1. SEJARAH KEPAILITAN
1. Zaman Romawi:kalau Debitur Wanprestasi Harus Bertanggungjawab Secara
Fisik (Kerja Paksa, Disandera,dijadikan/Dijual Sbg Budak);
2. Zaman Yunani Kuno,jenazah Debitur Dpt Disita Sbg Jaminan Utang;
3. Dlm Perkembangannya(abad Ke 2 Masehi) Perbudakan Dihapus,ttp Masih
Dilakukan Penyanderaan (Gijzelling) & Terakhir Penyanderaan Bukan Pada
Fisik Debitur Ttp Pada Harta Debitur(missio In Bona=harta Kekayaan Debitur
Dijual U/Melunasi Hutang).
4. Hindia Belanda:
A.Diatur Pada Kuh Dagang (Khusus Untuk Pedagang/Pengusaha);
B.Reglement Op De Rechtsvordering (Rv) Untuk Yg Bukan
Pedagang/Pengusaha;
C.Faillissementsverordening (St.105-217) Mulai Berlaku Tgl 1 Nopember
1905(dgn Berlakunya Faillessementsverordenng Ini,ketentuan A Dan B Tsb
Di Atas Dicabut) ;
D.Perpu Nmr 1 Tahun 1998 Yg Menjadi Uu Nmr 4 Ahun 1998;
E.UU Nmr 37 Tahun 2004 Ttg Keapilitan Dan Pkpu Mulai Berlaku Tgl 18
Okt.2004.
2.PENGERTIAN
1. Kuh perdata;
2. UU Nomor 37 thn 2004 ttg kepailitan dan PKPU;
3. Kuh Pidana;
4. UU Nomor 40 thn 2007 ttg pt.
Adapun yang dapat dinyatakan pailit adalah seorang debitur yg sdh
dinyatakan tdk mampu membayar utang-utangnya lagi. Pailit dapat
dinyatakan atas :
1. Permohonan debitur sendiri
2. Permohonan satu atau lebih kreditur
3. Pailit hrs dgn putusan pengadilan
4. Pailit bias atas permintaan kejaksaan utk kepentingan umum
5. Bila debitunya Bank, permohonan pailit hanya bias dilakukan oleh BI
6. Bila debitunya perusahaan efek, bursa efek, lembaga kliring dan
penjaminan, lembaga penyimpanan dan penyelesaian, permohonan
pailit hanya dapat diajukan oleh badan pengawas pasar modal
(BAPEPAM).
7. Dalam hal debiturnya perusahaan asuransi, reasuransi, dana pension
atau BUMN yg bergerak dibidang kepentingan public, permohonan
pailit hanya dapat diajukan oleh Menteri Keuangan
5.ASAS-ASAS KEPAILITAN
1.Keseimbangan
Yaitu di satu pihak terdapat ketentuan yg dpt mencegah terjadinya
penyalahgunaan pranta dan lembaga kepailitan oleh debitur dan
kreditur yg tdk jujur
2.Kelangsungan usaha
Terdapat ketentuan yg memungkinkan perusahaan debitur yg
prospektif tetap berlangsung.
3.Keadilan
Ketentuan mengenai kepailitan dapat memenuhi rasa keadilan bagi
para pihak yg berkepentingan.
4.Integrasi
Mengandung arti bahwa system hukum formal dan materiilnya
merupakan suatu kesatuan yg utuh.
6. AKIBAT DIJATUHKANNYA PAILIT
1. Terjadi perdamaian;
2. Insolvensi dilanjutkan
3. Likuidasi(pemberesan);
4. Rehabilitasi.
14.UPAYA HUKUM KEPAILITAN