Antara :
Melawan :
Kepada Yth.
Di –
Tenggarong
Dengan Hormat,
Setelah membaca dan mempelajari secara cermat Eksepsi dan Jawaban Tergugat, maka
perkenankanlah kami yang bertanda tangan dibawah ini :
Abdullah Khaliq, SH.,MH, adalah Advokat/Pengacara dan Konsultan Hukum pada “Kantor Hukum
Haji Nasrun Mumin Law Firm” Alamat Jl. Awanglong Senopati, No.22, Rt.04 Kelurahan Sukarame,
Tenggarong, Kalimantan Timur. Sebagai Penerima Kuasa berdasarkan Surat Kuasa Khusus
tertanggal 05 Januari 2024, dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama klien kami : ----------------
Umur : 30 Tahun
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Jl. Usaha Tani, Perumahan Kendis, Blok. A3 Nomor 15, Rt.18, Rw.0, Kel.
Mangkurawang, Tenggarong,
Dengan ini akan mengajukan replik atas jawaban dari tergugat tertanggal 19 Februari 2024, dengan
Nomor Perkara : 82/Pdt.G/2024/PA.Tgr
Dalam eksepsi:
1. Bahwa Penggugat menolak dengan tegas seluruh dalil-dalil jawaban Tergugat, kecuali
mengenai hal-hal yang secara tegas-tegas diakui akan kebenarannya dan Penggugat
bertetap pada dalil-dalil gugatan semula;
2. Bahwa penjelasan tentang permasalahan yang menyebabkan perselisihan dan
pertengkaran yang menyebabkan tidak ada harapan akan hidup rukun lagi dalam rumah
tangga:
a. Bahwa Penggugat sudah memberikan yang terbaik kepada Tergugat, baik tanggung-
jawab, pengertian maupun kesetiaan. Namun Tergugatlah yang tidak dapat
mengimbangi pengorbanan Penggugat. Tergugat juga terlalu sering melakukan dan
membuat pertengkaran dan ancaman-ancaman sehingga Penggugat merasa depresi
dan stress berat yang membuat penggugat sampai memeriksa mental dan kejiwaan
pada psikolog, sesuai dengan penjelasan dalil-dalil gugatan penggugat, ;
b. Bahwa tergugat melakukan KDRT dan melakukan Perselingkuhan terhadap penggugat,
sehingga menyakiti hati penggugat, yang penggugat dalam hal ini terganggu pikiran, jiwa
dan mentalnya, sehingga penggugat tetap dengan pendiriannya sesuai dengan dalil-
dalil gugatan penggugat untuk mengakhiri hubungan pernikahannya dengan tergugat.
c. Bahwa berdasarkan pasal 19 PP 9/1975 jo. Pasal 116 KHI mengatur bahwa
perceraian dapat terjadi karena alasan yang kami dalilkan di gugatan adalah dengan
landasan berikut :
1. Salah satu pihak berbuat zina atau menjadi pemabok, pemadat, penjudi, dan
lain sebagainya yang sukar disembuhkan;
2. Salah satu pihak melakukan kekejaman atau penganiayaan berat yang
membahayakan pihak lain;
3. Antara suami dan istri terus-menerus terjadi perselisihan dan pertengkaran dan
tidak ada harapan akan hidup rukun lagi dalam rumah tangga;
4. melanggar taklik-talak;
1. bahwa hak asuh anak harus tetap pada penguasaan penggugat, dikarenakan tergugat tidak
sanggup mendidik anak dengan baik. Berdasarkan pasal 105 (a) Kompilasi Hukum Islam
(KHI) disebutkan bahwa pemeliharaan anak yang belum mumayyiz atau belum berumur 12
tahun adalah hak ibunya;
2. Bahwa penggugat menolak jawaban tergugat untuk seluruhnya.
3. Bahwa tekad dan keputusan Penggugat sudah bulat untuk tetap ingin bercerai dengan
tergugat;
Demikian replik penggugat ini dibuat , atas perhatian Majelis Hakim yang terhormat, Sebelum dan
sesudahnya kami ucapkan terima kasih.