Dengan Hormat,
DALAM KONPENSI :
DALAM REKONPENSI:
1. Bahwa dalil-dalil yang telah dipaparkan dalam Konpensi adalah
merupakan satu kesatuan dan merupakan dalil-dalil dalam gugatan
Rekonvensi ini sehingga tidak perlu diulangi lagi.
2. Bahwa Tergugat d.K./ Penggugat d.R telah mengakui dalil-dalil
Gugatan Penggugat d.K/ Tergugat d.R sebagaimana yang disebutkan
dalam Poin 2 dan 3 halaman 3 Jawaban atau Rekonvensi Tergugat
d.K/Penggugat d.R.
3. Bahwa tidak benar Penggugat d.K/ Tergugat d.R bersikap ataupun
berperilaku tidak peduli dengan anak dan isteri (ic. Tergugat
d.K/Penggugat d.R):
4. Bahwa tidak benar adanya tuduhan perselingkuhan sebagaimana yang
disebutkan Tergugat d.K/Penggugat d.R.
5. Bahwa perlu Penggugat d.K/ Tergugat d.R sampaikan mengenai
tuduhan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) kepada Tergugat
d.K / Penggugat d R yang disampaikan oleh Tergugat d.K/ Penggugat
d.R adalah tidak benar, Penggugat d K / Tergugat dR sama sekali
tidak pernah melakukan KDRT terhadap Tergugat d.K/ Penggugat d.R;
sedangkan mengenai pengaduan yang diperbuat oleh Tergugat d.K /
Penggugat d.R terhadap Penggugat d.K/Tergugat d.R di Kepolisian
Sektor Percut Sei Tuan yang mengakibatkan Penggugat d.K/ Tergugat
d.R ditahan di Polsek tersebut adalah atas perbuatan Penggugat d.K /
Tergugat d.R memukul anak Penggugat d.K/Tergugat d.R dan
Tergugat d.K/ Penggugat d.R yang bernama JOSEPH GUARDIOLA
LIM dikarenakan si anak tersebut melakukan suatu perbuatan yang
tercela, adapun pemukulan tersebut dilakukan Penggugat d.K/
Tergugat d.R semata-mata hanya untuk mendidik dan mengajarkan
kepada anak tersebut untuk tidak mengulangi perbuatannya tersebut;
dan akibat pemukulan yang dilakukan oleh Penggugat d.K/ Tergugat
d.R juga tidak mengakibatkan luka fisik yang serius pada si anak
melainkan hanya luka biru sedikit, oleh sebab itu sungguh
mengherankan bagi Penggugat d.K/Tergugat d.R dapat ditahan atas
perbuatan tersebut.
6. Bahwa dengan ditahannya Penggugat d.K / Tergugat d.R atas laporan
Tergugat d.K/ Penggugat d.R tersebut dimanfaatkan oleh Tergugat d.K
/ Penggugat d.R untuk mengajukan tuntutan-tuntutan yang harus
dipenuhi oleh Penggugat d.K / Tergugat d.R antara lain : untuk
mengajukan Gugatan Perceraian terhadap Tergugat.d.K / Penggugat
d.R. dengan syarat Penggugat d.K / Tergugat dR tidak dapat diberikan
hak asuh anak melainkan diberikan kepada Tergugat d.K/ Penggugat
d.R: hal ini juga dituangkan didalam surat Persetujuan Perceraian yang
di tandatangani oleh Penggugat d Tergugat d.R dan Tergugat d.K /
Penggugat d.R pada tanggal 11 September 2013 (akan dibuktikan
dalam pembuktian).
7. Bahwa dengan adanya Surat Persetujuan Perceraian tersebut yang
mana Kedua Belah Pihak telah menandatanganinya maka sedapat
mungkin Penggugat d.K / Tergugat d.R berusaha untuk mematuhinya
sehingga diajukannya Gugatan a quo tanpa ada permintaan hak asuh
anak didalam Gugatan a quo.
8. Bahwa akan tetapi justru Tergugat d.K/ Penggugat d.R yang tidak
konsekuen dan tidak mematuhi Surat Persetujuan Perceraian tersebut,
antara lain: pada poin pengurusan atas diri anak yaitu Pasal 1 dan 2
pada Surat Persetujuan Perceraian tersebut yang pada intinya
menyebutkan bahwa Pihak Pertama (Penggugat d.K / Tergugat d.R)
dan Pihak Kedua (Tergugat d.K / Penggugat d.R) sepakat untuk
menjaga anak-anak, mengawasi serta bersosialisasi bersama anak-
anak tersebut, akan tetapi dalam prakteknya Tergugat d.K / Penggugat
d.R berusaha semaksimal mungkin untuk memisahkan dan melarang
Penggugat d.K / Tergugat d.R untuk dapat bertemu dengan anak anak
tersebut seperti yang diketahui, Tergugat d.K / Penggugat d.R telah
membawa anak- anak ke Jakarta dan hingga saat ini Penggugat d.K/
Tergugat d.R sama sekali belum pernah bertemu dengan anak-anak
dan merasa amat sangat kesulitan untuk bertemu dengan mereka,
sebagaimana yang telah diuraikan diatas.
9. Bahwa selain daripada hal tersebut didalam Pasal 8 Surat Persetujuan
Perceraian tersebut disebutkan yang mengatur tentang bahwa Kedua
Belah Pihak (Penggugat d.K/ Tergugat d R dan Tergugat d.K /
Penggugat d.R) sepakat untuk biaya pengasuhan anak- anak akan
dibiayai secara bersama-sama secara mufakat, akan tetapi didalam
rekonvensi Tergugat d.K/ Penggugat d.R menuntut atau meminta agar
Penggugat d.K/ Tergugat d.R dihukum untuk membayar biaya nafkah
anak Penggugat dK/Tergugat d.R dan Tergugat d.K / Penggugat d.R
sebesar Rp. 5.000.000/bulan (lima juta rupiah perbulan) sampai anak-
anak tersebut dewasa dan mampu sendiri.
10. Bahwa oleh sebab itu Penggugat d.K/ Tergugat d.R menolak tuntutan
ataupun permintaan Tergugat d.K/ Penggugat d.R tersebut sebab tidak
lagi sesuai dengan apa yang sudah dibuat dan disepakati dalam Surat
Persetujuan perceraian yang dimaksud, lagipula hingga sampai saat
ini perekonomian Penggugat d.K/Tergugat d.R sangat tidak
mengizinkan untuk dapat melakukan hal tersebut. Namun bukan
berarti Penggugat d.K /Tergugat d.R tidak peduli atau tidak sayang
terhadap anak-anak tersebut bahkan Penggugat d.K/Tergugat d.R
akan memberikan lebih dari apa yang diminta oleh Tergugat d.K/
Penggugat d.R jika perekonomian Penggugat d.K / Tergugat dR
memungkinkan; dengan syarat Tergugat d.K / Penggugat d.R
mengizinkan Penggugat d.K/ Tergugat d.R untuk bersama-sama
menjaga, mengawasi serta bersosialisasi bersama anak tersebut.
Bahwa berdasarkan hal-hal yang telah kami uraikan diatas, maka kami
minta kepada Majelis Hakim yang memeriksa dan menyidangkan perkara
a quo untuk mengabulkan Gugatan Penggugat d.K / Tergugat d.R
seluruhnya dan menolak Gugatan Rekonvensi Tergugat d.K/Penggugat
d.R untuk seluruhnya.
Terima Kasih.
Hormat Penggugat,
Kuasa Hukumnya