Anda di halaman 1dari 12

.

Kantor HukumMOCH TAKIM DAN PARTNERS


Alamat Pondok Mutiara Blok R-26 RT.20 RW.09 Kelurahan Banjar Bendo
Kecamatan Sidoarjo Kabupaten Sidoarjo,PROPINSI JAWA TIMUR Kode Pos 61212
email:muhamadtakitmdanpartners2019@gmail.com HP: 081217773483

REPLIK DAN JAWABAN DALAM REKONPENSI


NOMOR 300/Pdt.G/2021/PN.Sda
ANTARA

Heni Widiastuti Nur Hidayatai ---------PENGGUGAT I d.K./Tergugat I d.R


Ismail Fadhilah -------------------------------PENGGUGAT II d.K./Tergugat II d.R
L  A  W  A  N
1. Patrick Soetioso ---------------------------------------TERGUGAT I d.K./penggugat d.R.
2. Notaris Ronald Aprianto Sugiarto,S.H. M.Kn---------------------------TERGUGAT II
3. Joko-----------------------------------------------------------------------------------TERGUGAT II
4. PPAT Solachudin S.H., M.Kn------------------------------------------------TERGUGAT II
5. Kepala Kantor Badan Pertanahan/Agraria dan Tata Ruang (ATR)Kabupaten
Sidoarjo Provinsi Jawa Timur-----------------------------------TURUT TERGUGAT
__________________________________________________________________
Sidoarjo, 21Februarii 2022

Kepada Yth :

Majelis Hakim Pengadilan Negeri Sidoarjo


Dalam Perkara Perdata Nomor 300/Pdt.G/2021/PN.Sda

Di-

Pengadilan Negeri Sidoarjo

Dengan hormat,

Untuk dan atas nama Pengugat, berdasarkan surat kuasa khusus tertanggal
03November 2021, dalam perkara perdata Nomor :300/Pdt.G/2021/PN.Sda,
perkenankan kami:
 MOCH. TAKIM S.H.
 PAWIT SYARWANI,S.H.
 ZUBAIRI,S.H.,M.H.
adalah Advokat/Penasehat Hukum yang tergabung pada Kantor Hukum MOCH
TAKIM DAN PARTNERS yang beralamat Kantor di Pondok Mutiara Blok R-26
RT.20 RW.09 Kelurahan Banjar Bendo Kecamatan Sidoarjo Kabupaten Sidoarjo,
dengan alamat email: muhamadtakitmdanpartners2019@gmail.com. Untuk dan
atas nama Penggugat dengan ini mengajukan REPLIK atas JAWABAN Tergugat I
Halaman - 1
d.K/Penggugat d.R yang telah diuraikan tertanggal 9 Februari 2021 dan Bersama ini
kami sampaikan Replik dalam Kovensi serta Jawaban dalam Rekovensi atas
Jawaban dalam Konvensi serta Gugatan dalam Rekovensi sebagai berikut :

