Disiapkan oleh :
Latipah Hendarti
Detara Foundation
Jl. Panorama 8 RT 5 RW 5 Sindangbarang , BOGOR 16117
Hp : 0821 6742 4150 Email: fdetara@yahoo.com
Latipah Hendarti
Direktur DeTara Foundation
Anggota PIN Saka Kalpataru Nasional
Andalan Bidang Lingkungan Kwarcab Kota Bogor
Pendidikan Formal
• Strata 1 : Fakulatas Kehutanan IPB
• Master : Ecological Economic & Forest Policy,
Seoul National University, Korea Selatan
• PhD Candidate, Seoul National University
Keahlian:
Ekologi Ekonomi dan Kebijakan Sumberdaya Alam Berperspekti Gender
Pendidikan Lingkungan Hidup Berkelanjutan
Penguatan Masyarakat PSDAM
Ekowisata; CSR; Pengembangan LSM Lingkungan
PENGUASAAN HUTAN
UU 41/1999 Pasal 4 :
Semua hutan di dalam wilayah Republik Indonesia termasuk
kekayaan alam yang terkandung di dalamnya DIKUASAI oleh
Negara untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.
Penguasaan hutan oleh Negara memberi wewenang
PENGURUSAN HUTAN kepada Pemerintah untuk :
a. mengatur dan mengurus segala sesuatu yang berkaitan dengan
hutan, kawasan hutan, dan hasil hutan;
b. menetapkan status wilayah tertentu sebagai kawasan hutan atau
bukan kawasan hutan; dan
c. mengatur dan menetapkan hubungan-hubungan hukum antara
orang dengan hutan, serta mengatur perbuatan-perbuatan hukum
mengenai kehutanan.
HIRARKHI PENGURUSAN HUTAN MENURUT UU 41/1999
1. PENGURUSAN HUTAN
1.1. Perencanaan Kehutanan
1.2. Pengelolaan hutan
1.3. Litbang, diklat, & Penyuluhan
1.4. Pengawasan
Tujuan :
Mengajak Pramuka dan generasi Muda untuk memiliki pengetahuan
dan ketrampilan dalam melakukan kegiatan di bidang inventarisasi
hutan, pengukuhan, dan penataan hutan serta pengukuran dan
pemetaan hutan.
SKK
Krida Tata Wana, terdiri atas 3 (tiga) SKK :
1. SKK Perisalahan Hutan
2. SKK Penginderaan Jauh.
3. SKK Pengukuran dan Pemetaan Hutan
SKK
Perisalahan Hutan
Pengertian
Inventarisasi Hutan atau Forest Inventory (Inggris) à Bosch
Inventarisatie (Belanda) yang berarti kegiatan untuk mengumpulkan
informasi tentang sumberdaya alam hutan
Sumberdaya Hutan : segala sesuatu yang dapat diambil nilai manfaat dari
hutan meliputi aspek ekonomi, ekologi dan sosial
2. Keadaan tegakan,
Antara lain meliputi : luas areal (yang produktif dan tidak produktif), struktur
tegakan dan komposisi jenis, penyebaran kelas umur, penyebaran ukuran
pohon, keadaan pertumbuhan, keadaan permudaan, kerapatan tegakan,
penyebaran kelas bonita, dan keadaan tempat tumbuh.
1. Inventarisasi terestris
Survei Terestris adalah salah satu teknik untuk
mendapatkan informasi sumber daya hutan dan
lingkungannya melalui pengumpulan data di
lapangan.
2. Inventarisasi dengan bantuan citra satelit
Survey dengan menggunakan bantuan citra satelit
Metoda Pelaksanaan
• Karena dalam pelaksanaan inventarisasi hutan biasanya
menghadapi cakupan areal yang sangat luas, maka pelaksanaan
inventarisasi hutan biasanya tidak dilakukan sensus (pengukuran
semuanya) karena menyangkut biaya yang tinggi dan waktu yang
lama, tetapi melalui beberapa pengambilan contoh (sampling).
