No.3240/Pdt.G/2008/PN.Sby
Antara
Melawan
Kepada Yth,
Surabaya
Dengan hormat,
Setelah mempelajari dan menganalisa secara seksama materi Replik yang diajukan oleh para
1
Konvensi/Penggugat Rekonvensi dengan ini mengajukan Duplik atas Replik Penggugat
DALAM KONVENSI.
2. Bahwa apa yang dikemukakan oleh Penggugat Konvensi dalam Repliknya point 2 yang
pada dasarnya menilai kalau para Tergugat dan Turut Tergugat telah mengingkari fakta
sebenarnya adalah dalil yang sama sekali tidak benar sebab sdr. Santoso dan Budiarso saat
itu ketemu para Penggugat Konvensi dan tidak menceritakan mengenai pinjam meminjam
uang antara I Ketut Sandhi dengan Poerwadi Djojonegoro dan Turut Tergugat juga tidak
pernah menyuruh orang untuk segera membalik namakan Sertipikat dengan alasan I Ketut
Sandhi sudah meninggal. Sehingga dalil dari para Penggugat tersebut sudah sepantasnya
3. Bahwa begitupun dengan jawaban point 3 yang dikemukakan oleh para Penggugat Konvensi
dalam perkara ini sudah sangat jelas dan terang kalau tanah dan bangunan yang terletak di
jalan A. Yani No.66 dengan Sertipikat Hak Guna Bangunan No. 76 seluas 252 m², tanah dan
bangunan yang terletak di jalan Ketintang Baru II/4 seluas 419 m² dengan Sertipikat Hak
Guna Bangunan No. 67 serta tanah dan bangunan yang terletak di jalan Ketintang Baru II/2
seluas 308 m² dengan Sertipikat Hak Milik No. 1438 Kelurahan Ketintang Kecamatan
Wonocolo Kota Surabaya tersebut telah dijual lepas oleh Ir. I Ketut Sandhi kepada Ir.
Poerwadi Djojonegoro pada tanggal 11 Mei 2007 di hadapan Notaris/PPAT Didit Ervandi,
SH.
4. Bahwa di dalam transaksi Perjanjian jual beli tertanggal 11 Mei 2007 tersebut
dilakukan sewaktu I Ketut Sandhi/ orang tua Penggugat masih hidup dan dalam
2
keadaan sehat baik jasmani maupun rohani dan sudah mendapat persetujuan dari istrinya
yaitu Ikuko Sandhi dan di dalam Pengikatan Jual Beli tersebut dengan sangat jelas dan
terang berbunyi kalau harga ke tiga obyek tanah dan bangunan tersebut yang keseluruhan
5. Bahwa di dalam Pasal 6 dari bunyi Pengikatan Jual Beli tersebut menjelaskan bahwa
Perjanjian ini bersifat turun menurun yang wajib ditaati dan dipenuhi oleh para ahli waris dari
masing-masing pihak dan Perjanjian dengan akta ini tidak dapat berakhir karena salah satu
6. Bahwa di dalam Kuasapun dengan sangat jelas menyebutkan kalau Kuasa tersebut merupakan
bagian yang tidak dapat dipisahkan dari Perjanjian Pengikatan Jual Beli yang tanpa adanya
kuasa-kuasa tesebut maka Perjanjian Pengikatan Jual Beli tidak akan dibuat dan kuasa
tersebut tidak dapat berakhir karena sebab apapun karena diberikan dengan melepaskan
peraturan-peraturan yang terdapat dalam Undang- Undang yang mengatur segala dasar dan
sebab yang dapat mengakhiri sesuatu oleh para ahli waris dari masing-masing hak dan tidak
7. Bahwa kesepakatan maupun Perjanjian yang telah dibuat oleh kedua belah pihak dalam hal
ini Ir. I Ketut Sandhi sebagai Penjual dengan Ir. Poerwadi Djojonegoro sebagai Pembeli
yang dilakukan di hadapan Pejabat yang berwenang dalam hal ini di hadapan
Notaris/Pejabat Pembuat Akta Tanah merupakan Undang-Undang bagi kedua belah Pihak
DALAM REKONVENSI.
1. Bahwa pertama-tama Penggugat Rekonvensi dengan ini menyatakan tetap pada Jawabannya
semula dalam Gugatan Rekonvensi serta menolak denga keras- kerasnya segala dalil-dalil
dan dalih yang dikemukakan oleh Tergugat Rekonvensi/Penggugat Konvensi baik dalam
3
a quo kecuali yang kebenarannya diakui secara tegas oleh Penggugat
Rekonvensi/Tergugat Konvensi.
