Anda di halaman 1dari 8

REPLIK

PENGGUGAT KONVENSI DAN


JAWABAN TERGUGAT REKONVENSI

Dalam Perkara Perdata Agama Nomor 1968/Pdt.G/2022/PA.Pbr

ANTARA

RIKO VARIAS Bin BINU ALIWAR ………………………..


…...PENGGUGAT

MELAWAN

YANELIZA Bin SYAMSI ……..………………………………...


….TERGUGAT

Halaman 1 dari 9
Kepada Yth,
Bapak Ketua Majelis / Hakim Anggota
Pengadilan Agama Pekanbaru
Perkara Nomor 1968/Pdt.G/2022/PA.Pbr
di –
Pekanbaru

Hal: Replik Penggugat Konvensi dan Jawaban Tergugat Rekonvensi

Assalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh


Dengan Hormat,
Yang bertanda tangan dibawah ini, yang dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama saya
sendiri yaitu :
RIKO VARIAS Bin BINU ALIWAR, Umur 49 tahun, tempat dan tanggal lahir : Pariaman, 11
Juni 1973, Agama Islam, Pekerjaan Pegawai Negeri Sipil, Alamat : Jalan Bukit Cendana II No.
C1 (Perumahan Cendana Bukit Barisan), RT. 002, RW. 009, Kelurahan Pematang Kapau,
Kecamatan Kulim, Pekanbaru – Riau.-
Untuk selanjutnya disebut-------PENGGUGAT KONVENSI/TERGUGAT REKONVENSI;
Dengan ini Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi Mengajukan Replik atas Eksepsi,
Jawaban Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi dan Jawaban Penggugat Konvensi/Tergugat
Rekonvensi atas Gugatan Penggugat Rekonvensi/Tergugat Konvensi diajukan pada persidangan
hari Rabu tanggal 30 November 2022 dalam Perkara Nomor 1968/Pdt.G/2022/PA.Pbr tertanggal
24 Oktober 2022, dengan dalil-dalil sebagai berikut:

DALAM EKSEPSI:
Bahwa Eksepsi yang diajukan oleh Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi dalam perkara ini
adalah tidak beralasan hukum dan karenanya Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi mohon
kepada Majelis Hakim Yang Mulia sudilah untuk menolak dengan alasan dan argumentasi
sebagai berikut:
1. Bahwa Eksepsi Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi yang pada pokoknya
menyebutkan Gugatan Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi Tidak Jelas dan Kabur
(Obscuur Libel) dengan alasan dalam gugatan harta bersama harus menguraikan tanggal
diperolehnya harta bersama, luasan dan batas-batas objek sengketa adalah hal yang tidak
berdasar hukum dan keliru karena surat-surat dari objek-objek yang merupakan harta
bersama tersebut berada ditangan atau penguasaan dari Tergugat Konvensi/ Penggugat
Rekonvensi, sehingga Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi hanya mengetahui tempat
dan dimana objek-objek harta tersebut dan akan Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi
buktikan pada saat disidang pembuktian dalam perkara a quo ini;

Halaman 2 dari 9
2. Bahwa menurut hukum alasan suatu gugatan kabur atau tidak jelas adalah apabila gugatan
tersebut sulit untuk dimengerti atau dipahami baik mengenai posita ataupun petitumnya;
Berdasarkan alasan dan penjelasan Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi di atas, jelas
Eksepsi Tergugat dalam perkara ini adalah tidak berasalan hukum dan karenanya mohon
dikesampingkan;
DALAM KONVENSI:
1. Bahwa segala apa yang termuat dalam eksepsi di atas merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dengan pokok perkara ini;
2. Bahwa Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi tetap dengan dalil gugatan Penggugat
Konvensi/Tergugat Rekonvensi semula dan menolak semua alasan-alasan yang dikemukakan
oleh Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi dalam Eksepsi dan Jawabannya, kecuali hal-
hal yang diakui dengan tegas kebenarannya;
3. Bahwa terhadap dalil Jawaban Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi pada poin 4
(empat) huruf (c), 1 (satu) unit Mobil merk Ignis BM 1124 VK yang dikuasai oleh Penggugat
Konvensi/Tergugat Rekonvensi merupakan harta bersama yang masih kredit di Suzuki
Finance Pekanbaru selama 60 bulan dengan angsuran per/bulan sebesar Rp. 3.687.000,- (tiga
juta enam ratus delapan puluh tujuh ribu rupiah) yang setelah putusan perceraian
angsurannya dibayar oleh Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi sampai dengan saat ini,
sehingga apabila ini dibagi maka harus dijual melalui over kredit kepada pihak ketiga, yang
hasil keuntungannya dibagi seperdua bagian menjadi hak Tergugat Konvensi/Penggugat
Rekonvensi dan seperdua menjadi Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi yang
sebelumnya harus dikurangi terlebih dahulu pembayaran angsuran yang dilakukan oleh
Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi dan Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi
setelah putusan perceraian;
4. Bahwa terhadap dalil Jawaban Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi pada poin 5
(lima), yang pada pokoknya menyatakan bahwa 1 (satu) unit Mobil merk Expander BM 1046
VQ setelah putusan perceraian hingga sekarang Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi
yang membayar angsuran mobil tersebut sehingga tidak bisa dibagi sebagai harta bersama
karena tidak sempurna diperoleh dalam masa perkawinan adalah tidak berdasarkan hukum
dan sangat keliru karena berdasarkan Undan-Undang Perkawinan No. 1 tahun 1974 yaitu:

