Anda di halaman 1dari 17

Prarancangan Pabrik Polipropilen

dari Propilen Kapasitas 95.000 ton/tahun


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Pendirian Pabrik


Industri di Indonesia terus mengalami kemajuan dan perkembangan yang
cukup pesat. Perkembangan industri di Indonesia dianggap merupakan hal yang
cukup penting karena cukup berperan banyak dalam kesinambungan dengan
industri lain maupun implementasinya dalam kehidupan sehari – hari. Salah
satunya merupakan industri penghasil polimer baik sebagai bahan baku untuk
industri lanjutan maupun pengaplikasiannya dalam berbagai bentuk produk.
Polipropilen merupakan salah satu jenis polimer yang banyak digunakan
sebagai bahan baku berbagai produk barang plastik. Polipropilen memiliki
jangkauan penggunaan yang cukup luas di sektor industri, seperti industri
peralatan rumah tangga, film, pipa, pembungkus kabel, mainan anak-anak,
peralatan kesehatan serta sektor industri lainnya.
Polipropilen merupakan polimer jenis thermoplastik karena memiliki sifat
ketahanan yang cukup tinggi terhadap panas, serta memiliki sifat tahan terhadap
bahan kimia, daya renggang tinggi dan tidak beracun, karena hal tersebut
manusia kemudian banyak yang beralih menggunakan beragam jenis produk
polimer untuk mengganti beberapa bahan lain seperti kayu, alumunium dan kaca
dengan polimer untuk fungsi yang sama atau pun sejenis selain itu harganya yang
lebih murah juga menjadi alasan utama.
Kebutuhan polipropilen di Indonesia dipenuhi oleh beberapa pabrik, yang
terdiri dari PT. Tri Polyta Indonesia sebesar 360.000 ton/tahun, PT. Polytama
Propindo sebesar 180.000 ton/tahun dan Pertamina (Kilang Plaju) sebesar 45.00
ton/tahun sehingga total kapasitas produksi polipropilen di Indonesia sebesar
585.00 ton/tahun. Selain dipenuhi oleh pabrik di dalam negeri kebutuhan
polipropilen di Indonesia juga dipenuhi melalui impor luar negeri.
Bahan baku merupakan faktor utama dalam suatu industri yang perlu
dipenuhi. Untuk pemenuhan kebutuhan akan bahan baku propilen dipenuhi oleh

Bab I Pendahuluan
Prarancangan Pabrik Polipropilen
dari Propilen Kapasitas 95.000 ton/tahun
PT. Chandra Asri Petrochemical dengan kapasitas 243.000 ton/tahun serta
Pertamina dengan kapasitas pabrik sbesar 80.000 ton/tahun. Hidrogen juga
merupakan bahan baku dari pembuatan polipropilen.
Kebutuhan akan polipropilen sempat mengalami penurunan dari tahun
2012 hingga 2014 ditandai dengan adanya penurunan data impor polipropilen hal
tersebut dapat dikarenakan adanya krisis yang melanda di Indonesia, namun
selepas tahun 2014 Indonesia mulai terlepas dari krisis yang melanda sehingga
terjadi peningkatan dalam data impor dari tahun 2014 hingga sekaranga (2016).
Dengan beberapa hal pertimbangan diatas maka direncanakan untuk
adanya pendirian pabrik polipropilen baru di Indonesia untuk memenuhi
kebutuhan pasara polipropilen di dalam negeri.