2. Bahwa segala sesuatu yang telah dikemukakan dalam bagian Konvensi mohon
3. Bahwa apa yang telah dikemukakan oleh Tergugat Rekonvensi/Penggugat Konvensi yang
menyatakan kalau peralihan Hak adalah cacat hukum haruslah ditolak mengingat di dalam
peralihan Hak tersebut sudah sesuai prosedur hukum yang berlaku dimana sudah sangat jelas
kalau di dalam melakukan Perjanjian Pengikatan Jual Beli pada tanggal 11 Mei 2007 Ir. I
Ketut Sandhi/orang tua Tergugat Rekonvensi/Penggugat Konvensi masih hidup dan dalam
keadaan sehat baik jasmani maupun rohani dan sudah mendapat persetujuan dari istrinya
4. Bahwa di dalam Perjanjian Pengikatan Jual Beli antara I Ketut Sandhi dengan Ir.
Poerwadi Djojonegoro juga sudah sangat jelas kalau Ir. I Ketut Sandhi telah menjual lepas
tanah dan bangunan miliknya kepada Ir. Poerwadi Djojonegoro dengan harga yang telah
disepakati untuk ketiga obyek tanah dan bangunan tersebut yang terletak di jalan A. Yani
No.66 dengan Sertipikat Hak Guna Bangunan No. 76 seluas 252 m², tanah dan bangunan
yang terletak di jalan Ketintang Baru II/4 seluas 419 m² dengan Sertipikat Hak Guna
Bangunan No. 67 serta tanah dan bangunan yang terletak di jalan Ketintang Baru II/2 seluas
308 m² dengan Sertipikat Hak Milik No. 1438 Kelurahan Ketintang Kecamatan Wonocolo
Kota Surabaya sebesar Rp.3.000.000.000 (tiga milyar rupiah) dan harga tersebut telah
5. Bahwa kemudian pada tanggal 21 September 2007 ketiga tanah dan bangunan tersebut
diatas dijual oleh Ir. Poerwadi Djojonegoro kepada Ir. Ismoyo Haryanto di hadapan
Notaris/PPAT Didit Ervandhi, SH. dengan Akta Jual Beli No.026, 027 dan 028 kemudian
untuk ketiga Sertipikat tersebut diajukan ke Badan Pertanahan Kota Surabaya untuk di
4
6. Bahwa dalil Tergugat Rekonvensi/Penggugat Konvensi haruslah ditolak mengingat dalam
kenyataannya kelau ketiga tanah dan bangunan tersebut diatas telah dijual oleh Ir. I Ketut
Sandhi keada Ir. Poerwadi Djojonegoro dengan persetujuan istrinya yaitu Ikuko Sandhi dan
dilakukan semasa Ir. I Ketut Sandhi masih hidup dan dalam keadaan sehat dan jual beli
tersebut telah terjadi dimana pembayaran untuk ketiga obyek tanah dan bangunan tersebut
yang dikenal dengan Hotel Cemara telah dibayar lunas oleh Pembeli/Penggugat
7. Bahwa di dalam Perjanjian Pengikatan Jual Beli pada tanggal 11 Mei 2007 antara Ir.
I Ketut Sandhi /orang tua Tergugat Rekonvensi/Penggugat Konvensi dengan Ir. Poerwadi
Pengikatan Jual Beli tersebut dengan jelas menyebutkan bahwa kalau Kuasa tersebut
merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan daru Perjanjian Pengikatan Jual Beli yang
tanpa adanya kuasa-kuasa tersebut maka Perjanjian Pengikatan Jual Beli tidak akan dibuat
dan kuasa tersebut tidak dapat berakhir karena sebab apapun karena diberikan dengan
dasar dan sebab yang dapat mengakhiri sesuatu kuasa dan kuasa tersebut bersifat turun
temurun yang wajib ditaati dan dipenuhi oleh para ahli waris dari masing-masing pihak dan
8. Bahwa kesepakatan maupun Perjanjian yang telah dibuat oleh kedua belah pihak dalam hal
ini Ir. I Ketut Sandhi sebagai Penjual dengan Ir. Poerwadi Djojonegoro sebagai Pembeli yang
dilakukan di hadapan Pejabat yang berwenang dalam hal ini di hadapan Notaris/Pejabat
Pembuat Akta Tanah pada tanggal 11 Mei 2007 adalah merupakan Undang-Undang bagi
9. Bahwa apa yang telah disampaikan penggugat Rekonvensi di dalam Gugatan Rekonvensi
tanggal 14 Agustus 2008 sudah sangat jelas kalau ketiga tanah dan bangunan tersebut adalah
milik Penggugat Rekonvensi/Ismoyo Haryanto, dan karena ketiga obyek tanah dan
5
Tergugat Rekonvensi/Penggugat Konvensi dengan cara melawan hukum serta telah
mengambil uang pemasukan Hotel Cemara mulai tanggal 11 Desember 2007 hingga sekarang
10. Bahwa karena para Tergugat Rekonvensi/Penggugat Konvensi telah menguasai dan
mengambil uang pemasukan Hotel Cemara sejak Bulan Desember 2007 hingga sekarang
sehingga Penggugat Rekonvensi/Ismoyo Haryanto sebagai pemilik yang sah sangat dirugikan