Pasal 35 ayat (1) :


Harta benda yang diperoleh selama perkawinan merupakan harta bersama;

Pasal 36 :
1) Mengenai harta bersama suami atau isteri dapat bertindak atas persetujuan kedua belah pihak;

2) Mengenai harta bawaan masing-masing suami dan isteri mempunyai hak sepenuhnya untuk
melakukan perbuatan hukum mengenai harta bendanya;

sehingga apabila ini dibagi maka pembagiannya sama dengan poin 3 (tiga) di atas yaitu harus
dijual melalui over kredit kepada pihak ketiga, yang hasil keuntungannya dibagi seperdua
bagian menjadi hak Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi dan seperdua menjadi

Halaman 3 dari 9
Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi yang sebelumnya harus dikurangi terlebih dahulu
pembayaran angsuran yang dilakukan oleh Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi dan
Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi setelah putusan perceraian;

5. Bahwa terhadap dalil Jawaban Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi pada poin 6


(enam) yang pada pokoknya menyatakan 1 (satu) petak, terletak di Desa Saok Lawas,
Kecamatan Kubung, Kabupaten Solok Provinsi Sumatera Barat bukanlah harta bersama
melainkan harta pusaka tinggi kaum Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi yang
diperoleh secara turun temurun adalah hal yang mengada-ada dan keliru, yang benar adalah 1
(satu) petak, terletak di Desa Saok Lawas, Kecamatan Kubung, Kabupaten Solok Provinsi
Sumatera Barat diperoleh dari hasil jual beli antara Penggugat Konvensi/Tergugat
Rekonvensi dengan Mak Angah (Paman dari Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi)
pada tahun 2013 senilai Rp. 18.000.000,- (delapan belas juta rupiah) dan surat objek tanah
tersebut dikuasai oleh Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi dan saat ini objek tersebut
telah dibangun diatasnya kolam ikan permanen;
6. Bahwa terhadap dalil Jawaban Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi pada poin 7
(tujuh) yang pada pokoknya menyatakan Emas 100 (seratus) emas untuk menebus Gadai
tanah sawah terletak di Desa Saok Lawas, Kecamatan Kubung, Kabupaten Solok, Provinsi
Sumatera Barat dalah tidak berdasar dan keliru karena 100 (seratus) emas yang digunakan
untuk menebus gadai tanah sawah tersebut menggunakan harta bersama antara Penggugat
Konvensi/Tergugat Rekonvensi dengan Tergugat Konvensi/ Penggugat Rekonvensi yang
terjadi pada tahun 2013;
DALAM REKONVENSI:
1. Bahwa Tergugat Rekonvensi/Penggugat konvensi menolak dengan tegas seluruh dalil-dalil
yang telah diajukan oleh Penggugat Rekonvensi/Tergugat Konvensi dalam Gugatan
Rekonvensinya dan mohon dianggap terulang kembali dalil-dalil yang telah dinyatakan
secara tegas oleh Tergugat Rekonvensi/Penggugat Konvensi sebagaimana Replik dalam
Pokok Perkara di atas menjadi satu kesatuan dalam jawaban Rekonvensi ini;
2. Bahwa terhadap dalil Rekonvensi pada poin 3 (tiga) dan 4 (empat) dari Penggugat
Rekonvensi/Tergugat Konvensi adalah hal yang keliru dan tidak paham makna dari Surat
Edaran Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama Nomor 1669/DJA/HK.00/5/2021 perihal
Jaminan pemenuhan Hak-hak Perempuan dan Anak pasca Perceraian jo. Pasal 149 Kompilasi
Hukum Islam karena perceraian yang terjadi karena Gugatan dari seorang istri kepada
suaminya dipengadilan Agama dan jika dikabulkan permohonan cerainya, maka seorang istri
berhak mendapat:
a. Berhak atas nafkah lampau, apabila selama perkawinan tersebut, suami tidak memberi
nafkah;

