan (Pongo pygmaeus, 18.
Pongo abelii)
7. Bekantan (Nasalis larvatus) 19.
8. Komodo (Varanus
komodoensis) 20.
9. Jalak / Curik Bali (Leucopsar
rothschildi) 21.
10. Maleo (Macrocephalon maleo) 22.
11. Babi Rusa (Babyrousa
babirussa) 23.
12. Anoa (Bubalus quarlesi,
Bubalus depressicornis) 24.
25. Celepuk Rinjani (Otus jolanodea)
Elang (Nisaetus bartelsi, Nisaetus floris)
Kakatua (Cacatua sulphurea, C.
mollucensis, C. alba, dan C. galerita triton)
Macan Tutul Jawa (Panthera pardus melas)
Rusa Bawean (Axis kuhlii)
Cenderawasih (Macgregoria pulchra,
Paradisaea raggiana, Paradisaea apoda,
Cicinnurus regius, Seleucidis melanoleuca,
Paradisaea rubra)
Surili (Presbytis fredericae, Presbytis
comata)
Tarsius (Tarsius fuscus)
Monyet hitam Sulawesi (Macaca nigra,
Macaca maura)
Julang sumba (Rhyticeros everetii)
Nuri kepala hitam (Lorius domicella, Lorius
lory)
Penyu (Chelonia mydas, Eretmochelys
imbricata)
Kanguru pohon (Dendrolagus mbaiso)
“Jangan didikotomikan tapi saling melengkapi”

• Peningkatan produksi pangan jangka panjang dan

berkelanjutan dengan hasil panen yang kualitasnya terus
meningkat memerlukan dukungan dukungan sumberdaya
hutan dalam suatu pengelolaan Landscape.
• Pasokan air bersih, penangkal hama/penyakit, kondisi
iklim mikro yang selalu tersedia dengan dilakukannya
perlindungan tutupan hutan dan isinya.
• Contoh: Kopi, Coklat, kayu manis, karet yang berkualitas
mengandalkan keutuhan hutan di sekitarnya.

DIREKTORAT JENDERAL
KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM DAN EKOSISTEM
KONSERVASI DAN PEMBANGUNAN
Jangan didikotomikan, tapi Saling Melengkapi

DIREKTORAT JENDERAL
KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM DAN EKOSISTEM
 MOTTO

Living in Harmony with Nature

DIRECTORATE GENERAL
ECOSYSTEM AND NATURAL RESOURCES CONSERVATION
Emil Salim
 DIREKTORAT JENDERAL
KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM DAN EKOSISTEM