Anda di halaman 1dari 76

KRIDA GUNA WANA

Disusun oleh :
Latipah Hendarti Iid Rohid
Detara Foundation Direktorat UJL HHBKHP
Jl. Panorama 8 RT 5 RW 5 Sindangbarang , BOGOR Gd. Manggala Wanabakti
Hp : 0821 6742 4150, fdetara@yahoo.com Hp: E:
Latipah Hendarti
Direktur DeTara Foundation
PIN Sakan Kalpataru Nasional

Pendidikan Formal
• Strata 1 : Fakulatas Kehutanan IPB
• Master : Ecological Economic & Forest Policy, Seoul National University, Korea Selatan
• PhD Candidate, Seoul National University
•Penghargaan: Minamata Award, Jepang; Environmental Leadership, Korea Selatan, Biodiversity
Leadership, Pemerintah Amerika

Pengalaman:
2003-sekarang: Tenaga Ahli untuk Pengembangan PLH untuk Pembangunan Berkelanjutan di
Indonesia
2010-sekarang : Direktur Detara Foundation
2011-2014: Tenaga Ahli untuk CSR Lingkungan , KLH
2014: Anggota PIN Satuan Karya Pramuka Lingkungan –Kalpataru
2011: Koordinator Fasilitator Lingkungan TUNZA-PBB
2008-2011: Peneliti Center for Forest and Climate Change, Seoul National University, Korea Selatan
2009-2011: Manajer Citezen Decent House, Korea Selatan
2007-2009: Tenaga Ahli Manajemen Ekowisata, KOICA
2002-2003: Peneliti IGES-Institute Global Environment Strategy, Jepang
2010: Leader for Biodiversity Conservation Education, US Embassy
2001: Pendiri Pusat Pendidikan Lingkungan –Kampung PENDING Bogor
1995-2000: Asisstant Coordinator Indonesia Biodiversity Forum
1996-2004: Steering Commitee & Pendiri Jaringan Pendidikan Lingkungan
1998-2000: Penggagas Pelatihan Gender dan Sumberdaya Alam
1998-2001: Jaringan Hutan Jawa
1996-2000: Masyarakat Ekowisata Indonesia
1995-2000: Tenaga Ahli Pendidkan Lingkungan
1992-2010: Pendiri LSM RMI
Publikasi Buku
• 2005. Environmental Education and NGOs in Indonesia. Yayasan Obor
• 2007. Menepis Kabut Halimun. Pengelolaan Sumberdaya Alam Berbasis
Masyarakat Di Halimun, Yayasan Obor
• 2008. Manajemen Ekowisata, Pusdiklat Kehutanan
• 2011. Buku Suplement Perubahan Iklim bagi Guru SMP. KLH
• 2012. Pedoman Pelaksanaan CSR Lingkungan. KLH
• 2013. Model CSR Bidang Lingkungan Di Indonesia. KLH
• 2013. Panduan Satuan Karya Pramuka Kalpataru
Iid Rohid
Pengertian Guna Wana
• Guna Wana terdiri dari atas kata :
– Guna yang berarti manfaat dan kegiatan
– Wana berarti hutan dan hasil hutan.
• Guna Wana meliputi kegiatan pemanfaatan
hutan saja, melainkan juga kegiatan-
kegiatan yang mendukung atau
terselenggaranya pemanfaatan hutan
tersebut secara lestari dan berdaya guna.
Struktur Organisasi di Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Direktorat Jenderal Pengelolaan Hutan
Produksi Lestari :
1. Direktorat Usaha Hutan Produksi
2. Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil
Hutan
3. Direktorat Iuran dan Peredaran hasil Hutan
4. Direkrorat Kesatuan Pengelolaan Hutan
Produksi
5. Direktorat Usaha Jasa Lingkngan dan Hasil
Hutan Bukan Kayu Hutan Produksi
Apa Itu Hutan
• Hutan (UU No. 41/1999) adalah suatu
kesatuan ekosistem berupa hamparan
lahan berisi sumber daya alam hayati yang
didominasi pepohonan dalam persekutuan
alam lingkungannya, yang satu dengan
lainnya tidak dapat dipisahkan.
Pemanfaatan
Hutan dan Hasil Hutan
Pemanfaatan Hutan adalah kegiatan untuk memanfaatkan kawasan
hutan, memanfaatkan jasa lingkungan, memanfaatkan hasil hutan kayu
dan bukan kayu serta memungut hasil hutan kayu dan bukan kayu secara
optimal dan adil untuk kesejahteraan masyarakat dengan tetap menjaga
kelestariannya.