baik kerugian moril maupun materil yang tidak sedikit jumlahnya sehingga sudah
11. Bahwa tidak benar dan haruslah ditolak dalil para Tergugat Rekonvensi yang mengatakan
kalau pengelolaan Penginapan Hotel Cemara adalah PT.Payung Mas sebab dalil tersebut
tidak berdasar sama sekali mengingat Pengelolaan Penginapan Hotel Cemara tersebut adalah
PT. Wisata Surya Cemara dan hal ini berdasarkan Surat Tanda Ijin Usaha yang dikeluarkan
oleh Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surabaya dan Surat Ijin Gangguan yang
12. Bahwa karena ada kekhawatiran dari Penggugat Rekonvensi kalau ketiga obyek tanah dan
bangunan miliknya tersebut diatas akan dijual dan atau dialihkan kepada orang lain dan juga
kerugian yang dialami oleh Penggugat Rekonvensi yang sangat besar oleh pihak Tergugat
Rekonvensi tidak bersedia membayar kerugian tersebut maka sudah sepantasnya apabila
Penggugat Rekonvensi meminta Sita Jaminan atas ketiga obyek tanah dan bangunan
13. Bahwa apa yang dimintakan untuk dilakukan Penyitaan atas harta milik para Tergugat
Rekonvensi ke Majelis Hakim sebelumnya sudah dilakukan pengecekan fisik dan bukti-
6
bangunan tersebut adalah milik Ir. I Ketut Sandhi dan Ikuko Sandhi / orang tua dari para
Perkara Perdata ini untuk melakukan Sita Jaminan atas tanah-tanah milik Tergugat
Maka berdasarkan uraian tersebut diatas, Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi mohon agar
Yang Mulia Majelis Hakim Yang Memeriksa dan Mengadili Perkara Perdata ini berkenan
I. DALAM KONVENSI
1. Meletakkan Sita Jaminan terhadap tanah dan bangunan yang terletak di jalan
dan bangunan yang terletak di jalan Ketintang Baru II/4 Kelurahan Ketintang
Kecamatan Wonocolo Kota Surabaya dan tanah dan bangunan yang terletak di
Surabaya yang ketiga obyek tersebut lebih dikenal dengan nama Hotel Cemara.
a. tanah pekarangan yang di atasnya berdiri sebuah rumah yang terletak di Jalan
b. tanah pekaranagan yang diatasnya berdiri sebuah rumah batu yang terletak di
7
Wonocolo Kota Surabaya dengan Sertifikat Hak Milik No. 860 seluas ± 755 m²
c. tanah pekarangan kosong yang terletak di Jalan Ketintang Baru II/16 Kelurahan
Ketintang Kecamatan Wonocolo Kota Surabaya, dengan Sertifikat Hak Milik No.
d. tanah pekarangan yang di atasnya ada rumah yang terletak di Jalan ketintang
Sertifikat Hak Milik No. 1689 seluas ±224 m² atas nama I Ketut Sandhi.
- Menyatakan sah dan berharga Sita Jaminan terhadap tanah dan bangunan
Surabaya dan tanah dan bangunan yang terletak di Jalan Ketintang Baru II/2
- Menyatakan sah dan berharga Sita Jaminan berupa Tanah pekarangan yang
diatasnya berdiri sebuah rumah yang terletak di Jalan Ketintang Baru IV/08
Hak Guna Bangunan No. 77 seluas ±252 m². atas nama I Ketut Sandhi.
8
- Tanah pekaranagan yang diatasnya berdiri sebuah rumah baru yang terletak
Kota Surabaya dengan Sertifikat Hak Milik No. 860 seluas ± 755 m² atas
Hak Milik No. 867 seluas ±393 m², atas nama Ikuko Mikami Sandhi.
- Tanah pekarangan yang di atasnya ada rumah yang terletak di Jalan ketintang
dengan Sertifikat Hak Milik No. 1689 seluas ±224 m² atas nama I Ketut
Sandhi.
5. Menyatakan sah dan berharga Perjanjian Pengikatan Jual Beli tertanggal 11 Mei
7. Menghukum para Tergugat Rekonvensi dan atau siapa saja yang mendapatkan hak
daripadanya untuk mengosongkan tanah dan bangunan yang terletak di Jalan A.Yani
Baru II/2 Kelurahan Ketintang Kecamatan wonocolo Kota Surabaya dan Jalan
Ketintang Baru II/4 Kelurahan Ketintang Kecamatan Wonocolo Kota Surabaya yang
dikenal dengan nama Hotel Cemara dalam keadaan baik dan sempurna dan
menyerahkan kepada
9
Penggugat Rekonvensi/Ismoyo Haryanto sebagai pemilik yang sah atas tanah dan
Rp.3.057.320.000,- (tiga milyar lima puluh tujuh juta tiga ratus dua puluh ribu
diberi kuasa.
9. Menyatakan Putusan ini dapat dijalankan terlebih dahulu walaupun ada Bantahan
Dan apabila Yang Mulia Majelis Hakim Yang memeriksa dan mengadili
Hormat kami,
Tergugat Konvensi
10
11