I. DALAM EKSEPSI:
Tentang Eksepsi:
1. Bahwa Para Penggugat d.K./Tergugat d.R dengan tegas menolak dalil-dalil
Tergugat I d.K/Penggugat d.R yang tidak memiliki dasar sama sekali;
2. Bahwa pada angka 1 Eksepsi Tergugat I d.K/Penggugat d.R menyatakan
bahwa Gugatan Penggugat dialamatkan pada Pengadilan Negeri Surabaya
dan Gugatan Para Penggugat d.K./Tergugat d.R dianggap Copy Paste, dalil
tersebut tidak beralasan hukum sama sekali, karena Gugatan Para
Penggugat d.K./Tergugat d.R telah direvisi melalui E-court dan juga saat
Sidang Pertama Perkara ini Hakim sudah menerima Perbaikan dan
mengingatkan Tergugat I d.K/Penggugat d.R d.R atas revisi yang telah
dilakukan oleh Para Penggugat d.K./Tergugat d.R, Jadi Gugatan Para
Penggugat d.K./Tergugat d.R dibuat secara sungguh-sungguh dan secara
kompetensi sudah diterima oleh Majelis Hakim.
3. Bahwa pada angka 2 yang didalilkan oleh Tergugat I d.K/Penggugat d.R
pada Jawabannya adalah kami akui kesalahan ketik alamat yang tercantum
dan seharusnya cukup di renvoi melainkan hal tersebut bukanlah kecacatan
yang dapat membatalkan gugatan ini, karena secara kompetensi dan
susunan Gugatan Penggugat sudah benar yaitu di Pengadilan Negeri
Sidoarjo, Pengadilan Negeri Sidoarjo, kesalahan tersebut tidak
mempengaruhi tidak diterimanya atau dapat ditolaknya gugatan ini, karena
dalam petitum, posita dan alamat awal sudah jelas disebutkan d.R menghadiri
secara terus menerus jalannya persidangan.
4. Bahwa Dalil pada poin 3 yang diungkapkan oleh Tergugat I d.K/Penggugat
d.R sangat tidak memahami hubungan hukum dan akibat hukum dari isi
Gugatan Perbuatan Melawan Hukum. Bahkan Tergugat I d.K/Penggugat d.R
ini tidak paham dan mengerti tentang Gugatan Kabur/Obscuur Libel dan
Kompetensi Relatif serta Error in Persona sehingga Tergugat I
d.K/Penggugat d.R ini dalam melakukan eksepsi menyamakan eksepsi
obscuur libel dengan Kompetensi Relatif serta tidak tahu Error in Persona
disamakan dengan Obscuur Libel.

Halaman - 2
5. Bahwa Dalil pada poin 4 yang diungkapkan oleh Tergugat I d.K/Penggugat
d.R dengan tegas kami bantah sebab Tergugat I d.K/Penggugat d.R ini tidak
mengerti dan paham dari Gugatan Pebuatan Melawan Hukum ini sebagai
akibat perbuatan dari Tergugat I d.K/Penggugat d.R yang sangat jelas telah
menimbulkan kerugian kepada Para Penggugat d.K./Tergugat d.R.
6. Bahwa Dalil pada poin 5 yang diungkapkan oleh Tergugat I d.K/Penggugat
d.R dengan tegas kami bantah sebab Tergugat I d.K/Penggugat d.R dalam
melakukan perikatan ini bertentangan norma-norma yang ada serta ada
niatan yang tidak baik(Dolli Prae Sintis), sehingga terdapat penyiasatan atau
pembusukan hukum (istilah yang sering dipakai oleh Alm. Prof. J.E.
Sahetapy,S.H.,M.H.,LL.M).
7. Bahwa Dalil pada poin 6 yang diungkapkan oleh Tergugat I d.K/Penggugat
d.R dengan tegas kami bantah sebab Tergugat I d.K/Penggugat d.R dalam
melakukan suatu perjanjian yang dibuat dengan tujuan untuk menyiasati atau
membusukkan hukum yang mengakibatkan kerugikan pada salah satu pihak,
maka hal tersebut sudah seharusnya digugat dalam Perbuatan Melawan
Hukum.
8. Bahwa Dalil pada poin 6 yang diungkapkan oleh Tergugat I d.K/Penggugat
d.R dengan tegas kami bantah sebab Tergugat I d.K/Penggugat d.R, atas
Gugatan Perbuatan Melawan Hukum dari Para Penggugat d.K./Tergugat
d.R ini sangat jelas dan terang benderang sehingga untu adanya
Yurisprudensi yang digunakan atau dipakai dalam jawaban Gugatan ini tidak
relevan dan tidak tepat penggunaannya.
9. Bahwa pada angka 8 yang didalilkan oleh Tergugat I d.K/Penggugat d.R
pada Jawabannya adalah menujukkan Tergugat I d.K/Penggugat d.R tidak
memahami gugatan Para Penggugat d.K./Tergugat d.R secara menyeluruh,
karena dalam Gugatan Tergugat I d.K/Penggugat d.R jelas telah diuraikan
bahwa Perikatan yang terjadi seharusnya bukanlah Ikatan Jual Beli,
melainkan adalah Pengakuan Hutang, karena Penggugat tidak sama sekali
ada niatan dari awal untuk menjual Objek ini, namun pada faktanya Tergugat
I d.K/Penggugat d.R menyodorkan Ikatan Jual Beli dan Kuasa Jual untuk
ditandatangani oleh Para Penggugat d.K./Tergugat d.R , Oleh karena itu
dugaan Perbuatan Melawan Hukum jelas melekat dengan adanya itikad tidak
baik dalam menyodorkan IJB dan Kuasa Jual, dan bukan Akta Pengakuan
Hutang.

