Anda di halaman 1dari 11

DUPLIK DALAM PERKARA PERDATA

No.3240/Pdt.G/2008/PN.Sby

Antara

Ir. POERWADI DJOJONEGORO.........................................................................Sebagai Tergugat I

Ir. ISMOYO HARYANTO....................................................................................Sebagai Tergugat II

MOCH. DIDIT ERVANDHI..........................................................................Sebagai Turut Tergugat

Melawan

I PUTU NGURAH SUTISNA, dkk.......................................................................Sebagai Penggugat

Kepada Yth,

Bapak Ketua dan Anggota Majelis Hakim Pengadilan Negeri Surabaya

Yang memeriksa dan mengadili Perkara Perdata No.310/Pdt.G/2008/PN.Sby Di

Surabaya

Dengan hormat,

Setelah mempelajari dan menganalisa secara seksama materi Replik yang diajukan oleh para

Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi di depan persidangan pada hari kamis tanggal 21

Agustus 2008, maka perkenankan kami atas nama Tergugat

1
Konvensi/Penggugat Rekonvensi dengan ini mengajukan Duplik atas Replik Penggugat

Konvensi/Tergugat Rekonvensi sebagaimana dikemukakan berikut ini :

DALAM KONVENSI.

1. Bahwa Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi tetap pada dalil-dalil

sebagaimana yang telah dikemukakan oleh Penggugat Konvensi/Tergugat

Rekonvensi, kecuali hal-hal yang diakui secara tegas.

2. Bahwa apa yang dikemukakan oleh Penggugat Konvensi dalam Repliknya point 2 yang

pada dasarnya menilai kalau para Tergugat dan Turut Tergugat telah mengingkari fakta

sebenarnya adalah dalil yang sama sekali tidak benar sebab sdr. Santoso dan Budiarso saat

itu ketemu para Penggugat Konvensi dan tidak menceritakan mengenai pinjam meminjam

uang antara I Ketut Sandhi dengan Poerwadi Djojonegoro dan Turut Tergugat juga tidak

pernah menyuruh orang untuk segera membalik namakan Sertipikat dengan alasan I Ketut

Sandhi sudah meninggal. Sehingga dalil dari para Penggugat tersebut sudah sepantasnya

ditolak atau setidaknya dikesampingkan.

3. Bahwa begitupun dengan jawaban point 3 yang dikemukakan oleh para Penggugat Konvensi

melalui kuasanya haruslah dinyatakan ditolak atau setidaknya dikesampingkan mengingat

dalam perkara ini sudah sangat jelas dan terang kalau tanah dan bangunan yang terletak di

jalan A. Yani No.66 dengan Sertipikat Hak Guna Bangunan No. 76 seluas 252 m², tanah dan

bangunan yang terletak di jalan Ketintang Baru II/4 seluas 419 m² dengan Sertipikat Hak

Guna Bangunan No. 67 serta tanah dan bangunan yang terletak di jalan Ketintang Baru II/2

seluas 308 m² dengan Sertipikat Hak Milik No. 1438 Kelurahan Ketintang Kecamatan

Wonocolo Kota Surabaya tersebut telah dijual lepas oleh Ir. I Ketut Sandhi kepada Ir.

Poerwadi Djojonegoro pada tanggal 11 Mei 2007 di hadapan Notaris/PPAT Didit Ervandi,

SH.

4. Bahwa di dalam transaksi Perjanjian jual beli tertanggal 11 Mei 2007 tersebut

dilakukan sewaktu I Ketut Sandhi/ orang tua Penggugat masih hidup dan dalam

2
keadaan sehat baik jasmani maupun rohani dan sudah mendapat persetujuan dari istrinya

yaitu Ikuko Sandhi dan di dalam Pengikatan Jual Beli tersebut dengan sangat jelas dan

terang berbunyi kalau harga ke tiga obyek tanah dan bangunan tersebut yang keseluruhan

disepakati dijual dengan harga Rp.3.000.000.000 (tiga milyar rupiah).

5. Bahwa di dalam Pasal 6 dari bunyi Pengikatan Jual Beli tersebut menjelaskan bahwa

Perjanjian ini bersifat turun menurun yang wajib ditaati dan dipenuhi oleh para ahli waris dari

masing-masing pihak dan Perjanjian dengan akta ini tidak dapat berakhir karena salah satu

pihak meninggal dunia.