Hasil hutan adalah benda-benda hayati, nonhayati dan turunannya, serta


jasa yang berasal dari hutan.

Pemanfaatan dapat dilakukan melalui :


a. pemanfaatan kawasan;
b. pemanfaatan jasa lingkungan;
c. pemanfaatan hasil hutan kayu dan bukan kayu.

8
a. Pemanfaatan kawasan
Usaha pemanfaatan kawasan adalah usaha untuk memanfaatkan
kawasan pada hutan lindung dan/atau hutan produksi.

b. Pemanfaatan jasa lingkungan


Pemanfaatan jasa lingkungan adalah usaha memanfaatkan jasa
lingkungan pada hutan lindung dan/atau hutan produksi.

c. Pemanfaatan hasil Hutan Kayu dan Bukan Kayu


hasil hutan berupa kayu dan/atau bukan kayu dalam hutan alam pada
hutan produksi melalui kegiatan pemanenan atau penebangan,
pengayaan, pemeliharaan dan pemasaran.

d. Pemungutan Hasil Hutan Kayu/Bukan Kayu


Pemungutan hasil hutan kayu dan/atau bukan kayu adalah kegiatan
untuk mengambil hasil hutan baik berupa kayu dan/atau bukan kayu
dengan batasan waktu, luas dan/atau volume tertentu.

9
KRIDA GUNAWANA
 KRIDA GUNAWANA
Krida yang berkaitan dengan kegiatan pengusahaan
hutan baik terkait dengan masalah pemanfaatan,
pendayagunaan maupun unsur-unsur kegiatan
pendukungnya.
 Syarat Kecakapan Khusus Krida Guna Wana:
1. SKK Pengenalan Jenis Pohon
2. SKK Pencacahan Pohon
3. SKK Pengukuran Kayu
4. SKK Kerajinan Hasil Hutan
5. SKK Pengolahan Hasil Hutan
6. SKK Penyulingan Minyak Atsiri

10
SKK
PENGENALAN JENIS POHON
Untuk Mencapai SKK
Pengenalan Jenis Pohon
Penegak Pandega

Dapat menyebutkan : Dapat menyebutkan :

5 (lima) jenis pohon penghasil kayu, 10 (Sepuluh) jenis pohon penghasil kayu,

5 (lima) jenis pohon penghasil buah 10 (Sepuluh)jenis pohon penghasil buah

2 (dua) jenis pohon penghasil minyak 3 (tiga) jenis pohon penghasil minyak

2 (dua) jenis pohon penghasil getah 3 (tiga) jenis pohon penghasil getah
Mengenal 4 (empat) jenis pohon melalui
Mengenal 2 (dua) jenis pohon melalui praktek praktek pengenalan jenis pohon
pengenalan jenis pohon

Telah membimbing sedikitnya seorang Penegak


memperoleh TKK Pengenalan Jenis Pohon
Pohon Yang Mana ???

