Akibat Kepailitan diatur dalam UUK No.37 Tahun 2004 diatur pada bagian tersendiri
pada bab II, Bagian Kedua mulai dari pasal 21 sampai dengan pasal 64.
A. Akibat Kepailitan Terhadap Debitur Pailit dan Hartanya
Menurut pasal 22 UUK No.37 tahun 2004, ketentuan sebagaimana dimaksud dalam
pasal 21 tidak berlaku terhadap :
a. Benda,termasuk hewan yang benar-benar dibutuhkan oleh Debitor sehubungan
dengan pekerjaannya, perlengkapannya, alat- alat medis yang dipergunakan
untuk kesehatan, tempat tidur dan perlengkapannya yang digunakan oleh
Debitor dan keluarganya, yang terdapat di tempat itu.
b. Segala sesuatu yang diperoleh Debitor dari pekerjaannya sendiri sebagai
penggajian dari suatu jabatan atau jasa, sebagai upah, pensiun, uang tunggu
atau uang tunjangan,sejauh ditentukan oleh hakim pengawas ; atau
c. Uang yang diberikan kepada Debitor untuk memenuhi suatu kewajiban
memebri nafkah menurut undang – undang
Menurut pasal 40 UUK No. 37 Tahun 2004, segala warisan yang selama kepailitan
menjadi hak debitur pailit , tidak boleh diterima oleh kurator, kecuali apabila menguntungkan
harta pailit. Sedang untuk menolak semua warisan, Kurator memerlukan izin dari hakim
pengawas.
Menurut pasal 40 UUK, apabila nilai harta pailit yang dapat dibayarkan kepada
kreditur yang diistimewakan dan kreditur konkruen melebihi jumlah tagihan terhadap harta
pailit, dalam jangka waktu 14 hari terhitung sejak putusan pernyataan pailit mempunyai
kekuatan hukum yang tetap, hakim pengawas dapat menetapkan :
a. Batas Akhir Pengajuan tagihan;
b. Hari, Tanggal, Waktu dan tempat rapat kreditur untuk mengadakan
pencocokan utang