• Cara sampling ini memiliki beberapa keuntungan antara lain :
a. Pekerjaan dapat lebih cepat terselesaikan karena hanya sejumlah
kecil saja dari seluruh populasi yang perlu diukur dan dicatat
b. Biaya yang diperlukan lebih murah
c. Angka-angka dalam sample jauh lebih sederhana dan volume
pekerjaan jauh lebih kecil, maka mempermudah dalam penarikan
kesimpulan
d. Pengamatan dapat dilakukan dengan tujuan-tujuan lain.
Beberapa Metoda Sampling
Beberapa metode sampling yang biasa digunakan dalam perisalahan
hutan antara lain:
a. Simple Random Sampling (sampling secara acak)
b. Systematic Sampling (sampling secara sistematik/ teratur)
c. Stage sampling (sampling secara bertingkat, karena kondisi tertentu)
d. Stratifical Sampling (dilaksanakan stratifikasi sebelum dilaksanakan
sampling)
e. Systematic Sampling With Random Start (sampling sistematik/
teratur dengan petak ukur pertama secara acak/random)
• Intensitas Sampling (IS) yaitu persentase perbandingan antara luas
petak ukur (sampling) dengan luas seluruh areal . data yang
dikur/dicatat adalah diameter, tinggi pohon, jumlah pohon,
kelerengan, keadaan fisik lapangan, struktur tanah, dan sebagainya
Peralatan
Peralatan yang digunakan :
Alat ukur sudut = kompas
b. Alat ukur lereng =
suunto hypsometer, haga
meter, clinometers
c. Alat ukur jarak =
tambang ukur
d. Alat ukur diameter = phi
band, meteran kain
e. Alat ukur tinggi pohon =
haga meter, christen
meter
f. Alat ukur titik koordinat
= GPS, Geocam pada
Android
Contoh Inventarisasi Tegakan Hutan
Rakyat
• Tujuan :
• mengetahui berapa meter kubik kayu (dalam
keadaan berdiri) yang dimiliki dalam Hutan
Rakyat
• mengendalikan penebangan yang berlebihan,
dengan mengetahui etat tebang
• mengetahui jenis-jenis tanaman yang terdapat
di hutan rakyat
3. Untuk bahan berkomunikasi masyarakat dengan pihak luar. Peta juga dapat digunakan untuk
berkomunikasi antara masyarakat dengan pihak luar, hal ini dimungkinkan bahasa dan
istilah yang digunakan antara masyarakat dan pihak luar mungkin berbeda.
Tujuan Pemetaan Partisipatif
1. Untuk dialog awal tentang berbagai konflik yang ada di masyarakat
2. Untuk mempermudah perencanaan tata guna lahan, areal yang dilindungi,
dan pengembangan ekonomi lokal
3. Untuk menggali dan menumbuhkan kesadaran masyarakat tentang sumber
daya alam dan lingkungan sekitar
4. Untuk menambanh rasa percaya diri masyarakat dalam pengelolaan
saumberdaya alamnya
5. Sebagai alat untuk perngorganisasian masyarakat
Peta Sketsa.
Jenis Peta
Peta paling sederhana dalam kegiatan pemetaan adalah peta sketsa. Peta sketsa
adalah suatu lukisan bebas mengenai suatu kawasan di atas kertas.
Penggambarannya tidak memerlukan pengukuran di lapangan, dan hanya
didasari pada perspektif sudut padang ”Jika dilihat dari atas”. Peta sketsa ini
adalah peta yang paling mudah digunakan oleh masyarakat.
Peta sketsa merupakan peta sementara yang biasanya berisi tentang tanda-tanda
alam, karena dengan tanda-tanda alam tersebut orang akan mudah
menentukan suatu lokasi. Tanda-tanda alam tersebut bisa berupa bukit,
jalan, jurang, sungai, dan lainya.
