Anda di halaman 1dari 4

EKSEPSI DAN JAWABAN

Dalam perkara No. 137/B/PDT/18/2023/PN Blb

Di Pengadilan Negeri Bale Bandung

Antara

Muhammad Rizki Ihsan SEBAGAI PENGGUGAT

MELAWAN

DIANA AYU NURJANAH SEBAGAI TERGUGAT

Bandung, 3 April 2023

Kepada YTH.

Ketua pengadilan Negeri Bale Bandung

C.q Majelis Hakim yang memeriksa Perkara perdata No. 137/B/PDT/18/2023/PN Blb.

Di Kabupaten Bandung

Dengan hormat,

Untuk dan atas nama tergugat Diana Ayu Nurjanah dengan ini hendak mengajukan gugatan
dalil-dalil seperti apa yang akan terurai di bawah ini sebagai konkluasi jawaban dalam konpensi dan
gugatan dalam rekopensi.

DALAM KONPENSI

DALAM EKSEPSI:

1. Gugatan Penggugat Bahwa pada prinsipnya, TERGUGAT menolak secara tegas dalil-dalil gugatan
yang diajukan oleh PENGGUGAT, kecuali dalil-dalil yang secara tegas diakui kebenarannya oleh
TERGUGAT.

2. Gugatan PENGGUGAT tidak jelas dan kabur (Obscure Libel).

Bahwa gugatan PENGGUGAT a quo adalah kabur dan tidak jelas (obsure libel). Kekaburan. dan
ketidakjelasan tersebut kami kemukakan berdasarkan alasan-alasan hukum sebagai berikut:

2.1. Posita dalam surat gugatan PENGGUGAT mengatakan bahwa "TERGUGAT telah
melakukan perbuatan wanprestasi kepada penggugat dan perkara ini akan diadili di
Pengadilan Negeri Bandung". Padahal Jelas didalam perjanjian tertulis jika ada perselisihan
maka akan diselesaikan di Pengadilan Negeri Bale Bandung sebagai kompetensi relatif.
Bahwa dengan mengemukakan dalil tersebut mengakibatkan gugatan penggugat menjadi
kabur dan tidak jelas.

2.2. Bahwa dalam surat gugatan PENGGUGAT juga menyatakan bahwa TERGUGAT telah
melakukan perbuatan wanprestasi karena tidak memberikan tidak mengirimkan unit mobil
yang tidak sesuai terhadap perjanjian sewa menyewa, yang menjadi kabur dan tidak jelas
disini adalah unit mobil Tergugat yang mana yang dimaksud oleh PENGGUGAT. PENGGUGAT
tidak menjelaskan secara rinci fasilitas yang menjadi objek dalam surat gugatan tersebut
mengakibatkan gugatan kabur dan tidak jelas.

3. Gugatan PENGGUGAT tidak pada tempatnya

Bahwa gugatan PENGGUGAT a quo adalah tidak pada tempatnya. diajukan, sehingga menyebabkan
kecacatan formil dalam gugatan a quo, kecacatan tersebut kami kemukakan berdasarkan alasan
hukum sebagai berikut:

3.1. Posita dalam surat gugatan PENGGUGAT mengatakan bahwa TERGUGAT telah
melakukan pelanggaran pasal 378 KUHP, yang mana hal itu diajukan tidak pada tempatnya
diajukan oleh PENGGUGAT, karena mengenai penggabungan perkara perdata dan pidana,
diatur dalam pasal 98 ayat (1) KUHAP menyatakan:

" jika suatu perbuatan yang menjadi dasar dakwaan di dalam suatu. pemeriksaan perkara
pidana oleh pengadilan Negeri menimbulkan kerugian bagi orang lain, maka hakim ketua
sidang atas permintaan orang itu dapat menetapkan untuk menggabungkan perkara gugatan
ganti kerugian Kepada perkara pidana itu "

dimana yang menjadi dasar adalah perkara pidana, dan bukanlah sebaliknya, Bahwa dengan
mengemukakan dalil tersebut mengakibatkan gugatan penggugat menjadi cacat formil.

4. PENGGUGAT tidak berhak menggugat apabila PENGGUGAT tidak melaksanakan kewajiban sesuai
yang diperjanjikan (non adimpleti contractus).

Bahwa PENGGUGAT telah sepakat dengan TERGUGAT untuk melakukan perjanjian sewa meyewa
mobil dalam jangka waktu tujuh hari (7) dengan Harga sewa kendaraan per 12 jam yaitu sebesar Rp
1.000.000. Tetapi senyatanya PENGGUGAT tidak melaksanakan perjanjian, dengan dimintanya
kembali uang sewa tersebut sebelum terpenuhinya waktu perjanjian sehingga PENGGUGAT tidak
berhak mengajukan gugatan sebelum PENGGUGAT menyelesaikan kewajibannya telebih dahulu.

DALAM POKOK PERKARA

TERGUGAT mohon agar hal-hal yang telah diuraikan dalam EKSEPSI di atas dianggap merupakan
bagian yang tidak terpisahkan DALAM POKOK PERKARA ini.

Bahwa pada prinsipnya, TERGUGAT menolak secara tegas seluruh dalil-dalil gugatan yang ddiajukan
oleh PENGGUGAT, kecuali dalil-dalil yang secara tegas diakui kebenarannya oleh TERGUGAT.