6. Bahwa di dalam Kuasapun dengan sangat jelas menyebutkan kalau Kuasa tersebut merupakan

bagian yang tidak dapat dipisahkan dari Perjanjian Pengikatan Jual Beli yang tanpa adanya

kuasa-kuasa tesebut maka Perjanjian Pengikatan Jual Beli tidak akan dibuat dan kuasa

tersebut tidak dapat berakhir karena sebab apapun karena diberikan dengan melepaskan

peraturan-peraturan yang terdapat dalam Undang- Undang yang mengatur segala dasar dan

sebab yang dapat mengakhiri sesuatu oleh para ahli waris dari masing-masing hak dan tidak

dapat berakhir karena salah satu pihak meninggal dunia.

7. Bahwa kesepakatan maupun Perjanjian yang telah dibuat oleh kedua belah pihak dalam hal

ini Ir. I Ketut Sandhi sebagai Penjual dengan Ir. Poerwadi Djojonegoro sebagai Pembeli

yang dilakukan di hadapan Pejabat yang berwenang dalam hal ini di hadapan

Notaris/Pejabat Pembuat Akta Tanah merupakan Undang-Undang bagi kedua belah Pihak

yang Wajib ditaati dan dipenuhi.

DALAM REKONVENSI.

1. Bahwa pertama-tama Penggugat Rekonvensi dengan ini menyatakan tetap pada Jawabannya

semula dalam Gugatan Rekonvensi serta menolak denga keras- kerasnya segala dalil-dalil

dan dalih yang dikemukakan oleh Tergugat Rekonvensi/Penggugat Konvensi baik dalam

Gugatannya maupun dalam Repliknya

3
a quo kecuali yang kebenarannya diakui secara tegas oleh Penggugat

Rekonvensi/Tergugat Konvensi.

2. Bahwa segala sesuatu yang telah dikemukakan dalam bagian Konvensi mohon

dianggap pula dalam bagian Rekonvensi ini.

3. Bahwa apa yang telah dikemukakan oleh Tergugat Rekonvensi/Penggugat Konvensi yang

menyatakan kalau peralihan Hak adalah cacat hukum haruslah ditolak mengingat di dalam

peralihan Hak tersebut sudah sesuai prosedur hukum yang berlaku dimana sudah sangat jelas

kalau di dalam melakukan Perjanjian Pengikatan Jual Beli pada tanggal 11 Mei 2007 Ir. I

Ketut Sandhi/orang tua Tergugat Rekonvensi/Penggugat Konvensi masih hidup dan dalam

keadaan sehat baik jasmani maupun rohani dan sudah mendapat persetujuan dari istrinya

yaitu IKUKO SANDHI.

4. Bahwa di dalam Perjanjian Pengikatan Jual Beli antara I Ketut Sandhi dengan Ir.

Poerwadi Djojonegoro juga sudah sangat jelas kalau Ir. I Ketut Sandhi telah menjual lepas

tanah dan bangunan miliknya kepada Ir. Poerwadi Djojonegoro dengan harga yang telah

disepakati untuk ketiga obyek tanah dan bangunan tersebut yang terletak di jalan A. Yani

No.66 dengan Sertipikat Hak Guna Bangunan No. 76 seluas 252 m², tanah dan bangunan

yang terletak di jalan Ketintang Baru II/4 seluas 419 m² dengan Sertipikat Hak Guna

Bangunan No. 67 serta tanah dan bangunan yang terletak di jalan Ketintang Baru II/2 seluas

308 m² dengan Sertipikat Hak Milik No. 1438 Kelurahan Ketintang Kecamatan Wonocolo

Kota Surabaya sebesar Rp.3.000.000.000 (tiga milyar rupiah) dan harga tersebut telah

dibayar oleh Penggugat Rekonvensi/Ir. Poerwadi Djojonegoro.

5. Bahwa kemudian pada tanggal 21 September 2007 ketiga tanah dan bangunan tersebut

diatas dijual oleh Ir. Poerwadi Djojonegoro kepada Ir. Ismoyo Haryanto di hadapan

Notaris/PPAT Didit Ervandhi, SH. dengan Akta Jual Beli No.026, 027 dan 028 kemudian

untuk ketiga Sertipikat tersebut diajukan ke Badan Pertanahan Kota Surabaya untuk di

balik namakan atas nama Ir. Ismoyo Haryanto/Pembeli.