Halaman - 3
II. DALAM KONVENSI

Tentang Pokok Perkara:


1. Bahwa, Para Penggugat d.K./Tergugat d.R tetap pada dalil-dalil
gugatannya dan memohon pula apa yang terurai dalam gugatan maupun
eksepsi mengenai hal itu tetap dianggap diulang dan terulang kembali
dalam replik ini;
2. Bahwa, Para Penggugat d.K./Tergugat d.R dengan tegas menolak dalil-
dalil jawaban tergugat selama hal tersebut bertentangan dengan dalil-dalil
penggugat serta tidak diakui secara tegas tentang kebenarannya;
3. Bahwa pada angka 4 Tergugat mendalilkan telah terjadi perikatan jual beli
dengan Penggugat yang dalam hal ini jelas telah di dalilkan oleh
Penggugat dalam gugatannya bahwa Perikatan tersebut tidak semestinya
ada dan tidak sah dikarenakan ;
a. Bahwa perikatan jual beli tersebut tidak dibuat dengan itikad baik
karena penggugat awalnya berniat untuk berhutang dengan jaminan,
tidak ada pembicaraan ataupun niat pada saat transaksi untuk
melakukan jual beli:
b. Perikatan tersebut tidak dibuat dihadapan Notaris dengan semestinya
sesuai dengan Undang-Undang Notaris yang berlaku, karena pada
saat penandatanganan akta tersebut, tidak dibacakan, dan tidak
menghadap notaris secara langsung, oleh karena itu Penggugat sama
sekali tidak mengetahui jika perikatan tersebut adalah perikatan jual
Beli. Hal ini sebagaimana dilihat oleh Penggugat d.K./Tergugat I d.R
pada waktu persidangan mediasi, Tergugat II secara fakta berbeda
dengan pada waktu penandatanganan di Exelso Coffee Pakuwon
Indah Kota Surabaya. Pada waktu Penandatangan di Exelso Coffee
Pakuwon Indah Kota Surabaya ada orang lain yang mengaku sebagai
Tergugat II.
c. Bahwa pada isi perikatan tersebut ada dugaan
Penyiasatan/Pembusukan Harga Jual Beli, sebab harga jual beli
seharusnya Rp. 450.000.000,- berdasarkan data yang diperoleh di
akta-akta perjanjian ini dengan dibuat Harga Jual Rp. 200.000.000,-
(Dua Ratus Juta Rupiah), sebab adanya data dari BAPENDA untuk
Halaman - 4
nilai Obyek Pajak Tanah dan Bangunan sebesar Rp. 450.000.000 lalu
dibuatlah dan ditambahkan harga Jual Beli pada akta pengosongan
dengan seolah ada uang jual beli dalam biaya pengosongan sebesar
Rp. 250.000.000,- (Dua Ratus Lima Puluh Juta). Padahal secara
kenyataan tidak pernah ada uangnya secara tunai dan tidak pernah
diberikan. Sehingga yang ditulis dalam akta hanya merupakan tulisan
belaka dan tidak ada wujudnya.
d. Bahwa Tergugat I d.K/Penggugat d.R dan Para Penggugat
d.K./Tergugat d.R di hadapan Tergugat IV seharusnya melaksanakan
jual beli seharusnya sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomer 24
Tahun 1997 serta norma-norma yang ada pada masyarakat.
Seharusnya dilaksanakan dalam keadaan wajar dan sesungguhnya
serta dilakukan antara Tergugat I d.K/Penggugat d.R dan Para
Penggugat d.K./Tergugat d.R, bukan dalam bentuk Kuasa Untuk
menjual.
e. Bahwa Turut Tergugat tidak seharusnya untuk hanya memosisikan
dirinya sebagai lembaga pencatatan (lembaga Kadaster) namun juga
untuk memeriksa proses perlihan secara utuh menyeleruh. Sehingga
Tergugat I d.K/Penggugat d.R ini tidak layak untuk dianggap sebagai
PIHAK III yang wajib dilindungi oleh UNDANG UNDANG.