1.2 Kapasitas Rancangan


Berikut merupakan pertimbangan yang digunakan dalam penentuan
kapasitas rancangan pabrik polipropilen.
1.2.1 Kebutuhan polipropilen dalam negeri
Kebutuhan polipropilen dalam negeri tidak hanya dipenuhi melalui
produksi beberapa industri dalam negeri namun kekurangan polipropilen
juga dipenuhi melalui impor luar negeri. Berdasarkan data dari BPS (Badan
Pusat Statistik) Indonesia telah mengimpor polipropilen sebesar 182.620
ton/tahun pada awal tahun 2016 (tabel 1.1) dari berbagai negara.
Tabel 1.1 kebutuhan polipropilen di Indonesia berdasarkan data impor
Tahun Jumlah impor (ton)
2011 259,788
2012 261,047
2013 204,784
2014 135,572
2015 152,055
2016 182,620

Bab I Pendahuluan
Prarancangan Pabrik Polipropilen
dari Propilen Kapasitas 95.000 ton/tahun

Sumber: Badan Pusat Statistik, 2016

Data Impor Polipropilen di Indonesia


275,000

250,000
kebutuhan impor (tahun)

f(x) = − 22343.71186 x + 45188374.8161711


R² = 0.620805727671595
225,000

200,000

175,000

150,000

125,000

100,000
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017

Tahun

Gambar 1.1 data impor polipropilen di Indonesia tahun 2011-2016


Pada gambar 1.1 didapatkan persamaan regresi linear sebagai
berikut:
Y=-22344x + 50000000
Dari persamaan tersebut diperkirakan pada tahun 2021 adalah
sebesar 4.842.776 ton didapat dari perhitungan regresi linier, dengan x
diganti dengan tahun pabrik akan mulai dibangun. Pabrik polipropilen di
Indonesia sudah ada beberapa yang berproduksi, sehingga pabrik yang
akan dibangun kapasitasnya hanya untuk melengkapi atau memenuhi target
kebutuhan impor dan bila memungkinkan dapat meng-ekspor. Dengan
pertimbangan tersebut, diambil kapasitas 95.000 ton/tahun untuk pabrik ini.

1.2.2 Ketersediaan bahan baku


 Propilen dibeli dari PT. Chandra Asri Petrochemical Center dengan
kapasitas produksi 600.000 ton/tahun dengan kebutuhan bahan baku
sebesar

Bab I Pendahuluan
Prarancangan Pabrik Polipropilen
dari Propilen Kapasitas 95.000 ton/tahun
 Hidrogen dibeli dari PT. Air Liquid Indonesia dengan kapasitas 72.854
ton/tahun dengan kebutuhan bahan baku sebesar
 Katalis dibeli dari Shell Chemical Corporation

1.3 Pemilihan Lokasi Pabrik


Lokasi dari pabrik polipropilen yang akan dibangun dapat mempengaruhi
perkembangan pabrik di masa yang akan datang.
Pabrik polipropilen direncanakan didirikan di daerah Cilegon dengan
beberapa pertimbangan sebagai berikut:

Gambar 1.2 Lahan lokasi pabrik yang akan dibangun


1.
1.1.
1.2.
1.3.
1.3.1 Penyediaan bahan baku dan sarana pendukung
Bahan baku propilen yang akan digunakan berasal dari PT. Chandra
Ari Petrochemical, begitu juga dengan bahan baku hidrogen didapatkan dar
PT. Air Liquid Indonesia. Pemilihan lokasi didasarkan dengan jarak lokasi

Bab I Pendahuluan
Prarancangan Pabrik Polipropilen
dari Propilen Kapasitas 95.000 ton/tahun
pabrik dengan sumber bahan baku yang cukup dekat. Selain itu sarana
pendukung lainnya seperti air dan tenaga listrik juga cukup mudah
dijangkau karena berada dalam kawasan yang berdekatan antara satu sama
lain.

Gambar 1.3 Lokasi Pabrik dengan lokasi bahan baku.


1.3.2 Lokasi pabrik dekat dengan daerah pemasaran
Lokasi pabrik berada di daerah Jabodetabek yang merupakan area
industri dengan potensial sebagai daerah pemasaran, karena didaerah
Jabodetabek terdapat berbagai sektor industri yang menggunakan
polipropilen sebagai bahan baku untuk dijadikan produk barang jadi.
1.3.3 Kemudahan transportasi
Selain lokasi pabrik dekat dengan bahan baku, lokasi tersebut juga
cukup strategis karena berdekatan dengan pelabuhan, jalan tol serta jalan
rya sehingga memudahkan dalam transportasi baik pengangkutan bahan
baku maupun dalam pendistribusian produk yang telah dihasilkan.