4
6. Bahwa dalil Tergugat Rekonvensi/Penggugat Konvensi haruslah ditolak mengingat dalam

kenyataannya kelau ketiga tanah dan bangunan tersebut diatas telah dijual oleh Ir. I Ketut

Sandhi keada Ir. Poerwadi Djojonegoro dengan persetujuan istrinya yaitu Ikuko Sandhi dan

dilakukan semasa Ir. I Ketut Sandhi masih hidup dan dalam keadaan sehat dan jual beli

tersebut telah terjadi dimana pembayaran untuk ketiga obyek tanah dan bangunan tersebut

yang dikenal dengan Hotel Cemara telah dibayar lunas oleh Pembeli/Penggugat

Rekonvensi yaitu Ir. Poerwadi Djojonegoro.

7. Bahwa di dalam Perjanjian Pengikatan Jual Beli pada tanggal 11 Mei 2007 antara Ir.

I Ketut Sandhi /orang tua Tergugat Rekonvensi/Penggugat Konvensi dengan Ir. Poerwadi

Djojonegoro dilakukan di hadapan Notaris/PPAT Didit Ervandhi, SH dan di dalam Perjanjian

Pengikatan Jual Beli tersebut dengan jelas menyebutkan bahwa kalau Kuasa tersebut

merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan daru Perjanjian Pengikatan Jual Beli yang

tanpa adanya kuasa-kuasa tersebut maka Perjanjian Pengikatan Jual Beli tidak akan dibuat

dan kuasa tersebut tidak dapat berakhir karena sebab apapun karena diberikan dengan

melepaskan peraturan-peraturan yang terdapat dalam Undang-Undang yang mengatur segala

dasar dan sebab yang dapat mengakhiri sesuatu kuasa dan kuasa tersebut bersifat turun

temurun yang wajib ditaati dan dipenuhi oleh para ahli waris dari masing-masing pihak dan

tidak dapat berakhir karena salah satu pihak meninggal dunia.

8. Bahwa kesepakatan maupun Perjanjian yang telah dibuat oleh kedua belah pihak dalam hal

ini Ir. I Ketut Sandhi sebagai Penjual dengan Ir. Poerwadi Djojonegoro sebagai Pembeli yang

dilakukan di hadapan Pejabat yang berwenang dalam hal ini di hadapan Notaris/Pejabat

Pembuat Akta Tanah pada tanggal 11 Mei 2007 adalah merupakan Undang-Undang bagi

kedua belah Pihak yang Wajib ditaati dan dipenuhi.

9. Bahwa apa yang telah disampaikan penggugat Rekonvensi di dalam Gugatan Rekonvensi

tanggal 14 Agustus 2008 sudah sangat jelas kalau ketiga tanah dan bangunan tersebut adalah

milik Penggugat Rekonvensi/Ismoyo Haryanto, dan karena ketiga obyek tanah dan

bangunan/Hotel Cemara tersebut dikuasai oleh para

5
Tergugat Rekonvensi/Penggugat Konvensi dengan cara melawan hukum serta telah

mengambil uang pemasukan Hotel Cemara mulai tanggal 11 Desember 2007 hingga sekarang

maka sudah sepantasnya apabila penggugat Rekonvensi/Ismoyo Haryanto sebagai pemilik

yang sah atas ketiga obyek tersebut menuntut ganti rugi.

10. Bahwa karena para Tergugat Rekonvensi/Penggugat Konvensi telah menguasai dan

mengambil uang pemasukan Hotel Cemara sejak Bulan Desember 2007 hingga sekarang

sehingga Penggugat Rekonvensi/Ismoyo Haryanto sebagai pemilik yang sah sangat dirugikan

baik kerugian moril maupun materil yang tidak sedikit jumlahnya sehingga sudah

sepantasnya dan seharusnya apabila Penggugat Rekonvensi/Tergugat Konvensi meminta

penyitaan atas harta milik para Tergugat Rekonvensi/Penggugat Konvensi/.