• Tanaman/Tumbuhan Pepaya
• Tanaman/Tumbuhan Pisang
• Tanaman/Tumbuhan Mangga
• Tanaman/Tumbuhan Bungur
• Tanaman/Tumbuhan Meranti
Pohon VS Tumbuhan
Jangan Bingung !
POHON adalah
• Tumbuhan Berkayu
• Memiliki satu batang utama yang tumbuh
tegak menopang tajuk pohon. (semak juga
memiliki batang berkayu namun tidak
tumbuh tegak)
• Tinggi Minimal 5 m
• Diameter minimal >20 cm
Urutan
JENIS-JENIS POHON DI HUTAN ALAM

KIRI : RAMBUTAN HUTAN KANAN : BANGKIRAI(Shorea laevis)


19
JENIS-JENIS POHON DI HUTAN ALAM

KIRI : MERIBU (Diospyros borneensis) KANAN : KEMPAS/TUALANG

(Compassia excelsa) 20
JENIS-JENIS POHON DI HUTAN ALAM

KIRI : KERANJI (Dialium platysepalum) KANAN : KAPUL (Baccaurea macrocarpa)

21
JENIS-JENIS POHON DI HUTAN ALAM

KAYU BAWANG/KULIM (Scorodocarpus borneensis)

22
Manfaat dan Fungsi
1. Kayu
  Kayu perkakas/alat rumah tangga seperti meja, kursi, dll.
  Bahan bangunan seperti kusen, daun pintu,dll.
  Kerangka kendaraan seperti kapal.
  Kerajinan ukiran dan patung.
 2. Daun
  Untuk minyak seperti minyak kayu putih.
 3. Buah
  Untuk dikonsumsi seperti durian, cempedak, dll.
 4. Getah
  Untuk diambil getahnya seperti pinus, karet, dll. untuk cat,
makanan, bahan bakar, dll.
• Sifat-sifat Morfologi pohon.
•  Morfologi batang.
•  a. Penampilan pohon
•  Secara umum pepohonan dihutan memiliki penampilan,
•  • Batang silindris
•  • Batang berbuncah
•  • Batang berlekuk/berbaling, berongga.
•  b. Penampilan pangkal batang
•  • Batang mulus
•  • Batang berbanir
•  c. Penampilan pepagan luar
•  • Batang berdamar
•  • Batang licin
•  • Batang berlekah
•  • Batang Bersisik
•  • Batang Lepas berkotak
•  • Batang Berpuru
•  • Batang Bergelang/bergaris melintang
•  • Batang Berduri
•  • Batang Mengelupas
•  • Batang Retak-retak
SKK
PENCACAHAN POHON
Untuk Mencapai SKK
Pencacahan Pohon
Penegak Pandega

Mengenal tanda-tanda Pencacahan pohon Menandai pohon yang telah dicacah


Dapat mempraktekan pencacahan pohon
Dapat menggunakan peralatan pencacah pohon,
mengetahui metoda /cara pencacahan pohon
Dapat membuat laporan hasil pencacahan
pohon
Mengenal tanda-tanda Pencacahan pohon
Telah membimbing sedikitnya seorang penegak
Dapat menggunakan peralatan pencacah pohon, memperoleh TKK Pencacahan Pohon
mengetahui metoda /cara pencacahan pohon

Mengenal tanda-tanda Pencacahan pohon Menandai pohon yang telah dicacah


Manfaat
• Pencacahan adalah kegiatan untuk mengetahui
jumlah, susunan, sebaran pohon di hutan baik pohon
inti yang akan ditebang maupun pohon yang
dilindungi.
• Manfaat: menyusun target produksi, arah trace jalan,
dan menyiapkan jenis, jumlah, dan kapasitas mesin
pemanenan.
• Kegiatan pencatatan, pengukuran dan penandaan
pohon untuk mengetahui:
 Jumlah, jenis dan ø pohon inti dan pohon yang
dilindungi;
 Jumlah, jenis, ø, tinggi bebas cabang pohon yang akan
ditebang.
Ketentuan Umum Pencacahan Pohon

 Pohon inti adalah bernilai ekonomi, batang dan tajuk


sehat;
 Penandaan pohon pada Dbh;
 Penandaan pohon inti dan pohon dilindungi menggunakan
plastik warna merah (12x6 cm) dan yang ditebang plastik
kuning (6x8 cm);
 Pengukuran ø ada Dbh atau 20 cm di atas banir;
 Pengukuran tinggi batang dimulai dari permukaan tanah
s/d cabang pertama;
 Perhitungan volume gunakan tabel volume yang berlaku;
 Sensus u/ ø 50 cm dan 20-49 cm.
 Peralatan: peta kerja 1:50.000 (<100.000 ha) atau
1:100.000 (≥100.000 ha), buku lapangan, kompas, christen
meter, phi-band, clinometer, tali 25 m, tally sheet, cat.

