ANTARA
MELAWAN
Halaman 1 dari 9
Kepada Yth,
Bapak Ketua Majelis / Hakim Anggota
Pengadilan Agama Pekanbaru
Perkara Nomor 1968/Pdt.G/2022/PA.Pbr
di –
Pekanbaru
DALAM EKSEPSI:
Bahwa Eksepsi yang diajukan oleh Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi dalam perkara ini
adalah tidak beralasan hukum dan karenanya Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi mohon
kepada Majelis Hakim Yang Mulia sudilah untuk menolak dengan alasan dan argumentasi
sebagai berikut:
1. Bahwa Eksepsi Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi yang pada pokoknya
menyebutkan Gugatan Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi Tidak Jelas dan Kabur
(Obscuur Libel) dengan alasan dalam gugatan harta bersama harus menguraikan tanggal
diperolehnya harta bersama, luasan dan batas-batas objek sengketa adalah hal yang tidak
berdasar hukum dan keliru karena surat-surat dari objek-objek yang merupakan harta
bersama tersebut berada ditangan atau penguasaan dari Tergugat Konvensi/ Penggugat
Rekonvensi, sehingga Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi hanya mengetahui tempat
dan dimana objek-objek harta tersebut dan akan Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi
buktikan pada saat disidang pembuktian dalam perkara a quo ini;
Halaman 2 dari 9
2. Bahwa menurut hukum alasan suatu gugatan kabur atau tidak jelas adalah apabila gugatan
tersebut sulit untuk dimengerti atau dipahami baik mengenai posita ataupun petitumnya;
Berdasarkan alasan dan penjelasan Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi di atas, jelas
Eksepsi Tergugat dalam perkara ini adalah tidak berasalan hukum dan karenanya mohon
dikesampingkan;
DALAM KONVENSI:
1. Bahwa segala apa yang termuat dalam eksepsi di atas merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dengan pokok perkara ini;
2. Bahwa Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi tetap dengan dalil gugatan Penggugat
Konvensi/Tergugat Rekonvensi semula dan menolak semua alasan-alasan yang dikemukakan
oleh Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi dalam Eksepsi dan Jawabannya, kecuali hal-
hal yang diakui dengan tegas kebenarannya;
3. Bahwa terhadap dalil Jawaban Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi pada poin 4
(empat) huruf (c), 1 (satu) unit Mobil merk Ignis BM 1124 VK yang dikuasai oleh Penggugat
Konvensi/Tergugat Rekonvensi merupakan harta bersama yang masih kredit di Suzuki
Finance Pekanbaru selama 60 bulan dengan angsuran per/bulan sebesar Rp. 3.687.000,- (tiga
juta enam ratus delapan puluh tujuh ribu rupiah) yang setelah putusan perceraian
angsurannya dibayar oleh Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi sampai dengan saat ini,
sehingga apabila ini dibagi maka harus dijual melalui over kredit kepada pihak ketiga, yang
hasil keuntungannya dibagi seperdua bagian menjadi hak Tergugat Konvensi/Penggugat
Rekonvensi dan seperdua menjadi Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi yang
sebelumnya harus dikurangi terlebih dahulu pembayaran angsuran yang dilakukan oleh
Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi dan Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi
setelah putusan perceraian;
4. Bahwa terhadap dalil Jawaban Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi pada poin 5
(lima), yang pada pokoknya menyatakan bahwa 1 (satu) unit Mobil merk Expander BM 1046
VQ setelah putusan perceraian hingga sekarang Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi
yang membayar angsuran mobil tersebut sehingga tidak bisa dibagi sebagai harta bersama
karena tidak sempurna diperoleh dalam masa perkawinan adalah tidak berdasarkan hukum
dan sangat keliru karena berdasarkan Undan-Undang Perkawinan No. 1 tahun 1974 yaitu:
Pasal 36 :
1) Mengenai harta bersama suami atau isteri dapat bertindak atas persetujuan kedua belah pihak;
2) Mengenai harta bawaan masing-masing suami dan isteri mempunyai hak sepenuhnya untuk
melakukan perbuatan hukum mengenai harta bendanya;
sehingga apabila ini dibagi maka pembagiannya sama dengan poin 3 (tiga) di atas yaitu harus
dijual melalui over kredit kepada pihak ketiga, yang hasil keuntungannya dibagi seperdua
bagian menjadi hak Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi dan seperdua menjadi
Halaman 3 dari 9
Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi yang sebelumnya harus dikurangi terlebih dahulu
pembayaran angsuran yang dilakukan oleh Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi dan
Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi setelah putusan perceraian;
Halaman 4 dari 9
b. Perempuan berhak atas harta bersama, dibagi menurut ketentuan sebagaimana tersebut
dalam Pasal 96 dan 97 KHI;
c. Perempuan berhak untuk mendapatkan hak Hadhanah bagi anak yang belum berumur 12
tahun;
3. Bahwa pada pokoknya Tergugat Rekonvensi/Penggugat Konvensi merasa keberatan dan
menyatakan tidak sanggup memenuhi tuntutan Penggugat Rekonvensi/Tergugat Konvensi
tersebut pada poin 5 (lima) Rekonvensi, akan tetapi untuk memenuhi tanggung jawab