Bab I Pendahuluan
Prarancangan Pabrik Polipropilen
dari Propilen Kapasitas 95.000 ton/tahun

Gambar 1.4 Akses lokasi Pabrik menuju pelabuhan.


1.3.4 Ketersediaan tenaga kerja
Lokasi pabrik berada di kawasan industri kota Cilegon tepatnya
pada Warnasari, Citangkil, Kota Cilegon, Banten (-5.986952, 105.990435)
dimana, kawasan tersebut terdapat banyak lembaga pendidikam formal
maupun non-formal sehingga banyak dihasilkan tenaga kerja ahli maupun
non ahli.

1.4 Tinjauan Pustaka


Polimer merupakan suatu makromolekul yang terbentuk dari molekul
kecil yang terikat melalui ikatan kimia. Pembentukkan suatu polimer dengan cara
menggabungkan dua jenis atau lebih monomer untuk menjadi polimer atau
disebut dengan polimerisasi. Secara umum polimerisasi terdapat dua golongan
yaitu polimerisasi adisi dan polimerisasi kondensasi.
Pada polimerisasi adisi melibatkan rantai panjang. Polimerisasi adisi
berlangsung disertai dengan reaksi pemutusan ikatan rangkap kemudian diikuti
oleh adisi dari monomer-monomernya. Polimerisasi kondensasi terjadi dari
reaksi antara gugus fungsi pada monomer yang sama maupun berbeda.
1.

Bab I Pendahuluan
Prarancangan Pabrik Polipropilen
dari Propilen Kapasitas 95.000 ton/tahun
1.1.
1.2.
1.3.
1.4.
1.4.1 Macam – macam proses pembuatan polipropilen
Secara komersial proses polimerisasi propilen sudah lama
dikembangkan dengan perkembangan teknologi yang cukup signifikan.
Proses polimerisasi dari propilen dibagi menjadi proses fasa gas dan proses
fasa cair. Pada awalnya proses fasa cair diperlukan adanya pelarut, namun
seiring berjalannya waktu telah ditemukkan proses polimerisasi propilen
pada fasa cair tanpa menggunakan pelarut. Berikut merupakan macam-
macam polimerisasi propilen:
a. Proses Hercules
Proses ini digunakan selama tahun 1960 dan 1970. Katalis yang
tediri dari TiCl3 dan Al(C2H5)2Cl dengan pelarut kerosin diumpankan ke
dalam reaktor CSTR yang disusun seri. Monomer diumpankan pada
reaktor pertama dan akan diikuti dengan reaksi pada reaktor berikutnya,
hal tersebut digunakan untuk menghindari adanya recycle monomer.
Suhu reaksi yang digunakan berkisar 550 C - 700 C dengan tekanan
maksimum 0.5 Mpa. Polimer dalam bentuk slurry yang telah dihasilkan
melalui proses polimerisasi dan degassing selanjutnya dikontakkan
dengan alkohol yang berfungsi sebagai pelarut serta mendeaktivasi sisa
katalis yang tidak bereaksi. Selanjutnya menetralkan HCl dengan larutan
NaOH. pada tahap ini akan menghasilkan dua fasa, yaitu terlarut dan
hidrokarbon. Pada fasa terlarut akan dipisahkan antara alkohol dengan
air menggunakan distilasi, sedangkan fasa hidrokarbon dipisahkan
antara polipropilen isotaktik dari pelarutnya dan polipropilen ataktik.
Pada tahap terakhir polimer dikeringkan dengan menggunakan gas
nitrogen.
b. Proses Spheripol