1. Bahwa TERGUGAT menolak posita butir (4) yang menyatakan bahwa pada saat memberi unit yang
dikirimkan hanya 1 unit dengan fasilitas yang tidak sesuai dengan surat perjanjian. Bahwa karena
belum dilaksanakan kewajiban tergugat tersebut maka penggugat telah melakukan peneguran
kepada tergugat untuk segera melaksanakan seluruh kewajibannya tersebut yang di antara lain
berupa beberapa kali teguran lisan melalui telepon dan teguran tertulis melalui surat.

2. Bahwa TERGUGAT menolak posita butir (5) tentang adanya pengiriman surat somasi oleh
PENGGUGAT yang dilakukan oleh PENGUGAT sendiri atau oleh Kuasanya, karena senyatanya sampai
dibuatnya surat eksepsi dan Jawaban ini tertanggal 2 April 2023, kami selaku kuasa dan oleh atau
TERGUGAT belum menerima apa yang disebut surat somasi yang dinyatakan oleh PENGGUGAT.

3. Bahwa TERGUGAT menolak posita butir (10) tentang perbuatan wanprestasi dan permintaan ganti
rugi yang dinyatakan PENGGUGAT, karena sehubungan dengan Jawaban TERGUGAT pada posita
butir (5) tentang tidak adanya surat somasi yang dimaksud oleh PENGGUGAT, maka TERGUGAT tidak
dapat dinyatakan wanprestasi terhadap perjanjian sewa menyewa yang dibuat oleh pihak
PENGGUGAT dan TERGUGAT, dikarenakan suatu perbuatan dinyatakan sebagai wanprestasi jika
sudah diterimanya surat somasi sebagai unsur deklaratif dan konstitutif sebagai dasar seseorang
melakukan perbuatan wanprestasi, hal ini diatur dalam pasal 1238 Kitab Undang-undang Hukum
Perdata menyatakan:

"Si berutang adalah lalai, apabila ia dengan surat perintah atau dengan Sebuah akta sejenis itu telah
dinyatakan lalai, atau demi perikatannya. sendiri, ialah jika ini menetapkan, bahwa si berutang harus
dianggap lalai dengan lewatnya waktu yang ditentukan."

DALAM REKONPENSI

1. Bahwa didalam gugatan REKONPENSSI ini, TERGUGAT dalam konpensi mohon disebut
PENGGUGAT REKONPENSI, sedangkan PENGGUGAT dalam konpensi mohon disebut sebagai
TERGUGAT REKONPENSI

2. Bahwa pada tanggal 2 April 2023, TERGUGAT REKONPENSI melalui Pengadilan Negeri Bale
Bandung.

3. Bahwa adapun alasan TERGUGAT REKONPENSI mengajukan gugatan kepada PENGGUGAT


sebagaimana tersebut Posita Surat Gugatan TERGUGAT REKONPENSI butir 4, 5, 10 jelas-jelas telah
merugikan PENGUGAT REKONPENSI dengan menuduh PENGGUGAT REKONPENSI wanprestasi atau
tidak melaksanakan kewajibannya dengan tidak memberikan unit mobil sesuai dalam perjanjian
tanpa ada bukti yang jelas.

4. Bahwa tuduhan TERGUGAT REKONPENSI dalam surat gugatannya tersebut jelas-jelas merupakan
bentuk perbuatan melawan hukum dan telah merugikan PENGUGAT REKONPENSI.

5. Bahwa akibat perbuatan melawan hukum yang dilakukan TERGUGAT REKONPENSI tersebut,
PENGGUGAT REKONPENSI mengalami kerugian. materiil maupun kerugian immaterial.

a. Kerugian MATERIIL berupa biaya-biaya yang harus dikeluarkan dalam. rangka mengurus
perkara ini, yaitu sebesar Rp. 3.000.000,- (tiga juta rupiah)

b. Kerugian IMATERIIL yang jumlahnya tidak dapat dinilai dengan uang, akan tetapi
PENGUGAT REKONPENSI menggangap layak dan memadai TERGUGAT REKONPENSI dihukum
untuk membayar ganti rugi dalam hal ini sebesar Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah).

6. Bahwa oleh karena perbuatan melawan hukum TERGUGAT REKONPENSI telah mencemarkan
nama baik, maka layak apabila TERGUGAT REKONPENSI dihukum untuk meminta maaf secara
tertulis kepada PENGGUGAT REKONPENSI melalui media cetak..

Berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas, mohon Majelis Hakim Pemeriksa. Perkara a quo
berkenan menjatuhkan Putusan sebagai berikut:

DALAM KONPENSI

 DALAM EKSEPSI
Menerima eksepsi TERGUGAT KONPENSI untuk seluruhnya
 DALAM POKOK PERKARA
Menolak gugatan PENGGUGAT KONPENSI seluruhnya.

DALAM REKONPENSI
1. Mengabulkan gugatan PENGGUGAT REKONPENSI seluruhnya.

2. Menyatakan TERGUGAT REKONPENSI telah melakukan perbuatan melawan hukum.

3. Menghukum TERGUGAT REKONPENSI membayar ganti rugi materil dan immaterial total sebesar
Rp.8.000.000,- (delapan juta rupiah)

4. Menghukum TERGUGAT REKONPENSI untuk meminta maaf secara tertulis melalui media cetak
kepada PENGGUGAT REKONPENSI.

DALAM KONPENSI DAN REKONPENSI

Menghukum PENGGUGAT KONPENSI/TERGUGAT REKONPENSI membayar biaya perkara.

SUBSIDER

Mohon Putusan yang seadil-adilnya. (Ex Aequo et Bono)

Hormat Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi

Kuasa Hukum Kuasa Hukum

Arief Muhammad, S.H., M.H. Prasodjo Muhammad, S.H.

Anda mungkin juga menyukai