4. Bahwa Para Penggugat d.K./Tergugat d.R membantah tegas serta
menolak dalil-dalil jawaban Tergugat I d.K/Penggugat d.R, Dalam angka
5 yang didalilkan oleh Tergugat I d.K/Penggugat d.R,sebab perikatan
yang dilakukan dengan suatu adanya penyiasatan/pembusukan hukum
maka sudah memenuhi unsur Causa Tidak Hala sebagaimana dalam
Pasal 1320 BW.
5. Bahwa Para Penggugat d.K./Tergugat d.R membantah tegas serta
menolak dalil-dalil jawaban Tergugat I d.K/Penggugat d.R, Dalam angka
6 yang didalilkan oleh Tergugat I d.K/Penggugat d.R,sebab biaya-biaya
yang mengeluarkan adalah Para Penggugat d.K./Tergugat d.R, dengan
diambilkan uang pinjaman sebesar Rp. 200.000.000,- (Dua Ratus Juta
Rupiah) sehingga uang yang diterima oleh Para Penggugat
d.K./Tergugat d.R hanya sebesar Rp. 130.000.000,-(Seratus Tiga Puluh
Juta). Maka ini apabila terbukti suatu Peminjaman uang Rp. sebesar Rp.
200.000.000,- (Dua Ratus Juta Rupiah) dikurangi Rp.70.000.000 =
Halaman - 5
diterima Rp. 130.000.000,-(Seratus Tiga Puluh Juta) hanya selama 4
(empat) bula maka ini adalah merupakan sangat bertentangan dengan
Undang-Undang Perbankan dan telah dilkukan suatu praktek yang tidak
terpuji.
6. Bahwa Para Penggugat d.K./Tergugat d.R membantah tegas serta
menolak dalil-dalil jawaban Tergugat I d.K/Penggugat d.R, Dalam angka
7 yang didalilkan oleh Tergugat I d.K/Penggugat d.R,sebab yang diakui
bahwa pembayaran Rp.200.000.000 untuk pembelian tanah bangunan
dan Rp.250.000.000 untuk pengosongan tanah bangunan dan kemudian
itu semua diakui sudah lunas dalam dalil angka 9 adalah tidak benar
sama sekali adanya. Penguggat tidak pernah menjual rumahnya dengan
harga yang didalilkan oleh Tergugat I d.K/Penggugat d.R dan Penggugat
tidak pernah menerima uang dengan jumlah Rp450.000.000 dari
Tergugat I d.K/Penggugat d.R.Namun ini justru sebaliknya sebab
dengan diketahui adanya NJOP dari Bapenda Sidoarjo dengan nilai Rp.
450.000.000,- (empat ratus lima puluh juta rupiah). Maka dalam suatu jual
beli yang wajar,normal dan sesuai dengan norma-norma yang berlaku di
Masyarakat seharusnya jual beli rumah dan tanahnya dan tidak perlu
adanya nilai pengosongan. Maka hal ini sudah merupak bukti yang nyata
dan tertulis dalam akta perjanjian serta tidak ada uang yang diterima oleh
Para Penggugat d.K./Tergugat d.R.
7. Bahwa Para Penggugat d.K./Tergugat d.R membantah tegas serta
menolak dalil-dalil jawaban Tergugat I d.K/Penggugat d.R, Dalam angka
8 dan 9 yang didalilkan oleh Tergugat I d.K/Penggugat d.R,sebab poin 8
hanya uang yang diterima oleh Para Penggugat d.K./Tergugat d.R
sebesar Rp.130.000.000,- dari seharusnya Rp.200.000.000,- , sehingga
karena bukan Jual Beli namun hanya pengakuan hutang sebab apabila
ada jual beli yang benar maka seharusnya dilakukan Akta Jual Beli di
Hadapan Pejabat Pembuat Akta Tanah sebab tidak ada alasan untuk
dilakukan Ikatan Jual Beli dan Akta Kuasa Untuk Menjual dan
Pengosongan. Sedangkan untuk uang yang Rp. 250.000.000,- (dua ratus
lima puluh juta) tidak pernah diterima. Maka disebabkan oleh suatu akta
peralihan Jual Beli yang Sah maka Peralihan Hak yang dilakukan oleh
Tergugat I d.K/Penggugat d.R melalui Tergugat IV adalah TIDAK SAH