11. Bahwa tidak benar dan haruslah ditolak dalil para Tergugat Rekonvensi yang mengatakan

kalau pengelolaan Penginapan Hotel Cemara adalah PT.Payung Mas sebab dalil tersebut

tidak berdasar sama sekali mengingat Pengelolaan Penginapan Hotel Cemara tersebut adalah

PT. Wisata Surya Cemara dan hal ini berdasarkan Surat Tanda Ijin Usaha yang dikeluarkan

oleh Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surabaya dan Surat Ijin Gangguan yang

dikeluarkan oleh Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Kota Surabaya.

12. Bahwa karena ada kekhawatiran dari Penggugat Rekonvensi kalau ketiga obyek tanah dan

bangunan miliknya tersebut diatas akan dijual dan atau dialihkan kepada orang lain dan juga

kerugian yang dialami oleh Penggugat Rekonvensi yang sangat besar oleh pihak Tergugat

Rekonvensi tidak bersedia membayar kerugian tersebut maka sudah sepantasnya apabila

Penggugat Rekonvensi meminta Sita Jaminan atas ketiga obyek tanah dan bangunan

tersebut serta harta milik para Tergugat Rekonvensi.

13. Bahwa apa yang dimintakan untuk dilakukan Penyitaan atas harta milik para Tergugat

Rekonvensi ke Majelis Hakim sebelumnya sudah dilakukan pengecekan fisik dan bukti-

bukti kepemilikan/Sertipikat tanah dan ternyata tanah-tanah dan

6
bangunan tersebut adalah milik Ir. I Ketut Sandhi dan Ikuko Sandhi / orang tua dari para

Tergugat Rekonvensi/Penggugat Konvensi sehingga sudah sangat tepat apabila Penggugat

Rekonvensi/Tergugat Konvensi meminta Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili

Perkara Perdata ini untuk melakukan Sita Jaminan atas tanah-tanah milik Tergugat

Rekonvensi/Penggugat konvensi tersebut.

Maka berdasarkan uraian tersebut diatas, Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi mohon agar

Yang Mulia Majelis Hakim Yang Memeriksa dan Mengadili Perkara Perdata ini berkenan

memutuskan sebagai berikut

I. DALAM KONVENSI

1. Menolak Gugatan Penggugat Konvensi Seluruhnya.

2. Menghukum Penggugat Konvensi untuk membayar biaya perkara.

II. DALAM REKONVENSI

1. Meletakkan Sita Jaminan terhadap tanah dan bangunan yang terletak di jalan

A. Yani No.66 Kelurahan Ketintang Kecamatan Wonocolo Kota Surabaya, tanah

dan bangunan yang terletak di jalan Ketintang Baru II/4 Kelurahan Ketintang

Kecamatan Wonocolo Kota Surabaya dan tanah dan bangunan yang terletak di

jalan Ketintang Baru II/2 Kelurahan Ketintang Kecamatan Wonocolo Kota

Surabaya yang ketiga obyek tersebut lebih dikenal dengan nama Hotel Cemara.

2. Meletakkan Sita Jaminan terhadap harta milik Tergugat Rekonvensi berupa :

a. tanah pekarangan yang di atasnya berdiri sebuah rumah yang terletak di Jalan

Ketintang Baru IV/08 Kelurahan Ketintang Kecamatan Gayungan Kota

Surabaya dengan Sertipikat Hak Guna Bangunan No.77 seluas

±272 m².atas nama I Ketut Sandhi.

b. tanah pekaranagan yang diatasnya berdiri sebuah rumah batu yang terletak di

Jalan Ketintang Baru IVB/26 Kelurahan Ketintang Kecamatan

7
Wonocolo Kota Surabaya dengan Sertifikat Hak Milik No. 860 seluas ± 755 m²

atas nama I Ketut Sandhi.

c. tanah pekarangan kosong yang terletak di Jalan Ketintang Baru II/16 Kelurahan

Ketintang Kecamatan Wonocolo Kota Surabaya, dengan Sertifikat Hak Milik No.

867 seluas ±393 m², atas nama Ikuko Mikami Sandhi.

d. tanah pekarangan yang di atasnya ada rumah yang terletak di Jalan ketintang

Baru IV/2, Kelurahan Ketintang Kecamatan Wonocolo Kota Surabaya dengan

Sertifikat Hak Milik No. 1689 seluas ±224 m² atas nama I Ketut Sandhi.