Halaman 4 dari 9
b. Perempuan berhak atas harta bersama, dibagi menurut ketentuan sebagaimana tersebut
dalam Pasal 96 dan 97 KHI;
c. Perempuan berhak untuk mendapatkan hak Hadhanah bagi anak yang belum berumur 12
tahun;
3. Bahwa pada pokoknya Tergugat Rekonvensi/Penggugat Konvensi merasa keberatan dan
menyatakan tidak sanggup memenuhi tuntutan Penggugat Rekonvensi/Tergugat Konvensi
tersebut pada poin 5 (lima) Rekonvensi, akan tetapi untuk memenuhi tanggung jawab
Tergugat Rekonvensi/Penggugat Konvensi menurut ketetentuan PerUndang-undangan dan
tanggung jawab Tergugat Rekonvensi/Penggugat Konvensi kepada Allah SWT diakhirat
nanti maka Tergugat Rekonvensi/Penggugat Konvensi akan berupaya memenuhi terkait
nafkah mut’ah yaitu sebesar Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah);
4. Bahwa terhadap dalil Rekonvensi pada poin 9 (sembilan) dan 10 (sepuluh) dari Penggugat
Rekonvensi/Tergugat Konvensi adalah permintaan yang sangat tidak wajar dan tidak masuk
akal bagi Tergugat Rekonvensi/Penggugat Konvensi karena semua biaya kehidupan anak
menjadi tanggung jawab sepenuhnya Tergugat Rekonvensi/Penggugat Konvensi, sedangkan
setelah putusnya perceraian, Hak asuh anak dilakukan sebagai berikut :
a. Anak pertama (Vadel Arinilhaqqi, 24 tahun) adalah diasuh secara bersama-sama dengan
biaya yang diberikan oleh Tergugat Rekonvensi/Penggugat Konvensi setiap minggu
sekitar Rp. 350.000,- sampai dengan Rp. 700.000,- melalui rekening bank milik Vadel
Arinilhaqqi;
b. Anak Kedua (Puteri Lotusia Nurulummi, 21 tahun) adalah diasuh oleh Tergugat
Rekonvensi/Penggugat Konvensi, sehingga biaya Hadhanah dan pendidikannya menjadi
tanggung jawab Tergugat Rekonvensi/Penggugat Konvensi;
c. Anak Ketiga (Imam Eski Syauqi, 15 tahun) adalah diasuh oleh Penggugat
Rekonvensi/Tergugat Konvensi sehingga biaya Hadhanah dan pendidikannya menjadi
tanggung jawab Penggugat Rekonvensi/ Tergugat Konvensi;
5. Bahwa apabila Penggugat Rekonvensi/Tergugat Konvensi tidak sanggup untuk membiayai
sebagian biaya pendidikan terhadap anak-anak Tergugat Rekonvensi/Penggugat Konvensi
dan Penggugat Rekonvensi/Tergugat Konvensi, sehingga membebankan seluruhnya kepada
Tergugat Rekonvensi/Penggugat Konvensi, maka sudilah kiranya Hak asuh anak di pegang
oleh Tergugat Rekonvensi/Penggugat Konvensi dan kemudian tidak perlu lagi ada
kewajiban bagi Penggugat Rekonvensi/Tergugat Konvensi untuk membiayai Ketiga anak
Tergugat Rekonvensi/Penggugat Konvensi dan Penggugat Rekonvensi/Tergugat Konvensi;
6. Bahwa terhadap dalil Rekonvensi pada poin 11 (sebelas) dari Penggugat
Rekonvensi/Tergugat Konvensi patutlah dikesampingkan karena tidak berdasar hukum dan
merupakan bentuk ketamakan dari Penggugat Rekonvensi/Tergugat Konvensi, yang mana
penjualan dari sebidang tanah yang diatasnya berdiri rumah permanen yang terletak di Vila

Halaman 5 dari 9
Permata Senapelan Blok B6, RT.001/RW.0011, jalan Perkasa dahulu kelurahan Rejosari dan
sekarang terletak di Kelurahan Bambu Kuning Kecamatan Tenayan Raya dipergunakan
untuk kebutuhan rumah tangga dan pendidikan anak-anaknya dan perjualan tersebut
dilakukan pada masa perkawinan, sehingga tidak mungkin Tergugat Rekonvensi/Penggugat
Konvensi melakukan penjualan rumah tersebut tanpa sepengetahuan Penggugat
Rekonvensi/Tergugat Konvensi;

Berdasarkan hal - hal yang telah terurai di atas, mohon dengan hormat sudilah kiranya Majelis
Hakim untuk memeriksa dan memutus perkara ini dengan memberi putusan sebagai berikut:
PRIMER:

DALAM EKSEPSI

 Menolak Eksepsi Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi untuk seluruhnya;