Halaman - 6
8. Bahwa Para Penggugat d.K./Tergugat d.R membantah tegas serta
menolak dalil-dalil jawaban Tergugat I d.K/Penggugat d.R, Dalam angka
10 yang didalilkan oleh Tergugat I d.K/Penggugat d.R,sebab poin 10
secara Fakta Kronologis dan Akta Tertulis menunjukkan jual beli yang
tidak sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomer 24 Tahun 1997,
terutama jual beli tentang pengosongan rumah, maka hal ini semakin
menguatkan adanya bukti tidak ada jual beli dan pembayaran.
9. Bahwa Tergugat II sebagai pejabat notaris, merupakan pejabat umum
bersifat mandiri dalam menjalankan tugasnya tanpa dicampuri oleh
instansi manapun. Notaris memiliki Kewenangan yang telah ditentukan
dalam Undang-undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris
serta kewenangan yang ditentukan dengan undang-undang lainnya.
Kenyataannya secara normatif bahwa notaris dalam melaksanakan
kewajiban lainnya wajib melaporkan transaksi keuangan mencurigakan
yang diawasi oleh Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan.
Jadi Tergugat II sudah seharusya dari NILAI JUAL OBYEK PAJAK dari
SPPT Pajak PBB tanah dan bangunan bangunan dengan SHM nomer
1276 Desa Sidokepung, NIB 12.10.15.15.02891 luas ± 156 M2 yang
terletak di Perumahan Gading Kirana Blok H-12A RT/RW 034/001 Desa
Sidokepung Kecamatan Buduran Kabupaten Sidoarjo atas nama
Penggugat I, ini secara data dan fakta kronologis maka tanah dan
bangunan tidak layak dilakukan jual beli seharga Rp. 200.000.000,- (dua
ratus juta rupiah), sebab nilai yang sesuai dengan NJOP sebesar Rp.
450.000.000,- (Empat Ratus Lima Puluh Juta Rupiah) ;
10. Bahwa Tergugat I d.K/Penggugat d.R, melalui perjanjian Ikatan Jual Beli
dan Kuasa Untuk Menjualserta Pengosongan atas obyek sengketa yang
diperoleh diduga secara Doli Prae Sintis serta tidak sesuai dengan Pasal
1320 BW khususnya adanya Kausa Tidak Halal, namun secara data dan
fakta kronologis yang dilakukan oleh Tergugat IV melakukan jual beli atas
Obyek Sengketa dengan atas kuasa dirinya sendirinya tanpa melalui Akta
Jual Beli yang sah dan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomer 24
Tahun 1997 yang seharusnya dilakukan antara Penggugat I dengan
persetujuan Penggugat II dilakukan dengan Tergugat I
11. Bahwa Akta Jual Beli nomer 09/2021 tanggal 08 Oktober 2021 oleh
Terggugat IV sebagai PPAT di Sidoarjo ini adalah cacat administrasi
Halaman - 7
menurut PP Nomer 24 Tahun 1997 dan Peraturan Menteri Agraria sebab
jual beli dilakukan dengan dirinya sendiri serta perjanjian Ikatan Jual Beli
dan Kuasa Untuk Menjual serta Pengosongan atas obyek sengketa
diperoleh diduga secara Doli Prae Sintis serta tidak sesuai dengan Pasal
1320 BW khususnya adanya Kausa Tidak Halal danPerjanjian pengikatan
jual beli (PPJB) lahir sebagai akibat terhambatnya atau terdapatnya
beberapa persyaratan yang ditentukan oleh undang-undang yang
berkaitan dengan jual beli hak atas tanah yang akhirnya agak
menghambat penyelesaian transaksi dalam jual beli hak atas tanah.
Persyaratan tersebut ada yang lahir dari peraturan perundangundangan
yang ada dan ada pula yang timbul sebagai kesepakatan para pihak yang
akan melakukan jual beli hak atas tanah. Persyaratan yang timbul dari
undang-undang misalnya jual beli harus telah lunas baru Akta Jual Beli
(AJB) dapat ditandatangani.
12. Bahwa berdasar hal-hal sebagaimana terurai pada posita tersebut
diatas,cukup beralasan hukum bagi Pengadilan untuk menyatakan
perbuatan Tergugat I d.K/Penggugat d.R,yang melakukan perjanjian
Ikatan Jual Beli dan Kuasa Untuk Menjual serta Pengosongan serta Akta
Jual Beli nomer 09/2021 tanggal 08 Oktober 2021 atas obyek sengketa
yang diperoleh diduga secara Doli Prae Sintis serta tidak sesuai dengan
Pasal 1320 BW khususnya adanya Kausa Tidak Halal atas obyek
sengketa adalah Perbuatan Melawan Hukum (OnrechtMatigedaad) dan
menyatakan Sertifikat Hak Milik (SHM) nomer 1276 atas nama Patrick
Setioso, Tio tidak Sah atau tidak mempunyai kekuatan hukum.