Peta Dasar
Peta dasar adalah suatu peta yang memperlihatkan pentunjuk atau ciri-ciri yang
bisa dijadikan acuan, seperti sungai, jalan, bukit, yang selanjutnya akan
berguna sebagai
kerangka pembuatan peta tematik. Peta dasar yang paling umum dan paling
berguna adalah peta topografi (peta garis ketinggian suatu wilayah), dimana
pada peta topografi akan dengan jelas digambarkan bentuk lahan, lembah,
gunung, punggung bukit, kemiringan, dan s sebagainya. Pembuatan peta
dasar memerlukan pengukuran di lapangan dengan menggunakan
Peta Tematik.
Peta tematik merupakan kelanjutan dari peta dasar, artinya peta dasar yang sudah
akan ditambah dengan simbol-simbol, atau warna tertentu. Dengan simbol dan
warna tertentu dapat disampaikan informasi mengenai keadaan lapangan. Peta
tematik dapat berupa peta jenis tanah, peta kemiringan lahan, peta kepemilikan
lahan dan lain sebagainya.
Unsur yang dapat digambar dalam peta
1. Unsur Batas, yaitu terdiri dari : 4. Unsur Bangunan yang terdiri dari:
Batas Penggunaan Lahan (misalnya : sawah, Rumah, Gardu, Saung, dll.
kebun, hutan, pekarangan, pemukiman
5. Unsur Sarana-Prasarana yang terdiri dari:
dll)
Tiang listrik dan Jaringan listrik, Tiang telepon
Batas Penggarapan Lahan (siapa
dan Jaringan telepon, Tiang
penggarapnya)
pemancar/relay
Batas Kepemilikan Lahan (siapa pemilikinya)
telepon selular, dll.
Batas Administrasi (misalnya : batas dusun,
6. Unsur Penggunaan lahan yang terdiri dari:
desa, atau kecamatan), dll.
Pekarangan, Kebun, Sawah Irigasi, Sawah
2. Unsur Komunikasi yang terdiri dari :
Tadah hujan, dll.
Jalan Aspal, Jalan Batu, Jalan Tanah, Jalan
7. Unsur Tanaman yang terdiri dari:\
Setapak, Rel kereta api, dll.
Jenis dan letak tanaman pangan dan jenis dan
3. Unsur Air yang terdiri dari :
letak tanaman kayu-kayuan.
Mata air, Sungai, Parit, Saluran, Danau,
Waduk, Situ, Kolam, Bendungan, Pintu air,
dll.
PERSOALAN DI HALIMUN
Contoh Pemetaan Partisipatif
SKK
Pengindaraan Jarak Jauh
Penginderaan Jauh
Penginderaan Jauh
• Ilmu dan seni untuk memperoleh
informasi tentang suatu obyek, daerah,
atau fenomena melalui analisa data
yang diperoleh dengan suatu alat tanpa
melakukan kontak langsung dengan
obyek, daerah, atau fenomena yang
dikaji
Wahana dan Sensor
Sensor
Citra Penginderaan Jauh
citra satelit
citra radar
http://kabarmag.com/blog1/wp-content/uploads/2009/10/Trike-650x488-web.jpg
Unmanned Aerial Vehicle (UAV) / Drone
http://thumbs.dreamstime.com/x/air-drones-uav-flat-icons-set-
unmanned-aerial-vehicle-taking-aerial-photography-video-wireless-
radio-remote-control-44254187.jpg
http://thumb1.shutterstock.com/display_pic_with_logo/292
2799/278505770/stock-vector-vector-infographic-of-aerial-
rc-drone-with-camera-simple-design-scheme-of-quadcopter-
flat-design-278505770.jpg
Perhatian!!!
Khusus Pilot Drone
http://geoawesomeness.com/wp-content/uploads/2015/12/DronePlanecruch-infographic-Geoawesomeness.jpg
http://www.lockheedmartin.com/content/dam/lockheed/data/sp
ace/photo/a2100/A2100%20Infographic%205.14.jpg
Pemanfaatan Informasi
• Inventarisasi
• Perencanaan
• Pemantauan
• Mitigasi Bencana
• Navigasi, dll.
Piranti pengolah data
Perkembangan Teknologi Penginderaan Jauh