Anda di halaman 1dari 4

Analisis Anggaran Perusahaan

Astra Agro Lestari TBK

Nama : Igor Humbara Nathanael R. M.


Nim : 1706619053
Kelas : S1 B Akuntansi 2019

Universitas Negeri Jakarta


A. Analisis Proses Bisnis Astra Agro Lestari Tbk (AALI)

Astra Agro Lestari Tbk (AALI) Tahun 2020 merupakan tahun yang sangat menantang bagi
industri kelapa sawit. Pada awal tahun sampai dengan bulan Mei, harga CPO mengalami
penurunan mencapai USD 531 per ton. Namun, harga CPO naik signifikan sampai dengan akhir
tahun 2020 dengan menyentuh harga tertinggi sebesar USD 959 per ton. Naiknya harga CPO
diakibatkan oleh berjalannya program B30 yang mendorong permintaan di dalam negeri. Selain
itu, naiknya permintaan bahan baku oleochemical yang berasal dari kelapa sawit juga mengalami
peningkatan akibat kebutuhan sanitasi dalam penanganan Covid-19 di seluruh dunia.

Dari sisi penawaran, menurunnya produksi CPO yang diakibatkan oleh efek musim kemarau
dapat mendorong meningkatnya harga CPO. Kondisi ini mendorong Perseroan untuk
meningkatkan produktivitas, efektivitas dan efisiensi yang berfokus pada pengembangan
program Xpro yang mengacu pada Standard Operational Procedure (SOP). Dengan demikian
proses kontrol dan evaluasi dapat berjalan secara efektif. Perseroan juga mengembangkan
program digitalisasi yang berfokus pada standarisasi proses kerja serta kecepatan dan ketepatan
penyajian data melalui Operation Center of Astra Agro (OCA). Seluruh Aplikasi yang
dikembangkan terintegrasi dengan OCA.

.
B. Analisis Fungsi dan Manfaat Penyusunan Anggaran ( AALI)

Fungsi dan Peranan penyusunan dalam anggaran sendiri sangat membantu perusahaan (Astra
Agro Lestari Tbk) khususnya membantu tugas manajemen dalam pelaksanaan, fungsi
perencanaan, koordinasi, pengawasan dan juga sebagai pedoman kerja dalam menjalankan
perusahaan untuk tujuan yang telah ditetapkan.

Perseroan telah mencatat penjualan CPO pada tahun 2020 sebesar 1,50 juta ton atau turun
sebesar 13,9% dari tahun 2019 sebesar 1,74 juta ton. Penurunan tersebut diikuti dengan
penurunan penjualan produk turunan CPO sebesar 12,7% dari 605 ribu ton di tahun 2019
menjadi 528 ribu ton di tahun 2020. Selain penjualan produk CPO dan turunannya, Perseroan
juga mencatat penjualan Kernel pada tahun 2020 sebesar 197 ribu ton atau turun sebesar 24,5%
dari tahun 2019 sebesar 261 ribu ton.

Namun, penurunan tersebut tidak mempengaruhi penjualan produk turunan Kernel dimana
mengalami kenaikan sebesar 2,5% dari 88 ribu ton di tahun 2019 menjadi 91 ribu ton di tahun
2020. Perseroan memasarkan semua produknya di dalam negeri maupun ke luar negeri.
Beberapa tujuan pasar luar negeri Perseroan adalah Tiongkok, Korea Selatan, India, Banglades,
Filipina, Pakistan, Singapura dan Kenya.

Tahun 2020 merupakan tahun yang penuh dengan tantangan bagi perusahaan, dimana terdapat
virus Covid-19 yang menyebar di seluruh dunia. Efek dari musim kemarau panjang yang terjadi
pada tahun 2019 juga masih mengakibatkan penurunan produksi kelapa sawit. Walaupun
demikian, Perseroan yakin bahwa jangka panjang sector perkebunan kelapa sawit masih
prospektif. Perseroan melihat bahwa permintaan masih akan stabil mengingat penggunaan
minyak sawit sebagai bahan baku utama pangan, non-pangan, maupun sebagai sumber bahan
bakar nabati (biodiesel). Biodiesel merupakan upaya Pemerintah dalam memperbesar daya serap
produk minyak sawit di pasar dalam negeri. Dengan tantangan serta peluang yang diberikan oleh
Pemerintah, industry kelapa sawit dapat meningkatkan produktivitas melalui perbaikan tata
kelola perkebunan kelapa sawit.
Daftar Pustaka

https://www.idx.co.id/perusahaan-tercatat/laporan-keuangan-dan-tahunan/AALI_Annual
Report_2020 pdf

Anda mungkin juga menyukai