Bab I Pendahuluan
Prarancangan Pabrik Polipropilen
dari Propilen Kapasitas 95.000 ton/tahun
Proses Spheripol dikembangkan oleh Hilmont, Inc. Pada proses
ini digunakan reaktor jenis loop-tubular untuk produksi homopolimer
atau kopolimer acak. Setelah proses polimerisasi di reaktor loop-tubular
kemudian polimer dipisahkan dari monomer yang berbentuk cair dengan
proses flashing, kemudian monomer di recycle tanpa adanya kompresi
ulang.
c. Proses Unipol
Pada proses ini digunakan tekanan 25-30 bar denga temperatur
60oC – 70oC pada reaktor homopolimer dan untuk reaktor kopolimer
menggunakan tekanan 20 bar. Katalis yang digunakan merupakan TiCl 4
dengan penyangga MgCl2 dan kokatalis Al-trialkil, dengan penambahan
donor elektron berupa alkylphthalate dan alkoxysilanes.

Polimerisasi propilen juga dapat dibedakan macam macam


prosesnya berdasarkan fase yang digunakan. Berikut perbandingan
beberapa proses berdasarkan fasenya.
Tabel 1.2 Perbandingan proses polimerisasi propilen fase cair.
Hercules Montedison Mitsui-Toatsu Spheripol
Tekanan 5 bar 5-15 atm 10 kg/cm2 35-50 bar
Temperatur (oC) 60-80 60-80 50-70 60-80
Pemakaian
Ya Ya Ya Tidak
Pelarut
 Arco Polm.  Basell Tech.
 El Paso Co. BV
Polyolefin,
Lisensor - -
USA
 Chemie Linz,
Austria

Tabel 1.3 Perbandingan proses polimerisasi propilen fase gas.


Bab I Pendahuluan
Prarancangan Pabrik Polipropilen
dari Propilen Kapasitas 95.000 ton/tahun
Novolen Unipol BP Amoco Mitsui
Tekanan 20 bar 30 atm
Temperatur (oC) 70-90 65
Pemakaian
Tidak Tidak Tidak Tidak
Pelarut
 BASF  Union  BP Amoco  Mitsui
Lisensor  Hoechst Carbide Chem, Inc.
Corp.

Berdasarkan perbandingan macam-macam proses di atas, proses yang


dipilih dalam pembuatan polipropilen adalah Unipol. Pemilihan proses
didasarkan pada:
 Kualitas produk yang konsisten karena keseragaman kondisi operasi
dalam suatu fluidized bed yang tercampur sempurna
 Jenis produk yang fleksibel
 Operasi yang stabil yang menjamin target produksi, target mutu, serta
on stream yang baik
 Pendingin siklus gas blower Pendingin siklus gas katalis
 Sistem reaksi yang tangguh dan mudah dikontrol yang berkaitan
dengan kemandirian proses
 Tekanan dan temperatur yang rendah akan meningkatkan keselamatan
operasi

1.4.2 Kegunaan Produk


Polipropilen yang diproduksi secara komersial terdiri atas tiga jenis,
yaitu Homopolimer, Kopolimer Random, dan Kopolimer Impak.
Homopolimer adalah polimer yang terbentuk dari satu macam
monomer. Homopolimer dihasilkan langsung dalam satu reaktor. Polimer
ini memiliki berat jenis paling ringan, tingkat kejernihan yang lebih baik