III.DALAM REKONPENSI
JAWABAN ATAS GUGATAN

POKOK PERKARA:

1. Bahwa setiap dalil yang telah dikemukakan dalam Konvensi juga dimasukkan
dalam Rekovensi ini sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan;
2. Bahwa, Para Tergugat d.R/ Penggugat d.K.menolak dengan tegas seluruh
dalil-dalilGugatan Penggugat d.R/ Tergugat I d. K, kecuali yang
kebenarannya diakui secara tegas oleh Para Tergugat d.R/ Penggugat
d.K.;
Halaman - 8
3. Bahwa Para Tergugat Id.R/ Penggugat d.K.tetap menolak dalil secara tegas
Penggugat d.R/ Tergugat I d. K,. pada angka 2 Gugatan Rekonpensi yang
menyatakan adanya ikatan Jual Beli Rumah dan Kuasa Jual, karena jelas dan
telah kami uraikan dalam dalil-dalil sebelumnya bahwa Para Tergugat d.R/
Penggugat d.K.tidak pernah melakukan dan berniat untuk melakukan jual
sebidang tanah dan bangunan yang terletak di Perum.Gading Kirana Blok H-
12A RT/RW 034/001 Desa Sidokepung Kecamatan Buduran, Sidoarjo,
dengan luas 156 M2.
4. Bahwa Tergugat Id.R/ Penggugat d.K.tetap menolak dalil secara tegas
Penggugat d.R/ Tergugat I d. K,. pada poin 3 yang mendalilkan bahwa
pihak Penggugat Rekonvensi telah menyelesaikan prestasinya secara
keseluruhan, tetapi pada faktanya tidak ada prestasi yang diberikan sesuai
dengan apa yang didalilkan oleh Penggugat Rekonvensi;
5. Bahwa Para Tergugat I d.R/ Penggugat d.K.tetap menolak dalil secara tegas
Penggugat d.R/ Tergugat I d. K,. bahwa keseluruhan dalil yang di dalilkan
dalam Gugatan Rekonvensi oleh Penggugat Rekonvensi adalah sumir karena
jelas motif yang sudah Tergugat I uraikan bahwa diawal tidak pernah ada niat
untuk melakukan jual beli rumah, kemudian perikatan dibuat tidak
berdasarkan kesepakatan dan niat yang baik, dan keseluruhan prestasi yang
didalilkan oleh Penggugat Rekonvensi tidak pernah ada buktinya secara fakta
akan menunjukkan kalau Penggugat d.R/ Tergugat I d. K,.memenuhi unsur-
unsur Perbuatan Melawan Hukum yang dilakukannya.
6. Bahwa Para Tergugat I d.R/ Penggugat d.K.tetap menolak dalil secara tegas
Penggugat d.R/ Tergugat I d. K,.terutama pada poin 7 sebab Penggugat
d.R/ Tergugat I d. K, sebab hanya mengeluarkan Rp. 200.000.000 (Dua
Ratus Juta Rupiah) dan hanya diterima Rp. 130.000.000,- (Seratus Tiga
Puluh Juta Rupiah) serta buka merupakan perjanjian Ikatan Jual Beli dan
Kuasa Untuk Menjual serta Pengosongan serta Akta Jual Beli nomer 09/2021
tanggal 08 Oktober 2021 dengan harga Rp. 450.000.000,- (Empat Ratus Lima
Puluh Juta) padahal secara kenyataan tidak ada uang yang diberikan sebesar
Rp. 250.000.000,- (Dua Ratus Lima Puluh Juta Rupiah). Sehingga dengan
begitu secara tertulis sudah terbukti tidak ada jual beli namun ada Pengakuan
Hutang dengan disiasati dalam perjanjian serta ada suatu pembenaran kalau
uang Rp. 250.000.000,- tidak pernah ada serta dipaksakan untuk seolah-olah
ada.