29
KEGIATAN PENCACAHAN POHON

30
Kegiatan Pencacahan Pohon

31
SKK
PENGUKURAN KAYU
SKK
Pengukuran Kayu
Penegak Pandega

Dapat mempraktekan melakukan pengukuran Dapat menjelaskan pengaruh cacat kayu


kayu bulat terhadap nilai suatu

Dapat mengelempokkan kualitas kayu


(gerowong/mata kayu) Dapat menjelaskan pengukuran kayu

Telah membimbing sedikitnya seorang Penegak


Dapat membuat laoran hasil pengukuran kayu memperoleh TKK Pengukuran kayu

Dapat mempraktekan melakukan pengukuran Dapat menjelaskan pengaruh cacat kayu


kayu bulat terhadap nilai suatu

Dapat mengelempokkan kualitas kayu


(gerowong/mata kayu) Dapat menjelaskan pengukuran kayu
Pengertian
 Pengukuran kayu adalah penentuan dimensi kayu meliputi panjang, ø,
lebar kayu bulat atau sortimen;
 Alat berupa caliper, garpu pohon, phi band, tongkat ukur/scale stick;
 Faktor yang mempengaruhi ketelitian adalah kapasitas pengukur,
bontos dipotong siku, kayu harus bebas cabang.
 Rumus volume kayu bulat rimba : 0,7854 x D² x L
10.000
 Kualitas kayu ditentukan oleh:
 Bentuk: lengkung, pingul, serat terpilin/miring;
 Cacat: mata kayu, pecah tertutup, busuk hati kayu, lubang gerek;
 Penampakan: bersih tanpa noda jamur.
 Kayu cacat masih dapat digunakan pada posisi bangunan yang tidak
struktural, untuk posisi struktural seperti tiang rumah kuda – kuda,
balok harus menggunakan kayu yang mempunyai kekuatan lebih dari
beban yang akan ditaruh diatasnya.
34
Alat-alat Pengukur Pohon
Kegiatan Pengukuran Kayu

KIRI : PENGUKURAN KAYU BULAT; KANAN : PENGUKURAN KAYU


GERGAJIAN

36
Pemanfaatan Kayu

Jenis-jenis cacat kayu:

37
SKK
KERAJINAN HASIL HUTAN
SKK
Kerajinan Hasil Hutan
Penegak Pandega

Dapat membuat / memelihara peralatan Dapat membuat peralatan sederhana untuk


kerajinan membuat kerajinan

Dapat membuat salah satu pola rancangan


kerajinan hasil hutan Dapat meningkatkan kualitas kerajinan

Dapat membuat 2 (dua) buat kerajinan bermutu Dapat membuat 3 (tiga) buat kerajinan bermutu

Dapat membuat / memelihara peralatan


kerajinan
Hasil Hutan
4. SKK Kerajinan Hasil Hutan
 Kerajinan HH a/ proses pengolahan HH yang dapat memberikan nilai
tambah;
 Jenis HH u/ kerajinan: rotan dan bambu;
 Macam anyaman bambu:
 Anyaman Tunggal
Dibuat secara tunggal/satu-satu dianyamnya. Biasa digunakan untuk
membuat kerajinan saringan, nampan/cetakan tahu.
 Anyaman bilik
Dibuat/disilang secara berurutan dengan melewati/menganyamnya
dua-dua. Biasa digunakan untuk membuat bilik, nampan.
 Anyaman teratai
Berfungsi untuk membuat bilik bangunan/gubuk.
 Ayaman bunga cengkih
Digunakan untuk membuat kipas, bakul.
• Bahan-bahan: bambu, kayu, tali rotan, tali dari plastik.
• Alat: gergaji, golok, pisau raut, paku.