Bab I Pendahuluan
Prarancangan Pabrik Polipropilen
dari Propilen Kapasitas 95.000 ton/tahun
dibandingkan kopolimer, permukaan kristal yang halus dan daya tahan
terhadap tumbukan, kelembaban, abrasi, dan gesekan.
Kopolimer random mengandung etilen yang bereaksi Bersama
propilen dalam pembentukan rantai polimer. Kopolimer ini juga langsung
dihasilkan dalam satu reaktor. Dibandingkan dengan homopolimer, polimer
ini memiliki sifat pengkristalan yang lebih rendah dan memiliki butiran
sperulit yang lebih kecil.
Kopolimer impak/blok merupakan campuran antara homopolimer
dengan fasa karet etilen-propilen. Kopolimer ini memiliki titik leleh paling
tinggi dengan dua atau lebih fasa kelelehan, memiliki kekakuan dan
kekerasan lebih rendah daripada homopolimer, ketahanan terhadap
tumbukan pada temperatur rendah cukup baik, dan tidak tembus cahaya.
Kopolimer ini dihasilkan secara bertahap melalui pembentukan
homopolimer pada reaktor prtama dan diikuti dengan pembuatan fasa karet
etilen-propilen pada reaktor kedua.
Produk yang dihasilkan tersebut dapat digunakan pada berbagai
aplikasi. Aplikasi dari berbagai spesifikasi produk tersebut dapat digunakan
untuk berbagai keperluan antara lain:
a. BOPP (Bioxially Oriented Polypropylene) Film
Jenis ini merupakan resin dengan berat molekul tertinggi yang
diproduksi. Penggunaannya antara lain untuk bahan kemasan
makanan, rokok, plastik laminating, plastic dekorasi.
b. Yarn
Banyak digunakan sebagai bahan baku pembuatan karung bahan
kimia, juga untuk bagian bawah karpet, dan tali raffia. Sifatnya kuat,
licin, dan tidak menyerap air.
c. IPP (Inflation Polypropylene) Film
Resin ini paling banyak diproduksi dan digunakan untuk kemasan
makanan, kantong plastic bagian dalam dan pembungkus tekstil.
d. Injection Molding

Bab I Pendahuluan
Prarancangan Pabrik Polipropilen
dari Propilen Kapasitas 95.000 ton/tahun
Resin ini paling banyak digunakan untuk keperluan peralatan rumah
tangga seperti botol, kursi, peralatan dapur dan juga untuk keperluan
otomotif.
e. Fiber
Jenis ini digunakan untuk karpet, benang, dan karpet pelapis.
f. Thermoforming
Resin ini banyak digunakan untuk gelas dan wadah plastik. Sifatnya
bening, kuat dan tidak menimbulkan bau dan rasa.
g. Cast film
Digunakan untuk bahan pelapis pada metal atau logam. Berupa
lembaran yang dalam pembuatannya hanya ditarik dengan satu arah
tetapi lebih lembut karena bersifat fleksibel.
1.4.3 Sifat Fisis dan Sifat Kimia
A. Bahan Baku
Propilen
1) Sifat Fisis Propilen :
Berat molekul : 42,0804 kg/kmol
Titik beku : -185 oC
Titik didih : - 48oC (748 mmHg)
Densitas cair pada 223 K : 0,612 g/cc
Viskositas : 1,56 cp
2) Sifat Kimia Propilen
Sifat kimia yang\ khas dari propilen adalah satu ikatan
rangkap dan atom hidrogen pada rumus bangun propilen seperti
tampak pada gambar :