Halaman - 9
7. Bahwa Para Tergugat I d.R/ Penggugat d.K.tetap menolak dalil secara tegas
Penggugat d.R/ Tergugat I d. K,.terutama pada poin 7 sebab Penggugat
d.R/ Tergugat I d. K, sebab yang melakukan perbuatan melawan hukum
adalah Penggugat d.R/ Tergugat I d. K, sehingga uang paksa mohon untuk
tidak dikabulkan.
8. Bahwa Para Tergugat I d.R/ Penggugat d.K berpendapat dan memohon
kepada Majelis Hakim untuk menolak Gugatan Rekonvensi dari Penggugat
d.R/ Tergugat I d. K.
Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, maka Penggugat dalam Konvensi/Tergugat I
dalam Rekonvensi tetap pada tuntutan semula dan mohon Majelis Hakim dapat
memutuskan sebagai berikut:

I. DALAM KONVENSI
Mengenai Eksepsi:
-          1. Menolak eksepsi dari tergugat untuk seluruhnya
2. Menyatakan Gugatan Penggugat dalam Konvensi/Tergugat I dalam
Rekonvensi untuk diterima seluruhnya
Mengenai Pokok Perkara:
1. Menerima dan Mengabulkan gugatanpenggugat untuk Seluruhnya;
2. Menyatakan Perbuatan Tergugat I, II , III, dan Tergugat IV serta Turut
Tergugattelah melakukan Perbuatan Melawan Hukum
3. Menyatakan Perjanjian Ikatan Jual Beli dan Kuasa Untuk Menjual serta
Pengosongan atas obyek sengketa yang dibuat pada tanggal 14 April
2021 oleh Tergugat II adalah Tidak SAH atau Batal Demi Hukum
4. Menyatakan Akta Jual Beli nomer 09/2021 tanggal 08 Oktober 2021
olehTerggugat IV sebagai PPAT di Sidoarjo adalah Tidak SAH atau
Batal Demi Hukum
5. Menyatakan Tanah dan Bangunan seluas ± 156 M2 yang terletak yang
terletakdi Perumahan Gading Kirana Blok H-12A RT/RW 034/001 Desa
Sidokepung Kecamatan Buduran Kabupaten Sidoarjo dengan SHM
nomer 1276 atas nama Patrick Setioso, Tio dengan batas;
- Sebelah barat berbatas dengan sekolah TK
- Sebelah timur berbatas dengan batas tembok
- Sebelah utara berbatas dengan Jalan
- Sebelah selatan berbatas dengan Bu Ifa
Adalah dinyatakan tidak SAH kepemilikannya
6. Menyatakan menurut hukum bahwa segala surat-surat yang terbit atas
namaTergugat I yang ada dalam kekuasaanya terhadap tanah obyek
sengketa adalah tidak sah dan tidak mempunyai kekuatan hukum
mengikat.
7. Menyatakan Sertifikat Hak Milik (SHM) nomer 1276 atas nama Patrick
Setioso,Tio tidak memiliki kekuatan hukum.