41
Berbagai Produk Olahan Bambu
SKK
PENGOLAHAN HASIL HUTAN
SKK
Pengolahan Hasil Hutan
Penegak Pandega

dapat mengetahui sifat-sifat fisika kayu

Dapat menggambarkan tata letak mesin-mesin


pengolahan hasil hutan kayu

Dapat menjelaskan langkah-langkaj pelaksanaan


pengeringan , pengawetan hasil hutan dan
penggunaan bahan pengawet, sesuat dengan
kebutuhan jenis kayu yang diawetkan.

dapat mengetahui sifat-sifat fisika kayu


5. SKK Pengolahan Hasil Hutan
 Jenis olahan HHK: gergajian, Kayu Lapis, Cheeps/serbuk kayu,
 Jenis hasil HHBK: rotan, madu, jelutung, tengkawang, pinus, kemenyan,
gaharu, bambu, cendana, kayu manis, dll.
 Jenis HH u/ kerajinan: rotan dan bambu;
 Pengenalan Sortimen:
 Papan lebar (boards): tebal ≤5 cm dan lebarnya ≥15 cm.
 Papan tebal (planks): tebal >5 cm & lebarnya ≤15 cm serta tebalnya <½ lebar.
 Papan sempit (narrow boards): tebal ≤5 cm & lebar 10 – 15 cm.
 Papan lis (strips): tebal <½ lebarnya dan lebarnya <15 cm.
 Balok (baulk): tebal >10 cm dan lebar > 20 cm serta mempunyai hati
 Broti (scantlings): tebal ≥½ dari lebarnya.
- Broti besar adalah broti yang luas bontosnya >400 cm².
- Broti kecil adalah broti yang luas bontosnya ≤ 400 cm².
 Kayu gergajian pendek: panjang <1 m.

46
JENIS-JENIS KAYU OLAHAN

KIRI : PROSES ROTARY; KANAN : VENEER

47
JENIS-JENIS KAYU OLAHAN

KIRI : BANDSAW; KANAN : KAYU GERGAJIAN

48
PROSES VENIR
1. LOG (DI LOG - POND / YARD )

2. PEMOTONGAN LOG
(LOG CUTTING)

3. PENCUCIAN / PENGULITAN LOG

4. PELUNAKAN LOG (RENDAM


DINGIN/PANAS, UAP / LISTRIK)
PROSES VENIR
5. PENGUPASAN VENIR
LOG CHARGER-ROTARY/SLICER-
REELING-UNREELING

6. PEMOTONGAN VENIR
(AUTOMATIS / MANUAL)

7. PENGERINGAN VENIR
-JEMUR/ANGIN2/ FRESH DRYER
-CONTINUOUS DRYER)
PROSES KAYU LAPIS/LVL
VENIR KERING
(FACE-BACK, CORE, CROSS CORE)

PEMILIHAN, PENCOCOKAN &


PERBAIKAN LEMBARAN VENIR
(Grading, sorting, patching
& repairing)

PENYAMBUNGAN LEMBARAN
VENIR & PERSIAPAN
(Splicing & preparation
for gluing)

PENYEDIAAN & CAMPUR


BAHAN PEREKAT
PELABURAN PEREKAT
& PERAKITAN

PENGEMPAAN DINGIN
(COLD PRESS)

PENGEMPAAN PANAS
(HOT PRESS)
PROSES KAYU LAPIS/LVL
PEMOTONGAN PLYWOOD
(SIZING)

PENDEMPULAN &
PENAMBALAN (REPAIRING)

PENGHALUSAN PERMUKAAN
(SANDING)