3. Dalam Pokok Perkara

- Menyatakan sah dan berharga Sita Jaminan terhadap tanah dan bangunan

yang terletak di Jalan A Yani No. 66 Kelurahan Ketintang Kecamatan

Wonocolo Kota Surabaya, tanah dan bangunan yang terletak di Jalan

Ketintang Baru II/4 Kelurahan Ketintang Kecamatan Wonocolo Kota

Surabaya dan tanah dan bangunan yang terletak di Jalan Ketintang Baru II/2

Kelurahan Ketintang Kecamatan Wonocolo Kota Surabaya yang ketiga

obyek tersebut lebih dikenal dengan nama Hotel Cemara.

- Menyatakan sah dan berharga Sita Jaminan berupa Tanah pekarangan yang

diatasnya berdiri sebuah rumah yang terletak di Jalan Ketintang Baru IV/08

Kelurahan Ketintang Kecamatan Gayungan Kota Surabaya dengan Sertifikat

Hak Guna Bangunan No. 77 seluas ±252 m². atas nama I Ketut Sandhi.

8
- Tanah pekaranagan yang diatasnya berdiri sebuah rumah baru yang terletak

di Jalan Ketintang Baru IVB/26 Kelurahan Ketintang Kecamatan Wonocolo

Kota Surabaya dengan Sertifikat Hak Milik No. 860 seluas ± 755 m² atas

nama I Ketut Sandhi.

- Tanah pekarangan kosong yang terletak di Jalan Ketintang Baru II/16

Kelurahan Ketintang Kecamatan Wonocolo Kota Surabaya, dengan Sertifikat

Hak Milik No. 867 seluas ±393 m², atas nama Ikuko Mikami Sandhi.

- Tanah pekarangan yang di atasnya ada rumah yang terletak di Jalan ketintang

Baru IV/2, Kelurahan Ketintang Kecamatan Wonocolo Kota Surabaya

dengan Sertifikat Hak Milik No. 1689 seluas ±224 m² atas nama I Ketut

Sandhi.

4. Menyatakan para Tergugat Rekonvensi telah melakukan perbuatan melawan Hukum.

5. Menyatakan sah dan berharga Perjanjian Pengikatan Jual Beli tertanggal 11 Mei

2007 antara Ir. I Ketut Sandhi dengan Ir. Poerwadi Djojonegoro.

6. Menyatakan sah dan berharga Akta Jual Beli No.026.027.028 tertanggal 21

September 2007 yang dibuat di Notaris/PPAT Moch. DIDIT ERVANDHI, SH.

7. Menghukum para Tergugat Rekonvensi dan atau siapa saja yang mendapatkan hak

daripadanya untuk mengosongkan tanah dan bangunan yang terletak di Jalan A.Yani

No. 66 Kelurahan Ketintang Kecamatan Wonocolo Kota Surabaya Jalan Ketintang

Baru II/2 Kelurahan Ketintang Kecamatan wonocolo Kota Surabaya dan Jalan

Ketintang Baru II/4 Kelurahan Ketintang Kecamatan Wonocolo Kota Surabaya yang

dikenal dengan nama Hotel Cemara dalam keadaan baik dan sempurna dan

menyerahkan kepada

9
Penggugat Rekonvensi/Ismoyo Haryanto sebagai pemilik yang sah atas tanah dan

bangunan tersebut diatas dan atau yang diberi kuasa.

8. Menghukum para Tergugat Rekonvensi untuk membayar semua kerugian yang

timbul akibat perbuatan para Tergugat Rekonvensi yang ditaksir ±

Rp.3.057.320.000,- (tiga milyar lima puluh tujuh juta tiga ratus dua puluh ribu

rupiah). dan diserahkan kepada Pengggugat Rekonvensi/Ismoyo Haryanto atau yang

diberi kuasa.

9. Menyatakan Putusan ini dapat dijalankan terlebih dahulu walaupun ada Bantahan

Banding, Kasasi dari para Tergugat Rekonvensi.

III. DALAM KONVENSI DAN REKONVENSI

- Menghukum Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi untuk membayar

seluruh biaya perkara

Dan apabila Yang Mulia Majelis Hakim Yang memeriksa dan mengadili

perkara perdata ini berpendapat lain mohon Putusan yang seadil-adilnya.

Surabaya, 02 September 2008

Hormat kami,

Kuasa Hukum Penggugat Rekonvensi/

Tergugat Konvensi

LILIK HERTOTOK, SH LAMIDI HARIYANTO, SH

10
11

Anda mungkin juga menyukai