Halaman - 10
8. Majelis Hakim meletakkan sita jaminan (conservatoir beslaag)
terhadap tanah dan bangunan sebagai obyek sengketa dalam perkara
9. Menghukum Tergugat III untuk memberikan uang sebesar Rp.
54.000.000,- (lima puluh empat juta rupiah) kepada Para Penggugat
atau mengembalikan kepada Tergugat I
10. Menghukum Tergugat membayar ganti rugi kepada Para Penggugat
dengan totalseluruhnya sebesar 135. 000.000,- (seratus tiga puluh lima
juta rupiah):
- Kerugian Materil
Biaya transportasi dan akomodasi yang ditimbulkan dalam perkara
ini selama persidangan yaitu sebesar Rp 15.000.000,- (lima belas
juta rupiah) dan uang pinjaman yang seharusnya diterima Rp.
200.000.000 hanya diterima sebesar Rp.80.000.000,(delapan puluh
juta rupiah) sehingga kurang 120.000.000,-(seratus dua puluh juta
rupiah)
Sedangkan kerugian uang Rp.15.000.000,- (lima belas juta) engan
Rincian Sebagai Berikut:
1. Biaya Perkara : Rp. 4.000.000
2. Biaya Konsumsi : Rp. 100.000 x 10 persidangan = Rp.1.000.000
3 Biaya Bensin : Rp. 100.000 x 10 persidangan = Rp.1.000.000
4. Biaya Foto Copy : Rp. 500.000
5. Biaya Leges Bukti : Rp. 500.000
6 Biaya Saksi : Rp. 200.000 x 5 orang saksi = Rp. 1.000.000
7. Biaya Pengacara : Rp. 7.000.000
- Kerugian Moril
Bahwa akibat perbuatan Tergugat yang menyerobot dan mengakui
obyek sengketa secara melawan hukum telah menimbulkan
kerugian moril kepada diri Penggugat karena terhalang untuk
memanfaatkan segala potensi obyek sengketa, hal mana apabila
dinilai dengan uang setara dan patut ditetapkan sebesar Rp.
100.000.000,-(Seratus Juta Rupiah)
11. Memerintahkan Turut Tergugat untuk tunduk dan patuh terhadap
putusan ini.
12. Menghukum Tergugat membayar seluruh biaya yang timbul dalam
perkara ini

II. DALAM REKONVENSI

Mengenai Pokok Perkara:

1. Menyatakan menolak gugatan tergugat Id.K/ Penggugat d.R untuk


seluruhnya;
2. Menghukum tergugat Id.K/ Penggugat d.R untuk membayar seluruh biaya
perkara yang timbul dalam perkara ini.

III. DALAM KONVENSI DAN REKONVENSI

 Menghukum tergugat I d.K/ Penggugat d.R untuk biaya yang timbul dalam
perkara ini

Halaman - 11
Sekiranya Majelis Hakim berpendapat lain, maka kami mohon putusan yang seadil
adilnya (ex a quo et bono).

Demikianlah  kami sampaikan Replik dan Jawaban Dalam Rekonpensi, dan atas
perhatian Majelis Hakim Pengadilan Negeri Sidoarjo, kami ucapkan terima kasih.

Hormat Kami,
Kuala Hukum Penggugat d.K/ Tergugat I d.R

( Moch Takim, S.H. )

Halaman - 12

Anda mungkin juga menyukai