Gambar 1.5 Rumus bangun Propilena

Bab I Pendahuluan
Prarancangan Pabrik Polipropilen
dari Propilen Kapasitas 95.000 ton/tahun
Atom karbon nomor 1 dan 2 mempunyai bentuk trianguler
planar seperti yang terdapat pada etilen. Atom-atom ini tidak bebas
berotasi karena adanya ikatan rangkap tadi. Atom karbon nomor 3
adalah tetrahedral, seperti pada metana.
Atom-atom hidrogen yang terikat pada atom karbon ini
adalah hidrogen asiklis ikatan rangkap yang ada pada propilen terdiri
dari satu ikatan sigma ( σ) yang terbentuk dari overlapping dua
orbital sp2 dan satu ikatan phi (π) yang terbentuk diatas dan dibawah
ruang antar dua karbon dengan sisi dua orbital p ikatan phi (π)
bertanggung jawab untuk beberapa reaksi dengan senyawa ini. Ikatan
π berperan sebagai sumber elektron untuk reaksi elektrofilik. Contoh
sederhana adalah reaksi adisi dan hidrogen atau suatu halogen.
CH3CH = CH2 + H2 → CH3CH2CH3
CH3CH = CH2 + Cl2 → CH3CHClCH2Cl
Beberapa reaksi propilen diantaranya adalah :
a) Alkilasi
Reaksi alkalisi terhadap benzena oleh propilen dengan adanya
katalis AlCl3 akan menghasilkan suatu alkil benzena. Reaksi:
C6H6 + C3H6 → C6H6CH(CH3)2
b) Khlorinasi
Alkil klorida dapat dibuat dengan cara khlorinasi dan non katalitik
terhadap propilen fase gas pada suhu 500oC dalam reactor
adiabatik. Prinsip reaksi ini terdiri dari substitusi sebuah atom
khlorinasi terhadap atom hidrogen pada propilen. Reaksi :
c) Oksidasi
Propilen dapat dioksidasi menjadi akrolein dengan adanya katalis
CuO. Umpan masuk reaktor dengan komposisi 20% volume
propilen, 20% volume udara dan 60% volume steam dengan
waktu kontak satu detik. Pengambilan produk akrolein adalah

Bab I Pendahuluan
Prarancangan Pabrik Polipropilen
dari Propilen Kapasitas 95.000 ton/tahun
dengan quench serubbing effluent reaktor menggunakan campuran
air dan propilen.
B. Impuritas
Propana (C3H8)
1) Sifat Fisis Propana
Berat Molekul : 44,097 gr/mol
Titik didih : -42,05oC
Titik beku : -187.65 oC
Suhu kritis : 96,5 oC
Massa jenis : 0,493 g/cm3 (25oC)
2) Sifat Kimia Propana
Merupakan senyawa kovalen polar. Propana mudah terbakar dan
memiliki ikatan tunggal.
C. Bahan Pembantu
1) Titanium (IV) Chlorida (TiCl4)
a) Sifat Fisis TiCl4 :
Rumus molekul : TiCl4
Densitas (30oC) : 1,726 gr/ml
Titik didih : 136,4oC
b) Sifat Kimia TiCl4 :
Sangat reaktif denga air. Kontak dengan udara lembab
akan menghasilkan gas yang mudah terbakar dan dapat
menyebabkan iritasi jika terhirup.
2) Tetra Etil Aluminium (TEAl)
a) Sifat Fisis TEAl :
Rumus molekul : Al(C2H5)3
Densitas : 0,835 g/ml
Titik didih : 186oC (1 atm)
b) Sifat Kimia TEAl

Bab I Pendahuluan
Prarancangan Pabrik Polipropilen
dari Propilen Kapasitas 95.000 ton/tahun
Sangat reaktif terhadap air dan udara. TEAl bersifat
phyrophoric yaitu terbakar spontan jika berkontak dengan udara
dan akan meledak bila berkontak dengan air.
3) Nitrogen (N2)
a) Sifat Fisis Nitrogen
Rumus Molekul : N2
Massa atom : 14,0067 g/mol
Titik lebur : -210 °C
Titik didih : -195,8 °C
Massa jenis : 1,2151 gr/cm3
b) Sifat Kimia Nitrogen
 Reaksi nitrogen dengan Oksigen
N2 (g) + O2 (g) → 2NO (g)
O2N2 (g) + O2 (g) → 2NO2 (g)
 Rekasi nitrogen dengan fluor
N2 (g) + 3F2 (g) → 2NF2 (g)
 Reaksi Nitrogen dengan logam
N2 (g) + 6Li (s) → 2 LiN (g)
N2 (g) + 6Ba (s) → 2 BaN (g)
N2 (g) + 6Mg (s) → 2 MgN (g)
4) Hidrogen (H2)
a) Sifat Fisis Hidrogen :
Densitas : 0,06948 gr/ml
Titik didih : -252,8oC
Titik lebur : -259,2oC
Titik kritis : 33,2 K
Tekanan kritis : 12,762 atm
Viskositas : 0,013 cp
b) Sifat Kimia Hidrogen