DALAM KONVENSI:

1. Mengabulkan Gugatan Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi untuk seluruhnya;


2. Menyatakan sah harta bersama selama perkawinan suami-isteri antara Penggugat
Konvensi/Tergugat Rekonvensi dengan Tergugat Konvensi/ Penggugat Rekonvensi berupa :
a. Rumah 1 (satu) unit, terletak di Jl. Bukit Cendana II Perumahan Cendana Bukit Barisan
No. C1, RT. 002, RW. 009, Kelurahan Pematang Kapau Kecamatan Kulim Kota
Pekanbaru Provinsi Riau (dimana surat-suratnya berada pada Yaneliza/Tergugat);
b. Rumah 1 (satu) unit, terletak di Peumahan Polamas Blok C23, Kelurahan Alai Parak
Kopi Kecamatan Padang Timur, Kota Padang Provinsi Sumatera Barat (dimana surat-
suratnya berada pada Yaneliza/Tergugat);
c. Tanah 1 (satu) petak, terletak di Desa Saok Lawas, Kecamatan Kubung, Kabupaten Solok
Provinsi Sumatera Barat (dimana surat-suratnya berada pada Yaneliza/Tergugat);
d. Tanah 1 (satu) petak, terletak di Jorong Lori Kelurahan Lubuk Minturun Kecamatan Koto
Tangah Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat (dimana surat-suratnya berada pada
Yaneliza/Tergugat);
e. 1 (satu) unit Mobil merk Expander BM 1046 VQ (dimana surat-suratnya berada pada
Yaneliza/Tergugat);
f. 1 (satu) unit Mobil merk Ignis BM 1124 VK (dimana surat-suratnya berada pada
Yaneliza/Penggugat);
g. (satu) unit Sepeda Motor merk Mio J BM -- (dimana surat-suratnya berada pada
Yaneliza/Tergugat);

Halaman 6 dari 9
h. Emas 100 (seratus) emas, yang oleh Tergugat dijadikan tebusan Gadai tanah sawah
terletak di Desa Saok Lawas, Kecamatan Kubung, Kabupaten Solok Provinsi Sumatera
Barat (dimana surat-suratnya berada pada Yaneliza/Tergugat);
3. Menyatakan harta kekayaan yang diperoleh selama perkawinan dari bulan April 1997 sampai
dengan November 2022 antara Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi dan Tergugat
Konvensi/Penggugat Rekonvensi adalah sebagai Harta Bersama;
4. Menghukum Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi untuk membagi dan menyerahkan
harta bersama suami-isteri kepada Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi sesuai dengan
hukum Islam yakni ½ hak Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi dan ½ hak Tergugat
Konvensi/Penggugat Rekonvensi;
5. Menghukum dan/atau Memerintahkan kepada Tergugat Konvensi/ Penggugat Rekonvensi
untuk menyerahkan apa yang menjadi hak dari Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi
atas harta bersama tersebut;
6. Meyatakan sah dan berharga sita jaminan (Conservatoir Beslaag) / sita marital seluruh Harta
Bersama dalam perkara aquo;
7. Menyatakan bahwa putusan ini dapat dijalankan lebih dahulu (uitvoerbaar bij voorraad)
meskipun Tergugat Konvensi/ Penggugat Rekonvensi melakukan upaya perlawanan,
banding, atau kasasi;
8. Menghukum Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi untuk membayar segala biaya yang
timbul dalam perkara ini;

DALAM REKONVENSI:

1. Menolak Gugatan Rekonvensi dari Penggugat Rekonvensi/Tergugat Konvensi untuk


seluruhnya;
2. Membebankan kepada Tergugat Rekonvensi/Penggugat Konvensi untuk membayar sejumlah
uang karena kewajibannya yang diatur oleh undang-undang yaitu berdasarkan kemampuan
perekonomian Tergugat Rekonvensi/Penggugat Konvensi yaitu uang nafkah mut’ah sebesar
Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah);
3. Mengabulkan dan Menetapkan Hak asuh anak, biaya pemeliharaan dan pendidikan anak
kepada Tergugat Rekonvensi/Penggugat Konvensi;

SUBSIDER :

Apabila Pengadilan berpendapat lain mohon putusan seadil – adilnya (Ex Aequo Et Bono).

Demikianlah Eksepsi, Replik dan Jawaban Rekonvensi ini kami buat dengan sebenarnya, atas
putusan Bapak/Ibu Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini secara arif dan
bijaksana kami ucapkan terima kasih.

Halaman 7 dari 9
Pekanbaru, 14 Desembe 2022
Wassalammualaikum Wr. Wb.
Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi

RIKO VARIAS Bin BINU ALIWAR

Halaman 8 dari 9

Anda mungkin juga menyukai