PEMILAHAN / PENGUJIAN MUTU

PENGEPAKAN

PENUMPUKAN / PENYIMPANAN

PENGIRIMAN
PEMANFAATAN HASIL HUTAN
BUKAN KAYU
• Manfaat dari pengembangan HHBK di dalam kawasan hutan adalah:
1. Mencegah berkurangnya luas kawasan hutan;
2. Menghindari areal hutan yang open access;
3. Menjaga bentang alam/ melestarikan areal berhutan yang masih produktif;
4. Ciri budidaya kehutanan tetap terjaga;
5. Meningkatkan nilai lahan hutan (forest land rent);
6. Meningkatkan peran sektor kehutanan dalam koridor pembangunan ekonomi
nasional;
7. Meningkatkan investasi (pertumbuhan ekonomi, lapangan kerja dan
pengentasan kemiskinan);
8. Rehabilitasi kawasan hutan produksi tak produktif yang berfungsi dalam
penyerapan emisi;
9. Membantu memenuhi kebutuhan nasional maupun internasional dalam
penyediaan pangan, energi, dan kebutuhan lainnya.
53
Gaharu

54
BAMBU
PEMANFAATAN BAMBU UNTUK BERBAGAI INDUSTRI

Furniture Chopstick Lampit Kerajinan

Panel Rebung Lampu Arang

Bambu
Industri Bambu Setengah Jadi
Gaharu / Aquilaria malaccensis
1. Bahan baku industri parfum, wangian dan
kosmetik.
2. Sebagai bahan pembuatan dupa (insence stick).
3. Sebagai bahan baku pembuatan minyak gaharu.
4. Sebagai bahan baku pembuatan aneka kerajinan
gaharu.
5. Sebagai bahan pembuatan minuman (teh gaharu).
6. Bahan baku obat-obatan

58
AREN/ENAU & GULA (HASIL PENYADADAPAN NIRA)

59
Sagu

60
Rotan

61
Madu

62
Nibung

63
6. SKK Pengolahan Minyak Atsiri
 Manfaat minyak atsiri:
 pengusir stress;
 parfum;
 minyak pijat dan aroma terapi;
 penyembuhan penyakit kulit, infeksi, dan anti serangga;
 obat anti penuaan (aging);
 sebagai bahan deodorant;
 menurunkan kolesterol dan berat badan;
 meningkatkan sistem imun.
• Keanekaragaman tanaman penghasil minyak atsiri diperkirakan 160-200 jenis.
Dalam dunia perdagangan telah beredar ± 80 jenis minyak atsiri diantaranya
kayu putih, ekaliptus, nilam, sirih, serai wangi, lavender, cengkeh, jahe, pala,
fuli, melati, nilam, serai wangi, akar wangi, kenanga.
• Sebagian besar minyak atsiri yang diproduksi oleh petani diekspor, pangsa
pasar beberapa komoditas aromatik seperti nilam, kenanga, akar wangi, serai
wangi, pala, cengkeh, jahe dan lada.
64
nilam pala cengkeh

melati kamboja
kayu manis

serai lavender jahe


65
Penyulingan minyak atsiri dapat
dilakukan dengan 3 cara, antara
lain :
1.Penyulingan dengan sistem rebus
(water distillation)   mawar,
melati
2.Penyulingan dengan air dan uap water distillation
(water and steam distillation)
biji-bijian, kayu-kayuan, akar
3.Penyulingan dengan uap
langsung (direct steam distillation)
gaharu, cendana, sereh water and steam
distillation

66
AKSI PRAMUKA
AKSI
PRAKTEK DAN TUGAS
Identifikasi Pohon
• Peserta dibagi kelompok, satu kelompok
terdiri dari 6-10 orang
• Setiap kelompok diminta untuk
mengidentifikasi jenis pohon yang ada di lokasi
perkemahan menyebutkan ciri-ciri, manfaat
dan fungsi serta menggambarkan.
• Peserta juga diminta untuk membuat yel-yel
tentang pohon
• Waktu identifikasi sekitar 15 menit
• Selanjutnya peserta diminta untuk presentasi
Pencacahan Pohon
Peserta dibagi kelompok terdiri dari 6-10
orang
Peserta diminta untuk mengidentifikasi jenis,
menghitung dan melakukan pengukuran
pohon diameter, tinggi pohon, menghitung
volume pohon
Menghitung jumalh
Pencacahan Pohon
Pencacahan Pohon
Permainan : “Meet Tree”
Film Pembuatan Minyak Atsiri

Anda mungkin juga menyukai