Tergugat Rekonvensi/Penggugat Konvensi menurut ketetentuan PerUndang-undangan dan
tanggung jawab Tergugat Rekonvensi/Penggugat Konvensi kepada Allah SWT diakhirat
nanti maka Tergugat Rekonvensi/Penggugat Konvensi akan berupaya memenuhi terkait
nafkah mut’ah yaitu sebesar Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah);
4. Bahwa terhadap dalil Rekonvensi pada poin 9 (sembilan) dan 10 (sepuluh) dari Penggugat
Rekonvensi/Tergugat Konvensi adalah permintaan yang sangat tidak wajar dan tidak masuk
akal bagi Tergugat Rekonvensi/Penggugat Konvensi karena semua biaya kehidupan anak
menjadi tanggung jawab sepenuhnya Tergugat Rekonvensi/Penggugat Konvensi, sedangkan
setelah putusnya perceraian, Hak asuh anak dilakukan sebagai berikut :
a. Anak pertama (Vadel Arinilhaqqi, 24 tahun) adalah diasuh secara bersama-sama dengan
biaya yang diberikan oleh Tergugat Rekonvensi/Penggugat Konvensi setiap minggu
sekitar Rp. 350.000,- sampai dengan Rp. 700.000,- melalui rekening bank milik Vadel
Arinilhaqqi;
b. Anak Kedua (Puteri Lotusia Nurulummi, 21 tahun) adalah diasuh oleh Tergugat
Rekonvensi/Penggugat Konvensi, sehingga biaya Hadhanah dan pendidikannya menjadi
tanggung jawab Tergugat Rekonvensi/Penggugat Konvensi;
c. Anak Ketiga (Imam Eski Syauqi, 15 tahun) adalah diasuh oleh Penggugat
Rekonvensi/Tergugat Konvensi sehingga biaya Hadhanah dan pendidikannya menjadi
tanggung jawab Penggugat Rekonvensi/ Tergugat Konvensi;
5. Bahwa apabila Penggugat Rekonvensi/Tergugat Konvensi tidak sanggup untuk membiayai
sebagian biaya pendidikan terhadap anak-anak Tergugat Rekonvensi/Penggugat Konvensi
dan Penggugat Rekonvensi/Tergugat Konvensi, sehingga membebankan seluruhnya kepada
Tergugat Rekonvensi/Penggugat Konvensi, maka sudilah kiranya Hak asuh anak di pegang
oleh Tergugat Rekonvensi/Penggugat Konvensi dan kemudian tidak perlu lagi ada
kewajiban bagi Penggugat Rekonvensi/Tergugat Konvensi untuk membiayai Ketiga anak
Tergugat Rekonvensi/Penggugat Konvensi dan Penggugat Rekonvensi/Tergugat Konvensi;
6. Bahwa terhadap dalil Rekonvensi pada poin 11 (sebelas) dari Penggugat
Rekonvensi/Tergugat Konvensi patutlah dikesampingkan karena tidak berdasar hukum dan
merupakan bentuk ketamakan dari Penggugat Rekonvensi/Tergugat Konvensi, yang mana
penjualan dari sebidang tanah yang diatasnya berdiri rumah permanen yang terletak di Vila
Halaman 5 dari 9
Permata Senapelan Blok B6, RT.001/RW.0011, jalan Perkasa dahulu kelurahan Rejosari dan
sekarang terletak di Kelurahan Bambu Kuning Kecamatan Tenayan Raya dipergunakan
untuk kebutuhan rumah tangga dan pendidikan anak-anaknya dan perjualan tersebut
dilakukan pada masa perkawinan, sehingga tidak mungkin Tergugat Rekonvensi/Penggugat
Konvensi melakukan penjualan rumah tersebut tanpa sepengetahuan Penggugat
Rekonvensi/Tergugat Konvensi;
Berdasarkan hal - hal yang telah terurai di atas, mohon dengan hormat sudilah kiranya Majelis
Hakim untuk memeriksa dan memutus perkara ini dengan memberi putusan sebagai berikut:
PRIMER:
DALAM EKSEPSI
DALAM KONVENSI:
Halaman 6 dari 9
h. Emas 100 (seratus) emas, yang oleh Tergugat dijadikan tebusan Gadai tanah sawah
terletak di Desa Saok Lawas, Kecamatan Kubung, Kabupaten Solok Provinsi Sumatera
Barat (dimana surat-suratnya berada pada Yaneliza/Tergugat);
3. Menyatakan harta kekayaan yang diperoleh selama perkawinan dari bulan April 1997 sampai
dengan November 2022 antara Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi dan Tergugat
Konvensi/Penggugat Rekonvensi adalah sebagai Harta Bersama;
4. Menghukum Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi untuk membagi dan menyerahkan
harta bersama suami-isteri kepada Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi sesuai dengan
hukum Islam yakni ½ hak Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi dan ½ hak Tergugat
Konvensi/Penggugat Rekonvensi;
5. Menghukum dan/atau Memerintahkan kepada Tergugat Konvensi/ Penggugat Rekonvensi
untuk menyerahkan apa yang menjadi hak dari Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi
atas harta bersama tersebut;
6. Meyatakan sah dan berharga sita jaminan (Conservatoir Beslaag) / sita marital seluruh Harta
Bersama dalam perkara aquo;
7. Menyatakan bahwa putusan ini dapat dijalankan lebih dahulu (uitvoerbaar bij voorraad)
meskipun Tergugat Konvensi/ Penggugat Rekonvensi melakukan upaya perlawanan,
banding, atau kasasi;
8. Menghukum Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi untuk membayar segala biaya yang
timbul dalam perkara ini;
DALAM REKONVENSI:
SUBSIDER :
Apabila Pengadilan berpendapat lain mohon putusan seadil – adilnya (Ex Aequo Et Bono).
Demikianlah Eksepsi, Replik dan Jawaban Rekonvensi ini kami buat dengan sebenarnya, atas
putusan Bapak/Ibu Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini secara arif dan
bijaksana kami ucapkan terima kasih.
Halaman 7 dari 9
Pekanbaru, 14 Desembe 2022
Wassalammualaikum Wr. Wb.
Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi
Halaman 8 dari 9