Bab I Pendahuluan
Prarancangan Pabrik Polipropilen
dari Propilen Kapasitas 95.000 ton/tahun
Hidrogen bereaksi dengan O2 membentuk air pada kondisi
yang sesuai. Reaksi berjalan lambat pada suhu di bawah 55 oC,
tetapi pada suhu tinggi reaksi disertai ledakan yang keras.
Hidrogen dapat bereaksi dengan golongan halida dan dapat
mereduksi oksida logam pada kisaran temperatur tertentu. Pada
temperatur tinggi hidrogen bereaksi dengan karbon menghasilkan
metana.
D. Produk
Polipropilen (C3H6)
1) Sifat Fisis Polipropilen
Rumus Molekul: (C3H6)n
Titik leleh : 165oC
Densitas : 0,92-0,94
2) Sifat Kimia Polipropilen
Polipropilena merupakan bahan baku utama pembuatan
plastic dan polimer hidrokarbon linier yang tersusun dari monomer
propilena dengan unit berulang.

Gambar 1.6 Monomer propilena


Berdasarkan kelakuan polimer terhadap temperatur,
polipropilena dapat digolongkan sebagai polimer termopalstik karena
dapat melunak jika dipanaskan, mengalir jika diberi tekanan, dan
akan kembali ke sifat padatan jika didinginkan.
Polipropilena memiliki resistensi tinggi terhadap zat kimia,
larut dalam hidrokarbon alfatik dan aromatic berberat molekul tinggi.
Pada temperatur tinggi polipropilena juga dapat teroksidasi oleh
oksidator seperti H2SO4 dan HNO3 pekat. Hal ini dikarenakan pada
struktur kimia polipropilena terdapat atom C primer, sekunder, dan
tersier. Atom H yang terikat pada atom C tersier pada rantai molekul
Bab I Pendahuluan
Prarancangan Pabrik Polipropilen
dari Propilen Kapasitas 95.000 ton/tahun
polipropilena bersifat kurang stabil dibandingkan dengan yang terikat
pada atom C primer dan sekunder.
1.4.4 Tinjauan Proses Secara Umum
Teknologi proses UNIPOL merupakan teknologi produksi
polipropilen pada fase gas Umpan propilen dengan kemurnian 99,8%
masuk ke dalam reaktor melalui bagian bawah reaktor. Sistem reaktor
berupa bejana vertikal, dimana membesar pada bagian atas untuk
menangkap partikel polimer pada bagian atas. Reaktor terbuat dari carbon
steel dan beroperasi pada tekanan 34,5 bar, pada suhu 65oC. Pada reaktor
ditambahkan katalis dank ko-katalis serta hydrogen untuk mengkontrol
berat molekul polimer. Resin yang keluar dari reaktor kemudian masuk ke
dalam bin dan dimurnikan dari senyawa hidrokarbon yang terbawa
sebelum dikirim ke pelleting (Maddah, 2016).

1.5 Gross Profit Margin (GPM)


Harga Propilen: 786 $/ton
Kemurnian : 99,8% (0,998)
Harga Polipropilen: 1165 $/ton
Kemurnian : 98% (0,98)
Reaksi:
9077,9468 C3H6 (C3H8)9077,9468

GPM= ( rasio ×harga


kemurnian ) produk + (
kemurnian )
rasio × harga
bahan baku

GPM=( ) +( )
1× 1165 9077,9468 ×786
0,98 0,998
GPM=1188,7755+7149565
GPM=7150753,775
7150753,775
%GPM = × 100 %
7149565
%GPM =100,0166 %

Bab I Pendahuluan

Anda mungkin juga menyukai